Anda di halaman 1dari 5

TOR

(TERM OF REFERENCE)
KAJIAN ONLINE
“MERAIH KEBERKAHAN RAMADHAN
DENGAN AL-QUR’AN”

LATAR BELAKANG
“Sebagian orang malas membaca Al Quran padahal di dalam terdapat petunjuk untuk
hidup di dunia.” “Sebagian orang merasa tidak punya waktu untuk membaca Al Quran
padahal di dalamnya terdapat pahala yang besar.” “Sebagian orang merasa tidak sanggup
belajar Al Quran karena sulit katanya, padahal membacanya sangat mudah dan sangat
mendatangkan kebaikan.”
Al-Qur’an dan Al-Hadist adalah pedoman manusia khususnya Ummat Muslim yang
telah ditinggalkan oleh Rasullullah saw kepada seluruh ummatnya. Al-Qur’an merupakan
firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. sebagai pedoman bagi ummat
manusia dalam menata kehidupannya, agar memperoleh kebahagiaan lahir dan batin baik
didunia maupun diakhirat kelak. Al-Hadist merupakan perkataan, perbuatan, dan yang
menyangkut hal ihwalnya. konsep-konsep yang dibawa Al-Qur’an dan Al-Hadist selalu
relevan dengan problem yang dihadapi manusia kerena ia turun untuk berdialok dengan
setiap ummat yang ditemuinya, sekaligus menawarkan pemecahan terhadap problem
tersebut, kapan dan dimanapun mereka berada. dari sinilah studi tetang Al-Qur’an sangat
penting dilakukan.
Fungsi Al-Qur’an Dalam Kehidupan Sehari-hari sangatlah banyak sekali fungsi dari
Al-Qur’an jika kita menyadari akan hal itu, terutama fungsi kepada manusia itu sendiri
karena Al-Qur’an merupakan sumber hukum Islam yang utama, sebagai petunjuk dalam
hidup, dan dalam membacanya kita dinilai ibadah oleh Allah SWT. Namun sebelum kita
bahas secara detail masalah fungsi Al-Qur’an Kami akan bahas terlebih dahulu tentang
pengertian Al-Qur’an itu sendiri, agar kita tahu dan memahami Al-Qur’an secara
menyeluruh, baik secara bahasa maupun secara istilah.
Alquran memiliki hubungan erat dengan bulan suci Ramadhan karena pertama kali
diturunkan pada bulan tersebut. Alquran juga disebut sebagai satu-satunya mukjizat yang
dijamin pemeliharaannya oleh Allah SWT sebagai petunjuk bagi manusia.
"Sesungguhnya, Kami-lah yang menurunkan Alquran dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya." (QS al-Hijr: 9).
Meski begitu, tak banyak orang yang mampu memaksimalkan Ramadhan untuk
mendekatkan diri pada Alquran. Ditambah lagi, semakin tingginya kecenderungan
berselancar di dunia maya ketimbang mendalami inti sari yang terkandung dalam Alquran.
Menurut KH Ahsin Sakho Muhammad, cara untuk mendekatkan diri pada Alquran
bisa dimulai dengan membentuk pola pikir bahwa Alquran merupakan kitab suci yang perlu
diimani. Alquran juga merupakan hidayah yang diberikan Allah SWT sebagai petunjuk bagi
manusia.
"Alquran merupakan kitab yang berisi nasiat-nasihat tentang kehidupan, obat dari penyakit
hati, dan bukti kasih sayang Allah terhadap makhluk-Nya," ujar mantan Rektor Institut Ilmu
Al-Quran (IIQ) itu.
Alquran mengandung beragam macam aspek yang bermanfaat bagi manusia, di
antaranya sebagai obat dari segala penyakit hati, hidayah, rahmah, dan nasihat tentang
kehidupan. "Dihrapkan dengan mengetahui aspek tersebut, akan muncul ketertarikan dan
rasa cinta kepada Alquran," ujar Wakil Ketua Komisi Fatwa Majelis Fatwa Indonesia (MUI)
Pusat itu.
KH Ahsin Sakho menyebut, Allah SWT menjanjikan pahala kepada siapa saja yang
cinta pada Alquran.
Setiap huruf yang dibaca akan bernilai 10 kebaikan, melihat mashaf juga dianggap sebagai
ibadah, bahkan mendengarkan orang membaca Alquran juga termasuk ibadah.
Penasihat Yayasan Karantina Tahfidz Al-Quran Nasional (YKTN) Pusat itu
menjelaskan, dengan membaca Alquran dan menghayati setiap redaksi kata dan maknanya,
akan membawa ketenangan hati dan menciptakan perasaan dekat dengan Sang Pencipta.
"Orang yang dekat dengan Alquran, akan menemukan kehadiran Allah melalui kalam-Nya,
jadi ini yang perlu kita tanamkan dalam benak kita agar bisa lebih dekat dengan Alquran,"
ujarnya.
Ramadhan adalah bulan diturunkannya Alquran. Menurut KH Ahsin Sakho, apabila
Ramadhan dianalogikan sebagai tamu, maka umat Islam perlu menyenangkannya dengan
sesuatu yang disenangi olehnya. Caranya yakni dengan membaca Alquran dan memaknai
maksud di dalamnya
Mengisi Ramadhan dengan membaca Alquran diyakini akan semakin menambah
keimanan dan keyakinan Muslim terhadap keistimewaan Alquran. "Selain itu, membaca
Alquran itu tidak pernah menjemukan, dan itu keistimewaannya," ujarnya.
Dia menyarankan, bagi mereka yang belum terlalu mengenal Alquran dapat
bergabung dalam komunitas pencinta Alquran. Dengan bergabung dengan pecinta Alquran,
maka akan menular pula rasa kecintaan itu.
"Karena di sana kita akan didorong untuk lebih intens mendekatkan diri pada Alquran,”
ujarnya.
Cara lain yang dapat dilakukan agar lebih dekat dengan Alquran adalah dengan
mengakses informasi tentang orang-orang yang dapat dijadikan panutan dalam mempelajari
ilmu Alquran, baik itu qari ataupun dai.
Hal serupa diungkapkan Prof Didin Hafidhuddin. Wakil Ketua Dewan Pertimbangan
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini menjelaskan, Alquran adalah pedoman hidup bagi
kaum Muslimin, terutama mereka yang mengingainkan kesuksesan dan keselamatan dunia
maupun akhirat.
Menumbuhkan kecintaan pada Alquran, harus diupayakan dan dilakukan secara terus-
menerus, terutama selama bulan Ramadhan, waktu diturunkannya Alquran. "Alquran harus
dibaca dan dipahami secara bertahap namun konsisten, serta diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari," kata dia.
Adapun cara yang dapat dilakukan yakni membiasakan menyertakan Alquran dalam
aktivitas sehari-hari. "Ini bisa dimulai dari lingkup keluarga, seperti mengadakan tadarus
bersama," ujar Prof Didin.
Ketua Pembina Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia (DDII) ini menyebut, Allah SWT
menjanjikan syafaat pada hari akhir bagi orang-orang yang gemar membaca Alquran dan
senantiasa mendekatkan diri dengan Alquran.
"Membaca Alquran tidak akan membuat siapapun merugi, sebaliknya akan membawa
manfaat dan syafaat yang besar bagi kehidupan di dunia maupun akhirat," kata dia.
Maka dengan memperhatikan momentum ramadhan yang akan datang dalam waktu
dekat ini kami kolaborasi antara Himpunan Mahasiswa Masjid Kampus (HIMMAS) Unpatti
– Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) Al Bayyinah MIPA Unpatti – Majelis Taklim (MT) Al
Mujahiddin Fakultas Teknik Unpatti mengadakan dengan mengusung tema : “ JALAN
CITA PARA KATING “

TUJUAN KEGIATAN
Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah :
 Agar memberikan motivasi kepada peserta agar selalu dekat dengan al-quran
 Menjadikan pribadi insani yang qur’ani
 Memberikan pemahaman ahlussunnah waljamaah dalam pengamalan al-quran
 Memberikan motivasi agara bisa menghapal al-quran
 Agar meraih keberkahan ramadhan
 Agar meraih ridho Allah dengan semangat ramadhan 1443H

BENTUK KEGIATAN
Adapun bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
Via Daring (Zoom Meeting)

PESERTA KEGIATAN
Adapun peserta kegiatan yang akan mengikuti adalah mahasiswa muslim unpatti dengan
peserta yang terbatas.
WAKTU PELAKSANAAN
Direncanakan kegiatan ini dilaksanakan pada 31 Maret 2022
Dimulai Pukul 19.00 WIT ( 17.00 WIB) sampai selesai

RANGKAIAN KEGIATAN
TIME SCHEDULE

Narasumber Subtema Titik Tekan


Menjelaskan keutamaan dan fungsi al-qur’an
Ust. Bagus B. Meraih Ridho Allah dalam kehidupan sehari-hari
As-Siantary dengan Qur’an adalah Menjelaskan
jalan Ninjaku Memberi tips manajemen waktu antara urusan
dunia dengan membaca al-qur’an
Menjelaskan keutamaan dalam menghapal al-
Ust. Abdul Jalan Cita Para qur’an
Halim Al- Penghapal Qur’an Menceritakan pengalaman pribadi saat
Hafizhahullah mengahapal al-qur’an
Memberi tips manajemen waktu antara urusan
dunia dengan menghapal al-qur’an dan menjaga
hapalan al-qur’an

PENUTUP
Demikian Term of Reference ini kami sampaikan, semoga apa yang telah direncanakan ini
dapat berjalan dengan lancar dan diridhoi Allah Subhanahuwata’ala. Atas perhatian Ustadz
kami haturkan
Jazakumullah khairan katsiran
Waktu Indonesia Agenda PJ
Barat (WIB)
17.00-17.15 Registrasi Host
-Pembukaan
-Tilawah - Host (Ketua LDF
MIPA)
17.15-17.25
- Qori (Ketua MT
Fakultas Teknik )

17.25-17.40 Keynote Speech


17.40-18.00 ( break waktu isya di indonesia timur) - Ketua HIMMAS
Ust. Bagus B. As-
Sesi 1: siantary
18.00-18.35 Subtema : Meraih Ridho Allah dengan Qur’an
adalah jalan Ninjaku Moderator ()

18.35-18.50 ( break waktu magrib di indonesia barat)


Ust. Abd. Halim Al-
Sesi 2 Hafizhahullah
18.50-19.25
Subtema : Jalan Cita Para Penghapal Qur’an
Moderator ()
19.25-19.50 Sesi tanya Jawab Moderator
Penutupan Host (Ketua LDF MIPA)
Do’a Meminta kesediaan
19.50-Selesai
Foto Bersama salah satu ustadz untuk
do’a

*nb : kalau WIB pukul 17.00 maka itu sama dengan WIT pukul 19.00

Anda mungkin juga menyukai