Islam adalah salah satu agama yang diakui keberadaaannya di Indonesia. Jumlah penganut
agama Islam di Indonesia sangat banyak dibandingan penganut agama non Islam. Islam
adalah agama yang benar disisi Allah dan hamba-hambanya, sehingga Allah menurunkan Al-
Qur’an untuk menjadi pedoman hidup bagi manusia(muslim) khusus untuk umat Nabi
Muhammad Saw. Didalam Al-Qur’an ada ayat yang menerangkan bahwa salah satu tujuan
diturunkannya Al-Qur’an adalah sebagai obat dan rohmat bagi orang – orang mukmin.
Misalnya dengan ilmu8 kesehatan, ilmu ini zaman nabi pun ada tapi belum semaju sekarang
karena adanya pengaruh globalisasi. Tokoh Islam yang terkenal di dunia kesehatan salah
satunya yaitu Ibnu Sina.Islam sangat menyarankan untuk selalu menjaga kesehatan karena
dengan jiwa yang sehat akan mempermudah sekali kita untuk beribadah kepada Allah karena
tujuan kita diciptakan adalah untuk beribadah kapada-Nya.Islam menaruh perhatian yang
besar sekali terhadap dunia kesehatan dan keperawatan guna menolong orang yang sakit dan
meningkatkan kesehatan. Kesehatan merupakan modal utama untuk bekerja, beribadah dan
melaksanakan aktivitas lainnya. Ajaran Islam yang selalu menekankan agar setiap orang
memakan makanan yang baik dan halal menunjukkan apresiasi Islam terhadap kesehatan,
sebab makanan merupakan salah satu penentu sehat tidaknya seseorang.
"Wahai sekalian manusia, makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi. Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa yang baik-baik yang Kami
rezekikan kepadamu" (QS al-Baqarah: l68, l72).
Makanan yang baik dalam Islam, bukan saja saja makanan yang halal, tetapi juga makanan
yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan, baik zatnya, kualitasnya maupun ukuran atau
takarannya. Makanan yang halal bahkan sangat enak sekalipun belum tentu baik bagi
kesehatan.Sebagian besar penyakit berasal dari isi lambung, yaitu perut, sehingga apa saja isi
perut kita sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Karena itu salah satu resep sehat Nabi
Muhammad SAW adalah memelihara makanan dan ketika makan, porsinya harus
proporsional, yakni masing-masing sepertiga untuk makanan, air dan udara (HR. Turmudzi
dan al-Hakim)..Anjuran Islam untuk hidup bersih juga menunjukkan obsesi Islam untuk
mewujudkan kesehatan masyarakat, sebab kebersihan pangkal kesehatan, dan kebersihan
dipandang sebagai bagian dari iman. Itu sebabnya ajaran Islam sangat melarang pola hidup
yang mengabaikan kebersihan, seperti buang kotoran dan sampah sembarangan, membuang
sampah dan limbah di sungai/sumur yang airnya tidak mengalir dan sejenisnya. Islam sangat
menekankan kesucian (al-thaharah), yaitu kebersihan atau kesucian lahir dan batin. Dengan
hidup bersih, maka kesehatan akan semakin terjaga, sebab selain bersumber dari perut
sendiri, penyakit seringkali berasal dari lingkungan yang kotor.
Islam juga sangat menganjurkan kehati-hatian dalam bepergian dan menjalankan pekerjaan,
dengan selalu mengucapkan basmalah dan berdoa. Agama sangat melarang perilaku nekad
dan ugal-ugalan, seperti bekerja tanpa alat pengaman atau ngebut di jalan raya yang dapat
membahayakan diri sendiri dan orang lain.
“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan” (al-Baqarah:: l95).
Hal ini karena sumber penyakit dan kesakitan, tidak jarang juga berasal dari pekerjaan dan
risiko perjalanan. Sekarang ini kecelakaan kerja masih besar disebabkan kurangnya
pengamanan dan perlindungan kerja. Lalu lintas jalan raya; darat, laut dan udara juga
seringkali diwarnai kecelakaan, sehingga kesakitan dan kematian karena kecelakaan lalu
lintas ini tergolong besar setelah wabah penyakit dan peperangan.Jadi walaupun seseorang
sudah menjaga kesehatannya sedemikian rupa, risiko kesakitan masih besar, disebabkan
faktor eksternal yang di luar kemampuannya menghindari. Termasuk di sini karena faktor
alam berupa rusaknya ekosistem, polusi di darat, laut dan udara dan pengaruh global yang
semakin menurunkan derajat kesehatan penduduk dunia. Karena itu Islam memberi
peringatan antisipatif: jagalah sehatmu sebelum sakitmu, dan jangan abaikan kesehatan,
karena kesehatan itu tergolong paling banyak diabaikan orang. Orang baru sadar arti sehat
setelah ia merasakan sakit.
2. Perkembangan Keperawatan Masa Penyebaran Kristen
Agama Kristen juga memiliki peranan yang sangat penting dalam keperawatan dimana
agama merupakan bagian utama yang tidak bias dipisahkan dari kehidupan seseorang. Dalam
hal ini baik yang merawat maupun yang dirawat. Agama Kristen memandang bahwa
seseorang yang sakit itu sebagai bentuk dari pertobatan. Maka dari itu dalam merawat
seseorang harus memiliki iman yang kuat dalam niatnya.Tindakan medis dalam dunia
keperawatan tidak menyertakan tuhan maka tindakan-tindakan yang dilakukan menjadi tidak
terarah dan tidak akan tercapai sesuai dengan harapan yang kita inginkan.
3. Perkembangan keperawatan dalam Agama Budha
Agama budha mengajarkan kepada semua umatnya untuk menghargai makhluk hidup tanpa
terkecuali dari sudut pandang itulah pemberian askep harus sesuai ajaran agama budha.
Karena apabila tidak terpenuhi maka klien merasa tidak puas atas pelayanan perawat.
4. Perkembangan Keperawatan dalam Agama hindu
Dalam ajaran agama hindhu terdapat upacara manusia yajna. Upacara tersebut untuk
membersihkn diri lahir batin serta memelihara secara rohaniah hidup manusia. Jika umat
hindhu ada yang sakit dilakukan tradisi melukat sebagai sarana pembersihan diri dan pikiran
untuk membuang sial biasanya juga diikuti mandi kelaut.
Pengertian Akhlak.
Kata “akhlak” berasal dari bahasa arab yaitu ” Al-Khulk ” yang berarti tabeat,
perangai, tingkah laku, kebiasaan, kelakuan. Menurut istilahnya, akhlak ialah sifat yang
tertanam di dalam diri seorang manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang dan
mudah tanpa adanya suatu pemikiran dan paksaan. Dalam KBBI, akhlak berarti budi pekerti
atau kelakuan.
Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu
keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak adalah bentuk
jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau
tabiat. Tiga pakar di bidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al Gazali, dan Ahmad Amin
menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat
memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.Kata akhlak
diartikan sebagai suatu tingkah laku, tetapi tingkah laku tersebut harus dilakukan secara
berulang-ulang tidak cukup hanya sekali melakukan perbuatan baik, atau hanya sewaktu-
waktu saja.
Seseorang dapat dikatakan berakhlak jika timbul dengan sendirinya didorong oleh
motivasi dari dalam diri dan dilakukan tanpa banyak pertimbangan pemikiran apalagi
pertimbangan yang sering diulang-ulang, sehingga terkesan sebagai keterpaksaan untuk
berbuat. Apabila perbuatan tersebut dilakukan dengan terpaksa bukanlah pencerminan dari
akhlak. Dalam Encyclopedia Brittanica akhlak disebut sebagai ilmu akhlak yang mempunyai
arti sebagai studi yang sistematik tentang tabiat dari pengertian nilaibaik, buruk, seharusnya
benar, salah dan sebaginya tentang prinsip umum dan dapat diterapkan terhadap sesuatu,
selanjutnya dapat disebut juga sebagai filsafatmoral.
Pengertian Akhlak Menurut Para Ahli
Adapun pengertian akhlak menurut para ahli yang diantaranya yaitu:
Menurut Ibnu Maskawaih
Menurutnya akhlak ialah “hal li nnafsi daa’iyatun lahaa ila af’aaliha min ghoiri fikrin walaa
ruwiyatin” yakni sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Menurut Abu Hamid Al Ghazali
Akhlak adalah sifat yang terpatri dalam jiwa manusia yang darinya terlahir perbuatan-
perbuatan yang dilakukan dengan senang dan mudah tanpa memikirkan dirinya serta tanpa
adanya renungan terlebih dahulu.
Menurut Ahmad Bin Mushthafa
Akhlak ialah sebuah ilmu yang darinya dapat diketahui jenis-jenis keutamaan, dimana
keutamaan itu ialah terwujudnya keseimbangan antara tiga kekuatan yakni kekuatan berpikir,
marah dan syahwat atau nafsu.
Dari beberapa uraian diatas Yunahar Ilyas berpendapat bahwa ruang lingkup akhlak itu
sangat luas, mencakup seluruh asfek kehidupan, baik secara vertikal dengan Allah Swt.
maupun secara horizontal sesama makhluk Tuhan.
Dan Yunahar Ilyas pun membagi ruang lingkup akhlak menjadi 6 bagian, diantaranya:
Akhlak terhadap Allah Swt.
Akhlak terhadap Rasulullah Saw.
Akhlak terhadap diri sendiri.
Akhlak dalam keluarga.
Akhlak bermasyarakat.
Adapun ruang lingkup bidang studi akhlak adalah:
1. Akhlak terhadap diri sendiri meliputi kewajiban terhadap dirinya disertai dengan larangan
merusak, membinasakan dan menganiyaya diri baik secara jasmani (memotong dan merusak
badan), maupun secara rohani (membirkan larut dalam kesedihan).
2. Akhlak dalam keluarga meliputi segala sikap dan perilaku dalam keluarga, contohnya
berbakti pada orang tua, menghormati orang tua dan tidak berkata-kata yang menyakitkan
mereka.
3. Akhlak dalam masyarakat meliputi sikap kita dalam menjalani kehidupan soaial, menolong
sesama, menciptakan masyarakat yang adil yang berlandaskan Al-Qur’an dan hadist.
4. Akhlak dalam bernegara meliputi kepatuhan terhadap Ulil Amri selama tidak bermaksiat
kepada agama, ikut serta dalam membangun Negara dalam bentuk lisan maupun fikiran.
5. Akhlak terhadap agama meliputi berimn kepada Allah, tidak menyekutukan-Nya,
beribadah kepada Allah. Taat kepada Rosul serta meniru segala tingkah lakunya.
Prinsip akhlak dalam Islam yang paling menonjol adalah bahwa manusia dalam melakukan
tindakan-tindakannya, ia mempunyai kehendak-kehendak dan tidka melakukan sesuatu. Ia
harus bertanggung jawab atas semua dilakukannya dan harus menjaga perintah dan larangan
akhlak. Tanggung jawab itu merupakan tanggung jawab pribadi muslim, begitupun dalam
kehidupan sehari-hari harus selalu menampakkan sikap perbuatan berakhlak. Akan tetapi
akhlak bukalah semata-mata hanya perbuatan akan tetapi lebih kepada gambaran jiwa yang
tersembunyi.
Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Aqidah Akhlak antara lain
adalah:
1. Insting (Naluri)
Aneka corak refleksi sikap, tindakan dan perbuatan manusia dimotivasi oleh kehendak yang
dimotori oleh Insting seseorang ( dalam bahasa Arab gharizah). Insting merupakan tabiat
yang dibawa manusia sejak lahir. Para Psikolog menjelaskan bahwa insting berfungsi sebagai
motivator penggerak yang mendorong lahirnya tingkah laku antara lain adalah:
a) Naluri Makan (nutrive instinct). Manusia lahir telah membawa suatu hasrat makan tanpa
didorang oleh orang lain.
b) Naluri Berjodoh (seksul instinct). Dalam alquran diterangkan, yang artinya:
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak”.
c) Naluri Keibuan (peternal instinct) tabiat kecintaan orang tua kepada anaknya dan
sebaliknya kecintaan anak kepada orang tuanya.
d) Naluri Berjuang (combative instinct). Tabiat manusia untuk mempertahnkan diri dari
gangguan dan tantangan.
e) Naluri Bertuhan. Tabiat manusia mencari dan merindukan penciptanya.
Naluri manusia itu merupakan paket yang secara fitrah sudah ada dan tanpa perlu dipelajrari
terlebih dahulu.
2. Adat atau kebiasaan
Adat atau Kebiasaan adalah setiap tindakan dan perbuatan seseorang yang dilakukan secara
berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan. Abu Bakar Zikir
berpendapat: perbutan manusia, apabila dikerjakan secara berulang-ulang sehingga mudah
melakukannya, itu dinamakan adat kebiasaan.
3. Wirotsah (keturunan) adapun warisan adalah:
Berpindahnya sifat-sifat tertentu dari pokok (orang tua) kepada cabang (anak keturunan).
Sifat-sifat asasi anak merupakan pantulan sifat-sifat asasi orang tuanya. Kadang-kadang anak
itu mewarisi sebagian besar dari salah satu sifat orang tuanya.
4. Milieu
Artinya suatu yang melingkupi tubuh yang hidup meliputi tanah dan udara sedangkan
lingkungan manusia, ialah apa yang mengelilinginya, seperti negeri, lautan, udara, dan
masyarakat. milieu ada 2 macam:
a) Lingkungan Alam
Alam yang melingkupi manusia merupakan faktor yang mempengaruhi dan menentukan
tingkah laku seseorang. Lingkungan alam mematahkan atau mematangkan pertumbuhn bakat
yang dibawa oleh seseorang. Pada zaman Nabi Muhammad pernah terjadi seorang badui
yang kencing di serambi masjid, seorang sahabat membentaknya tapi nabi melarangnya.
Kejadian diatas dapat menjadi contoh bahwa badui yang menempati lingkungan yang jauh
dari masyarakat luas tidak akan tau norma-norma yang berlaku.
b) Lingkungan pergaulan
Manusia hidup selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Itulah sebabnya manusia harus
bergaul. Oleh karena itu, dalam pergaulan akan saling mempengaruhi dalam fikiran, sifat, dan
tingkah laku. Contohnya Akhlak orang tua dirumah dapat pula mempengaruhi akhlak
anaknya, begitu juga akhlak anak sekolah dapat terbina dan terbentuk menurut pendidikan
yang diberikan oleh guru-guru disekolah.
3
klient mempunyai hak untuk mengetahui ,berkata jujur merupakan kewajiban
moral,menghilangkan emas,dan penderitaan,meningkat kan kerja sama klient maupun
keluarga dan memenuhi kebutuhan perawat.
Sikap jujur bagi perawat sangat penting, karena para klient akan di percaya pada setiap
arahan dari seorang perawat yang bersikap jujur. Sikap jujur itu misalnya mengatakan
penyakit apa yang sebenarnya diderita oleh si klient ,tidak menambah nambahkan dan
mengurangi ,mengatakan sebenarnya bahwa penyakit yang dideritakan memang sangat
mudah untuk disembuhkan (jangan pernah menakut nakuti klient bahwa penyakit yang
sesungguhnya susah untuk disembuhkan ;mengatakan dengan sebenanrnya bahwa dirinya
kurang mengetahui mengenai apa yang diderita oleh si klient,jangan sampai memberi
informasi mengenai keluhan klient,padahal sebenarnya ia tidak mengetahui apa apa atau
tidak punya cukup keahlian dibidang itu.
3. Adil
Keadilan (justice) merupakan bahwa mereka yang sederajat harus diperlakukan
sederajat, sedangkan yang tidak sederajat harus diperlakukan tidak sederajat sesuai dengan
kebutuhan mereka. Ini berarti bahwa kebutuhan kesehatan dari mereka yang sederajat harus
menerima sumber pelayanan kesehatan dalam jumlah sebanding. Ketika seseorang
mempunyai kebutuhan kesehatan yang besar, maka menurut prinsip ini ia harus mendapatkan
sumber kesehatan yang besar pula. Keadilan juga berbicara tentang kejujuran dan
pendistribusian barang dan jasa secara merata. Fokus hukum adalah perlindungan
masyarakat, sedangkan fokus hukum kesehatan adalah konsumen. Sedangkan tidak
merugikan (Non maleficience) dalam prinsip keperawatan, yang menyatakan tidak
menimbulkan bahaya atau cedera fisik dan psikologis klien. Menurut Johnson 1989
menyatakan bahwa prinsip ini untuk tidak melukai orang lain berbeda dan lebih keras
daripada prinsip untuk melakukan baik.
b. Tindakan Perawat Dalam Berperilaku Tidak Merugikan
1. Bila ada klien dirawat dengan penurunan kesadaran, maka harus dipasang side driil.
2. Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan dan bertanggung gugat atas akibat yang
mungkin terjadi.
3. Penampilan perawat yang diharapkan agar menunjang kesembuhan pasien.
4. Perawat yang melakukan immunisasi pada anak sehat, dimana perawat melakukan tindakan
yang dapat menimbulkan nyeri.
5. Perawat yang menunda pekerjaan rutinnya terhadap seorang klien karena mempertimbangkan
kebutuhan klien-yang terganggu tidurnya-untuk dapat istirahat dengan nyaman.
6. Tegas dalam bertindak sesuai dengan pengetahuan dan kebijakan serta pertimbangan yang
matang.
7. Bekerja dengan menggunakan sarana dan fasilitas yang ada secara efektif dan efisien.
8. Menguasai ilmu pengetahuan keterampilan dan sikap profesional keperawatan.
9. Perawat dapat membedakan masalah pribadi dengan masalah pekerjaan.
10. Perawat harus menggunakan alat-alat kesehatan yang steril, agar tidak menimbulkan infeksi
pada klien.
4. Amanah
Amanah termasuk akhlak mulia yaitu jujur,bertanggungjawab,tepercaya.Menyimpan
rahasia sabda nabi Muhhamad SAW : Bila seseorang menutup rahasia/aib orang lain di
dunia,pasti Allah menutup pula keaiban nya di hari kiamat .
‘’Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya,dan menyuruh kamu apabila menetap kan hokum di antara manusia
supaya kamu menetap kan dengan adil . sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang
sebaik baiknya kepadamu.sesungguhnya Allah maha mendengar dan melihat.’’QS.An-nisa
ayat 58
5.Sabar
Keperawatan islami mengajarkan bekerja dengan tenang,tidak tergesa gesa tetapi cepat dan
tepat ,sabar terus berupaya sampai saat tawakal,sabar tidak berarti lamban , innallaaha
ma’ashobiriin(sesungguhnya Allah menyukai orang yang sabar).
Sikap sabar merupakan sesuatu yang mulia dan merupakan sifat terpuji, yang denganya
Allah Swt,membedakan antara manusia dengan binatang adalah sifat sabar ketika marah.Dan
ini bukan sesuatu yang aneh ,sifat sabar adalah penghulu dari segala kemuliaan dan sumber
segala kebaikan dan sumber segala ketenangan.
Sebagai seorang perawat dalam melayani pasien kita harus selalu sabar,walupun tidak
semua pasien membutuhkan pertolongan dan kasih sayang ,tidak semua pasien yang
menunjukan perasaan kasih sayang,bahkan tidak kurang adanya pasien yang justru yang
menjengkelkan dan tidak menunjukan simpati sama sekali,akan tetapi kita selaku pelayanan
kesehatan harus tetap sabar,melayani dengan sabar adalah perbuatan yang terpuji disisi Allah
Swt.
6. Ikhlas
Ikhlas disini dalam arti sikap yang murni ,semata mata demi memperoleh ridha dan
perkenan Allah dalam proses keperawatanya.setiap kali kita menolong seseorang dengan
ikhlas ,berarti kita telah menabung untuk mendapat pertolongan Allah.karena sesungguhnya
kesempatan menolong orang lain hanya ada jika Allah yang maha agung memberi
kesempatan kepada kita.Andaikan kemampuan menolong secara fisik sangat
terbatas,tolonglah dengan taburan do’a .percayalah,tidak ada kebaikan sekecil apapun kecuali
diperhatikan dan di balaskan dengan sempurna oleh Allah Swt.
Sumbangkan ilmu pengetahuan ,sedikitpun jangan pernah sungkan untuk mengajar kan ilmu
dan pengalaman yang kita miliki agar orang lain bertambah
ilmunya,wawasanya,pengalamanya dan kemampuanya.kita harus amanah dengan ilmu dan
pengalaman kita dengan cara menyalurkan untuk membantu orang lain.
Belas kasihan seorang perawat sangatlah penting yang perlu kita hadirkan salah satunya
bersikaplah angaat sopan dan penuh penghormatan jika rasulullah SAAW berbincang dengan
paara sahabatnya,beliau selalu berusaha menghormatinya sebagai perawat kita wajib
mencontoh, berilah penghormatan kepada pasien dengan cara perhatian,car
mengobatinya,mendengarkan keluhannya dsb.dalam keperawatan ada sebutan baahwaa
kaasih sayang dan belaas kaasihaan sseorang perawat seperti seorang ibu dan anaaknya.
senangkan perasaaannyaa selalu memujilah dengn tulus daan tepat terhadap sessuaatu
yang laayaak di puji sambil kita kaaitkan dengan kebesaran aallaah sehingga paassien yang di
puji teringaat aka nasal muasal ningmat yang di raihnya walaupun dalaam keadaaan
saakit.selalu mendo’akan agar allah menyempurnakan ganjaraan kebaikan terhadapnya dan
mendo’akan unutuk kesembuhannya.
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
Pelayanan kesehatan adalah: pelayanan keperawatan sebagai bentuk ibadah berdasarkan
Al-quraan dan Hadist untuk mencari ridho Allah SWT, dengan akhlak seseorang perawat
menurut agama islam itu harus : amanah,sabar,adil,empati dan jujur,ikhlas dan penampilan
yang menyenangkan dan menutup aurat.
Sebagai seorang perawat dalam melayani pasien kita harus selalu sabar,walupun tidak
semua pasien membutuhkan pertolongan dan kasih sayang,tidak semua pasien yang
menunjukan perasaan kasih sayang,bahkan tidak kurang adanya pasien yang justru yang
menjengkelkan dan tidak menunjukan simpati sama sekali,akan tetapi kita selaku pelayanan
kesehatan harus tetap sabar,melayani dengan sabar adalah perbuatan yang terpuji disisi Allah
Swt.
B. Saran
Demikianlah penulisan makalah ini semoga bermanfaat bagi para pembaca maupun penulis.
Besar harapan semoga didalam maakalah dengan materi pelayanan akhlak mulia ini dapat
menjadi referensi bagi pembaca ataau mahasiswa sebagai calon perawatkedepanya.
1. Pemberian nasehat oleh penasehat dalam suscatin (kursus calon pengantin) Seperti yang
telah dikatakan oleh bapak SH bahwa hal yang disiapkan untuk membina keluarga sakinah
adalah dengan memberikan bimbingan pra nikah kepada cantin dengan tujuan
mempersiapkan calon pengantin dalam mengarungi kehidupan barunya nanti yaitu kehidupan
rumah tangga, baik dari segi fisik maupun pesikis agar terbentuk menjadi keluarga
sakinah, mawadah, wa rahmah. KUA kecamatan Ngaliyan telah berusaha
mewujudkan keluarga yang sakinah melalui proses bimbingan pra nikah yang di khusukan
pada calon pengantin.
Bagi calon pengantin yang memahami tujuan menikah, maka rumah tangganya akan
harmonis serta jauh dari hal hal yang negatif. Tujuan pernikahan yang baik akan senantiasa
menghasilkan rumah tangga yang baik pula. Akan tetapi jika tujuan yang di niatkan pada
awalanya buruk, maka mungkin saja akan muncul hal hal yang tidak di inginkan dalam
pernikahan.
“Tujuan pernikahan mengajarkan pada setiap pasangan agar mempunyai rasa tanggung jawab
dan perasaan lkasih sayang terhadap keluarga, dari rasa tanggung jawab tersebut timbullah
keinginan ntuk mengubah ke arah yang lebih baik. Oleh karna itu tujuan tersebut akan di
capai terlebih dahulu pada kesepakatan antara pasangan. Kesepakatan itulah yang akan di
bahas pada saat saat bimbingan pra nikah berlangsung” (Wawancara dengan Bpk SH KUA
Kec. Ngaliyan 13 september 2015).
Banyak hal yang disampaikan ketika bimbingan pra nikah itu dilaksanakan, seperti kata
Bapak SH berikut bahwa;
“Pembinaan pra nikah yang diselenggarakan menyampaikan semua perihal keperluan
pengetahuan tentang nikah, baik secara agama
maupun kewajibanselaku warga Negara yang baik, yang saya maksud adalah undang-undang
nikah” (wawancara dengan pak M.Siddaqudin Basya. Penghulu, 14 September 2015)
Dengan begitu ini merupakan suatu upaya pemberian bantuan kepada calon pengantin dalam
memcahkan masalah dan informasi yang di hadapi oleh pasangan. Dan tujuan dari
terselenggaranya pembinaan pra nikah ini agar tercapai kemantapan untuk memahami,
menerima, dan mengarhkan calon pengantin secara optimal dalam mencapai penyesuaian diri
dengan lingkungan, baik lingkungan secara umum maupun lingkungan keluarga 2. Proses
pelaksanaan pembinaan pra Nikah
Pelaksanaan pembinaan pra nikah ini dijalankan sesuai dengan perencanaan yang telah
direncanakan oleh KUA Ngaliyan, seperti yang dikatakan oleh Bapak US;
“Kita melaksanakan semua kegiatan apapun sesuai dengan program kerja yang telah
diberlakukan di KUA ini, baik itu dari segi fisik, administrasi, ataupun dalam bidang urusan
agama, dan hal yang yang dilakukan bidang BP4 untuk menciptakan atau membina keutuhan
rumah tangga sehingga menjadi keluarga yang sakinah itu mengikuti aturan yang berlaku di
AD/ART, selebihnya kami selalu mencoba untuk melakukan yang terbaik yang kami bisa.
Seperti tentang materi pemilihan jodoh dalam Islam, undang-undang perkawinan, hak dan
kewajiban suami dan istri, dll nya mas” (wawancara denagn Bpk. US di KUA Ngaliyan).
Dari pernyataan di atas peneliti menyimpulkan bahwa dalam pelaksanaan pembinaan terdapat
bebrapa hal yaitu:
Subjek (pembina atau tutor) merupakan salah satu unsur yang paling pokok dalam
melaksanakan pembinaan pra nikah. Pembinan atau tutor harus mampu membaca situasi dan
kondisi calon penantin yang dihadapi dan menguasai bahan atau materi serta dapat memberi
contoh yang baik, tenaga pembina itu sendiri yaitu seorang penghulu yang ada di KUA
Ngaliyan.
b. Objek pembina pra nikah
Objek pembinaan pra nikah adalah para calon pengantin yang telah mendaftarkan diri di
KUA. Setiap pasangan calon pengantin yang akan menikah mewajibkan untuk mengikuti
kegiatan pembinaan pra nikah. KUA Ngaliyan bertindak sebagai fasilitator yang turut aktif
untuk mempersiapkan para calon pengantin dalam mengarungi kehidupan rumah tangga,
tujuan pembinaan pra nikah ini agar calon pengantin memiliki kesadaran akan hak dan
tanggung jawab sebagai suami istri yang pada ahirnya dapat menciptakan kehidupan rumah
tangga yang aman, tentram, dan bahagia. Serta dapat membentuk keluarga yang sakiah
mawadah warohmah.
c. Materi pembinaan pra nikah
Materi adalah bahan yang akan digunakan oleh pembina dalam melakukan proses pembinaan
pra nikah. Materi materi yang di sampaikan berkaitan rumah tangga cara membentuk
keluarga yang sakinah, dan cara menjaga keutuhan rumah tangga.
Menurut SF tentang materi pembinaan keluarga sakinah pada pasangan pranikah adalah,
“Materi yang diberikan terutama ilmu-ilmu fiqih tentang keluarga sakinah. Bagaimana
berumah tangga dan menjalin hubungan yang harmonis”.
Menurut jawaban SF di atas tentang materi pembinaan keluarga sakinah pada pasangan
pranikah, DH menuturkan,
“Materinya meliputi nasehat-nasehat perkawinan meliputi seperti
cara melestarikan pernikahan, membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah dan warohmah.
Diberikan pengetahuan dalam berumah tangga tangga yang baik”.
Dari penuturan jawaban SF dan DH selaku petugas KUA, diperkuat oleh PA selaku pasangan
yang pernah mendapatkan materi tentang pembinaan keluarga sakinah. Materinya yaitu:
“Tentang cara-cara ijab-qabul, bersalaman dengan suami setelah melaksanakan ijab qabul
dan tentang cara-cara berumah tangga yang baik, menjalin hubungan yang baik,
berkomunikasi kepada keluarga dengan baik. Misalnya suami pergi dan pulang dari kerja
seorang istri harus bersalaman dan menjaga kehormatan keluarga. Seorang istri boleh keluar
rumah atas ijin seorang suami, kemudian diajarkan untuk solat berjamaah dengan suami”.
Jawaban ketiga informan (SF, DH, dan PA) di atas dapat disimpulkan bahwa materi yang
diberikan dalam pembinaan keluarga sakinah di Kantor Urusan Agama Kecamatan Ngaliyan
adalah ilmu-ilmu fiqih tentang keluarga sakinah, nasehat-nasehat perkawinan meliputi cara
melestarikan perkawinan, seorang istri menghormati suami dan saling menjaga keharmonisan
keluarga.
Adapun secara khusus materi yang disampaikan dalam pembinaan pra nikah di KUA
kecamatan Ngaliyan yaitu :
1. Materi UU Perkawinan dan Agama
Pembinaan pra nikah kusus calon pengantin di KUA ngaliyan di sampaikan materi tentang
Munakahat, kata nikah yang berasal dari bahasa arab yang di dalam bahasa indonesia di
terjemahkan dengan perkawinan. Nikah menurut istilah sariat islam adalah akad yang
menghalalkan pergaulan anatara laki-laki dan perepuan yang tidak ada hubungan mahram
sehingga dengan akad tersebut untuk komitmen antara hak dan kewajiban kedua pasanagan
suami istri. Undang undang RI No. 1 tahun 1974 menyatakan bahwa “ perkawinan adalah
ikatan lahir batin anatara seorang pria dan wanita sebagai suami istri untuk membentuk
keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa”.
Rumusan perkawinan yang di jelaskan dalam undang undang perkawinan tersebut, sekaligus
memberikan arahan agar pasangan calon pengantin yang telah menikah hendaknya
perkawinan tersebut dapat membentuk kehidupan rumah tangga yang aman tentran, dan
bahagia.
Pembekalan materi ini bertujuan untuk menjelaskan kepada calon pengantin mengenai
hukum dan peraturan pemerintah. Pada dasarnya islam sangat menganjurkan kepada umatnya
yang sudah siap fisik maupun pesikis untuk segera menikah. Materi munakahat juga di
sampaikan kepada calon pengantin yaitu tentang hukum perkawinan dalam islam.
Islam mengajrkan bahwa calon pengantin itu di wajibkan untuk memenuhi syarat dan rukun
perkawinan. Syarat dan rukun perkawinan itu sendiri adalah adanya calon mempelai dari
pihak laki-laki maupun perempuan, adanya ali dari pihak perempuan, adanya dua orang saksi
dan adanya ijab qobul. Jika salah satu dari pihak tersebut tidak ada yang terpenuhi maka
dalam islam perkawinan itu tidak sah.
2. Matri memilih jodoh
Ketika jodoh adalah masalah manusia sejak Nabi Adam dan Hawa yang sampai sekarang
masih hangat dan aktual, adapaun faktor yang harus di pertimbangkan dalam memilih
pasanagan hidup ialah
a. Agama
b. Keturunan
c. Akhlak dan budi pekerti yang baik
d. Pendidikan
e. Kesehatan f. Adat istiadat
g. Kecantikan dan kekayaan tergantung selera perorangan.
Kriteria calon istri yang baik: Rosulullah saw telah menggariskan bahwa kriteria calon istri
yang baik itu mencakup lima hal yaitu:
a. Karena hartanya
b. Karena keturunanya
c. Karna kecantikanya
d. Karena agamanya
e. Karena ahlaknya
Kriteria suami yang baik: memilih calon suami yang baik merupakan kewajiban bagi wali
calon mempelai wanita. Bagi wanita apabila hendak memilih calon suami hendaknya
mengutamakan:
a. Agamanya
b. Akhlaknya yang mulia
c. Telah mampu menanggung beban akibat pernikahan d. Pria yang bertanggung jawab
e. Pria yang bersifat penyayang.
Hal ini di jelaskan agar mereka bisa memilih dan memilih sebelum melangkah atau tidak
menimbulkan penyesalan di kemudian hari.
c. Berlaku hak pusaka. apabila salah seorang diantara suami isteri meninggal maka salah satu
berhak mewarisi walaupun keduanya belum campur.
d. Perlakuan dan pergaulan yang baik. Menjadi kewajiban suami isteri untuk saling berlaku
dan bergaul dengan baik, sehingga suasananya menjadi tentram, rukun dan penuh kedamaian
KELUARGA BERENCANA
Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat
dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu bermakna adalah perencanaan jumlah keluarga
dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau
penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya
Hukum KB (Keluarga Berencana) Menurut Pandangan Ulama
Salah satu program pemerintah untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk adalah
melalui program keluarga berencana (KB). Dengan kata lain program KB merupakan
program perencanaan jumlah keluarga yang bisa dilakukan dengan alat-alat kontrasepsi
seperti kondom, spiral pil atau yang lainnya. Bagaimanakah hukum KB dalam pandangan
islam?
Sedangkan KB juga sama-sama untuk mencegah kehamilan, bedanya ‘azl tanpa alat
sedangkan KB dengan alat bantu seperti kondom, pil atau spiral. Dan keduanya diqiyaskan
karena sama-sama untuk mencegah kehamilan, dan sama sekali tidak memutuskan
kehamilan.
Berangkat dari keterangan tersebut, maka ketika membahas hukum KB, terlebih dahulu yang
harus diketahui ialah bagaimana hukumnya ‘azl. Kemudian jika sudah diketahui kedudukan
hukum ‘azl maka kita tinggal menyamakan hukumnya saja.
Terdapat hadits yang memperbolehkan ‘azl, diantaranya adalah hadits yang diriwayatkan dari
Jabir ra:
“Dari Jabir ia berkata, kita melakukan ‘azl pada masa Rasulullah saw kemudian hal itu
sampai kepada Nabi saw tetapi beliau tidak melarang kami” (H.R. Muslim)
Namun ada juga hadits yang melarang ‘azl, di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan
Judamah binti Wahb:
س َو ُه َو يَقُو ُل لَقَ ْد َه َم ْمتُ أَنْ أَ ْن َهىٍ سلَّ َم فِي أُنَا َ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َ ِ سو َل هَّللا ُ ض ْرتُ َر َ شةَ قَالَتْ َح َ ت ُع َّكاِ ب أُ ْخ
ٍ ت َو ْه ِ عَنْ ُجدَا َمةَ بِ ْن
سو ُل ُ سألُوهُ عَنْ ا ْل َع ْز ِل فَقَا َل َرَ َ ش ْيئًا ثُ َّم َ
َ م َذلِ َكyْ ض ُّر أ ْواَل َد ُه َ
ُ َس فَإ ِ َذا ُه ْم يُ ِغيلُونَ أ ْواَل َد ُه ْم فَاَل ي َ وم َوفَا ِر ُّ عَنْ ا ْل ِغيلَ ِة فَنَظَ ْرتُ فِي
ِ الر
ْ ْ ْ
سلَّ َم ذلِ َك ال َوأ ُد الخفِ ُّي –رواه مسلم
َ َ َ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َوَ ِ هَّللا
“Dari Judamah bin Wahb saudara perempuan ‘Ukkasyah ia berkata, saya hadir pada saat
Rasulullah saw bersama orang-orang, beliau berkata, sungguh aku ingin melarang ghilah
(menggauli istri pada masa menyusui)kemudian aku memperhatikan orang-orang romawi
dan parsi ternyata mereka melakukan ghilah tetapi sama sekali tidak membahayakan anak-
anak mereka. Kemudian mereka bertanya tentang ‘azl, lantas Rasulullah saw berkata, itu
adalah pembunuhan yang terselubung”. (HR. Muslim)
Menurutnya, hadits yang melarang ‘azl harus dipahami bahwa larangan tersebut adalah
sebatas makruh tanzih atau diperbolehkan, sedang hadits yang memperbolehkan ‘azl
menunjukkan ketidakharamannya ‘azl. Tetapi ketidak haraman ini tidak menafikan
kemakruhan ‘azl.
“Kemudian hadits-hadits ini yang saling bertetangan harus dikompromikan dengan
pemahaman bahwa hadits yang melarang ‘azl itu menunjukkan makruh tanzih. Sedang
hadits yang memperbolehkan ‘azl itu menunjukkan bahwa ‘azl tidaklah haram. Dan
pemahaman ini tidak serta-merta menafikan kemakruhan ‘azl”. (Muhyiddin Syaraf an-
Nawawi, al-Minhaj Syarh Shahih Muslim bin al-Hajjaj, Bairut-Dar Ihya` at-Turats, cet ke-
2, 1329 H, juz, 10, h. 9)
Oleh sebab itu maka Imam an-Nawawi dengan tegas menyatakan bahwa hukum ‘azl adalah
makruh (diperbolehkan walau dianjurkan untuk tidak melakukannya) meskipun pihak istri
menyetujuinya. Alasannya adalah ‘azl merupakan salah satu sarana untuk menghindari
kehamilan.
“’Azl adalah menggaulinya suami terhadap istri kemudian ketika suami mau keluar mani ia
melepaskan dzakarnya dan mengeluarkannya di luar farji. Hukum ‘azl menurut kami adalah
makruh dalam kondisi apa saja dan pada setiap perempuan baik ia rela maupun tidak,
karena ‘azl adalah sarana untuk memutuskan keturunan”. (Muhyiddin Syaraf an-Nawawi,
al-Minhaj Syarh Shahih Muslim bin al-Hajjaj, Bairut-Dar Ihya` at-Turats, cet ke-2, 1329 H,
juz, 10, h. 9).
Setidaknya penjelasan diatas bisa dijadikan sebagai rujukan mengenai hukum kebolehan KB.
Bahkan NU pada tepatnya tanggal 21-25 Syawal 1379 H/ 18-22 April 1960 dalam Konbes
Pengurus Besar Syuriyah NU ke-1 telah membahas mengenai Family Planing (Perencanaan
Keluarga).
Dan pada Muktamar ke-28 di Pon-pes Al-Munawwir Krapyak 26-28 Rabiul Akhir 1410 H/
25-28 November 1989 M juga telah memutuskan kebolehan menggunakan spiral sama
dengan ‘azl¸ atau alat kontrasepsi yang lain. (Lihat, Ahkamul Fuqaha, Surabaya-Khalista
bekerjasama dengan LTN PBNU, cet ke-1, 2011, h, 302 dan 450-452). Wallahua’lam
Bisshawab
Kondom adalah sebuah selubung dari karet lateks yang disarungkan ke penis sebelum
ejakulasi untuk mencegah pencampuran air mani dengan daerah vaginal, oral, atau anal
pasangan. Ini adalah metode yang paling efektif dan aman untuk mencegah kehamilan, HIV,
dan penyakit kelamin lainnya.
IUD adalah sebuah alat kontrasepsi berbahan plastik yang memiliki bentuk seperti huruf ‘T’
dan dipasang di dalam rahim untuk mencegah kehamilan.
Tubektomi ( bahasa Inggris: tubal ligation, bahasa Inggris: having one's tubes
tied) adalah pemotongan saluran indung telur ( tuba fallopi) sehingga sel telur tidak
bisa memasuki rahim untuk dibuahi.
Vasektomi adalah operasi kecil (bedah minor) yang dilakukan untuk mencegah transportasi
sperma pada testis dan penis . Vasektomi merupakan prosedur yang sangat efektif untuk
mencegah terjadinya kehamilan karena bersifat permanen.
Pil KB adalah kelompok obat yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Ada dua jenis pil
KB, yaitu pil KB kombinasi dan pil KB khusus progestin. Pil KB bekerja dengan cara
memengaruhi kerja indung telur dan rahim, sehingga mencegah terjadinya proses
pembuahan, yaitu pertemuan sel telur dan sel sperma.
KB implan adalah alat kontrasepsi jangka panjang yang bisa digunakan oleh wanita. Di
Indonesia, KB implan ini juga disebut sebagai KB susuk. Alat kontrasepsi ini berbentuk
menyerupai tabung plastik kecil dan fleksibel yang berisi hormon untuk mencegah
kehamilan.
KB implan ini juga disebut sebagai KB susuk. Alat kontrasepsi ini berbentuk menyerupai
tabung plastik kecil dan fleksibel yang berisi hormon untuk mencegah kehamilan. Tabung
(yang sering disebut susuk) akan dimasukkan (atau diimplan) ke dalam kulit lengan atas.
Banyak pasangan suami istri yang memakai alat kontrasepsi. Baik sebab alasan untuk
memberi jarak usia pada anak agar tiap anak mendapatkan perhatian yang cukup ataupun
karena tidak ingin memiliki banyak anak sebab ingin mempersiapkan pendidikan dan
tabungan anak dengan baik. Bagaimana hukum menggunakan alat kontrasepsi menurut para
ulama?
Sebagaimana yang kita tahu, untuk menunda kehamilan bisa dengan menggunakan
spiral kontrasepsi atau obat kontrasepsi, atau ada juga yang memakai kontrasepsi manual
seperti mengeluarkan sperma di luar vagina. Bagaimana pun cara dan metode kontrasepsi,
bagaimana para ulama memandang kontrasepsi ini? Mari simak ulasan berikut
Syekh Sulaiman bin Manshur al-Ijaili al-Jamal dalam Hasyiyah al-Jamal ‘Ala Manhaj,
menjelaskan
ويحرم ما يقطع الحبل من أصله أما ما يبطىء الحبل مدة وال يقطعه من أصله فال يحرم كما هو ظاهر بل إن كان لعذر
اه.كتربية ولد لم يكره أيضا واال كره
“Haram jika (kontrasepsi) memutus kehamilan dari asalnya (indung telur), adapun jika
memperlambat/menunda kehamilan sebentar, maka tidak haram sebagaimana pendapat yang
jelas. Jika karena udzur seperi untuk tarbiyah anak maka tidak makruh juga jika tidak ada
udzur maka makruh. (4/ 447)”
الثالثة الخوف من كثرة الحرج بسبب كثرة االوالد واالحتراز من-الى أن قال- :فأقول النيات الباعثة عن العزل خمس
الحاجة إلى التعب فى الكسب ودخول مداخل السوء وهذا ايضا غير منهي عنه
“Aku mengatakan, niat ‘azal (mengeluarkan sperma di luar vagina) itu ada lima -sampai
perkataan- ketiga: Sebab khawatir terlalu banyak luka sebab terlalu banyaknya anak, dan
waspada terhadap kelelahan dalam bekerja (memenuhi kebutuhan anak) sehingga
menyebabkan sesuatu yang buruk, dan ini juga tidak dilarang”. (2/53)
Syekh al-Bajuri dalam kitab Hasyiyah al-Bajuri Syarah Fath al-Qarib menjelaskan
َّ َﻭ َﻛ َﺬﺍ ﺍِ ْﺳﺘِ ْﻌ َﻤﺎ ُﻝ ْﺍ ِﻹ ْﻣ َﺮﺃَ ِﺓ ﺍﻟ َّﺸ ْﻲﺀَ ﺍﻟَّ ِﺬﻱ ﻳَ ْﺒ ِﻄ ُﺊ ْﺍﻟ َﺤ ْﺒ َﻞ َﻭﻳَ ْﻘﻄَ ُﻌﻪُ ِﻣ ْﻦ ﺃَﺻْ ﻠِ ِﻪ ﻓَﻴُ ْﻜ َﺮﻩُ ﻓِﻲ ْﺍﻷَ َّﻭ ِﻝ َﻭﻳُﺤْ َﺮ ُﻡ ﻓِﻲﺍﻟﺜَّﻨِﻲ َﻭ ِﻋ ْﻨ َﺪ ُﻭﺟُﻮْ ِﺩ ﺍﻟ
ﻀﺮُﻭْ َﺭ ِﺓ
ﺏ ﺃَﺧَ ﻔِّ ِﻬ َﻤﺎ ُﻣ ْﻔ ِﺴ َﺪﺓً ـ ﺇﻫـ َ َﺎﻥ ﺭُﻭْ ِﻋ َﻲ ﺃَ ْﻋﻈَ ُﻤﻬُ َﻤﺎ
ِ ﺿ َﺮﺭًﺍ ﺑِﺎﺭْ ﺗِ َﻜﺎ ِ ﺖ ْﺍﻟ َﻤ ْﻔ َﺴ َﺪﺗْ ﺿ
َ ﺎﺭ َ ﻓَ َﻌﻠَﻰ ْﺍﻟﻘَﺎ ِﻋ َﺪ ِﺓ ْﺍﻟﻔِﻘَ ِﻬﻴَّ ِﺔ ﺇِ َﺫﺍ ﺗَ َﻌ
“Demikian halnya perempuan yang menggunakan sesuatu (seperti obat atau alat kontrasepsi)
yang dapat memperlambat kehamilan, hal ini hukumnya makruh, sedangkan apabila sampai
memutus keturunan maka hukumnya haram, dan ketika darurat maka sesuai dengan qaidah
fiqhiyah “Ketika terjadi dua mafsadat (bahaya) maka hindari mafsadat yang lebih besar
dengan melakukan mafsadat yang paling ringan”. [ 2/ 93].
Jadi kesimpulannya, menggunakan alat kontrasepsi, baik berupa pil, obat suntik atau spiral
hukumnya adalah sebagai berikut:
A. apabila penggunaan alat itu bisa menyebabkan tidak bisa hamil selamanya, maka haram.
B. apabila penggunaan alat kontrasepsi hanya untuk memperpanjang jarak kehamilan dan
tidak ada udzur, maka hukumnya, makruh.
C. apabila penggunaan alat kontrasepsi itu untuk memperpanjang jarak kehamilan,dan di latar
belakangi oleh adanya udzur, seperti demi kemaslahatan merawat anak, khawatir terlantarnya
anak dan lain-lain,maka hukumnya tidak makruh.
salah satu ulama’ yang melarang pelaksanaan KB adalah Abu ‘Ala al-Madudi (Pakistan),
menurutnya pembatasan kelahiran adalah bertentangan dengan ajaran Islam. Islam adalah
suatu agama yang berjalan sesuai dengan fitrah manusia, dan barangsiapa yang merubah atau
menyalahi fitrah maka ia telah menuruti perintah setan.
Disamping pendapat tersebut, para ulama yang menolak KB menggunakan dalil: