Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PUASA PADA KESEHATAN TUBUH

(TINJAUAN NORMATIF TERHADAP HADIST NABI SHUMU TASIHHU)


Lubna Nora Sauqina
Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang
lubnanorasauqina16@gmail.com

ABSTRACT
Puasa merupakan suatu kewajiban bagi setiap umat Islam. Adapun perintah
untuk melaksanakan ibadah puasa tercantum pada Al Quran surah Al Baqarah
ayat 183. Puasa bukan hanya dilaksanakan pada bulan suci ramadhan, akan
tetapi terdapat beberapa pembagian kembali terkait jenis-jenis puasa. Ibadah
puasa yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wata’ala kepada ummat-Nya
memberikan banyak manfaat pada sisi kesehatan. Sebagaimana menurut
berbagai penelitian membuktikan bahwasanya dengan melaksanakan ibadah
puasa bisa mencegah terjadinya penyakit kulit, penuaan, dan penyakit jantung.
Hal ini dikarenakan ketika berpuasa maka organ pencernaan, enzim, dan hormon
yang terdapat pada tubuh akan beristirahat dan dengan demikian maka
persentase munculnya penyakit pada tubuh rendah. Selain itu, ketika berpuasa
tubuh akan membakar lemak yang terdapat pada tubuh untuk dijadikan energi,
bersamaan dengan itu tubuh juga mengelurkan racun yang terdapat didalamnya.
Hal ini membuat tubuh menjadi lebih sehat dan racun yang berbahaya bagi tubuh
berkurang.

Key Word: Puasa, Kesehatan Tubuh.

PENDAHULUAN

Kesehatan adalah nikmat yang sangat berharga dari Allah. Jika tubuh manusia
sehat, seseorang dapat melakukan aktivitas dengan baik dan lancar.Tetapi jika
kesehatan seseorang terganggu, itu dapat mengganggu fungsinya.Meski begitu,
banyak orang yang tidak menjaga kesehatannya. Orang sering tidak
memperhatikan kesehatan mereka, yang membuat mereka sakit. Menjaga
kesehatan tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk dengan makan
secara teratur. Dengan berpuasa, pola makan menjadi lebih teratur. Karena puasa
tidak mewajibkan makan, minum dan melakukan perbuatan lain yang
membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari, untuk itu sangat
bermanfaat untuk menjaga kesehatan, kesehatan fisik, baik kesehatan fisik
maupun mental. Rasulullah bersabda:
‫ صومو تصحو ( أخرجه الطبراني فى‬:‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬،‫عن ابي هريرة راضي هللا عنه‬
)‫المعجم أالوسط‬
"Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Berpuasalah niscaya kalian
akan sehat.” (Hadis diriwayatkan Ath Thabrani dalam Mu’jam al Awsath) .
Jika berdasarkan hadits tesebut, seseorang yang kesehatannya kurang stabil
dianjurkan untuk berpuasa, agar penyakit tersebut dapat ditekan atau dikurangi.

Puasa menurut bahasa Arab disebut ‫ الص وم‬atau ‫الص يام‬. Secara Bahasa Ash Shiyam
artinya ialah al imsaak yaitu menahan diri. Sedangkan secara istilah ash shiyaam
artinya beribdah kepada Allah swt dengan menahan diri dari makan, minum dari
terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.1 Maksudnya menahan diri dari
makan dan minum serta perbuatan yang membatalkan puasa mulai terbit fajar
sampai tenggelamnya matahari ialah umat Islam juga dikehendaki untuk
menahan diri dari mengeluarkan kata-kata kotor, menggunjing orang lain, dan
sebagainya. Ibadah puasa banyak mengandung aspek sosial, karena dengan lewat
ibadah ini kaum muslimin ikut merasakan penderitaan orang lain yang tidak dapat
memenuhi kebutuhan pangannya seperti yang lain. Ibadah puasa juga
menunjukkan bahwa orang-orang yang beriman sangat patuh kepada Allah karena
mereka mampu menahan makan atau minum dan hal-hal yang membatalkan puasa
dijlaskan dalam QS. al-Baqarah: 183 :

َ ‫ين ِم ْن َق ْب لِ ُك ْم لَ َع لَّ ُك ْم َت َّت ُق‬


‫ون‬ ِ َّ
َ ‫ب َع لَ ى ال ذ‬
ِ
َ ‫ام َك َم ا ُك ت‬
ُ َ‫الص ي‬
ِّ ‫ب َع لَ ْي ُك ُم‬ ِ
َ ‫آم نُ وا ُك ت‬
َ ‫ين‬
ِ َّ
َ ‫يَ ا َأ يُّ َه ا ال ذ‬
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu menjadi orang-orang yang
bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183).

