PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kemulian akhlak dan adat istiadat suatu bangsa, karena sebenarnya Islam sangat
fiqih atau norma-norma tentang ilmu bergizi tidak pernah terlewatkan, seperti apa
yang disebut dengan bab “Ath’imah wal Asyribah” (tentang makanan dan
minuman)
beberapa diantaranya berbahaya bagi kesehatan atau pada akhlak umat manusia.
Ada juga jenis makanan yang dianjurkan untuk ditinggalkan, karena jenis
makanan itu melemahkan badan dan jiwa. Begitulah karakteristik dari makanan
ada yang membahayakan sehingga dilarang, dan ada pula yang bermanfaat
serta diproleh dengan cara baik. Kemudian ketika makanan itu menimbulkan efek
1
memakannya. Karena biasanya ada sekelompok orang yang kurang
dibutuhkan tubuh sehingga membutnya tetap memakan makanan yang buruk atau
Maka disinilah kita bisa menilai atau melihat betapa besarnya perhatian Allah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
tunggal dari kata taimah. Dalam bahasa Indonesia makanan adalah segala sesuatu
yang boleh dimakan seperti panganan, lauk pauk, kue. Menurut al-Khalil kata
ta’am dalam percakapan bahasa arab dikhususkan pada gandum. Menurut Ibnu
Manzur dan ensiklopedi al-Qur’an ta’am adalah kata yang digunakan untuk jenis
makanan yang dimakan. Menurut at-Tabari adalah apa yang dimakan dan
diminum. Sedangkan menurut istilah makanan adalah apa aja yang boleh
Sehat adalah seluruh bahan serta bagian-bagiannya (bebas dari sakit) dan
gizi adalah zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan
badan sedangkan bergizi sendiri berarti mangandung gizi. Sehingga dapat ditarik
kesimpulan pengertian dari makanan sehat dan bergizi adalah segala sesuatu yang
boleh dimakan seperti lauk pauk yang mengandung gizi yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan kesehatan yangterbebaskan dari penyakit.
manusia disuruh memakan makanan yang halal dan baik (toyyib).3 Kata ‘halal’
berasal dari akar kata lepas atau tidak terikat. Artinya terlepas dari ikatan bahaya
duniawi dan ukhrawi. Sedangkan kata thayyib jika ditinjau dari segi bahasa berarti
3
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, KesehatanDalamPerspektifAl-Qur’an (cet.I
Jakarta, 2009) h. 261.
3
lezat, baik, sehat, menentramkan dan paling utama. 4
Halal dalam hal mencari,
mengambil dan mengumpulkannya dan tidak dengan cara yang haram. Memakan
hal yang terlarang itu akibatnya adalah dosa dan bahaya. Baik (toyyib) artinya
berkhasiat untuk tubuh, menjadikan manusia kuat dan sehat. Dilarang memakan
makanan yang merusak akal, tubuh dan pikiran. Makan dengan cara yang
mengatur makanan agar tidak kurang dan tidak lebih. Beliau mengajarkan kepada
tanah dan tanah.6 Kata makanan sendiri sering diidentikkan sebagai sebuah kata
yang erat kaitannya dengan tumbuhan, karena tumbuhan menjadi salah satu
makhluk hidup yang memiliki daya dukung kehidupan secara generasi sekaligus
melindunginya. Daya dukung ini antara lain zat hijau daun atau klorofil, yang
Allah karuniai secara khusus hanya pada tumbuhan sehingga dengan kemampuan
ini tumbuhan dapat memproses bahan makanan sendiri yang dibantu oleh unsur
lain yang diperoleh daun dari udara berupa oksigen (O2) dan karbon dioksida
(CO2) menjadi bahan organik protoplasma dan yang diperoleh akar berupa unsur-
unsur dan garam, khusunya nitrogen sehingga menghasilkan zat tepung, zat gula,
penyedian makanan dan sumber kelangsungan hidup. Firman Allah dalam QS. Al-
An’am [6]: 99
4
M Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an Tafsir Tematik Atas Berbagai Persoalan Umat
(cet. II; Bandung: 2014), h. 195.
