Anda di halaman 1dari 14

MANASIK HAJI DAN UMROH SESUAI DENGAN SUNNAH NABI ‫صلى هللا عليه وسلم‬

Mukadimah

Segerakan Menunaikan Ibadah Haji dan Umroh Anda

Ibadah haji dan umrah diperintahkan agar segera ditunaikan. Bagaimana tidak, ibadah haji adalah salah
satu rukun Islam. Rukun sama dengan pilar atau tiang penyangga yang utama yang menjadi penentu
tegaknya sesuatu yang dibangun diatasnya.

‫َّللاُ َوأَ هن‬


‫ش َهادَةِ أَ ْن ََل إِلَهَ إِ هَل ه‬ ِْ ‫ي‬
َ ‫اْلس ََْل ُم َعلَى خ َْم ٍس‬ َ ِ‫سله َم بُن‬ ‫صلهى ه‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ ‫سو ُل ه‬
َ ِ‫َّللا‬ ُ ‫َّللاُ َع ْن ُه َما قَا َل قَا َل َر‬
‫ي ه‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ع َم َر َر‬ُ ‫َع ْن اب ِْن‬
َ‫ضان‬
َ ‫ص ْو ِم َر َم‬ ْ ‫ص ََلةِ َوإِيت َِاء ه‬
َ ‫الزكَاةِ َوال َحجِ َو‬ ‫َّللاِ َو ِإقَ ِام ال ه‬
‫سو ُل ه‬ ُ ‫ُم َح همدًا َر‬

Dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Islam dibangun di atas lima (Pilar): Syahadat Laa ilaaha illa Allah dan (syahadat) Muhammad Rasulullah,
menegakkan shalat, membayar zakat, hajji, dan puasa Ramadhan”.4

Maka sudah selayaknya bersegara dan berkeinginan kuat menunaikan ibadah haji dan umrah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ ‫ ْالفَ ِري‬: ‫تَعَ هجلُوا إِلَى ْال َحجِ – يَ ْعنِي‬


ُ ‫ضةَ – فَإ ِ هن أ َ َحدَ ُك ْم َلَ يَد ِْري َما يَ ْع ِر‬
ُ ‫ض لَه‬

“Bersegeralah kalian berhaji-yaitu haji yang wajib-karena salah seorang diantara kalian tidak tahu apa yang
akan menimpanya”5

Beliau SAW. juga bersabda,

ُ ‫ض ْال َحا َجة‬


ُ ‫َض ُّل الضهالهةُ َوت َ ْع ِر‬ ُ ‫ض ْال َم ِر‬
ِ ‫يض َوت‬ ُ ‫َم ْن أ َ َرادَ ْال َح هج فَ ْل َيت َ َع هج ْل فَإِنههُ قَدْ َي ْم َر‬

“Barangsiapa yang ingin pergi haji maka hendaklah ia bersegera, karena sesungguhnya kadang datang
penyakit, atau kadang hilang hewan tunggangan atau terkadang ada keperluan lain (mendesak)”.

Barangsiapa menunda-nunda sampai lebih lima tahun, padahal sudah memiliki kemampuan, maka dia
benar-benar jauh dari kebaikan.

Rasulullah Rasulullah ‫ صلى هللا عليه وسلم‬telah menyampaikan bahwa setiap muslim yang telah diberikan
keluasan rezeki baik dari segi materi maupun kesehatan dan telah berlalu hingga lima tahun tetapi dia tidak
pernah menghadiri undangan Allah yaitu berhaji maka dia termasuk orang yang terhalang seluruh kebaikan
yang diberikan Allah SWT.
َ ‫علَ ْي ِه ِفي ْال َم ِعي‬
ِ ‫ش ِة تَ ْم‬
‫ضي‬ َ ‫ َوأ َ ْو‬، ُ‫ص َح ْحتُ لَهُ ِج ْس َمه‬
َ ُ‫س ْعت‬ ْ َ ‫ع ْبدًا أ‬
َ ‫ إِ هن‬: ‫ يَقُو ُل‬, ‫ع هز َو َج هل‬ َ , ‫إِ هن هللا‬
‫ي لَ َم ْح ُروم‬‫سةُ أَع َْو ٍام َلَ يَ ِفد ُ ِإلَ ه‬
َ ‫علَ ْي ِه خ َْم‬
َ .

