PENDAHULUAN
1. Tujuan Umum
Mampu menerapkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan asuhan keperawatan
keluarga Tn. S di desa Galah RT. 05 RW. 05, dengan penyakit Hipertensi.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari penulisan ini agar penulis mampu :
a. Mengumpulkan data keluarga Tn. R dengan penyakit Hipertensi
b. Menganalisa data yang telah dikumpulkan.
c. Merumuskan masalah kesehatan keluarga.
d. Menentukan prioritas masalah kesehatan keluarga
e. Menentukan diagnosa keperawatan
BAB II
LAPORAN TUTORIAL
2. 1. SKENARIO
Di desa Galah RT. 05 RW 05 terdapat satu keluarga dengan nama kepala keluarga tuan S
berusia 37 tahun dengan latar belakang pendidikan adalah Sekolah Menengah Atas
(SMA) dan nyonya Y berusia 30 tahun dengan latar belakang pendidikan adalah Sekolah
Dasar (SD). Tuan S bekerja sebagai seorang petani dengan pendapatan perbulan sebesar
Rp. 500.000,00. Tuan S mempunyai 3 orang anak, dengan anak pertama perempuan
bernama Mila berusia 15 tahun di bangku kelas 2 SMP, anak kedua laki-laki bernama
Eko berusia 10 tahun di bangku kelas 2 SD, anak ketiga perempuan bernama Eni berusia
5 tahun di bangku Taman Kanak-Kanak (TK). Tuan S memiliki 2 orang saudara kandung
laki-laki dan perempuan, ayah beliau sudah lama meninggal dunia. Tuan S berasal dari
suku Jawa, dan beliau beragama Islam. Kegiatan yang dilakukan oleh keluarga untuk
rekreasi hanya dengan menonton televisi di rumah dan dalam sepekan berkunjung ke
sanak saudara atau tetangga dekatnya. Tuan S menderita penyakit hipertensi (tekanan
darah 200/100), sebelumnya tuan S tidak pernah dirawat di rumah sakit, tuan S hanya
pernah menderita penyakit batuk dan pilek yang dianggap hanya penyakit biasa. Tuan S
tinggal di suatu rumah yang terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur, 1 kamar
mandi, dan di depan rumah ada teras. Bangunan rumah berbentuk segi empat dengan
lantai rumah terbuat dari keramik dengan kondisi cukup bersih, penerangan dan ventilasi
cukup, sumber air dan air untuk diminum menggunakan sumur, toilet menggunakan
safety tank yang terletak di belakang rumah, di depan rumah terdapat halaman seluas 4x2
m2. Keluarga tuan S tinggal di lingkungan tempat tinggal dengan mayoritas penduduk
kerja sebagat petani, internaksi antar warga banyak dilakukan pads malanm ari karena
disiang harinya warga bertani. Keluarga tunn S menempati rumah yang ditempatinya
sejak menikah hingga sckarang Tuan S merupakan anggota masyarakat yang aktif dalam
mengikuti kegiatan di lingkungannya, interaksi dengan warga sekitar dilakukan dengan
baik, tuan S sangat ajin datang ke Pusat Keschatan Masyarakat (PUSKESMAS) untuk
mengetahui kondisi be keschatan keluarganya Keluarga tuan S san gat harmonis, mereka
selalu bermusyawarah dalam setiap masalab di dalam rumah tangganya, komunikasi
dilakukan dengan cara terbuka dan bijaksana dalam mengambil setiap keputusan,
anggota keluarga saling memperhatikan satu sama lainnya. Tuan merupakan kepala
keluarga yang sangat bertanggungjawab terhadap keluarganya, sedangkan nyonya Y
merupakan scorang ibu rumah tangga yang senantiasa selalu memelihara rumah dan
anggota keluarganya Keluarga in melaksanakan nilai-nilai, norma-norma, dan agama
secara baik, di rumah selalu melaksanakan ibadah sholat berjamah, tuan S mengangzap
penyakit hipertensi adalah penyakit yang umm diderita oleh seseorang, seusianya.
anggota keluarga hidup sangat rukun dimana tuan S dan nyonya Y selalu mengajarkan
dan menanamkan prilaku sosial yang baik. Keluarga kurang menyadari dampak masalah
kesehatan akibat penyakit hipertensi, keluarga juga kurang mampu untuk mengambil
keputusan tentang masalah keschatan karena tidak mengetahui sccara luas tentang
hipertensi, keluarga juga kurang memahami bagaimana penanganan penyakit hipertensi,
nyonya Y menggunakan kontrasepsi suntik, tuan S sering mengeluhkan tentang, ueiala-
gejala hipertensi yang dideritanya seperti nyeri kepala parah, pusing. penglihatan burum,
mual, tclings berdengung, detak jantung tidak teratur, dan mudah Ielah, sedangkan
nyonya Y hanya pasrah kepada Tuhan tentang penyakit yang diderita suaminya, keluarga
hanya bisa berdiskusi tentang penyakit dari tunn S, dalam pengobatan keluarga hanya
membawa tuan S ke PUSKESMAS terdekat dan hasil dari pemeriksaan fisik didapatkan
tanda-tandn vital TD 200/100 mmilg, respirasi rate 28 /menit, suhu 36,5 "C,TH 160 cm
dan BB : 55 Kg Pemeriksaan fisk kepala dan leher tidak ditemukam kclainan bentuk
normal tidak ada peningkatan tekanan vena jugularis dan arteri carotis, tidak ada
pembesaran kelenjar tirod, konjungtivati katarak, penglihatan dan pendengaran baik,
tidak ada masalah dengan hidung, tidak ada kelainan pada mulut, pergerakan dada
simetris, suara jantung SI dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi, tidak ada suara mur-
mur, wheezing ronchi, dan pernapasan cuping hidung, pada abdomen tidak ada
pembesaran hepar, tidak ada kembung, pergerakan peristaltik usus baik dan tidak ada
bekas luka, pada ekstremitas atas dan bawah tidak ada edema, tidak ada kelumpuhan.
tuan S mampu menggerakan persendian serta mampu mengangkat dan melipatnya secara
sempurna. Keluarga sangat berharap tuan S dapat sembuh emis, tidak ada itnya dan dapat
melakukan aktifitas sehari-hari dengan nyaman.
2. 2. HASIL TUTORIAL
Step 1 : Identifikasi Istilah Sulit
Safety tank : Bak untuk menampung air limbah yang digelontorkan dari WC
(water closet), konstruksi septic tank ada disekat dengan dinding bata dan
diatasnya diberi penutup dengan pelat beton dilengkapi penutup kontrol dan
diberi pipa hawa T dengan diameter 1 ½“, menjadi hubungan agar ada udara /
oksigen ke dalam septictank yang bertujuan untuk bakteri – bakteri menjadi
subur sehingga bakteri itu menjadi pemusnah kotoran – kotoran atau peses yang
masuk ke dalam bak penampungannya.
Palpitasi : perasaan (sensasi) yang tidak menyenangkan yang disebabkan
oleh denyut jantung yang tidak teratur. Beberapa orang dengan palpitasi-palpitasi
(jantung berdebar), tidak menderita penyakit jantung atau kelainan irama jantung
(abnormal) dan penyebab jantung berdebarnya tidak diketahui. Pada penderita
lainnya jantung berdebarnya disebabkan oleh kelainanirama jantung (aritmia).
Pernafasan cuping hidung : Cuping hidung bergerak waktu inspirasi.
Pembesaran kelenjar tiroid : Gondok atau struma (goiter) adalah kondisi kelenjar
tiroid yang mengalami pembesaran, namun bukan karena kanker. Salah satu
penyebab pembesaran kelenjar tiroid adalah kekurangan yodium.
Mur-mur : Suatu kondisi di mana terdapat suara tiupan, berdesing, atau suara
serak yang muncul ketika darah bergerak melalui jantung atau pembuluh darah di
sekitar jantung. Murmur bisa terdengar dengan stetoskop.
Wheezing : Suara pernapasan frekuensi tinggi nyaring yang terdengar di akhir
ekspirasi. Hal ini disebabkan penyempitan saluran respiratorik distal.
Ronchi : suara tambahan yang dihasilkan oleh aliran udara melalui saluran nafas
yang berisi sekret/eksudat atau akibat saluran nafas yang menyempit atau oleh
edema saluran nafas.
1. Kenapa Tn. S dan keluarga masih kurang memahami penyakit hipertensi sedangkan
keluarga Tn. S sering kepuskesmas?
2. Bagaimana peran perawat untuk menyelesaikan masalah Tn. S?
3. Bagaiman peran perawat untuk mencegah agar hipertensi tidak berlanjut?
4. Keluarga Tn. S sudah termasuk dalam tugas yang mana dari 5 tugas keperawatan
keluarga?
1. Kenapa Tn. S dan keluarga masih kurang memahami penyakit hipertensi sedangkan
keluarga Tn. S sering kepuskesmas?
Jawab : mungkin karena latar belakang pendidikan dari keluarga Tn. S dan mungkin
dari tenaga kesehannya kurang memaparkan tentang hipertensi.
2. Bagaimana peran perawat untuk menyelesaikan masalah Tn. S?
Jawab : Peran perawat untuk menyelesaikan masalah Tn. S adalah dengan edukasi
tentang masalah yang diderita Tn.S
3. Bagaiman peran perawat untuk mencegah agar hipertensi tidak berlanjut?
Jawab : peran perawat untuk mencegah agar hipertensi tidak berlanjut yaitu dengan
mengurangi faktor predisposisinya.
4. Keluarga Tn. S sudah termasuk dalam tugas yang mana dari 5 tugas keperawatan
keluarga?
Jawab : Keluarga Tn. S sudah termasuk dalam tugas 1 yaitu : mengenal masalah
kesehatan keluarga.
Step 4 : Sintesis Masalah
PENGKAJIAN
1. DATA UMUM
Nama KK : Tn. S
Umur : 37 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SMA
GENOGRAM
Keterangan :
Keterangan:
1. Kamar tidur
2. Ruang tamu
3. Dapur
4. Kamar mandi
5. Teras
2. KARAKTERISTIK TETANGGA DAN KOMUNITAS
Keluarga tinggal di lingkungan tempat tinggal dengan mayoritas penduduk bekerja
sebagai petani, interaksi antar warga banyak dilakukan pada malam hari karena di
siang harinya warga bertani.
3. MOBILITAS GEOGRAFIS KELUARGA
HARAPAN KELUARGA
Keluarga sangat berharap Tn. S dapat sembuh dari penyakitnya dan dapat melakukan
aktifitas sehari-hari dengan nyaman.
ANALISA DATA
Data Masalah perawatan keluarga
Subjektif: 1. Hipertensi
Resiko Komplikasi (perdarahan di
Tn. S juga mengeluh nyeri kepala parah, pusing,
pembuluh darah otak) berhubungan
penglihatan buram, mual, telinga berdengung,
dengan ketidak mampuan keluarga untuk
detak jantung tidak teratur dan mudah lelah.
merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga kurang menyadari dampak masalah
tekanan darah tinggi.
kesehatan akibat penyakit hipertensi. Keluarga
kurang mampu untuk mengambil keputusan
tentang masalah kesehatan karena tidak
mengetahui secara luas tentang hipertensi.
Keluarga kurang memahami bagaimana
penanganan penyakit hipertensi.
Objektif:
RR: 28 X/mnt
Suhu: 36,5oC
Objektif:
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah yang
abnormal dengan diastol > 90 mmHg dan sistol > 140 mmHg yang dipengaruhi oleh
banyak faktor risiko. Hipertensi dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu hipertensi
primer (essensial) dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer merupakan penyebab
kematian terbesar dengan presentase 90% dibandingkan dengan hipertensi sekunder
dengan presentase 10% karena penyebab dari langsung (etiologi) dari hipertensi primer
tidak diketahui dan penderita yang mengalami hipertensi primer tidak mengalami gejala
(asimtomatik). Terapi hipertensi dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu terapi medis
dan non-medis. Kontrol pada penderita hipertensi sangat diperlukan untuk mencegah
komplikasi lebih lanjut.
3.2. SARAN
Untuk menurunkan resiko hipertensi, pasien yang menderita hipertensi
hendaknya melakukan terapi medis maupun non-medis secara kontinyu, melakukan pola
gaya hidup sehat seperti olahraga teratur, diet teratur sesuai dengan kebutuhan dan lain-
lain