Anda di halaman 1dari 17

Fiqih Shalat

untuk Mencapai Kekhusyu’an


Kajian Departemen Psikiatri FK UI/RSCM
Sabtu, 21 Oktober 2023
Dr. Atabik Luthfi, Lc, MA
Pengantar

❏ Shalat ibadah utama, sehingga ada syarat dan rukun serta


kesempurnaannya
❏ Shalat sesuai tuntunan fiqih dan diiringi dengan hati khusyu’
menandakan kesempurnaan shalat.
❏ Karena shalat adalah aktifitas jasad dan hati.
Shalat khusyu’ merupakan dambaan setiap insan. Beragam cara
dilakukan untuk menggapai Shalat khusyu’, Ada yang mematikan lampu
ketika shalat, ada yang memejamkan mata, ada yang mengosongkan
semua fikirannya, ada yang merasakan terbangnya rohnya ketika shalat,
bahkan terdapat pelatihan shalat khusyu’.
● Fiqih dan Tafaqquh dalam agama diperintah oleh Allah dan
Rasulullah saw untuk mendapat kebaikan
‫ًۗة‬
۞ ‫َو َم ا َك اَن اْلُمْؤ ِم ُنْو َن ِلَي ْن ِفُرْو ا َك ۤا َّف َفَلْو اَل َنَفَر ِم ْن ُك ِّل ِفْر َقٍة ِّم ْن ُهْم َط ۤا ِٕىَفٌة ِّلَي َتَفَّقُهْو ا ِفى الِّد ْي ِن‬
‫َو ِلُيْن ِذ ُرْو ا َقْو َم ُهْم ِاَذ ا َر َج ُع ْٓو ا ِاَلْي ِه ْم َلَع َّلُهْم َي ْح َذ ُرْو َن‬
“Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan
perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak
pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka
dapat menjaga dirinya”. (QS. At-Taubah: 122)

‫َم ن ُيِر ِد ُهللا به خيًر ا ُيَفِّقْهه في الديِن‬


“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, niscaya Allah akan
jadikan ia faham dalam agama” (Muttafaqun ‘alaihi).
Syarat Sah dan Rukun Shalat

❏ Ada lima syarat sah sebelum melakukan shalat.


❏ Syarat sah shalat: Hal-hal yang menyebabkan sah-
tidaknya shalat.
1. Suci badan dari hadas dan najis
2. Menutup aurat dengan pakaian yang suci
3. Berada di tempat yang suci
4. Telah masuk waktu sholat
5. Menghadap kiblat
➔ Rukun Shalat: Hal-hal mendasar yang wajib dijalankan ketika shalat
➔ Tidak sempurna shalat dan tidak sah kecuali apabila semua bagian shalat
tertunaikan dengan bentuk dan urutan yang sesuai dengan tuntunan Nabi
Muhammad SAW
- Ada 18 Rukun Shalat:
1. Niat,
2. Berdiri bagi yang mampu
3. Ttakbiratul ihram
4. Membaca surah Al-Fatihah
5. Ruku’
6. Thuma’ninah (tenang dalam bacaan dan gerakan shalat)
7. Bangun dari ruku’ dan i’tidal
8. Thuma’ninah
9. Sujud
10. Thuma’ninah
11. Duduk diantara dua sujud
12. Thuma’ninah,
13. Duduk untuk tasyahhud akhir,
14. Membaca tasyahhud akhir
15. Membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW saat
tasyahhud akhir,
16. Salam (pertama)
17. Niat keluar dari shalat
18. Tertib.
Shalat Khusyu’

