Dan Kebersihan
SHARE ON:FacebookTwitter Google +
Selain itu, dorongan besar untuk membersihkan gigi seperti yang ditunjukkan dalam hadits-hadits di bawah ini
menunjukkan sejauh mana Islam sangat detail menjelaskan kepada pemeluknya mengenai kesehatan dan
kebersihan pribadi.
Tidak aneh bila Islam peduli tentang kesejahteraan manusia baik di dunia dan di akhirat. Seorang mukmin
yang kuat dan sehat lebih disukai Allah daripada yang lemah. Hal ini sebagai sarana manusia untuk beribadah
lebih baik kepada Allah Swt.
Kumpulan hadits berikut ini menyajikan beberapa contoh sikap Islam terhadap kesehatan dan kebersihan:
Bersiwak itu akan membuat mulut bersih dan diridhoi oleh Allah. (Shohih, HR. An Nasai, Ahmad, dll)
3. Dari Abu Huroiroh radhiyallahu anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam bersabda,
Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan memerintahkan mereka bersiwak setiap kali
berwudhu. (HR. Bukhari)
Ada lima macam fitrah , yaitu : khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan
mencabut bulu ketiak. (HR. Bukhari no. 5891 dan Muslim no. 258)
Tidaklah seseorang mandi dan bersuci semampunya pada hari Jumat, memakai minyak rambut atau memakai
minyak wangi di rumahnya kemudian keluar lalu dia tidak memisahkan antara dua orang (dalam shaff)
kemudian mengerjakan shalat dan selanjutnya dia diam (tidak berbicara) jika khatib berkhutbah, melainkan
akan diberikan ampunan kepadanya (atas kesalahan yang terjadi) antara Jumatnya itu dengan Jumat yang
berikut-nya. [Shahih: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 883)]
Menjaga kebersihan
lingkungan
6. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
.
Waspadalah dengan dua orang yang terkena laknat. Mereka berkata, Siapakah yang kena laknat
tersebut? Beliau menjawab, Orang yang buang hajat di tempat orang lalu lalang atau di tempat mereka
bernaung. (HR. Muslim no. 269).
7. Dikutip dari sebuah hadis :
(2723 : )
Artinya:
Sesungguhnya Allah swt. Itu baik, Dia menyukai kebaikan. Allah itu bersih, Dia menyukai kebersihan. Allah
itu mulia, Dia menyukai kemuliaan. Allah itu dermawan ia menyukai kedermawanan maka bersihkanlah
olehmu tempat-tempatmu. (H.R. at Tirmizi: 2723)
Dianjurkan berobat
8. Dari Usamah bin Syarik berkata, ada seorang arab baduwi berkata kepada Nabi shallallahu alaihi wa
sallam:
) ( : : ) ( :
Wahai Rosululloh, apakah kita berobat?, Nabi bersabda,berobatlah, karena sesungguhnya Alloh tidak
menurunkan penyakit, kecuali pasti menurunkan obatnya, kecuali satu penyakit (yang tidak ada obatnya),
mereka bertanya,apa itu ? Nabi bersabda,penyakit tua. (HR.Tirmidzi 2038, dan disahihkan oleh al-
Albani dalam Sunan Ibnu Majah 3436)
:
: :
Raslullh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allh Azza
wa Jalla daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk
mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allh (dalam segala urusanmu)
serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata,
Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, Ini telah ditakdirkan
Allh, dan Allh berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya akan membuka (pintu)
perbuatan syaitan.
Hadits ini shahh. Diriwayatkan oleh Muslim (no. 2664). Dishahihkan oleh Syaikh al-Bani rahimahullah dalam
Hidyatur Ruwt ila Takhrji Ahdtsil Mashbh wal Misykt (no. 5228).
Tidaklah seorang anak Adam (manusia) mengisi bejana (kantong) yang lebih buruk daripada perutnya.
