Anda di halaman 1dari 5

SUFI KAYA DAN SUFI MISKIN

Beberapa tahun lalu, sekira pertengahan 1990, saya pernah mendengar sebuah kisah
tentang Sufi Kaya dan Sufi Miskin. Kisah ini diceritakan guru saya, Kyai Zumri Fadlil di !npes
"idayatul Mubtadiin, #esa Banaran, Kecamatan Bandungan, Kab. Semarang.
ada masa itu, saya yang masih menetap di $!gyakarta kerap datang kepada beliau untuk
mendengarkan kisah%kisah sufi. Beberapa tersimpan dalam mem!ri kepala, tetapi lebih banyak
yang terlupa. &niknya, hampir dua puluh tahun kemudian, saya 'ustru ditugaskan memegang
(ubrik )ahaya Sufi di ma'alah ini.
Oleh: Agus Siswanto
#ikisahkan, pada *aman dahulu hiduplah se!rang sufi yang secara ek!n!mi pas%pasan
atau malah terg!l!ng miskin. Meskipun begitu, beliau memiliki beberapa murid yang setia
mendampinginya.
ara muridnya memandang kemiskinan gurunya itu sebagai sifat *uhudnya kepada dunia.
Mereka meyakini mursyidnya tersebut senga'a hidup dalam kemiskinan sebagai +u'ud cintanya
kepada ,uhan. -.ngat, guru spiritual pertama dari s!s!k Syekh /bdul 0!dir 1aelani adalah
se!rang pedagang kecil yang miskin2.
Sufi Miskin ini pandai membagi +aktu dalam hidupnya. /da saat dimana dia harus
beker'a menafkahi diri dan keluarganya, ada pula saat memberi pela'aran agama kepada
muridnya. Semua itu dilakukan semata%mata demi syiar agama tanpa pamrih.
Sufi Miskin men!lak menerima bantuan dari muridnya. #ia men!lak menerima upah dari
'asanya menga'arkan ilmu kepada muridnya. ,idak se!rangpun muridnya dikenai biaya
pendidikan.
Masyarakat disekitarnya menaruh h!rmat dan kekaguman. ,entu sesuatu yang luar biasa
melihat se!rang yang memiliki pengetahuan agama mumpuni tetapi ikhlas membaginya kepada
!rang lain dengan cara cuma%cuma.
Sufi Miskin itupun merasa cukup dengan k!ndisi ma3had -pesantren2 yang sederhana.
#ia lebih mengutamakan kualitas murid daripada sekadar kuantitas -'umlah2 muridnya.
Selan'utnya dikisahkan, Sufi Miskin ini memiliki se!rang sahabat yang menetap di k!ta
lain. Ketika masih berusia muda, keduanya pernah bersama%sama menimba ilmu agama.
Ketika keduanya merasa cukup dengan bekal ilmu yang dimiliki, mereka berpisah dan
menetap di k!ta berbeda.
Suatu hari, Sufi Miskin merasa rindu dengan sahabatnya yang telah berpisah selama
puluhan tahun. #ia ingin mengetahui kabar beritanya.
Kemudian Sufi Miskin memanggil beberapa muridnya. #ia berkata kepada mereka,
4/ku memiliki se!rang sahabat se'ak kecil. Kami pernah bersama%sama menimba ilmu di
sebuah pesantren,5 kata Sufi Miskin kepada muridnya.
4Setelah lulus, kami berpisah dan tidak pernah bertemu lagi. /ku ingin mengetahui
keadaan sahabatku itu,4 katanya lagi sambil menyebutkan nama sahabatnya.
Sufi Miskin menambahkan,5 6ahai murid%muridku, c!ba cari dimana dia berada. )arilah
sampai ketemu. 1ika kalian bertemu dengannya, dengarkan nasehatnya dan perhatikan kata%
katanya. .nsya /llah, dia akan men'adi sahabatku di Surga kelak.5
Beberapa muridnya berangkat memenuhi tugas gurunya. Berbekal identitas nama dan
sedikit asal usulnya, mereka menelusuri berbagai k!ta untuk menemukan sahabat se'ati gurunya.
