1. Kesehatan Fisik
Dalam kontek kesehatan fisik Rosul bersabda sbb:
“Inna lijasadika ‘alaika haqqon” Sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu.
Hadits ini bermula dari teguran Rosulullah kepada beberapa para sahabat yang bermaksud
melampui batas dalam beribadah sehingga kebutuhan jasmaninya terabaikan dan
kesehatannya terganggu. Ada prinsip “pencegahan lebih baik dari pada pengobatan”. Lebih
jauh dalam Al Qur an disebutkan bahwa salah satu sifat manusia yang secara tegas dicintai
Allah adalah kegemaran menjaga kebersihan baik kebersihan fisik maupun kebersihan
rohani. QS Al Baqoroh 2 : 222, kebersihan digandengkan dengan kata taubat:
ُّ ِني َوحُي
َ ب ال ُْمتَطَ ِّه ِر
ين ُّ ِإِ َّن اللّهَ حُي
َ ِب الت ََّّواب
222. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-
orang yang mensucikan diri.
Taubat menghasikan kesehatan mental sedangkan kebersihan lahiriah menghasilkan
kesehatan fisik. QS. Al Muddassir/74 : 4-5.
جر
ُْ فَ ْاه الر ْجَز َ َ َوثِيَاب.٤
ُّ َو.٥ ك فَطَ ِّه ْر
dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah, QS. Al Muddassir/74 : 4-5
Juga Hadits Nabi : “Annadhofaatul minal iimaan” Kebersihan adalah bagian dari iman.
Lebih lanjut perintah menutup hidangan, mencuci tangan sebelum makan, bersiwak
(menggosok gigi), larangan bernafas sambil minum, larangan meniup air dalam gelas, tidak
boleh kencing dia air yang menggenang dan dibawah pohon adalah contoh praktis dari
sekian banyak tuntunan Islam dalam konteks menjaga kesehatan. Bahkan sebelum dunia
mengenal karantina Rosul Allah SAW telah menetapkan dalam salah satu sabdanya:
آد ِم ٌّى ُ َي ُق-صلى اهلل عليه وسلم- ول اللَّ ِه ِ َ َعن ِم ْق َد ِام ب ِن مع ِدي َك ِرب ق
َ َول « َما َمأل َ ت َر ُس
ُ ال مَس ْع َ َْ ْ َْ
ٌ ُث لِطَ َع ِام ِه َوثُل
ث ٌ ُص ْلبَهُ فَِإ ْن َكا َن الَ حَمَالَةَ َف ُثل ِ َب اب ِن آدم أُ ُكال
ُ ت يُق ْم َنٌ حِب ِ
َ َ ْ ِ ِو َعاءً َشًّرا م ْن بَطْ ٍن َ ْس
ث لَِن َف ِس ِه
ٌ ُلِ َشَرابِِه َوثُل
Dari Miqdam bin Ma’dikariba berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah SAW
bersabda “tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya,
cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang
punggungnya (memberikan tenaga), jika tidak bisa demikian, maka hendaklah ia
memenuhi sepertiga lambungnya untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga
untuk bernafas” (HR. At-Tirmidzi)
Beliau juga memerintahkan kepada para shahabat tatkala sakit untuk berobat dengan
sabdanya Dari Jabir bin ‘Abdullah radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
ِ برأَ بِِإ ْذ ِن، فَِإذَا أَصاب الدَّواء الدَّاء،لِ ُك ِّل د ٍاء دواء
اهلل َعَّز َو َج َّل ََ َ ُ َ َ َ ٌ ََ َ
“Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya maka
dia akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
ِ ٍِ ِ
ًَما أَْنَز َل اهللُ م ْن َداء إالَّ أَْنَز َل لَهُ ش َفاء
“Tidaklah Allah menurunkan sebuah penyakit melainkan menurunkan pula
obatnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Bahkan prinsip-prinsip pokok yang diangkat dari Al Qur-an dan hadits cukup untuk
dijadikan dasar dalam upaya kesehatan dan pengobatan cukup memadai. Ayat-ayat al Qur-
an yang menegaskan tentang kesehatan sbb;
QS. Al Maidah/5 : 32
٣٢ ًَّاس مَجِ يعا ْ اها فَ َكأَمَّنَا أ
َ َحيَا الن َ ََحي
ْ َو َم ْن أ
….Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia
telah memelihara kehidupan manusia semuanya…. QS. Al Maidah/5 : 32
Menghidupkan disini bukan saja berarti memelihara kehidupan, tetapi juga dapat
mencakup upaya ”memperpanjang harapan hidup” dengan cara apapun dengan tidak
melanggar hokum. Diantara upaya untuk memperpanjang hidup adalah menjaga diri dari
kesehatan atau mengobati penyakit dengan berbagai obat secara medis atau herbal, namun
demikian dalam ajaran Islam ditekankan bahwa obat dan upaya hanyalah sebab, sedangkan
penyembuh sesungguhnya dibalik sebab atau upaya adalah Allah SWT, seperti ucapan
Nabi Ibrahim as yang diabadikan didalam Al Qur-an surat As-Syu’ara’/26 : 80
ِ ت َف ُهو يَ ْش ِف
ني ْ َوإِ َذا َم ِر.٨٠
َ ُض
80. dan apabila aku sakit, Dialah (Allah) Yang menyembuhkan aku.
