Anda di halaman 1dari 9

‫السالم عليكم ورمحة هللا وبركاته‬

‫مد هللِ‬ ‫هللا اكرب هللا أكرب‪ ،‬ال اله اال هللا‪ ،‬هللا أكرب هللا أكرب‪ ،‬وهلل احلمد‪ .‬هللاُ اكبَ ْر كبْي ًرا واحلَ ُ‬
‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫كثِريا وسبحا َن هللاِ‬
‫ني لَه ال اد يْن‪َ ،‬ولَو َك ِرهَ‬ ‫االإّيه‪ُُ ،‬ملص َ‬
‫بد ا‬ ‫والنع ُ‬
‫كرةً واَصيال‪ ،‬الاله االهللاُ ْ‬ ‫َ‬ ‫ب‬
‫ُ‬ ‫ً َُ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫صَر‬‫ص َدقُ َو ْع َده‪َ ،‬ونَ َ‬ ‫حده‪َ ،‬‬ ‫كون‪ ،‬الالهَ اال هللاَ َو َ‬ ‫قون‪َ ،‬ولَوك ِرَه املُ ْش ِر ْ‬‫ال َكا فُرون‪َ ،‬ولَو ك ِرَه املُنَاف ْ‬
‫اح َده‪ ،‬الا ٰلهَ اِالهللا َوهللاُ اَكرب‪ ،‬هللاُ اكبَ ُر َوهللِ احلَ ْمد‪.‬‬ ‫اب َو ْ‬‫االحَز َ‬
‫ندهُ َوَهَزَم ْ‬ ‫أعاز ُج َ‬
‫عب َده‪َ ،‬و َ‬
‫ْ‬

‫إن احلمد هلل حنمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ ابهلل من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا‬
‫من يهده هللا فال مضل له ومن يضلل فال هادي له وأشهد أن ال اله اال هللا وأشهد أن دمحما‬
‫عبده ورسوله اللهم صل وسلم علي هذا النيب األمي وعلي أله وصحبه أمجعني‪:‬‬

‫معاشر املسلمني رمحكم هللا أوصيكم ونفسي بتقوى هللا وطاعته لعلكم ترمحون‪ .‬وافهموا ما‬
‫اك الْ َكوثَر‪ ،‬فَ ِ‬
‫ص ِال لَربِا َ‬
‫ك َو ْاحنَْر‪،‬‬ ‫قال ربكم يف كتابه الكرمي بسمميحرلا نمحرلا هللا ‪ :‬إِ اَّن أ َْعطَْي نَ َ ْ َ َ‬
‫إِ ان َشانِئَ َ‬
‫ك ُه َو ْاألَبْتَ ُر‬
‫‪Jamaah Shalat Idul Adha yang dicintai Allah SWT....‬‬

‫‪Sejak kemarin terdengar gema takbir, tahmid, dan tahlil menyambut‬‬


‫‪datangnya Hari Raya Idul Adha yang mulia. Syukur Alhamdulillah, kita‬‬
‫‪semua dapat berjumpa kembali dengan Hari Raya ini dalam keadaan‬‬
‫‪sehat wal ‘afiat, sekalipun kita masih dalam suasana pandemi Covid-19.‬‬

‫‪Pandemi yang melanda hampir semua belahan dunia ini membawa‬‬


‫‪dampak yang cukup serius bagi kehidupan masyarakat. Semua orang‬‬
‫‪tidak dapat menjalankan aktifitasnya secara normal sebagaimana‬‬
‫‪sebelum terjadi pandemi. Semuanya dibatasi demi untuk mencegah‬‬
‫‪terjadinya mata rantai penularan.‬‬

‫‪|1‬‬
Karena itu, marilah di hari raya ini, kita hiasi lisan-lisan kita dengan
takbir, tahmid, tasbih dan tahlil sehingga menggetarkan jiwa kita untuk
selalu tunduk dan patuh kepada Allah SWT.

Karena, setiap musibah yang Alloh turunkan kepada kita sesungguhnya


untuk mengingatkan agar kita kembali kepada-Nya, untuk selalu
berharap dan meminta pertolongan-Nya.

Mari kita doakan kerabat, sahabat-sahabat, tetangga kita dan para


ulama yang telah dulu wafat baik karena wabah Corona atau yang
lainnya, Alloh ampuni dosa mereka dan merahmati mereka.

Semoga kematian mereka menjadi pengingat untuk kita semua, karena


semuanya akan menghadap kembali kepada-Nya.

Jamaah Idul Adha yang dimuliakan Allah SWT....

Sebagai ikhtiar untuk menghentikan penyebaran virus Corona, marilah


kita terus menjaga kesehatan kita salah satunya dengan menjaga pola
hidup sehat dan mengikuti 5 M, yaitu selalu menggunakan masker,
mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi
mobilitas sosial.

Selain berikhtiar maksimal, yang terpenting bagi orang-orang beriman


tak pernah melupakan untuk berzikir atau mengingat Allah setiap saat,
seraya memohon penjagaan dari Alloh Azza wa Jalla.

Rasululloh shallallahu alaihi wa sallam telah menegaskan bahwa


seorang mukmin yang kuat lebih disukai Alloh daripada mukmin yang
lemah. Kuat dalam hadist ini bisa dimaknai kuat fisiknya dan daya tahan
tubuhnya.

Dalam hadist lain, Rasulullah mencontohkan kita untuk mengkonsumsi


tujuh butih kurma ajwa setiap pagi sebagai penangkal racun dan sihir.

Inilah salah satu contoh sunnah nabi untuk membentengi diri dari dari
berbagai penyakit dan upaya meningkatkan daya tahan tubuh kita.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengobatan modern, saat ini kita


mengenal berbagai vitamin untuk menguatkan kesehatan tubuh kita.

|2
Untuk menambah imunitas tubuh terhadap serangan virus, salah
satunya dengan vaksin.

Jamaah Idul Adha yang dimuliakan Allah SWT....

Ilmu vaksin atau vaksinologi sudah berkembang pesat dan selama dua
abad ini, beragam jenis vaksin sudah banyak ditemukan. Inilah bagian
dari eksplorasi manusia untuk mengungkap ayat-ayat Alloh (ayat-ayat
kauniyyah).

Edward Jener disebut sebagai bapak penemu vaksin pada tahun 1796,
dengan menemukan vaksin cacar. Saat itu, dunia tengah digemparkan
dengan virus smallpox atau cacar tanah yang wabahnya telah
menewaskan lebih dari 400 ribu orang setiap tahun.

Namun, jika kita kembali membuka sejarah ilmu kedokteran,


sesungguhnya jauh sebelum itu, pada abad ke-9, seorang ilmuwan
muslim, Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi telah merintis
penelitian tentang penyakit cacar dan campak, seperti dalam kitabnya
Al-Judari wa Al-Hashbah. Pengembangan obat untuk penyakit ini pun
terus berkembang hingga abad ke-17.

Sejarawan Alison Bashford dalam Imperial Hygiene (2004:17)


menyatakan, vaksinasi dimulai dengan preseden sebuah proses
bernama inokulasi, yaitu praktik mencampurkan material penyakit
kepada orang yang masih sehat agar terjadi kekebalan.

Teknik ini yang kemudian dikembangkan ilmuwan Inggris Edward


Jenner pada 1796 dengan praktik inokulasi cacar sapi hingga berhasil
lebih efektif dan saat ini kita mengenalnya dengan istilah vaksin (Donald
R. Hopkins, 2002).

Ketika vaksin diperkenalkan pertama kali di tengah masyarakat,


menimbulkan banyak penentangan karena dianggap akan
memperparah penularan penyakit.

Namun, protes terhadap vaksin mereda seiring dengan data yang


berhasil membuktikan bahwa vaksin mampu menurunkan angka
kematian.

|3
Keberhasilan program vaksinasi tidak bisa dilepaskan dari keterlibatan
para ilmuan, pemerintah dan tokoh agama untuk memberikan
penyadaran terhadap masyarakat tentang pentingnya vaksin untuk
menanggulangi wabah penyakit, termasuk wabah Corona yang saat ini
tengah kita hadapi.

Kaum Muslimin dan Muslimat rahimakumullah...

Selain vaksin, untuk meningkatkan imunitas tubuh, kita juga perlu


menerapkan pola makan yang sehat. Pola makan yang sehat
bersumber dari makanannya yang halal dan thoyyibah/ baik merupakan
ajaran dari agama kita, sebagaimana perintah Alloh Ta’ala kepada umat
manusia: Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa
yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
setan, karena setan itu musuh yang nyata bagimu (QS Al Baqarah 168).

