Disusun oleh :
BIOLOGI-A/VII
Kelompok 8
Artinya: “Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran, dan
gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburka.” (Q.S. Al-
Qari’ah (101): 4).
c. Analisis Ayat
Maksud dari ayat tersebut Yakni mereka bertebaran bercerai-berai ke
sana dan kemari karena kebingungan menghadapi huru-hara yang sangat
menakutkan di hari itu, sehingga mereka mirip dengan anai-anai yang
bertebaran.
3. Laba-laba
a. Pengertian
Laba-laba adalah binatang yang pintar membangun jaring perangkap.
Meski terlihat rapuh namun demikian jaring ini bukanlah tempat yang aman
(QS. Al-Ankabut [29]:41). Apapun yang berlindung di sana akan binasa.
Bahkan jantannya disergapnya untuk dihabisi oleh betinanya. Telur-telurnya
yang menetas saling berdesakan hingga dapat saling memusnahkan. Inilah
gambaran yang mengerikan dari kehidupan sejenis binatang.
Artinya: “Hingga apabila mereka (Sulaiman as. bersama bala tentaranya) sampai di
lembah semut berkatalah seekor semut: “Hai semut-semut, masuklah ke dalam
sarang-sarang kamu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentara-tentaranya,
sedangkan mereka tidak menyadari”. (QS. An-Naml (27) : 18)
c. Analisis Ayat
Ayat ini menggugah akal untuk memperhatikan struktur dan pengaturan
kepemimpinan yang rapi dan baik. Semut menyeru dan mengumpulkan kawan
– kawannya untuk menunjukkan bagaimana ia memimpin dan mengatur
segala urusannya. Mereka telah melakukan seperti apa yang dilakukan oleh
para raja yang mengatur dan memimpin sebagaimana pemerintah memimpin
para rakyatnya.
Fakta bahwa semut dapat berbicara telah dinyatakan kurang lebih sekitar
1400 tahun lalu, dan secara mengagumkan, penemuan – penemuan ini sangat
sesuai dengan penemuan – penemuan ilmiah saat ini. Pada 6 Febuari 2009
telah terbit Science Magazine yang menuliskan sebuah hasil penelitian ilmiah
mengenai semut, di dalamnya menyatakan bahwa semut dapat bersuara.
Kemajuan teknologi audio telah memungkin para ilmuan menemukan
bahwa semut sering berbicara kepada sesame kaumnya dalam sarang mereka.
Sebagian besar, semut memuliki semacam papan alami dan plectrum yang
Artinya: “Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada
yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang
memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa
kalau Sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan
tetap dalam siksa yang menghinakan.” (Q.S.As-Saba Ayat 14).
c. Analisis Ayat
Nabi Sulaiman as memiliki kekuasaan yang hebat sebagai penerus
kerajaan Daud as ini dianugerahi Allah swt banyak keistimewaan yang
mengukuhkannya sebagai penguasa tanpa tanding. Nyaris semua sarana
kekuatan dimiliki dan dikendalikannya. Sulaiman as berhasil menguasai
teknologi pengelolaan logam (al-qithr) dan dapat mengendalikan angin
sebagai sarana transportasi.
“Dan Kami [tundukkan] angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di
waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore
sama dengan perjalanan sebulan pula, dan Kami alirkan cairan tembaga
baginya”. (QS. Saba’: 12). Sulaiman as juga mengusai bahasa binatang dan
mampu berkomunikasi dengan mereka. Mulai burung yang relatif besar
hingga semut yang hampir tak terlihat oleh mata telanjang. Bala tentara
Artinya: “Maka kami kirimkan kepada mereka topan, belalang, kutu, katak
dan darah (air minum berubah menjadi darah) sebagai bukti-bukti yang jelas,
tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang
berdosa," (al-araf (7): 133).
c. Analisis Ayat
Ayat di atas menceritakan kisah Nabi Musa saat berada di Mesir untuk
membebaskan kaumnya, Bani Israil, dari siksaan Firaun. Sebagai bukti
kebenarannya, Allah mengirimkan kepada mereka topan, katak, kutu, dan
belalang dalam jumlah banyak. Atas mukjizat tersebut, ladang pertanian dan
kehidupan masyarakat Mesir pun terganggu. Allah juga mengubah air di sana,
termasuk air minum, menjadi darah.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari paparan materi diatas yaitu, sebagai berikut:
1. Serangga merupakan hewan yang menarik bagi para ilmuwan, karena begitu
menariknya para ilmuwan membuat cabang ilmu tersendiri yang mengkaji tentang
serangga, yakni Entomologi.
2. Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan untuk semua manusia, tidak
memandang ras, bangsa ataupun dari zaman mana manusia itu berasal. Dalam Al-
Qur’an terdapat fakta-fakta ilmiah yang dapat digali dan dibuktikan kebenarannya.
3. Jumlah ayat yang membahas tentang serangga ada sebelas ayat, yaitu dua ayat
tentang lebah, dua ayat tentang semut, dua ayat tentang belalang, satu ayat tentang
kutu, satu ayat tentang laron, satu ayat tentang laba-laba, satu ayat tentang rayap,
satu ayat tentang lalat dan satu ayat tentang nyamuk.
4. Ayat Al-Qur’an mengenai serangga ada yang ditafsirkan bahwa serangga tersebut
hanya sebagai perumpamaan dan ada pula yang tidak dijadikan sebagai
perumpamaan.
5. Allah SWT dalam menciptakan segala sesuatu pasti memiliki manfaat ataupun
hikmah dari penciptaan-Nya, begitu pula dalam menciptakan serangga pasti
terdapat berjuta manfaat yang saja kita belum mengetahuinya.
6. Serangga mempunyai peranan yang sangat besar di dalam kehidupan, ada yang
menguntungkan dan ada pula yang merugikan.
7. Serangga yang menguntungkan dapat dijadikan sebagai bahan konsumsi, sebagai
obat, sebagai bagian penting dari ekosistem serta sebagai forensik. Sedangkan
serangga yang merugikan yaitu sebagai hama pertanian, sebagai penyebar
penyakit dan sebagai perusak bangunan.
Carol, S. 2003. Let's Color Some Insects!. Meksiko: New Mexico State University.
Cleveland P. H. (dkk). 2015. Animal Diversity Seventh Edition. New York: Mc Gra w
Hill.
Depag. 2012. Rabbani: al-Qur’an Per Kata Tajwid Warna. Jakarta: Surprise.
Departemen Pendidikan dan Budaya, Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. Jakarta:
Balai Pustaka.
Douglas W. Tallamy. 1999. Child Care Among the Insect: Why do some insect parents
risk their lives to care for their young?. Amerika: Scientific American Inc.
Encyclopedia. 2008. Encyclopedia Fauna. Jakarta: Erlangga.