Anda di halaman 1dari 9

PROMPTS TO MAINTAIN A BALANCE OF ACTIVITY AND REST IN

ISLAM

Disusun Oleh :
Erna Martiyani 2018710070
Hanifah Ismi Amhal 2018710082
Himmatul Ulya 2018710087
Latifah Khumairah 2018710097
PENDAHULUAN
Aktivitas merupakan suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia
memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Kebutuhan aktivitas atau
pergerakan dan istirahat tidur merupakan suatu kesatuan yang saling berhubungan
dan saling mempengaruhi. Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang
mutlak harus dipenuhi oleh semua orang. Istirahat dan tidur yang cukup, akan
membuat tubuh baru dapat berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur sendiri
memiliki makna yang berbeda pada setiap individu. Istirahat berarti suatu keadaan
tenang, rileks, tanpa tekanan emosional, dan bebas dari perasaan gelisah.
Beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali.
Agama Islam merupakan agama universal yang memberikan tuntutan pada
setiap sisi kehidupan pemeluknya mulai dari hal yang sederhana seperti tidur hingga
hal yang lebih kompleks, Sebagaimana terdapat dalam surat An-Naba ayat 9 :

ُ ‫َو َجعَ ْلنَا ن َْو َم ُك ْم‬


‫سبَاتًا‬
“ Dan Kami jadikan tidurmu sebagai istirahat.”

Ayat di atas menjelaskan bahwa, salah satu tanda kebesaran Allah swt pada
manusia adalah tidur untuk mengistirahatkan tubuh atau untuk melepaskan lelah.
Islam menekankan keteraturan mengatur ritme hidup dengan keseimbangan antara
aktivitas dan istirahat yaitu dengan cara tidur cukup, istirahat cukup, disamping hak-
haknya kepada tuhan melalui ibadah, maksudnya adanya keseimbangan antara
beraktivitas dan istirahat dalam kehidupan kita sehari-hari. Ajaran islam juga
memberikan perhatian khusus terhadap hak-hak anggota tubuh. Misalnya makan jika
lapar, minum jika haus, beristirahat jika letih, membersihkannya jika kotor,
mengobatinya jika sakit, dan sebagainya. Terhadap kebutuhan jasmani manusia,
islam memberi tuntunan agar mengatur waktu untuk istirahat seperti ditegaskan dalam
ayat al-quran, QS Al-Qashash ayat 73 :

َ‫ض ِل ِه َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُك ُرون‬ َ ‫َو ِم ْن َر ْح َم ِت ِه َج َع َل لَ ُك ُم اللَّ ْي َل َوالنَّ َه‬


ْ َ‫ار ِلت َ ْس ُكنُوا ِفي ِه َو ِلت َ ْبتَغُوا ِم ْن ف‬
Artinya : “Dan dengan rahmat NYA, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya
kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebagian karunia NYA
(pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada NYA.
PEMBAHASAN

A. Ketidakseimbangan Kerja Keras dengan Pola Hidup Sehat Menurut


Pandangan Islam

Bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup adalah kewajiban yang harus


dipenuhi oleh setiap orang. Tentu saja sebuah pekerjaan yang halal dan
menguntungkan. Namun banyak orang terjebak dalam melakukan aktivitas
pekerjaannya. Mereka berlomba-lomba mencari rezeki tanpa memperdulikan
kesehatan tubuhnya, mereka tidak memberi hak kepada anggota tubuh untuk
istirahat.

Seluruh anggota tubuh kita masing-masing mempunyai hak yang harus kita
penuhi agar bisa berfungsi dengan baik. Apabila salah satu anggota tubuh kita
mengalami sakit, maka akan berdampak pada anggota tubuh yang lain. Padahal hasil
kerja kita ditentukan oleh kesehatan tubuh kita, karena dengan tubuh yang sehat,
maka pikiran kita juga bisa sehat. Antara pikiran (akal) dan tubuh masing-masing
harus seimbang dan masing-masing juga harus diberikan hak.

