Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ilmiah Kesehatan Institut Medika drg.

Suherman
ISSN 2716-2745
Vol (1), No. 1, Desember 2019

DETERMINAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI


(SADARI) PADA SISWI KELAS XI SMU NEGERI 3 KARAWANG
BREAST SELF EXAMINATION PRACTICE DETERMINANTS ( BSE ) TO
STUDENT IN CLASS XI PUBLIC SENIOR HIGH SCHOOL 3 KARAWANG
1
Rohani Siregar
1
Rohani Siregar, SST, Mkes : Prodi Sarjana dan pendidikan Profesi Kebidanan, Institut
Medika Drg Suherman; Jalan Raya Industri Pasir Gombong, Jababeka, Cikarang Utara Bekasi,
Jawa Barat – 17530
E-mail: rohanisiregar81@gmail.com
Abstrak
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) merupakan salah satu langkah deteksi dini untuk menemukan kanker
payudara stadium awal. Pemeriksaan Payudara sejak dini memiliki manfaat dan berperan penting untuk menurunkan
mortalitas sebesar 25-30%. Hasil studi pendahuluan dari 10 siswi terdapat 7 orang siswi tidak pernah
mengaplikasikan metode SADARI dengan rutin setelah haid. Penelitian bertujuan untuk mengetahui Determinan
Praktik Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pada Siswi Kelas XI Di SMU Negeri 3 Karawang. Jenis
penelitian ini adalah survey kuantitatif, dengan desain non eksperimental dan pengumpulan data dilakukan secara
cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh Siswi Kelas XI SMU Negeri 3 Karawang. Pengambilan
sampel dilakukan secara total populasi dengan jumlah sampel 320 responden. Pengumpulan data dengan cara
menyebarkan kuesioner. Analisis statistik dalam penelitian ini mengunakan distribusi frekuensi, chi square dan
regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 75,6 % responden tidak pernah mengaplikasikan praktik
SADARI. Variabel yang signifikan adalah sikap, riwayat keluarga, informasi media.
Kata kunci : Determinan, Praktik, SADARI, Siswi
Abstract
Breast Self-Examination (BSE) is one of the early detection steps to find early-stage breast cancer. Breast
examination early has benefits and plays an important role in reducing mortality by 25-30%. The results of a
preliminary study of 10 female students, there were 7 female students who never applied the BSE method routinely
after menstruation. The study aims to determine the Determinant of Breast Self-Examination Practices (BSE) in
Class XI Students in State High School 3 Karawang. This type of research is a quantitative survey, with non-
experimental design and data collection is done by cross sectional. The population of this research is all students
of Class XI 3 Public High School Karawang. Sampling was done in total population with a total sample of 320
respondents. Data collection by distributing questionnaires. Statistical analysis in this study uses the frequency
distribution, chi square and logistic regression. The results showed that 75.6% of respondents had never applied
BSE practice. Significant variables are attitude, family history, media information.
Keywords: Determinants, Practices, BSE, Schoolgirl

PENDAHULUAN penduduk usia lanjut, selain itu juga adanya


Derajat Kesehatan di Indonesia peran serta industrialisasi dan perpindahan
memiliki tujuan untuk melakukan penduduk yang memberikan dampak adanya
peningkatan derajat kesehatan di masyarakat sebaran penyakit, serta terjadinya penurunan
secara menyeluruh. Indikator yang berperan angka kejadian penyakit infeksi yang
penting dalam keberhasilan pembangunan disertai dengan peningkatan penyakit kronis
kesehatan di Indonesia dapat diukur dengan degeneratif, salah satu contohnya adalah
cara meningkatkan umur harapan hidup rata- kanker (Bustan, 2007).
rata 45 tahun di tahun 1971 menjadi 63 tahun Penyakit Kanker masuk kedalam
di tahun 1991. Hal tersebut memberikan empat besar penyakit utama pada
dampak terhadap peningkatan jumlah masyarakat modern. Keempat penyakit
utama tersebut adalah penyakit jantung
Jurnal Ilmiah Kesehatan Institut Medika drg.Suherman
ISSN 2716-2745
Vol (1), No. 1, Desember 2019