● Shalat dalam dimensi fiqih: Ucapan dan perbuatan yang diawali


dengan takbir dan diakhiri dengan salam
● Khusyu’: Tunduk, patuh, fokus, tenang, dan penuh penghayatan
● Shalat dalam dimensi nilai/filosofis : Memenuhi aspek fiqih, ditambah
ketenangan hati, ketundukan fikiran, pemaknaan dan penghayatan
bacaan dan gerakan, serta penyerahan totalitas kepada Allah swt
Syekh Ali Al-Jurjawi : “Sesungguhnya khusyu dan menghadirkan hati dalam
shalat, serta tenangnya anggota tubuh (melaksanakan sesuai syarat dan
rukunnya) merupakan iman yang sempurna.” (Hikmatut–Tasyri‘ wa Falsafatuhu)
)٤٦( ‫)اَّلِذيَن َي ُظ ُّن وَن َأَّن ُهْم ُمالُقو َر ِّب ِه ْم َو َأَّن ُهْم ِإَلْي ِه َر اِج ُعوَن‬٤٥( ‫َو اْس َت ِعيُنوا ِبالَّصْب ِر َو الَّصالِة َو ِإَّن َه ا َلَك ِبيَر ٌة ِإال َع َلى اْلَخ اِش ِعيَن‬

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang

demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’. (Yaitu) orang-

orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka

akan kembali kepada-Nya.” (Al-Baqarah: 45-46).

)٢( ‫)اَّلِذيَن ُه ْم ِفي َص الِتِه ْم َخ اِش ُعوَن‬١( ‫َق ْد َأْفَلَح اْلُمْؤ ِم ُنوَن‬

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (Yaitu) orang-orang yang

khusyu’ dalam shalatnya.” (Qs. Al-Mukminun: 1-2).


‫َ ْاُذ ُك ِر اْلَم ْو َت ِفى َص َالِتَك َفِإَّن الَّر ُج َل ِإَذ ا َذ َك َر اْلَم ْو َت ِفى َص َالِتِه َلَح ِر ٌّي َأْن ُيْح ِس َن َص َالَت ُه َو َص َّلى َص َالَة َر ُج ٍل َال‬
‫َي ُظ ُّن َأَّن ُه ُيَص ِّلى َص َالًة َغ ْي َر َه ا َو ِإَّياَك َو ُك ُّل َأْم ٍر ُيْع َت َذ ُر ِم ْن ُه‬
“Ingatlah akan kematian dalam shalatmu karena jika seseorang mengingat
kematian dalam shalatnya tentu lebih mungkin bisa memperbagus shalatnya
dan shalatlah sebagaimana shalatnya seseorang yang mengira bahwa tidak
bisa shalat selain shalat itu. Hati-hatilah kamu dari apa yang membuatmu
meminta ampunan darinya.” (HR. Ad-Dailami di Musnad Firdaus,)
‫اَأْلْن َص اِر ِّي َقاَل َج اَء َر ُج ٌل ِإَلى الَّن ِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم َفَقاَل ِع ْظ ِني َو َأْو ِجْز َفَق اَل ِإَذ ا ُقْم َت ِفي‬ ‫َع ْن َأِبي َأُّيوَب‬
‫َص اَل َة ُم َو ِّد ٍع َو اَل َتَك َّلْم ِبَك اَل ٍم َت ْع َت ِذ ُر ِم ْن ُه َغًد ا َو اْج َم ْع اِإْلَي اَس ِم َّما ِفي َي َد ْي الَّن اِس‬ ‫َص اَل ِتَك َفَص ِّل‬
Abu Ayyub Al-Anshari ra berkata, seseorang datang kepada Nabi saw berkata,
“Nasihati aku dengan singkat.” Beliau bersabda, “Jika kamu hendak
melaksanakan shalat, shalatnya seperti shalat terakhir dan janganlah
mengatakan sesuatu yang membuatmu minta dimaafkan karenanya dan
berputus asalah terhadap apa yang ada di angan manusia.” (HR. Ahmad)
‫َع ْن ُم َط ِّر ٍف َع ْن َأِبيِه َق اَل َر َأْي ُت َر ُسوَل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم ُيَص ِّلي َو ِفي َص ْد ِر ِه َأِز يٌز‬
‫َك َأِز يِز الَّر َح ى ِم ْن اْلُبَك اِء َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم رواه أبو داود و الترمذي‬
Diriwayatkan dari Mutharif dari ayahnya, “Aku melihat
Rasulullah saw shalat dan di dadanya ada suara gemuruh
bagai gemuruhnya penggilingan akibat tangisan.” (HR. Abu
Daud dan Tirmidzi).
‫ْو‬ ‫َي‬ ‫َك‬ ‫َو‬ ‫ُه‬ ‫َو‬ ‫َل‬ ‫َتَف‬ ‫ْن‬‫ا‬ ‫َّال‬‫ِإ‬ ‫ُل‬ ‫ْو‬‫ُق‬ ‫َي‬ ‫ا‬ ‫َم‬ ‫ُم‬ ‫َل‬ ‫ْع‬ ‫َي‬ ‫َف‬ ‫ِتِه‬‫َال‬ ‫َص‬ ‫ى‬ ‫ِف‬ ‫ُم‬ ‫ْو‬‫ُق‬ ‫َي‬ ‫َّم‬ ‫َم ا ِم ْن ُمْس ِل َي َت َو َّضأ َفُيْس ِبُغ اْلُو ُضْو َء ُث‬
‫ِم‬ ‫ٍم‬
‫َو َلَد ْت ُه ُأُّمُه‬
“Tidaklah seorang muslim berwudhu dan menyempurnakan
wudhunya lalua melaksakan shalat dan mengetahuai apa yang
dibacanya (dalam shalat) kecuali ia terbebas (dari dosa) seperti
di hari ia dilahirkan ibunya.” (HR. Al-Hakim).
Manfaat Shalat Khusyu’