Islam merupakan agama sempurna yang telah mengatur seluruh aspek


kehidupan manusia guna kebahagiaan dunia dan akhirat. Salah satu penunjang
kebahagiaan tersebut ialah sehat. Dalam Islam, seseorang dikatakan sehat jika
memenuhi unsur yaitu sehat dalam jasmani maupun rohani sehingga dengannya kita
dapat beribadah dengan lebih baik kepada Allah SWT. lsam telah menetapkan prinsip-
prinsip dalam penjagaan keseimbangan tubuh manusia dan begitu mengutamakan
kesehatan baik lahir maupun batin.

Dalam menjaga kondisi agar tetap sehat baik secara fisik maupun
psikologis,tidak perlu mengeluaran banyak biaya dengan ongkos yang mahal.
Kesehatan tubuh agar tetap terlihat sehat dan bugar salah satunya bisa dilakukan
dengan cara menjaga pola hidup yang bisa dilakukan dengan menjaga kesehatan
tubuh, pola makan atau minum serta menjaga lingkungan dimana seseorang itu
tinggal. Dalam hal ini kesehatan menjadi sangat penting sebagai salah satu faktor
penentu kehidupan. Pentingnya menjaga kesehatan perlu diterapkan sejak dini, agar
tercipta pola hidup sehat yang membawa dampak pada hidup dan lingkungan.
Pola hidup juga memberikan pengaruh dalam hidup sehat yang mana hidup
seseorang perlu dijadwalkan atau diatur sedemikian rupa, dimana saat tubuh perlu
istirahat saat kecapekan, dimana sistem tubuh selain bekerja, tubuh juga
memperlukan untuk beristirahat. Pola hidup merupakan suatu kebiasaan seseorang
dalam kesehariannya secara teratur dan berulang-ulang. Dalam hal ini Al-Qur‟an
mengatur pola hidup mencakup beberapa aspek, diantaranya:

1. Menjaga kebersihan jasmani dan rohani


Menjaga kebersihan jasmani dan rohani juga merupakan pola hidup sehat yang
diterangkan dalam AlQur’an. Menjaga kebersihan jasmani dan rohani
diantaranya bersuci, menjaga kebersihan lingkungan, bersih dari najis.

2. Pola makan
a)Tidak berlebih-lebihan
Allah memerintahkan bahwa dalam pola makan, makan-makanlah dengan
baik dan secukupnya dan janganlah berlebih-lebihan. Sebagaimana firman
Allah:

َ‫يَا َبنِي آدَ َم ُخذُوا ِزينَتَ ُك ْم ِع ْندَ ُك ِل َمس ِْج ٍد َو ُكلُوا َوا ْش َربُوا َو ََل تُس ِْرفُوا ۚ إِنَّهُ ََل ي ُِحبُّ ْال ُمس ِْرفِين‬
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap
(memasuki) mesjid, Makan dan minumlah, dan janganlah
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang
berlebih-lebihan.” (Al-Araf : 31)

b) Makan-makanan yang halal dan bergizi


Perintah makan-makanan yang halal dan bergizi tertera dalam Al-Qur‟an
surat Al-Maidah ayat 5, menjelaskan bahwa pada hari ini (hari
haji wada`) telah dihalalkan bagimu makanan yang baikbaik. Makanan
sembelihan ahli kitab halal bagimu dan makanan kamu juga halal bagi mereka
dan (dihalalkan bagimu mengawini) wanita-wanita mukmin yang memelihara
kehormatannya dan wanita-wanita ahli kitab (yang diturunkan kitab
kepadanya) sebelum kamu, dengan membayar mas kawinnya.
c) Mengatur Waktu
Dalam hidup seseorang perlu untuk mengatur segala aktifitasnya supaya
dapat berjalan dengan baik. Mengatur waktu dalam kehidupan sehari-hari
menjadi penting. Mengatur waktu tertera dalam Al-Qur‟an surat Hudd ayat
114 :

َ‫ت ۚ َٰذَ ِل َك ِذ ْك َر َٰى ِللذَّا ِك ِرين‬ َّ ‫ت يُ ْذ ِهبْنَ ال‬


ِ ‫س ِيئَا‬ َ ‫ار َو ُزلَفًا ِمنَ اللَّ ْي ِل ۚ ِإ َّن ْال َح‬
ِ ‫سنَا‬ َّ ‫َوأَقِ ِم ال‬
َ َ ‫ص ََلة‬
ِ ‫ط َرفَي ِ النَّ َه‬

“Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan
pada bahagian permulaan daripada malam.Sesungguhnya perbuatan-
perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang
buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. Abu Ja‟fat berkata
bahwa Allah swt berfirman untuk menjelaskan kepada Nabi Muhammad saw,
“Laksanakanlah shalat, hai Muhammad pada kedua tepi siang yakni pagi dan
petang”.

B. Olahraga Yoga, Gerakan Badan, dll Menurut Islam

Dalam bahasa Arab, olahraga yaitu : ‫( ٌ ة َض اَري‬keolahragaan) Sedangkan dalam


bahasa Indonesia, olahraga mempunyai dua suku kata yaitu : “Olah” dan “Raga”.
“Olah” berarti mengerjakan, mengusahakan, sesuatu hal supaya menjadi lain
atau menjadi lebih sempurna. Sedangkan “Raga” adalah badan, fisik atau tubuh
manusia.2 Kalau dilihat dari penggabungan kata olahraga beararti gerak badan
untuk menyehatkan dan menguatkan tubuh. Menurut H.J.S Husdarta dalam buku
Sejarah Dan Filsafat Olahraga, yang dikutip oleh Mohammad Hasan yaitu,
perkembangan olahraga semakin pesat dengan keanekaragaman ciri yang
terdapat pada masing-masing cabang olahraga. Perkembangan macam-macam
olahraga ini tidak terlepas dari pengaruh keadaan sosial, budaya, politik, ekonomi,
geografis, dan politik. Meskipun demikian tetap ada beberapa karakter pokok yang
tidak dapat dihilangkan dari kegiatan yang disebut olahraga. Olahraga banyak
macamnya mulai dari jalan kaki, lari, berenang, memanah, berkuda, gulat dan
lain-lain. Olahraga sangatlah penting apalagi kalau dilihat dari unsur tujuan dan
manfaatnya, dari segi pendidikan anak usia dini atau balita olahraga memberikan
efek positif terhadap anak, seperti penyembuhan terhadap penyakit dan lain-lain.
Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya olahraga dalam mewujudkan generasi
yang kuat jasmaninya. Sebagaimana Allah menjelaskan dalam al-Qurân surat Al-
Anfaal ayat 60 :

َ َ ‫َوأَعدُّوا لَ ُه ْم َما ا ْست‬


‫ط ْعت ُ ْم م ْن قُ َّوة‬

“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu
sanggupi…….”(QS. Al-Anfaal : 60)
Senam yoga adalah suatau usaha atau cara untuk menyatukan kekuatan jiwa
dan raga serta alam sebagai sarana penyembuhan berbagai penyakit jasmani
ataupun rohani melalui gerakan anggota gerak tubuh yang luwes. Dijelaskan di
dalam buku “al-Yûjâ wat-Tanaffus” (Yoga dan Olah Pernafasan) karya
Muhammad ‘Abdul Fatâh Fahim (hal. 19) sbb :

‫ وهي توصل اإلنسان إلى‬،‫ أي االتحاد بين الجسم والعقل وهللا‬،‫اللغة الهندية المقدسة وتعني االتحاد واالتصال باهلل‬
‫ وتجنبه التحزب أو التعصب الديني وضيق األفق الفكري وقصر‬،‫ وتطور تفكيره بتطوير معرفته للحياة‬،‫المعرفةوالحكمة‬
‫ وتجعله يحيا حياة راضية بالجسد والروح‬،‫النظر في البحث‬

“(Yoga) menurut bahasa India yang sakral, bermakna PENYATUAN dan


HUBUNGAN dengan Allâh; yaitu penyatuan antara fisik, akal dan Allâh, yang
dengannya manusia dapat mencapai MA’RIFAH dan HIKMAH, mengembangkan
pola pikirnya dengan berkembangnya pengetahuannya akan kehidupan,
menjauhkannya dari sektarianisme dan fanatisme agama, juga dari pandangan
sempit dan pemikiran yang pendek di dalam melakukan pencarian, dan
menjadikan hidupnya merasa rileks secara jasmani dan ruhani.”
Asal usul yoga sendiri merupakan ritual hindu yang banyak dianut di Jawa
adalah vedanta dan yoga. Praktik-praktik yoga inilah yang kemudian ditengarai
sebagai benih bagi kemunculan praktik-praktik tapa-brata dan semedi. Tapa brata
merupakan bentuk pendisiplinan diri secara keras dengan berbagai bentuk
kegiatan yang sulit seperti puasa, sedangkan semedi merupakan cara pemusatan
konsentrasi pada kekuatan adi-kodrati untuk mencapai penyatuan. Yoga,
merupakan lafazh Sansekerta yang bermakna “Penyatuan”. Biasanya digunakan
untuk menjelaskan tirakat sufiyah yang dipraktekkan oleh “orang-orang suci” India
sebagai cara untuk menyatu dengan ruh (energi) universal. Dengan demikian,
Yoga bukanlah salah satu madzhab filsafat, namun ia adalah metode seni latihan
untuk membebaskan jiwa dari energi jasmani dan mental yang secara bertahap
dapat membawanya mencapai tingkatan hakikat. Adapun Yoga adalah sebutan
untuk “orang suci” yang mempraktekkan cara ini. Salah satu pembesar praktisi
yoga mengatakan, bahwa yoga adalah penyatuan manusia dengan ruh. Yoga
melibatkan berbagai bentuk latihan dan ritual yang bermacam-macam.
Peleburan agama Budha dengan tuhan-tuhan agama Hindu, hanyalah untuk
mengembalikan meditasi “Spiritual Yoga”, yaitu jalan yoga yang berpandangan
bahwa semua agama dan filsafat itu benar. Namun, kebenaran ini hanyalah salah
satu bagian kecil dari kebenaran agung yang sempurna.
Madzhab ini tidaklah menolak agama atau filsafat, namun berpandangan
bahwa agama atau filsafat itu bukanlah segalanya dan bukanlah satu-satunya
kebenaran. Pelaku meditasi (pemikiran) ini tidaklah berafiliasi pada satu agama
atau madzhab, karena ia menganggap seluruh penganut agama yang berbeda
adalah saudara baginya walaupun berbeda-beda ajarannya. Karena itulah,
“Spiritual Yoga” itu adalah mazhab yang terbuka luas untuk segala bentuk
keyakinan dan menolak terikat dengan salah satu ajaran agama yang ada. Kita
wajib menekankan secara tegas bahwa turut mempropagandakan dan
mendukung mazhab ini, sama artinya dengan bertujuan untuk memerangi Islam
secara tidak langsung. Adanya upaya-upaya ini di sejumlah negara, karena Islam
itu dianggap sebagai kekuatan yang dapat menguasai kaum Misionaris Kristiani
dan Budha. Jadi, apabila mereka bisa memalingkan manusia dari Islam dengan
suatu cara apapun, walaupun dengan nama “Spiritual Yoga” yang terbuka luas
untuk semua keyakinan dan tidak terikat dengan keyakinan apapun, maka ini
adalah suatu kemenangan besar bagi mereka. Setelah mereka berhasil
memalingkan kaum muslimin dari Islam dengan cara licik ini, maka mereka akan
mampu memindahkannya kepada keragu-raguan dan menariknya kepada
lingkaran (keyakinan) lain. Karena itu hendaknya setiap muslim harus waspada
dari yoga, perangkap dan para penyerunya. [Adyân al-Hind al-Kubrâ hal. 174].
Tidak boleh hukumnya bagi seorang muslim mempraktekkan yoga sedikitpun.
Baik dia mempraktekannya karena keyakinan (aqidah), atau karena taklid (ikut-
ikutan), ataupun karena ingin mengambil manfaat tertentu. Karena yoga
berkebalikan dengan aqidah tauhid, dan menyekutukan Allâh Subhânahu wa
Ta’âlâ dengan sesembahan selain-Nya, dimana di dalamnya terdapat sujud
kepada matahari dan mengulang-ulang menyebut namanya. Allâh Ta’âlâ
berfirman :
