Anda di halaman 1dari 9

KHUTBAH JUMAT : 6 DESEMBER 2013

MENJAGA HATI


ALHAMDULILLAH INNALHAMDA LILLAHI NAHMADUHU WANASTA INUHU
WANASTAGH FIRUHU WANA UZUBILLAHI MIN SURURI ANFUSINA WAMIN
SYAI ATI AMALINA WAYAH DILLAHI FAYA MUDILALAH WAMAY YUDLIL
FALA HADIYALAH.
ASHADU ALLA ILAHA ILLALLAH WAHDAHULA SYARIKALAH WA AS HADU ANNA
MUHAMMMADAN ABDUHU WAROSULUH
YA AYYUHALLAZI NAAMANUT TAKULLAH HA HAQQO TUQOTIH WALA
TAMUTTUN NA ILLA WA ANTUM MUSLIMUN
AMMA BADU


Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah
Pada kesempatan yang mulia ini, di tempat yang mulia, dan di hari yang mulia ini,
marilah kita selalu menjaga dan meningkat-kan mutu keimanan dan kualitas
ketakwaan kita kepada Allah dengan sebenar-benarnya, yaitu ketakwaan yang
dibangun karena mengharap keridhaan Allah Subhanahu Wataala, ketakwaan yang
dilandasi karena ilmu yang bersumber dari al-Qur`an dan Sunnah Rasulullah, dan
ketakwaan yang dibuktikan dengan amal perbuatan dengan cara menjalankan
setiap perintah Allah dan NabiNya serta mengharap rahmat Allah Subhanahu
Wataala dan sealau berusaha semaksimal mungkin menjauhi dan meninggalkan
setiap bentuk larangan Allah Subhanahu Wataala.

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah
Khutbah Jumat hari ini mebahas seputar bagaimana cara menjaga hati
Manakala hati seseorang bersih, maka akan membawa dampak kepada kebaikan
seluruh anggota tubuhnya, begitu sebaliknya jika hati seseorang telah rusak, maka
rusaklah seluruh anggota tubuhnya, sebagaimana hal ini pernah diisyarat-kan oleh
Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh
al-Bukhari, 1/20.

"Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh ini ada segumpal daging. Jika ia baik,
maka baiklah seluruh anggota tubuh dan jika rusak, maka rusaklah seluruh
anggota tubuh. Ketahuilah, ia adalah hati." (HR. al-Bukhari).
Karena itulah ma'asyiral Muslimin, hati mempunyai peranan yang sangat fital
dalam diri seseorang dan menjadi sentral bagi anggota tubuh lainnya sehingga
keberadaannya dapat menentukan baik buruk dan hitam putihnya seluruh amalan
dan aspek kehidupan seorang Muslim.
Marilah kita renungkan sebuah ayat sebagai yang berbunyi :


WAKAM AKHLAKNA QOBLAHUM MAN QORNIN HUM AHSANU SASAN WARIYA
Artinya : "Berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka,
sedang mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap
dipandang mata." (Maryam: 74).

Jama'ah Shalat Jum'ah Rahimakumullah
Keindahan batin dan keselamatan hati merupakan dasar dan pondasi
keberuntungan di dunia dan di Hari Kiamat kelak. Sesungguhnya perkara hati
merupakan perkara agung dan kedudukannya pun sangat mulia, sehingga Allah
Subhanahu Wataala menurunkan kitab-kitab suciNya untuk memperbaiki hati, dan
Dia utus para Rasul untuk menyucikan hati, membersihkan, dan memperindah-nya.
Demikianlah Allah Subhanahu Wataala berfirman :


"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) da-lam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orang yang beriman." (Yunus: 57).

Ajaran yang paling besar yang dibawa oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam
ada-lah memperbaiki hati. Maka tidak ada cara untuk menyucikan dan
memperbaiki hati kecuali cara yang telah ditempuh oleh beliau Sallallahu Alaihi
Wasallam.
Al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah menuturkan di dalam salah satu kitab beliau,
"Hati yang sehat, yaitu hati yang selalu terjaga dari syirik, sifat dengki, iri hati,
kikir, takabur, cinta dunia dan ja-batan. Ia terbebas dari semua penyakit yang
akan menjauhkannya dari Allah Subhanahu Wataala. Ia selamat dari setiap
syubhat yang menghadangnya. Ia terhindar dari intaian syahwat yang menentang
jati dirinya, dan ia terbebas dari segala keinginan yang akan me-nyesaki
tujuannya. Ia akan terbebas dari segala penghambat yang akan menghalanginya
dari jalan Allah. Inilah hati yang sehat di surga dunia dan surga di alam kubur,
serta surga di Hari Kiamat.
Keselamatan hati tidak akan terwujud, kecuali dengan menjaganya dari lima
perkara, yaitu syirik, bid'ah, syahwat, ghaflah(kelalaian), dan dari hawa nafsu yang
akan menghalangi ke-ikhlasan-nya."