“Sesungguhnya Allah Azaa wa jalla berfirman, “Sesungguhnya seorang hamba telah Aku sehatkan
badannya, Aku luaskan rezekinya, tetapi berlalu dari lima tahun dan dia tidak menghandiri undangan-Ku,
maka sungguh dia orang yang benar-benar terhalangi (dari kebaikan)”1

Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu berkata :

‫ ((لقد هممت أن أبعث رجاَلً إلى هذه األمصار‬:‫ولهذا ثبت عن عمر بن الخطاب أنه قال‬
‫ ما هم بمسلمين‬،‫ ما هم بمسلمين‬،‫ فيضربوا عليهم الجزية‬،‫فينظروا كل من له جدة ولم يحج‬

“sesungguhnya saya berkeinginan bisa mengutus sekelompok orang ke daerah-daerah. Mereka mencari
orang yang punya kemampuan tetapi tidak pergi haji, menjatuhkan jizyah (upeti) kepada mereka. Mereka
(Yang semacam ini) bukanlah muslim, mereka bukanlah muslim.”

Sungguh celaka bagi orang-orang yang telah diberi rezeki oleh Allah telah mencapai kecukupan untuk
menunaikan ibadah Haji sehat badannya tetapi tidak mensegerakan ibadah haji. Sikap seperti tersebut
bernilai sama dengan tidak mensyukuri rezeki yang telah diberi oleh Allah SWT. maka tinggal menunggu
adzab Allah SWT. Allah berfirman:

‫شدِيد‬ َ ‫ش َك ْرت ُ ْم َأل َ ِزيدَنه ُك ْم َو َل ِئ ْن َكفَ ْرت ُ ْم ِإ هن‬


َ َ‫عذَا ِبي ل‬ َ ‫لَ ِئ ْن‬

“Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepada kalian; dan jika kalian
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih.” [QS Ibrahim: 7]
"Wajib atas kalian untuk mengikuti sunnahku dan sunnah khulafaur rasyidin yang telah mendapatkan
petunjuk. Peganglah ia dengan kuat dan gigitlah dengan geraham kalian. Jauhilah segala membuat
perkara baru di dalam agama (muhdats) karena setiap perkara muhdats itu adalah bid'ah, dan setiap bid'ah
adalah kesesatan." [HR Abu Daud (4607) dan At Tirmidzi (2676). Hadits shahih]

Kita memohon taufiq kepada Allah SWT. agar senantiasa bisa bersyukur atas segala nikmat-Nya

MANASIK HAJI DAN UMROH

Allah Subhanallohu wata'ala berfirman pada Surat al-Baqarah 2:196:

ّ َ ّ َ ‫َوا َ ّت ُّموا ْال َح َج َو ْالعُ ْم َرة‬


٠ ‫لِل‬

Artinya: “Sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. "

Para ulama sepakat bahwa memulai ibadah haji dan umrah mengharuskan penyempurnaan keduanya,
meskipun dikatakan umrah itu wajib atau dianjurkan, sebagaimana keduanya menjadi pendapat para
ulama. Syu’bah, meriwayatkan, dari Amr bin Murrah dan dari Sufyan ats-Tsauri, mengenai ayat ini ia
mengatakan, “Penyempurnaan haji dan umrah berarti anda mulai dari rumah berniat ihram hanya untuk
menunaikan ibadah haji dan umrah serta membaca talbiyah dari miqat.” Diriwayatkan bahwa Rasulullah
juga bersabda dalam hadits shahih: “Umrah itu masuk ke dalam haji sampai hari kiamat.”
Dalam kitab Shahih al-Bukhari dan Muslim diriwayatkan, dan Ya’la bin Umayyah mengenai kisah
seseorang yang bertanya kepada Nabi, ketika beliau berada di Ji’ranah. Orang itu bertanya: “Bagaimana
menurut pendapatmu mengenai seseorang yang berihram untuk umrah, sedang ia mengenakan jubah dan
wangi-wangian?” Rasulullah terdiam, lalu turun kepada beliau wahyu, maka beliau mengangkat kepalanya
seraya bertanya: “Di mana orang yang bertanya tadi?” “Saya di sini,” jawabnya. Beliau pun bersabda:
“Mengenai jubah maka lepaslah, dan wangi-wangian yang menempel pada bajumu maka cucilah.
Kemudian apa yang telah engkau lakukan untuk hajimu, maka kerjakanlah hal itu untuk umrahmu.”