Puasa merupakan rangkaian aktivitas yang istimewa. Pada saat berpuasa, terutama
saat bulan Ramadhan kita dilatih untuk jujur pada diri sendiri. Puasa juga
merupakan awal untuk memperbaharui jiwa kita yang telah terjangkiti penyakit,
baik fisik maupun mental. Dengan kata lain, puasa bisa menghadirkan kesehatan
bagi fisik dan mental, tanpa melalui terapi, obat-obatan, dan proses medis lainnya.
Dalam artikel ini kami insya Allah akan membahas tentang puasa dan manfaat
atau hikmahnya dalam kesehatan.

METODE
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif atau kajian analisis kepustakaan,
dimana peneliti melakukan serangkaian tugas penelitian yang melibatkan
pengumpulan berbagai jenis informasi dari berbagai sumber seperti Al-Qur’an,
Hadits, buku, ensiklopedia, dokumen, dan sumber lain dengan tujuan untuk
menemukan berbagai jenis informasi. teori dan hipotesis yang kemudian dapat
digunakan untuk menghasilkan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan
1
(Purnama, 2019)
kajian sastra ini adalah untuk mengumpulkan pengetahuan tentang pengaruh
puasa pada kesehatan.

PEMBAHASAN
Secara etimologis, puasa berarti menahan. Allah Swt. menceritakan apa yang
harus dikatakan Maryam2
‫ص ْو ًما َفلَ ْن اُ َكلِّ َم الَْي ْو َم اِنْ ِسيًّا‬ ِ ‫فَ ُكلِي وا ْشريِب و َقِّري عيناۚفَاِ َّما َتريِ َّن ِمن الْبش ِر اَح ًد ۙا َف ُقويِل ْٓي اِيِّن نَ َذر‬
َ ‫ت للرَّمْح ٰ ِن‬
ُ ْ ْ ْ َ ََ َ َ ً َْ ْ َ ْ َ َ ْ
“Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pengasih,
maka aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari itu,” (QS. Maryam:
26).
Sabda Rasulullah SAW :
‫الصاِئ ُم‬ ِ ِ ِ ِ
َّ ‫س َف َق ْد اَفْطََر‬
ُ ‫َّم‬ َ ‫ اذَااَْقبَ َل اللَّْي ُل َواَ ْد َبَرا لن‬: ‫اهلل َعلَْيه َو َسلَّ َم َي ُق ْو ُل‬
ْ ‫َّه ُار َو َغابَت الش‬ ُ ‫صلى‬
َّ َ َّ ‫ت النَّىِب‬
ُ ‫َع ِن ابْ ِن ُع َمَرقَ َال مَس ْع‬
(‫)رواه البخارى و مسلم‬

Dari Ibnu Umar. Ia Berkata, “Saya telah mendengar Nabi besar SAW bersabda,
“Apabila malam datang, siang lenyap, dan matahari telah terbenam, maka
sesungguhnya telah datang waktu berbuka bagi orang yang berpuasa.”
(HR.Bhukori dan Muslim)3

Puasa tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mengatasi berbagai
penyakit, tetapi juga melatih pikiran atau jiwa manusia untuk menjadi lebih baik.
Penemuan terbaru dari dunia psikiatri menunjukkan bahwa puasa dapat
meningkatkan tingkat indra atau Emotional Quotient seseorang. Secara psikologis,
manusia tidak hanya diukur atau dinilai dari tingkat kecerdasan atau intelligence
quotient, tetapi juga diukur dari EQ-nya. EQ mempengaruhi pembentukan
karakteristik seseorang, antara lain; sifat dermawan, santun kepada orang miskin,
sabar, rela berkorban, kaya kasih sayang dan rasa kepedulian. Sedangkan IQ
memiliki efek meningkatkan rasa percaya diri dan meningkatkan kemampuan
mengingat dan menalar.4

