Anda di halaman 1dari 31

Peran Keperawatan dalam Islam

Islam adalah salah satu agama yang diakui keberadaaannya di Indonesia. Jumlah penganut
agama Islam di Indonesia sangat banyak dibandingan penganut agama non Islam. Islam
adalah agama yang benar disisi Allah dan hamba-hambanya, sehingga Allah menurunkan Al-
Qur’an untuk menjadi pedoman hidup bagi manusia(muslim) khusus untuk umat Nabi
Muhammad Saw. Didalam Al-Qur’an ada ayat yang menerangkan bahwa salah satu tujuan
diturunkannya Al-Qur’an adalah sebagai obat dan rohmat bagi orang – orang mukmin.
Misalnya dengan ilmu8 kesehatan, ilmu ini zaman nabi pun ada tapi belum semaju sekarang
karena adanya pengaruh globalisasi. Tokoh Islam yang terkenal di dunia kesehatan salah
satunya yaitu Ibnu Sina.Islam sangat menyarankan untuk selalu menjaga kesehatan karena
dengan jiwa yang sehat akan mempermudah sekali kita untuk beribadah kepada Allah karena
tujuan kita diciptakan adalah untuk beribadah kapada-Nya.Islam menaruh perhatian yang
besar sekali terhadap dunia kesehatan dan keperawatan guna menolong orang yang sakit dan
meningkatkan kesehatan. Kesehatan merupakan modal utama untuk bekerja, beribadah dan
melaksanakan aktivitas lainnya. Ajaran Islam yang selalu menekankan agar setiap orang
memakan makanan yang baik dan halal menunjukkan apresiasi Islam terhadap kesehatan,
sebab makanan merupakan salah satu penentu sehat tidaknya seseorang.
"Wahai sekalian manusia, makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi. Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa yang baik-baik yang Kami
rezekikan kepadamu" (QS al-Baqarah: l68, l72).
Makanan yang baik dalam Islam, bukan saja saja makanan yang halal, tetapi juga makanan
yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan, baik zatnya, kualitasnya maupun ukuran atau
takarannya. Makanan yang halal bahkan sangat enak sekalipun belum tentu baik bagi
kesehatan.Sebagian besar penyakit berasal dari isi lambung, yaitu perut, sehingga apa saja isi
perut kita sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Karena itu salah satu resep sehat Nabi
Muhammad SAW adalah memelihara makanan dan ketika makan, porsinya harus
proporsional, yakni masing-masing sepertiga untuk makanan, air dan udara (HR. Turmudzi
dan al-Hakim)..Anjuran Islam untuk hidup bersih juga menunjukkan obsesi Islam untuk
mewujudkan kesehatan masyarakat, sebab kebersihan pangkal kesehatan, dan kebersihan
dipandang sebagai bagian dari iman. Itu sebabnya ajaran Islam sangat melarang pola hidup
yang mengabaikan kebersihan, seperti buang kotoran dan sampah sembarangan, membuang
sampah dan limbah di sungai/sumur yang airnya tidak mengalir dan sejenisnya. Islam sangat
menekankan kesucian (al-thaharah), yaitu kebersihan atau kesucian lahir dan batin. Dengan
hidup bersih, maka kesehatan akan semakin terjaga, sebab selain bersumber dari perut
sendiri, penyakit seringkali berasal dari lingkungan yang kotor.
Islam juga sangat menganjurkan kehati-hatian dalam bepergian dan menjalankan pekerjaan,
dengan selalu mengucapkan basmalah dan berdoa. Agama sangat melarang perilaku nekad
dan ugal-ugalan, seperti bekerja tanpa alat pengaman atau ngebut di jalan raya yang dapat
membahayakan diri sendiri dan orang lain.
“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan” (al-Baqarah:: l95).
Hal ini karena sumber penyakit dan kesakitan, tidak jarang juga berasal dari pekerjaan dan
risiko perjalanan. Sekarang ini kecelakaan kerja masih besar disebabkan kurangnya
pengamanan dan perlindungan kerja. Lalu lintas jalan raya; darat, laut dan udara juga
seringkali diwarnai kecelakaan, sehingga kesakitan dan kematian karena kecelakaan lalu
lintas ini tergolong besar setelah wabah penyakit dan peperangan.Jadi walaupun seseorang
sudah menjaga kesehatannya sedemikian rupa, risiko kesakitan masih besar, disebabkan
faktor eksternal yang di luar kemampuannya menghindari. Termasuk di sini karena faktor
alam berupa rusaknya ekosistem, polusi di darat, laut dan udara dan pengaruh global yang
semakin menurunkan derajat kesehatan penduduk dunia. Karena itu Islam memberi
peringatan antisipatif: jagalah sehatmu sebelum sakitmu, dan jangan abaikan kesehatan,
karena kesehatan itu tergolong paling banyak diabaikan orang. Orang baru sadar arti sehat
setelah ia merasakan sakit.
2. Perkembangan Keperawatan Masa Penyebaran Kristen
Agama Kristen juga memiliki peranan yang sangat penting dalam keperawatan dimana
agama merupakan bagian utama yang tidak bias dipisahkan dari kehidupan seseorang. Dalam
hal ini baik yang merawat maupun yang dirawat. Agama Kristen memandang bahwa
seseorang yang sakit itu sebagai bentuk dari pertobatan. Maka dari itu dalam merawat
seseorang harus memiliki iman yang kuat dalam niatnya.Tindakan medis dalam dunia
keperawatan tidak menyertakan tuhan maka tindakan-tindakan yang dilakukan menjadi tidak
terarah dan tidak akan tercapai sesuai dengan harapan yang kita inginkan.
3. Perkembangan keperawatan dalam Agama Budha
Agama budha mengajarkan kepada semua umatnya untuk menghargai makhluk hidup tanpa
terkecuali dari sudut pandang itulah pemberian askep harus sesuai ajaran agama budha.
Karena apabila tidak terpenuhi maka klien merasa tidak puas atas pelayanan perawat.
4. Perkembangan Keperawatan dalam Agama hindu
Dalam ajaran agama hindhu terdapat upacara manusia yajna. Upacara tersebut untuk
membersihkn diri lahir batin serta memelihara secara rohaniah hidup manusia. Jika umat
hindhu ada yang sakit dilakukan tradisi melukat sebagai sarana pembersihan diri dan pikiran
untuk membuang sial biasanya juga diikuti mandi kelaut.