Cukuplah baginya beberapa suap yang bisa menegakkan tulang sulbinya. Jikalau memang harus berbuat, maka
sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga untuk nafasnya. (HR. Imam Ahmad,
at-Tirmidzi dan rahimahumullah selainnya)
Arinya: tutuplah bejana dan tempat minum, sebab seseungguhnya dalam setahun ada satu
Malam waktu wabah penyakit diturunkan, bila wabah itu lewat sedang makanan/minuman
terbuka, maka wabah tersebut akan masuk kedalamnya(HR.Ahmad dan Muslim)
Selanjutnya Islam pun memberikan tuntunan dalam hal menjaga kesehatan lingkungan, yang
diungkapkan dalam hadist:
Artinya: Demi (buah) Tin dan buah Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi Kota (Mekkah)
Ini yang aman, sesungguhnya Kami kelak menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-
baiknya.
Juga pada surat Al-Isroa ayat 70 Allah Swt berfriman.
Artinya: Dan sesungguhnya Kami muliakan anak Adam, Kami angkat mereka di daratan
Dan dilautan, Kami beri mereka rizqi, dari yang baik-baik dan Kam lebihkan mereka dengan
kelebihan yang sempurna atas kebanyakan mahluk yang telah Kami ciptakan.
Sejalan dengan firman Allah Swt ini Nabi bersabda:
Artinya: Orang mikmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dari pada orang
Mukmin yang lemah.
Mukmin yang kuat adalah lebih baik dan lebih disukai Allah, dengan kekautan itulah
makna hidup manusia dapat dicapai. Memperhatikan dan menjaga kesehatan merupakan upaya
yang harus selalu dilakukan dengan tetap kuat dan tidak menjadi lemah. Islam mengenal satu
konsep yang dinamik tentang kesehatan didalamnya tercakup pengertian tentang SHIHHAH
yaitu keadaan jasmani yang memungkinkan seluruh anggota tubuh berfungsi dengan baik. Di
atas pengertian shihhah tersebut masih ada pengertian tentang AAFIYAH ialah suatu keadaan
yang lebih afdhal yang dampaknya menjangkau kebahgian manusia di dunia dan akhirat.
Menurut penelitian Imam Ibnul-Qayyim Al-Jauzy upaya yang dilakukan Islam dalam
mewujudkan kesehatan terdiri dari tiga macam kegiatan sebagai berikut :
1. Memelihara kesehatan.
Atas dasar ini Islam memperbolehan orang tidak berpuasa dalam bulan Ramadhan karena uzur
seperti sakit atau musafir. Bagi orang sakit tujuannya agar cepat sembuh dan pulih kembali
kesehatannya. Bagi musafir agar kondisi fisik dan kesehatannya tetap stabil, sebab dalam
keadaan lapar dan haus disertai pengeluaran tenaga dalam berpergian dapat menyebabkan badan
menjadi lemah dan jatuh saki, sesuai dengan firman Allah Swt Surat Al-Baqarah 184:
Artinya: Maka jika diantara kamu ada yang saki atau dalam perjalanan (lalu berbuka)
Maka(wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari ya ng ditinggalkan itu pada hari yang lain.
2. Menjaga diri agar penyakit tidak semakin parah.
Atas dasar ini Islam memperbolehkan tayamum bagi orang sakit sebagai ganti dari wudhu atau
mandi apabila ia kuatir penyakitnya akan bertambah parah bila terkena air. Hal ini berdasarkan
ayat Al-Quran surat AN-Nisa 43
Artinya: Dan jika kamu sakit dan dalam musafir atau datang dari buag air atau kamu
Menyetuh perempuan, kamu tidak mendapatkan air maka bertayamumlah kamu dengan tanah
yang baik(suci).
Menghilangkan hal-hal yang apabila dibiarkan akan menyebabkan sakit. Atas dasar ini
diperboleh kan mencukur rambut bagi orang yang sedang Ihram karena banyak ketombe atau
kutu sehingga menggagu konsentrasi ibadah . Hal ini berdasarkan ayat :
Artinya:Jika ada diatara kamu yang sakit atau gangguan di kepalanya (lalu bercukur)
Maka wajiblah atasnya berfidiyah yaitu berpuasa atau bersedekah atau berkorban (Al-Baqarah
196)
Berdasarkan hal ini semua maka Islam memberi tuntunan agar orang membiasakan
makan dan minum secara teratur serta memperhatikan gizi, istirahat dan tidur secukupnya,
menjaga stamina badan agar selalu stabil melalui olahraga. Islam melarang seseorang shalat
dalam keadaan sangat mengantuk, menahan kentut, menahan kencing, menahan buang air, atau
terlalu lapar, bahkan apabila terjadi dua pilihan antara shalat dan makan , maka Islam
mengajarkan agar makan terlebih dahulu, hal ini tentusaja bila waktu shalat masih panjang.
Dengan demikian Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan prilaku
yang kita praktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan
seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu mendorong dirinya sendiri dibidang
kesehatan untuk mencapai drajat kesehatan yang kita harapkan
Ajaran Islam menentukan penganutnya supaya hidup sehat baik jasmani maupun rohani.
Untuk itu umat Islam harus melaksanakan berbagai upaya pembinaan prilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) juga upaya memahami ilmu kesehatan,maupun upaya untuk berobat, memelihara
kesehatan, mencegah berjangkitnya suatu penyakit dan sebagainya.
Takdir sebagai salah satu rukun iman telah disepakati oleh jumhur ulama sebagai suatu
kewajiban setiap muslim untuk meyakininya, namun kita sebagai umat islam tidak dapat
menyerah begitu saja kepada takdir, harus ada upaya kearah itu
Sebagaimana firman Allah Swt surat Ar-Raad ayat 11
Artinya:Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
Mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Diantara praktek yang dijumpai dalam sejarah Islam adalah kebijaksanaan yang
dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khatab. Diwatu Umar bin Khatab menarik tentaranya dari
Syiria karena didaerah tersebut berjangkit wabah sampar, sebahagian sahabat berkeberatan atas
kebijaksanaan tersebut, mereka mengangap Khalifah Umar melarikan diri dari takdir Allah
terhadap anggapan tersebut Khalifah Umar menjawab dengan tegas :Ya aku lari dari kehedak
Allah, tetapi menuju kehendak Allah. Apa yang dilakukan oleh Khalifah Umar tidak berarti
menentang takdir Allah, tetapi justru berusaha supaya terhindar dari musibah yang buruk yakni
penyakit wabah sampar.
Dengan pemahaman takdir seperti itu, isalam menganjurkan dan cendrung mewajibkan
seseorang untuk mampu memlihara kesehatan baik perorangan, keluarga maupun masyarakat.
Untuk itu ada beberapa tuntunan yang perlu kita perhatikan sekaligus meningkatkan drajat
kesehatan meliputi 4 hal yaitu 1. Penyuluhan, 2. Prepentif atau pencegahan 3.kuratif atau
pengobatan dan rehabilitatif yaitu pemulihan.
1. Peningkatan Penyuluhan ( Promosi )
Untuk mendapatkan drajat kesehatan yang optimal, setiap orang harus berupaya
meningkatkan drajat kesehatannya meskipun dalam keadaan tidak sakit. Meningkatnya drajat
kesehatan merupakan salah satu langkah dalam upaya melestarikan dan meningkatkan mutu
kehidupan.
Islam mengutamakan peningkatan drajat kesehatan salah satu yang sangat ditekankan
dalam upaya meningkatkan drajat kesehatan adalah menjaga kesehatan baik kebersihan
perorangan, maupun kebersihan lingkungan kkita. Berulangkali Nabi Saw menganjurkan dan
memberi teladan dalam hidupnya, tentang penjaan dan peningkatan kebersihan lingkungan.
Contoh ynag sangat jelas ialah anjuran untuk mandi, terutama dalam keadaan tertentu, begitupula
membersihkan lingkungan hidup dan alat-alat rumah tangga: Allah Swt berfirman surat At-
Taubah 108
Artinya:Didalamnya ada orang-orang yang ingin memberikan diri, dan Allah menyukai
Orang-orang yang bersih.
Rasullah Saw bersabda dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh turmudzi dari saad
Artinya:Sesungguhnya Allah itu baik menyukai yang baik, bersih menyukai yang bersih,
Murah menyukai kemurahan, dermawan menyukai kedermawanan, maka bersihkanlah
halaman/pekarangan dan janganlah kamu meniru orang-orang yahudi.
Artinya: Kebersihan adalah sebagian dari Iman
Pada hadits lain Rasullah bersabda:
Artinya:Mandi adalah merupakan keharusanbagi setiap muslim dalam tujuh hari,
Membersihakan rambut dan tubuhnya(HR.At-Thabrani dari Ibnu Abbas)
Disamping itu terdapat pula hadist-hadist mengenai anjuran-anjuran mebersihkan gigi,
membersihkan tangan, mulut dan anggota tubuh yanng lain. Selain masalah kebersihan makanan
juga merupakan suatu hal sangat diperhtikan. Allah memerintahkan manusia untuk memakan
makanan yang baik dan halal, bergizi dan dalam jumlah yang cukup dan seimbang. Makanan
yang baik lagi halal akan mempertinggi fungsi alat-alat tubuh. Makanan yang kurang baik
merupakan sumber penyakit.
Firman Allah Swt surat Al-Baqarah ayat 172
Artinya:Hai orang orang yang beriman, makanlah diantara rizqi yang baik-baik yang kami
Berikan kepadamu.
Artinya:NHai sekalian manusia,makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat dibumi
Pendengar muslimin muslimat rahimakumullah marilah kita budayakan pembinaan
perilaku hidup bersih dan sehat dikalangan keluarga dan masyarakat kita Amin.
Hadist Nabi R. Al-Hakim,At-Turmuzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam shahih mereka.
Artinya:Tak ada yang lebih buruk daripada seseorang yang mengisi perutnya melebihi batas,
Cukuplah bagi seseorang beberapa suap yang membuat tubuhnya tegak seharusnya perit itu
sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum, dan sepertiga lagi untuk bernafas.
2. Pencegahan (Preventif)
Salah satu sebagai upaya pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah
upaya pencegahan atau prepentif untuk mencapai tingkat derajat kesehatan yang optimal pada
diri kita, keluarga, masyarakat serta lingkungan kita. Khusus untuk kepentingan kesehatan ibu
dan anak, upaya pencegahan terhadap penyakit menular tertentu dilakukan melalui imunisasi.
Upaya ini dianggap sangat bermanfaat dan dapat dilakukan dengan mudah dan murah.
penyakit yang menimpa seseorang selalu dirasakan sebagainsesuatu yang menyusahkan.
Untuk menghindarinya, sebaiknya mengamkbil langkah pencegahan. Untuk menegarkan betapa
pentingnya upaya pencegahan penyakit. Islam memberikan tuntunan sebagaimana sikap tegar
yang ditunjukan Rasulallah SAW. Dengan memerintahkan umatnya agar mengakui darkan diri
dari penyakit dan mengisolasikan diri pada saat terkena penyakit menular agar orang-orang lain
tidak ketularan penyakit tersebut. rasulallah SAW bersabda :
Artinya :At-Thaun (penyakit menular) adalah najis yang dikirimkan kepada suatu golongan
dari golongan orang israil dan kepada orang-orang sebelummu. Maka apabila kamu mendengar
penyakit menular tersebut terjangkit disuatu tempat, janganlah kamu memasuki daerah tersebut
. dan apabila di suatu tempat berjangkit penyakit menular tersebut sedang kamu sedang kamu
berada di dalamnya janganlah kamu keluar atau lari dari padanya.(HR. Bukhari dan Muslim).
Penjagaan diri pada waktu sehat, lebih baik dari pada pengobatan pada waktu sakit. Allah
SWT. Melarang manusia membiarkan dirinya binasa. Sunnah nabi pada riwayat para sahabat
menunjukan berbagai upaya untuk melakukan tindakan pencegahan penyakit seperti di nyatakan
dalam Al-Quran serta beberapa hadist Rasulallah SAW. Sebagai berikut :
Artinya :dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri kedalam kebinasaan.( Al-
Baqarah;195).
Nabi bersabda:
Artinya : tutuplah bejana dan tempat minummu, sebab sesungguhnya dalam setahun ada stu
malam waktu wabah penyakit diturunkan. Bila wabah itu lewat sedang makanan atau minuman
terbuka, maka wabah tersebut akan masuk kedalamnya(HR. Ahmad dan Muslim).
Artinya :orang yang sakit jangan dibawa mendekati orang yang sehat,(HR. Bukhari dan
muslim).
