Anda di halaman 1dari 20

Bersama: Amir Hamzah

SMPIT AL-HIKMAH
CIPAYUNG - DEPOK
Jumat, 22 April 2016
 Apa makna “Ruhul Istijabah”?
Kata “Ruh (‫ ”)الروح‬dalam digunakan untuk makna:
 sesuatu (unsur) yang ada dalam jasad yang diciptakan Tuhan
sebagai penyebab adanya hidup (kehidupan); nyawa.
 situasi atau kondisi kejiwaan yang berpengaruh pada
sifat/tingkat perilaku terhadap suatu stimulus; semangat;
spirit.

Kata “Istijabah (‫ ”)االستجابة‬bermakna:


 Mengabulkan permohonan dan memenuhi kebutuhan;
 Menyambut seruan atau arahan;
 Menjalankan perintah dengan baik.
 Ruhul Istijbah dalam Al-Quran
ِ ‫يا أَيُّها الَّ ِذين آمنُوا أ‬
‫) َوال تَ ُكونُوا‬20( ‫َطيعُوا اللَّوَ َوَر ُسولَوُ َوال تَ َولَّ ْوا َع ْنوُ َوأَنْ تُ ْم تَ ْس َمعُو َن‬ َ َ َ َ
ُّ ‫الد َواب ِع ْن َد اللَّ ِو‬
‫الص ُّم الْبُ ْك ُم‬ َّ ‫) إِ َّن َش َّر‬21( ‫ين قالُوا َس ِم ْعنا َو ُى ْم َال يَ ْس َمعُو َن‬ َ
ِ َّ‫َكال‬
‫ذ‬
ِ
)22( ‫ين َال يَ ْعقلُو َن‬ ‫ذ‬ِ َّ‫ال‬
َ
(20) Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya,
dan janganlah kamu berpaling dari pada-Nya, sedang kamu mendengar
(perintah-perintah-Nya),
(21) Janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (munafik) vang berkata
"Kami mendengarkan.”, padahal mereka tidak mendengarkan.
(22) Sesungguhnya binatang (makhluk) yang terburuk di sisi Allah ialah
orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mampu mengerti apapun.
(q.s Al-Anfaal: 20-22)
 Ruhul Istijbah dalam Al-Quran & Sunnah.
‫ول بَ ْي َن‬ َّ ‫ول إِ َذا َد َعا ُك ْم لِ َما يُ ْحيِي ُك ْم َوا ْعلَ ُموا أ‬
ُ ‫َن اللَّوَ يَ ُح‬ َّ ِ‫استَ ِجيبُوا لِلَّ ِو َول‬
ِ ‫لر ُس‬ ْ ‫آمنُوا‬ َ ‫ين‬ َ ‫ذ‬ِ َّ‫ياأَيُّها ال‬
َ َ
َّ ‫ين ظَلَ ُموا ِم ْن ُك ْم َخ‬
َّ ‫اصةً َوا ْعلَ ُموا أ‬
‫َن‬ ‫ذ‬ ِ ُ‫ واتَّ ُقوا فِ ْت نَ ًة َال ت‬.‫الْمرِء وقَ ْلبِ ِو وأَنَّوُ إِلَْي ِو تُ ْح َشرو َن‬
ِ َّ‫صيب َّن ال‬
َ َ َ ُ َ َ َْ
)25-24 :‫ (األنفال‬.‫اب‬ ِ ‫اللَّوَ َش ِدي ُد ال ِْع َق‬

(24) Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan
Rasul apabila ia (Rasul) menyerumu kepada suatu yang
mendatangkan kehidupan bagimu. Ketahuilah bahwa sesungguhnya
Allah menghalangi antara manusia dan kalbunya. Sesungguhnya
hanya kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan.
(25) Peliharalah dirimu dari fitnah (siksa/azab) yang tidak hanya akan
menimpa orang-orang yang zalim di antara kamu. Ketahuilah
bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.
 Ruhul Istijbah dalam Al-Quran & Sunnah.

