Anda di halaman 1dari 2

Keutamaan Belajar Dan Mengajarkan Al-qur’an

Dalam Sebuah Hadis ini menjelaskan betapa mulianya orang yang


mempelajari Dalam sebuah hadis yang disampaikan oleh Utsman bin Affan, bahwa
rasulullah saw. Bersabda yang artinya: Orang terbaik diantara kalian adalah orang
yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya.

Hadis ini menjelaskan betapa mulianya orang yang mempelajari Alquran,


menghapalkan kemudian menyeberluaskan pengetahuan dan hapalannya itu
kepada orang lain khususnya kepada keluarganya sehingga mereka juga
menguasai bacaan dan menghapal ayat-ayat Alquran. Tingkat keutamaan dan
keistimewaan manusia diukur dari amal baik yang dilakukannya, dan amal yang
paling utamlam bahasa arab a adalah mempelajari dan mengajarkal Alquran.

Namun, perlu digaris bawahi bahwa menghapal dan mempelajari Alquran


hanya dapat dilakukan dibawah bimbingan seorang guru, seorang pelajar yang
menuntunnya membaca Alquran dalam bahasa Arab sesuai hukum-hukum
bacaannya,batasannya dan ketepatan makhrajnya.seorang pelajar yang belajar
mengaji dan menghapalkan ayat Alquran dapat mengaetahui kesalahan dan
kekeliruan bacaannya dihadapan guru, pengajar Alquran segera akan
mengoreksinya. Hal itu sesuai dengan petunjuk rasulullah saw. Seperti
dikemukakan Anas ra. Bahwasanya Rasulullah saw. Pernah bersabda kepada Ubay
bin ka’ab yang artinya: Sesungguhnya Allah memerintahku agar membacakan
untukmu Alquran Ubay bin Ka’ab bertanya: Allah menyebutku?. Nabi Menjawab:
Ya. Dia (Ubay) berkata: Sunggu saya disebut di sisi Tuhan semesta alam. Nabi
menjawab : Iya. Maka menangislah Ubay (HR. Al-Bukhari).

Dalam kesempatan lain bahwa Rasulullah saw. Menyuruh seseorang untuk


membacakan atau memperdengar-kan kepadanya ayat Alquran, seperti
dikemukakan dalam hadis berikut: Rasulullah SAW bersabda kepada Ibn Mas’ud
ra.: bacakanlah Alquran untukk. Lalu saya (Ibn Mas’ud) menyahut, Ya Rasulullah
apakah saya membacakan untuk anda sedangkan (Alquran) itu diturunkan kepada
anda? Rasulullah SAW bersabda: Saya senang mendengarkan dari orang selain
saya. Maka saya bacakan untuknya surah An Nisah, sampai ketika saya membaca
ayat “fakaifa idza ji’na min kulli ummatin bisyahidin wa ji’na bika ala haulai syahida.
Ia bersabda: cukup sampai disini. Lalu saya menoleh kepadanya, tampak kedua
matanya berlinang-linang.(Muttafaq Alaih).

Hadis diatas menunjukkan betapa mulianya membacakan Alquran untuk


orang lain terlebih lagi mengajarkannya, agar mereka menghapal, mendengar,
mempelajarinya dengan baik. Secara tersirat sebenarnya hadis ini menunjukkan
sifat dan perilaku kaum muslimin yang baik yang tidak hanya mementingkan diri
sendiri tetapi melupakan kemashlahatan orang lain. Hal ini berbeda dengan sifat
orang-orang kafir yang arogan yang tidak memberi menfaat dan tidak memberikan
kesempatan kepada orang lain untuk menerima manfaat sebagaimana firman Allah
dalam QS.An-Nahl 16:88:

َ‫ّللاَ س ِبي َِل عن وصدُّوا كف ُروا الَّذِين‬


ِ َّ ‫ب ف ْوقَ عذابًا ِزدْنا ُه َْم‬ ِ ‫يُ ْف‬
َِ ‫سدُونَ كانُوا ِبما ا ْلعذا‬
Yang artinya:

Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami
tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan disebabkan mereka selalu
berbuat kerusakan.

Kesimpulan
Mempelajari Quran adalah kewajiban setiap muslim untuk mengentahui ajaran
agama dengan benar. Setiap muslim yang mahir membaca Alquran hendaknya
mengajarkan ilmunya itu kepada orang lain khususnya anak-anaknya dan
keluarganya. Mempelajari dan mengajarkan Alquran adalah amal utama yang
mengangkat derajat mukmin disisi Allah.

Seorang Muslim adalah orang yang selalu berupaya mencapai kesempurnaan


melalui pengkajian ajaran agamanya melalui Alquran dan hadis dan juga
mengajarkannya atau memberi manfaat kepada orang lain.

Anda mungkin juga menyukai