Anda di halaman 1dari 10

Anticipatory Guidance

Kelompok 1 :
1. Deis Rimayanti (C.0105.19.004)
2. Ismi Mauliah (C.0105.19.012)
3. Khoerunnisa (C.0105.19.013)
4. Mia Mayantini (C.0105.19.014)
5. Sani Marwiyah (C.0105.19.020)

Pendidikan Ners A
PENGERTIAN
• Anticipatory Guidance
Berasal dari b.inggris

Anticipatory: lebih dahulu Guidance: petunjuk

Anticipatory berarti lebih dahulu, guidance berarti petunjuk. Jadi petunjuk antisipasi dapat diartikan sebagai

petunjuk-petunjuk yang perlu diketahui terlebih dahulu agar orang tua dapat mengarahkan dan membimbing

anaknya secara bijaksana sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara normal (Nursalam, 2005)

Anticipatory guidance juga merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh perawat dalam membimbing orang tua

tentang tahapan perkembangan anak sehingga orang tua sadar akan apa yang terjadi dan mengetahui apa yang

harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan tahapan usia anak. Bimbingan antisipasi bagi orang

tua akan berbeda untuk setiap tahap usia anak karena disesuaikan dengan karakteristiknya.
Petunjuk antisipasi pada masa bayi
1. Usia bayi

• 6 bulan pertama

• Ajarkan perawatan bayi dan bantu orang tua untuk memahami kebutuhan dan respons bayi

• Bantu orang tua untuk memenuhi kebutuhan stimulasi bayi

• Tekankan kebutuhan imunisasi dan Persiapkan untuk pengenalan makanan padat.

• 6 bulan kedua

• Siapkan orang tua akan respons stranger anxiety (takut pada orang asing) dari anak.

• Bimbing orang tua mengenai disiplin karena peningkatan mobilitas bayi.

• Ajarkan pencegahan cedera karena peningkatan keterampilan motorik anak dan rasa keingintahuannya.
2. Usia toddler (1-3 tahun):

a. Usia 12-18 bulan

 Menyiapkan orang tua untuk mengantisipasi adanya perubahan tingkah laku dari toddler khususnya
negativisme.

 Dorong orang tua untuk melakukan penyapihan secara bertahap dan peningkatan pemberian makanan
padat.

 Adanya jadwal waktu makan yang rutin.

 Pencegahan bahaya kecelakaan yang potensial terjadi terutama di rumah, kendaraan bermotor,
keracunan, jatuh.

 Perlunya ketentuan-ketentuan/peraturan/aturan disiplin dengan lembut dan cara-cara untuk mengatasi


negatifistik dan temper tantrum yang sering terjadi pada todler.

 Perlunya mainan baru untuk mengembangkan motorik, bahasa, pengetahuan dan keterampilan sosial.
b. Usia 18-24 bulan
 Menekankan pentingnya persahabatan sebaya dalam bermain.
 Menekankan pentingnya persiapan anak untuk kehadiran bayi baru dan
kemungkinan terjadinya persaingan dengan saudara kandung (sibling rivalry).
 Mendiskusikan kesiapan fisik dan psikologis anak untuk toilet training.
 Perawat bertanggung jawab dalam membantu orang tua mengidentifikasi
kesiapan anak untuk toilet training.
 Mendiskusikan berkembangnya rasa takut seperti pada kegelapan atau suara
keras.
 Menyiapkan orang tua akan adanya tanda-tanda regresi pada waktu anak
mengalami stress (misalnya anak yang tadinya sudah tidak mengompol tiba-
tiba menjadi sering mengompol).
c. Usia 24-36 bulan
• Mendiskusikan kebutuhan anak untuk dilibatkan dalam kegiatan dengan
cara meniru.
• Mendiskusikan pendekatan yang dilakukan dalam toilet training dan
sikap menghadapi keadaan-keadaan seperti mengompol atau buang air
besar (BAB) dicelana.
• Menekankan keunikan dari proses berfikir toddler misalnya: melalui
bahasa yang digunakan, ketidakmampuan melihat kejadian dari
perspektif yang lain.
• Menekankan disiplin harus tetap berstruktur dengan benar dan nyata,
ajukan alasan yang rasional, hindari kebingungan dan salah pengertian.
3. Usia Prasekolah
• Bimbingan terhadap orang tua selama usia prasekolah di antaranya adalah:
a. Usia 3 tahun
• Menganjurkan orang tua untuk meningkatkan minat anak dalam hubungan yang luas.
• Mengantisipasi perubahan perilaku yang agresif (menurunkan ketegangan/ tension).
b. Usia 4 tahun
• Perilaku lebih agresif termasuk aktivitas motorik dan bahasa.
• Menyiapkan meningkatnya rasa ingin tahu tentang seksual.
c. Usia 5 tahun
• Menyiapkan anak memasuki lingkungan sekolah.
• Meyakinkan bahwa usia tersebut merupakan periode tenang pada anak.
• 4. Usia Sekolah
• Bimbingan yang dapat dilakukan pada orang tua untuk anak usia sekolah di
antaranya adalah:
• Usia 6 tahun
• Bantu orang tua untuk memahami kebutuhan sosialisasi dengan cara
mendorong anak berinteraksi dengan temannya.
• Ajarkan pencegahan kecelakaan dan keamanan terutama naik sepeda.
• Siapkan orang tua akan peningkatan ketertarikan anak keluar rumah.
• Dorong orang tua untuk menghargai kebutuhan anak akan privacy dan
menyiapkan kamar tidur yang berbeda.
• Usia 7-10 tahun
 Menekankan untuk mendorong kebutuhan akan kemandirian.
 Tertarik untuk beraktivitas di luar rumah.
 Siapkan orang tua untuk menghadapi anak terutama anak perempuan
memasuki prapubertas.
• Usia 11-12 tahun
 Bantu orang tua untuk menyiapkan anak tentang perubahan tubuh saat
pubertas.
 Anak wanita mengalami pertumbuhan cepat.
 Pendidikan seks (Sex education) yang adekuat dan informasi yang akurat.
• 5. Usia Remaja
a) Terima remaja sebagai manusia biasa
b) Hargai ide-idenya, kesukaan dan ketidaksukaan serta harapannya.
c) Biarkan remaja mempelajari dan melakukan hal-hal yang disukainya
walaupun metdenya berbeda dengan orang dewasa.
d) Berikn batasan yang jelas dan masuk akal.
e) Hargai privacy remaja
f) Berikan kasih sayang tanpa menuntut.
g) Gunakan pertemuan keluarga untuk merundingkan masalah dan menentukan
aturan-aturan.
h) Orangtua juga harus menyadari bahwa: mereka ingin mandiri, sensitif
terhadap perasaan dan perilaku yang mempengaruhinya, teman-temannya
merupakan hal yang sangat penting dan memandang segala sesuatu sebagai
hitam atau putih, baik atau buruk.

Anda mungkin juga menyukai