Bila setiap orang diharuskan memelihara kesehatan , maka berusaha mencegah timbulnya
penyakit merupakan keharusan pula, sepertinya halnya upaya memberikan sentuhan kekebalan
(imunisasi) kepada ibu hamil, bayi, dan anak. Imunisasi memberikan perlindungan yang efektif
terhadap anak dari serangan beberapa jenis penyakit tertentu dengan imunisasi anak dapat hidup
secara sehat karna tubuhnya telah kebal dari gangguan pe nyakit harapan serta peluang untuk
hidup selanjutnya menjadi semakin besar.
Kondisi anak seperti itu sangat memungkinkan untuk mampu tambah dan berkembang
secara optimal. Dengan kata lain anak yang memiliki derajat kesehatan yang tinggi mempunyai
masa depan yang cerah. Kesehatan yang sempurna menjadikan anak cerdas, terampil, kreatif,
berguna bagi diri, keluarga, masyarakat dan agamanya. Anak yang seperti inilah yang dapat
menjadi anak yang shaleh dan shalehah.
Oleh karnanya pencegahan atau tindakan prepentif ini yang perlu dan penting kita
laksanakan lebih-lebih setiap tahun didaerah kita ini ada musim-musim tertentu waktu atau masa
penyakit itu kerja melanda seperti demam berdarah diare atau colera yang lebih kita kenal
dengan sebutan mutah berak.
Untuk itu tidak ada istilah terlambat, mulai saat ini kita bersama-sama berupaya untukk
mengadakan pencegahan sedini mungkin dari semua jenis penyakit, yaitu antara lain kita
kerjakan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, setelah buang air besar,setelah
mencebok bayi, bahkan setelah bangun tidur hendaknya kita mencuci tangan. Sebab sewaktu kita
tidur tangan kita ini berkeliaran entah kemana, makanya perlu tangan kita cuci dengan sabun.
Termasuk pula kita biasakan minum air yang sudah dimasak , dan jangan kita biarkan sampah
bertumpuk dihalaman rumah agar tidak mengundang lalat.#
Demikianlah sebagian kecil upaya pencegahan yang perlu kita lakukan dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan kita. Semoga bermanfaat,amin ya robbal alamin.
3. Pengobatan (Kuratif)
Sesuia dengan ajaran Islam yang amat memperhatikan kesehatan, Rasullah Saw memberikan
tuntunan agar melakukan upaya penyembuhan apabila sakit yaitu dengan cara berobat, walaupun
yang akan memberikan kesembuhan tersebut hakikatnya adalah Allah. Nabi Ibrahim As pernah
berdialog dengan ayah beserta kaumnya seperti tercantum dalam Al-Quran surat Asy-Syuara
78-81,
Artinya:(Yaitu Tuhan) yang telah menciptkan aku, maka Dialah yang menunjuki aku dan
Tuahanku yang Dia memberikan dan minum kepadaku dan apabila aku sakit , Dialah yang
menyembuhkan aku, dan yang akan mematikan aku, kematian akan menghidupkan aku (kembali)
Pengobatan penyakit pengobatan penyakit yang sangat diperlukan . berulangkali
Nabi Muhammad Saw mengungkapkan pentingnya upaya pengobatan atas dasar keyakinan
bahwa Allah tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali dengan obatnya, orang yang menderita
sakit menjadi sembuh, dalam hadist disebutkan
25022010
[
]
Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada Mukmin yang lemah. (HR. Muslim).
allimuu aulaadakumurimaayata was sibaahata wa rukuubal khoyli. ( Musnad Imam Ahmad Juz 1/302)
Perkataan di atas adalah seruan dari sang amirul mukminin untuk melakukan aktifitas tersebut dalam mendidik anak-anak kita yaitu melatihnya menggunakan
senjata baik itu panah, roket,meriam maupun tank untuk membela diri dan menjaga keutuhan bangsa lebih-lebih agamanya. Hal ini dikarenakan pemuda
adalah tiang dan penopang maju berkembangnya suatu bangsa. Jika sejak kecil kekuatan dan kesehatan mereka diperhatikan, maka kuatnya pemuda yang
berimbas pada kuatnya suatu bangsa menjadi keniscayaan, namun jika kesehatan mereka diterlantarkan maka suatu bangsa akan menjadi lemah. Berolah raga
dan beraktifitas merupakan sebab utama yang akan menjaga kesehatan, yaitu apabila dilakukan dengan ukuran seimbang dan sesuai ( tidak berlebihan ). Olah
raga dapat menumbuhkan fisik pemuda dan mengembangkan kemampuan mereka untuk mengemban sulitnya pekerjaan. Aktifitas ini juga telah menjadikan
mereka dapat mengisi kekosongan waktu dengan hal yang bermanfaat, juga menanamkan nilai-nilai luhur dalam jiwa mereka untuk berani dan maju. Nilai
inilah yang akan selalu mendidik mereka untuk fastabiqul khoiroot.