1. Tanda kesempurnaan iman (QS. Al-Mu’minun: 1-2)


2. Media meraih Surga Firdaus (QS. Al-Mu’minun : 10)
3. Merasakan lezat dan nikmatnya shalat
4. Mengingat dan merasakan kebersamaan Allah swt (QS. Thaha: 14)
5. Menambah pemahaman dan penghayatan terhadap bacaan shalat
‫َو َي ِخُّر وَن ِلَأْلْذ َق اِن َي ْب ُك وَن َو َي ِز يُد ُه ْم ُخُشوًع ا‬

Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka
bertambah khusyu’. (QS. Al-Isra’: 109)

6. Mencegah perbuatan keji dan munkar (QS. Al-Ankabut: 45)


Kiat dan Tahapan Shalat Khusyu’

1. Niat dan Mempersiapkan diri sepenuhnya untuk shalat


Berwudhu dengan sempurna, Menjawab azan yang dikumandangkan
muazin, kemudian diikuti dengan membaca do’a yang disyariatkan,
bersiwak, karena hal ini akan membersihkan mulut dan menyegarkannya,
kemudian memakai pakaian yang baik dan bersih, sebagaimana ayat:
‫َي ا َب ِني آَد َم ُخ ُذ وا ِز يَنَت ُك ْم ِع ْن َد ُك ِّل َم ْس ِج ٍد َو ُك ُلوا َو اْش َر ُبوا َو ال ُتْس ِر ُفوا ِإَّن ُه ال ُيِحُّب اْل ُمْس ِر ِفيَن‬
“Hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap memasuki
masjid, makanlah dan minumlah. Jangan berlebihan, sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang yang berlebihan.” (QS. al-A’raaf: 31)
2. Menjaga Thuma’ninah, sehingga seluruh anggota badannya menempati posisi
semula. Rasulullah memerintahkan orang yang buruk shalatnya supaya
melakukan thuma’ninah “Tidak sempurna shalat salah seorang diantara kalian,
kecuali dengannya (thuma’ninah).”
‫أسوأ الناس سرقة الذى يسرق من صالته قالوا كيف يسرق من صالته قال ال يتم ركوعها وال سجودها وال خشوعها‬
“Seburuk-buruk pencurian yang dilakukan manusia adalah orang yang mencuri
shalatnya.” Sahabat bertanya,”ya Rasulullah bagaimana orang mencuri shalatnya?
beliau bersabda: “Ia tidak menyempurnakan ruku’, sujud dan husyu’nya.” (HR.
Ahmad)
3. Menghilangkan sesuatu yang mengganggu di tempat shalat
Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra: “Adalah ‘Aisyah memiliki selembar kain yang
berwarna-warni yang digunakan untuk menutupi bagian samping rumahnya. Melihat itu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya: “Hilangkan itu dari
pandanganku, sebab gambar-gambarnya selalu terbayang dan menggoda
pandanganku pada waktu shalat”. (HR. Bukhari)
4. Melihat kearah tempat sujud
“Adalah Rasulullah saw jika sedang shalat, beliau menundukkan
kepala serta mengarahkan pandangannya ke tanah (tempat sujud)”.
