Anda di halaman 1dari 12

BUKTI-BUKTI KEBENARAN

AL QUR’AN DALAM BIDANG


KESEHATAN

Kelompok 3 :
1. Fika Amelia (19064)
2. Friska Anzani (19066)
3. Gina Astuti (19067)
4. Hilda Puspita Dewi (19068)
5. Ibnu Nawawi (19069)
6. Indri Siti Azahra (19070)
7. Intan Tiara (19071)
Al Qur’an dan hadist datang sebagai petunjuk umat manusia. Al-
Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan oleh Ruhul Amin kepada
Muhammad Rasulullah sebagai mukjizat terbesar baginya dan
umatnya. Al-Qur’an disampaikan kepada umat Islam secara mutawattir
dimulai Surah Al- Fatihah dan diakhiri dengan surah An-Naas.
Interelasi Kebenaran Al-Quran Dan Hadist
Dalam Bidang Kesehatan
Interelasi diartikan sebagai hubungan antara dua masalah yang saling
terkait.
Al-Qur’an merupakan wahyu yang didalamnya terdapat ketentuan-
ketentuan Allah swt yang bersifat absolut berupa kebenaran-kebenaran
Qur’ani dan kebenaran kauni. Kebenaran dalam Al-Quran itu dapat
didekati manusia melalui pendalaman secara kontinue dengan
menggunakan sunnah Rasulullah atau yang disebut dengan hadist.

Salah satu contoh interelasi kebenaran Al-Qur’an dan


hadist dalam bidang kesehatan adalah perhatian Islam
tentang tata cara makan. Sebagaimana dalam Firman
nya :
“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang
berlebih-lebihan”. (Q.S. Al-A’raf: 31)”
Bukti-Bukti Ilmiah Kebenaran Al-Quran
dalam Bidang Kesehatan
Bukti kebenaran Al-Qur’anyaitu tentang pembungkusan tulang oleh otot. Dalam Al-
Qur’an telah dijelaskan tahap-tahap pembentukan manusia dalam rahim ibu.
Sebagaimana firman Allah Swt:

“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang
itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk)
lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik” (QS. Al Mu’minuun: 14)

Para ahli embriologi beranggapan bahwa tulang dan otot dalam embrio terbentuk secara
bersamaan. Sehingga banyak orang yang menyatakan bahwa ayat ini bertentangan dengan
ilmu kedokteran. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, barulah penelitian
embrio ini dilakukan. Sebuah penelitian canggih dengan mikroskop mengungkap bahwa
isi dari surah Al-Mukminun ayat 14 sangat benar.
Pada pengobatan alamiah, madu dipilih sebagai bahan pengobatan
yang efektif terhadap sejumlah penyakit. Hal ini merupakan bukti
kebenaran al-Qur’an. Firman Allah swt:

“Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam


warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kebesaran Allah)bagi orang-orang yang memikirkan”. (Q.S. An- Nahl: 69)

Menurut para Ilmuwan, madu merupakan gizi terpenting


untuk mengobati penyakit. Diantaranya adalah:
❖ Menyembuhkan luka terbakar dan bernanah
❖ Mengatasi Kurang darah dan lemah tubuh pada anak
❖ Menyembuhkan Infeksi tenggorokan
❖ Memperhalus dan memperindah kulit
❖ Perkembangan pada masa pertumbuhan anak
PARADIGMA ISLAM TENTANG ILMU
KESEHATAN

1. Hakikat Ilmu Kesehatan dalam Perspektif Islam

Ilmu kesehatan adalah ilmu yang mempelajari tentang


kondisi manusia, baik fisik, mental,ataupun akal ataupun
sosial secara lengkap dalam keadaan baik atau tidak dan
terdapat penyakit atau kelemahan.
2. Keutamaan Mempelajari Ilmu Kesehatan

✓ Mempertebal keimanan
✓ Mendapatkan kebaikan dan pahala
✓ Terbebas dari penyimpangan akidah
✓ Mempertebal rasa syukur
✓ Mempunyai jiwa sosial yang tinggi
3. Teori-Teori Ilmu Kesehatan dalam Islam
DR. AHMAD SYAUQI AL FANJARI menyampaikan bab-bab pokok yang
terkandung dalam syari’at Islam tentang kesehatan :
 Sanitation and personal hygiene ( kesehatan lingkungan dan kesehatan
perorangan).
 Epidemiologi (Preventif penyakit menular).

 Nutrition (kesehatan makanan).

 Sex hygiene (kesehatan Seks)

 Maternal and child heath (Kesehatan ibu dan anak)

 Dll
4. Ayat-Ayat Al-Qur’an dan Hadist yang Relevan dengan
Penerapan Kesehatan
❑ Islam adalah perintis pertama yang berbicara tentang bakteri dan
kotoran. Allah berfirman:
“Kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau
daging babi, karena sesungguhnya semua itu adalah kotor ”. (Q.S. Al-
An’am: 145)

❑ Perhatian terhadap kebersihan gigi


Rasulullah Saw bersabda:
“Aku enggan melihatmu ada di sisiku sedang gigimu kotor kekuning-
kuningan. Gosoklah semoga Allah merahmatimu”.
ETIKA ISLAM DALAM PENERAPAN ILMU
KESEHATAN

Menurut Dr. Ahmad Syauqi Alfanjari, Islam menyatakan


bahwa pelayanan kesehatan sebagai berikut:

1) Profesionalisme
2) Pertanggung jawab
3) Setiap penyakit ada obatnya
4) Spesialisasi
5) Tidak mengobati sebelum meneliti dengan cermat
Ayat -Ayat Al-Qur’an dan Hadist yang Releven dengan Etika
Kesehatan Islam
1. Seorang ahli kesehatan harus memiliki ilmu dan bertanggungjawab
atas pengobatannya.
Rasulullah saw. bersabda:
“Barang siapa menjadi tabib (dokter) tetapi ia tidak pernah belajar
ilmu kedokteran sebelumnya maka ia menanggung resikonya”.

2. Para ahli medis dilarang mempunyai niat yang tidak baik ketika
mendiagnosa penyakit pasien. Pada dasarnya Islam memang melarang
laki-laki dan wanita yang bukan mukhrim berkhalwat. Rasulullah saw.
bersabda:
“Jauhkan dirimu dari berkhalwat dengan seorang perempuan. Demi
zat yang diriku dalam kekuasaan-Nya, tidaklah seorang laki-laki
menyepi dengan perempuan melainkansetan masuk di antara
keduanya”.
DAFTAR PUSTAKA

1. Al Fanjari, Ahmad Syauqi. 1996. Nilai Kesehatan Dalam Syariat Islam.


Jakarta: Bumi Aksara.
2. Anshary, Hafiz,. Yanggo, Chuzaimah T,. 2002. Problematika
Hukum Islam Kontemporer. Jakarta: Pustaka Firdaus.
BKKBN, DEPAG, MUI, NU, DMI. 2009. Membangun Keluarga Sehat
dan Sakinah: Panduan KIE bagi Penyuluh Agama. Jakarta: BKKBN
3. Abdullah, M. Yatimin. 2006. Studi Islam
Kontemporer. Jakarta: Amzah.
4. Al Fanjari, Ahmad Syauqi. 1996. Nilai Kesehatan Dalam Syariat Islam.
Jakarta: Bumi Aksara.
5. As Shouwy, Ahmad. 1995. Mukjizat Al-Quran dan As- Sunnah
tentang IPTEK. Jakarta: Gema Insani.

Anda mungkin juga menyukai