Pertumbuhan Beliau
Nama : Beliau adalah Abdullah bin Abdurrahman bin al Fadhl bin Bahram bin Abdush
Shamad.
Kuniyah beliau : Abu Muhammad
Nasab beliau :
1. At Tamimi; adalah nisbah yang ditujukan kepada satu qabilah Tamim.
2. Ad Darimi; adalah nisbah kepada Darim bin Malik dari kalangan at Tamimi. Dengan
nisbah ini beliau terkenal.
3. As Samarqandi; yaitu nisbah kepada negri tempat tinggal beliau
Tanggal Lahir
Ia di lahirkan pada taun 181 H, sebagaimana yang di terangkan oleh imam Ad Darimi
sendiri, beliau menuturkan; ‘aku dilahirkan pada tahun meninggalnya Abdullah bin al Mubarak,
yaitu tahun seratus delapan puluh satu.
Ada juga yang berpendapat bahwa beliau lahir pada tahun seratus delapan puluh dua hijriah.
Guru-Guru Beliau
Guru-guru imam Ad Darimi yang telah beliau riwayatkan haditsnya adalah;
1. Yazid bin Harun
2. Ya’la bin ‘Ubaid
3. Ja’far bin ‘Aun
4. Basyr bin ‘Umar az Zahrani
5. ‘Ubaidullah bin Abdul Hamid al Hanafi
6. Hasyim bin al Qasim
7. ‘Utsman bin ‘Umar bin Faris
8. Sa’id bin ‘Amir adl Dluba’i
9. Abu ‘Ashim
10. ‘Ubaidullah bin Musa
11. Abu al Mughirah al Khaulani
12. Abu al Mushir al Ghassani
13. Muhammad bin Yusuf al Firyabi
14. Abu Nu’aim
15. Khalifah bin Khayyath
16. Ahmad bin Hmabal
17. Yahya bin Ma’in
18. Ali bin Al Madini
Dan yang lainnya
Murid-Murid Beliau
Sebagaimana kebiasaan ahlul hadits, ketika mereka mengetahui bahwa seorang alim
mengetahui banyak hadits, maka mereka berbondong-bondong mendatangi alim tersebut, guna
menimba ilmu yang ada pada diri si ‘alim. Begitu juga dengan Imam Ad Darimi, ketika para
penuntut ilmu mengetahui kapabaliti dalam bidang hadits yang dimiliki imam, maka
berbondong-bondong penuntut ilmu mendatanginya, diantara mereka itu adalah;
1. Imam Muslim bin Hajaj
2. Imam Abu Daud
3. Imam Abu ‘Isa At Tirmidzi
4. ‘Abd bin Humaid
5. Raja` bin Murji
6. Al Hasan bin Ash Shabbah al Bazzar
7. Muhammad bin Basysyar (Bundar)
8. Muhammad bin Yahya
9. Baqi bin Makhlad
10. Abu Zur’ah
11. Abu Hatim
12. Shalih bin Muhammad Jazzarah
13. Ja’far al Firyabi
14. Muhammad bin An Nadlr al Jarudi
Dan masih banyak lagi yang lainnya.
Persaksian Para Ulama Terhadap Beliau
1. Imam Ahmad menuturkan; (Ad Darimi) imam.
2. Muhammad bin Basysyar Bundar menuturkan; penghafal dunia ada empat: Abu Zur’ah di
ar Ray, Muslim di an Nasaiburi, Abdullah bin Abdurrahman di Samarqandi dan Muhamad
bin Ismail di Bukhara”.
3. Abu Sa’id al Asyaj menuturkan; ‘Abdullah bin Abdirrahman adalah imam kami.’
4. Muhammad bin Abdullah al Makhrami berkata; ‘wahai penduduk Khurasan, selagi
Abdullah bin Abdurrahman di tengah-tengah kalian, maka janganlah kalian menyibukkan
diri dengan selain dirinya.’
5. Raja` bin Murji menuturkan; ‘aku telah melihat Ibnu Hambal, Ishaq bin Rahuyah, Ibnu al
Madini dan Asy Syadzakuni, tetapi aku tidak pernah melihat orang yang lebih hafizh dari
Abdullah.
6. Abu Hatim berkata; Muhammad bin Isma’il adalah orang yang paling berilmu yang
memasuki Iraq, Muhammad bin Yahya adalah orang yang paling berilmu yang berada di
Khurasan pada hari ini, Muhammad bin Aslam adalah orang yang paling wara’ di antara
mereka, dan Abdullah bin Abdurrahman orang yang paling tsabit diantara mereka.
7. Ad Daruquthni menuturkan; ‘ tsiqatun masyhur.
8. Muhammad bin Ibrahim bin Manshur as Sairazi menuturkan; “Abdullah adalah puncak
kecerdasan dan konsistensi beragama, di antara orang yang menjadi teladan dalam
kesantunan, keilmuan, hafalan, ibadah dan zuhud”.
Wafatnya Beliau
Beliau meninggal dunia pada hari Kamis bertepatan dengan hari tarwiyyah, 8 Dzulhidjah,
setelah ashar tahun 255 H, dalam usia 75 tahun. Dan dikuburkan keesokan harinya, Jumat (hari
Arafah).