Halal berkaitan dengan keberkahan, sedangkan baik itu bisa bermakna


gizi yang seimbang. Imunitas tubuh kita bisa dijaga dan ditingkatkan
dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti mengkonsumsi gizi yang
seimbang, berolahraga, dan terhindar dari stress.

Pola hidup sehat Rasululloh wajib kita tiru, misalnya pola aktivitas, pola
tidur hingga pola makan nabi. Dalam sebuah hadist, disebutkan bahwa
perut ini hendaknya diisi dengan 1/3 makanan, 1/3 minuman dan 1/3
untuk bernafas. Terbukti secara ilmiah, perut salah satu sumber penyakit
terbesar, karena itu orang yang makan selalu kekenyangan berisiko
timbulnya berbagai penyakit. Alloh Ta’ala berfirman:

ِ ُّ ‫َوُكلُوا َوا ْشَربُوا َوَال تُ ْس ِرفُوا إِناهُ َال ُُِي‬


َ ‫ب الْ ُم ْس ِرف‬
‫ني‬

dan makanlah dan minumlah kalian, namun jangan berlebihan.


sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebihan. (QS. al-
a’raf: 31).

Karena itulah, ada syariat puasa dalam ajaran Islam, baik puasa wajib di
bulan Ramadhan maupun puasa sunnah, seperti puasa Senin dan
Kamis, atau puasa Ayyamul Bidh (13, 14, 15 bulan Hijriyah tiap bulan).

|4
Secara ilmiah, puasa ternyata bermanfaat untuk regenerasi sel dalam
tubuh kita, kebugaran dan ketenangan jiwa. Hari raya umat Islam diawali
dengan puasa seperti Idul Fitri diawali dengan puasa Ramadhan.

Begitu pula, Idul Adha diawali dengan puasa Arofah, bahkan berpuasa
yang dimulai pada awal hingga 9 Dzul Hijjah termasuk ibadah yang
utama.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah...

Beriman dan bertaqwa adalah kunci utama untuk keluar dari krisis
multidimensi ini, baik krisis kesehatan, krisis ekonomi maupun krisis
akhlak. Alloh Ta’ala telah memberikan solusinya, tapi masih banyak
diantara kita yang tidak mau mengikuti dan menerapkannya.

Iman dan taqwa bukanlah sekedar kita berdiam diri sibuk beribadah di
dalam rumah atau masjid-masjid tanpa melakukan upaya yang kongkret
untuk menata kehidupan yang lebih baik.

Karena, sesuai dengan sunatulloh, kita harus berusaha secara


maksimal walaupun keputusan akhir ada di tangah Allah. Karena, Alloh
yang Maha Kuasa, dan Alloh Yang Maha Mengatur.

Musibah seperti Corona adalah kehendak Alloh Ta’ala sesuai dengan


takdir yang ditetapkan-Nya. Dalam fikih kebencaan, musibah tidak selalu
berkonotasi azab atau kemurkaan Alloh terhadap manusia. Di dalam Al-
Qur’an, musibah digambarkan dan dikonseptualisasi dengan beragam
cara yang berbeda.

Dalam Surat Al-Baqarah ayat 155-156 Alloh telah menjelaskan “Dan


sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu)
Orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan: Inna
lillahi wa inna ilahi raji’un”.

Bagi orang-orang beriman, semua musibah yang terjadi adalah ujian


untuk memperkokoh keimanan. Selalu ada hikmah di balik musibah ini,
karena keyakinan terhadap rahmat-Nya untuk alam semesta.

|5
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah...

Virus adalah ciptaan Alloh, sebagaimana makhluk-makhluk lainnya.


Mereka tunduk pada ketentuan Tuhan Pemilik alam semesta ini. Tak
ada yang mengetahui pasti kapan wabah ini berakhir, tapi karena wabah
merupakan kehendak Alloh, tak ada jalan lain kecuali kita kembali dan
memasrahkan semuanya kepada Alloh.

Dalam perjalanan sejarah dunia, wabah terus terjadi dalam rentang


waktu tertentu. Tentu ada rahasia dan hikmah Alloh dengan
menurunkan wabah di muka bumi ini.

Sayyid Hossen Nasr, profesor studi Islam dari George University,


Amerika Serikat meyakini bahwa tragedi wabah corona akan segera
berakhir. Jumlah kematian yang besar, akan menjadi kesempatan untuk
kebangkitan spiritual setidaknya bagi mereka yang cukup cerdas dalam
memahaminya.

