Dosen Pengampu :
Dr. H. Mukhlisin Saad, M.Si
Disusun oleh :
Nadhilla Siemens (E97217036)
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kita selalu mendapat
perlindungan-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Hati
nurani ( dhamir ) dalam pemikiran filsafat akhlak”
Surabaya, 2018
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian hati nurani dalam pemikiran Islam?
2. Bagaimana sifat hati dan pembagiannya ?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian hati nurani dikaitkan dengan Al-Qur’an
2. Memahami sifat hati dan pembagiannya
3
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Islam hati nurani sering disebut dengan Qalbu. Qalbu sendiri
berasal dari bahasa arab yaituٌ ٌقَ ْلب, dimana ٌ ٌقَ ْلبadalah bentuk masdar dari
akar ٌقَ ْلبًا-ٌ ب
ُ ٌ َي ْق ِل-ٌ ب
ٌَ ٌَ ٌقٌَلyang berarti memalingkan atau membalikkan. Kata
Qalbu ditransfer ke dalam bahasa Indonesia menjadi kalbu yang berarti hati
nurani. Kata qalbu secara harfiah berarti berubah-ubah atau berbolak balik,
disebut demikian karena ia berpotensi untuk tidak konsisten, umpamanya
dari perasaan senang menjadi susah, cinta menjadi benci, dari menerima
menjadi menolak, dan sebagainya. Qalbu mempunyai nama-nama lain
sesuai dengan aktifitasnya, ia dinamakan pula sebagai dhamir karena
sifatnya yang tersembunyi, dinamakan Fu’ad karena merupakan tumpuan
tanggung jawab manusia, dan dinamakan siir karena bertempat pada
tempat yang rahasia dan sebagai muara bagi rahasia manusia.1
Qalb merupakan pemimpin kerja jiwa manusia. Ia bisa memahami
realita ketika akan mengalami kesulitan. Didalam Qalb ada berbagai
kekuatan dan penyakit, kekufuran dan sebagainya. Qalb memiliki fungsi
memutuskan suatu tindakan.2
2. Qalbu Ruhaniah
Qalbu Ruhaniah adalah sesuatu yang berhubungan dengan
perasaan batin dan tidak kasat mata.
1
Siti Rahmatiah, “Konsep Manusia Menurut Islam”, Al-Irsyad Al-Nafs, Vol. 2, No.1, (Desember 2015).106.
2
Ibid., 105
4
Hati nurani (qalbu) manusia mudah sekali terbolak-balikan,salah satunya
yaitu :
1. Hati nurani (qalbu) manusia bisa menjadi tanda keimanannya.
Seseorang yang taat kepada Allah hatinya akan bergetar bila
mendengar ayat-ayat Al-Qur’an dilantunkan.
1. Hati yang bersih yaitu hati yang berlandaskan dengan keimanan dan
ketaqwaan yang kuat dan penuh dengan akhlak yang terpuji. Hal ini
tidak akan mudah terpesona dengan godaan dari syaitan. Hati jenis ini
setelah mencapai tahap bersih daripada kebinasaan, maka akan muncul
perasaan syukur, sabar, takut, ridha, tawakkal, dan lainnya.
5
2. Hati yang kotor yakni hati yang berisi dengan hawa nafsu dan penuh
dengan akhlak yang tercela dan mudah untuk di hasut oleh syaitan. Hati
ini penuh dengan godaan syaitan dan hawa nafsu.
3. Hati yang berbolak balik diantara kebaikan dan juga kejahatan. Hati ini
terkadang menjadi hati yang bersih yang cenderung kepada cinta Allah,
keimanan, tawakkal kepada-Nya yang mana akhirnya ia memberi
ketenangan dan kebahagiaan kepada hati, maupun manusia itu sendiri.
Namun di sisi lain menjadi hati yang kotor yang cenderung cinta kepada
nafsu, keinginan, dengki, bangga diri dan membuat kerusakan di muka
bumi, yang mana ia membuat kehancuran dan kebinasaan.3
3
Muhammad Hilmi Jali, et al, “Konsep Hati Menurut al-Ghazali”, Reflektika, vol. 11, no. 11, (Januari 2016).69
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
7
DAFTAR PUSTAKA