Ibnu Qoyyim Al Jauziyah berkata, Bagian organ mana saja yang banyak digerakkan maka akan kuat. Khususnya berkaitan dengan jenis olah raga tersebut,
bahkan seluruh kekuatan berawal dari sini, misalnya siapa yang banyak menghapal maka akan kuat hapalannya, siapa yang banyak berfikir maka akan kuat
kecerdasan pikirannnya. Setiap organ tubuh memiliki organ yang khusus. Adapun menunggang kuda memanah, bergulat dan lomba lari adalah olah raga fisik.
semua itu dapat menghilangkan penyakit menahun seperti kusta, busung air, dan sakit perut. ( Zaadul Maad juz 3/ 145 ).
Ibnu Umar pernah meriwayatkan bahwa Nabi Saw pernah berlomba lari dengan kuda yang kurus , jaraknya sekitar tsaniyatul wada. Beliau (ibnu Umar ) juga
pernah berlomba lari dengan kuda yang tidak kurus dari tsniyatul wada sampai Masjid Bani Zuraiq dan Ibnu Umar yang menjadi pemenangnya.Muttafaq alaih
(Fathul Bari Juz 6/71 )
Dalam riwayat lain dari salman bin al akhwaberkata: Rasulullah Saw berjalan melewati sekelompok lelaki yang sedang berlomba memanah, lalu Rasulullah
bersabda, Memanahlah kalian wahai bani Ismail karena ayah kalian adalah para pemanah, memanahlah sedangkan saya berada pada pihak bani fulan. Salman
melanjutkan, salah satu kelompok memegang panah ditangannya ( tidak mau berlomba ) Rasulullah lantas bertanya, Mengapa kalian tidak mau memanah ?
Mereka menjawab, Bagaimana kami akan memanah sedangkan engkau berada di pihak mereka? Rasulullah menjawab, Memanahlah karena aku ada dipihak
kalian semua.
( Fathul Bari juz 9/91 dan Majma zawaid juz 5/ 268 )
Kedua hadits di atas adalah anjuran Rasulullah agar berolah raga. Pasalnya aktifitas ini akan menimbulkan semangat, energi serta fisik yang kuat dan juga
memperbaiki metabolisme tubuh sehingga badan akan selalu prima dan terhindar dari berbagai penyakit.
Kalau kita runut hadis Rasulullah SAW tersebut manfaat dari tiga olah raga tersebut adalah:
1. Berenang, bermanfaat bagi ketahanan fisik anak. Anak yang mahir berenang akan kuat pernapasannya, dan ini amat besar pengaruhnya bagi kecerdasan
anak ketika asupan oksigen ke otak itu terdistribusi dengan cukup. Selain itu, anak yang rutin berenang akan terkoordinasi gerakannya. Olah raga
berenang itu melibatkan hampir seluruh otot, dan ini tentunya akan meningkatkan daya tahan tubuh dan stamina seseorang sehingga tetap bugar dan
tidak gampang sakit.
2. Memanah, bermanfaat untuk melatih kepercayaan diri serta jiwa kepemimpinan anak sejak dini. Seorang pemimpin haruslah bersifat visoner dan fokus
pada tujuan, makna filosofis ini ada dipelajaran memanah, dimana anak harus melatih aspek visualnya dalam membidik sasaran panah. Selain itu,
pemimpin yang elegan itu haruslah memiliki strategi dalam mencapai tujuan organisasinya. Saat anak mengeker anak panah kearah sasaran, mental
menata strategi terbentuk. Karena mereka belajar sejak anak-anak dan metode memanah itu bersifat kontekstual dan melibatkan aspek fisik mereka,
maka karakter kepemimpinan tersebut akan menghujam kuat dihati mereka dan akan menjadi modal yang berhaga bagi mereka dimasa-masa yang akan
datang.
3. Berkuda, karakter anak banyak sekali terbentuk dari belajar berkuda. Dengan olah raga ini, anak dilatih jiwa kepemimpinan, kepercayaan diri, jiwa
pemberani, ketangkasan, pengendalian diri, dan menyayangi serta tidak takut terhadap makhluk Alloh lainnya yaitu kuda.
Umar bin Khotob ra, pernah berkata juga yang maknanya, didiklah anakmu sesuai dengan jamannya, karena mereka hidup bukan dijamanmu.
Selain manfaat filosofis yang bisa kita dapatkan, ketiga olah raga yang direkomendasikan Rasulullah SAW tentunya dapat kita terapkan pada konteks kekinian.
Rasulullah SAW memerintahkan ummat Islam untuk mengajari anak-anak mereka berenang, memanah dan berkuda. Sebagian orang menganggap hadist ini
tidak lagi relevan dengan keadaan sekarang. Namun, apakah hadist tersebut memang ketinggalan zaman?
Jika hanya ditafsirkan secara harfiah, mungkin benar, walaupun ketiga kegiatan tersebut tetap boleh dilaksanakan dan tetap bermanfaat. Namun Rasulullah
SAW tentu bukan sedang berkata-kata menurut hawa nafsunya. Beliau lebih memprediksi keadaan di masa depan.
1. Berenang dalam hadits di atas dapat ditafsirkan sebagai berenang dalam berbagai macam pemikiran manusia. Kita melihat pada zaman sekarang ini
jumlah ideologi atau isme hampir sama banyaknya dengan jumlah kepala manusia, apalagi di dunia maya seperti ini. Apabila kita tidak mampu berenang
di lautan pemikiran manusia tersebut, bisa jadi tanpa sadar kita tenggelam dan kehilangan iman yang seharusnya menjadi pegangan kita. Untuk memiliki
kemampuan berenang tersebut, kita harus banyak membaca, mencari ilmu dan belajar pada siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Kemampuan
berenang tadi akan menjadi bekal agar kita dapat melaksanakan perintah yang berikutnya yaitu memanah:
2. Memanah adalah simbol dari ketrampilan-ketrampilan yang diperlukan untuk berinteraksi dengan manusia agar kita dan mereka dapat bersinergi dan
saling menguntungkan. Memanah memerlukan konsentrasi dan latihan yang berkesinambungan. Memanah sasaran yang bergerak tentu lebih sulit
daripada sasaran yang diam. Setiap sasaran (hati manusia) memiliki karakteristik tersendiri dan sasaran tersebut selalu bergerak gerak (hati manusia
senantiasa berbolak-balik). Namun, apabila kita berhasil memanah sasaran tersebut (mendapatkan kepercayaan dan dukungan dari orang tersebut),
maka kita siap untuk melaksanakan perintah yang selanjutnya: berkuda.
3. Berkuda dalam hadist ini adalah simbol kerjasama yang saling menguntungkan. Secara fisik kuda tentu lebih kuat dari penunggannya, namun sang
penunggang tetap harus menguasai kuda tersebut agar dia bisa sampai ke tujuannya. Demikian pula dalam kehidupan manusia. Kita sering kali harus
memimpin orang-orang yang lebih pintar, lebih kuat dan lebih banyak memiliki kelebihan dibanding kita. Berkuda dalam hal ini adalah simbol dari hidup
dan beramal soleh secara berjamaah.
Ayo kita berolah raga dengan tujuan mengikuti anjuran Rasulullah, dengan begitu kita akan mendapatkan badan yang sehat serta pahala dari Alloh..amiin
Namun, satu hal yang harus diingat adalah kemampuan-kemampuan yang disimbolkan dengan berenang, memanah dan berkuda tersebut adalah amanah yang
harus digunakan untuk mematuhi perintah Alloh dan RasulNya, bukan untuk disalahgunakan demi memenuhi tuntutan hawa nafsu.
tanbihun.com
dll