Anda di halaman 1dari 5

KEBENARAN AL-QUR’AN DAN HADIST

DALAM BIDANG KESEHATAN


 

A.      PENDAHULUAN
Islam datang sebagai agama untuk kepentingan duniawi maupun ukhrawi secara
simultan. Al Qur’an dan hadist datang sebagai petunjuk umat manusia. Al-Qur’an
adalah kalamullah yang diturunkan oleh Ruhul Amin kepada Muhammad Rasulullah
sebagai mukjizat terbesar baginya dan umatnya. Menjadi dustur bagi orang-orang yang
mengikuti petunjuknya, dan menjadi ibadah bagi yang membacanya. Al-Qur’an
disampaikan kepada umat Islam secara mutawattir dimulai Surah Al- Fatihah dan
diakhiri dengan surah An-Naas.

Sedangkan Sunnah adalah apa yang zahir dari Nabi Muhammad saw selain dari Al-
Qur’an baik yang berupa perkataan, perbuatan, atau pengakuan. Sunnah terbagi
menjadi tiga macam. Pertama, sunnah taqririah (pengakuan Nabi). Kedua, sunnah
Fi’liah (perbuatan Nabi). Dan ketiga, Sunnah qauliah (perkataan Nabi). Sunnah yang
ketiga inilah yang biasa disebut dengan hadist.

Terdapat banyak dalil-dalil baik itu dari Al-Quran maupun hadist mengenai
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, khususnya yang menjelaskan
tentang kesehatan.

Melalui pembahasan materi ini mahasiswa diharapkan mampu mengetahui dan


memahami interelasi kebenaran Al-Quran dan hadist dalam bidang kesehatan, serta
mampu menjelaskan bukti-bukti ilmiah kebenaran Al-Quran dalam bidang kesehatan.

B.      PENYAJIAN  MATERI


1. Interelasi Kebenaran Al-Quran Dan Hadist Dalam Bidang Kesehatan

Interelasi bisa diartikan sebagai hubungan antara dua masalah yang saling terkait.
Dalam pembahasan ini akan menjelaskan hubungan antara kebenaran Al-Quran dan
Hadist yang dibuktikan dengan dalil-dalil dengan segala hal yang berkenaan dengan
bidang kesehatan.
Al-Qur’an merupakan wahyu yang didalamnya terdapat ketentuan- ketentuan Allah swt
yang bersifat absolut berupa kebenaran-kebenaran Qur’ani dan kebenaran kauni.
Kebenaran dalam Al-Quran itu dapat didekati manusia melalui pendalaman secara
kontinue dengan menggunakan sunnah Rasulullah atau yang disebut dengan hadist.

Agama Islam bisa dikatakan sebagai satu-satunya agama yang mengatur tentang
kedokteran, pengobatan dan kesehatan. Ini bisa di buktikan dengan banyaknya ayat-
ayat dalam Al-Quran maupun hadist Nabi yang menjelaskan mengenai hal ini. Salah
satu contoh interelasi

kebenaran Al-Qur’an dan hadist dalam bidang kesehatan adalah perhatian Islam
tentang tata cara makan.

Terlalu hemat dan terlalu rakus merupakan hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai
ajaran Islam. Menurut ilmu kedokteran, Terlalu banyak makan akan menyebabkan
gangguan pencernaan, makanan menjadi masam, infeksi pada usus besar dan usus
dua belas jari. Maka Islam datang untuk memerangi kebiasaan ini. Sebagaimana
Firman Allah Swt:
ُ ْ ُ‫و‬
ِ ْ ِ‫ْس‬ ‫ا ْل ُم‬ ‫ُّب‬ ‫ْواِا َّنه’َلَُِ@ُِي‬  ُ‫ْسِ رف‬ ‫ت‬
َ‫َني‬ ‫رف‬ ُ َ‫ُواَ َول‬ ْ ‫ْ َشرب‬ ‫كلُواَوا‬

“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak


menyukai orang yang berlebih-lebihan”. (Q.S. Al-A’raf: 31)

Rasulullah Saw juga menganjurkan kepada kaum muslimin untuk mengurangi makan
sampai batas yang lazim bagi kebutuhan jasmani. Beliau bersabda:

“Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap untuk menegakkan tulang punggungnya,


kalau ia terpaksa harus melakukan (lebih dari itu) maka sepertiga untuk makannya,
sepertiga untuk minumnya dan sepertiga untuk napasnya”.

Ayat dari surah Al-A’raf tadi membicarakan fakta ilmiah dalam bidang kesehatan yang
kemudian diperjelas dengan sabda Rosulullah Saw. Perhatian Islam terhadap
kesehatan lingkungan juga terdapat interelasi kebenarannya. Ini terbukti, Dalam surat
kedua yang diturunkan adalah panggilan kepada kebersihan.

َ‫ِهْ ر‬ ‫َك َف َط‬ ‫اب‬


َ ‫و ِث َي‬

“Dan pakaianmu bersihkanlah” (Q.S. Al-Mudatsir: 4)

Dalam hadist nabi telah jelas menjadikan kebersihan sebagai akidak yang kokoh, bukan
hanya ketakutan akan penyakit. Rasulullah saw bersabda:
‫@ياَِن‬0‫@َِ َْْل‬0 ِ‫ِم َن ا‬ ‫ال َّن َظا َف ُة‬

“Kebersihan merupakan sebagian dari iman”.

Dari sini telah jelas bahwa terdapat interelasi yang sangat kuat antara kebenaran Al-
Qur’an dan hadist dalam bidang kesehatan.

2.       Bukti-Bukti Ilmiah Kebenaran Al-Quran dalam


Bidang Kesehatan
Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan dunia modern, kehidupan dan pemikiran
manusia semakin mengutamakan aspek materiil dan ilmu. Pola pikir manusia
cenderung tidak menerima suatu teori sebelum melalui proses eksperimen laboratorium
dan perhitungan matematis. Hal ini menuntut para ahli dan sarjana muslim mendalami
fakta-fakta dan ajaran metafisis untuk mengetahui pengaruhnya terhadap fungsi
kelenjar-kelenjar tubuh dan otak.

Diantara obyek penelitian adalah buah sebagai makan pembuka. Menurut para ahli,
sebelum makan, seseorang sebaiknya memulai dengan makanan lunak dan mudah
dicerna (seperti buah-buahan) untuk mempersiapkan kelenjar mulut mengeluarkan
cairan peptikum (saliva amilase) atau kelenjar di perut dan duodenum yang berfungsi
secara bertahap dalam mencerna makanan. Setelah beberapa menit barulah mulai
makan hidangan utama. Hal ini sesuai dengan firman Allah:

Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka
inginkan. (QS Al-Waqiah:20-21)

Obyek penelitian ilmiah yang lainnya adalah tentang khamar dalam Islam. Islam adalah
satu-satunya agama yang tegas melarang khamar, karena khamar adalah benda yang
memabukkan. Ketika Umar ra memohon kepada Allah: “Ya Allah terangkanlah khamar
kepada kami dengan penjelasan yang tegas”, maka turunlah ayat tentang khamar
dalam al-Qur’an.

Firman Allah Swt.:

ََ“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,


berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji
termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan- perbuatan itu agar kamu
mendapatkan keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud menimbulkan
permusuhan dan kebencian antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu,
dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang, maka berhentilah kamu
dari mengerjakan perbuatan itu”. (Q.S. Al- Maidah: 90-91)
Berdasarkan penelitian medis, khamar bisa berpengaruh pada manusia dengan dua
faktor. Pertama, kadar kimia alkohol dan masuknya dalam cairan darah. Kedua,
kepekaan urat syaraf. Kecanduan khamar dalam jangka waktu yang lama akan
menghancurkan kepribadian seseorang. Selain itu Alkohol dalam khamar
mempengaruhi aktifitas tubuh kita. Hal ini membuktikan kebenaran firman Allah :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat sedangkan kamu dalam


keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan”.

(Q.S. An- Nisa: 43)

Bukti kebenaran Al-Qur’an lainnya yaitu tentang pembungkusan tulang oleh otot. Dalam
Al-Qur’an telah dijelaskan tahap-tahap pembentukan manusia dalam rahim ibu.
Sebagaimana firman Allah Swt:

“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk
yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik” (QS. Al
Mu’minuun: 14)

Para ahli embriologi beranggapan bahwa tulang dan otot dalam embrio terbentuk
secara bersamaan. Sehingga banyak orang yang menyatakan bahwa ayat ini
bertentangan dengan ilmu kedokteran. Namun seiring dengan perkembangan teknologi,
barulah penelitian embrio ini dilakukan. Sebuah penelitian canggih dengan mikroskop
mengungkap bahwa isi dari surah Al-Mukminun ayat 14 sangat benar. Dimulai dari
mengerasnya jaringan tulang rawan embrio, kemudian sel- sel otot yang terpilih dari
jaringan di tulang bergabung dan membungkus tulang-tulang itu.

Pada pengobatan alamiah, madu dipilih sebagai bahan pengobatan yang efektif
terhadap sejumlah penyakit. Hal ini merupakan bukti kebenaran al-Qur’an. Firman Allah
swt:

“[D]ari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya,
didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah)bagi orang-orang yang
memikirkan”. (Q.S. An- Nahl: 69)

Menurut para Ilmuwan, madu merupakan gizi terpenting untuk mengobati penyakit.
Diantaranya adalah:

 Menyembuhkan luka terbakar dan bernanah


 Mengatasi Kurang darah dan lemah tubuh pada anak
 Menyembuhkan Infeksi tenggorokan
 Obat Liver, kedinginan dan bengek
 Menenangkan saraf dan obat tidur
 Menghilangkan racun alkohol
 Memperhalus dan memperindah kulit
 Perkembangan pada masa pertumbuhan anak

C.      RANGKUMAN
1. Terdapat interelasi yang sangat kuat antara kebenaran Al-Qur’an dan hadist
dalam bidang Dalil tentang larangan makan berlebihan dan kebersihan
merupakan bukti dari interelasi antara kedua sumber dan pedoman Islam.
2. Diantara bukti-bukti ilmiah kebenaran Al-Quran dalam bidang kesehatan adalah
tentang buah sebagai makanan pembuka, larangan meminum khamar,
pembungkusan tulang oleh otot, madu sebagai obat, dan masih banyak bukti
ilmiah kebenaran al-Quran lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah,     M.    Yatimin.     2006.    Studi    Islam Kontemporer. Jakarta: Amzah.

Al Fanjari, Ahmad Syauqi. 1996.    Nilai Kesehatan Dalam Syariat Islam.

Jakarta: Bumi Aksara.

As Shouwy,  Ahmad. 1995.   Mukjizat Al-Quran dan As- Sunnah tentang IPTEK.


Jakarta: Gema Insani.

Rahman, Fazlur. 1996. Tema Pokok Al- Qur’an. Bandung: Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai