Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1. 1. LATAR BELAKANG
Keperawatan transkultural adalah suatu pelayanan keperawatan yang berfokus
pada analisis dan studi perbandingan tentang perbedaan budaya . Budaya yaitu semua
yang termasuk dalam pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat, dan kebiasaan
yang di lakukan manusia sebagai anggota masyarakat. Memberikan asuhan keperawatan
yang bersifat kultur spesifik dan kultur universal yang mengahasilkan kesehatan dan
kenyamanan individu, keluarga, kelompok, komunitas dan institusi. Culture care
merupakan teori yang holistik karena didalamnya terdapat ukuran dari totalitas
kehidupan manusia dan termasuk sosial struktur, pandangan dunia, nilai kultur, konteks
lingkungan, ekspresi bahasa, dan etnik serta sistem profesional.
Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang, melihat, memikirkan,
memberi makna, menyikapi, dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada
dalam keperawatan. Cara pandang, keyakinan, nilai-nilai dan konsep- konsep dalam
terlaksananya asuhan keperawatan yang sesuai latar belakang budya terhadap 4 konsep
sentral, yaitu Manusia, Keperawatan, Kesehatan dan Lingkungan.
Mempertahankan budaya yaitu strategi yang pertama dilakukan bila budaya
pasien pasien tidak bertentangan dengan kesehatan. Perencanaan dan implemenasi
keperawatan diberikan sesuai nilai- nilai yang relevan yang telah di miliki klien,
sehingga klien dapat meningkatkan atau mempertahankan status kesehatannya.
Negosiasi budaya merupakan stategi yang kedua yaitu intervensi dan implementasi
keperawatan untuk membantu klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih
menguntungkan kesehatannya. Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia
menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan,
pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh.
1. 2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pandangan agama dalam perspektif budaya kesehatan ?
2. Apa saja tradisi kepercayaan dalam perspektif budaya kesehatan?
3. Bagaimana nutrisi dalam perspektif budaya kesehatan?
1. 3. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui bagaimana pandangan agama dalam perspektif budaya kesehatan.
2. Untuk mengetahui tradisi kepercayaan dalam perspekif budaya kesehatan.
3. Untuk mengetahui nutrisi dalam perspektif budaya kesehatan.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PANDANGAN AGAMA DALAM PERSPEKTIF BUDAYA KESEHATAN
1. Bayi Tabung
 Pengertian
Pembuahan in vitro atau biasa dikenal dengan bayi tabung merupakan
sebuah cara pembuahan dimana sel telur (ovum) dibuahi di luar tubuh wanita.
Ini adalah salah satu metode untuk mengatasi masalah kesuburan pada
pasangan kita ketika metode lainnya belum membuahkan hasil.
 Proses Bayi Tabung
Proses bayi tabung merupakan sebuah proses dimana sel sperma pria dan
sel telur wanita diambil untuk keperluan proses pembuahan. Proses
pembuahan sel sperma dengan ovum dipertemukan di luar rahim pada satu
tabung yang telah dibuat secara khusus. Ketika sudah terjadi pembuahan
kemudian menjadi zygot yang nantinya dimasukkan ke dalam rahim hingga
dilahirkan.
 Hukum Bayi Tabung Menurut Pandangan Islam
Menurut Majlis Tarjih Muhammadiyah dalam Muktamarnya pada tahun
1980, mengharamkan bayi tabung dengan sperma donor sebagaimana
diangkat oleh Panji Masyarakat edisi nomor 514 tanggal 1 September tahun
1986.
Sebuah Lembaga Fiqih Islam Organisasi Konferensi Islam (OKI) didalam
sidangnya yang berada di Amman pada tahun 1986 mengharamkan bayi
tabung dengan sperma donor atau ovum, dan membolehkan pembuahan
buatan dengan sel sperma suami dan ovum dari isteri sendiri.
 Pendapat Ulama
Seorang Ulama dari kalangan Syafi’iyah, Malikiyah dan Zaidiyah
mengharamkan secara multak dengan dalil dari kitab suci Al Quran yang
terdapat dalam Surat Al Mu’minun pada ayat 5-7, dimana Allah Ta’ala telah
memerintahkan manusia untuk menjaga kehormatan kelamin dalam setiap
keadaan, terkecuali terhadap istri dan budak.
Sedangkan Seorang Ulama dari kalangan Hanabilah mengharamkan
onani, terkecuali khawatir berbuat zina atau terganggu kesehatannya,
sedangkan ia tidak memiliki seorang istri atau tidak mampu kawin. Yusuf
Qardawi juga sependapat dengan ulama Hanabilah.
Kemudian Ulama dari kalangan Hanafiyah berpendapat bahwa istimna’
pada prinsipnya jelas diharamkan, akan tetapi istimna’ diperbolehkan dalam
keadaan tertentu bahkan wajib, apabila dikhawatirkan jatuh kepada perbuatan

2
zina. Hal ini didasari oleh kaidah ushul adalah “Wajib menempuh bahaya
yang lebih ringan diantara dua bahaya”
2. Penggunaan Human Insulin Dan Porchine Insulin Pada Pasien Diabetes
 Human Insulin terdapat fatwa ulama yang membolehkannya
Yaitu fatwa dari Hai’ah Kibaril Ulama (Majelis kumpulan ulama senior)

‫الحكم الشرعي في تداول اإلنسولين البشري‬

Artinya : “hukum berobat dengan human insulin”

‫ أن تدعو إليه‬: ‫أنه ال مانع من استعمال اإلنسولين المنوه عنه في السؤال لعالج مرضى السكر بشرطين أولهما‬
‫ أال يوجد بديل يغني عنه ويقوم مقامه‬: ‫وثانيهما‬. ‫الضرورة‬

Tidak mengapa menggunakan human Insulin untuk mengobati penyakit diabetes


dengan syarat:

1. Dibutuhkan karena darurat


2. Tidak ada obat pengganti yang lainnya

 Sedangkan “porchine Insulin” maka hukumnya haram

Apalagi ada alternatif “human Insulin”

Berikut fatwa dari Al-Lajnah Ad-Daimah (Majelis Fatwa ulama Saudi)

‫استعمال األنواع من األنسولين المستخلص من الخنزير حرام؛ لما ثبت من األدلة الدالة على تحريم التداوي‬
‫ «عباد هللا تداووا وال‬:‫ ومما ثبت في ذلك قوله صلى هللا عليه وسلم‬،‫ وأن هللا لم يجعل الشفاء في المحرمات‬،‫بالمحرمات‬
‫تتداووا بحرام‬

Penggunaan jenis insulin dari turunan babi haram karena terdapat dalil yang
menunjukkan keharaman berobat dengan yang diharamkan. Sesungguhnya Allah tidak
menjadikan kesembuhan/obat pada apa yang Allah haramkan. Dan juga Sabda Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Wahai Hamba Allah, berobatlah kalian, janganlah berobat dengan yang


haram” (HR. Abu Dawud)

3. Penggunaan Narkotika untuk Kesehatan dalam Islam


Dalil yang menunjukkan keharaman narkotika adalah sebagai berikut:
Narkotika termasuk kategori khamr menurut batasan yang dikemukakan Umar bin
Khattab r.a.: “Khamar ialah segala sesuatu yang menutup akal”.
Berdasarkan hadist diatas, bahwa khamr dan narkotika mempunyai sifat yang
mengacaukan, menutup, dan mengeluarkan akal. Khamr dan narkotika akan

3
mempengaruhi akal dalam menghukumi atau menetapkan sesuatu, sehingga terjadi
kekacauan dan ketidaktentuan. Karena itu sering kali terjadi kecelakaan lalu lintas
sebagai akibat dari pengaruh benda-benda memabukkan itu.
Narkotika dalam Al Qur’an maupun hadist secara tidak langsung disebutkan
penjabarannya, akan tetapi dalam Al-Qur’an tidak secara langsung disebutkan istilah
narkotika melainkan hanya istilah khamr. Seperti disebutkan Surah Al-Mai’idah ayat
90 yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatanperbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan”
Tinjauan hukum Islam terhadap penggunaan narkotika untuk pelayanan
kesehatan dibolehkan apabila dalam kenyataanya tidak bisa atau tidak ditemukan
benda halal (karena ada unsur dharurat ) untuk digunakan dalam pelayanan
kesehatan selain narkotika. Pada awalnya hukuman bagi penggunaan narkotika
dalam hukum Islam yaitu ta’zir. Dengan melihat bahwa tujuan Allah SWT
mensyari’atkan hukum hukumnya adalah untuk memelihara kemaslahatan manusia,
sekaligus untuk menghindari mafsadat, baik di dunia maupun di akhirat. Hukum
Islam tidak memberikan sanksi kepada penggunaan narkotika untuk pelayanan
kesehatan apabila tidak ditemukan benda halal. Akan tetapi, sedapat mungkin hal-hal
yang dilarang dihindari sesuai dengan aturan hukum Islam yang ada.
2.2. TRADISI KEPERCAYAAN DALAM PERSPEKTIF BUDAYA KESEHATAN
1. Kebiasan Msyarakat Banjar Melarang Anaknya Keluar Di Waktu Senja, Jika
Tidak Maka Dikhawatirkan Akan Sakit
Dalam Buku karya Prof. DR. Ir. H. Osly Rachman, MS berjudul The Science Of
Shalat yang diterbitkan Qultummedia menjelaskan bahwa menjelang Maghrib, alam
akan berubah menjadi spektrum cahaya berwarna merah.
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetis (EM) yang memiliki spectrum
warna yang berbeda satu sama lain. Setiap warna dalam spectrum mempunyai energi,
frekuensi dan panjang gelombang yang berbeda.
Dalam bukunya dijelaskan bahwa ketika waktu Maghrib tiba, terjadi perubahan
spectrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis, yakni spektrum warna
merah.
Pada waktu ini, jin dan iblis amat bertenaga karena memiliki resonansi bersamaan
dengan warna alam. Pada waktu Maghrib, banyak interfernsi atau tumpang tindihnya
dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama sehingga penglihatan terkadang
kurang tajam oleh adanya fatamorgana.

4
Sebagian setan takut dari kejahatan setan yang lain, sehigga setan harus memiliki
sesuatu yang dijadikannya sebagai tempat berlindung dan mencari tempat aman.
Maka ia bergerak dengan cepat melebihi kecepatan manusia dengan kecepatan
berlipat lipat, beberapa dari mereka berlindung dalam wadah kosong, berlindung ke
rumah kosong, dan beberapa dari mereka berlindung kepada sekelompok manusia
yang sedang duduk duduk.
Kadang kala setan mengganggu anak kecil manusia untuk dijadikan tempat
berlindung. Selain itu setan juga berlindung ditempat yang kotor seperti pada popok
bayi yang sudah kotor. Mereka lebih memilih popok bayi karena najis sebagai tempat
persembunyian, sehingga mendorong mereka untuk tinggal.
Diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah radhiallahu anhu, sesungguhnya Nabi
shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
‫سا َعة ٌ ِم ْن اللَّ ْي ِل فَ َخلُّو ُه ْم‬
َ ‫َب‬ َ ‫ش ْي‬
َ ‫ فَإِذَا ذَه‬، ‫طانَ َي ْنت َ ِش ُر ِحينَئِ ٍذ‬ َ ‫ِإذَا َكانَ ُج ْن ُح اللَّ ْي ِل أَ ْو أ َ ْم‬
ِ ‫س ْيت ُ ْم فَ ُكفُّوا‬
َّ ‫ فَإ ِ َّن ال‬، ‫ص ْب َيانَ ُك ْم‬
‫ َوخ َِم ُروا‬، ِ‫َّللا‬ َّ ‫ َوأ َ ْو ُكوا قِ َربَ ُك ْم َواذْ ُك ُروا اس َْم‬، ‫طانَ َال يَ ْفت َ ُح بَابًا ُم ْغلَقًا‬ َ ‫ش ْي‬ َّ ‫اب َواذْ ُك ُروا اس َْم‬
َّ ‫َّللاِ فَإ ِ َّن ال‬ َ ‫ َوأ َ ْغ ِلقُوا ْاألَب َْو‬،
‫صابِي َح ُك ْم‬ َ ‫ط ِفئُوا َم‬ ْ َ ‫ َوأ‬، ‫ش ْيئًا‬ َ ‫َّللاِ َولَ ْو أ َ ْن ت َ ْع ُرضُوا َعلَ ْي َها‬
َّ ‫آنِيَت َ ُك ْم َواذْ ُك ُروا اس َْم‬
"Jika malam datang menjelang, atau kalian berada di sore hari, maka tahanlah
anak-anak kalian, karena sesungguhnya ketika itu setan sedang bertebaran. Jika telah
berlalu sesaat dari waktu malam, maka lepaskan mereka. Tutuplah pintu dan
berzikirlah kepada Allah, karena sesungguhnya setan tidak dapat membuka pintu
yang tertutup. Tutup pula wadah minuman dan makanan kalian dan berzikirlah
kepada Allah, walaupun dengan sekedar meletakkan sesuatu di atasnya, matikanlah
lampu-lampu kalian." (HR. Bukhari, no. 3280, Muslim, no. 2012)
2. Budaya penggunaan blau untuk menyembuhan kebangsuan (gondongan) pada
masyarakat banjar
 Penyakit Gondongan
(Mumps atau Parotitis) adalah suatu penyakit menular dimana sesorang
terinfeksi oleh virus (Paramyxovirus) yang menyerang kelenjar ludah
(kelenjar parotis) di antara telinga dan rahang sehingga menyebabkan
pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi bagian bawah.
Penyebaran penyakit ini mirip dengan penyebaran penyakit flu, yaitu
melalui udara yang terkontaminasi virus gondongan saat berada di dekat
penderita gondongan yang bersin atau batuk. Selain itu, penyebaran virus
gondongan juga bisa terjadi secara tidak langsung atau melalui media
perantara, misalnya kita memakai gelas atau handuk yang juga dipakai oleh
penderita gondongan. Contoh lainnya adalah apabila penderita gondongan
menyentuh mulut atau hidungnya, lalu tangan mereka yang telah
terkontaminasi virus memegang gagang pintu, maka kita pun berpeluang
tertular apabila turut memegang gagang pintu tersebut. Selanjutnya virus

5
gondongan akan masuk ke saluran pernapasan dan menuju kelenjar parotid
untuk berkembang biak dan menyebabkan infeksi dan peradangan pada
kelenjar parotid.
 Sering kali kita dengar kebagusan di masyarakat sering di obati dengan blau.
Ternyata konon awal mula peggunaan blau untuk pengobatan gondongan
adalah akal -- akalan ibu kepada anaknya yang sedang kena gondong, dengan
mengolesi / membedaki sebagian wajah dan leher dengan blau, maka
wajahnya menjadi biru, dan anak akan malu untuk keluar rumah. Karena akan
diejek teman -- temnnya karena wajahnya biru.
Namun menurut medis blau sama sekali tidak ada hubungan nya dengan
penyakit kebagusan dan ini bias di obati dengan :
o Banyak minum air putih,
o Menghindari minuman yang mengandung asam supaya tidak
merangsang kelenjar parotis,
o Mengompres bagian yang bengkak dan terasa sakit dengan air hangat,
o Mengonsumsi makanan lunak.
3. Budaya Bapidara Dalam Penyembuhan Demam pada Masyarakat Suku Banjar
Demam merupakan bagian dari proses tumbuh kembang anak. Balita khususnya,
kerap mengalami demam karena pada dasarnya, balita memamng rentan terhadap
infeksi virus seperti saluran pernapasan atas/ ISPA (common cold/ flu). Demam
merupakan alasan terbanyak dari orang tua untuk membawa anaknya ke dokter.
Kebanyakan orang tua memiliki sudut pandang yang berbeda untuk mengatasi
demam anak. Beberapa orang tua menganggap demam tidak bisa dianggap hal yang
biasa pada anak, harus ditangani dengan cepat untuk diberikan paracetamol, dibawa
ke bidan desa atau ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan. Dan beberapa
orang tua menganggap demam adalah hal yang biasa dialami oleh anak, sehingga
orang tua dengan lingkungan dan kebiasaan dalam penanganan turun temurun yang
dilakukan hanya akan membawa anaknya ke tukang pijat tradisional.
Pada masyarakat Banjar, mempunyai tradisi yang disebut “Bapidara” untuk
menyembuhkan demam pada anak. Bapidara adalah keterampilan yang dilakukan
oleh seseorang dengan cara mengoleskan kapur sirih dan kunyit pada bagian tubuh
tertentu dan sambil dibacakan ayat-ayat Al-Quran yang dipercaya bisa menurunkan
demam pada anaknya.
Menurut mereka bapidara adalah ritual adat kepercayaan untuk mnyembuhkan
demam yang dialami anaknya dengan penyebab makhluk gaib yang mengganggu dan
sudah turun temurun dilakukan.
Orang Banjar meyakini bahwa bacaan-bacaan tertentu berupa doa, zikir, atau
ta’wudz yang diambil dari Alquran dan Hadis Nabi Saw mengandung kekuatan magis

6
yang bisa menolak pengaruh gaib (yang jahat) atau digunakan untuk menyembuhkan
mereka yang terkena gangguan dari makhluk gaib. Ayat-ayat Alquran yang
mengandung daya penyembuh terhadap penyakit dan digunakan sebagai pengobatan
tersebut dinamakan dengan ayat-ayat syifa. Ayat-ayat syifa dimaksud antara lain
terkandung dalam Alquran surah al-Baqarah 255 (ayat kursi), al-Baqarah 285-286, al-
Ikhlas, al-Falaq, an-Naas, al-Araf 117-119, Yunus 79-82, Thaha 65-69, Taubah 128-
129, dan lain-lain.
Dalam Islam, Allah SWT telah memerintahkan hambanya untuk beriman
kepada-Nya dan kepada makhluk-makhluk-Nya yang lain. Salah satunya
kepada hal yang tidak bisa manusia lihat (ghaib). Sebagaimana Allah SWT
berfirman, “Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan daripadanya, petunjuk bagi
mereka yang bertakwa, yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib,” (QS. Al-
Baqarah: 2-3).
Makhluk ghaib itu ada. Dan itu sudah tersebut secara eksplisit dalam Al Quran.
Salah satu dari makhluk gaib itu bernama jin. Lihat misalnya, Qur'an Surah (QS)
Annas 114:6; Hud 11:119. Bahwa makhluk ghaib itu dapat berbuat sesuatu pada kita,
baik itu yang bermanfaat bagi manusia atau merugikan, merupakan fakta. Sama
dengan fakta adanya barang dhohir seperti teknologi. Mengakui adanya fakta tentu
saja boleh. Yang tidak boleh adalah apabila menuhankan sesuatu yang ghaib itu. Atau
adanya hubungan kita dengan sesuatu yang ghaib itu mengandung sesuatu perilaku
yang dilarang dalam syariah. Umpamanya membuat kita tidak melakukan rukun
Islam yang lima atau melakukan dosa yang dilarang.
Sedangkan dalam dunia kesehatan, kunyit (Curcuma Longa) Memiliki kandungan
minyak atsiri, curcumin, turmeron dan zingiberen yang dapat bermanfaat sebagai
antibakteri, antioksidan, dan antiinflamasi (anti-peradangan). Selain sebagai penurun
panas, campuran ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Umumnya yang
digunakan adalah rimpangnya; warnanya oranye.
2.3. NUTRISI DALAM PERSPEKTIF BUDAYA KESEHATAN
1. Kepercayaan masyarakat desa tanjung limau muara badak kalimantan timur
mengenai pantanga makan ikan asin dan cumi dapa ibu hamil. Dengan alasan
Ikan asin dengan alasan akan meningkatkan tekanan darah, cumi akan
membuat tembuni lengket pada saat melahirkan. keguguran.
 Cumi
Bila Anda akan menggunakan cumi-cumi sebagai sumber tambahan
kalori, Anda perlu memperhatikan hal berikut :
o Walaupun cumi-cumi termasuk sumber protein hewani, cumi-cumi
memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Lakukanlah pengecheck-an

7
secara berkala bila Anda mempunyai riwayat kolesterol tinggi (ibu
hamil lebih rentan mengalami hal ini)
o Bersihkan cumi-cumi tersebut dan sebaiknya Anda atau keluarga
Anda mengolahnya secara sendiri sehingga terjamin kebersihanya
o Seperti hal-nya sumber protein hewani lain, cumi-cumi juga
mengandung bakteri. Namun Anda tidak perlu merasa khawatir
berlebih bila cumi-cumi telah dibersihkan dan dimasak hingga matang
o Selain cumi, pilihlah sumber nutrisi lain yang bervariasi guna
menghindari Anda dari rasa jenuh (dr. Budiono_www.alodokter.com)
Jika membahas tentang apakah ada hubungan cumi-cumi dengan
plasenta yang lengket, menur dr. Rico N banyak faktor yang mepengaruhi hal
tesebut, dantaranya :
o Kontraksi rahim yang buruk
o Posisi perlekatannya yang tidak baik
o Ukuran plasenta terlalu kecil
o Perlekatan plasenta yang terlalu dalam, misalnya sampai mencapai
dasar enometrium (akreta), jaringan otot (inkreta), atau selaput luar
rahim (perkreta)
o Hipertensi / tekanan darah tinggi dalam kehamilan
o Riwayat kuret dan caesar
o Usia lanjut, kehamilan multipel
o Riwayat infeksi rahim
o Riwayat retensio plasenta sebelumnya

Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada hungannya plasenta lengket


dengan konsumsi cumi.

 Ikan asin
Ikan asin dalam perkembangannya termasuk kedalam lauk yang aman
untuk dikonsumsi oleh ibu hamil sebab didalamnya masih memiliki
kandungan mineral dan vitamin yang diperlukan oleh tubuh si ibu serta
perkembangan janin dalam perutnya. Akan tetapi, meski aman dikonsumsi
namun anda tetap harus memperhatikan proses pengolahannya guna
memastikan bahwa ikan asin tersebut berasal dari bahan yang berkualitas
dengan cara pengolahan yang sesuai.
Selain itu, perhatikan pula untuk tidak mengkonsumsi ikan asin dalam
jumlah yang terlalu berlebihan. Kandungan garam yang tinggi pada ikan asin
akan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi yang mana hal ini akan
berbahaya untuk ibu hamil.

8
Ikan asin memiliki kandungan fosfor dan kalsium yang cukup bermanfaat
untuk kesehatan dan pertumbuhanzat besi dalam ikan asin yang dapat
membantu tubuh memproduksi sel darah

9
BAB III
PENUTUP
3. 1. KESIMPULAN
Dari paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa peran agama dan
kepercayaan sangat mempengaruhi pandangan masyarakat tentang kesehatan dan
kondisi sakitnya. Sehat dan sakit atau kesehatan dalam perspektif transkultural
nursing di artikan dalam konteks budaya masing-masing pandangan masyarakat
tentang kesehatan spesifik bergantung pada kelompok kebudayaan.
Peran agama dalam keperawatan sangat berpengaruh, disini agama
dijadikan pedoman yang digunakan perawat dalam melakukan suatu tindakan
terhadap klien oleh karena itu pemahamaan tentamg peranan agama sangat
penting dan pendasar dalam memberikan asuhan keperawatan dimana nilai
spiritual pasien selalu menjadi pertimbangan dan dihormati.Serta nutrisi
merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam budaya kesehatan.

10

Anda mungkin juga menyukai