C. Kaidah dan Etika Agama yang Berhubungan dengan Kesehatan


a. Islam
Keinginan tersebut semakin menguat setelah penulis membaca buah pikir seorang
intelektual terkemuka dan kontroversial asal Mesir, Hassan Hanafi yang menjelaskan, bahwa
peradaban Barat yang kini berdiri kokoh memiliki dua sumber kesadaran yang
disembunyikannya dan tak terekspos. Salah satu penyebab disembunyikannya sumber-
sumber tak terekspos adalah rasialisme yang terpendam dalam kesadaran Barat. Rasialisme
inilah yang menjadikan Barat enggan mengakui eksistensi orang lain. Barat diklaim sebagai
pusat dan menempati puncak kekuatan serta menjadi pioner di dunia. Sikap rasial ini terlihat
jelas dalam ideologi yang diusung oleh Barat beberapa dasawarsa yang lalu seperti
nasionalisme, nazisme, fasisme, dan zionisme. Namun demikian, terungkaplah bahwa
sumber-sumber kesadaran Barat berasal dari Cina (Nedham), India (Nakamura), Islam
(Garaudy), dan Timur Lama (Toynbee) (Hassan Hanafi, 2000).Selama seribu tahun,
peradaban Islam telah membentang dari Andalusia, Spanyol hingga ke Selatan Cina. Dari
abad ke-7 dan seterusnya, para sarjana telah membangun ilmu pengetahuan dari tradisi-tradisi
umat manusia sebelumnya. Pergulatan mereka dengan pengetahuan kuno orang Mesir,
Yunani dan Roma, pada gilirannya membuat terobosan besar yang membuka jalan bagi
gerakan Renaissance di Barat pada abad selanjutnyaSelain pasien mendapatkan obat-obatan
secara gratis dan diperlakukan dengan baik. Di rumah sakit Ahmad ibn Thulun ini didirikan
pula sebuah perpustakaan medis besar yang lengkap, sarana kebersihan seperti kamar mandi
dibuat secara terpisah antara laki-laki dan wanita. Begitu pula dengan pasien yang mengalami
gangguan mental (gila) ditempatkan dalam ruang yang terpisah dari pasien lainnya, dimana
hal ini menunjukkan bahwa pada saat itu para sarjana muslim telah menaruh perhatian yang
cukup besar pada perkembangan ilmu jiwa.Selama ini pula perawat Indonesia khususnya
lebih mengenal Florence Nightingale sebagai tokoh keperawatan, yang mungkin saja lebih
dikarenakan konsep keperawatan modern yang mengadopsi litelature barat.Sejarah islam juga
mencatat beberapa nama yang bekerja bersama Rufaidah seperti : Ummu Ammara, Aminah,
Ummu Ayman, Safiyat, Ummu Sulaiman, dan Hindun. Beberapa wanita muslim yang
terkenal sebagai perawat adalah : Ku'ayibat, Aminah binti Abi Qays Al Ghifari, Ummu
Atiyah Al Ansariyat dan Nusaibat binti Ka'ab Al Maziniyat 6). Litelatur lain menyebutkan
beberapa nama yang terkenal menjadi perawat saat masa Nabi Muhammad SAW saat perang
dan damai adalah : Rufaidah binti Sa'ad Al Aslamiyyat, Aminah binti Qays al Ghifariyat,
Ummu Atiyah Al Anasaiyat, Nusaibat binti Ka'ab Al Amziniyat, Zainab dari kaum Bani
Awad yang ahli dalam penyakit dan bedah mata.Tugas seorang perawat, menurut H. Afif,
menekankan pasien agar tidak berputus asa apalagi menyatakan kepada pasiennya tidak
memiliki harapan hidup lagi. "Pernyataan tidak memiliki harapan hidup untuk seorang
muslim tidak dapat dibenarkan. Meski secara medis tidak lagi bisa menanganinya, tapi kalau
Allah bisa saja menyembuhkannya dengan mengabaikan hukum sebab akibat," katanya.
Perawat juga memandu pasiennya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT hingga
kondisinya semakin saleh yang bisa mendatangkan "manjurnya" doa.Kita tidak bisa lagi
memisahkan agama dari ilmu politik, pendidikan atau seni. Semoga muslim menyadari
bahwa tidak ada gunanya mempertentangkan ilmu dengan agama. Demikian juga dengan
ilmu-ilmu keperawatan penulis berharap akan datang suatu generasi yang mendalami prinsip-
prinsip ilmu keperawatan yang digali dari agama Islam. Hal ini dapat dimulai dari niat baik
para pemegang kebijakan (decission maker) yang beragama Islam baik di institusi pendidikan
atau pada level pemerintah.Di negara-negara timur tengah, konteks keperawatan sendiri
banyak dipengaruhi oleh sejarah keperawatan dalam Islam, budaya dan kepercayaan di Arab,
keyakinan akan kesehatan dari sudut pandang islam (Islamic health belief), dan nilai-nilai
profesional yang diperoleh dari pendidikan keperawatan. Tidak seperti pandangan
keperawatan di negara barat, keyakinan akan spiritual islam tercermin dalam budaya
mereka.Di Indonesia mungkin hal serupa juga terjadi, tinggal bagaimana keperawatan dan
islam dapat berkembang sejalan dalam harmoni percepatan tuntutan asuhan keperawatan,
kompleksitas penyakit, perkembangan tehnologi kesehatan dan informatika kesehatan. Agar
tetap mengenang dan menteladani sejarah perkembangan keperawatan yang di mulai oleh
Rufaida binti Sa'ad.
b. Kristen Protestan dan Katolik
Kaidah dan etika agama yang berhubungan dengan kesehatan pada prinsipnya memiliki
persamaan walaupun agama yang dijadikan kepercayaan tersebut memiliki perbedaan.Pada
hakikatnya setiap agama akan mendapatkan asuhan keperawatan dan pelayanan yang
sama.Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam hidup manusia. Tanpa kesehatan,
manusia tidak dapat melakukan aktivitasnya dengan optimal. Karena menyadari akan
pentingnya kesehatan, sejak dulu gereja telah secara aktif mengambil bagian dalam pelayanan
kesehatan bagi masyarakat.Dari situ kemudian muncullah keinginan untuk membentuk suatu
forum yang dapat menyatukan langkah bersama. Setelah melalui tiga pertemuan pimpinan
lembaga pelayanan kesehatan Kristen, pada tahun 1983, terbentuklah Persekutuan Pelayanan
Kristen untuk Kesehatan di Indonesia (PELKESI) di Balige, Sumatera Utara. Untuk saat ini,
Sekretariat PELKESI berada di RS PGI Cikini, Jakarta.PELKESI memiliki visi mewujudkan
pelayanan kesehatan di Indonesia yang mendatangkan damai sejahtera Allah bagi semua
orang. Sedangkan misinya, melaksanakan pelayanan kesehatan yang utuh dan menyeluruh
(holistik). Pelayananan secara holistik meliputi fisik, sosial, ekonomi dan spiritual.
c. Hindu
Menurut Prof. Dr. IGN Nala, pakar pengobatan tradisional, dalam tulisannya pernah
menyampaikan bahwa kitab-kitab umat Hindu memuat berbagai macam jenis penyakit dan
teknik pengobatan. Dicontohkan penyakit kencing Manis (diabetes mellitius). Penyakit ini,
menurut Nala, sudah ditemukan sekitar 3.000 tahun yang lalu. Ini dibuktikan dengan
disebutkannya penyakit ini dalam kitab Ayur Veda. Kitab Ini merupakan bagian dari
kelompok kitab Upa Veda.Sementara kitab Upa Veda ini sendiri termasuk dalam kitab suci
umat Hindu, yakni kitab Veda Smerti. Kitab Ayur Veda, kata Nala, sering dikelirukan dengan
kitab suci Yajur Veda, salah satu dari kitab suci Catur Veda Sruti. Padahal, lanjut Nala, isi
dari kitab Ayur Veda hampir tidak ada hubungannya dengan kitab Yajur Veda yang
mengupas masalah yadnya atau upacara serta upakara keagamaan.Sementara itu, menurut
Gede Suwindia, dosen STAHN Denpasar, dalam agama Hindu dikenal adanya konsep
keseimbangan. Karena itulah, dalam Upanisad disebutkan bahwa keberadaan berbagai
tanaman yang ada di dunia ini memiliki guna dan fungsi yang sangat vital bagi manusia. Ada
banyak tanaman di muka bumi ini yang memiliki kegunaan bagi manusia, terutama dalam
penyembuhan penyakit. ''Di sini diwajibkan bagi manusia untuk menghargai alam terutama
tumbuh-tumbuhan,'' kata Suwindia.
d. Budha
Buddha Dhamma berperan besar dalam memecahkan kesulitan para ahli tentang kesehatan
mental, Buddha menunjukkan bahwa setiap orang secara terus-menerus mendengarkan suatu
suara dalam dirinya dan menafsirkan apa yang sedang dirasakannya. Keseluruhan terapi
Buddhis menjadi suatu pedoman yang disebut dengan jalan utama beruas delapan, yang
merupakan terapi penolong dan terapi yang sebenarnya, terapi ini mencakup prilaku setiap
hari dari disiplin mental serta pengenalan terhadap teori filsafat Buddha Dharma, terapi yang
sebenarnya adalah adalah Meditasi (Dhyana) dalam terapi Buddhis dalam melenyapkan
kekacuaan mental memiliki beberapa kesamaan seperti test wawancara dan diskusi, meditasi
mirip dengan teknik terapi perilaku karena bagaimanapun terdapat beberapa aspek meditasi
yang merupakan keunggulan dalam terapi Buddhis, hal yang penting dalam meditasi adalah
perhatian, sempurna dalam perilaku, suci dalam cara hidup, sempurna dalam sila, terjaga
pintu indriya, memiliki perhatian murni dan pengertian yang jelas. Terapi Buddhis
mengatakan bahwa penyebab tubuh ini menjadi sakit dan sehat adalah karena adanya melalui
perasaan jasmani (rasa sakit) dan keadaan pikiran (emosi-emosi) yang mempengaruhinya.
Dengan begitu apabila tubuh ini ingin tetap sehat hendaknya menyadari segala bentuk-bentuk
pikiran emosi-emosi yang timbul dalam diri. Yang dimaksud dengan bentuk pikiran yang
menyebabkan penderitaan karena mempunyai beberapa hal yaitu : (1). Keserakahan, (2).
Harga diri yang terluka, (3). Iri hati, (4). Kebencian, (5). Kekuatiran (Ruth Walshe, alih
bahasa Upi. Ksantidewi).Tri Ratna adalah obyek penghormatan tertinggi dalam agama
Buddha yang merujuk pada Buddha (sebagai pendiri agama Buddha), Dhamma (ajaran-ajaran
Buddha), dan Sangha (siswa Buddha yang telah memahami dan mendapatkan manfaat dari
ajaran Buddha).
e. Kong Hu Cu
Secara teori ajaran agama untuk kesehatan bersumber pada : Inti Taoisme “pencapaian hidup
abadi/bersatu dengan alam semesta”. Inti Konfusianisme/Konghucu : moralisme, menjaga
hubungan antar manusia serta manusia dengan langit.Kalau ditanya mengapa ada patung
Buddha di sana selain yang disebutkan oleh saudara Jingkhe mungkin disebabkan karena inti
dari konfusianisme itu sendiri yaitu menjaga hubungan antar sesama (dengan agama lain) dan
dengan langit (Buddha).Pada abad ke-10 sampai ke-12 masayarakat China sendiri
berpendapat 3 ajaran adalah satu adanya maka sering terdapat Buddha, Lao zi, dan Konghucu
dalam 1 gambar. Dan klenteng dianggap sebagai tempat ibadah umat Tridharma tersebut.
Agama Khonghucu di Indonesia: Mengangkat Konfusius sebagai salah satu nabi .