5
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, Makanan dan Minuman Dalam Perspektif Al-
Qur’an dan Sains (cet.I Jakarta,2013), h. 49.
6
Jamaluddin Mahran, ddk, Al-Qur’an Bertutur Tentang Makanan dan Obat-Obat, h.
228.
4
ِج ِمْن هُ َحبًّا ِ ِ ٍ ِ ِ َّ وهو الَّ ِذي َأْنز َل ِمن
ُ َأخَر ْجنَ ا مْن هُ َخض ًرا خُنْ ر ْ َات ُك ِّل َش ْيء ف َ ََأخَر ْجنَ ا بِه َنب ْ َالس َماء َم اءً ف َ َ َُ َ
ٍ مَتراكِب ا و ِمن النَّخ ِل ِمن طَْلعِه ا قِْن وا ٌن دانِي ةٌ وجن
الر َّما َن ُم ْش تَبِ ًها َو َغْي َر
ُّ الز ْيتُ و َن َو
َّ اب َوٍ ََأعنْ َّات ِم ْن ََ ََ َ َ ْ ْ َ َ ً َُ
ٍ
ات لَِق ْوم يُْؤ ِمنُو َن
ٍ متَ َشابٍِه انْظُروا ِإىَل مَثَِر ِه ِإذَا َأمْثَر ويْنعِ ِه ِإ َّن يِف ذَلِ ُكم آَل ي
َ ْ ََ َ ُ ُ
Terjemahnya:
Dan Dialah yang menurunkan air dari langit, lalu Kami tumbuhkan
dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami
keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau itu
butir yang banyak dan dari batang kurma, mengurai tangkai-tangkai
yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami turunkan pula)
zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah
buahnya pada waktu berbuah, dan menjadi masak. Sungguh, pada
yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-
orang yang beriman (QS. Al-An’am [6]: 99)
mati sebagai unsur terpenting bagi makhluk hidup, bagaimana Dia menciptakan
kehidupan dari hasil makhluk hidup lainnya. Siklus kehidupan dan kematian
adalah mu’jizat alam dan rahasia kehidupan itu sendiri. Sesungguhnya seorang
mukmin yang khusyu’ pasti senantiasa bertasbih untuk keagungan ini, manakala
ia melihat alam sekitarnya setiap hari. Ketika ia melihat bumi yang tandus lalu
tumbuhan yang hidup dan berwarna hijau, sebagai saksi yang menunjukkan
kemahakuasaan Allah, bahwa Dia mampu menghidupkan benda mati dan mampu
membangkitkan siapa saja yang ada di dalam kubur, sehingga menambah kuat
7
Jamaluddin Mahran, ddk, Al-Qur’an Bertutur Tentang Makanan dan Obat-Obat, h.228.
5
B. Tafsiran Al-Qur’an Mengenai Makanan Sehat dan Bergizi Yang
ض ِم ْن َب ْقلِ َه ا مِم ٍ ِ وِإ ْذ ُقْلتم يا موس ى لَن نَص رِب علَى طَع ٍام و
ُ اَأْلر
ْ ت ُ ِِج لَنَ ا َّا تُْنب ْ ك خُيْ ر َ َّاح د فَ ْادعُ لَنَ ا َرب َ َ َ َ ْ ْ َ ُ َ ُْ َ
ِ ِ ِ ِ ِ ومها وع َد ِسها وب ِ ِ ِئ
ص ًرا فَِإ َّنْ صل َها قَ َال َأتَ ْستَْبدلُو َن الَّذي ُه َو َْأدىَن بِالَّذي ُه َو َخْي ٌر ْاهبِطُوا م َ َ َ َ َ َ َ َُوقثَّا َها َوف
ِ
َ ب ِم َن اللَّ ِه َذل
ك بَِأن َُّه ْم َك انُوا يَ ْك ُف ُرو َن ٍض َ َالذلَّةُ َوالْ َم ْس َكنَةُ َوبَاءُوا بِغ
ِّ ت َعلَْي ِهم
ُ ْ َض ِربُ لَ ُك ْم َما َسَألْتُ ْم َو
ص ْوا َو َكانُوا َي ْعتَ ُدو َن ات اللَّ ِه وي ْقُتلُو َن النَّبِيِّني بِغَ ِ احْل ِّق َذلِ َ مِب
ِ بِآي
َ ك َا َع َ َ رْي ََ َ
Terjemahnya:
Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak tahan
hanya (makan) dengan satu macam makan saja maka mohonkanlah
kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia memberi kami apa yang
ditumbuhkan di bumi, seperti sayur mayur, mentimun, bawang putih,
kacang adas, dan bawang merah.” Dia (Musa) menjawab, “Apakah kamu
meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik?
Pergilah ke suatu kota, pasti kamu akan memperoleh apa yang kamu
minta.” Kemudian, mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan dan
mereka (kembali) mendapatkan kemurkaan dari Allah. hal itu (terjadi)
karena mengingkari ayat-auyat Allah dan membunuh para Nabi tanpa
hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena durhaka dan
melampaui batas. (QS. Al-Baqarah [2]: 61 ).
a) ghamam ()غمام
berarti assitr atau al-ghitha ) tutup(, huzn ( sedih, dukacita, menyusahkan), al-
6
harrusy syadid (sangat panas), zhulmah (gelap), dahiyah ( bencana, azab). Kata
ghamam ( )غمامsecara etimologis berarti ‘menutup sesuatu’; dari kata muncul kata
matahari. Dari beberapa pengertian ini hanya dua yang terdapat didalam Al-
Qur’an, yaitu hazn (sedih, dukacita, menyusahkan, azab) dan sahib (awan).
derivasinya. Kata ghammun atau ghamman terdapat enam kali, yaitu 2 kali di
dalam QS. Ali-Imran: 153, QS. Thaha: 40, QS. Al-Anbiya: 88, QS. Al-Hajj: 22,
dsb.8
‘anugrah dan pemberian’. Kedua pengertian dasar mann tersebut terkait satu
dengan yang lainnya. Kata al-minnah misalnya, berarti anugerah yang banyak
kali. Penggunaan kata al-mann di dalam al-Qur’an, cukup bervariasi, tetapi esensi
anugerah yang bersifat material, seperti al-mann yang diturunkan Allah kepada
Bani Israil, yaitu sejanis makan yang manis seperti madu (QS. Al-Baqarah: 57,
8
M.Quraish Shihab, Ensiklopedia Al-Qur’an: Kajian Kosakata, (Cet.1; Jakarta: Lentera
Hari, 2007), h. 214
7
menyiratkan bahwa makanan yang diberikan Allah kepada Bani Israil itu turun di
Kata thayyib berasal dari kata kerja thaba-yathib, bermakna suci, baik,
Ashfahani, kata thayyib mempunyai makna pokok segala sesuatu yang disenangi
sebanyak 46 kali. Kata thayyib sendiri ditemukan tujuh kali, yakni pada QS. Ali
Imran: 179, QS. An-Nisa: 2, QS. Al-Maidah: 100, QS. Ql-A’raf: 58, QS. Al-
Ibnu Katsir dan Hamka mengartikan kata thayyib dengan ‘yang baik’
di dalam Al-Qur’an digunakan untuk konotasi ‘guna’. Ini berarti bahwa sesuatu
bentuknya, selain mengandung makna ‘yang baik dan yang bagus’, juga
9
M.Quraish Shihab, Ensiklopedia Al-Qur’an: Kajian Kosakata, h.342
10
M.Quraish Shihab, Ensiklopedia Al-Qur’an: Kajian Kosakata, h. 145
8
Dari segi kebahasaan, asal makna kata rizq ()رزق
َ adalah pemberian, baik
yang ditentukan maupun tidak; baik yang menyangkut makanan perut maupun
e) Tha’am
sebanyak 48 kali yang antara lain berbicara tentang berbagai aspekyang berkaitan
dimakan termasuk air. Di dalam al-Qur’an kata (syariba) minum dan (yath’am)
ayat ini, Bani Israil diingatkan bahwa: Dan Kami yakni Allah swt. Melalui
perintah Kami kepada awan menaungi kamu dengan awan. Ini terjadi mereka
tersesat di padang pasir yang terik selama empat puluh tahun sebagaimana di
jelaskan dalam QS. Al- Maidah [5]:26. Ketersesatan di Padang pasir antara Syam
(yakni Palestina, suriah, Lebanon, dan Mesir sekarang sekelompok orang durhaka
di syam. Mereka ketika itu berkata: pergilah engkau wahai Musa dan Tuhanmu
dan berperanglah berdua, kami hanya akan duduk menanti disini. QS. Al- Maidah
[5]: 24. Awan yang menaungi mereka di tengah teriknya matahari itu adalah
Selanjutnya pada ayat: Dan Kami turunkan kepada kamu al-mann dan as-
salwa sehingga kalian tidak perlu berpayah payah mencari makanan di daerah
11
M.Quraish Shihab, Ensiklopedia Al-Qur’an: Kajian Kosakata,, h.205
9
kering dan tandus itu.12 Untuk menghadapi suhu udara yang sangat panas di
padang pasir, maka energi dan tenaga tubuh terkuras habis yang dimilikinya
mengandung zat gula. Al- Mann adalah sejenis makanan yang manis atau
makanan yang mengandung lemak dan protein. Salwa adalah sejenis burung
puyuhyang dagingnya mengandung protein dan lemak yang tinggi. Ini yang
dibutuhkan oleh orang orang yang berada di gurun pasir yang sangat panas sekali.
Allah swt. Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana memberikan makanan
mann dan salwa yang melakukan perjalanan panjang dan berat dari Mesir ke
Syiria.13
Makanlah sebagian dari makanan yang baik baik yang telah Kami
berikan kepada kamu itu. Ayat ini merupakan perintah yang mengandung makna
memakan hanya sebagian, bukan saja karena yang disediakan melimpah, tetapi
merekalah sejak dahulu hingga kini yang berulang kali menganiaya diri mereka
sendiri. Kata “berulang kali” dipahami dari penggunaan kata dan bentuk kata
12
Quraish shihab, Tafsir al-Misbah Pesan Kesan dan Keserasian al-Qur’an, jil. I (Cet. V:
Lentera hati;Jakarta, 2012), h. 244-266
13
Lajnah Pentashihan , KesehatanDalamPerspektifAl-Qur’an, jil.V (Cet. I; t.tp: Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, 2009), h. 265
14
Abdullah bin Muhammad Alu Syaikh, Tafsir Ibnu Kasir, h. 177
10
Mereka menganiaya diri sendiri karena apa yang mereka peroleh akan punah,
kalaupun bertahan tidak akan terbawa mati. Yang terbawa hanyalah amal, kecuali
Ayat ini senada dengan QS. Al- Baqarah ayat 172 dan surah Taha ayat 81.
Ayat ayat ini semuanya memerintahkan kepada kita agar memakan makanan yang
Dalam tafsir At-Tabari ayat ini mengisahkan kisah Bani Israil dan
makanan yang diberikan kepada manna dan salwa. Tentang perbedaan kadar atau
nilai gizi yang terdapat di dalam makanan berbeda satu sama lain.16
kepada kalian di kala Aku menurunkan manna dan salwa kepada kalian sebagai
makanan yang baik, bermanfaat, enak, dan mudah. Ingatlah ungkapan keluhan
serta kebosanan kalian terhadap apa yang telah Kami limpahkan kepada kalian,
dan kalian meminta kepada Musa menggantinya dengan makanan yang bermutu
yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik?" Di dalam ungkapan ayat ini
terkandung teguran dan celaan terhadap permintaan mereka yang meminta jenis-
jenis makanan yang rendah ini, padahal mereka sedang dalam kehidupan yang
menyenangkan dan memiliki makanan yang enak lagi baik dan bermanfaat.
mengatakan, ihbituu mishran artinya `pergilah kalian ke suatu kota'. Ibnu Jarir
15
Quraish shihab, Tafsir al-Misbah Pesan Kesan dan Keserasian al-Qur’an, h. 244-266
16
Lajnah Pentashihan , KesehatanDalamPerspektifAl-Qur’an, h. 267
11
mengatakan, telah didapati di dalam qiraat Ubay ibnu Ka'b dan Ibnu Mas'ud
bacaan ihbituu mishra, yakni tanpa memakai tanwin, yang artinya `pergilah kalian
ke negeri Mesir'.
berkata kepada mereka, 'Apa yang kalian minta itu bukanlah merupakan hal yang
sulit, bahkan hal tersebut banyak didapat di kota mana pun yang kalian masuki,
dan tidaklah pantas bagi kalian meminta kepada Allah Swt. hal yang serendah itu
lagi banyak didapat'." Karena itulah maka Musa berkata kepada mereka yang
disitir oleh firman-Nya: Maukah kalian mengambil sesuatu yang rendah sebagai
pengganti yang lebih balk? Pergilah kalian ke suatu kota, pasti kalian memperoleh
kehinaan.” Yakni ditimpakan dan ditetapkan kepada mereka menurut hukum sya-
ra' dan takdir. Firman Allah Swt: Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu
berbuat durhaka dan melampaui batas. Ayat ini merupakan 'illat (penyebab) lain
berbuat durhaka dan melampaui batas. Mereka durhaka karena melakukan halhal
yang dilarang dan berlaku kelewat batas karena melampaui batasan-batasan yang
sesuatu yang berkualitas tinggi dengan yang rendah, sebab terbukti secara ilmiah
kadar gizi yang mereka minta lebih rendah adri manna dan salwa. Satu kilo gram
makanan yang mereka minta hanya mengandung sekitar 1500 kalori sedangkan
satu kilo manna dan salwa sebesar 3000 kalori, selain itu makanan yang diberikan
17
Abdullah bin Muhammad Alu Syaikh, Tafsir Ibnu Kasir, h. 177-180
12
oleh Allah mengandung protein yang terdapat di salwa, sedangkan yang mereka
manfaat bagi tubuh, terlebih Islam menganjurkan kita untuk memakan makanan
yang halal dan diproleh dengan cara yang halal pula. Adapun perintah memakan
Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan yang baik
yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-
langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-
Baqarah [2]: 168 ).
َو ُكلُوا مِم َّا َر َزقَ ُك ُم اللَّهُ َحاَل اًل طَيِّبًا َو َّات ُقوا اللَّهَ الَّ ِذي َأْنتُ ْم بِِه ُمْؤ ِمنُو َن
Terjemahan:
Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah kepadamu sebagi
rezeki yang halal dan baik, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu
beriman kepada-Nya. (QS. Al-Maidah [5]: 88)
Sehingga menjadi jelaslah perintah itu bagi kita, agar tidak ada lagi
makhluk yang memakan sesuatu yang haram dan tidak baik. Tidak hanya itu
antara lain
18
Quraish shihab, Tafsir al-Misbah Pesan Kesan dan Keserasian al-Qur’an, h.252-256.
13
ِ ُّ َِأح َّل اللَّهُ لَ ُك ْم َواَل َت ْعتَ ُدوا ِإ َّن اللَّهَ اَل حُي ِ ِ َّ
ين
َ ب الْ ُم ْعتَد َ يَا َأيُّ َها الذ
َ ين َآمنُوا اَل حُتَِّر ُموا طَيِّبَات َما
Terjemahan:
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengharam apa
yang baik yang telah dihalalkan Allah kepadamu, dan janganlah kamu
melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang melampaui batas. (QS. Al-Maidah [5]: 87)
(itu adalah) kesenangan yang sedikit, dan mereka akan mendapat azab
yang pedih (QS. An Nahl [16]: 117)
قُ ْل ََأر َْأيتُ ْم َم ا َأْن َز َل اللَّهُ لَ ُك ْم ِم ْن ِر ْز ٍق فَ َج َع ْلتُ ْم ِمْن هُ َحَر ًام ا َو َحاَل اًل قُ ْل آللَّهُ َِأذ َن لَ ُك ْم َْأم َعلَى اللَّ ِه
ْ َب َي ْو َم الْ ِقيَ َام ِة ِإ َّن اللَّهَ لَ ُذو ف
َّاس َولَ ِك َّن ِ ِ ِ َّ
ِ ض ٍل َعلَى الن َ ين َي ْفَت ُرو َن َعلَى اللَّه الْ َك ذَ َت ْفَت ُرو َن َو َم ا ظَ ُّن الذ
َأ ْكَثَر ُه ْم اَل يَ ْش ُكُرو َن
Terjemahan:
Katakanlah (Muhammad), “Terangkanlah kepadaku tentang ezeki
yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagainya
haram dan sebagainya halal.” Katakanlah, “Apakah Allah telah
memberikan izin kepadamu (tentang ini), ataukah kamu mengada-ada
atas nama Allah?” Dan apakah dugaan orang-orang yang mengada-
adakah kebohonganterhadap Allah pada hari Kiamat? Sesungguhnya
Allah benar-bebar mempunyai karunia (yang ditimpakan) kepada
manusia, tetapi kebanyakan mareka tidak bersyukur. (QS. Yunus [10]:
59-60)
Dalam hal ini Islam tidak mengungkapkan dengan lafaz “nahi” atau
larangan yang keras dan tidak juga dengan “amr” atau perintah yang mengikat
19
Akmaldin Noor, dkk, Al-Qur’an Tematik Hukum, (Cet.II; t.tp: yayasan SIMAQ, 2010),
h. 107-108
14
lafaz yang tidak langsung dan tidak mengikat sehingga tampak jelas dalam agama
itu tidak ada hal yang menyulitkan dan tidak memberatkan. Dengan ini kita dapat
melihat bahwa Islam telah mengatur, bukan menetapkan atau membatasi kaum
1. Daging
الص ْي ِد
َّ يم ةُ اَأْلْن َع ِام ِإاَّل َم ا يُْتلَى َعلَْي ُك ْم َغْي َر حُمِ لِّيِ ِ ِ
ْ َّين َآمنُ وا َْأوفُ وا بِ الْعُ ُقود ُأحل
َ ت لَ ُك ْم هَب
ِ َّ
َ يَ ا َأيُّ َه ا الذ
ُ َوَأْنتُ ْم ُحُر ٌم ِإ َّن اللَّهَ حَيْ ُك ُم َما يُِر
يد
Terjemahan:
Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji. Hewan
ternak dihalalkan bagimu, kecuali yang akan disebutkan kepadamu,
dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang berihram
(haji atau umrah). Sesungguhnya Allah menetapkan hukum sesuai
dengan yang Dia kehendaki. (QS. Al-Maidah [5]: 1)
ِ و ِمن اَأْلْنع ِام مَح ولَةً و َفر ًشا ُكلُوا مِم َّا رزقَ ُكم اللَّه واَل َتتَّبِعوا خطُو
ِ َات الشَّيط
ٌ ِان ِإنَّهُ لَ ُك ْم َع ُد ٌّو ُمب
ني ْ َ ُ ُ َ ُ ُ ََ ْ َ ُ َ َ َ
Terjemahan:
Dan di antara hewan-hewan ternak itu ada yang dijadikan pengangkut
beban dan ada (pula) yang untuk disembelih. Makanlah rezeki yang
diberikan Allah kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti langkah-
langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.
