PENDAHULUAN
kesehatan, salah satunya yaitu ilmu gizi. Islam mengatur umatnya untuk
Hal ini tercantum dalam beberapa ayat al-quran yang menerangkan tentang aturan
ِ ش أي َط
َ ان ۚ ِإنَّهُ لَ ُك أم
ٌعد ٌُّو ُم ِبين َّ ت ال
ِ ط َوا ِ اس ُكلُوا ِم َّما فِي أاْل َ أر
ُ ض ح َََل اًل َط ِيباا َو ًَل تَت َّ ِبعُوا ُخ ُ يَا أَيُّهَا ال َّن
Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” Kemudian terdapat
pada ayat lain di Al-Qur’an yang artinya “Makan dan minumlah, dan janganlah
mengonsumsi makanan yang halal serta dalam jumlah yang seimbang. Hal ini
1
sesuai dengan teori yang dikaji dalam ilmu gizi, yang disebut dengan prinsip gizi
seimbang.
berasal dari serealia dan umbi-umbian), sumber vitamin dan mineral (dapat
berasal dari sayur-sayuran dan buah-buahan) dan sumber protein (berasal dari
lauk hewani dan nabati) serta membatasi asupan gula, garam dan minyak.
Yaseen: 33 juga menerangkan tentang biji-bijian yang berbunyi “Dan suatu tanda
(kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami
hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian, maka
kekuasaan dan kasih sayang Allah SWT sangatlah besar bagi umatnya.
Bagaimana cara islam dalam memandang kebutuhan manusia yaitu gizi dalam
kehidupan sehari-hari.
2
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Agama
Data dan informasi yang tertera pada makalah ini penulis ambil dari buku-
3
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam bahasa Inggris gizi dikenal dengan istilah nutrition yang berarti
bahan makanan atau zat gizi atau sering diartikan sebagai ilmu gizi,Pengertian
lebih luas bahwa gizi diartikan sebagai proses organisme menggunakan makanan
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Tak
satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat
seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu,
setiap orang perlu mengkonsumsi aneka ragam makanan. Makan makanan yang
yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik
kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna
makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat
4
pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu
pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang
lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya
kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. Makanan sumber
zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu,
roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak juga dapat
hari. Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati
adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah
telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun
seseorang. Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-
buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan
Gizi berasal dari bahasa arab “ Al Gizzai “ yang artinya makanan dan
manfaatnya untuk kesehatan . Al Gizzai juga dapat diartikan sari makanan yang
makan. Dalam pandangan islam, makanan menjadi suatu hal yang sangat penting .
5
pemenuhan kebutuhan fisik, juga berkaitan dengan ruhani, iman dan ibadah juga
dengan identitas diri, bahkan dengan perilaku. Dalam pandangan Islam, makanan
yang sehat memiliki beberapa indikator yang telah dituliskan dalam Al-quran.
Dalam ayat-ayat yang difirmankan Allah, makanan sehat juga perlu diperhatikan
cara mendapatkannya, karena selain sehat makanan yang dikonsumsi oleh Muslim
juga harus yang halal dan toyyib. Dalam Surah Al Baqarah 168-169, keutamaan
seorang Muslim mengonsumsi makanan yang halal dan baik bisa melindungi juga
Ayat 168
ِ ش أي َط
َ ان ۚ ِإنَّهُ لَ ُك أم
ٌعد ٌُّو ُم ِبين َّ ت ال
ِ ط َوا ِ اس ُكلُوا ِم َّما فِي أاْلَ أر
ُ ض ح َََل اًل َط ِيباا َو ًَل تَت َّ ِبعُوا ُخ ُ يَا أَيُّهَا ال َّن
Artinya:
"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
Bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu."
Ayat 169
Artinya:
"Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan
mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui."
Tidak hanya dalam Surah Al-Baqarah ayat 168-169 saja, Surah Al-Maidah ayat
88 pun juga tertulis umat Muslim harus makan makanan yang halal dan baik bagi
tubuhnya. Lebih lanjut, makanan yang sehat dan baik bagi tubuh pun telah
disebutkan dalam Al-qur’an, seperti buah, ikan, dan binatang lainnya yang halal,
6
dan disembelih dengan menyebut nama Allah, seperti yang disebutkan dalam
Artinya:
Dari ayat-ayat di atas, dapat disimak bahwa Allah menyuruh manusia memakan
apa saja di dunia ini yang diciptakanNya, sepanjang batas-batas yang halal dan
baik (thayibah). Selain ayat-ayat di atas banyak lagi ayat dalam Al Qur´an yang
berisi suruhan atau perintah agar manusia berhati-hati dalam memilih makanan,
dapat memisahkan mana yang halal (dibolehkan) dan mana yang haram (tidak
diijinkan).