D. Pelayanan dan aplikasi keperawatan dalam agama


1. Definisi Pelayanan Keperawatan
Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan. Melalui sistem ini tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan efektif,
efisien dan tepat sasaran.
2. Sistem Pelayanan Kesehatan
Keberhasilan sistem pelayanan keehatan tergantung dari berbagai komponen yang masuk
dalam pelayanan kesehatan. Sistem terbentuk dari subsistem yang saling berhubungan dan
saling mempengaruhi. Sistem terdiri dari: input, proses, output, dampak, umpan balik dan
lingkungan.
a. Input
Merupakan sistem yang akan memberikan segala masukan untuk berfungsinya sebuah sistem.
Input pelayanan kesehatan meliputi: potensi masyarakat, tenaga dan sarana kesehatan, dan
sebagainya.
b. Proses
Merupakan kegiatan merubah sebuah masukan menjadi sebuah hasil yang diharapkan dari
sistem tersebut. Proses dalam pelayanan kesehatan meliputi berbagai kegiatan dalam
pelayanan kesehatan.
c. Output
Merupakan hasil yang diperoleh dari sebuah proses. Output pelayanan kesehatan dapat
berupa pelayanan yang berkualitas dan terjangkau sehingga masyarakat sembuh dan sehat.
d. Dampak
Merupakan akibat dari output atau hasil suatu sistem, terjadi dalam waktu yang relatif lama.
Dampak sistem pelayanan kesehatan adalah masyarakat sehat, angka kesakitan dan kematian
menurun.
e. Umpan balik
Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadi masukan. Terjadi dari sebuah sistem yang
saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Umpan balik dalam pelayanan kesehatan
dapat berupa kualitas tenaga kesehatan.
f. Lingkungan
Adalah semua keadaan diluar sistem tetapi dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan.
E. Aplikasi Agama dalam pelayanan keperawatan.
Keperawatan saat ini tengah mengalami masa transisi panjang yang tampaknya belum akan
segera berakhir. Keperawatan yang awalnya merupakan vokasi dan sangat didasari oleh
mother instinct – naluri keibuan, mengalami perubahan atau pergeseran yang sangat
mendasar atas konsep dan proses, menuju keperawatan sebagai profesi. Perubahan ini terjadi
karena tuntutan dan perkembangan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan secara
umum, perkembangan IPTEK dan perkembangan profesi keperawatan sendiri.Keperawatan
sebagai profesi harus didasari konsep keilmuan yang jelas, yang menuntun untuk berpikir
kritis-logis-analitis, bertindak secara rasional–etis, serta kematangan untuk bersikap tanggap
terhadap kebutuhan dan perkembangan kebutuhan masyarakat akan pelayanan keperawatan.
Keperawatan sebagai direct human care harus dapat menjawab mengapa seseorang
membutuhkan keperawatan, domain keperawatan dan keterbatasan lingkup pengetahuan serta
lingkup garapan praktek keperawatan, basis konsep dari teori dan struktur substantif setiap
konsep menyiapkan substansi dari ilmu keperawatan sehingga dapat menjadi acuan untuk
melihat wujud konkrit permasalahan pada situasi kehidupan manusia dimana perawat atau
keperawatan diperlukan keberadaannya. Secara mendasar, keperawatan sebagai profesi dapat
terwujud bila para profesionalnya dalam lingkup karyanya senantiasa berpikir analitis, kritis
dan logis terhadap fenomena yang dihadapinya, bertindak secara rasional-etis, serta bersikap
tanggap atau peka terhadap kebutuhan klien sebagai pengguna jasanya. Sehingga perlu
dikaitkan atau dipahami dengan filsafat untuk mencari kebenaran tentang ilmu keperawatan
guna memajukan ilmu keperawatan.Pengaplikasian Agama dalam pelayanan keperawatan
sangatlah penting dimana dalam memberiakan pelayanan keperawatan yang dapat
memberikan hasil yang maksimal.
A. Kesimpulan
Peran agama di dunia keperawatan itu sangat penting, untuk menjadikan seorang
perawat profesional akhlak yang baik dan terampil menangani pasien. Dengan memiliki
etika dan khlak yang baik perawat profesional dapat membedakan antara yang baik dan
buruk. Peran keperawatan dalam setiap agama berbeda , jadi sebagai seseorang perawat
profesional kita harus memahami agama masing-masing, bagaimana kebiasaan mereka. Agar
kita dapat menerapkan keahlian dengan posisi yang benar tanpa membedakan agama. Kaidah
dan etika agama dalam kesehatan berbeda-berbeda tergantung kepercayaaan dari agama
masing-masing.