Berikut pembahasan manasik haji dan umrah ringkas dan praktis.

Kita awali dengan Manasik umrah haji Tamattu’, yaitu seorang melakukan umrah pada bulan-bulan haji
(Syawwal, Dzulqo’dah, dan awal bulan Dzulhijjah) yang diakhiri tahallul. Kemudian dilanjutkan kegiatan haji
pada tanggal 8 Dzulhijjah dengan memakai ihram menuju Mina. Prinsipnya, dimulai dengan umrah, lalu
dilanjutkan dengan haji.

A.Tata Cara Umrah (bagi haji tamattu’)


Ihram:

1. Mandi terlebih dulu sebelum mengenakan pakaian ihram, pakailah minyak wangi pada badan , bukan
pada pakaian.Lalu pakailah ihram bagi pria. Wanita tetap memakai jilbab (baju panjang terusan menutup
seluruh badan kecuali telapak tangan dan muka disertai kerudung).

2. Ketika mulai di miqot , menghadapkandiri ke kiblat sambil membaca doa masuk ihram:
َ َ‫ل‬
‫بََ َ ْيـكَ الل ُه َّم بعُ ْم َر ََََ ة‬

“Ya Allah aku penuhi panggilanmu melaksanakan umrah”.

3. Setelah itu, perbanyak membaca talbiyah yang berbunyi:

‫ ِإ هن ْال َح ْمدَ َوالنِ ْع َمة لَ َك َو ْال ُم ْل َك َل شَري َْك لَ َك‬,‫ب َََي َْك َل شَري َْك لَ َك لَبهي َْك‬
َ َ ‫ لـ‬,‫ْـك الل ُه هم لـَبهي َْك‬
َ ‫لـَبهي‬
Talbiyah ini dibaca hingga tiba di Makkah.

4. Jika Anda sudah ihram dan baca do’a ihram di miqot, maka telah diharamkan bagi anda melakukan
perkara berikut: Jima' (bersetubuh suami istri) beserta pengantarnya, melakukan dosa, berdebat dalam
perkara sia-sia, memakai pakaian biasa yang berjahit, tutup kepala bagi laki-laki, pakai parfum,
memotong atau mencabut rambut dan bulu, memotong kuku, berburu, melamar, dan melangsungkan
akad nikah.

5. Dibolehkan perkara berikut: Mandi, garuk badan, menyisiri kepala, bekam, cium bau harum,
menggunting kuku yang hampir patah, melepas gigi palsu, bernaung pada sesuatu yang tak menyentuh
kepala-seperti, payung, mobil, pohon, bangunan, dll-, memakai ikat pinggang, memakai sandal,
cincing, jam dan kaca mata.

Tawaf
a. Putuskan talbiyah, jika sudah sampai di Makkah.
b. Masuk masjidil Haram sambil baca doa masuk masjid di dahului sholawat kepada Nabi SAW :

َ ‫الل ُه َّم افـْت َ ْح ِل ْي أب َْو‬


َ‫اب َرحْ َم ِتك‬

c. Tawaf dari Hajar Aswad sambil menampakkan lengan kanan


d. Jika tiba di Hajar Aswad , bacalah doa: “Bismillahi wallahu akbar” sambil cium Hajar Aswad atau jika
tidak bisa menjangkau Hajar Aswad diisyaratkan dengan tangan kanan. Lalu mulailah berjalan berputar
dengan perbanyak doa dan dzikir.

e. Tiba di Rukun Yamani, maka usap Rukun Yamani. Setelah itu kita membaca doa berikut:

َ َ‫سنَة َوقِـ َنا عَـذ‬


‫اب النَّار‬ َ ‫َربَّنَا آتِ َنا فِي ال ُّد ْن َيا َح‬
ِ ‫سنَة َوفِي‬
َ ‫اآلخ َر ِة َح‬
Baca doa ini dari Rukun Yamani Sampai ke Hajar Aswad.
f. Demikianlah seterusnya sampai selesai 7 putaran yang diakhiri di Hajar Aswad atau garis lurus ke Hajar
Aswad.
g. Setelah selasai melakukan thawaf, sholatlah sunnah dua raka’at di sebelah belakang maqom Ibrahim
menghadap kiblat dengan membaca Al-Fatihah dan Al-Kafirun dalam raka’at pertama.Lalu Al-Fatihah
dan Al-Ikhlash dalam raka’at kedua.
h. Belakangilah kiblat untuk menuju ke kran-kran air Zam-Zam. Minum air Zam-Zam sebanyaknya, lalu
siram kepala, tapi jangan mandi atau wudhu disitu!!
i. Usai minum, datanglah ke Hajar Aswad/garis lurus HajarAswad untuk mencium atau isyarat kepadanya
sambil baca: “Bismillahi wallahu akbar”.
j. Setelah itu, belakangi kiblat. Maka disana anda temukan bukit Shofa untuk melaksanakan sa’i.

Sa’i

1. Diawali dengan mendaki ke shofa sambil berdoa:

َ ‫إنَّ الصَّفا َوا ْل َم ْر َوة ِم ْن‬


‫ أ ْبدَأ ب َما بَدَأ هللاُ به‬,َ‫شعَا ِئر ِهللا‬

2. Jika telah berada di atas Shofa, menghadap ke kiblat , maka bacalah Allahu akbar (3X), dan Laa ilaaha
illallah (3X) sambil angkat tangan berdoa:
‫ لَهُ ا ْل ُم ْلكُ َولَهُ ا ْلحمد وهو على كل شيئ قدير‬,ُ‫ال إل َه إال هللاُ َوحْ َدهُ ال شَر ْيكَ لَه‬
‫ أنجز وعده ونصر عبده وهزم األحزاب وحده‬, ‫ال إله إال هللا وحده‬
Ini dilakukan tiga kali. Setiap kali selesai membaca doa ini, maka dianjurkan berdoa banyak dan doanya
bebas. Tak ada doa khusus. Silakan pilih doa sendiri. Bahasa yang anda mengerti juga boleh.
3. Setelah itu berjalanlah dengan pelan menuju bukit Marwah. Jika tiba di batas isyarat lampu hijau,
berlarilah semampunya hingga di lampu isyarat berikutnya yang juga warna hijau.

4. Jika telah lewat lampu isyarat tersebut, jalanlah lagi biasa saja pelan hingga tiba di Marwah.
5. Kalau sudah di atas Marwah, baca lagi Allahu akbar (3X), dan Laa ilaaha illallah (3X) sambil angkat
tangan berdoa :
‫ له الملك وله الحمد وهو على كل شيئ قدير‬,‫ال إله إال هللا وحده ال شريك له‬
‫ أنجز وعده ونصر عبده وهزم األحزاب وحده‬, ‫ال إله إال هللا وحده‬
Ini dilakukan tiga kali. Setiap kali selesai membaca doa ini, maka dianjurkan berdoa banyak dan doanya
bebas. Tak ada doa khusus. Silakan pilih doa sendiri. Boleh pakai bahasa yang anda pahami.

6. Dari Shofa ke Marwah, terhitung satu putaran. Lalu dari Marwah ke Shofa, itu sudah dua putaran.
Patokannya : Bilangan genap selalu di Shofa, dan ganjil di Marwah. Jadi, 7 putaran yang akan kita lakukan
berakhir di Marwah
7. Jika selesai 7 putaran yang tetap diakhiri doa di atas, maka keluarlah dari Marwah ke tukang cukur dan
lakukan tahallul. Bagi laki-laki rambut dicukur rata tanpa digundul, bagi wanita potong ujung rambut
seukuran 1 ruas jari. Wanita sebaiknya bawa gunting sendiri agar bisa memotong rambut sendiri.
8. Setelah potong rambut atau tahallul selesailah umrah kita. Setelah tahallul boleh memakai baju biasanya
dan melakukan beberapa hal yang dilarang saat melakukan umrah tersebut di atas, kecuali ma’shiyat
selamanya tidak boleh. Boleh jimak dengan istri, pakai parfum, potong kuku,dll.

B. Tata Cara Haji

Adapun penjelasan manasik haji secara ringkas dan sesuai sunnah sebagai berikut :

Ihram
1.Usai melaksanakan umrah, kita tunggu tanggal 8 Dzulhijjah yang disebut “Hari Tarwiyah”.Maka mulailah
ihram di hotel masing-masing di Makkah yang diawali dengan mandi, dan pakai parfum di badan, bukan di
pakaian ihram.
2. Setelah memakai ihram, membaca doa ihram:
‫لبيك اللهم حجة‬

Mabit/Bermalam di Mina

1. Lalu berangkatlah ke Mina pada pagi hari setelah terbit matahari, tanggal 8 Dzulhijjah tsb.
2. Sesampai di Mina, qoshor ,tanpa di jama’ antara sholat Zhuhur dan Ashar. Artinya: Kerjakan sholat
Zhuhur 2 raka’at pada waktunya dan Ashar dua raka’at pada waktunya.
3. Demikian pula Sholat Maghrib dan Isya’ diqoshor, tanpa dijama’.
4. Bermalam di Mina, sholat Shubuh di sana sebagaimana sunnah Nabi Shollallahu alaihi wasallam.

Wuquf/Berdiam Diri di Arafah

1. Setelah selesai sholat Shubuh di Mina, berangkat ke Arafah setelah terbit matahari sambil bertalbiyah.
Hari itu sudah tanggal 9 Dzulhijjah.

2. Sesampainya di Arafah melakukan sholat Zhuhur dan Ashar dua-dua raka’at, yaitu dijama’taqdim dan
qoshor.
3. Jika anda sudah jelas berada dalam batas Arafah, berdoalah sambil angkat tangan. Di sini tidak ada
do’a yang diwajibkan, bebas berdo’a. tetapi jika ingin berdo’a, maka pakailah doa Nabi Shollallahu alaih
wasallam dan perbanyak baca:

‫ له الملك وله الحمد وهو على كل شيئ قدير‬,‫ال إله إال هللا وحده ال شريك له‬
4. Tetaplah berdoa sampai tenggelam matahari. Ingat jangan sampai waktu anda habiskan bicara dan
jalan. Manfaatkan betul waktu yang ada untuk berdo’a meminta apa yang anda butuhkan, anda inginkan.
5. Ingat jangan sampai tinggalkan Arafah sebelum matahari terbenam !!

Mabit/Bermalam di Muzdalifah

1. Baru setelah matahari terbenam silakan tinggalkan Arafah menuju Muzdalifah.


2.Sesampainya di Muzdalifah, langsung kerjakan sholat Maghrib dan Isya’ dengan jama’ta’khir dan
qoshor.Artinya: Maghrib dikerjakan di waktu Isya’ tetap 3 raka’at, dan Isya’ 2 raka’at.
3. Setelah selesai sholat, istirahatlah dan tidurlah untuk persiapan tenaga karena besok ada kegiatan
berat. Jika mau, berwitir sebelum tidur seperti kebiasaan anda sehari-hari. Tak perlu pungut batu di malam
itu seperti sebagian orang karena itu juga tak ada sunnahnya !
4. Bermalamlah di Muzdalifah sampai shubuh agar bisa kerjakan sholat shubuh disana.
5. Usai sholat shubuh, duduklah banyak berdzikir dan berdoa sambil angkat tangan atau bertalbiyah.
Hindari dzikir jama’ah sebaiknya perbanyak dzikir sendiri.

6. Tidak boleh meninggalkan Muzdalifah selain orang-orang dibolehkan, seperti orang tua lansia, wanita,
anak kecil, dan petugas haji. Orang ini boleh pergi setelah pertengahan malam.

Melempar Jumrah Aqobah/Kubro

1. Tinggalkanlah Muzdalifah sebelum terbit matahari pada tanggal 10 Dzulhijjah hari raya ied , sambil
bertakbir, dan bertalbiyah menuju Mina melempar jumrah.
2. Boleh pungut batu yang seukuran antara biji coklat dan biji kacang dimana saja, baik di perjalanan
menuju Mina atau di Mina sendiri.
3. Lemparlah Jumrah Aqobah setelah terbitnya matahari sebanyak 7 lemparan batu kecil yang anda bawa
dari memungut tadi. Saat melempar menghadap Jumrah,posisinya Makkah sebelah kiri anda, dan Mina
(lokasi perkemahan) sebelah kanan anda.
4. Setiap saat melemparkan batu kecil tersebut, ucapkanlah “Allahu akbar” dan usahakan batu yang anda
lemparkan sampai masuk ke dalam kolam. Jika meleset tidak masuk kolam, anda ulangi. Seusai
melempar, putuskan talbiyah.

Mencukur Rambut/Tahallul Pertama

A. setelah selesai melempar, lalu cukur gundullah rambut anda atau pendekkan rata sama panjang.
Adapun perempuan, maka potong rambut sendiri dengan gunting yang dibawa seukuran 1 ruas jari.

B. Dengan ini berarti anda telah melakukan tahallul awal. Maka anda sekarang boleh pakaian biasa,
memakai parfum, menggunting kuku dan bulu, dll. Namun Jimak dengan istri belum boleh.

Menyembelih Kambing
1. Sembelihlah kambing pada tanggal 10 Dzulhijjah.
2. Dilarang keras menyembelih kambing sebelum tanggal 10 Dzulhijjah. Barangsiapa yang menyembelih
sebelum tanggal tersebut, maka sembelihannya tidak sah, harus diganti, atau puasa 3 hari pada hari-hari
tasyriq, dan 7 hari di Indonesia.
3. Bagi petugas pembeli dan penyembelih kambing yang biasanya dijabat oleh ketua kloter atau
pembimbing, maka kami nasihatkan agar takut kepada Allah jangan sampai menyembelih
hadyu/kambingnya sebelum tgl 10 Dzulhijjah. Jika kalian lakukan itu, maka kalian telah berdosa karena
membuat ibadah orang tidak sempurna ibadahnya. Jika pengurus ambil keuntungan dari kambing yang
disembelih sebelum tgl 10 tersebut, maka ia telah memakan harta orang dengan cara yang haram dan
batil. Bertaqwalah kepada Allah dan takutlah pada hari kalian akan diadili di padang akhirat.
4. Menyembelih hewan korban bagi jama’ah haji tidaklah wajib, yang wajib hari itu adalah menyembelih
kambing yang memang wajib dilakukan oleh haji tamattu’ atau qiron. Kambing ini disebut “hadyu”. Jangan
sampai tertipu dengan sebagian orang yang tidak takut kepada Allah SWT. yang mewajibkan potong
hewan korban di waktu itu, padahal tidak wajib karena hanya semata-mata ingin meraih keuntungan yang
banyak !!

Tawaf Ifadhoh

1. Setelah bercukur dan memakai baju biasa, kita berangkat menuju Makkah untuk tawaf ifadhoh.
2. Kita melaksanakan tawaf sebagaimana waktu umrah sebanyak 7 putaran, lalu sholat sunnat 2 raka’at di
belakang maqom Ibrahim. Kemudian mengarahlah ke kran-kran air Zamzam untuk minum sebanyak-
banyaknya dan siram kepala. Setelah itu kita kembali ke Hajar Aswad cium atau lambaikan tangan pada
garis lurus dengan Hajar Aswad.

Sa’i

1. Berikutnya anda menuju ke shofa dan lakukan amalan-amalan sebagaimana telah dijelaskan pada “Tata
Cara Umrah”, di atas.
2. Setelah selesai 7 Putaran, maka anda dianggap telah bertahallul kedua, namun tanpa bercukur lagi.
Maka setelah ini anda dibolehkan melakukan jimak dengan istri.
3. Tawaf Ifadhoh dan sa’I boleh dilakukan hari-hari tasyriq atau sisa hari-hari haji lainnya selama Anda di
sana. Tapi lebih cepat lebih bagus. Namun ingat, jangan sampai jimak sebelum lakukan 2 hal ini.

Mabit/Bermalam di Mina

1. Selesai tawaf Ifadhoh dan sa’I di Makkah,maka kembalilah ke Mina untuk bermalam selama 2 atau 3
hari. Bermalam di sana wajib.
2. Selama 3 hari di Mina, sholat Zhuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya’ dikerjakan secara qoshor. Artinya
dikerjakan Zhuhur dua raka’at pada waktunya, Ashar 2 raka’at pada waktunya, dan Maghrib tetap pada
waktunya, serta Isya’ 2 raka’at pada waktunya.
3. Siang harinya tgl 11 setelah shalat zhuhur, berangkatlah ke 3 jumrah untuk melempar, dan ambil batu
dimana saja sebanyak 21 biji.
4. Berikut anda berangkat ke tempat melempar jumrah, dan lemparlah 3 jumrah tsb, yang dimulai dengan
Jumrah Shughra dekat Masjid Khoif sebanyak 7 lemparan.
5. Di Jumrah Shughra ini, lakukan beberapa amalan berikut: 1- Ketika melempar di sini menghadap ke
arah Jumrah dengan menjadikan Makkah sebelah kiri anda & Mina (lokasi perkemahan) sebelah kanan
anda, 2- Lemparlah Jumrah shughra dengan batu kecil sambil ucapkan “Allahu akbar” setiap kali
melempar, 3-Carilah tempat sunyi untuk berdo’a di tempat ini sambil menghadap kiblat serta angkat
tangan.
6. Lalu anda menuju ke Jumrah Wustho (tengah) dan lakukanlah 3 amalan yang anda lakukan tadi di
Jumrah Wustho.
7. Selanjutnya anda menuju ke Jumrah Kubro yg biasa disebut “Jumrah Aqobah”, dan lakukan juga amalan
disini yang anda lakukan di Jumrah Shughro dan Wustho. Hanya saja di sini anda tidak dianjurkan berdoa.
Tapi lansung pergi !! Inilah yang dilakukan pada tgl 11.

8. Pada tgl 12 & 13 Dzulhijjah, lakukanlah saat itu apa yang anda lakukan pada tgl 11 tadi di atas.
9. Jika anda tergesa-gesa karena ada hajat, anda boleh tinggalkan Mina pada tgl 12 Dzulhijjah. Ingat
jangan sampai tiba waktu maghrib masih di Mina. Jika masuk waktu maghrib sementara masih di Mina,
maka anda harus bermalam lagi.
10. Jika anda selesai melempar tgl 13 Dzulhijjah-dan inilah yg afdhol-, maka anda dianggap telah
menyelesaikan ibadah haji.
Semoga ibadah haji diterima oleh Allah SWT. menjadi Haji Mabrur.
“Barangsiapa berhaji karena Allah SWT. lalu tidak berbuat keji dan kefasikan (maksiyat) niscaya dia pulang
dari ibadah tersebut seperti di hari ketika dilahirkan oleh ibu .”

َ‫ْس لَهُ َجزَ اء ِإَله ْال َجنهة‬ ُ ‫ َو ْال َح ُّج ْال َمب ُْر‬،‫ارة ِل َما بَ ْينَ ُه َما‬
َ ‫ور لَي‬ َ ‫ْالعُ ْم َرة ُ ِإلَى ْالعُ ْم َرةِ َكفه‬
“Antara satu umrah dgn umrah berikut merupakan penebus dosa-dosa yg ada di antara kedua dan haji
mabrur itu tdk ada balasan bagi kecuali Al-Jannah.”

Tawaf Wada’/Tawaf Perpisahan

1. Tawaf wada’ hukumnya wajib dilakukan jika seseorang sudah hendak bersafar meninggalkan Makkah.
Kota kenangan dalam beribadah dan ta’at kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT. masih perkenankan kita
kembali lagi ke Makkah.
2. Silakan laksanakan thawaf wada’ sebagaimana halnya thawaf ifadhoh dan thawaf umrah. Tapi dengan
memakai pakaian biasa.
3. Jika anda ingin-sebelum keluar dari Masjidil haram, berdo’alah di Multazam, yaitu suatu tempat antara
Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Berdo’alah di Multazam banyak-banyak tanpa harus angkat tangan. Doa
dengan sungguh-sungguh sambil menempelkan dada, wajah, kedua lengan dan tangan untuk mengingat
akan kondisi kita di padang Mahsyar dan menunjukkan di hadapan Allah SWT. akan kelemahan kecilnya
kita, lemahnya kita dan bergantungnya kita kepada belas kasih-Nya. Ini merupakan sunnah. Namun jangan
diyakini bahwa kita tempelkan badan kita di situ karena ada berkahnya. Itu hanya sekedar menunjukkan
perasaan butuh dan rendah diri kita kepada Allah,serta sekedar ikuti sunnah.
4. Berilah kabar gembira keluarga di Indonesia sebelum pulang. Lalu sesampai di Indonesia, jangan
langsung ke rumah, tapi ke masjid dulu sholat sebagaimana sunnah Nabi Shollallahu alaihi wasallam.
Demikian manasik yang bisa kami sampaikan secara ringkas menurut sunnah Nabi SAW..
Wallahu a’lam. Semoga ini merupakan amal sholeh kami. Akhir doa kami, alhamdulillah washollallahu
alaihi wasallam.

Disusun dari berbagai maroji’ oleh :

Alfaqir M. Abdun Muthi’, M.M.


(Materi ini hanya sekedar ringkasan, silakan yang masih perlu bertanya lebih rinci kirim pertanyaan ke no.
08121783640 atau lewat email anda, silakan sms email anda ke no. tersebut.)
Doa –doa di bawah ini bisa dihapalkan :

Anda mungkin juga menyukai