PHARMACEUTICAL
FIQH
Contact Us
Phone: 082231197319
Email: dinnyliana626@gmail.com
DAFTAR ISI
Materi
Pengobatan Nabi
3 Kajian Ilmiah Pengobatan ala
Rasul
Point Pembahasan
Benda Najis Sebagai Sarana Terapi Dalam Perspektif
Islam
Para ulama sepakat bahwa sesuatu
Islam adalah agama yang sangat smpurna, salah satu bukti keadaan itu bila dikatan dharurat bila
kesempurnaan ajaran Islam adalah mengutamakan kesehatan. keadaan tersebut mengancam agama, jiwa,
Kondisi
Kesehatan sangat penting karena dengan sehat orang bisa akal, keturunan dan harta.
Darurat
sempurna melaksanakan ibadah, kesehatan juga merupakan salah
dalam Islam Dalam situasi darurat pun berobat
satu tujuan ditegakkannya hukum Islam, namun demikian dalam
dengan yang halal tetap harus diusahakan
menuju sehat harus dengan etika yang benar. Dalam dunia medis
walau dalam keadaan darurat.
dalam pengobatan sering ditemukan benda-benda najis dan kotor.
Dalam pandangan Islam hal tersebut tidak diperbolehkan dalam
Adapun yang berkenaan dengan air
pengobatan, namun dalam kesehatan barang-barang najis tersebut
kencing dan kotoran binatang yang tidak
memiliki manfaat dan dapat menyembuhkan penyakit.
dimakan dagingnya, ulama sepakat bahwa
itu adalah najis, hal ini berdasarkan dengan
Bersuci dari hadist Rasulullahi yang artinya “Ini ada
Air Urine dapat menyembuhkan sakit mata dan
Najis benda najis” dalam hadist lain
lainnya
“Sesungguhnya benda ini adalah najis.
Dan ia adalah kotoran keledai”
(Muhammad Kamil Abdushsamad:2013) Islam
mengungkapkan istilah kotoran atau kuman dengan sebutan najis. Perlu diketahui bahwa diharamkannya
Najis dalam Islam harus dibersihkan, baik yang menempel pada suatu benda untuk dimanfaatkan bukan
badan, pakaian, makanan ataupun minuman. Al-Qur’an dan hadit berarti ia najis. Contoh, obat-obatan
terlarang secara hukum adalah haram,
telah mempertegaskan bahwa keagungan Islam disebabkan Islam Pemanfaatan tetapi tetap suci. Beda halnya dengan
menganjurkan kebersihan, yang menjadi pintu pertama
Benda Najis benda najis, karena sudah pasti
menyingkirkan kuman-kuman. Seperti pada dalil dibawah ini: diharamkan. Ini berarti setiap benda najis
adalah haram dan benda yang haram
“Bersucilah kalian dari air kencing, sebab pada umumnya belum tentu najis.
siksa kubur berasal darinya”
Rincian Pembahasan
ْ ِض ُع َعْن ُه ْم إ َ َث َوي ْ
Maslahah Dharuriyyah
۟ ۟
Kemaslahatan yang mendasar dalam memelihara ُّور ٱلَّ ِذ َٰٓى أُن ِزَل ن ٱل او ع َّب
ٱت و وه
َ ُ َ َ ُ َُ ََ ُ ُ َ َ ر ص نو وهر زَّ عو ۦ ِ
و ِ
ب ا
و ُين ءَ َامن
ِ َّ
َ فَٱلذ
ك ُى ُم ٱلْ ُم ْفيِ ُحو َن َٰٓ ۟
َ َِم َعَٰٓوُۥ ۙ أُوٰلَئ
agama, jiwa, akal, keturunan dan harta (ada yang
mengatakan dalam menjaga agama, jiwa, hurmah,
keturunan dan harta).
cc
Para ulama sepakat bahwa sesuatu keadaan itu
Maslahah Hajjiyah bila dikatan dharurat bila keadaan tersebut
mengancam agama, jiwa, akal, keturunan dan harta.
Yaitu untuk menghilangkan kesulitan atau menjadikan
Dalam situasi darurat pun berobat dengan yang halal
pemeliharaan lima unsur pokok menjadi lebih baik.
tetap harus diusahakan walau dalam keadaan darurat.
Maslahah Tahsiniyyah Seperti dalil dibawah ini:
Yaitu maslahah yang bersifat pelengkap dari dua “Sesungguhnya Allah SWT tidak menjadikan
maslahah sebelumnya. obat untuk umatku dari sesuatu yang diharamkan”
HR. Bukhari.
Sedangkan dalam Al-Qur’an seni manusia dianggap sebagai
najis sebagaimana Firman Allah dalam surat Al-A’raf ayat 157
○
2. Bersuci dari Hadist
Najis berasal dari bahasa Arab yaitu, an najasah lawan 3. Pemanfaatan Benda Najis
kata dari ath tharah. Najis bentuk jama’nya adalah al anjas, Dalam menentukan status hukum
yaitu nama bagi benda kotor menurut syara’. Bahasa najis memanfaatkan benda najis, diarahkan kepada
berarti “sesuatu yang kotor” lawan dari bersih dan suci” dua hal, yakni; pertama pemanfaatan benda
najis sebagai sarana ibadah, menurut Wahbah,
Najis terbagi kepada dua jenis, yaitu najis haqiqy dan bahwa najis yang tidak dimaafkan oleh syara’,
najis hukmy. Najis haqiqy terbagi kepada beberapa jenis, jika najis ini (kotoran) mengenai badan atau
yakni Muqhalazhah (berat), Mukhaffafah (ringan) dan alat yang akan dipergunakan untuk shalat akan
Muraqaqah (sedang). Najis haqiqy, pada umumnya najis menghalangi sahnya ibadah shalat. Jadi
seperti ini dapat dirasa dan dilihat secara kasat mata, seperti penggunaan najis sebagai sarana ibadah adalah
kencing. Sedangkan najis hukmy tidak dapat dilihat dan tidak tidak boleh, kalau digunakan juga sedangkan
dapat dirasa, seperti junub. Benda-benda yang termasuk seseorang masih mampu mencari yang lain
dalam katagori najis diantaranya adalah, babi, darah, air maka batallah ibadahnya, karena syarat sahnya
kencing, tinja, arak, nanah dan lain sebagainya. Air kencing cc
ibadah adalah suci dari hadas dan najis. Dari
termasuk benda bernajis. Air kencing orang yang dewasa pendapat ini difahami bahwa menggunakan air
adalah termasuk najis sebagaimana sabda Rasulullah Saw seni jika tidak dibersihkan sedangkan dia akan
dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim dan Bukhari: melakukan ibadah shalat hukumnya haram.
“Anas bin Malik seorang Arab Badui buang air kecil di Karena shalat akan sah kalau suci dan bersih
masjid, lalu sebagian sahabat menghampirinya. Rasulullah dari najis.
berkata, jangan hentikan dia. Setelah itu, beliau meminta
Perlu diketahui bahwa diharamkannya suatu
seember air, lalu menyiramkannya pada tempat kencing itu”.
benda untuk dimanfaatkan bukan berarti ia
HR al Bukhari dan Muslim. najis. Contoh, obat-obatan terlarang secara
hukum adalah haram, tetapi tetap suci. Beda
Adapun yang berkenaan dengan air kencing dan kotoran halnya dengan benda najis, karena sudah pasti
binatang yang tidak dimakan dagingnya, ulama sepakat diharamkan. Ini berarti setiap benda najis
bahwa itu adalah najis, hal ini berdasarkan dengan hadist adalah haram dan benda yang haram belum
Rasulullahi yang artinya “Ini ada benda najis” dalam hadist tentu najis.
lain “Sesungguhnya benda ini adalah najis. Dan ia adalah
kotoran keledai”
HALAL HARAMNYA MAKANAN-MINUMAN
Alasan mengapa suatu makanan diharamkan yaitu: Diperbolehkannya makan makanan haram jika: dalam
diperintahkan dalam Al-Qur’an untuk membunuhnya, dilarang keadaan terpaksa sedang ia tidak menginginkannya,
untuk dibunuh, kotor dan menjijikkan, serta menimbulkan dan tidak pula melampaui batas
bahaya/penyakit.
Rukun menyembelih terdiri dari 5:
Haram karena diperintahkan untuk membunuhnya yaitu: ular,
Ada yang menyembelih (Harus orang Islam)
gagak, tikus, anjing galak/rabies, burung elang. Ada binatang yang akan disembelih
Haram karena dilarang membunuhnya: semut, tawon, burung Ada alat untuk menyembelih harus tajam; kecuali:
kuku, gigi dan tulang
teguk-teguk, burung suradi
Menyebut nama Allah/Basmallah
Haram karena menjijikkan: ulat, kutu, kepinding, cacing.
“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman Adab makan dan munum ala Rasul:
keras (khamr), berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi
Membasuhlah tangan dengan air sebelum makan
nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji dan termasuk Membaca doa makan atau minum, setidaknya
perbuatan syaitan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu membaca basmalah saat memulai dan membaca
agar kamu beruntung”. QS Al Maidah : 90 alhamdulilah saat mengakhirinya.
Jika makan bersama dahulukan yang lebih tua
Makanan haram meliputi bangkai, darah, daging babi, binatang mengambil makan dan minuman.
yang disembelih dengan menyebut nama/sebutan selalin Allah, Mulai makan dengan tangan kanan dan mengambil
binatang yang mati tercekik, binatang yang mati terpukul, makanan atau minuman yang berada dekat dengan
binatang yang mati karena jatuh, binatang yang mati karena kita
ditanduk binatang lain, binatang yang mati dimakan binatang Tidak mengambil makanan dan minuman secara
buas; terkecuali yang sempat kamu menyembelihnya, binatang berlebihan
Menghabiskan makanan dan minuman yang
yang disembelih untuk berhala.
diambil.
Bangkai yang dihalalkan yaitu binatang laut dan belalang. Tidak mencela makanan dan minuman yang hendak
Dihalalkan atas kita dua macam bangkai : ikan dan belalang. HR. disantap
Tidak makan dan minum sambil berdiri, berjalan
Ibn Majah
atau tengkurap (tiduran).
Tidak meninggalkan sampah atau bekas makanan.
KAJIAN ILMIAH PENGOBATAN NABI
Konsep Pengobatan: Mengkontraksikan 80 titik saraf.
Melemaskan otot-otot
Pengobatan Konvensional Meringankan konstipasi
Pengobatan Alami Meningkatkan daya tahan tubuh
Pengobatan Nabi : Madu dan Jintan Hitam