Makanan yang halal, yaitu makanan yang diijinkan bagi seorang muuslim untuk
normal
bangkai dan binatang yang mati karena tidak disembelih atau diburu
7
3. Bebas dari bahan-bahan yang berasal dari babi dan beberapa binatang
lain yang tidak dapat dimakan oleh seorang muslim kecuali dalam
keadaan terpaksa
bangkai (kecuali ikan dan belalang) untuk dimakan oleh manusia, karena
hal itu termasuk najis. Dalam hal ini seluruh bentuk najis menjadi haram
hukumnya untuk dimakan. Hal ini sebagaimana yang ditegaskan Allah swt
mengalir, atau daging babi karena semua itu najis, atau binatang yang
Sesuatu bagian yang dipotong dari binatang itu masih hidup statusnya
8
sama seperti bangkai, hal ini berdasarkan sabda Rasulullah saw, “Apa
yang dipotong dari binatang selagi ia masih hidup adalah bangkai” (HR
Abu Dawud dan Ibnu Majah) Hewan yang telah dibunuh oleh hewan buas
termasuk jenis bangkai, kecuali hewan tersebut telah dilatih dan pada saat
swt, maka hukumnya adalah halal untuk hewan hasil tangkapannya. Hal
ditangkap) oleh binatang buas yang telah kamu ajar dengan melatihnya
untuk berburu, kamu mengajarnya menurut apa yang telah diajarkan Allah
sebutlah nama Allah atas binatang buas itu (waktu melepasnya). Dan
(QS Al Maidah: 4) Ada dua jenis bangkai dan darah yang dihalalkan untuk
dimakan, yaitu yang termasuk dua bangkai adalah ikan dan belalang, dan
yang termasuk dua darah adalah hati dan limpa. Hal ini didasarkan pada
sebuah hadits Rasulullah. Dalam sebuah hadits dari Ibnu Umar, Rasulullah
saw bersabda:”Dihalalkan untuk dua bangkai dan dua darah. Adapun dua
bangkai yaitu ikan dan belalang, sedang dua darah yaitu hati dan limpa.”
9
bagi fisik manusia adalah racun. Dan golongan minuman yang
termasuk jenis ini. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an.
yang berbuat baik.” (QS Al Baqarah: 195) Allah berfirman, “Hai orang-
membahayakan (dharar) diri sendiri dan orang lain (dhirar).” (HR Ibnu
racun lalu membunuh dirinya sendiri, maka racunnya akan tetap berada di
(HR Bukhari)
(HR. Muslim).
Dari hadits di atas, secara tegas dijelaskan bahwa hewan buas yang
bertaring adalah haram dimakan. Yang termasuk hewan buas golongan ini
10
seperti harimau, singa, buaya, serigala, kucing, anjing, kera, ular, dan
hewan yang berkuku tajam, termasuk dari jenis burung (berkuku tajam),
tidak halal untuk dimakan. Dalam sebuah hadits Rasulullah saw bersabda,
Dari Ibnu Abbas berkata: “Rasulullah melarang dari setiap hewan buas
Hewan-hewan buruan yang berasal dari laut dan semua makanan dari laut
adalah halal untuk dimakan, yakni dari berbagai spesies ikan laut ataupun
makhluk hidup air. Karena Laut itu sesungguhnya suci airnya dan halal
“Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari
Dan hadits Rasulullah saw, ketika ditanya tentang air laut, “Ia(laut) suci
Tirmidzi)
11
dimakan. Hal ini sebagaimana firman Allah swt dalam Al Qur’an,
hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang
terpukul, yang jatuh, yang ditanduk dan diterkam binatang buas, kecuali
Hewan yang dasar hukumnya atau hakikatnya halal menjadi sah kehalalan
12
Allah ketika menyembelihnya, sesungguhnya yang demikian itu
manusia
dan binatang lain yang tidak dapat dimakan oleh seorang muslim
lain:
1. Bangkai
13
tercekik. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Maidah, 5:3.
ب َوأَ ْن ت َ ْست َ ْق ِّس ُموا َّ َو ْال ُمت ََر ِّد َيةُ َوالنَّ ِّطي َحةُ َو َما أ َ َك َل ال
ُ ُّسبُ ُع ِّإ ََّّل َما ذَ َّك ْيت ُ ْم َو َما ذ ُ ِّب َح َعلَى الن
ِّ ص
kefasikan.
sapi, kerbau, unta, dan ayam baru halal dimakan dagingnya jika
14
2. Darah
3. Daging Babi
15
memungkinkan manusia memproduksi bahan campuran
4. Binatang Buas
(ن َّ ال
طي ِّْر ِّم ْن ٍ َِّم ْخل
ب ذِّي ُك ِّل َو َع ْن : 3574)
16
Rasulullah SAW melarang memakan (daging) setiap binatang
Muslim, 2000:356)
7:15, sbb.:
17
ada nash al Qur’an atau hadits yang secara khusus
laut dan anjing laut, tidak halal dimakan dagingnya kecuali jika
terlebih dahulu.
18
َّ َّللاِّ َو ََّل ت ُ ْلقُوا بِّأ َ ْيدِّي ُك ْم إِّلَى التَّ ْهلُ َك ِّة َوأَحْ ِّسنُوا ِّإ َّن
َُّّللاَ ي ُِّحب َ َوأ َ ْن ِّفقُوا فِّي
َّ سبِّي ِّل
penyakitnya.
19
maka selamanya akan menjadi penghuni Neraka. Sebagaimana
ُ َار َج َه َّن َم يَت ََردَّى فِّي ِّه َخا ِّلدًا ُم َخلَّد ًا فِّي َها أَبَدًا َو َم ْن تَ َحسَّى
س ًّما فَقَت َ َل َ فَقَت َ َل نَ ْف
ِّ سهُ فَ ُه َو فِّي ن
َ َار َج َهنَّ َم خَا ِّلدًا ُم َخلَّد ًا فِّي َها أَبَدًا َو َم ْن قَت َ َل نَ ْف
ٍسهُ ِّب َحدِّيدَة َ نَ ْف
ُ َسهُ ف
ِّ س ُّمهُ فِّي يَ ِّد ِّه يَت َ َحسَّاهُ فِّي ن
ْ َ(فَ َحدِّيدَتُهُ فِّي يَ ِّد ِّه يَ َجأ ُ ِّب َها فِّي ب
5333 :ط ِّن ِّه فِّي نَا ِّر َج َهنَّ َم خَا ِّلدًا ُم َخلَّدًا فِّي َها أَبَدًا (ن
20
Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Rahman dan Rahim, Yang
ان َ ش ْي
ِّ ط َ يَاأَيُّ َها الَّذِّينَ َءا َمنُوا إِّنَّ َما ْال َخ ْم ُر َو ْال َم ْيس ُِّر َو ْاْل َ ْن
َّ صابُ َو ْاْل َ ْز ََّل ُم ِّرجْ س ِّم ْن َع َم ِّل ال
21
dipersembahkan kepada makhluk halus, misalnya kerbau, yang
22
dikonsumsi secara berlebihan. Sehubungan dengan hal itu, Allah
ُّيَابَنِّي َءادَ َم ُخذُوا ِّزينَت َ ُك ْم ِّع ْندَ ُك ِّل َمس ِّْج ٍد َو ُكلُوا َوا ْش َربُوا َو ََّل تُس ِّْرفُوا ِّإنَّهُ ََّل ي ُِّحب
ً تَ ْبذ
ِّيرا ت ُ َبذ ِّْر َو ََّل س ِّبي ِّل
َّ ال ََوابْن ََو ْال ِّم ْسكِّين َُحقَّه ْالقُ ْر َبى ذَا ت
ِّ َو َءا
boros.
Pada dasarnya semua makanan yang ada di muka bumi ini halal
23
Baqarah, 2:188, sbb.:
اط ِّل َوتُدْلُوا ِّب َها ِّإلَى ْال ُح َّك ِّام ِّلت َأ ْ ُكلُوا فَ ِّريقًا ِّم ْن أَ ْم َوا ِّل النَّ ِّ
اس َو ََّل ت َأ ْ ُكلُوا أ َ ْم َوالَ ُك ْم َب ْي َن ُك ْم ِّب ْال َب ِّ
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
dikonsumsi oleh umat manusia, namun hanya sebagian orang yang mau berfikir
makna perintah dan larangan Allah SWT mengenai halal dan haramnya atau ada
tidaknya gizi yang terkandung dalam makanan tersebut untuk dikonsumsi. Dia
yang halal lagi baik dan bersyukur kepada-Nya, sebagai bukti kecintaan kita
sebagai hamba-Nya. Allah swt telah berfirman, “Maka makanlah yang halal lagi
baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat
Allah jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.” (QS An Nahl: 114)
3.2 Saran
penulis maupun pembaca mulai meningkatkan pola makan yang baik sesuai
dengan ilmu kesehatan dan ilmu agama yang telah kita pelajari.
25