‫ْجٍإ‬‫ل‬‫م‬َّ ‫ن‬ ‫م‬ ‫م‬‫ك‬ُ ‫ل‬


َ ‫ا‬ ‫م‬ ۚ ِ َّ‫استَ ِجيبوا لِرب ُكم من قَ ب ِل أَن يأْتِي ي وم َّال مر َّد لَوُ ِمن الل‬
‫و‬
َ َ َ ََ ٌ َْ َ َ ْ َ ُ ْ
)47 :‫ (الشورى‬.‫يَ ْوَمئِ ٍذ َوَما لَ ُكم من نَّ ِكي ٍر‬

Penuhi dan patuhilah seruan Tuhanmu sebelum datang dari


Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak kedatangannya.
Pada hari itu, kamu tidak memiliki tempat berlindung dan
tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu).
(q.s. As-Syuro; 47)
‫‪ Ruhul Istijbah dalam Al-Quran & Sunnah.‬‬

‫ض َي‬‫َنصتُوا ۚ فَ لَ َّما قُ ِ‬
‫ضروهُ قَالُوا أ ِ‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫ا‬ ‫م‬
‫َّ‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫َ‬‫ف‬ ‫ن‬‫َ‬ ‫آ‬‫ر‬ ‫ق‬
‫ُ‬ ‫ْ‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫و‬‫ع‬ ‫م‬ ‫ك نَ َفرا من ال ِ‬
‫ْجن يستَ ِ‬ ‫َ‬ ‫ي‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫صرفْ نَا إِ‬ ‫ذ‬
‫ْ‬ ‫َوإِ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫صدقًا ل َما‬ ‫م‬ ‫ى‬ ‫وس‬‫م‬ ‫د‬‫نذ ِرين (‪ )30‬قَالُوا يا قَ ومنَا إِنَّا س ِمعنَا كِتَابا أُن ِز َل ِمن ب ع ِ‬
‫ولَّوا إِلَى قَ وِم ِهم ُّم ِ‬
‫َ ُ َ ُ َ‬ ‫ْ‬ ‫ً‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َْ‬
‫آمنُوا بِ ِو‬ ‫اعي اللَّ ِو و ِ‬ ‫َجيبوا د ِ‬
‫ب ْين ي َديْ ِو ي ْه ِدي إِلَى الْحق وإِلَى طَ ِر ٍيق ُّمستَ ِق ٍيم (‪ )30‬يا قَ ومنَا أ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ َْ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ‬ ‫َ َ َ َ‬
‫س بِ ُم ْع ِج ٍز‬ ‫ي‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫و‬ ‫اب أَلِ ٍيم (‪ )31‬ومن َّال ي ِجب د ِ‬
‫اعي اللَّ ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ذ‬
‫َ‬ ‫ع‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫ك‬
‫ُ‬‫ر‬ ‫ي ْغ ِفر لَ ُكم من ذُنُوبِ ُكم وي ِ‬
‫ج‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َُ ْ‬ ‫َ ْ‬
‫ض ََل ٍل ُّمبِي ٍن (‪.)32‬‬ ‫س لَوُ ِمن ُدونِِو أ َْولِيَاءُ ۚ أُولَئِ َ‬
‫ك فِي َ‬ ‫ي‬
‫ْ‬
‫َ َ‬ ‫ل‬
‫َ‬‫و‬ ‫ِ‬
‫ض‬ ‫ر‬
‫ْ‬ ‫َ‬
‫األ‬
‫ْ‬ ‫ي‬ ‫فِ‬