koroner, penyakit kanker, gangguan jiwa Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2010,
dan kecelakaan (lalu lintas). Akan tetapi kejadian kanker payudara yang tersebar di
empat penyakit tersebut meningkat menjadi seluruh RS di Indonesia terdapat 28% kasus
lima besar dan yang menjadi salah satu yang kejadiannya terjadi sebesar 12.014
penyumbang penyakit tambahan kelima kasus per 100.000 perempuan. Angka ini
adalah HIV/AIDS (Hawari, 2004) cenderung mengalami peningkatan
Kanker payudara adalah kanker yang dibandingkan data SIRS di Indonesia tahun
berada pada tingkatan kedua setelah kanker 2007, yaitu sebesar 24,3% (Depkes, 2014).
leher rahim yang menyerang perempuan. Di Di Rumah Sakit Kanker Dharmais
Amerika, yang menjadi peringkat tertinggi Jakarta tahun 2016 kanker payudara
penyakit kronis adalah kanker payudara merupakan urutan pertama dari 10 tahun
diantara kanker yang lainnya. Hasil terakhir, kejadian kanker tersebut terjadi
penelitian mengemukakan bahwa dari tahun sekitar 40% dari keseluruhan kejadian
ke tahun kejadian kanker payudara kanker (Kemenkes RI,2016)
mengalami peningkatan di Indonesia serta di Berdasarkan hasil informasi yang
Amerika Serikat (Hawari, 2004). ada, kejadian kanker payudara sebesar 0,3
Beradasarkan data Globocan, per 10.000 atau dengan estimasi adalah
(IARC) International Agency Research on 6.701 kasus (Pusdatin Kemenkes, 2013). Di
Cancer, kejadian penyakit kronis yang Kabupaten Karawang yang termasuk dalam
tertinggi yaitu kanker payudara dengan Provinsi Jawa Barat, tahun 2018 diperoleh
angka kejadian sebesar 42,1 per 100.000 informasi wanita yang terdapat benjolan
penduduk dengan rata-rata angka mortalitas pada payudaranya, pada wanita umur 20-29
sebesar 17 per 100.000. Adapun kejadian tahun sebanyak 35 orang, wanita umur 30-
kanker leher rahim terjadi sebesar 23,4 per 50 tahun sebanyak 62 orang, dan umur > 50
100.000 penduduk dengan rata-rata angka tahun sebanyak 10 orang. Dari wanita yang
mortalitas sebesar 13,9 per 100.000 diperiksa tersebut, sebanyak 3 orang positif
penduduk (Depkes 2018) terdiagnosis kanker payudara (Dinkes
Data dari Badan Register Kanker Kabupaten Karawang, 2018).
Dokter Ahli Indonesia (IAPI) tahun 1998 Pada era masa kini banyak
pada perempuan kejadian kanker payudara ditemukan penderita kanker payudara yang
menempati peringkat kedua terbanyak dari menyerang golongan usia muda, bahkan
keseluruhan kasus kanker dengan presentase penyakit berbahaya tersebut sudah banyak
sebesar 12,2%. Berdasarkan data Sistem dialami oleh remaja putri usia empat belas
Jurnal Ilmiah Kesehatan Institut Medika drg.Suherman
ISSN 2716-2745
Vol (1), No. 1, Desember 2019

