Bacaan Zikir
03. Sunnah Salat Wajib 06. Kiat-Kiat Salat Khusyuk 08. dan Doa
Perintah mendirikan sholat termaktub dalam sejumlah ayat Al-Qur'an, baik secara eksplisit
maupun implisit. Berikut di antaranya.
َأِقِم الَّص اَل َة ِلُد ُلوِك الَّش ْم ِس ِإَلٰى َغ َس ِق الَّلْيِل َو ُقْر آَن اْلَفْج ِر ۖ ِإَّن ُقْر آَن اْلَفْج ِر َك اَن َم ْش ُهوًد ا
Aqimiṣ-ṣalāta lidulụkisy-syamsi ilā gasaqil-laili wa qur`ānal-fajr, inna qur`ānal-fajri kāna masy-
hụdā
Artinya: "Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan
(dirikanlah pula sholat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat) ." (QS.
Al-Isra: 78)
2. Surat An Nisa Ayat 103
ِاَّن الَّص ٰل وَة َك اَنْت َع َلى اْلُم ْؤ ِمِنْيَن ِكٰت ًبا َّم ْو ُقْو ًتا
Innaṣ-ṣalāta kānat 'alal-mu`minīna kitābam mauq ụtā
Artinya: "Sungguh, sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang
yang beriman." (QS. An Nisa: 103)
َو َلُه اْلَحْم ُد ِفى الَّس ٰم ٰو ِت َو اَاْلْر ِض َو َع ِش ًّيا َّو ِح ْيَن ُتْظِهُرْو َن١٧ - َفُس ْبٰح َن ِهّٰللا ِح ْيَن ُتْم ُسْو َن َو ِح ْيَن ُتْص ِبُحْو َن
Fa sub-ḥānallāhi ḥīna tumsụna wa ḥīna tu ṣbi ḥụn. Wa lahul- ḥamdu fis-samāwāti wal-ar ḍi wa
'asyiyyaw wa ḥīna tuẓ-hirụn
Artinya: "Maka bertasbihlah kepada Allah pada petang hari dan pada pagi hari (waktu
subuh), dan segala puji bagi-Nya baik di langit, di bumi, pada malam hari dan pada waktu
zuhur (tengah hari)." (QS. Ar-Rum: 17-18)
َو َم ا َخ َلْقُت ٱْلِج َّن َو ٱِإْل نَس ِإاَّل ِلَيْع ُبُد وِن
Wa mā khalaqtul-jinna wal-insa illā liya'bud ụn
Artinya: "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku." (QS. Az Zariyat: 56)
9. Surat Al Bayyinah Ayat 5
َو َم ٓا ُأِم ُر ٓو ۟ا ِإاَّل ِلَيْع ُبُد و۟ا ٱَهَّلل ُم ْخ ِلِص يَن َلُه ٱلِّد يَن ُح َنَفٓاَء َو ُيِقيُم و۟ا ٱلَّص َلٰو َة َو ُيْؤ ُتو۟ا ٱلَّز َكٰو َةۚ َو َٰذ ِلَك ِد يُن ٱْلَقِّيَم ِة
Wa mā umirū illā liya'budullāha mukhli ṣīna lahud-dīna ḥunafā`a wa yuqīmu ṣ- ṣalāta wa
yu`tuz-zakāta wa żālika dīnul-qayyimah
Artinya: "Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya
semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan sholat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar) ." (QS. Al Bayyinah: 5)
3. Takbiratul Ihram
Takbiratul ihram merupakan ucapan pertama dalam sholat, sehingga jika sudah masuk ke
dalam rangkaian sholat maka Muslim diharamkan untuk melakukan apa pun yang dapat
membatalkannya.
4. Membaca Surah Al Fatihah
Muslim harus membaca surah Al Fatihah dalam sholat, hal ini sesuai dengan ajaran Nabi
Muhammad SAW yang menyebutkan bahwa, 'Sholat tak akan sah bagi yang tidak membaca
surah Al Fatihah.‘ Bila tidak mampu, boleh membaca ayat lain yang diketahui. Jika masih
belum mampu, boleh berzikir dan membaca doa atau pilihan terakhir adalah diam dalam
beberapa waktu saat bagian membaca surah Al Fatihah.
5. Rukuk
Rukuk adalah sikap membungkukkan badan dan tangan berada di lutut sambil membaca
tasbih.
6. Tumakninah
Setelah rukuk, Muslim melakukan tumakninah yang berarti keadaan tenang dengan
persendian yang juga ikut tenang.
9. Sujud
Sujud dilakukan dengan meletakkan telapak tangan kanan, lutut kanan dan kiri, ujung kaki kanan
dan kiri, serta dahi dan hidung menyentuh lantai sambil membaca tasbih.
10. Tumakninah
Sesudah sujud, kembali lagi lakukan tumakninah.
12. Tumakninah
Kemudian, kembalilah melakukan tumakninah.
15. Membaca selawat kepada Nabi Muhammad SAW saat tasyahhud akhir
18. Tertib
Tertib artinya mengurutkan rukun-rukun sesuai apa yang telah dituturkan.
03.
Sunnah Salat اثنان
Wajib
Sunnah Shalat Wajib
Sholat sunnah yang mengiringi sholat wajib atau sholat fardhu lima rakaat adalah sholat
sunnah rawatib. Berdasarkan hukumnya, sholat rawatib dibagi menjadi dua, di antaranya
sholat sunnah muakkad dan sholat sunnah ghairu muakkad.
1. Sunnah muakkad artinya hukum pengerjaan menjadi sunah yang sangat dianjurkan. Jenis-
jenisnya adalah sebagai berikut.
2. Sunnah ghairu muakkad berarti sunnah yang tidak begitu dianjurkan. Berikut macam-
macam shalat sunnah rawatib ghairu muakkad,
Dua rakaat sebelum shalat dzuhur. Bagi yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat,
dua rakaat pertama menjadi sunnah muakkad dan dua rakaat setelahnya adalah ghairu
muakkad.
Dua rakaat sesudah shalat dzuhur. Bagi yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat,
dua rakaat pertama hukumnya menjadi sunnah muakkad. Kemudian dua rakaat berikutnya
berhukum ghairu muakkad.
Membaca: Allahu akbar kabiiraa wal hamdu lillahi katsiiraa washub-haanallahi bukratan wa
ashiilaa. Inni wajjahtu wajhiya lilladzii fatharassa maawaati wal ardla haniifan musliman
wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wama maati lillahi rabbil
aalamiina. Laasyriika lahu wabidzaalika umirtu wa anaa minal muslimin.
Artinya: "Allah Maha Besar lagi sempurna Kebesaran-Nya, segala pugi bagi-Nya dan Maha
Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Kuhadapkan muka hatiku kepada Dzat yang menciptakan
langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan
kaum musyrikin. Sesungguhnya shalatku ibadatku, hidupku dan matiku semata hanya untuk
Allah seru sekalian alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan aku diperintahkan untuk
tidak menyekutukan bagi-Nya. Dan aku dari gologan orang muslimin .”
5. Bacaan Rukuk
6. Bacaan I’tidal
Bacaan latin: Rabbanaa lakal hamdu mil ussamawaati wamil ul ardli wamil u maa syi'ta min
syai'in ba'du.
Artinya: "Ya Allah Tuhan kami, bagi Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh
barang yang Kau kehendaki sesudah itu.“
7. Bacaan Sujud
Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah. Salam,
rahmat dan berkah-Nya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Salam
(keselamatan) semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang shaleh-shaleh. Aku bersaksi
bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad Adalah utusan
Allah. Ya Allah! Limpahilah rahmat kapada Nabi Muhammad. Sebagimana pernah Engkau beri
rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad
beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan
keluarganya. Di seluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji dan Maha mulia ."
11. Salam
Shalat menjadi batal jika meninggalkan salah satu rukun atau syarah sah salat, baik
karena lupa atau sengaja
Tidak mengerjakan salah satu kewajiban dalam salat dengan sengaja
Berbicara ketika salat dengan sengaja
Tertawa dengan mengeluarkan suara
Melakukan gerakan terlalu banyak dan terus-menerus yang tidak ada kaitannya dengan
salat, dan bukan termasuk kondisi darurat
Terbuka auratnya yang tidak segera ditutup
Mendahului atau terlambat mengikuti gerakan imam sampai dua rukun yang tanpa sebab
seperti imam rukuk makmum sudah itidal, imam sujud makmum sudah bangun dari sujud
ataupun sebaliknya
Berbalik arah dari kiblat
Kejatuhan najis yang tidak segera terbuang seperti kotoran cicak.
06.
Kiat-Kiat Salat اثنان
Khusyuk
Kiat-Kiat Salat Khusyuk
Imam Nawawi mengatakan dalam karyanya, kitab Al-Adzkar. Kitab yang menjadi salah satu
kitab rujukan, serta buku induk berkenaan tentang doa, dan dzikir yang populer di dunia
Islam. Beliau mengatakan dalam kitab tersebut, bahwa ulama telah bersepakat (ijma')
tentang kesunnahan dzikir usai sholat, yang ditopang oleh banyak hadits shahih dengan jenis
bacaan yang amat beragam.
Berikut ini adalah di antara rangkaian dzikir dan bacaan doa setelah sholat 5 waktu :
َأْس َتْغ ِفُر َهللا اْلَع ِظ ـْي ِم اَّلِذ ْي اَل ِاَلَه ِااَّل ُه َو اْلَح ُّي اْلَقُّيْو ُم َو َأُتْو ُب ِإَلْي ِه
"astaghfirullah hal'adzim, aladzi laailaha illahuwal khayyul qoyyuumu wa
atuubu ilaiih"
2. Dilanjutkan dengan membaca :
َلُه اْلُم ْلُك َو َلُه اْلَح ْم ُد ُيْح ِيْي َو ُيِم ْي ُت َو ُه َو َع َلى ُك ِّل َش ْي ٍئ َقِد ْيٌر،اَل ِإَلَه ِإاَّل ُهللا َو ْح َد ُه اَل َش ِر ْي َك َلُه
"laa ilaha illallah wakhdahu laa syarika lahu, lahul mulku walahul khamdu yukhyiiy
wayumiitu wahuwa 'alaa kulli syai'innqodiir"
َأ
َالَّلُهَّم ِج ْر ِنـى ِم َن الَّن اِر
" allahumma ajirni minan-nar" 3 x
4. Memuji Allah Dengan Kalimat
Setelah membaca Surat Al-Fatihah kemudian dilanjutkan dengan membaca Ayat Kursi
(Al-Baqarah : 255)
ُهللَا اَل ِإَلَه ِإاَّل ُه َو اْلَح ُّي اْلَقُّيوُم. ِبْس ِم ِهللا الَّر ْح َم ِن الَّر ِح ْي ِم. َأُعوُذ ِباِهَّلل ِم َن الَّش ْي َط اِن الَّر ِج يِم
َلُه َم اِفي الَّس َم اَو اِت َو َم اِفي ْاَألْر ِض َم ن َذ ا اَّلِذ ْي َي ْش َفُع ِع ْن َد ُه ِإاَّل،اَل َت ْأُخ ُذ ُه ِس َن ٌة َّو اَل َن ْو ٌم
َو ِس َع، ِبِإْذ ِنِه َي ْع َلُم َم اَب ْي َن َأْي ِد ْي ِه ْم َو َم اَخ ْلَفُهْم َو اَل ُيِح ْي ُط وَن ِبَش ْي ٍء ِّمْن ِع ْلِمِه ِإاَّل ِبَم ا َش آَء
ُك ْر ِس ُّيُه الَّس َم اَو اِت َو ْاَألْر َض َو اَل َي ـؤُد ُه ِح ْف ُظ ُهَم ا َو ُه َو اْلَع ِلُّي اْلَع ِظ ْي ُم.
"Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum. Laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa naum.
Lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh. Man dzal ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi
idznih. Ya'lamu maa bayna aidiihim wa maa khalfahum. Wa laa yuhiithuuna bi syai-im
min 'ilmihii illaa bimaa syaa-a. Wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh walaa ya-
uuduhuu hifzhuhumaa Wahuwal 'aliyyul 'azhiim."
6. Membaca Tasbih, Tahmid, Takbir, dan Tahlil
َالَّلُهَّم َر َّب َن ا َت ـَقـَّبْل ِم َّن ا َص َالَتَن ا َو ِص َي ا َم َن ا َو ُر ُك ْو َع َن ا َو ُسُجْو َد َن ا َو ُقُعْو َد َن ا َو َت َض ُّر َع َن ا َو َتَخ ُّش ْو َع َن ا َو َت َع ُّبَد َن ا َو َت ِّم ْم
َت ْق ِص ْي َر َن ا َي ا هللَا َي ا َر َّب اْلَع ا َلِم ْي َن
“Allahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaataana washiyaamanaa warukuu'anaa
wasujuudanaa waqu'uudanaa watadlarru'anaa, watakhasysyu'anaa wata'abbudanaa,
watammim taqshiiranaa yaa allah yaa rabbal'aalamiin".
َر َّب َن ا َض َلْم َن ا َأْنُفَس َن ا َو ِإْن َلْم َتْغ ِفْر َلَن ا َو َت ْر َح ْم َن ا َلَن ُك ْو َن َّن ِم َن اْلَخ ا ِس ِر ْي َن
“Rabbana dzhalamnaa anfusanaa wa-inlamtaghfir lana watarhamnaa lanakuunanna mlnal khaasiriin".
َر َّب َن ا َو َال َت ْح ِم ْل َع َلْي َن ا ِإْص ًر ا َك َم ا َح َم ْلَت ُه َع َلى اَّلِذ ْي َن ِم ْن َقْب ِلَن ا
“Rabbanaa walaa tahmil'alainaa ishran kama hamaltahul'alal ladziina min qablinaa."
َو اْع ُف َع َّن ا َو اْغ ِفْر َلَن ا َو اْر َح ْم َن ا َأْن َت َم ْو َال َن ا َفا ْن ُصْر َن ا َع َلى اْلَقْو ِم اْلَك ا ِفِر ْي َن,َر َّب َن ا َو َال ُتَح ِّم ْلَن ا َم ا َال َط ا َقَت ا َلَن ا ِبِه
“Rabbanaa walaa tuhammilnaa maalaa thaaqata lanaa bihii wa'fu'annaa waghfir lanaa
warhamnaa anta maulaanaa fanshurnaa 'alal qaumil kaafiriin".
َر َّب َن ا َال ُتِز ْغ ُقُلْو َب َن ا َب ْع َد ِإْذ َه َد ْي َتَن ا َو َه ْب َلَن ا ِم ْن َّلُد ْن َك َر ْح َم ًة ِإَّن َك َأْن َت اْلَو َّهاُب
“Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba'da idzhadaitanaa w'ahablanaa min ladunka rahmatan
innaka antal wahhaab".
ِاَّن َك,َر َّب َن ا ْغ ِفْر َلَن ا َو ِلَو اِلِد ْي َن َو ِلَج ِم ْي ِع اْلُمْس ِلِم ْي َن َو اْلُمْس ِلَم اِت َو اْلُمْؤ ِم ِنْي َن َو اْلُمْؤ ِم َن اِت َأَأْل ْح َي آِء ِم ْن ُهْم َو ْاَأل ْم َو اِت
َع َلى ُقِّل َث ْي ٍء َقِد ْي ِر
“Rabbanaghfir lanaa waliwaalidinaa walijami'il muslimiin walmuslimaati wal mu'miniina
walmu'minati. al ahyaa-i-minhum wal amwaati, innaka alaa kuli syai'n qadiir".
َر َّب َن ا آِتَن ا ِفي الُّد ْن َي ا َح َس َن ًة َو ِفي ْاآل ِخ َر ِة َح َس َن ًة َو ِقَن ا َع َذ اَب الَّن اِر
“Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanatan wafil aakhirati hasanatan waqinaa adzaaban-
naar".
َأْل
اللهم اغفر لنا ذنوبناوكفرعنا سيئاتنا وتوفنا َمَع ا ْب َر اِر
“Allahummaghfirlanaa dzunuubanaa wakaffir annaa sayyiaatinaa watawaffanaa
maalabraari".
َو اْلَح ْم ُد ِهلِل َر ِّب اْلَع اَلِم ْي َن، َو َس َالٌم َع َلى اْلُمْر َس ِلْي َن، ُسْب َح اَن َر ِّب ِك َر ِّب اْلِع َز ِة َع َّما َي ِص ُفْو َن
“Subhaana rabbika rabbil i'zzati ammaa yashifuuna wasalaamun 'alal mursalhna
wal-hamdu lillaahi rabbil'aalamiina".
09.
Adab-Adab اثنان
Berdoa
Adab-Adab Berdoa
1. Sebagaimana disebutkan oleh Allah di dalam surat al-a’raf ayat 205 Allah ta’ala
berfirman,
َو اْذ ُك ْر َر َّب َك ِفي َن ْف ِس َك َت َض ُّر ًعا َو ِخيَفًة َو ُد وَن اْلَج ْه ِر ِم َن اْلَقْو ِل ِباْلُغ ُد ِّو َو اآْل َص اِل َو اَل َت ُك ْن ِم َن
اْلَغ اِفِليَن
“Dan ingatlah rabb-mu pada dirimu dengan penuh tadhorru’a (berharap)
dan khiifah (rasa takut) dan suara yang tidak dikeraskan.
a. Kita berdo’a dengan penuh rasa harap
b. Kita berdoa sama Allah dengan penuh rasa takut
sama Allah subhanahu wa ta’ala
c. Dengan suara yang tidak keras-keras.
2. Hendaknya kita berada di atas kesucian. Karena Rasulullah SAW bersabda “aku tidak
suka berdzikir kepada Allah dalam keadaan tidak suci“. Sampai-sampai Rasulullah SAW
ketika ada orangnya ucapkan salam assalamualaikum, beliau langsung ke tembok
tayamum dulu baru mengucapkan waalaikumsalam.
3. Menghadap kiblat. Para ulama kiblatnya do’a itu Ka’bah, bukan ke langit. Yang
namanya berdoa itu bagusnya menghadapt kiblat bukan ke langit. Kan Allah di
langit!, Iya betul, tapi kita adabnya begitu. Kita berdoa dengan penuh tadorru’ itu
mengharuskan kita untuk tunduk
a). Sejajar dengan bahu. Apa perlu ditempelkan? ada hadistnya tapi dhoif
yang menempelkan telapak tangan itu.
b). Telapak tangannya menghadap ke wajah.
c). Kita mengangkat dua tangan kita. Khusus dalam salat Istisqo’ saja
untuk imam tapi bukan untuk makmum, makmumnya biasa aja.
Terima
Kasih