Ma'asyiral Muslimin Sidang Jum'ah Rahimakumullah
Demikian agungnya keutamaan hati seseorang di hadapan Allah Subhanahu
Wataala, sehingga Rasulullah SAW selalu mengucapkan doa berikut ini


YA MUKOLLABA KULUB, SAB-BAT QOLBI ALA DI NIK
"Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agamaMu."
Kadangkala hati seseorang bisa mengeras, seperti batu atau bahkan lebih keras
dari itu, sehingga ia akan jauh dari Allah Subhanahu Wataala, dari rahmatNya, dan
dari ketaatanNya. Dan sejauh-jauh hati dari Allah Subhanahu Wataala adalah hati
yang kasar, di mana peringatan tidak lagi bermanfaat baginya, nasihat tidak dapat
menjadikan dia lembut, perkataan tidak menjadikan-nya berilmu, sehingga
seseorang yang memiliki hati yang demi-kian di dalam dadanya, maka hatinya tidak
memberikan manfaat apa-apa baginya, dan tidak akan melahirkan sesuatu pun,
kecuali kejahatan.
Sebaliknya hati yang lembut, yang takut dan tunduk merendahkan diri terhadap
Penciptanya, Allah Subhanahu Wataala, serta selalu mendekatkan diri kepadaNya,
mengharapkan rahmatNya dan menjaga ketaatanNya, maka pemiliknya akan
mempunyai hati yang bersih, selalu menerima kebaikan.
Maka dari itulah, Allah Subhanahu Wataala menggaris-bawahi bahwa kesela-matan
di Hari Kiamat kelak sangat tergantung kepada keselamatan, kebersihan, dan
kebaikan hati. Allah Subhanahu Wataala berfirman :


YAW MA LA YAN FAU MALUN WALA BANUN IL LA MAN ATA ILLAHI BI
QOLBI SALIM
Artinya : "Di hari yang mana harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali
orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih." (Asy-Syu'ara` : 88 -
89).
Dengan demikian, marilah kita bersungguh-sungguh dalam menjaga hati dan
senantiasa mengawasinya, di mana dan kapan saja waktunya, karena ia satu-
satunya anggota tubuh kita yang paling besar bahayanya, paling mudah
pengaruhnya, dan paling sulit mengurus dan memperbaikinya.
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah
Agar hati kita tidak mudah terpeleset dan menyimpang dari kebenaran dan cahaya
dari Allah Subhanahu Wataala, bahkan sampai tertutup dan terkunci karena hawa
nafsu yang membelit-nya serta segala hal yang dapat merusak dan
membinasakannya, mari kita ber-usaha sekuat tenaga untuk SELALU menjaga hati
secara terus menerus, Karena hati yang bersih, hati yang suci merupakan resep
(obat) agar bisa selamat dari segala bentuk penyakit-penyakit hati yang
mematikan.

Berikut beberapa hal yang dapat menyebabkan hati seseorang menjadi tenang dan
bersih antara lain :
1. Memperbanyak membaca ayat-ayat al-Qur`an dan mendengarkannya,
karena al-Qur`an merupa-kan penawar yang ampuh dari penyakit syubhat
dan nafsu syahwat yang keduanya merupakan inti penyakit hati seseorang.

Allah Subhanahu Wataala berfirman :

"Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) al-Qur`an yang
serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, kulit orang-orang yang
takut kepada Rabbnya, gemetar karenanya, kemudian kulit dan hati mereka
menjadi tenang di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan
kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendakiNya. Dan barangsiapa yang
disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pemberi petunjuk pun
baginya." (Az-Zumar: 23).


2. Mengambil pelajaran terhadap kejadian dan peristiwa serta kehan-curan
yang menimpa umat-umat terdahulu akibat kemaksiatan yang mereka
lakukan. Allah Subhanahu Wataala berfirman :
"Berapa banyak kota yang Kami telah binasakan, yang penduduknya dalam
keadaan zhalim, maka (tembok-tembok) kota itu roboh menutupi atap-
atapnya, dan (berapa banyak pula) sumur yang telah ditinggalkan dan
istana yang tinggi. Maka apa-kah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu
mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami, atau
mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena
sesung-guhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati
yang berada di dalam dada." (Al-Hajj: 45 - 46).