tahun. penyakit tumor tersebut bahkan dapat payudara disebabkan oleh kurangnya
berubah menjadi penyakit kanker yang fasilitas kesehatan dan penghobatan yang
sangat berbahaya, apabila tidak adanya kurang memadai. Metode SADARI yang
deteksi sejak dini. Walaupun tidak dapat dilakukan secara teratur, mampu
semuanya penyakit tersebut berbahaya, akan menjadi salah satu metode yang efektif
tetapi adanya kasus penyakit tersebut untuk melakukan deteksi dini kanker
memberikan gambaran bahwa adanya gejala payudara (Taufan, 2010).
kanker payudara yang semakin meningkat SMU Negeri 3 Karawang yang
pada usia remaja (Yunus, 2013). merupakan salah satu SMU favorit yang
Upaya yang dilakukan dalam berada di Kabupaten Karawang, diperoleh
pengaplikasian metode deteksi dini Kanker informasi di sekolah tersebut belum ada
payudara dapat diterapkan dengan cara mata pelajaran tentang Kesehatan
melakukan pemeriksaan SADARI Reproduksi maupun SADARI. Sejauh ini,
(Pemeriksaan Payudara Sendiri) dan pihak Puskesmas juga belum pernah
SADANIS (pemeriksaan payudara secara memberikan penyuluhan khusus tentang
klinis) melalui pemeriksaan mamografi. SADARI, mereka hanya melakukan
SADARI merupakan suatu metode deteksi penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi
dini kanker payudara yang paling sederhana secara umum. Dari hasil wawancara dan
dan mudah dilakukan, pemeriksaan tersebut studi pendahuluan dengan 10 orang siswi
dapat dilakukan secara singkat yang hanya kelas XI, terdapat 7 orang diantaranya tidak
memerlukan jari-jari tangan dengan sedikit pernah melakukan SADARI.
menekan seluruh permukaan payudara yang Kondisi tersebut menggambarkan
dapat di aplikasikan secara rutin setelah bahwa para siswi sepenuhnya kurang
selesai masa menstruasi (Saryono dan mengetahui tentang informasi kesehatan
Pramitasari, 2009). reproduksi khususnya SADARI. Padahal
Pemeriksaan Payudara sejak dini berkaitan dengan perilaku SADARI yang
memiliki manfaat dan berperan penting menjadi salah satu hal penting yang harus
untuk menurunkan mortalitas sebesar 25- dipahami dan dipraktikkan oleh para remaja
30%. Salah satu faktor yang menyebabkan putri, harus didukung oleh adanya informasi
derajat kelangsungan hidup negara maju dan dukungan yang baik.
yang masih rendah adalah kurangnya METODE
program deteksi dini. Tinggi nya proporsi Desain Penelitian berupa survei
wanita yang mengalami penyakit kanker kuantitatif non eksperimental dimana
Jurnal Ilmiah Kesehatan Institut Medika drg.Suherman
ISSN 2716-2745
Vol (1), No. 1, Desember 2019

datadikumpulkan secara cross sectional. Analisis bivariat yang dilakukan


Unit penelitian ini adalah siswi kelas XI berupa tabulasi silang antar dua variabel
SMU Negeri 3 Karawang tahun 2018. yaitu variabel dependen dengan independen.
Populasi yang digunakan dalam penelitian Analisis bivariat yang digunakan adalah
adalah keseluruhan siswi kelas XI SMU dengan menggunakan uji Kai Kuadrat (chi
Negeri 3 yang berjumlah 320 orang. Adapun square test) tujuan ingin membuktikan ada
sampel dalam penelitian ini adalah total tidaknya hubungan antara variabel
populasi yaitu seluruh Siswi Kelas XI SMA independen dan dependen yang diteliti.
Negeri 3 Karawang sejumlah 320 orang. HASIL PENELITIAN
Instrumen pada penelitian ini Praktik SADARI
Tabel 1.
menggunakan kuesioner yang berisikan Distribusi Responden Terhadap Praktik
pertanyaan tertutup. Pertanyaan dalam SADARI Pada Siswi Kelas XI Di SMUN 3
kuesioner yang digunakan meliputi: Karawang Tahun 2018
Praktik SADARI Jumlah Persentase
Pertanyaan tentang praktik SADARI, terdiri Tidak 242 75,6
Ya 78 24,4
dari lima pertanyaan, dengan jawaban ya Jumlah 320 100
atau tidak. sikap tentang praktik SADARI
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa
terdiri dari 40 pernyataan dengan pilihan
dari 320 siswi yang diteliti terdapat
jawaban sangat tidak setuju (STS), tidak
sebanyak 242 siswi (75,6 %), yang tidak
setuju (TS), setuju (S), sangat setuju (SS),
melakukan SADARI, Sedangkan yang
pertanyaan tentang riwayat keluarga
melakukan SADARI sebanyak 78 siswi
meliputi ada atau tidak keluarga yang
(24,4 %).
menderita penyakit kanker. pertanyaan
Sikap
tentang sumber informasi media massa yang
Tabel 2.
ada dimasyarakat terdiri dari 6 pilihan yaitu
Distribusi Responden Menurut Sikap
informasi dari televisi, radio, internet, buku, Terhadap Praktik SADARI Pada Siswi
majalah, poster. Kelas XI Di SMUN 3 Karawang Tahun
Analisis univariat yang digunakan 2018
Sikap Jumlah Persentase
untuk mendapatkan gambaran distribusi
Negatif 154 48,1
responden atau variasi dari variabel yang Positif 166 51,9
diteliti. Analisis ini digunakan untuk Jumlah 320 100
mendeskripsikan variabel dependen dan Berdasarkan tabel. 2 diketahui bahwa
independen dengan cara membuat tabel dari 320 siswi yang diteliti sebanyak 166
distribusi frekuensi siswi (51,9 %), yang mempunyai sikap
Jurnal Ilmiah Kesehatan Institut Medika drg.Suherman
ISSN 2716-2745
Vol (1), No. 1, Desember 2019