"ingga tibalah mereka di sebuah k!ta yang terdapat sebuah ma3had yang besar. Ma3had
itu dipimpin se!rang guru yang namanya sangat p!puler di masyarakat dan dikenal memiliki
kekayaan melimpah.
Bertemu Sufi Kaya
Ketika murid%murid Sufi Miskin tiba di k!ta tersebut, mereka heran dan tak'ub
mendengar nama itu. 7ama yang dimaksud sama persis dengan nama yang disebutkan gurunya.
4Bukankah !rang ini yang kita cari85 tanya murid pertama kepada rekannya.
4$a, benar. ,etapi dia sangat kaya dan guru kita miskin,5 'a+ab murid kedua.
Kedua murid itu mulai membandingkan antara gurunya dengan sahabat gurunya.
9urunya tidak terkenal dan hidupnya pas%pasan. Sedangkan sahabat gurunya sangat terkenal dan
ek!n!minya kaya raya.
4Bagaimanapun 'uga, kita harus bertemu dengannya dan menyampaikan amanah guru
kita,5 kata murid pertama.
Mereka datang ke pesantren milik sahabat gurunya. Ketika tiba di pintu gerbang
pesantren, keduanya berkata kepada para santri yang ber'aga agar menyampaikan pesan bah+a
sahabat se'atinya ingin mengetahui keadaannya.
Beberapa saat kemudian, kedua murid Sufi Miskin dipersilahkan masuk dan di'amu
makanan le*at. Sesuatu yang tidak pernah mereka rasakan selama berguru di pesantren gurunya.
Setelah itu, keduanya menghadap pimpinan pesantren, Sufi Kaya.
Mereka terpes!na melihat interi!r ruangan Sufi Kaya yang terkesan me+ah Se!lah%!lah,
kehidupan Sufi Kaya ini seperti e'abat .stana (a'a.
Sementara kedua murid Sufi Miskin sedang terkagum%kagum melihat%lihat ruangan, tiba%
tiba Sufi Kaya berkata,
4/pa pesan yang disampaikan gurumu85 tanya Sufi Kaya.
4Kami mendapat pesan, 'ika /nda berbicara, maka kami diharuskan memerhatikan kata%
kata /nda dan mendengarkan nasehat /nda. 9uru kami 'uga berkata bah+a insya /llah, /nda
akan men'adi sahabatknya kelak di Surga.5 'a+ab murid Sufi Miskin.
Sufi Kaya terdiam se'enak, seperti sedang menyusun kata%katanya. #ia lalu berkata
kepada kedua tamunya.
4Sampaikan kepada sahabatku, agar 'angan memikirkan dunia. Ketahuilah, kehidupan di
dunia ini hanya u'ian dan c!baan belaka,5 kata Sufi Kaya dengan nada tegas.
4Sampaikan 'uga, saya tidak mungkin men'adi temannya di surga, 'ika dia tidak mampu
menghindari keme+ahan dunia ini,5 katanya lagi.
Kedua murid Sufi Miskin tertegun mendengar perkataan itu. Mereka saling berpandangan
dan menampakkan raut +a'ah kebingungan. Keduanya memang tidak berhak men'a+abnya.
Sebab keduanya hanya diperintah gurunya untuk mendengarkan pesan dan nasehatnya sa'a.
Ibrah
Mereka pulang dengan perasaan bingung dan tidak mengerti. Bagaimana mungkin
se!rang yang kaya raya menasehati sese!rang yang miskin agar tidak memikirkan dunia8
Bukankah !rang kaya itu yang 'ustru menumpuk%numpuk harta dunia+i8 ikir mereka.