 Pengertian dan Kedudukan Taqwa


Taqwa berasal dari kata waqa, yaqi dan wiqayah yang berarti takut, menjaga,
memelihara dan melindungi. Maka taqwa dapat diartikan sebagai sikap memelihara keimanan
yang diwujudkan dalam pengalaman ajaran agama islam. Taqwa secara bahasa berarti
penjagaan/ perlindungan yang membentengi manusia dari hal-hal yang menakutkan
dan mengkhawatirkan. Oleh karena itu, orang yang bertaqwa adalah orang yang takut kepada
Allah berdasarkan kesadaran dengan mengerjakan perintah-Nya dan tidak melanggar
larangan-Nya kerena takut terjerumus ke dalam perbuatan dosa.
Taqwa adalah sikap mental seseorang yang selalu ingat dan waspada terhadap sesuatu
dalam rangka memelihara dirinya dari noda dan dosa, selalu berusaha melakukan perbuatan-
perbuatan yang baik dan benar, pantang berbuat salah dan melakukan kejahatan pada orang
lain, diri sendiri dan lingkungannya.
Dari berbagai makna yang terkandung dalam taqwa, kedudukannya sangat penting
dalam agama islam dan kehidupan manusia karena taqwa adalah pokok dan ukuran dari
segala pekerjaan seorang muslim.
Umar bin Abdul Aziz rahimahullah juga menegaskan bahwa “ketakwaan bukanlah
menyibukkan diri dengan perkara yang sunnah namun melalaikan yang wajib”. Beliau
rahimahullah berkata, “Ketakwaan kepada Allah bukan sekedar dengan berpuasa di siang
hari, sholat malam, dan menggabungkan antara keduanya. Akan tetapi hakikat ketakwaan
kepada Allah adalah meninggalkan segala yang diharamkan Allah dan melaksanakan segala
yang diwajibkan Allah. Barang siapa yang setelah menunaikan hal itu dikaruni amal kebaikan
maka itu adalah kebaikan di atas kebaikan.
Termasuk dalam cakupan takwa, yaitu dengan membenarkan berbagai berita yang
datang dari Allah dan beribadah kepada Allah sesuai dengan tuntunan syari’at, bukan dengan
tata cara yang diada-adakan (baca: bid’ah). Ketakwaan kepada Allah itu dituntut di setiap
kondisi, di mana saja dan kapan saja. Maka hendaknya seorang insan selalu bertakwa kepada
Allah, baik ketika dalam keadaan tersembunyi/sendirian atau ketika berada di tengah
keramaian/di hadapan orang (lihat Fath al-Qawiy al-Matin karya Syaikh Abdul Muhsin
al-’Abbad hafizhahullah
2. Ruang lingkup Taqwa
a. Hubungan manusia dengan Allah SWT
b. Hubungan manusia dengan hati nuranui dan dirinya sendiri
c. Hubungan manusia dengan sesama manusia
d. Hubungan manusia dengan lingkungan hidup
Hubungan dengan Allah SWT
Seorang yang bertaqwa (muttaqin) adalah seorang yang menghambakan dirinya kepada
Allah SWT dan selalu menjaga hubungan dengannya setiap saat sehingga kita dapat
menghindari dari kejahatan dan kemunkaran serta membuatnya konsisten terhadap aturan-
aturan Allah. Memelihara hubungan dengan Allah dimulai dengan melaksanakan ibadah
secara sunguh-sungguh dan ikhlas seperti mendirikan shalat dengan khusyuk sehingga
dapat memberikan warna dalam kehidupan kita, melaksanakan puasa dengan ikhlas dapat
melahirkan kesabaran dan pengendalian diri, menunaikan zakat dapat mendatangkan sikap
peduli dan menjauhkan kita dari ketamakan. Dan hati yang dapat mendatangkan sikap
persamaan, menjauhkan dari takabur dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Segala
perintah-perintah Allah tersebut ditetapkannya bukan untuk kepentingan Allah sendiri
melainkan merupakan untuk keselamatan manusia.
Ketaqwaan kepada Allah dapat dilakukan dengan cara beriman kepada Allah menurut
cara-cara yang diajarkan-Nya melalui wahyu yang sengaja diturunkan-Nya untuk menjadi
petunjuk dan pedoman hidup manusia, seperti yang terdapat dalam surat Ali-imran ayat
138 yang artinya:
“inilah (Al-quran) suatu ketenangan bagi manusia dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-
orang yang bertaqwa “. (QS. Ali-imran 3:138)
manusia juga harus beribadah kepada Allah dengan menjalankan shalat lima waktu,
menunaikan zakat, berpuasa selama sebulan penuh dalam setahun, melakukan ibadah haji
sekali dalam seumur hidup, semua itu kita lakukan menurut ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan-Nya. Sebagai hamba Allah sudah sepatutnya kita bersyukur atas segala nikmat
yang telah diberikan-Nya, bersabar dalam menerima segala cobaan yang diberikan oleh Allah
serta memohon ampun atas segala dosa yang telah dilakukan.
Hubungan manusia dengan dirinya sendiri
Selain kita harus bertaqwa kepada Allah dan berhubungan baik dengan sesama serta
lingkungannya, manusia juga harus bisa menjaga hati nuraninya dengan baik seperti yang
telah dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW dengan sifatnya yang sabar, pemaaf, adil,
ikhlas, berani, memegang amanah, mawas diri dll. Selain itu manusia juga harus bisa
mengendalikan hawa nafsunya karena tak banyak diantara umat manusia yang tidak
dapat mengendalikan hawa nafsunya sehingga semasa hidupnya hanya menjadi budak nafsu
belaka seperti yang tertulis dalam Al-quran Surat Yusuf ayat 53 yang artinya:
“Dan aku tidak membebaskan diriku (berbuat kesalahan), sesungguhnya nafsu itu menyuruh
kepada kejahatan, kecuali siapa yang diberi rahmat oleh tuhanku. Sesungguhnya
tuhanku maha pengampum lagi maha penyayang”. (QS. Yusuf 12:53)
Maka dari itu umat manusia harus bertaqwa kepada Allah dan diri sendiri agar mampu
mengendalikan hawa nafsu tersebut. Ketaqawaan terhadap diri sendiri dapat ditandai dengan
ciri-ciri, antara lain :
1) Sabar
2) Tawaqal
3) Syukur
4) Berani
Sebagai umat manusia kita harus bersikap sabar dalam menerima apa saja yang datang
kepada dirinya, baik perintah, larangan maupun musibah. Sabar dalam menjalani segala
perintah Allah karena dalam pelaksanaan perintah tersebut terdapat upaya untuk
mengendalikan diri agar perintah itu bisa dilaksanakan dengan baik. Selain bersabar, manusia
juga harus selalu berusaha dalam menjalankan segala sesuatu dan menyerahkan
hasilnya kepada Allah (tawaqal) karena umat manusia hanya bisa berencana tetapi Allah yang
menentukan, serta selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah dan berani dalam
menghadapi resiko dari seemua perbuatan yang telah ditentukan.
Hubungan manusia dengan manusia
Agama islam mempunyai konsep-konsep dasar mengenai
kekeluargaan, kemasyarakatan, kebangasaan dll. Semua konsep tersebut
memberikan gambaran tentang ajaran-ajaran yang berhubungan dengan manusia
dengan manusia (hablum minannas) atau disebut pula sebagai ajaran
kemasyarakatan, manusia diciptakan oleh Allah terdiri dari laki-laki dan perempuan.
Mereka hidup berkelompok-kelompok, berbangsa-bangsa dan bernegara. Mereka saling
membutuhkan satu sama lain sehingga manusia dirsebut sebagai makhluk social. Maka tak
ada tempatnya diantara mereka saling membanggakan dan menyombongkan diri., sebab
kelebihan suatu kaum tidak terletak pada kekuatannya, harkat dan martabatnya, ataupun dari
jenis kelaminnya karena bagaimanapun semua manusia sama derajatnya dimata allah, yang
membedakannya adalah ketaqwaannya. Artinya orang yang paling bertaqwa adalah orang
yang paling mulia disisi allah swt.
Hubungan dengan allah menjadi dasar bagi hubungan sesama manusia. Hubungan
antara manusia ini dapat dibina dan dipelihara antara lain dengan mengembangkan cara dan
gaya hidupnya yang selaras dengan nilai dan norma agama, selain itu sikap taqwa juga
tercemin dalam bentuk kesediaan untuk menolong orang lain, melindungi yang lemah dan
keberpihakan pada kebenaran dan keadilan. Oleh karena itu orang yang bertaqwa akan
menjadi motor penggerak, gotong royong dan kerja sama dalam segala bentuk kebaikan dan
kebijakan.
Surat Al-baqarah ayat 177:
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatukebajikan, akan tetapi
sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada allah, hari kemudian, malaikat, kitab,
nabi, danmemberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, oaring miskin,
musafir(yang  memerlukan pertolongan), dan orang-orangyang meminta-minta,
dan  (merdekakanlah)hamba sahaya, mendirikan shalat danmenunaikan zakat. Dan orang-
orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji dan orang yang bersabar dalam
kesempatan, penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah orang yang
benar(imannya)mereka itulah orang yang bertaqwa. (Al- baqarah 2:177).
Dijelaskan bahwa ciri-ciri orang bertaqwa ialah orang yang beriman kepada Allah, hari
kemudian, malaikat dan kitab Allah. Aspek tersebut merupakan dasar keyakinan yang
dimiliki orang yang bertaqwa dan dasar hubungan dengan Allah. Selanjutnya Allan
menggambarkan hubungan kemanusiaan, yaitu mengeluarkan harta dan orang-orang
menepati janji. Dalam ayat ini Allah menggambarkan dengan jelas dan indah, bukan
saja karena aspek tenggang rasa terhadap sesama manusia dijelaskan secara terurai, yaitu
siapa saja yang mesti diberi tenggang rasa, tetapi juga mengeluarkan harta diposisikan antar
aspek keimanan dan shalat
Hubungan Manusia dan Lingkungan Hidup
Taqwa dapat di tampilkan dalam bentuk hubungan seseorang dengan lingkungan
hidupnya. Manusia yang bertakwa adalah manusia yang memegang tugas kekhalifahannya di
tengah alam, sebagai subjek yang bertanggung jawab menggelola dan memelihara
lingkungannya. Sebagai penggelola, manusia akan memanfaatkan alam untuk kesejahteraan
hidupnya didunia tanpa harus merusak lingkungan disekitar mereka. Alam dan segala petensi
yang ada didalamnya telah diciptakan Allah untuk diolah dan dimanfaatkan menjadi barang
jadi yang berguna bagi manusia.
Alam yang penuh dengan sumber daya ini mengharuskan manusia untuk bekerja
keras menggunakan tenaga dan pikirannya sehingga dapat menghasilkan barang yang
bermanfaat bagi manusia. Disamping itu, manusia bertindak pula sebagai penjaga dan
pemelihara lingkungan alam. Menjaga lingkunan adalah memberikan perhatian dan
kepedulian kepada lingkungan hidup dengan saling memberikan manfaat. Manusia
memanfaatkan lingkungan untuk kesejahteraan hidupnya tanpa harus merusak dan
merugikan lingkungan itu sendiri.
Orang yang bertaqwa adalah orang yang mampu menjaga lingkungan dengan sebaik-
baiknya. Ia dapat mengelola lingkungan sehingga dapat bermanfaat dan juga memeliharanya
agar tidak habis atau musnah. Fenomena kerusakan lingkungan sekarang ini menunjukan
bahwa manusia jauh dari ketaqwaan. Mereka mengeksploitasi alam tanpa mempedulikan apa
yang akan terjadi pada lingkungan itu sendiri dimasa depan sehingga mala
petaka membayangi kehidupan manusia. Contoh dari mala petaka itu adalah hutan yang
dibabat habis oleh manusia mengakibatkan bencana banjir dan erosi tanah sehingga terjadi
longsor yang dapat merugikan manusia.
Bagi orang yang bertaqwa, lingkungan alam adalah nikmat Allah yang harus disyukuri
dengan cara memenfaatkan dan memelihara lingkungan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Disamping itu alam ini juga adalah amanat yang harus dipelihara dan dirawat dengan baik.
Mensyukuri nikmat Allah dengan cara ini akan menambah kualitas nikmat yang diberikan
oleh Allah kepada manusia. Sebaliknya orang yang tidak bersyukur terhadap nikmat Allah
akan diberi azab yang sangat menyedihkan. Azab Allah dalam kaitan ini adalah bencana alam
akibat eksploitasi alam yang tanpa batas karena kerusakan manusia.
B. Ciri- ciri Orang Bertaqwa
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami
akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan
(ayat-yat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS.7:96)
Ciri- ciri Orang Taqwa Menurut Al-qur'an
A.     Surat al baqarah 2 - 5 :Al Kitab ini (Al Quran) adalah petunjuk buat orang yang
bertaqwa, dengan ciri sebagai berikut:
1.      Beriman pada yang ghaib
2.      Mendirikan salat
3.      Menafkahkan sebagaian rezeki yang ALlah kurniakan kepadanya
4.      Beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad saw) dan sebelum mu.
5.      Yakin kepada hari akhirat
Setiap manusia tak kira agama apapun memungkinkan untuk menjadi insan yang taqwa,
Mendirikan salat misalnya, Dalam bahasa melayu "salat" disebutnya juga sembahyang.Setiap
agama mengajarkan sembahyang, Hanya cara, metoda, waktu dan tempat yang berbeda-beda.
B.     Surat Al baqarah 177, Mereka itulah orang-orang yang benar  dan mereka itulah
orang-orang yang bertaqwa dengan ciri-ciri sbb :
1.      Beriman kepada Allah(Tuhan YME),hari akhirat,malaikat-malaikat,kitab-kitab,nabi-nabi
2.      Memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat,anak-anak yatim,orang-orang
miskin,musafir (orang dalam perjalanan),orang yang meminta-minta.
3.      Membebaskan perbudakan
4.      Mendirikan salat
5.      Menunaikan zakat
6.      Memenuhi janji bila berjanji
7.      Bersabar dalam dalam kesengsaraan,penderitaan dan dalam waktu peperangan.
C.     Surat Aali 'Imraan 133 - 135, "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhan
mu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang
yang bertaqwa, yaitu :
1.      Orang-orang yang menafkahkan (hartanya) pada waktu lapang maupun sempit
2.      Orang-orang yang menahan amarahnya
3.      Orang-orang yang memaafkan kesalahan orang lain
4.      Dan (juga) orang-orang yang apabila berbuat keji atau zalim terhadap dirinya, mereka ingat
kepada ALlah dan memohon ampun atas dosa-dosanya.
5.      Dan Mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu.
A. Simpulan
Amal ibadah itu sama, ada yang lahir maupun yang batin adalah syariat. Kita beramal
dan bersyariat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Untuk mendapat ridho, kasih
sayang dan kekuasaan Allah. Untuk mendapat pemeliharaan, perlindungan dan keselamatan
dari Allah. Atau dengan kata lain, untuk mendapat taqwa. Segala amalan itu untuk
menambah taqwa. Kerana Allah hanya menerima ibadah dari orang-orang yang
bertaqwa. Allah hanya membela, membantu dan melindungi orang-orang yang
bertaqwa. Hanya orang-orang yang bertaqwa saja yang akan selamat di sisi Allah Ta’ala.
Dari berbagai makna yang terkandung dalam taqwa, kedudukannya sangat penting
dalam agama islam dan kehidupan manusia karena taqwa adalah pokok dan ukuran dari
segala pekerjaan seorang muslim.
Taqwa tidak hanya berhubungan dengan Allah swt, tetapi juga berhubungan dengan
manusia dengan dirinya sendiri, antar sesama manusia, dan dengan Lingkungan Hidup.