positif terhadap praktik SADARI, (81,2 %), sedangkan siswi yang ada riwayat
sedangkan siswi yang mempunyai sikap keluarga sebanyak 60 siswi (18,8 %).
negatif terhadap praktik SADARI, Informasi Media Massa Tentang Praktik
sebanyak 154 siswi (48,1 %). SADARI
Tabel 4
Riwayat Keluarga
Distribusi Responden Menurut Informasi
Tabel 3
Media Massa Tentang Praktik SADARI
Distribusi Responden Menurut Riwayat
Pada Siswi Kelas XI Di SMUN 3
Keluarga Terhadap Praktik SADARI Pada
Karawang Tahun 2018
Siswi Kelas XI Di SMUN 3 Karawang
Informasi media Jumlah Persentase
Tahun 2018
Tidak terpapar 234 73,1
Riwayat Keluarga Jumlah Persentase Terpapar 86 26,9
Jumlah 320 100
Tidak ada riwayat 260 81,2
Berdasarkan tabel. 4 diketahui
Ada riwayat 60 18,8
Jumlah 320 100 bahwa dari 320 siswi yang diteliti terdapat
Berdasarkan tabel. 3 diketahui sebanyak 234 siswi (73,1 %) yang tidak
bahwa dari 320 siswi yang tidak ada riwayat terpapar informasi media massa dan
keluarga terdapat sebanyak 260 responden sedangkan siswi yang terpapar informasi
media sebanyak 86 siswi (26,9%).

Tabel 5. Hubungan variabel independen dengan praktik sadari


Variabel Value Sig Ket
Sikap 0,45 0,004 Signifikan
Riwayat Keluarga 2,79 0,001 Signifikan
Informasi media massa 41.7 0.000 Signifikan

Berdasarkan analisis bivariat diketahui siswi yang tidak melakukan periksa


sebagai berikut:Terdapat hubungan payudara sendiri (SADARI).
signifikan antara sikap dengan SADARI P Secara umum perilaku merupakan
value = 0,004, OR=0,45(95% CI:0,27-0,77) segala perlakuan atau tindakan yang
dan riwayat keluarga dengan praktik dilakukan oleh organisme atau mahluk
SADARI P value =0,001, OR=2,79(95% hidup. Perilaku dapat diartikan sebagai suatu
CI:1,52-5,06) dan Informasi media dengan respon/reaksi individu terhadap rangsangan
praktik SADARI P value = 0.000, OR= yang berasal dari eksternal maupun dari
41,7(95% CI: 5,6 -305). dalam dirinya atau internal (Notoatmodjo,
PEMBAHASAN 2012). Sedangkan menurut Sunaryo (2006),
Berdasarkan hasil penelitian perilaku merupakan tindakan yang muncul
menunjukkan lebih dari setengah (75,6 %) akibat adanya rangsangan dan respon yang
Jurnal Ilmiah Kesehatan Institut Medika drg.Suherman
ISSN 2716-2745
Vol (1), No. 1, Desember 2019