Beragam pertanyaan berkecamuk di kepala mereka. Bahkan mereka bingung hendak
menyampaikan pesan itu kepada gurunya. ,etapi amanah tetaplah harus disampaikan.
Ketika mereka menyampaikan pesan itu, ter'adi hal yang lebih membingungkan.9urunya
yang miskin itu malah tersenyum lebar.
4#ia benar, dia benar:, 4 kata Sufi Miskin.
4/pa maksudnya, guru,5 tanya kedua muridnya keheranan.
Sufi Miskin berkata,5ketahuilah !leh kalian semua. ada a+alnya, aku memilih hidup
*uhud disebabkan aku ingin lebih dekat kepada ,uhan. /ku tidak ingin keme+ahan dunia+i.
/ku tidak ingin ibadahku terganggu hanya karena urusan dunia.5
4,uhan mengabulkan keinginanku untuk tidak hidup bergelimang harta. /ku hidup
dengan keadaan ek!n!mi seadanya. #alam k!ndisi seperti ini, aku masih tetap bisa beribadah
kepada ,uhanku. /ku 'uga masih bisa membagikan ilmuku kepada kalian semua,5 katanya lagi.
4;antas, mengapa dia menasehati guru agar tidak memikirkan dunia+i8 Bukankah 'ustru
dia yang melakukan itu85 tanya se!rang muridnya.
4Sebagaimana yang kalian lihat, aku memang hidup dalam kemiskinan. ,etapi dalam
pikiranku terkadang terbersit keinginan untuk memiliki harta dunia ini,5 'a+abnya.
4/staghfirullah:,5suara murid%muridnya terdengar keras.
Murid%murid Sufi Miskin sama sekali tidak menyangka 'ika gurunya yang hidup dalam
kemiskinan sepan'ang hidupnya itu ternyata masih menginginkan kekayaan dunia.
4Ketahuilah !leh kalian semua. Sahabatku yang kaya raya itu tidak pernah memikirkan
kekayaan dunia+i. #ia tidak pernah peduli dengan kekayaan yang dimilikinya. Sebab dia tahu,
kekayaan itulah yang membuatnya lebih lama berada di timbangan akhir -mi*an2,5 kata Sufi
Miskin.
#emikian sekelumit kisah Sufi Kaya dan Sufi Miskin yang pernah saya dengar dari Kyai
Zumri Fadlil beberapa tahun lalu. .brah yang mungkin dapat diambil adalah<
Sufi Kaya telah berada dalam tahap seperti apa yang dilakukan 7abi Sulaiman
/laihissalam. Meski kaya, 7abiyull!h itu tidak pernah lepas sedetikpun perhatiannya kepada
,uhan.
Sedangkan Sufi Miskin belum berada dalam tahap seperti apa yang dialami 7abi /yyub
/laihissalam. 7abiyull!h yang hidup dalam kemiskinan dan deraan penyakit itu tidak pernah
mengeluh sedikitpun kepada ,uhannya. 7abi /yyub /laihissalam ikhlas menerima u'ian dan
c!baan yang dialaminya.
,etapi dalam diri Sufi Miskin masih terbersit pikiran hendak memiliki harta dunia+i. "al
itu menun'ukkan masih adanya perasaan tidak ikhlas menerima takdir yang ditetapkan ,uhan
kepadanya.
#alam era saat ini, tentu sulit mendapatkan !rang kaya yang tidak memikirkan
kekayaannya seperti yang dialami Sufi Kaya. 1uga sama sulitnya menemukan !rang miskin yang
ikhlas menerima keadaannya.
Kita memang tidak pernah mengetahui takdir yang telah ditetapkan ,uhan kepada kita.
Kita tidak akan pernah tahu, apakah kelak hidup bergelimang harta atau sedikit harta.
,etapi se'arah seringkali mencatat, ada !rang yang dahulunya kaya raya, tetapi kini hidup
miskin. Begitupula banyak !rang yang sekarang ini kaya raya, padahal dahulunya miskin papa.
.tulah sunnatullah.
