Tiada kata yang pantas yang terucap dan laku kehidupan dari seorang hamba yang lemah
melainkan syukur kepada Allah SWT Dzat yang maha Kuasa. Allah adalah sumber segala pujian
yang ada, hingga di pagi siang ini kita terhimpun untuk bersama menginsyafi segala kenistaan.
Allah-lah yang menggerakan hati, maka tanpa izin-Nya tiadalah kuasa bagi manusia
melangkahkan kaki demi menggapai ridha ilahi ini.
Nabi Muhammad adalah cahaya kehidupan, kepadanya kita panjatkan shalawat dan salam. Juga
tidak lupa kepada para sabatnya yang mengikrarkan kesetiaan dalam perjuangan menegakkan
ajaran Islam. Kepada Nabi Muhammad kita memohon syafaat, pada hari ketika lisan tak mampu
berucap hebat, hanya tangan dan kaki yang bersaksi atas apa yang kita perbuat. Dari syafaat kita
gantungkan harap untuk selamat di akhirat. Aaammin
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan
tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki,
dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat
buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah
dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak
menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu,
supaya kamu bersyukur.” (QS. Al Maidah [5]: 6)
ٌاَاْل ِسْ اَل ُم َنطِ ـيْفٌ َف َتـ َن َطفُ ْوا َف ِا َنـ ُه ال َي ْد ُخ ُل ْال َج َنـ َة اِال َنطِ يْف
“Islam itu adalah bersih, maka jadilah kalian orang yang bersih. Sesungguhnya tidak masuk surga kecuali
orang-orang yang bersih” (H.R. Baihaqi)
Kedua, mengamalkan sunnah Rasul. Tiada teladan terbaik sepanjang hayat kecuali
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Dialah satu-satunya teladan bagi umat Islam. Meneladani
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bukan hanya dalam amaliyah satu sisi, tapi juga termasuk
mengamalkan kebersihan adalah bagian dari mencontoh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam begitu senang dengan kebersihan. Bahkan kebersihan
adalah bagian dari gaya hidup sehat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Betapa banyak hadis shahih
menyebutkan bahwa Rasul adalah tipe orang yang menyukai kebersihan. Beliau gemar bersiwak
atau menggosok gigi untuk menjaga kesehatan mulutnya.
Diriwayatkan Abu Hurairah r.a. dia berkata: Rasulullah saw bersabda:
وء
ٍ ض ِّ ش َّق َع َلى ُأ َّمتِي َأَل َم ْر ُت ُه ْم ِب
ُ الس َواكِ عِ ْن َد ُكل ِّ ُو ُ لَ ْواَل َأنْ َأ
“Jika aku tidak menjadikan berat umatku, maka sungguh aku perintahkan bersiwak (menggosok gigi) setiap
hendak shalat”. (HR Bukhari)
Ketiga, dicintai Allah. Seseorang yang memelihara kebersihan maka kesehatannya juga akan lebih
terjaga. Dalam hadis dijelasakan bahwa Allah Ta’ala lebih menyukai mukmin yang sehat dan kuat
daripada yang lemah.
”Bersuci (thaharah) itu setengah daripada iman.”(HR. Ahmad, Muslim, dan Tirmidzi)
Kelima, fitrah Manusia. Tahukah kita kebersihan itu adalah fitrah manusia, terlebih lagi seorang
muslim. Merawat anggota tubuh semisal mencukur bulu kemaluan, membersihkan mulut,
memotong kuku, mandi dan lainnya adalah fitrah manusia. Salah satu wujud dari fitrah yang harus
dilakukan manusia dalam kesehariannya adalah mandi.
Terkait dengan kebersihan adalah bagian dari fitrah manusia, maka berikut ada riwaya dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dimana Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
Khutbah Kedua
ش َه ُد َأنَّ ُم َح َّمدًاْ ش َه ُد َأنْ اَل ِإل َه ِإاَّل هللاُ ا ْل َملِ ُك ا ْل َح ُّق ا ْل ُم ِب ْينُ َوَأ ْ َأ،ُِي لَ ْواَل َأنْ هَدَا َنا هللاَ ِهذا َو َما ُك َّنا لِ َن ْه َتدَ ِي َهدَا َنا ل ْ ا ْل َح ْم ُد هللِ الَّذ
َفُأ ْوصِ ْينِي َوِإيَّا ُك ْم، َأمَّا َبعْ ُد،ْن ِ ص ِّل َعلَى م َُح َّم ٍد َوآلِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه َو َمنْ َت ِب َع ُه ِإلَى َي ْو ِم ال ِّديَ اللّ ُه َّم َف، ُِق ْال َوعْ ِد اَأْل ِميْن ُ صاد َ َُع ْب ُده
هللا َح َّق ُت َقا ِت ِه لَ َعلَّ ُك ْم ُترْ َحم ُْو َن
ِ ِب َت ْق َوى،
Jadi, mari kita mulai untuk senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Bukan tidak
mungkin, penyakit yang selama ini menyerang akan hilang ketika seseorang mampu
mengamalkan hidup bersih dan menjadikan kebersihan sebagai gaya hidupnya.