Biografi: Imam Ibnu Katsir
Murid-murid Beliau
Di antara Murid-murid beliau adalah:
al-Imam Syihab-uddin Abul Abbas Ahmad bin Alauddin Hajji ad-Dima-syqi, al-Hafizh
Zainuddin al-Iraqi, al-Hafizh Waliyyud-din Abu Zur'ah bin al-Hafidz al-Iraqi, al-Hafizh Syams-
uddin Abul Khair Muhammad bin Muhammad al-Jaza-ri asy-Syafi'i, dan masih banyak lagi
selain mereka.
Karya- Karyanya
Berikut ini adalah bagian karya- karya Ibnu Katsir yaitu:
1. Tafsir al-Qur'anul Azhim
2. Bidayah wa Nihayah
3. Fushul fi Ikhtshari Sirati Rasul
4. Maulidur Rasul
5. Ikhtishar Ulumul Hadits
6. at-Takmil fi Ma'rifati Tsiqat wa Dhu'afa' wal Majahil
7. Jami'ul Masanid wa Sunan al-Hadi li Aqwami Sunan
8. Ittihaful Mathalib bi Ma'rifati Ahadits Mukhtashar Ibnul Hajib
9. Irsyadul Faqih ila Ma'rifati Adillati Tanbih
10. al-Ijtihad fi Thalabil Jihad
11. Syarh Shahih Bukhari
12. Kitabul Ahkam
13. Syarh Qith'atu Tanbih lil Imam Abi Ishaq asy-Syair- azi
14. Musnad Syaikhain Abu Bakr wa Umar
15. Musnad Umar bima Ruwiya anhu minal Hadits wal Aatsar
16. Kitabul Muqaddimat
17. Mukhtashar Kitab al Madkhal lil Baihaqi
18. Thabaqah Syafi'iyyah wa Manaqib asy-Syafi'i
Akhir Hayatnya
Al-Hafizh Ibnu Hajar al-’Asqalani berkata, “Beliau hilang penglihatan di akhir hayatnya
dan wafat di Damaskus, Syam pada tahun 77 4 H/ 1373 M.
Biografi: Imam ad-Daraquthni
Murid-muridnya
1. Al-Imam al-Hafidz an-Naqid al-'Allamah Syaikh al-Muhadditsin Abu Abdillah bin al-
Bayyi' adh-Dhabbi ath-Thahmani an-Naisaburi
2. Al-Imam al-Hafidz al-Mutqin an-Nasabah Abu Muhammad Abdul Ghani bin Ali bin Said
bin Basyar al-Azadi al-Mishri
3. Al-Imam al-Hafidz ats-Tsiqah al-'Allamah Syaikh al-Islam Ahmad bin Abdullah bin
Ahmad bin Ishaq bin Musa al-Mihrani al-Asbahani
Kewafatannya
Beliau wafat pada hari kamis tanggal 8 Dzulqa’dah tahun 385 H/ 995 M. Jenazah beliau
dishalatkan oleh ulama terkemuka dalam bidang fiqih pada waktu itu, yakni Abu al-Hamid al-
Isfiyayiri, lalu dimakamkan di Baghdad di pemakaman Bab al-Dair dekat dengan makam Ma’ruf
al-Karkhawi.
Biografi: Imam Abu Dawud
Abu Dawud dilahirkan tahun 202 H. di Sijistan. Nama lengkapnya ialah Sulaiman bin al-
Asy’as bin Ishak bin Basyir bin Syidad bin Amar al-Azdi as-Sijistani. Sejak kecil Abu Dawud
sangat mencintai ilmu dan sudah bergaul dengan para ulama untuk menimba ilmunya. Sebelum
dewasa, dia sudah mempersiapkan diri untuk melanglang ke berbagai negeri. Dia belajar hadits
dari para ulama yang ditemuinya di Hijaz, Syam, Mesir, Irak, Jazirah, Sagar, Khurasan dan
negeri lainnya. Pengembaraannya ke beberapa negeri itu menunjang dia untuk mendapatkan
hadits sebanyak-banyaknya. Kemudian hadits itu disaring, lalu ditulis pada kitab Sunan. Abu
Dawud sudah berulang kali mengunjungi Bagdad. Di kota itu, dia mengajar hadits dan fiqih
dengan menggunakan kitab sunan sebagai buku pegangan. Kitab sunan itu ditunjukkan kepada
ulama hadits terkemuka, Ahmad bin Hanbal. Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan bahwa kitab
itu sangat bagus.
Guru-guru beliau
Guru Imam Abu Dawud sangatlah, namun beberapa yang paling menonjol adalah: Ahmad
bin Hanbal, al-Qan’abi, Abu Amar ad-Darir, Muslim bin Ibrahim, Abdullah bin raja’, Abdul
Walid at-Tayalisi dan lain--lain. Ahmad bin Hanbal, Usman bin Abu Syaibah dan Qutaibah bin
sa’id adalah juga guru dari Bukhari dan Muslim.
Murid-muridnya
Abu Isa at-Tirmizi, Abu Abdur Rahman an-Nasa’i, putranya sendiri Abu Bakar bin Abu
Dawud, Abu Awana, Abu Sa’id aI-Arabi, Abu Ali al-Lu’lu’i, Abu Bakar bin Dassah, Abu Salim
Muhammad bin Sa’id al-Jaldawi dan lain-lain.