Sudut pandang biologi menyatakan , puasa dapat diartikan sebagai pembatasan


konsumsi. Ada dua pembatasan konsumsi yang berbeda pengaruhnya terhadap
kesehatan fisik dan status gizi, yaitu membatasi konsumsi zat gizi dari makanan
dan membatasi konsumsi air dan mineral. Perubahan konsumsi berpengaruh pada
penurunan metabolisme basal (BM = Basal Metabolic), penurunan konsumsi
energi total, dan penurunan konsumsi air dan mineral tertentu (Na, K dan Mg),
2
Rasyad Fuad As-Sayyid, Puasa Sebagai Terapi Penyembuhan Berbagai Penyakit, Jakarta:
Penerbit Hikmah PT Mizan Publika, Cet. 1 2004
3
Sulaiman Rasjid. ,2010. Fiqh Islam,Bandung:Sinar. Baru Algensindo.
4
Imam Musbikin. 2004. Rahasia Puasa Bagi Kesehatan Fisik dan Psikis. Mitra Pustaka:
Yogyakarta
penurunan tekanan darah dan denyut nadi, efisiensi energi untuk bekerja5. Puasa
juga mempengaruhi metabolisme berbagai zat dalam tubuh. Metabolisme
termasuk lemak, metabolisme karbohidrat dan protein berubah selama puasa,
tetapi tidak signifikan. Perubahan asupan kalori dan metabolisme tubuh secara
keseluruhan menyebabkan perubahan biodistribusi suhu tubuh, kortisol,
melatonin, dan gula darah, yang mempengaruhi lama tidur di malam hari,
kewaspadaan siang hari dan keterampilan psikomotorik. Penurunan kemampuan
psikomotor diamati sebagai penurunan waktu kerja dalam sehari .6

Pada dasarnya ada orang yang berpuasa yang hanya melewatkan makan siang dan
mempercepat waktu sarapan. Orang yang berpuasa tidak minum selama 8-10 jam,
tidak berbahaya bagi kesehatan, juga tidak menyebabkan dehidrasi, tidak baik
untuk tubuh manusia. Di sisi lain, dehidrasi ringan dan retensi air dalam tubuh
dapat meningkatkan peluang bertahan hidup. Efek positif lainnya bagi tubuh
adalah puasa dapat menurunkan gula darah, kolesterol dan mengontrol tekanan
darah. Inilah sebabnya mengapa puasa sangat dianjurkan untuk mengobati
penderita diabetes, obesitas, dan tekanan darah tinggi. Dalam kondisi tertentu,
pasien bahkan diperbolehkan berpuasa, kecuali bagi penderita diabetes berat,
penyakit jantung koroner, dan batu ginjal. Puasa membantu menjaga rasa kenyang
karena makan berlebihan merupakan penyebab utama berbagai penyakit, termasuk
obesitas sebagai penyebab penyakit sekunder lainnya. Oleh karena itu,
vegetarianisme adalah salah satu cara untuk melindungi tubuh dari segala
penyakit, karena berkat itu, unsur-unsur beracun yang ada dalam makanan dapat
dinetralisir setelah digabungkan satu sama lain.

Pubmed Health (2014) menjelaskan bahwa kolesterol merupakan salah satu dari
4.444 jenis lemak yang dapat ditemukan di setiap sel tubuh manusia. Lemak ini
bertanggung jawab untuk pembentukan hormon, vitamin D dan beberapa enzim
untuk mencerna makanan. Kolesterol terbagi menjadi dua, yaitu LDL (Low
Density Lipoprotein) atau dikenal sebagai lemak jahat karena dapat menyebabkan
obesitas, penyumbatan/penyumbatan pembuluh darah yang dapat menyebabkan
penyakit jantung dan HDL (density lipoprotein) tinggi) atau disebut lemak baik
karena ini lemak akan membantu menghilangkan kolesterol dari tubuh. Selain itu,
ada lemak yang disebut trigliserida, yang dalam beberapa kasus menjadi salah
satu penyebab penyakit jantung, terutama pada wanita. Seringkali kita membaca
hasil tes lab dengan istilah “total fat” yang merupakan hasil tes gabungan HDL
dan LDL dengan nilai kisaran normal di bawah 200 mg/dl.7

Mengenai puasa Ramadhan, sebuah penelitian menjelaskan bahwa puasa


Ramadhan secara signifikan menurunkan kadar LDL dan meningkatkan kadar
5
Achmad Djaeni Sediaoetama. 1990. Ilmu Gizi Menurut Pandangan Islam. Jakarta: Dian Rakyat.
6
Roky, R., Houti, I., Moussamih, S., Qotbi, S., & Aadil, N. (2004). Physiological and
chronobiological changes during Ramadan intermittent fasting. Annals of nutrition and
metabolism, 48(4), 296-303.
7
Public Health. (2014). High Blood Cholesterol.
HDL. Proses pengurangan asupan lemak dimulai pada pertengahan hingga akhir
bulan Ramadhan. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian lain yang
menyatakan bahwa ketika responden dengan diabetes berpuasa selama Ramadhan,
mereka mengalami penurunan kadar kolesterol, meskipun secara statistik tidak
signifikan. Studi lain menggunakan sampel 30 orang dewasa muda sehat yang
berpuasa selama Ramadhan menyimpulkan bahwa ada peningkatan HDL selama
bulan puasa karena konsumsi makanan yang berkurang. Mengenai obesitas, puasa
Ramadhan dapat menurunkan berat badan 2 kg saat puasa dan persentase lemak
tubuh serta meningkatkan HDL. Namun, penurunan berat badan ini akan paling
efektif jika selama puasa menyesuaikan jenis makanan yang dimakan saat sahur
atau buka puasa. Karena beberapa penelitian menjelaskan bahwa puasa di bulan
Ramadhan justru menambah berat badan, hal itu disebabkan karena tidak adanya
perubahan gaya hidup, terutama bagaimana mengatur strategi makan lebih awal
dan mengacak-acak.8

Bersikap berlebihan dalam makanan adalah salah satu hal yang tidak dianjurkan
oleh syara’, dalam hal ini Allah swt. berfirman:
ِ ُّ ِ‫و ُكلُوا َوا ْشَربُوا َوال تُ ْس ِرفُوا ِإنَّهُ ال حُي‬ َ
َ ‫ب الْ ُم ْس ِرف‬
‫ني‬

“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh Allah tidak menyukai
orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf, Ayat: 31)
Rasulullah menganjurkan pada umatnya agar tidak berlebihan dalam makan dan
minum. Beliau mengajarkan agar seseorang makan dan minum dalam kadar yang
sedikit, cukup makan beberapa suapan dengan kadar yang dapat menegakkan
punggungnya. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam hadits:
‫وثلث‬
ٌ ،‫وثلث لش رابه‬
ٌ ،‫لث لطعام ه‬
ٌ ُ‫ فث‬،‫ ف إن ك ان ال حمال ة‬،‫ حبس ب ابن آدم أكالت يُقمن ص لبَه‬،‫آدمي وع اءً ش ًّرا من بطن‬
ٌّ ‫م ا مأل‬
ِ
‫لن َفسه‬ 

“Tiada tempat yang manusia isi yang lebih buruk ketimbang perut. Cukuplah bagi
anak adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun
jika ia harus (melebihinya) maka hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk
makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernapas.” (HR.
Ahmad)

Dalam hadits tersebut tersirat pemahaman bahwa jika seseorang tidak merasa
cukup dengan makanan yang hanya dapat menegakkan punggungnya (makanan
yang sedikit) maka hendaklah kadar makanan dan minuman yang dikonsumsi
tidak melebihi kadar dua pertiga perut, agar ia dapat menyisakan sepertiga
perutnya untuk bernapas dengan mudah.9 Dari hadits tersebut dapat kita pahami
bahwa dengan berpuasa dan menjaga cara pola makan akan menimbulkan dampak
positif tersendiri bagi kesehatan tubuh.
8
Subrata, S. A., & Dewi, M. V. (2017). Puasa Ramadhan dalam Perspektif Kesehatan: Literatur
Review. Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora, 15(2), 241-262.
9
https://islam.nu.or.id/ubudiyah/larangan-makan-terlalu-kenyang-dalam-islam-fju53
Apabila ditinjau kembali terkait hadits Rasulullah yang berbunyi:
‫ صومو تصحو ( أخرجه الطبراني فى‬:‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬،‫عن ابي هريرة راضي هللا عنه‬
)‫المعجم أالوسط‬
"Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Berpuasalah niscaya kalian
akan sehat.” (Hadis diriwayatkan Ath Thabrani dalam Mu’jam al Awsath) 
Manfaat puasa bagi kesehatan terbukti secara empiris, meskipun harus membatasi
makan dan minum selama sekitar 12-24 jam. Ketika orang lapar, perut akan
memancarkan refleks fisiologis ke otak. Dengan pesan ini, otak memerintahkan
kelenjar di perut untuk mengeluarkan enzim pencernaan. Zat ini akan
menimbulkan rasa sakit, terutama bagi penderita maag. Namun, bagi orang yang
berpuasa, rasa sakit itu tidak akan terjadi karena otak tidak mengarahkan kelenjar
di perut untuk mengeluarkan enzim lebih cepat. Dalam keadaan tidak puasa,
sistem pencernaan lambung terus aktif mencerna makanan, sehingga tidak ada
waktu untuk istirahat. Dan, residu yang tersisa menumpuk dan bisa menjadi racun
bagi tubuh. Selama puasa, sistem pencernaan beristirahat dan memberi sel-sel
tubuh, terutama saluran pencernaan, kesempatan untuk memperbaiki dirinya
sendiri.10

PENUTUP
Puasa secara istilah artinya beribadah kepada Allah swt dengan menahan diri dari
makan, minum dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Puasa selain
bermanfaat untuk pembentukan muslim yang taat, memiliki manfaat untuk
kesehatan mulai dari gangguan kolesterol, obesitas, dan penderita lambung juga
melatih pikiran atau jiwa manusia untuk menjadi lebih baik, hal ini dapat
dikaitkan pada hadits yang disebutkan diatas Shumu tasihhu. Pengembangan lain
berupa penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda masih diperlukan
untuk meringankan masalah kesehatan, terutama selama bulan Ramadhan.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Djaeni Sediaoetama. 1990. Ilmu Gizi Menurut Pandangan Islam. Jakarta:
Dian Rakyat.

10
Rahmi, A. (2015). Puasa Dan Hikmahnya Terhadap Kesehatan Fisik Dan Mental
Spiritual. Serambi Tarbawi, 3(1).
https://islam.nu.or.id/ubudiyah/larangan-makan-terlalu-kenyang-dalam-islam-
fju53. Diakses 31 Oktober 2022
Imam Musbikin. 2004. Rahasia Puasa Bagi Kesehatan Fisik dan Psikis. Mitra
Pustaka: Yogyakarta
Public Health. (2014). High Blood Cholesterol.
Purnama, Y. (2019). Ringkasan Fikih Puasa. In Kanganswad.Wordpress.Com.
Rahmi, A. (2015). Puasa Dan Hikmahnya Terhadap Kesehatan Fisik Dan Mental
Spiritual. Serambi Tarbawi, 3(1).
Rasyad Fuad As-Sayyid. (2004). Puasa Sebagai Terapi Penyembuhan Berbagai
Penyakit. Cet. 1. Jakarta: Penerbit Hikmah PT Mizan Publika.
Roky, R., Houti, I., Moussamih, S., Qotbi, S., & Aadil, N. (2004). Physiological
and chronobiological changes during Ramadan intermittent fasting. Annals of
nutrition and metabolism, 48(4), 296-303.
Subrata, S. A., & Dewi, M. V. (2017). Puasa Ramadhan dalam Perspektif
Kesehatan: Literatur Review. Khazanah: Jurnal Studi Islam dan
Humaniora, 15(2), 241-262.
Sulaiman Rasjid. ,2010. Fiqh Islam,Bandung:Sinar. Baru Algensindo.

Anda mungkin juga menyukai