Anda di halaman 1dari 2

PENILAIAN, PENGENDALIAN,

PENYEDIAAN
DAN PENGGUNAAN OBAT
440/114 /UPT. PUSK. GRG.
No.Dokumen :
SOP/ III /2018
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 26 Maret 2018
Halaman : 1/3
UPT. Puskesmas dr. Femi Dwi Aldini
Gerunggang NIP. 198907272015022003

1. Pengertian Penilaian, Pengendalian, Penyediaan dan Penggunaan Obat adalah suatu


kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai
dengan strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi
kelebihan dan kekurangan/kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan
dasar.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penilaian, pengendalian,
penyediaan dan penggunaan obat.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Gerunggang
No.440/034/UPT.PUSK.GRG-SK/III/2018 tentang Penyediaan Obat yang
Menjamin Ketersedian Obat
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
2. Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas, Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
5. Prosedur 1. Tenaga kefarmasian memperkirakan/menghitung pemakaian rata-rata
per bulan di puskesmas dan jaringannya untuk menentukan stok kerja.
2. Tenaga kefarmasian menentukan stok optimum yaitu jumlah stok obat
yang diserahkan kepada unit pelayanan agar tidak mengalami
kekurangan/kekosongan.
3. Tenaga kefarmasian menentukan stok pengaman yaitu jumlah stok
yang disediakan untuk mencegah terjadinya sesuatu hal yang tidak
terduga.
4. Tenaga kefarmasian menentukan waktu tunggu yaitu waktu yang
diperlukan dari mulai pemesanan sampai obat diterima sekitar1-2
minggu.
5. Tenaga kefarmasian melakukan penanganan obat hilang, obat rusak
dan kedaluwarsa.
a) Penanganan Obat Hilang :
- Tenaga kefarmasian setelah mengetahui ada obat hilang segera
menyusun daftar jenis dan jumlah obat hilang beserta berita
acaranya, serta melaporkan kepada kepala puskesmas. Daftar
tersebut digunakan sebagai lampiran dari berita acara obat hilang
yang diterbitkan oleh kepala puskesmas.
- Kepala puskesmas memeriksa dan memastikan kejadian tersebut,
serta menerbitkan berita acara obat hilang.
- Kepala puskesmas menyampaikan laporan kejadian tersebut
kepada Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB
Kota Pangkalpinang, disertai berita acara obat hilang tersebut.
- Tenaga kefarmasian lalu mencatat jenis dan jumlah obat yang
hilang tersebut pada kartu stok masing-masing,
- Tenaga kefarmasian segera membuat lembar pemakaian dan
lembar pemakaian obat (LPLPO) untuk mengajukan tambahan
obat, apabila jumlah obat yang tersisa diperhitungkan tidak lagi
mencukupi kebutuhan pelayanan.
- Tenaga kefarmasian melaporkan kepada kepolisian dengan
membuat berita acara apabila hilangnya obat karena pencurian.
b) Penanganan Obat Rusak / Kedaluwarsa :
- Tenaga kefarmasian atau unit pelayanan kesehatan lainnya segera
melaporkan dan mengirimkan kembali obat tersebut kepada
kepala puskesmas melalui petugas gudang farmasi puskesmas.
- Tenaga kefarmasian puskesmas menerima dan mengumpulkan
obat rusak/kedaluwarsa dalam gudang dan jika di gudang sendiri
ditemukan obat tidak layak pakai maka harus segera dikurangkan
dari catatan stok pada masing-masing kartu stok yang dikelolanya.
- Tenaga kefarmasian membuat berita acara pemeriksaan obat
kedaluwarsa/rusak.
- Tenaga kefarmasian melaporkan kepada kepala puskesmas.
- Kepala puskesmas atau tenaga kefarmasian selanjutnya
melaporkan dan mengirimkan kembali obat tersebut kepada
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB Kota
Pangkalpinang untuk kemudian dibuatkan berita acara sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
6. Unit terkait 1.Unit Pelayanan Gawat Darurat
2.Unit Pelayanan Gigi dan Mulut
3.Unit Pelayanan KIA
4. Unit Pelayanan Kefarmasian
5. Gudang Farmasi Puskesmas
6. Puskesmas Pembantu
7. Pos Kesehatan Desa
8.Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB Kota
Pangkalpinang

2/3

Anda mungkin juga menyukai