(HR. al-Hakim]
Rasulullah melihat ke arah tempat sujud dan tidak memejamkan
mata
5. Memohon perlindungan kepada Allah swt dari godaan syetan
“Jika seorang diantara kalian berdiri shalat, maka datanglah syetan,
kemudian ia mengacaukannya (mengacaukan shalatnya dan
memasukkan padanya keraguan) sehingga tidak mengetahui berapa
rakaat ia shalat. Jika salah seorang diantara kalian mendapati hal
demikian, maka hendaklah ia bersujud dua kali ketika dia sedang
duduk”. (HR. Bukhari)
6. Meyakini bahwa Allah akan mengabulkan permintaannya ketika seorang
hamba sedang melaksanakan shalat.

Dalam hal ini Rasulullah bersabda dalam hadits Qudsi: “Allah berfirman:

‘Aku membagi Shalatku dengan hamba-Ku-menjadi dua bagian, dan bagi

hambaku setiap apa yang dia minta. Jika hamba-Ku mengucapkan Alhamdu

lillahi Robbil’alamin, Allah swt berfirman: ‘hamba-Ku telah menyanjung-Ku.

Jika ia mengucapkan Ma likiyaumiddin, Allah swt berfirman: ‘Hamba-Ku

telah memuliakan dan mengagungkan-Ku” (HR. Muslim)


7. Mengingat mati ketika shalat
Hal ini berdasarkan wasiat Rasulullah: “Apabila engkau shalat maka shalatlah
seperti orang yang hendak berpisah (mati)”.
Jelaslah bahwasanya hal ini akan mendorong setiap orang untuk bersungguh-
sungguh dalam shalatnya, karena orang yang akan berpisah tentu akan merasa
kehilangan dan tidak akan berjumpa kembali. Sehingga akan muncul upaya
dari dalam dirinya untuk bersungguh-sungguh, dan hal ini seolah-olah baginya
merupakan kesempatan terakhir untuk shalat.
8. Menghayati makna bacaan shalat
Al-Quran diturunkan agar direnungkan dan dihayati maknanya:
)٢٩( ‫ِك َت اٌب َأْن َز ْلَن اُه ِإَلْي َك ُم َب اَر ٌك ِلَي َّد َّبُروا آَي اِتِه َو ِلَي َت َذ َّك َر ُأوُلو األْلَب اِب‬
“Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh berkah, supaya
mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-
orang yang mempunyai fikiran”. (Qs. Shaad: 29)
Hal-Hal yang Menghalangi Shalat Khusyu’

1. Tidak memahami esensi shalat


2. Gangguan dari Makanan atau hajat
3. Rasa kantuk
Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, Rasulullah saw
bersabda: “Jika salah seorang dari kalian merasa mengantuk
dalam shalat, hendaklah ia tidur terlebih dahulu, sehingga ia
mengetahui apa yang diucapkannya”. (HR. Bukhari).
4. Berpaling karena lokasi dan tempat sujud
5. Dalam kesibukan duniawi

Anda mungkin juga menyukai