‫(سورة محمد‪)32-30 :‬‬


(29) (Ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengar-
kan Al Quran. Maka tatkala mereka menghadiri pembacaan(nya), mereka
berkata, "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". Ketika pembacaan tersebut
selesai, mereka kembali pulang kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.
(30) Mereka berkata: “Wahai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan
kitab (Al Quran) yang diturunkan sesudah Musa dan membenarkan (ajaran)
kitab-kitab sebelumnya. Kitab tersebut memberikan petunjuk menuju kebenaran
dan jalan yang lurus.
(31) Wahai kaum kami, sambutlah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah
(Muhammad) dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni
dosa-dosa kalian dan melepaskan kalian dari azab yang pedih.
(32) Adapun orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah,
maka dia tidak akan mampu untuk melepaskan diri dari azab Allah di muka
bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Sungguh mereka itu berada
dalam kesesatan yang nyata".
(q.s. Muhammad: 20-32)
 Ruhul Istijbah dalam Hadits
‫ب‬ ِ ِ‫ب النَّب‬ ِ َّ‫عن جابِر ب ِن َعب ِد الل‬
َ ‫ ثُ َّم نَ َد‬.‫الزبَ ْي ُر‬
ُّ ‫ب‬َ ‫ فَانْ تَ َد‬،‫َّاسُ يَ ْوَم ال َخ ْن َدق‬
َ ‫ن‬ ‫ال‬  ‫ي‬ُّ َ ‫د‬َ َ‫ن‬ : ‫ال‬
َ ‫ق‬
َ  ‫و‬ ْ ْ َ
‫ «إِ َّن لِ ُكل نَبِي‬: ‫ال النَّبِ ُّي‬ َ ‫ فَ َق‬.‫الزبَ ْي ُر‬
ُّ ‫ب‬ َ ‫ فَانْ تَ َد‬،‫َّاس‬َ ‫ب الن‬ َ ‫ ثُ َّم نَ َد‬.‫الزبَ ْي ُر‬
ُّ ‫ب‬ َ ‫ فَانْ تَ َد‬،‫َّاس‬
َ ‫الن‬
.»‫الع َّو ِام‬
َ ‫الزبَ ْي ُر بْ ُن‬
ُّ ‫ي‬ َّ ‫ َوإِ َّن َح َوا ِر‬،‫َح َوا ِريِّا‬
Dari Jabir bin Abdillah ra.; ia berkata: Rasulullah Saw. memitovasi sahabat
untuk melakukan sebuah tugas (mencari berita tentang kondisi musuh) dengan
cepat sebanyak tiga kali; dan Zubair lah yang langsung menyambutnya..
(sebanyak tiga kali pula).
Maka Rasulullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya setiap Nabi memiliki seorang
hawari (kawan yang selalu penjadi penolong). Dan hawari-ku adalah Zubair
bin Awwam.”
(h.r. Bukhari & Muslim)
 Urgensi Istijabah dalam dakwah
Ruh Istijabah sangat penting dalam ajaran Islam, khususnya dalam aktifitas
dakwah, karena hal-hal berikut:
 Ruh Istijabah merupakan bentuk ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.
(q.s Al-Anfaal: 20-22).
 Ruh Istijabah adalah bukti kesempurnaan iman.
“Setiap seorang dari kalian tidak beriman (dengan sempurna) hingga
seluruh keinginan/kecenderungan dirinya mengikuti setiap ajaran yang saya
bawa.”
 Ruh Istijabah adalah sumber kehidupan buat kalbu. (q.s. Al-Anfaal: 24-25).
 Ruh Istijabah menjadi sumber spirit/energi dan kematangan dalam
melaksanakan tugas/amanah. (q.s. Al-Baqarah: 186).
 Ruh Istijabah adalah tangga menuju kemenangan dan kebahagiaan dunia-
akhirat. (q.s. Ar-Ra‟du: 18, As-Syura: 38).
 Aspek-aspek Istijbah
Ruh Istijabah diperlukan dalam setiap aspek kehidupan kita.
Dalam aktifitas dakwah, istijabah bisa dibagi ke dalam 4 aspek
berikut:
 Istijabah Fikriyah (berkaitan dengan akal/pikiran)
 Istijabah Nafsiyah (berkaitan dengan emosi/perasaan)
 Istijabah Maliyah (berkaitan dengan harta/finansial)
 Istijabah Harakiyah (berkaitan dengan aktifitas/perbuatan)
(1) Istijbah Fikriah (Pemikiran & Pemahaman)
 Melaksanakan tugas dengan asas pemahaman dan kesadaran
penuh bahwa hal itu merupakan ketaatan kepada Allah dan
Rasul-Nya.
 Berpikir keras untuk melaksanakan tugas/amanah dengan
sebaik-baiknya.
 Contoh istijabah fikriah :
 Abu Bakar dalam menyambut seruan Islam.
 Abu Bakar membenarkan berita ttg isra‟ mi‟raj.
 Hubbab bin Mundzir dalam perang Badar.
 Ide Salman Al-Farisi dalam perang Khondak.
 Ide Qo‟qo‟ bin „Amir dalam perang Al-Qadisiah.
(2) Istijbah Nafsiyah (Emosional)
Menyambut dan melaksanakan tugas dengan perasaan senang, gembira,
bahagia dan bersemangat.. fil-mansyathi wal makrah..
”Berangkatlah kamu dalam keadaan merasa ringgan ataupun ataupun
merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah, yang
demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
(q.s. At-Taubah: 41)
“Dan tidak ada (pula) dosa atas orang-orang yang apabila mereka
mendatangimu supaya kamu membawa serta mereka. Lalu kamu berkata:
”Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu .“ ; lalu mereka
kembali dengan berlinang air mata, merasa sedih karena mereka tidak
memiliki bekal/sesuatu yang akan mereka nafkahkan.”
(q.s. At-Taubah: 92).
 Istijbah Nafsiyah (Emosional)
Contoh istijabah nafsiyah :
 Peran Khadijah ra. dalam menyokong dakwah Rasulullah Saw.
 Pernyataan Saad bin Muadz sebelum perang Badar.
 Handzolah bin Abi „Amir yang syahid dalam perang Uhud.
 Abu Dujanah ketika menerima tawaran pedang dari Rasulullah Saw.
 Sambutan Zubair dan Hudzaifah terhadap seruan Rasulullah Saw. dalam
perang Khandaq/Ahzab.
 Kisah dua orang Sahabat dalam menyambut tawaran Rasulullah Saw. untuk
berjaga-jaga di pinggir lembah, pasca perang Dzatir Riqo‟.
 Abu Bakar ra. Ketika memaafkan Misthoh (penerima donasi darinya).
 Kisah Abu Thalhah ketika memerintahkan Anas bin Malik untuk membuat
semua khamer/arak setelah mendengar berita diharamkannya khamer.
 Seorang Sahabat yang enggan memakai kembali cincin emas miliknya yang
sudah dibuang oleh Rasulullah Saw.
(3) Istijbah Maliyah (Finansial)
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang yang
beriman, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk
mereka.” (q.s. At-Taubah : 111).