Terbukti, selama pandemi Covid 19, banyak orang akhirnya mencari


makna melalui jalan agama. Seperti survey yang dilakukan Jeanet
Bentzen dari University of Copenhagen terhadap 95 negara dengan
menggunakan data harian pencarian kata “doa” di Google search.

Survey tersebut menunjukkan angka tertinggi bahwa lebih dari separuh


penduduk bumi telah melakukan doa agar wabah Covid ini segera
mereda. Wabah menjadi momen untuk berefleksi lebih mendalam
sehingga menemukan pemaknaan-pemaknaan baru.

Di saat situasi saat ini, kita dituntut untuk melakukan pencerahan


spiritual dan mentransformasikan rasa takut menjadi energi positif dan
membangun seluruh kesadaran baru kembali menjadi manusia yang
menjalankan fungsi luhur sebagai khalifah di muka bumi. Terutama di
moment Idul Kurban ini.

ِ‫ت و ا‬
‫الذ ْك ِر احلَ ِكيْ ِم‬ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ‫آن‬ ِ
َ َ‫ َونَ َف َع ِين َوإ اّي ُك ْم ِبَا فْيه م َن اْآلّي‬،‫العظْي ِم‬ َ ‫َاب َرَك هللاُ ِِل َولَ ُك ْم ِيف ال ُقْر‬
‫َستَ ْغ ِفُر هللاَ ِِل َولَ ُك ْم‬
ْ ‫ أَقُ ْو ُل قَ ْو ِِل ه َذا َوأ‬.‫العلْي ُم‬
ِ ‫وتَ َقبال ِم ِين وِمْن ُكم تِالَوتَه وإِناه هو ال اس ِميع‬
َ ُْ َُ ُ َ ُ َ ْ َ ‫َ ْ ا‬
.‫استَ ْغ ِفُرْوهُ إِناهُ ُه َو الغَ ُف ْوُر الارِحْي ُم‬ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ
َ ْ ‫َول َسائ ِر املُْؤمن‬
ْ َ‫ني َواملُْؤمنَات م ْن ُك ِال َذنْب ف‬

|6
‫هللا اكرب هللا أكرب‪ ،‬ال اله اال هللا‪ ،‬هللا أكرب هللا أكرب‪ ،‬وهلل احلمد‪.‬‬

‫احلَ ْم ُد ِالِلِ الا ِذي أ َْر َس َل َر ُسولَهُ ِابهلْ ُدى َوِدي ِن احلَِاق لِيُظْ ِهَرهُ َعلَى ال اِدي ِن ُكلِا ِه َولَ ْو َك ِرهَ امل ْش ِرُكو َن‪ .‬أَ ْش َه ُد أ ْن‬
‫ُ‬
‫أشهد أ ان ُُم ام ًدا عب ُده ورسولُه‪ّ .‬يأ ُّ ا ِ‬
‫ين َآمنُوا اتا ُقوا ا‬
‫الِلَ َح اق‬ ‫َيها الذ َ‬ ‫ْ َُ َ‬ ‫َ‬ ‫يك لَهُ‪ ،‬و ُ‬ ‫ال إلَهَ إال هللاُ َو ْح َدهُ ال َش ِر َ‬
‫صلِ ْح لَ ُك ْم‬‫يدا *يُ ْ‬ ‫الِلَ َوقُولُوا قَ ْوال َس ِد ً‬ ‫ين َآمنُوا اتا ُقوا ا‬ ‫تُ َقاتِِه وال ََتُوتُ ان إِال وأَنْتم مسلِمو َن‪ّ .‬يأ ُّ ا ِ‬
‫َيها الذ َ‬ ‫َ ُْ ُ ْ ُ َ‬ ‫َ‬
‫يما‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫أ َْع َمالَ ُك ْم َويغَ ِف ْر لَ ُك ْم ذُنُوبَ ُك ْم َوَم ْن يُ ِط ِع ا‬
‫الِلَ َوَر ُسولَهُ فَ َق ْد فَ َاز فَ ْوًزا َعظ ً‬

‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬


‫ني‪َ .‬و َسا ِرعُ ْو اَل َم ْغفَرةِ هللا الْ َك ِرِْمي‪َ .‬و ْاعلَ ُم ْوا اَ ان هللاَ‬ ‫ب الْ َعاملَْ َ‬ ‫اق هللاَ تَ َع َاَل َر ا‬ ‫اَاما بَ ْع ُد ‪ :‬فَيَا عبَ َادهللا ات ُ‬
‫ُسْب َحانَهُ َوتَ َعلَى بَ َدأَ فِْي ِه بِنَ ْف ِس ِه َوثَ اَّن ِِبَالَئِ َكتِ ِه الْ ُم َسبِا َح ِة بِ ُق ْد ِس ِه فَ َق َاَل ِِف كِتَابِِه الْ َع ِزيْز‪ .‬اِ ان هللاَ َوَمالَئِ َكتِ ِه‬
‫صلُّ ْوا َعلَْي ِه َو َسلِا ُم ْوا تَ ْسلِْي ًما‪.‬‬ ‫ِ‬
‫صلُّ ْو َن َعلَى النِاِب َّياَيُّ َها الاذيْ َن اََمنُ ْوا َ‬ ‫يُ َ‬

‫‪Jamaah Idul Adha yang dimuliakan Allah SWT....‬‬

‫‪Akhirnya, marilah kita akhiri ibadah shalat Idul Adha pada hari ini‬‬
‫‪dengan berdoa:‬‬

‫َصلِ ْح لَنَا‬ ‫ِ‬ ‫اَللاه ام أَصلِح لَنا ِدي نناَ الا ِذى هو ِعصمةُ أَم ِرََّن وأ ِ‬
‫َصل ْح لَنَا ُدنْيَا َن الاِِت فْي َها َم َع ُ‬
‫اشنَا َوأ ْ‬ ‫َُ ْ َ ْ َ ْ‬ ‫ُ ْ ْ َ َْ‬
‫احةً لَنَا ِم ْن ُك ِال‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ت َر َ‬ ‫احلَيَاةَ ِزَّي َد ًة لَنَا ِِف ُك ِال َخ ْري َو ْ‬
‫اج َع ِل الْ َم ْو َ‬ ‫اج َع ِل ْ‬ ‫آخَرتَنَا الاِِت فْي َها َم َع ُ‬
‫اد ََّن َو ْ‬
‫شر‬
‫ا‬
‫‪Ya Allah, perbaikilah agama kami yang menjadi benteng segala urusan‬‬
‫‪kami. Perbaiki dunia kami yang menjadi tempat hidup kami. Perbikilah‬‬
‫‪akhirat kami yang menjadi tempat kembali kami.‬‬

‫‪Jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan bagi kami dalam setiap‬‬


‫‪kebaikan dan jadikan kematian kami sebagai kebebasan bagi kami dari‬‬
‫‪segala kejahatan.‬‬

‫‪|7‬‬
ِ
‫ك‬َ َ‫ك َما تُبَ لاغُنَابِِه َجنات‬ َ ِ‫اعت‬ ِ َ ِ‫صيت‬
َ َ‫ك َوم ْن ط‬
ِ
َ ‫ني َم ْع‬ َ ِ‫اَللا ُه ام اقْ ِس ْم لَنَا ِم ْن َخ ْشيَت‬
َ ْ َ‫ك َم َاَتُ ْو ُل بَْي نَ نَا َوب‬
‫صا ِرََّن َوقُ اوتِنَا َما‬ ِ ِ
َ ْ‫ اَللا ُه ام َمتا ْعنَا ِِب َْْسَاعنَا َوأَب‬.‫ب الدُّنْيَا‬
ِ ‫ني ماتُه ِو ُن بِِه علَي نَا م‬ ِِ ِ
َ ‫صائ‬ َ َ َْ ‫َوم َن الْيَق ْ َ َ ا‬
‫صْي بَ تَ نَا ِِف ِديْنِنَ َاوالَ ََْت َع ِل‬
ِ ‫ث ِمناا واجع ْله ََثْرََّن علَى من عاداَ ََّن والَ ََْتعل م‬
ُ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ُ َ ْ َ َ ‫اج َع ْلهُ الْ َوا ِر‬ ْ ‫َحيَ ْي تَ نَا َو‬
ْ‫أ‬
‫الدُّنْيَا أَ ْكبَ َر َِهانَا َوالَ َمْب لَ َغ ِع ْل ِمنَا َوالَ تُ َسلِا ْط َعلَْي نَا َم ْن الَ يَْر َمحُنَا‬

Ya Allah, anugerahkan kepada kami rasa takut kepada-Mu yang


membatasi antara kami dengan perbuatan maksiat kepadamu dan
berikan ketaatan kepada-Mu yang mengantarkan kami ke surga-Mu dan
anugerahkan pula keyakinan yang akan menyebabkan ringan bagi kami
segala musibah di dunia ini.