Karenanya, men'adi ke+a'iban kita untuk selalu meningkatkan kualitas hidup dengan
cara mencari re*eki yang halal dan berkah. ercayalah kepada diri sendiri dengan meningkatkan
kualitas Kecerdasan =tak dan Kecerdasan Spiritual.
,erkait dengan re*eki, berikut petikan hadist (asulullah S/6<
1. Sesungguhnya (uhul 0udus -malaikat 1ibril2 membisikkan dalam benakku bah+a 'i+a
tidak akan +afat sebelum lengkap dan sempurna re*ekinya. Karena itu hendaklah kamu
bertak+a kepada /llah dan memperbaiki mata pencaharianmu. /pabila datangnya re*eki itu
terlambat, 'anganlah kamu memburunya dengan 'alan bermaksiat kepada /llah karena apa yang
ada di sisi /llah hanya bisa diraih dengan ketaatan kepada7ya. -"(. /bu Zar dan /l "akim2
>. Sesungguhnya /llah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil -pr!fesi!nal atau
ahli2. Barangsiapa bersusah%payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan
se!rang mu'ahid di 'alan /llah /**a +a'alla. -"(. /hmad2
?. Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya ketrampilan kedua
tangannya pada siang hari maka pada malam itu ia diampuni !leh /llah. -"(. /hmad2
@. Sesungguhnya di antara d!sa%d!sa ada yang tidak bisa dihapus -ditebus2 dengan pahala
shalat, sedekah atau ha'i namun hanya dapat ditebus dengan kesusah%payahan dalam mencari
nafkah. -"(. /th%,habrani2
A. Sesungguhnya /llah ,a3ala senang melihat hamba7ya bersusah payah -lelah2 dalam
mencari re*eki yang halal. -"(. /d%#ailami2
B. Se!rang yang memba+a tali lalu pergi mencari dan mengumpulkan kayu bakar lantas
diba+anya ke pasar untuk di'ual dan uangnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan dan nafkah
dirinya, maka itu lebih baik dari se!rang yang meminta%minta kepada !rang%!rang yang
terkadang diberi dan kadang dit!lak. -MutafaC3alaih2
D. ,iada makanan yang lebih baik daripada hasil usaha tangan sendiri. -"(. Bukhari
E. /pabila dibukakan bagi sese!rang pintu re*eki maka hendaklah dia melestarikannya.
-"(. /l%BaihaCi2 Keterangan< $akni senantiasa bersungguh%sungguh dan k!nsentrasi di bidang
usaha tersebut, serta 'angan suka berpindah%pindah ke pintu%pintu re*eki lain atau berpindah%
pindah usaha karena dikha+atirkan pintu re*eki yang sudah 'elas dibukakan tersebut men'adi
hilang dari genggaman karena kesibukkannya mengurus usaha yang lain. Seandainya memang
mampu maka hal tersebut tidak mengapa.
9. Seusai shalat fa'ar -subuh2 'anganlah kamu tidur sehingga melalaikan kamu untuk
mencari re*eki. -"(. /th%,habrani2
10. Bangunlah pagi hari untuk mencari re*eki dan kebutuhan%kebutuhanmu. Sesungguhnya
pada pagi hari terdapat bar!kah dan keberuntungan. -"(. /th%,habrani dan /l%Ba**ar2
11. $a /llah, berkahilah umatku pada +aktu pagi hari mereka -bangun fa'ar2. -"(. /hmad2
1>. engangguran menyebabkan hati keras -ke'i dan membeku2. -"(. /sysyihaab2
1?. /llah memberi re*eki kepada hamba7ya sesuai dengan kegiatan dan kemauan kerasnya
serta ambisinya. -"(. /ththusi2
1@. Sebaik%baik mata pencaharian ialah hasil keterampilan tangan se!rang buruh apabila dia
'u'ur -ikhlas2. -"(. /hmad2.

Anda mungkin juga menyukai