“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukan


suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan imu dari azab
yang pedih ?Yaitu, kamu beriman pada Allah dan RasuI-Nya;
berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang
lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya. ”
(As-Shaff : 10- 11)
Contoh Istijbah Maliyah (Finansional)
 Khadijah ra., isteri Rasulullah Saw. telah memberikan seluruh
kekayaannya untuk kepentingan da‟wah
 Kisah Ummu Anas bin Malik ketika menghibahkan putranya kepada
Rasulullah Saw.
 Persaingan Abu Bakar ra. dan Umar ra. dalam berinfaq.
 Sedekah dan Utsman bin Affan ra.:
 membeli sumur milik seorang Yahudi, sebagai wakaf untuk Islam.
 membebaskan sepetak tanah sebagai wakaf untuk masjid.
 Menanggung biaya 1/3 biaya perang Tabuk (Jaisyul „Usroh).
 Abu Dahdah mewakafkan kebunnya untuk dakwah.
 Abu Thalhah bersedekah kebunnya untuk kerabat-kerabatnya.
(4) Istijbah Harakiyah Amaliyah (perbuatan)
 Istijabah Harakiyah adalah menyambut seruan dengan aksi
perbuatan.
 Hal ini menjadi karakter utama para sahabat Rasulullah Saw.
“Sami‟naa wa atho‟naa”.
Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan
Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari pada-Nya,
sedang kamu mendengar (perintah-perintah-Nya).”
(q.s. Al-Anfal: 20)
 Aktifis dakwah ialah:
 Aktif dalam berdakwah;
 Selalu hadir dalam kegiatan dakwah;
 Di barisan terdepan dalam menunaikan kerja dakwah dan dalam
membela agama Allah Swt.
 Rela berkorban untuk dakwah tiada henti, dengan tenaga, pikiran,
harta bahkan jiwanya.
 Kewajiban para aktifis dakwah:
1) Wadzifah tarbawi; untuk meningkatkan kualitas dan mutu kader
dakwah.
2) Wadzifah da’awi; untuk memperluas aktifitas dakwah dan
memperbanyak pengikut/penolong dakwah (dakwah kultural).
3) Wadzifah tandzimiyah; agar amal dakwah terstruktur dengan baik
dan kokoh (dakwah struktural).
Contoh Istijbah Harakiyah
 Sambutan Sahabat dalam setiap panggilan jihad di jalan Allah Swt.
 Sambutan Sahabat dalam melaksanakan setiap arahan/perintah Allah dan
Rasul-Nya dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
 Pengharaman Hijab.
 Perubahan arah kiblat shalat.
 Anjuran untuk beramal baik.
 Ketaatan sahabat dalam hal pernikahan.
 Eksekusi terhadap Ka‟ab Al-Asyraf, Pemuka Yahudi Bani Nadhir.
 Menjamu tamu Rasulullah Saw.
 Bersedekah...
 Kisah isolasi Ka‟ab bin Malik pasca perang tabuk.
 Dll…
Apa buah dari Ruhul Istijabah?
Apa akibat buruk dari tidak adanya Ruhul
Istijabah?
Apa yang dapat menumbuhkan Ruhul Istijabah
pada diri kita?

Anda mungkin juga menyukai