Pengertian Akhlak.
Kata “akhlak” berasal dari bahasa arab yaitu ” Al-Khulk ” yang berarti tabeat,
perangai, tingkah laku, kebiasaan, kelakuan. Menurut istilahnya, akhlak ialah sifat yang
tertanam di dalam diri seorang manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang dan
mudah tanpa adanya suatu pemikiran dan paksaan. Dalam KBBI, akhlak berarti budi pekerti
atau kelakuan.
Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu
keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak adalah bentuk
jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau
tabiat. Tiga pakar di bidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al Gazali, dan Ahmad Amin
menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat
memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.Kata akhlak
diartikan sebagai suatu tingkah laku, tetapi tingkah laku tersebut harus dilakukan secara
berulang-ulang tidak cukup hanya sekali melakukan perbuatan baik, atau hanya sewaktu-
waktu saja.
Seseorang dapat dikatakan berakhlak jika timbul dengan sendirinya didorong oleh
motivasi dari dalam diri dan dilakukan tanpa banyak pertimbangan pemikiran apalagi
pertimbangan yang sering diulang-ulang, sehingga terkesan sebagai keterpaksaan untuk
berbuat. Apabila perbuatan tersebut dilakukan dengan terpaksa bukanlah pencerminan dari
akhlak. Dalam Encyclopedia Brittanica akhlak disebut sebagai ilmu akhlak yang mempunyai
arti sebagai studi yang sistematik tentang tabiat dari pengertian nilaibaik, buruk, seharusnya
benar, salah dan sebaginya tentang prinsip umum dan dapat diterapkan terhadap sesuatu,
selanjutnya dapat disebut juga sebagai filsafatmoral.
Pengertian Akhlak Menurut Para Ahli
Adapun pengertian akhlak menurut para ahli yang diantaranya yaitu:
Menurut Ibnu Maskawaih
Menurutnya akhlak ialah “hal li nnafsi daa’iyatun lahaa ila af’aaliha min ghoiri fikrin walaa
ruwiyatin” yakni sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Menurut Abu Hamid Al Ghazali
Akhlak adalah sifat yang terpatri dalam jiwa manusia yang darinya terlahir perbuatan-
perbuatan yang dilakukan dengan senang dan mudah tanpa memikirkan dirinya serta tanpa
adanya renungan terlebih dahulu.
Menurut Ahmad Bin Mushthafa
Akhlak ialah sebuah ilmu yang darinya dapat diketahui jenis-jenis keutamaan, dimana
keutamaan itu ialah terwujudnya keseimbangan antara tiga kekuatan yakni kekuatan berpikir,
marah dan syahwat atau nafsu.

Menurut Muhammad Bin Ali Asy Syariif Al Jurjani


Akhlak ialah sesuatu yang sifatnya (baik atau buruk) tertanam kuat dalam diri manusia yang
darinyalah terlahir perbuatan-perbuatan dengan mudah dan ringan tanpa berpikir dan
direnungkan.
Menurut Nurcholish Madjid
Bahwa istilah akhlak atau khuluq merupakan satu akar kata dengan khalq atau penciptaan,
khaliq (pencipta) dan makhluq (ciptaan), yang semuanya mengacu pada pandangan dasar
Islam mengenai penciptaan manusia, bahwasanya manusia diciptakan dalam kebaikan,
kesucian dan kemulian sebagai “sebaik baiknya ciptaan (ahsanu taqwim).
Menurut Imam Al-Ghazali
Dalam kitabnya Ihya Ulum al din mengatakan bahwa akhlak ialah; sifat yang tertanam dalam
jiwa yang menimbulkan bermacam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah tanp
memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Menurut Ibrahim Anas
Yang mengatakan akhlak ialah ilmu yang objeknya membahas nilai-nilai yang berkaitan
dengan perbuatan manusia, dapat disifatkan dengan baik dan buruknya.
Menurut Ahmad Amin
Mengatakan bahwa akhlak ialah kebiasaan baik dan buruk. Contohnya apabila kebiasaan
memberi sesuatu yang baik, maka disebut akhlakul karimah dan bila perbuatan itu tidak baik
disebut akhlaqul madzmumah.
Menurut KBBI
Akhlak berarti budi pekerti atau kelakuan.
Menurut Etimologi
Akhlak berasal dari bahasa arab “akhlaq” yang mempunyai arti budi pekerti, persamaan atau
nama lain akhlak ini biasa disebut dengan etika atau kebiasaan.
Dalam Al-Qur’an surat Al-Qolam ayat 4 dikatakan bahwa “Dan sesungguhnya engkau
(Muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung”. Dan dalam sebuah haditspun dikatakan
bahwa ” Aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”. Sehingga jelas bagi
umat Islam diseluruh alam berpatokan pada akhlaknya nabi Muhammad SAW. Akhlak
terpuji yang ada dalam diri Rasulullah SAW patut kita jadikan contoh dan suri tauladan yang
baik. Ada dua sumber yang harus dijadikan sebagai pegangan hidup yakni Al-Qur’an dan As-
Sunnah yang keduanyapun dijadikan sumber akhlak islamiyah. Jika manusia telah
berakhlakul karimah atau akhlak yang baik, mulia, terpuji InsyaAllah hidupnya akan jauh
lebih baik.

Ruang lingkup akhlak


Ruang lingkup akhlak dalam pandangan islam sangatlah luas sepanjang sikap jiwa atau hajat
manusia, mulai dari hajat yang terkecil sampai hajat yang terbesar.
Muhammad Abdullah Daras membagi ruang lingkup akhlak menjadi 5 bagian, diantaranya:

1. Akhlak pribadi (Al-Ahklaq Al-Fardiyah). Terdiri dari:


 Yang diperintahkan(Al Awanir)
 Yang dilarang (An-Nawahi)
 Yang dibolehkan (Al Mubahal) dan
 Akhlak dalam keadaan darurat(Al-Mukholafah bi-al Idhtbirar).

2. Akhlak berkeluarga (Al-Akhlaq Al-Usrawiyah). Terdiri dari:


 kewajiban timbal balik orang tua dan anak (Wajibal nahwa al-Usbul wa-Alfuru’)
 kewajiban suami istri (Wajibal Baina al- Azwaja) dan
 kewajiban terhadap karib kerabat(Wajibal nahwa al- aqarib).
3. Akhlak bermasyarakat (Al-Akhlaq Al-Ijtima’iyah). Terdiri dari:
 Yang dilarang(Al- Mahzurrat)
 Yang diperintahkan (al- Awamir) dan
 kaedah-kaedah adab (Qowaid al- Adab).

