KEMUHAMMADIYAHAN
FIK UMJ SMT 5, 2019
Materi :
Analisa shalat, zikir dan puasa sbg
pencegahan penyakit
Analisis ibadah haji, ibadah zakat dan
qurban sbg pencegahan penyakit
Analisis pengobatan dg air, madu, kurma,
susu unta dan habbatussauda
Analisis pengobatan bekam, ruqyah, san’ah
dan sanut
PENGANTAR
Apa itu ibadah?
Macam ibadah?
Tujuan ibadah?
Hikmah ibadah?
(1) DEFINISI SHALAT
(Sumber : https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-
nusantara/17/03/07/omfetf335-sains-buktikan-manfaat-shalat-bagi-kesehatan)
(2) Definisi & Anjuran ZIKIR
Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit
dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-
tanda bagi orang yang berakal (cerdas). Yaitu orang-orang
yang berdzikir (mengingat) Allah dalam kondisi berdiri, duduk
dan berbaring. (Ali Imran: 190-191).
Kesimpulan tersebut disampaikan dalam konferensi tersebut setelah mengadakan riset lapangan terhadap 210
pasien sukarela selama 48 kali pengobatan yang dibarengi dengan membaca Al-Quran atau memperdengarkannya.
Ternyata 77% dari sampel acak yang terdiri dari muslim dan non muslim tersebut, menampakan adanya gejala
pengenduran syaraf yang tegang dan selanjutnya menimbulkan ketenangan jiwa. Semua gejala tadi direkam dengan
alat pendeteksi elektronik yang dilengkapi dengan komputer untuk mengukur setiap perubahan yang terjadi
dalam tubuh selama pengobatan. Menurut Al Qodli, berkurangnya ketegangan saraf ini mampu mengaktifkan dan
meningkatkan daya imunitas tubuh dan memperoleh proses kesembuhan pasien.
Penemuan ilmiah tersebut menunjukan salah satu kemukjizatan sunnah Nabawiyah yang menyatakan: “Dan
tiadalah suatu kaum berkumpul disalah satu rumah Allah (masjid) membaca kitabullah (Al-Quran) dan mempelajarinya
kecuali akan dikelilingi Malaikat, dianugerahi ketenangan, diliputi rahmat dan disebut-sebut Allah dihadapan makhluk
yang dekat kepadanya “ (HR. Muslim).
(3) DEFINISI PUASA
Puasa secara bahasa berarti menahan diri (al imsak)
dari sesuatu. Hal ini masih bersifat umum, baik
menahan diri dari makan dan minum atau berbicara.
Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman tentang Maryam,
ص ْو ًما
َ لر ْح َم ِن ُ ِإنِِّي نَ َذ ْر
َّ ت ِل
“Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan
Yang Maha Pemurah” (QS. Maryam: 26).
Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Orang yang gemar berbuat riya’ akan diberi
balasan kebaikan mereka di dunia. Mereka sama sekali tidak akan
dizholimi. Namun ingatlah, barangsiapa yang melakukan amalan puasa,
amalan shalat atau amalan shalat malam namun hanya ingin
mengharapkan dunia, maka balasan dari Allah: “Allah akan memberikan
baginya dunia yang dia cari-cari. Akan tetapi, amalannya akan lenyap di
akhirat nanti karena mereka hanya ingin mencari keuntungan dunia. Di
akhirat, mereka juga akan termasuk orang-orang yang merugi”.” (Tafsir
Al Qur’an Al ‘Azhim, 7/422)
Jazakumullah ahsanal jaza’