SKIZOFRENIA PARANOID
Oleh:
Pembimbing :
I. Identitas pasien
Nama : Ny. P.
Usia : 37 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Negeri besar, Way kanan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
Diperiksa oleh : Okta, Puspa, Yusi
Tanggal Pemeriksaan : 2 September 2013
1
Sistem Urogenital : dalam batas normal
Kelainan Khusus : tidak ditemukan
Berat Badan : Tidak diukur
B. Status neurologikus
Rangsang meningeal : Refleks patologis tidak ada
Sistem motorik : Dalam batas normal
Saraf vegetatif : Dalam batas normal
Fungsi luhur : Dalam batas normal
A. Keluhan utama
Pada saat masuk RSJ : bicara sendiri, mondar-mandir, marah tanpa
sebab, berhalusinasi sejak 1 tahun
B. Keluhan tambahan
-
2
tinggal dengan mertua pasien di lampung. Pasien merasa tidak
tahan berpisah dengan anaknya dan sering merasa anaknya akan
diambil oleh mertuanya. Karena hal tersebut keluarga pasien
pernah membawa pasien berobat, namun pasien selalu membuang
obat yang diberikan.
Sekitar 2 bulan yang lalu pasien lebih sering berbicara sendiri, dan
ngawur, sulit tidur, nafsu makan berkurang, mudah tersinggung,
sering pergi dari rumah serta mendengar suara-suara. Pasien juga
sering marah-marah hingga membanting benda-benda tanpa sebab
kepada keluarganya. Pasien sering pergi dari rumah ke rumah
tetangganya, mengetuk-ketuk pintu rumah tetangganya. Karena hal
tersebut, suami pasien mencoba membawa pasien ke RS Jiwa.
Pasien kemudian diputuskan dirawat di rumah sakit jiwa.
E. Riwayat pramorbid
1. Riwayat prenatal
Selama hamil, Ibu pasien dalam keadaan sehat tidak menderita
penyakit selama hamil, kehamilan cukup bulan dan pasien lahir
spontan tanpa penyulit persalinan.
3
2. Riwayat bayi dan balita
Pertumbuhan dan perkembangan seperti bayi pada umumnya.
Makan dan minum cukup, perkembangan motorik seperti bergerak,
mulai berbicara, merangkak dan berjalan dapat dilakukan sesuai
waktunya.
4. Riwayat pendidikan
Pendidikan terakhir pasien sampai dengan lulus MTs. Semua
jenjang pendidikan diselesaikan pasien sesuai dengan waktunya.
5. Riwayat pekerjaan
Pasien sebelum sakit bekerja sebagai ibu rumah tangga.
6. Riwayat perkawinan
Pasien sudah menikah.
F. Riwayat keluarga
Genogram:
4
Ket = : Pasien
: Perempuan
: Laki-laki
:Tinggal satu rumah
2. Kesadaran
Kesadaran : kompos mentis
Sikap : kooperatif
Roman Muka : appropiate
Tingkah laku : normoaktif
Pembicaraan : dapat berbicara lancar, cukup jelas,
kuantitas baik, kualitas kurang
Perhatian : cukup
4. Pembicaraan
dapat berbicara lancar, cukup jelas, kuantitas baik, kualitas kurang
5
5. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif
6. Kontak psikis
Kontak ada, tidak wajar, sulit dipertahankan.
C. Fungsi kognitif
1. Kesadaran : baik
2. Orientasi
- Waktu : kurang
- Tempat : baik
- Orang : kurang
- Situasi : baik
3. Konsentrasi : mudah terpecah
4. Daya Ingat :
Jangka pendek : kurang
Jangka panjang : kurang
Segera : baik
5. Intelegensi dan Pengetahuan Umum :
Sesuai usia dan tingkat pendidikan
6
D. Gangguan persepsi
Halusinasi :
- Auditorik : Pasien mengaku sering
mendengar bisikan. Namun
sekarang,
- Ilusi : tidak ada
E. Proses pikir
1. Arus pikir
a. Produktivitas : terus berbicara, cepat
b. Kontinuitas : jawaban kadang relevan kadang
tidak. Kalimat-kalimat yang
disampaikan terkadang tidak
berhubungan satu dengan yang
lain namun masih dapat
dimengerti.
c. Hendaya berbahasa : tidak ada
2. Isi Pikir
a. Preocupasi : (-)
b. Gangguan pikiran : waham kejar
F. Daya nilai
1. Daya nilai sosial : Terganggu
2. Uji Daya nilai : Terganggu
3. Penilaian Realita : Terganggu, dalam hal daya
tilikan diri, afek inappropiate dan
asosiasi longgar.
7
G. Tilikan
Terganggu derajat 2.
Autoanamnesa:
Perilaku dan aktifitas psikomotor : normotif
Kontak psikis : kontak ada, tidak wajar, sulit
dipertahankan.
Mood : tumpul
Ekspresi afektif : inappropiate
Empati : Tidak dapat dirabarasakan
Halusinasi : (+)
Isi pikir : Waham kejar(+)
Depersonalisasi : tidak ada
Preokupasi : tidak ada
Penilaian realita : tidak terganggu
Tilikan : Derajat 2
Taraf dapat dipercaya : Kurang dapat dipercaya
8
V. Diagnosis banding
Skizofrenia paranoid
Skizofrenia tak terinci
2. Psikologik
Perilaku dan aktivitas psikomotor normoaktif, mood tumpul, afek
inappropiate, kontak ada, tidak wajar dan sulit dipertahankan,
konsentrasi mudah terpecah, kalimat-kalimat yang disampaikan
terkadang tidak berhubungan satu dengan yang lain namun masih
dapat dimengerti. Terdapat halusinasi auditorik, terdapat waham kejar.
Penilaian realitas tidak terganggu.
3. Sosial/keluarga
Stressor dalam masalah keluarga terutama anak. Pasien pernah tinggal
jauh dari anaknya. Sehingga pasien merasa akan dipisahkan dari sang
anak dan anaknya akan diambil oleh mertua pasien.
9
VIII. Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Qou ad sanationam : ad bonam
X. Diskusi
Skizofrenia adalah suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak
belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis) yang luas,
serta sejumlah akibat yang tergantung pada pertimbangan pengaruh genetik,
fisik, dan sosial budaya.
10
1. Thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang bergema dan berulang
dalam kepalanya dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun
kualitasnya berbeda.
Thought insertion or withdrawal = isi pikiran asing dari luar masuk ke
dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh
sesuatu dari luar dirinya (withdrawal)
Thought broadcasting = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang
lain mengetahuinya.
2. Delution of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh sesuatu
kekuatan dari luar.
Delution of influence = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh
sesuatu kekuatan dari luar.
Delution of perception = pengalaman inderawi yang tidak wajar, yang
bermakna sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau
mukjizat.
Delution of passivity = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah
terhadap kekuatan dari luar.
3. Halusinasi auditorik:
- Suara halusinasi yang berkomentar secara terus-menerus tentang
perilaku pasien.
- Mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.
4. Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat
dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil.
Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara
jelas:
1. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja, apabila disertai baik
oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa
kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan
11
yang menetap, atau apabila terjadi setiap hati selama berminggu-minggu
atau berbulan-bulan terus menerus.
2. Arus pikir yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau
neologisme.
3. Perilaku katatonik.
4. Gejala-gejala negatif.
Gejala harus berlangsung minimal 1 bulan.
Harus ada perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan
dari beberapa aspek perilaku pribadi.
12
Pada skizofrenia paranoid, di samping ciri-ciri khas reaksi-reaksi skizofrenik
yang lain, penderita skizofrenia paranoid memperlihatkan ide-ide referensi
dan pengaruh, serta delusi dikejar-kejar (delusion of persecution) dan
kadang-kadang delusi kemegahan (delusion of grandeur). Kecurigaan
terhadap orang lain lambat laun berkembang menjadi ide-ide referensi dan
ide-ide referensi itu kemudian menjadi delusi dikejar-kejar. la menyimpan
sedikit demi sedikit ketidakpercayaannya terhadap orang lain.
Pada pasien ini didapatkan waham kejar yang tidak terlalu kuat sehingga
didiagnosis banding dengan skizofrenia yang tidak terinci.
13
gemetar, badan kaku seperti robot dan hipersalivasi yang dapat ditimbulkan
sebagai efek sekunder oleh obat-obat chlorpromazin atau haloperidol yang
diberikan untuk terapi anti psikosis.
14