Anda di halaman 1dari 8

MAJALAH QUR’ANI

(MANAJEMEN INFAQ INDONESIA)


MATERI 2

Perintah Menjaga Kesehatan di dalam Islam


Kesehatan dalam Islam adalah perkara yang penting. Kesehatan merupakan nikmat besar
yang harus disyukuri oleh setiap manusia. Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: “Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan
manusia adalah kesehatan dan waktu luang” (HR. Al-Bukhari: 6412, at-Tirmidzi: 2304, Ibnu
Majah: 4172). Maka dari itu selayaknya kita bersyukur atas segala nikmat yang diberikan
Allah SWT. Termasuk bersyukur kepada Allah adalah dengan melaksanakan segala
perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Dalam Al Qur’an banyak terdapat ayat-ayat yang menyiratkan perintah untuk menjaga
kesehatan, di antaranya adalah firman Allah ta’ala: “Dan makanlah dari apa yang telah
diberikan Allah kepada kalian sebagai rezeki yang halal dan baik, dan bertakwalah kamu
kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya” (QS. Al-Maidah: 88).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan teladan kepada umatnya agar makan
dengan menggunakan tangan lebih tepatnya adalah dengan tiga jari. Hikmahnya di
antaranya adalah:
pertama mencegah diabetes tipe 2, orang-orang yang makan dengan cepat beresiko lebih
tinggi terkena diabetes tipe 2. Umumnya jika anda menggunakan garpu dan pisau maka
makan lebih cepat daripada makan dengan tangan.
Kedua, meningkatkan kinerja pencernaan, makan dengan jari-jari dapat meningkatkan
kinerja sistem pencernaan karena ketika anda mencuci tangan dengan sabun, semua
bakteri jahat dibasmi sedangkan bakteri baik tetap ada di tangan, yang bisa sangat sehat
untuk usus. Selain itu, makan dengan jari-jari bisa mengirimkan sinyal ke otak mengenai
makanan yang dimakan, apakah itu padat atau lembut, panas atau dingin, sehingga
mempersiapkan sistem pencernaan untuk mencerna makanan tersebut.
Ketiga, mencegah makan terlalu banyak. Orang-orang yang makan dengan tangan memiliki
berat badan yang lebih seimbang karena mereka tidak makan terlalu banyak. Demikianlah
Islam mengajarkan hidup sehat dan memerintahkan untuk menjaga kesehatan. Seorang
muslim yang sehat akan mampu beribadah kepada Allah ta’ala secara maksimal, karena
memang tujuan manusia hidup hanyalah untuk beribadah kepada Allah.
Al-Quran dan Tuntunan Pola Hidup
(1): Jaga Kesehatan Jasmani
Jum’at, 20 Oktober 2023 | 14:54 WIB

Berbicara mengenai pola hidup, produktivitas dan kualitas hidup seseorang sangat
ditentukan oleh kesehatan jasmani dan rohani. Keduanya tidak dapat dipisahkan dan saling
mempengaruhi antara satu dengan lainnya.
Terdapat beberapa kiat dalam Al-Qur'an untuk menjaga kesehatan jasmani, antara lain
sebagai berikut:
Pertama, mengonsumsi makanan dan minuman halal.
Setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi harus halal baik dalam cara pembuatannya
maupun dari cara memperolehnya. Allah berfirman dalam surah al-Baqarah ayat 168:
‫ٰٓي َاُّيَه ا الَّن اُس ُك ُلْو ا ِمَّما ِفى اَاْلْر ِض َح ٰل اًل َط ِّيًباۖ َّو اَل َتَّت ِبُعْو ا ُخ ُط ٰو ِت الَّش ْي ٰط ِۗن ِاَّن ٗه َلُك ْم َع ُد ٌّو ُّم ِبْيٌن‬
“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata
bagimu.” (QS. Al-Baqarah ayat 168).
Dalam Tafsir Al-Qur’an al-Azim, Ibnu Katsir mengatakan bahwa makanan yang tersedia di
bumi boleh dikonsumsi manusia dengan syarat halal dan baik untuk dimakan tidak
berdampak buruk bagi badan maupun akal.
Kedua, mengonsumsi makanan yang bergizi.
Agar tubuh tetap sehat dan dapat beraktivitas dengan baik, tubuh manusia tentu
membutuhkan makanan untuk mendapat energi. Ada enam unsur gizi yang terkandung
dalam makanan yaitu glukosa, lemak, protein, vitamin, garam, mineral, dan air.
Keenam unsur di atas sangat dibutuhkan oleh tubuh dalam setiap proses metabolisme
tubuh. Hal ini juga disebutkan dalam salah satu firman Alah Surah Al-Baqarah ayat 57 yang
berkenaan dengan kandungan yang ada dalam makanan:
"Kami menaungi kamu dengan awan dan Kami menurunkan kepadamu manna dan salwa.
Makanlah (makanan) yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu. Mereka
tidak menzalimi Kami, tetapi justru merekalah yang menzalimi diri sendiri." (QS. Al-Baqarah
ayat 57).
Dalam Mu‘jam Alfāz Al-Qur’ān Al-Karīm, Muhammad ‘Ali an-Najjār menyebut al-Mann
merupakan sejenis madu yang beku dan turun dari langit seperti embun. Sedangkan as-
Salwā adalah sejenis burung puyuh. Kedua makanan tersebut mengandung semua unsur
utama gizi dan menghasilkan kalori tinggi.
Penjelasan lain mengenai sumber makanan manusia dari tumbuh-tumbuhan ditemukan juga
pada Surah ‘Abasa/80: 24—32. Sedangkan dari jenis hewan Allah menyediakan daging,
ikan, telur, dan susu dapat ditemukan pada Surah an-Nahl/16: 5, Yāsīn/36: 71—73, Fātir/35:
12.
Ketiga, larangan makan dan minum berlebihan.
Dalam segala hal, sikap berlebihan kerap merujuk kepada konteks negatif. Begitu pula
berlebihan dalam mengkonsumsi makanan dan minuman, Dalam Surah Al-A'raf ayat 31
Allah berfirman:

‫ٰي َبِنْٓي ٰا َد َم ُخ ُذ ْو ا ِز ْي َنَت ُك ْم ِع ْن َد ُك ِّل َم ْس ِج ٍد َّو ُك ُلْو ا َو اْش َر ُبْو ا َو اَل ُتْس ِر ُفْو ۚا ِاَّن ٗه اَل ُيِحُّب اْلُمْس ِر ِفْي َن‬
"Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah pada setiap (memasuki) masjid
dan makan serta minumlah, tetapi janganlah berlebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai
orang-orang yang berlebihan." (QS. Al-A'raf ayat 31)
Syekh Wahbah al-Zuhaili dalam Fiqh al-Islami wa adillatuhu berpendapat, ajaran Islam
sangat memperhatikan kesehatan fisik dengan mewajibkan umatnya untuk memakan
asupan yang dapat menjaga kehidupan, menolak kerusakan fisik, melakukan kewajiban-
kewajiban agama seperti shalat, puasa dan yang lainnya.
Keempat, istirahat cukup dan olahraga yang teratur.
Adanya pergantian siang dan malam adalah bentuk kekuasaan Allah. Yang mana pada
siang hari merupakan waktu bagi manusia bekerja mencari rejeki. Sedangkan malam hari
dalam kondisi gelap gulita dimaksudkan agar manusia beristirahat, mengembalikan
kekuatan, setelah siang harinya manusia berusaha keras mencari rezeki. Firman-Nya dalam
Surah Al-Furqan ayat 47:
‫َو ُه َو اَّلِذْي َج َع َل َلُك ُم اَّلْي َل ِلَب اًس ا َّو الَّن ْو َم ُس َب اًت ا َّو َج َع َل الَّنَه اَر ُنُشْو ًر ا‬
"Dialah yang menjadikan malam untukmu (sebagai) pakaian dan tidur untuk istirahat. Dia
menjadikan siang untuk bangkit berusaha." (QS. Al-Furqan ayat 47).

Demikianlah empat kiat dan tuntunan yang bersumber dari Al-Qur'an mengenai pola hidup
sehat dengan menjaga kebugaran jasmani.
Sudah seyogyanya dapat menjadi pegangan dan pedoman bagi umat Muslim untuk dapat
menerapkan hidup sehat, guna mengoptimalkan kewajiban-kewajiban yang harus
dilaksanakan. Wallahu'alam.
Isyatami Aulia, Sarjana Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta, Pegiat
Kajian Al-Qur’an.
Selayang Pandang Rumah Wakaf Qur'an Indonesia

Rumah Wakaf Qur'an Indonesia (RWQI) Adalah lembaga pengelola wakaf yang berada
dalam naungan Yayasan Griya Media Dakwah Indonesia (GMDI) kota Tasikmalaya.
Program Rumah Wakaf Qur'an Indonesia yaitu khusus dalam pengelolaan wakaf Qur'an
demi mendukung aktivitas dakwah dan pendidikan qur'ani di setiap pelosok negeri.
Fokus penyaluran wakaf Al-Qur'an Rumah Wakaf Qur'an Indonesia adalah santri penghafal
Al-Qur'an, Yatim dhuafa, Masjis dan mushola serta masyarakat seluruh Indonesia.

VISI MISI RUMAH WAKAF QUR'AN INDONESIA

VISI:
Menjadi lembaga wakaf Al-Qur'an yang Amanah, Profesional dan transparan, guna untuk
memberantas buta huruf Al-Qur'an, serta melahirkan generasi Qurani di Nusantara.

MISI:
1. Menjadi fasilitator yang amanah bagi muwakif
2. Mendukung para da'i di pelosok negri dengan melakukan pembinaan dan pengajaran Al-
Qur'an
3. Menyalurkan Al-Qur'an ke daerah rawan pendidikan dan rawan aqidah
4. Mengidentifikasi secara cermat setiap penerima wakaf Alquran guna tercapainya harapan
dan kepercayaan para muwakif.
5. Menyalurkan manfaat kepada umat melalui program wakaf dan kemanusiaan.
GERAKAN WAKAF AL-QUR'AN
Gerakan waqaf Alquran adalah program berbagi Alquran dengan para saudara Muslim yang
membutuhkan Alquran dengan prioritas untuk santri penghafal Alquran yang manfaatnya
tidak sesaat.
Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan harta mereka di jalan Allah adalah dengan
butir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada setiap butir terdapat seratus biji .
Allah (terus menerus) melipatgandakan pahala bagi siapa yang dia kehendaki, dan Allah
maha luas (KaruniaNya) lagi maha mengetahui.
Dalam HR.Muslim No.1631 dijelaskan
"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu:
sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak Sholeh yang mendo'akan orang tuanya".
Coba Bayangkan!
Berapa besar pahala yang kita dapatkan ketika kita berwakaf Al-Qur'an. Tiap huruf, tiap ayat
dan tiap surat dibaca oleh penerima wakaf Qur'an akan menjadi pahala yang terus menerus
mengalir kepada kita.
Sahabat RWQI yang dermawan, masih banyak masjid, musholla, madrasah bahkan pondok
pesantren di daerah pelosok yang belum memiliki fasilitas Al-Qur'an yang memadai untuk
para jamaah atau santrinya agar dapat melaksanakan ibadah ataupun belajar mengaji.
Melihat kondisi ini semoga kita semua tergerak untuk menggalang dana wakaf Al-Qur'an
yang nantinya akan kami sebar ke mesjid, musholla, madrasah ataupun pondok yang
membutuhkan, terutama yang berada di wilayah pelosok desa di Nusantara.
Kami dari Rumah Wakaf Qur'an Indonesia yang berada dalam naungan yayasan griya
media dakwah Indonesia menargetkan penyaluran wakaf Al-Qur'an secara berkelanjutan
untuk dibagikan kepada para santri penghafal Al-Qur'an.
Yuk mari bersama-sama kita patungan untuk memenuhi target ribuan Alquran yang akan
kami bagikan ke penjuru dan pelosok nusantara. Dengan berwakaf Alquran melalui kami
Anda juga sudah turut membantu operasional Rumah Tahfidz Alquran gratis untuk yatim
dan dhuafa.
Rasulullah Saw bersabda: "salah satu amal kebaikan yang pahalanya terus terbawa kepada
si mayit sampai ke alam kuburnya adalah sedekah dan mewariskan (mewakafkan) mushaf
Al-Qur'an. (HR.Bukhari)

Keutamaan Wakaf Al-Qur'an

 Pahala mengalir terus


 Pahala tidak putus bahkan saat sudah meninggal
 Dimanfaatkan terus menerus
 Al-Qur'an wakaf Anda terus dimanfaatkan dan dibaca oleh para santri dan kaum
muslimin.
 Sedekah di jalan Allah SWT
Dengan berwakaf Alquran kita sudah ikut andil dalam mencetak generasi Qurani di
Indonesia.
Manfaat Wakaf Qur'an di Rumah Wakaf Qur'an Indonesia

 Laporan Transparan
Laporan keuangan & penyaluran selalu update dan di Publish secara transparan

 Dokumentasi Penyaluran
Para muwakif bisa melihat dokumentasi penyaluran wakaf Al-Qur'an berupa foto dan video.

 Tepat sasaran
Wakaf Al-Qur'an disalurkan kepada santri penghafal Al-Qur'an, Majlis ta'lim dan
masjid/mushola yang kekurangan Al-Qur'an.

 Dido'akan oleh santri Yatim


Insyaallah, santri yang sedang menghafal Alquran kami sempatkan untuk mendo'akan para
muwakif Al-Qur'an.
Untuk berwakaf bisa atas nama sendiri atau atas nama orang tua yang anda cintai.
Mumpung masih diberi rezeki kesehatan, kami Rumah Wakaf Qur'an Indonesia mengajak
Bapak dan ibu untuk berwakaf Al-Qur'an.
Dengan berwakaf Rp.75.000,- untuk 1 paket Al-Qur'an , sudah termasuk biaya operasional
Insyaallah dapat pahala yang terus mengalir dan tidak akan terputus .
Untuk ikut berkontribusi dalam wakaf Al-Qur'an ini Ibu/Bpk bisa transfer melalui rekening:
🏧 BSI-1060468954
An.Rumah Wakaf Qur'an Indonesia

Konfirmasi melalui:
📞 0814 6231 9250 (Admin RWQI)

Anda mungkin juga menyukai