mampu diamati secara langsung ataupun terhadap periksa payudara sendiri


tidak langsung. (SADARI), hasil uji statistic chi square
Praktik SADARI adalah diperoleh nilai p value = 0.004, karena nilai
pemeriksaan payudara sendiri yang mudah p < 0,05 maka dapat disimpulkan ada
diaplikasikan oleh semua wanita untuk hubungan signifikan antara sikap remaja
mendeteksi dini adanya benjolan yang putri mengenai kanker payudara dengan
kemungkinan dicurigai kanker payudara prilaku pemeriksaan payudara sendiri. Hasil
(Yuni, 2009). SADARI harus dilakukan analisis diketahui nilai OR= 0,45 (95% CI:
secara teratur dan benar, waktu yang benar 0,27 – 0,77), artinya siswi yang memiliki
untuk melakukan pemeriksaan SADARI sikap positif mempunyai peluang 0,45 kali
yaitu pada hari ke-5 sampai dengan ke-7 untuk mampu melakukan SADARI
setelah selesainya masa haid, ketika dibandingkan dengan siswi yang
payudara mereka sedang mengalami mempunyai sikap negatif.
pengenduran dan terasa tidak keras atau Hubungan antara Riwayat keluarga
lunak. SADARI dapat dilakukan dengan dengan pemeriksaan payudara sendiri
cara melihat payudara, memijat payudara (SADARI)
dan meraba payudara (Hawari, 2009). Berdasarkan hasil penelitian
Metode Deteksi dini SADARI mengemukakan bahwa lebih dari setengah
tersebut dapat menurunkan angka mortalitas (81,2%) siswi yang tidak ada riwayat
sebesar 25-30%. Tingkat kelangsungan keluarga, hasil uji statistic chi square
hidup di negara maju yang masih rendah diperoleh nilai p value = 0.001, karena nilai
disebabkan oleh kurangnya pengaplikasiaan p < 0,05 maka dapat disimpulkan adanya
dan kesadaran untuk melakukan deteksi hubungan yang signifikan antara riwayat
dini, sehingga angka kejadian kanker keluarga dengan pemeriksaan payudara
payudara yang menyerang wanita dengan sendiri. Dari hasil analisis diketahui nilai
penyakit stadium akhir meningkat karena OR= 2,79 (95% CI: 1,52-5,06), artinya siswi
kurangnya diagnosis dan pengobatan yang tidak mempunyai riwayat keluarga
fasilitas yang memadai (Taufan, 2010). mempunyai peluang 2,79 kali untuk tidak
Hubungan antara sikap dengan mau melakukan pemeriksaan payudara
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sendiri dibandingkan dengan siswi yang ada
Berdasarkan hasil penelitian riwayat keluarga.
mengemukakan bahwa lebih dari setengah
(51,9%), siswi yang memiliki sikap positif
Jurnal Ilmiah Kesehatan Institut Medika drg.Suherman
ISSN 2716-2745
Vol (1), No. 1, Desember 2019

Hubungan antara Informasi media yang bermakna antara sikap dengan Praktik
dengan pemeriksaan payudara sendiri SADARI, adanya hubungan yang bermakna
(SADARI) antara riwayat keluarga dengan pemeriksaan
Berdasarkan hasil penelitian payudara sendiri (SADARI), ada hubungan
mengemukakan bahwa lebih dari setengah yang bermakna antara informasi media
(73,1%) yang tidak mendapat informasi massa dengan praktik SADARI.
media. Hasil uji statistic chi square REFERENSI
diperoleh nilai p value = 0.000, karena nilai 1. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian
p < 0,05 maka dapat dihasilkan ada Suatu Pendekatan Praktek. Rineka
hubungan signifikan antara informasi media Cipta: Jakarta
dengan pemeriksaan payudara sendiri. Dari 2. Azwar, S. 2009. Sikap Manusia, Teori
hasil analisis diketahui pula nilai OR= 41,7 dan Pengukurannya. Penerbit : Pustaka
(95% CI: 5,6 – 305), artinya siswi yang tidak Pelajar, Jakarta
mendapat informasi media mempunyai 3. Alimul Hidayat. 2007. Metode
peluang 41,7. kali untuk tidak Penelitian Kebidanan Dan Tehnik
mengaplikasikan SADARI dibandingkan Analisis Data. Surabaya: Salemba
dengan siswi yang mendapat informasi 4. Bustan, M.N., 2007. Epidemiologi
media. Penyakit Tidak Menular. Cetakan 2
Sumber informasi kesehatan Rineka Cipta, . Jakarta
reproduksi wanita sangat efektif pada masa 5. Diananda , R, 2009. Mengenal Seluk
remaja puteri karena masa remaja Beluk Kanker. Katahati, Jogjakarta
merupakan masa transisi untuk menemukan 6. Depkes RI, 2018, Deteksi Kanker
identitas diri sehingga mudah di pengaruhi. Rahim Dan Kanker Payudara.
Memberikan informasi tentang kesehatan 7. ________ , 2014, Data Sistem
khususnya tentang kanker payudara sangat Informasi Rumah Sakit
bagus pada masa remaja, sumber informasi 8. Dinkes Kabupaten Karawang, 2018,
yang didapatkan bisa melalui tenaga Laporan bulanan Benjolan dan Kanker
kesehatan, keluarga, teman dan media masa Payudara.
maupun eletronik. 9. Green, LW, 1980. Health Education
KESIMPULAN Planning. A Diagnostic Approach.
Berdasarkan hasil penelitian dan Mafield Publishing Company, Palo
pembahasan dapat disimpulkan bahwa Arto. California
adanya hubungan
Jurnal Ilmiah Kesehatan Institut Medika drg.Suherman
ISSN 2716-2745
Vol (1), No. 1, Desember 2019

10. Hawari, D, 2004. Kanker Payudara. 17. Nearendra, Moersintowarti B. Tumbang


Dalam : Kanker Payudara Dimensi Anak Dan Remaja. Jakarta: CV Sagung
Psikorelogi . Fakultas Kedokteran Seto. 2002
Universitas Indonesia, Jakarta. 18. Notoatmodjo, S, 2003 Pendidikan dan
11. ___________, 2013. Profil Kesehatan perilaku kesehatan. Jakarta : Rineka
Indonesia 2011, (Kemenkes Pusdakes), Cipta
Jakarta. 19. Nugroho, T , 2010. Kesehatan Wanita,
12. Hidrah. 2008. Deteksi Dini Kanker Gender Dan Permasalahannya.
Payudara. Jakarta : Ganesha Yogyakarta : Nuha Medika
13. Harianto, Rina, M, dan Hery, S 2005. 20. Rianti, 2011. Faktor-Faktor yang
Risiko penggunaan pil kontrasepsi Berhubungan Dengan Resiko Kanker
kombinasi terhadap kejadian kanker Payudara Wanita.Jurnal Health
payudara pada reseptor KB di Perjan Quality Vol.3 No.1,Nop 2012
RS Dr. CiptoMangunkusumo, Jakarta: 21. Sandler, 2012. National Institute of
Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. 2, Environmental Health Sciences
No.1, hh. 84-99. Research, American Journal of
14. International Agency for Research on Epidemiology.
Cancer (IARC) / WHO. (2018). 22. Sabri & Hastono, 2008. Statistik
GLOBOCAN 2018: Estimated cancer Kesehatan. Edisi Revisi.Penerbit PT
incidence, mortality, and prevalence Raja Grafindo Persada. Jakarta
world wide in 2018.. 23. Saryono, dan Pramitasari, 2009.
15. KEMENKES. Buletin Kanker. Pusat Perawatan Payudara. Jogjakarta : Mitra
Data dan Informasi Kementrian Cendikia Offset, 57-78.
Kesehatan RI 2016. 24. Sunaryo, 2006. Psikologi untuk
16. Mahardika, (2015). Faktor-faktor Yang Keperawatan. EGC: Buku Kedokteran.
Berhubungan Dengan Perilaku 25. Sumiati, dkk, 2009. Kesehatan Jiwa
Pemeriksaan Payudara Sendiri Remaja dan Konseling. Penerit Trans
(SADARI) Pada Mahasiswa Kebidanan Info Media. Jakarta.
Dan Keperawatan Tingkat I STIKes 26. Tanjung, M, 2012. Gambaran Perilaku
Medika Cikarang Tahun 2015, Jurnal Siswi Dalam Pemeriksaan Payudara
Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Sendiri (Sadari) Di SMA Plus
Cikarang 2015 – Vol. 5, No. 1 Safiyyatul Amaliyyah Medan Tahun
2012. Jurnal Fakultas Kesehatan
Jurnal Ilmiah Kesehatan Institut Medika drg.Suherman
ISSN 2716-2745
Vol (1), No. 1, Desember 2019

Masyarakat. Universitas Sumatera


Utara. Medan
27. Trisnadewi, 2014. Hubungan Tingkat
Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri
Tentang Kanker Payudara Dengan
Perilaku Melakukan Pemeriksaan
Payudara Sendiri. KMB, Maternitas,
Anak dan Kritis Desember Vol. 1 No. 2
2014.
28. Tjindarbumi, 2004. Penanganan kanker
payudara masa kini dengan berbagai
macam issue di indonesia. Dalam :
Indonesian issues on breast cancer,
Surabaya.
29. Tapan, E. 2005. Kanker , Antioksidan,
Dan Terapi Komplementer. Jakarta :
Elex Media Komputindo
30. Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu
Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
31. Winarni, 2012. Faktor-faktor yang
berhubungan dengan praktek Sadari
sebagai upaya untuk deteksi dini kanker
payudara
32. Yunus, 2013. Gambaran Pengetahuan
Remaja Putri Tentang Pemeriksaan
Payudara Sendiri (Sadari) Sebagai
Deteksi Dini Kanker Payudara Di Sma
Negeri 4 Gorontalo.
33. Yuni, 2009. Kenali Payudara dengan
Sadari Kanker. Diakses tanggal 16 Mei
2010. http://bidandesa.com/kenali-
kanker-payudara.

Anda mungkin juga menyukai