Anda di halaman 1dari 22

BAB II

ISI

2.1. Konsep Profesi


1. Pengertian Profesi
Menurut Chinn Yacobs (dalam A. Aziz Alimul Hidayat, 2007). Profesi adalah
suatu pekerjaan yang memerlukan pengetahuan khusus dalam beberapa bidang
ilmu, melaksanakan peran yang bermutu di masyarakat. Melaksanakan cara-cara
dan peraturan yang telah disepakati oleh anggota profesi.
2. Ciri-ciri Profesi
Beberapa ahli keperawatan mendeskripsikan tentang karakteristik profesi
seperti berikut :
a. Abraham Flexner
 Aktivitas yang bersifat intelektual,
 Berdasarkan ilmu dan pengetahuan,
 Digunakan untuk tujuan praktik pelayanan,
 Dapat dipelajari,
 Terorganisir secara internal, dan
 Altruistic (mementingkan orang lain).
b. Flaherty MJ (1979)
 Adanya pendidikan khusus.
 Mempunyai kode etik.
 Penguasaan keahlian dan keterampilan.
 Keanggotaan dalam organisasi profesi.
 Pertanggung jawaban untuk tindakan.
2.2. Keperawatan Sebagai Profesi
1. Pengertian
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral
pelayanan kesehatan yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan meliputi aspek
biologis, psikologis, sosial, dan spiritual yang bersifat kompherensif, ditujukan
kepada individu, keluarga dan masyarakat yang sehat maupun yang sakit
mencakup hidup manusia untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan ilmu sebagai dasar
untuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan
baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode
etik dengan fokus utama pada pelayanan. (Winsley, 1964)
Keperawatan sebagai profesi yang profesional perlu dibuktikan dengan
perilaku yang profesional pula untuk mewujudkan hal tersebut, perawat harus
mempunyai landasan keilmuan yang kuat, kemampuan psikomotor yang baik dan
sikap profesionalisme di dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien.
Sikap profesional yang utama mampu menunjukan sikap simpati dan empati.
Sikap ini sesungguhnya sangat berpengaruh terhadap kesembuhan klien (Prasetyo
dalam Gaffar, 1999).
2.3. Organisasi Profesi Keperawatan
1. PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia)
PPNI berkomitmen untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat dan
profesi keperawatan dengan menyusun RUU keperawatan yang saat ini telah
disyahkan menjadi undang-undang. Yakni, UU No. 38 tahun 2014 Tentang
Keperawatan. Dalam usianya yang tergolong usia produktif, PPNI telah tumbuh
untuk menjadi organisasi yang mandiri. PPNI saat ini berproses pada kematangan
organisasi dan mempersiapkan anggotanya dalam berperan nyata pada masyarakat
dengan memperkecil kesenjangan dalam pelayanan kesehatan, mempermudah
masyarakat dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan, serta mendapatkan
kesamaan pelayanan yang berkualitas (closing the gap; increasing acces and
equity). Dan selanjutnya PPNI bersama anggotanya akan besama mengkawal
profesi keperawatan Indonesia pada arah yang benar, sehingga profesi
keperawatan dapat mandiri dan bermartabat dan bersaing secara Nasional dan
International.
 PPNI memiliki Visi & Misi yaitu
Visi:
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai wadah nasional
yang memiliki kekuatan suara komunitas keperawatan dan peduli terhadap
pemberian pelayanan/asuhan keperawatan yang bermutu bagi kepentingan
masyarakat.
Misi:
 Menguatkan manajemen dan kepemimpinan PPNI untuk mencapai
organisasi yang berwibawa jejaring yang kuat di tingkat kepengurusan
Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Komisariat.
 Mendukung perawat Indonesia untuk melakukan praktik keperawatan
yang aman, kompeten dan professional bagi masyarakat Indonesia.
Menjadi pintu gerbang standar keperawatan regional dan internasional.
 ICN (International Council of Nurses)
The International Council of Nurses (ICN) adalah federasi dari lebih dari
130 asosiasi perawat nasional (NNAs), yang mewakili lebih dari 16 juta
perawat di seluruh dunia. Didirikan pada tahun 1899, ICN adalah organisasi
internasional pertama dan terluas mencapai dunia bagi para profesional
kesehatan. Dioperasikan oleh perawat dan perawat terkemuka internasional,
ICN bekerja untuk memastikan perawatan yang berkualitas, kebijakan
kesehatan yang baik secara global, kemajuan pengetahuan keperawatan, dan
kehadiran profesi keperawatan dihormati diseluruh dunia dan tenaga kerja
perawat yang berkompeten dan memberikan pelayanan yang memuaskan.
2.4. Standar Kompetensi Perawat Indonesia
1. Pengertian
Standar diartikan sebagai ukuran atau patokan yang disepakati, sedangkan
kompetensi dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang yang dapat terobservasi
mencakup atas pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan atau tugas dengan standar kinerja (performance) yang ditetapkan.
Standar kompetensi perawat merefleksikan atas kompetensi yang diharapkan
dimiliki oleh individu yang akan bekerja di bidang pelayanan keperawatan.
Menghadapi era globalisasi, standar tersebut harus ekuivalen dengan
standarstandar yang berlaku pada sektor industri kesehatan di negara lain serta
dapat berlaku secara internasional.
2. Tujuan
a. Bagi lembaga pendidikan dan pelatihan keperawatan;
 memberikan informasi dan acuan pengembangan program dan
Kurikulum pendidikan keperawatan
 memberikan informasi dan acuan pengembangan program dan
Kurikulum pelatihan keperawatan
b. Bagi dunia usaha/industri kesehatan dan pengguna, sebagai acuan dalam:
 penetapan uraian tugas bagi tenaga keperawatan.
 rekruitmen tenaga perawat.
 penilaian unjuk kerja
 pengembangan program pelatihan yang spesifik
c. Bagi institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi perawat ;
 acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi sesuai
Dengan kualifikasi dan jenis.
3. Ranah dan Unit Kompetensi Perawat
a. Ranah Utama Kompetensi Perawat
Kompetensi perawat dikelompokkan menjadi 3 ranah utama yaitu;
 Praktik Professional, etis, legal dan peka budaya
1. Bertanggung gugat terhadap praktik profesional
2. Melaksanakan praktik keperawatan ( secara etis dan peka
budaya)
3. Melaksanakan praktik secara legal
 Pemberian asuhan dan manajemen asuhan keperawatan.
1. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan
manajemen asuhan keperawatan
2. Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan
keperawatan
3. Melakukan pengkajian keperawatan
4. Menyusun rencana keperawatan
5. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana
6. Mengevaluasi asuhan tindakan keperawatan
7. Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan
interpersonal dalam pemberian pelayanan
8. Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman
9. Menggunakan hubungan interprofesional dalam pelayanan
keperawatan/pelayanan kesehatan
10. Menggunakan delegasi dan supervisi dalam pelayanan asuhan
keperawatan
 Pengembangan professional
1. Melaksanakan peningkatan professional dalam praktik
keperawatan
2. Melaksanakan peningkatan mutu pelayanan keperawatan dan
asuhan keperawatan
3. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi

4. Sekema Kerangka Kerja Perawat

KERANGKA KERJA KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA

PRAKTIK PROFESIONAL, ETIS, LEGAL, PEKA BUDAYA

AKONTABILITAS PRAKTIK ETIS BUDAYA


5. Daftar Unit & Kompetensi Perawat Indonesia
I. Kategori : Perawat Vokasional
No.
Judul Unit Kompetensi
Urut
Menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan
1 tindakan professional sesuai dengan lingkup praktik, dan
hukum/peraturan perundangan
Menerapkan prinsip etik dalam keperawatan sesuai
2
dengan Kode Etik Perawat Indonesia
Menerapkan sikap menghormati hak privasi dan
3
martabat klien
Menerapkan sikap menghormati hak klien untuk memilih
4 dan menentukan sendiri asuhan keperawatan &
kesehatan yang diberikan,
Menjaga kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis,
5 verbal dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas
sebagai seorang profesional
Melakukan praktik keperawatan profesional sesuai
6
dengan peraturan perundangan
Menggunakan keterampilan penyelesaian masalah untuk
7
memandu praktik
Berperan serta dalam promosi kesehatan bersama
perawat profesional, profesional lain dan kelompok
8 komunitas/ masyarakat dalam kegiatan yang ditujukan
untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan gaya
hidup dan lingkungan yang sehat
Melaksanakan pengumpulan data kesehatan sesuai
aspek yang didelegasikan, kemudian mengkontribusikan
9
data dan informasi tersebut untuk pengkajian yang dibuat
oleh Perawat Teregistrasi
Mengidentifikasi masalah kesehatan yang umum, aktual
10
dan potensial serta mencatat temuan yang meyimpang
11 Melaporkan dan menjaga keakuratan, mencatat temuan
tepat waktu sesuai dengan standar profesi dan kebijakan
organisasi
Membantu Perawat Teregistrasi dalam merencanakan
12
asuhan klien berdasarkan hasil pengkajian
Menetapkan prioritas asuhan yang diberikan bersama
13
perawat supervisor
Memberikan informasi yang akurat kepada klien tentang
14
aspek rencana asuhan yang menjadi tanggung jawabnya
Melaporkan dan meminta seorang penasehat apabila
klien dan/atau pemberi asuhan meminta dukungan, atau
15 memiliki keterbatasan kemampuan dalam membuat
keputusan, memberikan persetujuan, atau mengalami
hambatan bahasa
Berkoordinasi dengan Perawat Teregisterasi, mengkaji
16
kembali dan merevisi rencana asuhan secara reguler
Menjaga kelangsungan rencana asuhan yang terkiri,
17 akurat dan catatan terkait dibawah supervisi Perawat
Teregistrasi
Melaksanakan intervensi keperawatan yang
18 direncanakan sesuai dengan standar praktik
keperawatan dibawah pengawasan perawat teregistrasi
Mendokumentasikan intervensi dan respon klien secara
19
akurat dan tepat waktu
Mengidentifikasi dan melaporkan situasi perubahan yang
20
tidak diharapkan
Meminta bantuan cepat dan tepat dalam situasi gawat
darurat/ bencana
21
Menerapkan ketrampilan bantuan hidup dasar sampai
bantuan tiba
Memonitor dan mendokumentasikan kemajuan hasil
22
asuhan yang diharapkan secara akurat dan lengkap
Memberikan kontribusi kepada tim dalam evaluasi
23
kemajuan terhadap hasil/pencapaian yang ditargetkan
Memberikan kontribusi data evaluasi dan saran
24 perbaikan terhadap rencana asuhan kepada perawat
teregistrasi
Mengkomunikasikan secara jelas, konsisten dan akurat
25 informasi baik verbal, tertulis maupun elektronik, sesuai
tanggung jawab profesionalnya
Berinteraksi dengan cara menghargai dan menghormati
26 budaya klien, keluarga, dan/atau pemberi pelayanan dari
berbagai latar belakang budaya
Mengkomunikasikan dan berbagi informasi yang
relevan, mencakup pandangan klien, keluarga dan/atau
27
pemberi pelayanan dengan anggota tim kesehatan lain
yang terlibat dalam pemberian pelayanan kesehatan.
28 Memberikan advokasi dan berkontribusi .
Memahami kebutuhan pendekatan dan berbagai gaya
29
kepemimpinan dalam situasi yang berbeda
Mengenali konflik dan menggunakan ketrampilan
30 interpersonal serta mekanisme organisasi yang ada
untuk mencapai solusi
Mendukung pemimpin dengan cara konsisten untuk
31 meningkatkan rasa saling menghargai hormat dan
percaya diri diantara anggota tim
32 *)
Memprioritaskan beban kerja dan mengelola waktu
33
secara efektif
Memahami bagaimana kebijakan dan prosedur
34 dikembangkan serta memberikan kontribusi untuk umpan
balik komite review
35 Berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran berbasis unit
Memberikan umpan balik dan saran untuk perubahan di
36
lingkungan praktiknya sendiri secara efektif
Memahami dan menghargai peran, pengetahuan dan
37
ketrampilan anggota tim kesehatan yang berkaitan
dengan tanggung jawabnya.
Bekerjasama untuk mempertahankan kerja tim multi
38
dispilin secara efektif.
Menggunakan pengetahuan tentang praktik kerja inter
39
dan intra profesional yang efektif
Menyampaikan pandangan pasien/klien dan/atau
40 pemberi pelayanan untuk membantu pembuatan
keputusan oleh tim inter-profesional
Merujuk klien kepada Perawat Teregister untuk
41 menjamin klien mendapatkan intervensi terbaik yang
tersedia.
Menerima kegiatan yang didelegasikan sesuai dengan
42
tingkat keahlian dan lingkup praktik legal
Menerima kegiatan yang didelegasikan sesuai dengan
43
tingkat keahlian dan lingkup praktik legal
Memberikan umpan balik kepada orang yang
44 mendelegasikan/ menugaskan kegiatan dan mengawasi
kerjanya.
Mempertahankan akontabilitas terhadap hasil kegiatan
45
yang didelegasikan
46
Mengidentifikasi dan melaporkan situasi yang dapat membahayakan
47
keselamatan klien atau staf.
Mempertahankan lingkungan asuhan yang aman melalui
tindakan tepat waktu, mengikuti peraturan nasional dan
48
persyaratan keselamatan dan kesehatan di tempat kerja,
kebijakan dan prosedur
Menyimpan bahan-bahan pengobatan dengan
49
memperhatikan kemananan dan keselamatan
Memberikan dan mencatat obat dibawah pengawasan
50
seorang Perawat Teregistrasi bila secara hukum diijinkan.
51 Memenuhi prosedur pencegahan infeksi
52 Mengetahui tindakan yang dilakukan pada saat
dinyatakan terjadi bencana
Mengetahui dan mengikuti standar profesi dan praktik
53
terbaik yang diterapkan sebagai tanggung jawab profesi
Meningkatkan dan mempertahankan citra keperawatan
54
yang positif
Bertindak sebagai model peran yang efektif bagi mahasiswa
55
keperawatan (enrolled nurse students) dan staf pendukung
56 Bertindak sebagai nara sumber baagi mahasiswa
keperawatan (enrolled nurse students) dan staf
pendukung
57
58
59
60 Ikut serta dalam kegiatan advokasi melalui organisasi
profesi untuk mempengaruhi kebijakan pelayanan
kesehatan dan sosial serta masuk ke dalam pelayanan
61 Melaksanakan tugas sesuai arahan dan sesuai dengan
kebijakan, ketentuan, tolok ukur kualitas dan juga sesuai
dengan tingkat pelatihan yang diikutinya.
62 Berperan serta dalam peningkatan kualitas dan prosedur
jaminan mutu
63 Melakukan kajian secara teratur tentang praktik yang
dilaksanakannya dengan cara refleksi dan peer review
64 Bertanggung jawab untuk belajar seumur hidup,
pengembangan profesional dan mempertahankan
kompetensi yang dimilikinya
65 Menyempatkan diri untuk belajar bersama orang lain
untuk memberikan kontribusi terhadap asuhan kesehatan
II. Kategori : Ners

1 Wat.Ns.1.Ak.1
Menerima tanggung gugat terhadap keputusan, tindakan profesional, hasil
asuhan dan kompetensi lanjutan sesuai dengan lingkup praktik, tanggung
jawab yang lebih besar, dan hukum/peraturan perundangan

2 Wat.Ns.1.PE.2
Menerapkan prinsip etik dalam keperawatan sesuai dengan Kode Etik
Perawat Indonesia

3 Wat.Ns.1.PE.3
Menerapkan sikap menghormati hak privasi dan martabat klien

4 Wat.Ns.1.PE.4
Menerapkan sikap menghormati hak klien untuk memperoleh informasi,
memilih dan menentukan sendiri asuhan keperawatan & kesehatan yang
diberikan

5 Wat.Ns.1.PE.5

Menjaga kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan


elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sebagai seorang profesional

6 Wat.Ns.1.PL.6

Melakukan praktik keperawatan profesional sesuai dengan peraturan


perundangan

7 Wat.Ns.2.PAK.7

Menerapkan keterampilan berpikir kritis dan pendekatan sistem untuk


penyelesaian masalah serta pembuatan keputusan keperawatan dalam
konteks pemberian asuhan keperawatan profesional

8 Wat.Ns.2.PAK.8
Mengelola promosi kesehatan melalui kerjasama dengan sesama perawat,
profesional lain serta kelompok masyarakat untuk mengurangi rasa sakit,
meningkatkan gaya hidup dan lingkungan yang sehat

9 Wat.Ns.2.PAK.9

Melakukan pengkajian melalui pengumpulkan data obyektif dan subyektif


yang akurat dan relevan melalui pengkajian kesehatan dan keperawatan
yang sistematik

10 Wat.Ns.2.PAK.10

Mengorganisasikan, mensintesis, menganalisis, menerjemahkan data dari


berbagai sumber untuk menegakkan diagnosis keperawatan dan
menetapkan rencana asuhan

11 Wat.Ns.2.PAK.11

Berbagi temuan dan mendokumentasikan-nya secara akurat dan tepat


waktu sesuai dengan standar profesi dan kebijakan organisasi

12 Wat.Ns.2.PAK.12

Merumuskan rencana asuhan yang komprehensif dengan hasil asuhan yang


teridentifikasi berdasarkan diagnosis keperawatan, hasil pengkajian
keperawatan dan kesehatan, masukan dari anggota tim kesehatan lain, dan
standar praktik keperawatan

13 Wat.Ns.2.PAK.13
Menetapkan prioritas asuhan melalui kolaborasi dengan pemberi asuhan
lain dan klien.

14 Wat.Ns.2.PAK.14
Melibatkan klien apabila memungkinkan, dalam rencana asuhan untuk
menjamin klien mendapatkan informasi akurat, dapat dimengerti, sebagai
dasar persetujuan asuhan yang diberikan

15 Wat.Ns.2.PAK.15
Melibatkan seorang penasehat apabila klien, keluarga atau pemberi asuhan
meminta dukungan atau memiliki keterbatasan kemampuan dalam
membuat keputusan, memberikan persetujuan, atau mengalami hambatan
bahasa

16 Wat.Ns.2.PAK.16
Mengkaji kembali dan merevisi rencana asuhan secara reguler, apabila
memungkinkan berkolaborasi dengan tim kesehatan lain dan klien

17 Wat.Ns.2.PAK.17
Menjaga kelangsungan rencana asuhan yang terkini, akurat dan catatan
terkait

18 Wat.Ns.2.PAK.18
Melaksanakan serangkaian prosedur, treatment dan intervensi yang berada
dalam lingkup praktik keperawatan bagi perawat teregistrasi dan sesuai
standar praktik keperawatan

19 Wat.Ns.2.PAK.19
Mendokumentasikan intervensi dan respon klien secara akurat dan tepat
waktu

20 Wat.Ns.2.PAK.20
Merespon situasi perubahan yang cepat atau yang tidak diharapkan secara
cepat dan tepat

21 Wat.Ns.2.PAK.21
Merespon situasi gawat darurat/ bencana secara cepat dan tepat, termasuk
melakukan prosedur bantuan hidup jika diperlukan, dan prosedur gawat
darurat/ bencana lainnya

22 Wat.Ns.2.PAK.22
Memonitor dan mendokumentasikan kemajuan hasil asuhan yang
diharapkan secara akurat dan lengkap
23 Wat.Ns.2.PAK.23
Mengevaluasi kemajuan hasil asuhan terhadap pencapaian yang
ditargetkan, dengan melibatkan klien, keluarga dan/atau pemberi
pelayanan, serta anggota tim kesehatan lain

24 Wat.Ns.2.PAK.24
Menggunakan data evaluasi untuk memodifikasi rencana asuhan

25 Wat.Ns.2.PAK.25
Mengkomunikasikan secara jelas, konsisten dan akurat informasi baik
verbal, tertulis maupun elektronik, sesuai tanggung jawab profesionalnya

26 Wat.Ns.2.PAK.26
Berinteraksi dengan cara menghargai dan menghormati budaya klien,
keluarga, dan/atau pemberi pelayanan dari berbagai latar belakang budaya

27 Wat.Ns.2.PAK.27
Mengkomunikasikan dan berbagi informasi yang relevan, mencakup
pandangan klien, keluarga dan/atau pemberi pelayanan dengan anggota
tim kesehatan lain yang terlibat dalam pemberian pelayanan kesehatan.

28 Wat.Ns.2.KM.28
Memberikan advokasi dan berbertindak dalam rentang kendalinya untuk
menciptakan lingkungan keja yang positif

29 Wat.Ns.2.KM.29
Menyesuaikan pendekatan dan gaya kepemimpinan dalam situasi yang
berbeda

30 Wat.Ns.2.KM.30
Menghadapi konflik dengan cara yang bijaksana, menggunakan
ketrampilan komunikasi yang efektif dan mekanisma yang ada untuk
mencapai solusi
31 Wat.Ns.2.KM.31
Memberikan kontribusi untuk kepemimpinan tim dengan memperkuat
tujuan sehingga dapat meningkatkan sikap saling menghargai dan percaya
diri diantara anggota tim

32 Wat.Ns.2.KM.32
Mengekpresikan pemikiran kepemimpinannya secara jelas dan mendukung
harapan anggota tim lainnya

33 Wat.Ns.2.KM.33
Memprioritaskan beban kerja dan mengelola waktu secara efektif

34 Wat.Ns.2.KM.34
Memberikan kontribusi pada hasil review dan modifikasi kebijakan dan
prosedure organisasi terbaru.

35 Wat.Ns.2.KM.35
Memberikan kontribusi terhadap pendidikan dan pengembangan
profesional mahasiswa dan sejawat di tempat kerja

36 Wat.Ns.2.KM.36
Memberikan umpan balik, saran perubahan di lingkungan praktiknya
sendiri atau organisasinya, secara effektif

37 Wat.Ns.2.KM.37
Memahami dan menghargai peran, pengetahuan dan ketrampilan anggota
tim kesehatan yang berkaitan dengan tanggung jawabnya

38 Wat.Ns.2.KM.38
Berkolaborasi dengan professional kesehatan lain untuk meningkatkan
pelayanan keperawatan dan kesehatan yang dapat dijangkau oleh klien

39 Wat.Ns.2.KM.39
Menggunakan pengetahuan tentang praktik kerja inter dan intra
profesional yang efektif

40 Wat.Ns.2.KM.40
Memaparkan dan mendukung pandangan klien, keluarga, dan/atau
pemberi pelayanan selama pembuatan keputusan oleh tim inter profesional

41 Wat.Ns.2.KM.41
Merujuk untuk memastikan klien mendapatkan intervensi terbaik yang
tersedia.

42 Wat.Ns.2.KM.42 *)

43 Wat.Ns.2.KM.43
Mendelegasikan kepada orang lain, kegiatan sesuai dengan kemampuan,
tingkat persiapan, keahlian dan lingkup praktik legal. Menerima kegiatan
yang didelegasikan sesuai dengan tingkat keahliannya dan lingkup praktik
legal

44 Wat.Ns.2.KM.44
Memonitor dan menggunakan serangkaian strategi pendukung termasuk
precepting ketika pengawasan dan/atau monitoring asuhan didelegasikan

45 Wat.Ns.2.KM.45
Mempertahankan akontabilitas dan tanggung jawab saat mendelegasikan
aspek asuhan kepada orang lain

46 Wat.Ns.2.KM.46
Memberikan kontribusi terhadap pengembangan panduan dan kebijakan
yang berkaitan dengan pendelegasian tanggung jawab klinik.

47 Wat.Ns.2.KM.47
Menggunakan alat pengkajian yang tepat untuk mengidentifikasi risiko
actual dan potensial terhadap keselamatan dan melaporkan kepada pihak
yang berwenang.

48 Wat.Ns.2.KM.48
Mengambil tindakan segera dengan menggunakan strategi manajemen
risiko peningkatan kualitas untuk menciptakan dan menjaga lingkungan
asuhan yang aman dan memenuhi peraturan nasional, persyaratan
keselamatan dan kesehatan tempat kerja, serta kebijakan dan prosedur.

49 Wat.Ns.2.KM.49
Menjamin keamanan dan ketepatan penyimpanan, pemberian dan
pencatatan bahan-bahan pengobatan.

50 Wat.Ns.2.KM.50
Memberikan obat, mencatat, mengkaji efek samping dan mengukur dosis
yang sesuai dengan resep yang ditetapkan.

51 Wat.Ns.2.KM.51
Memenuhi prosedur pencegahan infeksi dan mencegah terjadinya
pelanggaran dalam praktik yang dilakukan para praktisi lain.

52 Wat.Ns.2.KM.52
Mengetahui tanggung jawab dan prosedur yang harus diikuti pada saat
dinyatakan terjadi bencana.

53 Wat.Ns.3.PP.53
Meningkatkan deseminasi, penggunaan, monitoring dan penelaahan
standar profesi serta pedoman praktik terbaik

54 Wat.Ns.3.PP.54
Meningkatkan dan mempertahankan citra keperawatan yang positif

55 Wat.Ns.3.PP.55
Bertindak sebagai model peran yang efektif bagi mahasiswa dan dalam tim
pemberi asuhan

56 Wat.Ns.3.PP.56
Bertindak sebagai nara sumber bagi mahasiswa, anggota tim kesehatan
lain dan masyarakat

57 Wat.Ns.3.PP.57
Menghargai penelitian dalam memberikan kontribusi pada pengembangan
keperawatan dan menggunakan hasil penelitian sebagai alat untuk
meningkatkan standar asuhan

58 Wat.Ns.3.PP.58 *)

59 Wat.Ns.3.PP.59
Mencermati lingkungan praktik dan literatur keperawatan untuk
mengidentifikasi kecenderungan (trend) dan issu yang muncul

60 Wat.Ns.3.PP.60
Ikut serta dalam kegiatan advokasi melalui organisasi profesi untuk
mempengaruhi kebijakan pelayanan kesehatan dan sosial serta masuk ke
dalam pelayanan

61 Wat.Ns.3.PK.61
Mengikuti pedoman praktik terbaik dan berdasarkan pembuktian
(evidence-based ) dalam keperawatan.

62 Wat.Ns.3.PK.62
Bepartisipasi dalam kegiatan peningkatan kualitas dan penjaminan mutu.

63 Wat.Ns.3.PB.63
Melakukan kajian secara teratur tentang praktik yang dilaksanakannya
dengan cara refleksi, telaah kritis, dan evaluasi serta peer review
64 Wat.Ns.3.PB.64
Bertanggung jawab untuk belajar seumur hidup, pengembangan
profesional dan mempertahankan kompetensi yang dimilikinya

65 Wat.Ns.3.PB.65
Menyempatkan diri untuk belajar bersama orang lain untuk memberikan
kontribusi terhadap asuhan kesehatan

2.5. Standar Praktik Keperawatan Indonesia

1. Pengertian

Standar praktik merupakan salah satu perangkat yang diperlukan oleh setiap
tenaga professional. Standar praktik keperawatan adalah ekpektasi/harapan-
harapan minimal dalam membarikan asuhan keperawatan yang aman, efektif dan
etis. Standar praktik keperawatan merupakan komitmen profesi keperawatan
dalam melindungi masyarakat terhadap praktik yang dilakukan oleh anggota
profesi.

2. Lingkup
Lingkup Standar Praktik Keperawatan Indonesia meliputi :
a. Standar Praktik Professional
 Standar I Pengkajian
 Standar II Diagnosa Keperawatan
 Standar III Perencanaan
 Standar IV Pelaksanaan Tindakan (Impelementasi)
 Standar V Evaluasi
b. Standar Kinerja Professional
 Standar I Jaminan Mutu
 Standar II Pendidikan
 Standar III Penilaian Kerja
 Standar IV Kesejawatan (collegial)
 Standar V Etik
 Standar VI Kolaborasi
 Standar VII Riset
 standar VIII Pemanfaatan sumber-sumber

2.6. Kode Etik Profesi


Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai
pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Aturan
yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas atau fungsi
perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu
berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat di
hindarkan . Kode etik adalah sistem norma, nilai, dan aturan profesional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, serta apa yang tidak benar dan
tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar dan
salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan yang harus dihindari. Tujuan kode etik
adalah agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau
nasabahnya. Adanya kode etik, akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan Pimpinan Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia melalui Musyawarah Nasional PPNI VIII di
Balikpapan pada tahun 2010. Dalam bimbingan Tuhan Yang Maha Esa dalam
melaksanakan tugas pengabdian untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa dan tanah
Air, persatuan perawat Indonesia menyadari bahwa Perawat Indonesia yang berjiwa
Pancasila dan berlandaskan pada UUD 1945 merasa terpanggil untuk menunaikan
kewajiban dalam bidang keperawatan dengan penuh tanggung jawab, berpedoman
kepada dasar-dasar seperti tertera di bawah ini :
1) Perawat dan Klien

a. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan


martabat manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan
kebangsaan, kesukuan, warna kulit, jenis kelamin, aliran politik dan agama
yang dianut serta kedudukan sosial.
b. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara
suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan
kelangsungan beragama dan klien.

c. Tanggung jawab adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan


keperawatan.
d. Perawatan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan
dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang
berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

2) Perawat dan Praktek

a. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang keperawatan


melalui belajar terus menerus.

b. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi


disertai kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan serta ketrampilan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.

c. Perawat dalam membuat keputuasan didasarkan pada informasi yang akurat


dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila
melakukan konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada
orang lain.

d. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan


selalu menunjukkan perilaku profesional.

3) Perawat dan Masyarakat


Perawat mengemban tanggungjawab bersama masyarakat untuk memprakarsai
dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan
masyarakat.
4) Perawat dan Teman Sejawat
a. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat
maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian
suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh.
b. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan ilegal.
5) Perawat dan Profesi

a. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan


pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam kegiatan pelayanan dan
pendidikan keperawatan.
b. Perawat berperan aktif dalam kegiatan pengembangan profesi keperawatan.

c. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan


memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan
keperawatan yang bermutu tinggi.

Anda mungkin juga menyukai