(QS. Al-An’am [6]: 142)
2. Ikan
ِ ِ
َ َو ُه َو الَّذي َس َّخَر الْبَ ْح َر لتَ ْأ ُكلُوا ِمْن هُ حَلْ ًم ا طَ ِريًّا َوتَ ْس تَ ْخ ِر ُجوا ِمْن هُ ِح ْليَ ةً َتْلبَ ُس و َن َها َو َت َرى الْ ُف ْل
ك
ضلِ ِه َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكُرو َن ِ
ْ َاخَر فِ ِيه َولتَْبَتغُوا ِم ْن ف
ِ مو
ََ
Terjemahan:
Dan Dialah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat
memakan daging yang segar (ikan) darinya, dan (dari lautan itu) kamu
mengeluarkan perhiasan yang kamu pakai. Kamu (juga) melihat
20
Ahmad Syauqi Al Fanjari, Nilai Kesehatan Dalam Syari’at Islam, h. 44.
21
Akmaldin Noor, dkk, Al-Qur’an Tematik Hukum, h. 112-115
15
perahu berlayar padanya, dan agar kamu mencari sebagian karunia-
Nya, dan agar kamu bersyukur. (QS. An Nahl [16]:14)
3. Daging Burung/Unggas
ني ُت َعلِّ ُم و َن ُه َّن مِم َّا ِ ات َو َم ا َعلَّ ْمتُ ْم ِم َن اجْلَ َوار
َ ِِح ُم َكلِّب
ِ ِ
ُ َك َم اذَا ُأح َّل هَلُ ْم قُ ْل ُأح َّل لَ ُك ُم الطَّيِّب
َ َيَ ْس َألُون
ِ اسم اللَّ ِه َعلَْي ِه و َّات ُقوا اللَّهَ ِإ َّن اللَّهَ س ِريع احْلِس مِم
اب َ ُ َ َ َ ْ ْن َعلَْي ُك ْم َواذْ ُكُرواَ َعلَّ َم ُك ُم اللَّهُ فَ ُكلُوا َّا َْأم َسك
Terjemahan:
Mereka bertanya kepadamu (Muhammad), “Apakah yang dihalalkan
bagi mereka?” Katakanlah, “Yang dihalalkan bagimu (adalah
makanan) yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang
pemburu yang kamu latih menurut apa yang telah dilarangkan Allah
kepadamu. Maka, makanlah apa yang telah diajarkan Allah
kepadamu. Maka, makanlah apa yang ditangkapnya untukmu, dan
sebutlah nama Allah (waktu melepasnya). Dan bertakwalah kepada
Allah, sungguh, Allah sangat cepat perhitungannya.” (QS. Al-Maidah
[5]: 4)
ِ ِ ِِ ِ ِ ِ مِم
َ اس ُم اللَّه َعلَْيه ِإ ْن ُكْنتُ ْم بِآيَاته ُمْؤ من
ني ْ فَ ُكلُوا َّا ذُكَر
16
اض طُِر ْرمُتْ ِإلَْي ِه
ْ ص َل لَ ُك ْم َم ا َح َّر َم َعلَْي ُك ْم ِإاَّل َم ا َّ َاس ُم اللَّ ِه َعلَْي ِه َوقَ ْد ف ِ مِم
ْ َو َم ا لَ ُك ْم َأاَّل تَ ْأ ُكلُوا َّا ذُك َر
ِ ِ
ين
َ َأعلَ ُم بالْ ُم ْعتَد
ْ ك ُه َو َ ََّأه َواِئ ِه ْم بِغَرْيِ ِع ْل ٍم ِإ َّن َرب ِ ِ
ْ َِوِإ َّن َكث ًريا لَيُضلُّو َن ب
Terjemahan:
Maka makanlah dari apa (daging hewan) yang (ketika disembelih)
disebut nama Allah, jika kamu beriman kepada ayat-ayat-Nya. Dan
mengapa kamu tidak mau memakan dari apa (daging hewan) yang
(ketika disembelih) disebut nama Allah, padahal Allah telah
menjelaskan kepadamu apa yang diharamkan-Nya kepadamu,
kecuali jika kamu dalam keadaan terpaksa. Dan sungguh, banyak
yang menyesatkan orang dengan keinginannya tanpa dasar
pengetahuan. Tuhanmu lebih mengetahui orang-orang yang
melampaui batas (QS. Al-An’am [6]: 118-119)
Dalam Islam pula kita diajarkan bagaimana tata cara memperoleh binatang
yang diperbolehkan atau dianjurkan sehingga menjadi asupan yang sehat bagi
b) Dilarang melempar burung atau hewan dengan batu atau ketapel. Dalam hal
musuh akan tetapi, hal yang demikian merupakan memecahkan gigi dan
paksa”
pisau potong yang tajam. Hendaknya hewan itu tidak melihat pisau, tidak
17
dipukul atau dibanting sebalum disembelih dan harus menyebut asma Allah,
Apabila anjing itu secara mutlak dimaksudkan untuk berburu maka ia boleh
maka kamu tidak boleh memakannya dagingnya, sebab hal itu menunjukkan
bahwa anjing itu lapar, maka ia boleh berhak makan daging buruannya.
Bersabda:
susu, dan kurma. Kemudian hikmah dari Islam yang melarang kelompok manusia
bangsa yang akan memiliki fisik kering dan lemah, sedangkan kualitas anak yang
lahir biasanya tidak lebih dari 2 kgsedangkan pada kelompok lain biasanya tidak
kurang dari 3kg. Oleh karena itu, disamping makan yang jenis nabati, maka
makanan jenis hewani juga perlu diperhatikan, seperti susu dan telur, jika tidak
18
Daging merupakan jenis makanan yang mengndung protein dan lemak
yang sangat tinggi, yakni zat-zat yang sangat dibutuhkan untuk membentuk
tumbuhan juga mengandung zat-zat ini, akan tetapi untuk mencapai zat yang
jenis nabati, suatu hal yang menuntut alat pencarnaan harus bekerja lebih keras
lagi. Hal ini disebabkan karena usus manusia lebih pendek dibandingkan dengan
usus hewan pamakan rumput.di samping itu protein nabati tidak mengaluarkan
Tujuan medis dari semua pembahasan yang telah diungkapkan pada uraian
al-Qur’an di atas adalah kembali kepada prinsip bahwa Islam tidak akan
kesehatannya.22
22
Ahmad Syauqi Al Fanjari, Nilai Kesehatan Dalam Syari’at Islam, h 46-58 .
19
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
tanah dan tanah liat. Setiap manusia harus membersihkan makanan untuk
hubungan antara penciptaan manusia dari tanah dan makanan yang mengandung
yang baik dari rezeki yang Allah telah limpahkan. Makanan yang baik adalah
makanan yang halal dan bermanfaat untuk kesehatan serta pertumbuhan badan
dan tidak berlebihan. Maka dari itu Allah menunjukkan kasih sayang melalui ayat
ini dan apapun yang diperintahkan itu pasti bermanfaat bagi diri mereka sendiri
dan, bukan untuk Allah. Sebaliknya apa yang di larang oleh Allah agar dijauhi
oleh manusia, semua itu menyelamatkan mereka sendiri dari malapetaka yang
akan menimpa diri mereka atas perbuatannya itu. Demikian kejahatan manusia
manfaat bagi tubuh, terlebih Islam menganjurkan kita untuk memakan makanan
yang halal dan diperoleh dengan cara yang halal pula. Adapun perintah memakan
20
DAFTAR PUSTAKA
bin Muhammad Alu Syaikh, ’Abdullah, Tafsir Ibnu Katsir, Vol.I (Cet. 9; tp.t:
Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah, Vol.I (Cet. 5; Jakarta: Lentera Hati, 2012)
Noor, Akmaldin, dkk, Al-Qur’an Tematik Hukum, (Cet.II; t.tp: yayasan SIMAQ,
2010).
21