Ya Allah, anugerahkan kepada kami kenikmatan melalui pendengaran,


penglihatan dan kekuatan selama kami masih hidup dan jadikanlah ia
warisan bagi kami.

Dan jangan Engkau jadikan musibah atas kami dalam urusan agama
kami dan janganlah Engkau jadikan dunia ini cita-cita kami terbesar dan
puncak dari ilmu kami dan jangan jadikan berkuasa atas kami orang-
orang yang tidak mengasihi kami.

ِ ِ ِ ْ ‫اج َع ْلنَا ُمسلِم‬


‫ت‬ َ ‫ب َعلَْي نَا إِنا‬
َ ْ‫ك أَن‬ َ َ‫ك َوِم ْن ذُاِرياتِنَا أُامةً ُم ْسل َمةً ل‬
ْ ُ‫ك َوأَ ِرََّن َمنَاس َكنَا َوت‬ َ َ‫ني ل‬ َْ ْ ‫َربانَا َو‬
‫اب الارِح ُيم‬
ُ ‫التا او‬
Ya Tuhan Kami, Jadikanlah Kami orang tua yang tunduk patuh kepada
Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu Kami umat yang tunduk
patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada Kami cara-cara dan
tempat-tempat ibadat Kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya
Engkaulah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

|8
‫ك َِْسْي ٌع‬ ‫ات اَألَحي ِاء ِمن هم واألَمو ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ات والْمؤِمنِني والْمؤِمنَ ِ‬ ‫ِ ِ ِِ‬
‫ات انا َ‬ ‫َْ ْ ُ ْ َ ْ َ‬ ‫اَللا ُه ام ا ْغفْر ل ْل ُم ْسلم ْ َ‬
‫ني َوالْ ُم ْسل َم َ ُ ْ ْ َ َ ُ ْ‬
‫قَ ِريب ُُِميب الداعو ِ‬
‫ات‪.‬‬ ‫ْ ٌ ْ ُ َْ‬
‫‪Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan‬‬
‫‪mu’minat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia.‬‬
‫‪Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan‬‬
‫‪do’a.‬‬

‫اج َع ْل َح اج ُه ْم َح ًّجا َمْب ُرْوًرا َو َس ْعيًا ام ْش ُك ْوًرا َوذَنْبًا َم ْغ ُف ْوًرا َوَِتَ َارةً لَ ْن تَبُ ْوًرا‬
‫اَللا ُه ام ْ‬
‫‪Ya Allah, jadikanlah mereka (para jamaah haji) haji yang mabrur, sa’i‬‬
‫‪yang diterima, dosa yang diampuni, perdagangan yang tidak akan‬‬
‫‪mengalami kerugian‬‬

‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬


‫َربانَا اَتنَا ِِف الدُّنْيَا َح َسنَةً َوِِف األَخَرةِ َح َسنَةً َوقنَا َع َذ َ‬
‫اب الناا ِر‪.‬‬

‫‪Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia,‬‬


‫‪kehidupan yang baik di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka.‬‬

‫ِعبَ َادهللا‪ ،‬اِ ان هللاَ ََيْ ُمُر ِابلْ َع ْد ِل َوا ِال ْح َسا َن َواِيْتَا ِئ ِذى الْ ُقْرََب َويَْن َهى َع ِن الْ َف ْخ َش ِاء َوالْ ُمْن َكْر‬
‫ضلِ ِه يُ ْع ِط ُك ْم‬
‫اسئَ لُ ْوهُ ِم ْن فَ ْ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َوالْبَ ْغي يَعظُ ُك ْم لَ َعلا ُك ْم تَ َذ اكُرْو َن‪ .‬فَاذْ ُكُرْوا هللاَ الْ َعظْي َم يَ ْذ ُكْرُك ْم َو ْ‬
‫صنَ عُ ْو َن‪.‬‬ ‫ِ‬
‫َولَذ ْكُرهللاَ اَ ْكبَ َر َوهللاُ يَ ْعلَ ُم َما يَ ْ‬

‫والسالم عليكم ورمحة هللا وبركاته‬

‫هللا اكرب هللا أكرب‪ ،‬ال اله اال هللا‪ ،‬هللا أكرب هللا أكرب‪ ،‬وهلل احلمد‪.‬‬

‫‪|9‬‬

Anda mungkin juga menyukai