Anda di halaman 1dari 2

NUZULUL QUR’AN

KAUM MUSLIMIN YANG BERBAHAGIA


Termasuk diantara sekian banyak keistimewaan bulan Ramadhan,ialah: diturunkan semua
kitab kitab samawi,seperti Taurat, Injil, Zabur,dan Al-Qur’anul Kariem, semua kitab diturunkan oleh
Allah di dalam bulan ramadhan,
khusus bagi kitab al-qur’an kitab ini diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan, Sedangkan ayat
pertama kali turun ialah surat Al-Alaq atau yang biasa disebut “Al-Iqra” diturunkan di gua Hira’diJabal
Nur atau bukit cahaya
.peristiwa ini dicatat dalam sejarah dan disebut degnan “NUZULUL QUR’AN” yang
artinya:turunnya Al-Qur’an
Al-Qur’an di turunkan didunia ini tidak sekaligus/tidak spontan 30 juz,akan tetapi dengan
secara berangsur-angsur menurut keperluan serta sikon (situasi dan kondisi) yang sedang dihadapi
Rasulullah saw.
Dalam hal/cara begini,maka kitab Al-Qur’an lebih mudah diterima serta di hafal,sehingga
waktu itu tidak sedikit sahabat Nabi saw. Hafidz yakni membacanya di luar kepala mereka.
Oleh karena pertempura demi pertempuran melawan mereka orang – oarng kafir dan musyrik,
para sahabat banyak terbunuh khususnya sahabat yang hafz Al Qur’an.
Maka timbul suatu gagasan baru untuk mebukukan Al Qur’an berwujud sebuah naskah atau
kitab sehingga sekarang masa modern ini, Al Qur’an berhasil disusun sesuai dengan redaksi aslinya
dan sekarang tersebar dimana – mana, dan diterjemahkan dengan berbagai bahasa di dunia ini.
Keunikan dan keauntentikan Al – Qur’an tetap asli dan tetap terjaga dan terpelihara keasliannya.
Sesuai dengan janji Allah SWT. Di dalam Al – Qur’an Allah SWT berfirman :

Artinya :
“ Sesungguhnya kamilah yang telah menurunkan peringatan ini, dan sesungguhnya kamilah
pemeliharanya” (Al – Hijr : 9).

Di dalam sepotong ayat itu, disebut oleh Allah SWT dengan “adz – dzikru” yang artinya suatu
peringatan, jadi jelas kitab Al –Qur’an merupakan peringatan Allah kepada kita semua. Hal ini
merupakan penampkan kasih saying Allah SWT kepada kita sekalian, yag seharusnya kita terima
dengan baik dan kita berupaya menta’ati apa yang menjadi isi peringatan Allah SWT yang terkumpul
dalam kitab Al – Qur’an.

Allah SWT berfirman dalam surah Al – Baqarah ayat 185 yang berbunyi :

Artinya :
“ Bulan ramadhan ialah bulan yang di dalamnya Al – Qur’an di turunkan sebagai petunjuk bagi
manusia dan keterangan – keterangan yang nyata dari petunjuk dan pemisah yang haq dari yang
bathil “
Di dalam ayat itu dijelaskan oleh Allah SWT sebagai berikut :
 Al – Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia
 Keterangan atau penjelasan yang nyata dari petunjuk itu sendiri
 Pemisah antara yang haq dan yang bathil.

KAUM MUSLIMIN YANG BERBAHAGIA


Bulan ramadhan yang sudah kita yakini akan keberkatannya, jangan sekali – kali kita biarkan
berlalu begitu saja. Mari hadapi dengan gegap gempita tanggap lagi serius, dengan taqarrub
beribadah kepada Allah SWT khususnya pada malam terkenal di sebut “Lailatul Qadar”. Ibadah yang
dikenal dengan Lailatul Qadar, lebih baik dari pada ibadah seribu bulan sama dengan kurang lebih 83
tahun non stop. Seandainya kita ummat Muhammad SAW berhasil / memperoleh 12 kali Lailatul
Qadar sama dengan beribadah 1000 tahun non stop.
Jadi jelasnya meskipun kta ummat Muhammad SAW umurnya relative singkat yakni sekitar 60,
70, atau 80 tahun, namun penuh dengan amalan shaleh atau kaya dengan pahala sekaligus tidak
kalah nilai pahalanya kalau disbanding dengan umat – umat sebelum Raulullah Muhammad Saw.
Demikian keberkatan bagi bula ramadhan bagi kita umat Muhammad SAW. Oleh karen itu sekali lagi
bulan ramadhan jangan dibiarkan berlalu begitu saja, belum tentu kita ini menjumpai bulan ramadhan
di tahun yang akan datang. Allah SWT berfirman :

Artinya :
“ Demikian karunia Allah, Dia menganugerahkannya kepada siapapun yang dikehendaki-Nya, dan
Allah SWT yang mempunyai karunia yang sangat besar “ (Q.S Al Hadid : 21)

Hadirin ! cukup sekian. Mudah – mudahan bulan ramadhan serta malam Qadar yang
kepadanya kita yakini akan keberkatannya, sedang kita sekalian ini adalah orang yang berakal sehat.
Maka janganlah sekali – kali kit abaikan begitu saja. Mari kita manfa’atkan sebaik – baiknya dan
sekali lagi semoga kita mendapatkan rahmat dan ridha Allah SWT. Kesempatan lekas lenyap namun
lambat kembalinya.

Anda mungkin juga menyukai