4. Akhlak bernegara (Akhlaq ad-Daulah). Terdiri dari:


 Hubungan antara pemimpin dan rakyat (Al-Alaqah baina ar- Rais wa as- Sya’b)
 Hubungan luar negeri (al- Alaqat al Kharijiyyah).
5. Akhlak beragama (al- Akhlaq ad- Diniyah). Yaitu kewajiban terhadap Allah Swt. (Wajibat
nahwa Allah).

Dari beberapa uraian diatas Yunahar Ilyas berpendapat bahwa ruang lingkup akhlak itu
sangat luas, mencakup seluruh asfek kehidupan, baik secara vertikal dengan Allah Swt.
maupun secara horizontal sesama makhluk Tuhan.

Dan Yunahar Ilyas pun membagi ruang lingkup akhlak menjadi 6 bagian, diantaranya:
 Akhlak terhadap Allah Swt.
 Akhlak terhadap Rasulullah Saw.
 Akhlak terhadap diri sendiri.
 Akhlak dalam keluarga.
 Akhlak bermasyarakat.
Adapun ruang lingkup bidang studi akhlak adalah:
1. Akhlak terhadap diri sendiri meliputi kewajiban terhadap dirinya disertai dengan larangan
merusak, membinasakan dan menganiyaya diri baik secara jasmani (memotong dan merusak
badan), maupun secara rohani (membirkan larut dalam kesedihan).
2. Akhlak dalam keluarga meliputi segala sikap dan perilaku dalam keluarga, contohnya
berbakti pada orang tua, menghormati orang tua dan tidak berkata-kata yang menyakitkan
mereka.
3. Akhlak dalam masyarakat meliputi sikap kita dalam menjalani kehidupan soaial, menolong
sesama, menciptakan masyarakat yang adil yang berlandaskan Al-Qur’an dan hadist.
4. Akhlak dalam bernegara meliputi kepatuhan terhadap Ulil Amri selama tidak bermaksiat
kepada agama, ikut serta dalam membangun Negara dalam bentuk lisan maupun fikiran.
5. Akhlak terhadap agama meliputi berimn kepada Allah, tidak menyekutukan-Nya,
beribadah kepada Allah. Taat kepada Rosul serta meniru segala tingkah lakunya.
Prinsip akhlak dalam Islam yang paling menonjol adalah bahwa manusia dalam melakukan
tindakan-tindakannya, ia mempunyai kehendak-kehendak dan tidka melakukan sesuatu. Ia
harus bertanggung jawab atas semua dilakukannya dan harus menjaga perintah dan larangan
akhlak. Tanggung jawab itu merupakan tanggung jawab pribadi muslim, begitupun dalam
kehidupan sehari-hari harus selalu menampakkan sikap perbuatan berakhlak. Akan tetapi
akhlak bukalah semata-mata hanya perbuatan akan tetapi lebih kepada gambaran jiwa yang
tersembunyi.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Aqidah Akhlak

Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Aqidah Akhlak antara lain
adalah:
1. Insting (Naluri)
Aneka corak refleksi sikap, tindakan dan perbuatan manusia dimotivasi oleh kehendak yang
dimotori oleh Insting seseorang ( dalam bahasa Arab gharizah). Insting merupakan tabiat
yang dibawa manusia sejak lahir. Para Psikolog menjelaskan bahwa insting berfungsi sebagai
motivator penggerak yang mendorong lahirnya tingkah laku antara lain adalah:
a) Naluri Makan (nutrive instinct). Manusia lahir telah membawa suatu hasrat makan tanpa
didorang oleh orang lain.
b) Naluri Berjodoh (seksul instinct). Dalam alquran diterangkan, yang artinya:
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak”.
c) Naluri Keibuan (peternal instinct) tabiat kecintaan orang tua kepada anaknya dan
sebaliknya kecintaan anak kepada orang tuanya.
d) Naluri Berjuang (combative instinct). Tabiat manusia untuk mempertahnkan diri dari
gangguan dan tantangan.
e) Naluri Bertuhan. Tabiat manusia mencari dan merindukan penciptanya.
Naluri manusia itu merupakan paket yang secara fitrah sudah ada dan tanpa perlu dipelajrari
terlebih dahulu.
2. Adat atau kebiasaan
Adat atau Kebiasaan adalah setiap tindakan dan perbuatan seseorang yang dilakukan secara
berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan. Abu Bakar Zikir
berpendapat: perbutan manusia, apabila dikerjakan secara berulang-ulang sehingga mudah
melakukannya, itu dinamakan adat kebiasaan.
3. Wirotsah (keturunan) adapun warisan adalah:
Berpindahnya sifat-sifat tertentu dari pokok (orang tua) kepada cabang (anak keturunan).
Sifat-sifat asasi anak merupakan pantulan sifat-sifat asasi orang tuanya. Kadang-kadang anak
itu mewarisi sebagian besar dari salah satu sifat orang tuanya.
4. Milieu
Artinya suatu yang melingkupi tubuh yang hidup meliputi tanah dan udara sedangkan
lingkungan manusia, ialah apa yang mengelilinginya, seperti negeri, lautan, udara, dan
masyarakat. milieu ada 2 macam:
a) Lingkungan Alam
Alam yang melingkupi manusia merupakan faktor yang mempengaruhi dan menentukan
tingkah laku seseorang. Lingkungan alam mematahkan atau mematangkan pertumbuhn bakat
yang dibawa oleh seseorang. Pada zaman Nabi Muhammad pernah terjadi seorang badui
yang kencing di serambi masjid, seorang sahabat membentaknya tapi nabi melarangnya.
Kejadian diatas dapat menjadi contoh bahwa badui yang menempati lingkungan yang jauh
dari masyarakat luas tidak akan tau norma-norma yang berlaku.
b) Lingkungan pergaulan
Manusia hidup selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Itulah sebabnya manusia harus
bergaul. Oleh karena itu, dalam pergaulan akan saling mempengaruhi dalam fikiran, sifat, dan
tingkah laku. Contohnya Akhlak orang tua dirumah dapat pula mempengaruhi akhlak
anaknya, begitu juga akhlak anak sekolah dapat terbina dan terbentuk menurut pendidikan
yang diberikan oleh guru-guru disekolah.

Akhlak adalah pembahasan tentang perbuatan-perbuatan manusia, kemudian menetapkannya


apakah perbuatan tersebut tegolong perbuatan yang baik atau perbuatan yang buruk atau
berisi pembahasan dalam upaya mengenal tingkahlaku, kemudian memberikan hukum
kepada perbuatan tersebut, yaitu apakah perbuatan tersebut tergolong baik atau buruk.
Adapun 5 ciri yang terdapat dalam perbuatan akhlak adalah:
1. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam diri seseorang,
sehingga telah menjadi kepribadiannya.
2. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dengan menggunakan
tanpa pemikiran.
3. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang
mengerjakannya, tanpa Ada paksaan atau tekanan dari luar (atas dasar dan keinginan diri
sendiri) tanpa paksaan.
4. Perbuatan akhlak adalah perbutan yang di lakukan dengan sesungguhnya, bukan bermain-
main atau karena bersandiwara.
5. Sejalan dengan ciri yang ke-4 perbuatan akhlak (khususnya anak yang baik) adalah
perbuatan yang dilakukan karena ikhlas semata-mata karena Allah SWT, bukan karena di
puji orang atau karena ingin mendapat suatu pujian.

A. Akhlak Terhadap Allah


Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembah-Nya sesuai
dengan perintah-Nya. Seorang muslim beribadah membuktikan ketundukkan terhadap
perintah Allah.
Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi, baik
diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir kepada Allah melahirkan ketenangan
dan ketentraman hati.
Berdo’a kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Do’a merupakan inti ibadah,
karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan dan ketidakmampuan manusia, sekaligus
pengakuan akan kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu. Kekuatan do’a dalam ajaran
Islam sangat luar biasa, karena ia mampu menembus kekuatan akal manusia. Oleh karena itu
berusaha dan berdo’a merupakan dua sisi tugas hidup manusia yang bersatu secara utuh
dalam aktifitas hidup setiap muslim.Orang yang tidak pernah berdo’a adalah orang yang tidak
menerima keterbatasan dirinya sebagai manusia karena itu dipandang sebagai orang yang
sombong ; suatu perilaku yang tidak disukai Allah.
Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan menunggu hasil
pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.
Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui bahwa dirinya rendah
dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, oleh karena itu tidak layak kalau hidup dengan
angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan orang lain, dan pamrih dalam melaksanakan
ibadah kepada Allah.
B. Akhlak Terhadap Manusia
Husnuzan. Berasal dari lafal husnun ( baik ) dan Adhamu (Prasangka). Husnuzan berarti
prasangka, perkiraan, dugaan baik. Lawan kata husnuzan adalah suuzan yakni berprasangka
buruk terhadap seseorang. Hukum kepada Allah dan rasul nya wajib, wujud husnuzan kepada
Allah dan Rasul-Nya antara lain: Meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua perintah Allah
dan Rasul-Nya Adalah untuk kebaikan manusia. Meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua
larangan agama pasti berakibat buruk. Hukum husnuzan kepada manusia mubah atau jaiz
(boleh dilakukan). Husnuzan kepada sesama manusia berarti menaruh kepercayaan bahwa dia
telah berbuat suatu kebaikan. Husnuzan berdampak positif berdampak positif baik bagi
pelakunya sendiri maupun orang lain.
Tawaduk berarti rendah hati. Orang yang tawaduk berarti orang yang merendahkan diri
dalam pergaulan. Lawan kata tawaduk adalah takabur. Allah berfirman , Dan rendahkanlah
dirimu terhadap keduanya, dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ”Wahai Tuhanku!
Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.”
(Q.S. Al Isra/17:24) Ayat di atas menjelaskan perintah tawaduk kepada kedua orang tua.
Tasamu artinya sikap tenggang rasa, saling menghormati dan saling menghargai sesama
manusia. Allah berfirman, ”Untukmu agamamu, dan untukku agamaku (Q.S. Alkafirun/109:
6). Ayat tersebut menjelaskan bahwa masing-masing pihak bebas melaksanakan ajaran
agama yang diyakini.
Ta’awun berarti tolong menolong, gotong royong, bantu membantu dengan sesama manusia.
Allah berfirman, ”...dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan...”(Q.S. Al Maidah :
2)
C. Akhlak Terhadap Lingkungan Hidup
Yang dimaksud dengan lingkungan adalah segala sesuatu yang disekitar manusia, baik
binatang, tumbuh-tumbuhan maupun benda-benda yang tidak bernyawa.Pada dasarnya
akhlak yang diajarkan al-Qur'an terhadap lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai
khalifah. Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan sesamanya dan
manusia terhadap alam. Kekhalifahan mengandung arti pengayoman, pemeliharaan, serta
bimbingan, agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptaanya.
Dalam pandangan Islam, seseorang tidak dibenarkan mengambil buah sebelum matang, atau
memetik bunga sebelum mekar, karena hal ini berarti tidak memberi kesempatan kepada
makhluk untuk mencapai tujuan penciptaannya.
Ini berarti manusia dituntut mampu menghormati proses yang sedang berjalan, dan terhadap
proses yang sedang terjadi. Yang demikian mengantarkan manusia bertangung jawab,
sehingga ia tidak melakukan perusakan terhadap lingkungan harus dinilai sebagai perusakan
pada diri manusia itu sendiri.
Binatang, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda tak bernyawa semuanya di ciptakan oleh Allah
SWT, dan menjadi milik-Nya, serta kesemuanya memiliki ketergantungan kepada-Nya.
Keyakinan ini mengantarkan seorang muslim untuk menyadari bahwa semunya adalah
"umat" Tuhan yang harus diperlakukan secara wajar dan baik.

Pelayanan akhlak mulia dalam pelayanan kesehatan


              Akhlak mulia adalah jiwa seseorang yang selalu mewarnai setiap tindakan dan
perbuatannya, tanpa pertimbangan lama ataupun keinginan. Dalam beberapa kasus hal ini
menjadi bagian dari watak dan karakter seseorang. Tapi, dalam kasus yang lain, merupakan
perpaduan dari hasil proses latihan dan kemauan keras seseorang. Sifat jujur misalnya, bisa
jadi telah tertanam dalam diri seseorang tanpa usaha membiasakan atau memaksakan diri
untuk bersikap demikian. Dengan perilaku baik, karakter manusia didasarkan pada nilai-nilai
kemanusiaan demi meraih kehidupan terbaik untuk berinteraksi dengan Allah dan
makhlukNya.akhlak mulia ini seperti Empati,jujur,dan Adil,amanah,sabar, dll.          
1.Empati
   Empati adalah keadaan mental yang membuat orang merasa dirinya dalam keadaan,
perasaan atau pikiran yang sama dengan orang lain. Dalam istilah lain, empati dapat diartikan
sebagai kemampuan untuk menyadari diri sendiri atas perasaan seseorang, lalu bertindak
untukmembantunya.

Sikap empati ini akan timbul apabila:


 1. Dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain,
 2. Mampu menempatkan diri sebagai orang lain, dan
 3. Menjadi orang lain yang merasakan.
            Terkait sikap empati ini, Rasulullah Saw. bersabda. “Dari Abi Musa r.a.
dia             berkata, Rasulullah saw. bersabda, ‘Orang mukmin yang satu dengan yang lain
bagai satu bangunan yang bagian-bagiannya saling mengokohkan." (HR. Bukhari).Hadits di
atas, secara tidak langsung mengajarkan kepada kita untuk bisa merasakan apa yang
dirasakan orang mukmin yang lain. Apabila ia sakit, kita pun merasa sakit. Apabila ia
gembira, kita pun merasa gembira.Allah Swt. menyuruh umat manusia untuk berempati
terhadap sesamanya. Peduli dan membantu antar sesama yang membutuhkan. Allah Swt.
sangat murka kepada orang-orang yang egois dan sombong. Perilaku empati terhadap sesama
dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan dengan cara:
1. Peka terhadap perasaan orang lain
2. Membayangkan seandainya aku adalah dia
3. Berlatih mengorbankan milik sendiri
 4. Membahagiakan orang lain.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang pengertian empati, contoh perilaku
empati dalam kehidupan sehari-hari serta di lengkapi dengan ayat dan hadits yang bekaitan
denganempati.
2.Jujur
    Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban perawat untuk mengatakan sesuatu kebenaran dan
tidak berbohong atau menipu orang lain .prinsip ini mempunyai implikasi yang cukup berat
bagi perawat ,karena terkadang perawat harus melakukan kebohongan yang tidak di
kehendakinya.contohnya adalah pemberian medikasi placebo; placebo adalah medikasi
pengganti dari obat yang client piker ia dapatkan,biasanya tanpa bahan kimia.placebo
diberikan dengan maksud agar hasil yang diinginkan tercapai,misalanya penurunan
ketergantunnganpada zat adiktiv seperti morvin,sementara placebo dapat dikatakan menipu
klient dengan memberikan zat non adiktiv. Pertanyaan adalah apakah klient telah
melangggar   prinsip kejujuran ,walaupuun ditunjukan untuk kebaikan klient.karena ttelah
terjaadi ketidakjujuran  ,biasanya ussaha ini tidak berhasil seperti apa yang diinginkaan
,untuk itu klient harus dilibatkan pada perawatan mereka senddiri.
    Dalam konteks berkata jujur  ,ada suatu istilah yang di sebut desepsi,berasal dari kata
dececive yang berarti membuat orang percaya terhadap sesuatu hal yang tidak benar ,meniru
atau membohoonngi, desepsi meliputi berkata bohong ,mengingkari atau menolak ,tidak
memberikan informasi dan memberikan jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan atau  tidak
membei penjelasan sewaktu  informasi di butuhkan.Berkata bohong merupakan tindakan
desepsi  yang paling dramatis karena dalam tindakan ini sering dituntut untuk membenarkan
sesuatu  yang di yakini salah .salah satunya contoh tindakan desepsi adalah perawat
memberikan obat placebo dan memberi tahu kient tentang yang sebenarnya di berikan
tersebut.tindakan desepsi inii secara etika tidak di benar kkan.para ahli etika menyatakan
bahwa tindakan desepsi membutuuhkan keputusan yang jelasterhadap siapa yang diharapkan
melalui tinddakan tersebut .
    Konsep jujur merupakan prinsip etis yang mendasari berkata jujur ,seperti juga tugas yang
lain ,berkata jujur bersifat  prima facie(tidak mutlak) sehingga desepsi pada kedaan tertentu di
perbolehkan .berbagai alasan yang di kemukakan dan mendukung bahwa perawat harus
berkata jujur ,yaitu berkata jujur adalah hal yang penting dalam hubungan saling percaya
antara perawat dengan klient ,

3
klient mempunyai hak untuk mengetahui ,berkata jujur merupakan kewajiban
moral,menghilangkan emas,dan penderitaan,meningkat kan kerja sama klient maupun
keluarga dan memenuhi kebutuhan perawat.
     Sikap jujur bagi perawat sangat penting, karena para klient akan di percaya pada setiap
arahan dari seorang perawat yang bersikap jujur. Sikap jujur itu misalnya mengatakan
penyakit apa yang sebenarnya diderita oleh si klient ,tidak menambah nambahkan dan
mengurangi ,mengatakan sebenarnya bahwa penyakit yang dideritakan memang sangat
mudah untuk disembuhkan (jangan pernah menakut nakuti klient bahwa penyakit yang
sesungguhnya susah untuk disembuhkan ;mengatakan dengan sebenanrnya bahwa dirinya
kurang mengetahui mengenai apa yang diderita oleh si klient,jangan sampai memberi
informasi  mengenai keluhan klient,padahal sebenarnya ia tidak mengetahui apa apa atau
tidak punya cukup keahlian dibidang itu.
 3. Adil
Keadilan (justice) merupakan bahwa mereka yang sederajat harus diperlakukan
sederajat, sedangkan yang tidak sederajat harus diperlakukan tidak sederajat sesuai dengan
kebutuhan mereka. Ini berarti bahwa kebutuhan kesehatan dari mereka yang sederajat harus
menerima sumber pelayanan kesehatan dalam jumlah  sebanding. Ketika seseorang
mempunyai kebutuhan kesehatan yang besar, maka menurut prinsip ini ia harus mendapatkan
sumber kesehatan yang besar pula. Keadilan juga berbicara tentang kejujuran dan
pendistribusian barang dan jasa secara merata. Fokus hukum adalah perlindungan
masyarakat, sedangkan fokus hukum kesehatan adalah konsumen. Sedangkan tidak
merugikan (Non maleficience) dalam prinsip keperawatan, yang menyatakan tidak
menimbulkan bahaya atau cedera fisik dan psikologis klien. Menurut Johnson 1989
menyatakan bahwa prinsip ini untuk tidak melukai orang lain berbeda dan lebih keras
daripada prinsip untuk melakukan baik.