Makanan/Tentang Gizi
Gizi yang dalam hal ini mempunyai peran sangat besar dalam membina dan
mempertahankan kesehatan seseorang, Dalam QS ‘Abasa/80 : 24 ditemukan perintah yang
sangat jelas tentang perintah untuk memperhatikan makanan:
Supaya yang haq dan halal jaya, yang batal dan haram hancur, kita harus kembali kepada al-
Qur’an al-Karim., selanjutnya mengamalkan petunjuknya.
Lefel Paradigmatik
al-Qur’an sebagai petunjuk kehidupan. Allah menyatakan hal ini dalam al-Qur’an
sebanyak 48 kali, antara lain:
امل ذالك الكتاب ال ريب فيه هدى للمتقني
Salah satu bagian kehidupan adalah dunia makanan dan minuman, obat-obatan, dan
pemanfaatan sesuatu seperti kosmetika. Dalam hal ini, Allah memperingatkan supaya
menimbang-nimbang halal dan haramnya secara sungguh-sungguh. Nabi bersabda
(Mintalah fatwa kepada hatimu, meskipun mereka memberi fatwa kepadamu, mereka
memberi fatwa kepadamu, mereka memberi fatwa kepadamu). Allah juga berfirman:
نسا ُن إِىَل طَ َع ِام ِه (عبس ِ ِ
َ َفْليَنظُر اإْل.٢٤:
(Maka hendaklah ia memperhatikan kepada yang dimakan). QS. Abasa/ 80 : 24
Jika telah jelas bagi kita halal dan haramnya sesuatu yang akan kita minum, kita makan,
kita pakai (perabot kehidupan), kita harus memilih hanya yang halal saja. Dalam hal ini
Allah berfirman:
ِ ات و ْاعملُوا حِل ِ مِب
ِ ِ
يم َ َ َ َالر ُس ُل ُكلُوا م َن الطَّيِّب
ٌ صا اً إيِّن َا َت ْع َملُو َن َعل ُّ يَا أَيُّ َها.٥١
(Makanlah yang baik-baik saja dan berbuatlah yang baik, Q.S. Al Mu’minuun/23 : 51).
Dalam hal ini sebuah hadis menyatakan:
طلب احلالل فرضة على كل مسلم (رواه ابن مسعود
(Mencari rezeki yang halal itu wajib bagi setiap muslim, HR. Ibnu Mas’ud).
Yang disebut makanan halal adalah:
1. Dzat/material/substansi halal
2. Cara memperolehnya halal
3. Cara memprosesnya halal
4. Penyimpanannya halal
5. Pengangkutannya halal
6. Penyajiannya juga halal
.
Keutamaan Mengkonsumsi yang Halal
1. Doa kita kepada Allah dikabulkan. Dalam hal ini Rasulullah Saw bersabda:
اطب: فقال له, ان يسأل اهلل تعاىل ان جيعله جماب الدعوة,إن سعد سأل رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم
)طعمتك تستجب دعوتك (رواه الطربىن
(Bahwa, Sa’ad memohon kepada Rasulullah untuk memohonkan kepada Allah supaya
Dia menjadikannya (Sa’ad) diperkenankan doanya. Beliau bersabda kepadanya:
Baikkanlah makananmu, maka doamu diperkenankan. HR.Imam Tabrani).
2. Memperoleh Cahaya ilahi dalam hati dan memperoleh hikmah-hikmah dari Allah
من اكل الحالل اربعين يوما نور هللا قلبه واجرى ينابع الحكمة من قلبه على لسانه
(Barang siapa makan sesuatu yang halal selama 40 hari, maka Allah akan
menerangi hatinya dan Dia lakukan sumber-sumber hikmah dari hatinya atas lisannya.
HR. Abu Ayyub).
3. Mencari rezeki halal merupakan 9/10 dari nilai ibadah. Rasulllah Saw bersabda:
تسعة منها ىف طلب احلالل,العبادة عشرة اجزاء
(Ibadah itu 10 bagian, sembilan dari padanya adalah mencari rezeki halal)
4. Mencari rezeki halal akan memperoleh ampunan dan rida Allah. Rasulullah Saw
bersabda
من امسى وانيا من طلب احلالل بات مغفورا له واصبح واهلل عنه راض
(Barang siapa waktu sore hari dengan lemah karena mencari yang halal, maka ia
bermalam dengan diberi ampunan dan ia masuk pagi, sedang Allah itu rida kepadanya)
5. Para pencari rezeki halal memperoleh derajat syuhada’. Rasulullah Saw bersabda
(Dan barang siapa menuntut dunia akan barang halal dalam penjagaan, maka ia berada
pada derajat orang-orang yang mati Syahid. HR. Tabrani dari Abi Hurairah).
Dari sini dapat dikatakan bahwa Al-Quran memperkenalkan adanya penyakit-penyakit yang
menimpa hati dan yang menimpa akal.
Penyakit-penyakit akal yang disebabkan bentuk berlebihan adalah semacam kelicikan,
sedangkan yang bentuknya karena kekurangan adalah ketidaktahuan akibat kurangnya
pendidikan. Ketidaktahuan ini dapat bersifat tunggal maupun ganda. Seseorang yang tidak tahu
serta tidak menyadari ketidaktahuannya pada hakikatnya menderita penyakit akal berganda.
Penyakit akal berupa ketidaktahuan mengantarkan penderitanya pada keraguan dan
kebimbangan.
Al-Quran Al-Karim memang banyak berbicara tentang penyakit jiwa. Mereka yang lemah iman
dinilai oleh Al-Quran sebagai orang yang memiliki penyakit di dalam dadanya Penyakit-penyakit
kejiwaan pun beraneka ragam dan bertingkat-tingkat. Sikap angkuh, benci, dendam, fanatisme,
loba, dan kikir yang antara lain disebabkan karena bentuk keberlebihan seseorang. Sedangkan
rasa takut, cemas, pesimisme, rendah diri dan lain-lain adalah karena kekurangannya. Yang akan
memperoleh keberuntungan di hari kemudian adalah mereka yang terbebas dari penyakit-
penyakit tersebut, seperti bunyi firman Allah dalam surat Al-Syu'ara' (26): 88-89:
ب َسلِي ٍم
ٍ إِاَّل َم ْن أَتَى اللَّهَ بَِق ْل.٨٩ ال واَل َبنُو َن
َ ٌ َي ْو َم اَل يَن َف ُع َم.٨٨
88.Pada hari (akhirat) harta dan anak-anak tidak berguna (tetapi yang berguna tiada lain) 89.
kecuali yang datang kepada Allah dengan hati yang sehat. Al-Syu'ara' /26 : 88-89:
Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian,
kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha
Kuasa. Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan
perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua
aturan-aturan agama yang dianutnya
Islam mendorong manusia agar memiliki kalbu yang sehat dari segala macam penyakit dengan
jalan bertaubat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT dan berdzikir kepadaNya: karena
sesungguhnya dengan mengingat Allah jiwa akan memperoleh ketenangan (QS Al-Ra'd/13:28).
ِ ِ ِِ ِ ِِ ِ ِ َّ
ُ ُين َآمنُواْ َوتَطْ َمئ ُّن ُقلُوبُ ُهم بذ ْك ِر اللّه أَالَ بذ ْك ِر اللّه تَطْ َمئ ُّن الْ ُقل
وب َ الذ.٢٨
28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS Al-Ra'd/13:28).
Nabi Saw. juga mengisyaratkan bahwa ada keluhan fisik yang terjadi karena gangguan mental.
Seseorang datang mengeluhkan penyakit perut yang diderita saudaranya setelah diberi obat
berkali-kali, tetapi tidak kunjung sembuh dinyatakan oleh Nabi Saw. bahwa, "Perut saudaramu
berbohong" (HR Bukhari).
Dari hadis-hadis Nabi diperoleh petunjuk, bahwa sebagian kompleks kejiwaan tercipta pada saat
janin masih berada di perut ibu, atau bahkan pada saat hubungan seks (pertemuan
sperma dan ovum), demikian juga ketika bayi masih dalam buaian. Karena itu, Islam
memerintahkan kepada para ibu dan bapak agar menciptakan suasana tenang dan mengamalkan
ajaran agama pada saat bayi berada dalam kandungan, sebagaimana memerintahkan kepada para
ibu dan bapak untuk memperlakukan anak-anak secara wajar. Dalam suatu riwayat diungkapkan
ada seorang anak yang sedang digendong, kemudian pipis membasahi pakaian Nabi. Ibunya
merenggut bayi tersebut dengan kasar. Namun Nabi menegurnya dengan bersabda, Jangan
hentikan pipisnya, jangan renggut dia dengan kasar. Pakaian ini dapat dibersihkan dengan air,
tetapi apa yang dapat menjernihkan hati sang anak (yang engkau renggut dengan kasar)?
Seperti diungkapkan oleh beberapa pakar ilmu jiwa, sebagian kompleks kejiwaan yang diderita
orang dewasa, dapat diketahui penyebab utamanya pada perlakuan yang diterimanya sebelum
dewasa.
Agaknya kita dapat menyimpulkan bahwa pandangan Islam tentang penyakit-penyakit mental
mencakup banyak hal, yang boleh jadi tidak dijangkau oleh pandangan ilmu kesehatan modern.
Kesehatan Sosial
Anda perlu makan makanan bergizi dan beraktivitas fisik untuk memelihara kesehatan badan.
Guna menjaga kesehatan jiwa, Anda dapat menjalani konseling atau melakukan terapi
pengelolaan stres. Selain kesehatan jiwa dan raga, ternyata ada satu unsur lagi yang jarang
disebutkan, yakni kesehatan sosial.
Hubungan sosial terbukti bisa memperkuat fungsi kekebalan tubuh, menjaga kesehatan jantung,
dan menimbulkan rasa bahagia sehingga mengurangi risiko depresi. Dengan kata lain, kesehatan
sosial berkaitan erat dengan kesehatan jiwa dan raga. Lantas, apa yang dimaksud dengan
kesehatan sosial dan bagaimana cara meningkatkannya?
Apa itu kesehatan sosial?
Jika kesehatan raga adalah tentang badan, dan kesehatan jiwa adalah tentang pikiran, maka
kesehatan sosial adalah tentang hubungan sosial. Lebih rincinya lagi, kesehatan sosial adalah
gambaran hubungan Anda dengan orang lain, lingkungan, dan komunitas.
Menurut Corey Keyes, seorang sosiolog sekaligus ahli bidang psikologi positif, ada tiga unsur
penting dalam kesehatan sosial seseorang, yakni:
1. Sifatnya subjektif dan pribadi berdasarkan cara Anda melihat hubungan dengan teman,
keluarga, atau orang lain.
2. Hal yang terpenting adalah kualitas, bukan kuantitas. Artinya, Anda tetap bisa merasa
sehat secara sosial walaupun memiliki sedikit teman dekat.
3. Hubungan sosial tidak hanya dilihat antara dua orang, tapi juga melibatkan lingkungan
yang lebih luas seperti teman kerja, teman sekolah, atau tetangga.
Anda dapat dikatakan mempunyai kesehatan sosial yang baik jika mampu menjalin koneksi
dengan orang lain. Selain itu, Anda juga bisa beradaptasi dengan situasi sosial yang berbeda-
beda dan bersikap sesuai tempat.
Hubungan sosial adalah suatu hal yang unik. Setiap orang menjalani hubungan sosial yang
berbeda sehingga cara menentukan kualitasnya juga berbeda. Walau demikian, pertanyaan
berikut bisa membantu Anda melihat kualitas hubungan sosial Anda saat ini:
Apakah belakangan ini saya lebih banyak merasa terhubung dengan orang lain atau
malah merasa kesepian?
Apakah ada orang yang dapat saya hubungi ketika saya butuh dukungan?
Hubungan seperti apa yang paling saya hargai?
Interaksi seperti apa yang membuat saya bersemangat dan apa yang membuat saya
merasa lelah?
Adakah komunitas yang penting bagi saya? Jika ya, komunitas seperti apa?
Pentingnya kesehatan sosial
Hubungan sosial memberikan efek positif bagi kesehatan jiwa dan raga. Bagi orang-orang
introver sekalipun, interaksi dengan orang lain bisa menimbulkan rasa bahagia dan
menumbuhkan kepedulian.
Selain itu, beberapa penelitian juga menemukan manfaat sebagai berikut:
Orang yang memiliki banyak teman cenderung lebih panjang umur.
Jantung dan peredaran darah orang yang mempunyai hubungan sehat mampu
menghadapi stres dengan lebih baik.
Hubungan sosial yang sehat meningkatkan fungsi sistem imun sehingga tubuh lebih
terlindung dari infeksi.
Hubungan sosial yang kuat berkaitan dengan sistem hormon dan peredaran darah yang
sehat.
Sebaliknya, orang yang sering terisolasi serta mementingkan diri sendiri lebih berisiko
mengalami stres dan depresi. Kebiasaan menyendiri juga membuat Anda menghadapi risiko
kesehatan yang sama seperti merokok, obesitas, dan tekanan darah tinggi.
Kesehatan sosial tentu bukan satu-satunya faktor yang menimbulkan deretan penyakit tersebut.
Akan tetapi, hubungan sosial berperan penting dalam pengelolaan stres dan diperlukan untuk
menjaga kesejahteraan mental Anda.
Cara meningkatkan kualitas hubungan sosial
Hubungan sosial adalah suatu hal yang dibentuk secara perlahan. Prosesnya memakan waktu dan
terkadang tidak mudah. Bahkan, orang yang tampaknya mudah bergaul dan senang mengobrol
pun bisa saja menghadapi kesulitan ini.
Kabar baiknya, ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kualitas
hubungan sosial Anda berikut.
1. Menjalin hubungan sosial yang baru
Jika Anda merasa berada di lingkungan sosial yang sempit, cobalah mendapatkan teman
baru saat dewasa melalui hobi, bergabung dengan komunitas, atau traveling. Dari sini,
Anda dapat menemukan teman-teman baru dengan minat yang sama.
Selain aktivitas tersebut, Anda pun bisa mencoba kegiatan akademis seperti debat atau
diskusi. Ada pula orang yang senang melakukan aktivitas luar rumah atau menjadi
sukarelawan bagi masyarakat. Pilihlah sesuatu yang membuat Anda bahagia.
2. Membangun hubungan yang baik
Sambil mencari teman-teman baru, jangan lupa berinteraksi dengan teman-teman lama
Anda. Sesekali, cobalah curhat kepada mereka, menawarkan bantuan, atau mendengar
keluh-kesah mereka. Atau, cobalah sekadar bertemu dan mengobrol dengan mereka.
Perbedaan pendapat adalah hal wajar dalam kesehatan sosial, tapi sebisa mungkin coba
hindari konflik yang mengundang amarah. Sudut pandang yang berbeda dapat memperkuat
hubungan asalkan Anda saling menghargai pendapat satu sama lain.
3. Melakukan kegiatan bersama
Ini merupakan salah satu cara terbaik untuk menjalin hubungan sosial. Cobalah makan
bersama keluarga, menonton film dengan teman-teman, atau memasak bersama pasangan.
Libatkan orang-orang terdekat Anda agar mereka saling mengenal.
Selain kegiatan hiburan, hubungan sosial juga dapat bertambah kuat dengan rutinitas di
rumah. Bagilah tugas membereskan rumah, mencuci pakaian, dan sebagainya dengan
orang-orang di rumah agar setiap orang memiliki peran dalam rutinitas ini.
Seperti halnya makan makanan bergizi, beraktivitas fisik, dan mengelola stres, interaksi
sosial juga berperan penting bagi kesehatan. Sambil mengutamakan kualitas hubungan
Anda, jangan lupa menambah kuantitasnya dengan mengenal orang-orang baru
Kesehatan Lingkungan adalah ilmu dan seni dalam mencapai keseimbangan lingkungan
dan manusia, ilmu dan seni dalam pengelolaan lingkungan sehingga dicapai kondisi yang
bersih, sehat, aman dan nyaman dan terhindar dari gangguan penyakit. Pengertian
Kesehatan Lingkungan sebagai suatu ilmu, seni dan teknologi dikemukakan oleh
beberapa ahli diantaranya dikemukakan oleh Umar Fahmi Achmadi. Menurut Umar
Fahmi Achmadi (1991),
Kesehatan Lingkungan adalah ilmu yang mempelajari keterkaitan antara kualitas
lingkungan dengan kondisi kesehatan suatu masyarakat. Ilmu Kesehatan Lingkungan
mempelajari dinamika hubungan interaktif antara kelompok penduduk dengan segala
macam perubahan komponen lingkungan hidup yang menimbulkan ancaman atau
berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat.