Pada saat Nabi wafat, Al-Qur’an telah dihafal oleh banyak orang
dan telah ditulis dengan lengkap ayat-ayatnya. Para sahabat telah
mendengar Al-Qur’an itu dari mulut Nabi berkali-kali dalam
shalat, khutbah-khutbah dan pelajaran-pelajaran yang beliau
sampaikan.
Pemeliharaan Al-Qur’an pada Masa Khulafaur
Rasyidin.
Berdasarkan usulan Umar bin Khattab, pada masa pemerintahan
Abu Bakar diadakanlah proyek pengumpulan Al-Qur’an. Hal ini
dilatar belakangi oleh peristiwa gugurnya 70 orang penghafal Al-
Qur’an dalam perang Yamamah. Zaid bin Tsabit ditugaskan untuk
melakukan pekerjaan tersebut. Ia kemudian mengumpulkan
tulisan Al-Qur’an dari daun, pelapah kurma, batu, tanah keras,
tulang unta atau kambing dan dari sahabat-sahabat yang hafal Al-
Qur’an.
ُ الَس َفر ِة ال ْ ِكرا ِم ال ْبَرر ِة َواَل ّـ َِّذى ي َ ْقرأ ِ ال َْما ِه ُر ِبال ْ ُق ْر
َ ََ َ َ َّآن َم َع ّـ
ِ اٌقل َُه أ َ ْج َر
ان ٌّ عل َيْ ِه َش ّـ ِ آن َويَتَتَ ْعتَ ُع ِف
َ يه َو ُه َو َ ال ْ ُق ْر
“Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para
malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah,
adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di dalamnya
dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua
pahala” (HR. Muslim).
Thanks!
Any questions?