3. Banyak-banyak mengingat Allah Subhanahu Wataala dalam situasi dan
kondisi apa pun.

Allah Subhanahu Wataala berfirman :


AL LAZI NA AMANU MATAD MAI NUL QULUB,
QULU BUHUM BIZIKRILLAH, ALA BIZIKRILLAHI TAT MAINUL QULUB
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi ten-teram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi tenteram." (Ar-Rad: 28).
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah
4. Menerima secara menyeluruh setiap perintah Allah Subhanahu Wataala dan
mengamalkannya serta menjauhi setiap laranganNya. Allah Subhanahu
Wataala berfirman :

"Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-


orang munafik) ada yang berkata, 'Siapa di antara kamu yang ber-
tambah imannya dengan (turunnya) surat ini?' Adapun orang yang
beriman, maka surat ini menambah imannya, sedang mereka merasa
gembira. Dan adapun orang yang di dalam hati mereka ada penyakit,
maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, di samping
keka-firannya (yang telah ada), dan mereka mati dalam keadaan
kafir." (At-Taubah: 124 - 125).
5. Merenungkan keadaan orang-orang sakit, orang fakir miskin, serta
orang-orang yang telah tertimpa musibah dan cobaan. Karena dengan
mengunjungi orang sakit dan melihat kondisi dan penderitaan mereka
akibat penyakit yang di-deritanya, maka kita bisa menilai nikmat,
begitu juga manakala kita melihat keadaan orang-orang fakir miskin
dan anak yatim, dan merenungkan apa yang menjadi kebutuhan
mereka, tentu kita akan merasakan dan mengetahui nilai nikmat Allah
Subhanahu Wataala yang telah dianugerahkan kepada kita sehingga
dapat menenangkan hati kita. Namun manakala kita mengabaikan
hal-hal yang demikian, maka yang demikian dapat membuat hati-hati
kita menjadi keras.

Allah Subhanahu Wataala berfirman :


"Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru
Rabbnya di pagi dan senja hari dengan mengharap WajahNya; dan
janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengha-
rapikan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengi-
kuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami,
serta menuruti hawa nafsunya, dan keadaannya itu melewati
batas." (Al-Kahfi: 28).
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah
Di samping kita memperhatikan dan menghiasi hati-hati kita dengan hal-hal
tersebut di atas, maka sebagai bentuk penjagaan kita juga harus senantiasa
menghindari hal-hal yang dapat mengotori, merusak, menodai, dan mencemarkan
hati-hati kita. Di antaranya, tidak sibuk dan mudah terpedaya dengan kenikmatan
dunia yang melalaikan, jangan membiarkan mata memandang hal-hal yang
diharamkan; baik melalui televisi ataupun video, dari segala bentuk siaran
sinetron, ataupun gambar-gambar yang terdapat dalam surat kabar ataupun
majalah, melihatnya secara berlebihan sampai banyak menyita sebagian besar
waktu yang ada.
Ya Allah, Ya Robbi
sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya
Ya IIlahi, Tuhan kami
Hati kami penuh hijab, dan jiwa kami penuh aib
Akal kami terkalahkan, dan hawa nafsu kami mengalahkan
Ketaatan kami sedikit, dan maksiat terlalu banyak
Sedangkan lisan kami mengakui dosa-dosa kami, bagaimana ya Allah?

Wahai Yang Maha Menutupi segala aib
Wahai Yang Maha Mengetahui segala yang ghaib
Wahai Yang Menghilangkan segala duka dan derita
Amp uni semua dosa kami dengan kemuliaan Muhammad dan keluarga Muhammad
Doa ini adalah doa Imam Ali bin Abi Thalib. Dibaca setiap sesudah shalat Shubuh
Semoga kita yang hadir di majelis yang mulia ini, termasuk golongan yang akan
mendapat penjagaan dari Allah Subhanahu Wataala, sehingga hati-hati kita
senantiasa selamat dan bersih dari segala sesuatu yang dapat menodai dan
merusaknya.


BAROKALLAHU LI WALAKUM FIL QURANIL AZIM
WANA FAANI WA IYAKUM BIMA FIHI MINAL AYATI WAZIKRIL HAKIM
WATAKOB BALANA MIN NI WAMIN KUM TILAWATAHU
IN NAHU HUWAS SAMI UL ALIM
AKULU QOULI HAZA WA ASTAGHFIFULLAHAL AZIM LI WALAKUM
WALI SA IRIL MUSLIMINA WAL MUSLIMAT WAL MUKMININA WAL MUKMINAT
FASTAGH FIRUHU IN NAHU HUWAL GHOFUR RURROHIM




KHUTBAH KEDUA :

Anda mungkin juga menyukai