‫َّللا َو َال أ ُ ْشركَ به‬
َ َّ ‫قُ ْل إنَّ َما أُم ْرتُ أ َ ْن أ َ ْعبُ َد‬
“Katakan (wahai Muhammad), sesungguhnya aku diperintahkan untuk hanya
menyembah Allâh dan tidak menyekutukan-Nya” (QS Ar-Ra’d : 36).
Selain itu juga karena di dalamnya terdapat taklid kepada kaum paganis dan
menyerupai mereka. sebagian bentuk latihannya membahayakan bagi
kebanyakan orang, yang dapat menyebabkan gangguan dan resiko kesehatan
yang serius bagi mereka. Diantara cara-caranya seperti duduk dengan cara yang
memalukan, aneh dan tetap tidak bergerak. Di dalamnya terdapat penyia-nyiaan
waktu yang hanya membawa bahaya dan kerugian bagi pelakunya di kehidupan
dunia, dan kecelakaan dan keputusasaan di kehidupan akhirat kelak. Yoga juga
merupakan seruan nyata untuk menyerupai hewan dan melepaskan sifat
kemanusiaan, seperti bertelanjang, bersandar dengan 4 bagian tubuh di saat
latihan “Suryanamaskar”, dan posisi khusus pada saat latihan ketiga dan
kedelapan. kebanyakan orang yang mencoba mempraktekkan yoga dengan
sebutan “Yoga Ilmiah” atau “Terapi Perilaku”, sering kali terjatuh kepada kondisi
memabukkan dan tenggelam di dalam zona halusinasi yang menyebabkan
ketagihan. Sudah terbukti bahwa cara pengobatan seperti ini tidaklah efektif. Yoga
bersandarkan kepada kebohongan dan kedustaan. Para pendukungnya
bersandar pada kecurangan dan pemutarbalikan realita pada saat menyebarkan
dan mempromosikannya. Hal ini menarik perhatian besar sejumlah orang yang
lemah dan rendah pemikirannya, serta mempengaruhi orang-orang yang lemah
imannya.
Program body building Salah satu program latihan yang dapat digunakan untuk
membentuk massa otot agar tubuh lebih ideal dan atletis lebih jelasnya program
latihan body building merupakan program latihan untuk membentuk dan
meningkatkan massa otot yang dilakukan dengan metode set system dan disusun
menjadi 10 station atau pos, dengan pembebanan 75-85 % beban maksimal,
repetisi 8 kali pengulangan, dilakukan sebanyak 4 set, di antara pos diberikan
istirahat 30 detik. Program latihan body building ini diharapkan dapat memberikan
rangsangan terhadap peningkatan massa otot. Peningkatan massa otot yang
dimaksud adalah pembesaran atau penambahan massa otot pada bagian otot-
otot besar yaitu pada bagian lengan, dada, paha, dan betis. Program latihan ini
harus disusun sesuai dengan dosis latihan yang tepat agar tujuan yang diinginkan
oleh seseorang dapat tercapai. Selain itu hendaknya juga menerapkan prinsip-
prinsip dasar latihan guna mencapai kinerja fisik yang maksimal bagi seseorang.
Adapun prinsip latihan tersebut meliputi: (1) individual, (2) adaptasi, (3) beban
berlebih (overload), (4) beban bersifat progresif, (5) spesifikasi (kekhususan), (6)
bervariasi, (7) pemanasan dan pendinginan (warm-up dan cooling down), (8)
periodisasi, (9) berkebalikan (reversible), (10) beban moderat (tidak berlebih), dan
(11) latihan harus sistematik. Bentuk tubuh yang ideal atau atletis akan dapat di
peroleh bagi setiap orang apabila orang tersebut mau melakukan latihan beban
sesuai dengan program latihan yang tepat.

KESIMPULAN

Islam menekankan keteraturan mengatur ritme hidup dengan keseimbangan


antara aktivitas dan istirahat yaitu dengan cara tidur cukup, istirahat cukup, disamping
hak-haknya kepada tuhan melalui ibadah, maksudnya adanya keseimbangan antara
beraktivitas dan istirahat dalam kehidupan kita sehari-hari. Olahraga sangatlah
penting apalagi kalau dilihat dari unsur tujuan dan manfaatnya, dari segi pendidikan
anak usia dini atau balita olahraga memberikan efek positif terhadap anak, seperti
penyembuhan terhadap penyakit dan lain-lain. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya
olahraga dalam mewujudkan generasi yang kuat jasmaninya.

Anda mungkin juga menyukai