      a.   Tindakan Perawat Dalam Bersikap Keadilan


1.   Tindakan keperawatan yang dilakukan seorang perawat baik dibangsal maupun di ruang VIP
harus sama dan sesuai SAK.
2.    Perawat akan mendahulukan klien yang situasi dan kondisinya memerlukan penanganan
segera dan menunda melayani klien yang lain, yang kebutuhannya termasuk dibawah
prioritas.
3.   Tidak membedakan antara pasien yang menggunakan asuransi swasta dengan asuransi negeri.
4.   Tidak membedakan suku dan budaya klien.
5.    Bertindak sesuai prinsip keadilan.
6.    Perawat menggunakan pertimbangan dalam hubungannya dengan kompetensi
individual  ketika menerima dan mengalihkan tanggung jawab.
7.   Setiap individu mempunyai kesempatan yang sama dalam mendapatkannya sesuai dengan
kebutuhan pasien.
8.   Tidak membedakan keyakinan yang klien miliki.
9.    Perawat harus adil dalam mengambil suatu keputusan.
10.  Perawat tidak boleh mengambil keputusan sepihak.

 
 b.     Tindakan Perawat Dalam Berperilaku Tidak Merugikan

1.   Bila ada klien dirawat dengan penurunan kesadaran, maka harus dipasang side driil.
2.   Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan dan bertanggung gugat atas akibat yang
mungkin terjadi.
3.   Penampilan perawat yang diharapkan agar menunjang kesembuhan pasien.
4.   Perawat yang melakukan immunisasi pada anak sehat, dimana perawat melakukan tindakan
yang dapat menimbulkan nyeri.
5.   Perawat yang menunda pekerjaan rutinnya terhadap seorang klien karena mempertimbangkan
kebutuhan klien-yang  terganggu tidurnya-untuk dapat istirahat dengan nyaman.
6.  Tegas dalam bertindak sesuai dengan pengetahuan dan kebijakan serta pertimbangan yang
matang.
7.   Bekerja dengan menggunakan sarana dan fasilitas yang ada secara efektif dan efisien.
8.   Menguasai ilmu pengetahuan keterampilan dan sikap profesional keperawatan.
9.   Perawat dapat membedakan masalah pribadi dengan masalah pekerjaan.
10. Perawat harus menggunakan alat-alat kesehatan yang steril, agar tidak menimbulkan infeksi
pada klien.
4. Amanah
       Amanah termasuk akhlak mulia yaitu jujur,bertanggungjawab,tepercaya.Menyimpan
rahasia sabda nabi Muhhamad SAW : Bila seseorang menutup rahasia/aib orang lain di
dunia,pasti  Allah menutup pula keaiban nya di hari kiamat .
‘’Sesungguhnya  Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak  menerimanya,dan menyuruh kamu apabila menetap kan hokum di antara manusia
supaya kamu menetap kan dengan adil . sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang
sebaik baiknya kepadamu.sesungguhnya  Allah maha  mendengar dan melihat.’’QS.An-nisa
ayat 58

5.Sabar
    Keperawatan islami mengajarkan bekerja dengan tenang,tidak tergesa gesa tetapi cepat dan
tepat ,sabar terus berupaya  sampai saat tawakal,sabar tidak berarti lamban , innallaaha
ma’ashobiriin(sesungguhnya Allah menyukai orang yang sabar).
     Sikap sabar merupakan sesuatu yang mulia dan merupakan sifat terpuji, yang denganya
Allah Swt,membedakan antara manusia dengan binatang adalah sifat sabar ketika marah.Dan
ini bukan sesuatu yang aneh ,sifat sabar adalah penghulu dari segala kemuliaan dan sumber
segala kebaikan dan sumber segala ketenangan.
      Sebagai seorang perawat dalam melayani pasien kita harus selalu sabar,walupun tidak
semua pasien membutuhkan pertolongan dan kasih sayang ,tidak semua pasien  yang
menunjukan perasaan kasih sayang,bahkan tidak kurang adanya pasien yang justru yang
menjengkelkan  dan tidak menunjukan simpati sama sekali,akan tetapi kita selaku pelayanan
kesehatan harus tetap sabar,melayani dengan sabar adalah  perbuatan yang terpuji disisi Allah
Swt.

6. Ikhlas
    Ikhlas disini dalam arti sikap yang murni ,semata mata demi memperoleh ridha dan
perkenan Allah dalam proses keperawatanya.setiap kali kita menolong seseorang dengan
ikhlas ,berarti kita telah menabung untuk mendapat pertolongan Allah.karena sesungguhnya
kesempatan menolong orang lain hanya ada jika Allah yang maha agung  memberi
kesempatan kepada kita.Andaikan kemampuan menolong secara fisik sangat
terbatas,tolonglah dengan taburan do’a .percayalah,tidak ada kebaikan sekecil apapun kecuali
diperhatikan dan di balaskan dengan sempurna oleh Allah Swt.
Sumbangkan ilmu pengetahuan ,sedikitpun jangan pernah sungkan untuk mengajar kan ilmu
dan pengalaman yang kita miliki agar orang lain bertambah
ilmunya,wawasanya,pengalamanya dan kemampuanya.kita harus amanah dengan ilmu dan
pengalaman kita dengan cara menyalurkan untuk membantu orang lain.

7. Ramah dan santun


   Ramah dan santun dalam menghadapi pasien  dengan tidak membedakan kaya atau miskin
golongan muslim atau non muslim.ramah dan santun seorang perawat yang patut kita
hadirkan adalah wajahnya yang selalu ceria  entah kenapa wajah yang ceria selalu Nampak
menyenang kan,sebaliknya wajah yang cemberut,angkuh,musam,selalu saja terlihat tidak
menyenangkan.Rasullah SAW bahkan bersabda:
“janganlah selalu membebani jiwamu dengan sesungguh hati .Hiburlah dirimu dengan hal-hal
yang ringan dan lucu.sebab,bila hati terus di paksakan dengan memikul beban beban
yang  berat ,ia akan menjadi buta”.(HR Abu Daud).Marilah kita bertekad sekuatnya agar
setiap berjumpa dengan orang lain terutama paisen upayayaksn berwaajah secerah-
cerahnya.senyuman yang tulus rasulullah SAW senantiasa tersenyum manis,bila di pandang
beliau terlihat menyenangkan hati.senyum merupakan sunnah rasul,
selain akan membahagiakan kita juga akan membahagiakan aorang yang melihat
kita.kaata-kata yang santun dan lembut pilihlah kata-kata yang paling sopan,dengaan cara
paaling santun dalam berkomunikasi dengan pasien bahasanya baik dan bersih  serta di
sampaikan dengan cara yang lembut.sikap seperti inilah yang di contohkan oleh rasullullah
ketika berbicara di hadapan para sahabatnya sehingga menimbulkan suasana menyenangkan
dan penuh keakraban .
selalu menyapa dan senang mengucapkan salaam upayakan diri kita agar menjadi orang yang
selalu terlebih dahulu mengucapkan sapa dan salam.sampaikan salam dengan penuh
kesungguhan,ramah dan ceraah.jabatlah tangan pasien kita dengan penub kehangatan.hati-
hati jangan berlebihan ehingga menyakitinya .
8. belas kasih
            Belas kasih dalam merwat pasien,yakni setiaap simpatiu terhaadaap penderitaan orang
lain sehingga menimbulkan kesungguhan untuk menolong.rasullullah SAW bersabda :
belaskasihanilah penduduk kami,niscaya yang aada di langit mengasihani kamu (HR abu
daud).

       Belas kasihan seorang perawat sangatlah penting yang perlu kita hadirkan salah satunya
bersikaplah angaat sopan dan penuh penghormatan jika rasulullah SAAW berbincang dengan
paara sahabatnya,beliau selalu berusaha menghormatinya sebagai perawat kita wajib
mencontoh, berilah penghormatan kepada pasien dengan cara perhatian,car
mengobatinya,mendengarkan keluhannya dsb.dalam keperawatan ada sebutan baahwaa
kaasih sayang dan belaas kaasihaan sseorang perawat seperti seorang ibu dan anaaknya.
senangkan perasaaannyaa selalu memujilah dengn tulus daan tepat terhadap sessuaatu
yang laayaak di puji sambil kita kaaitkan dengan kebesaran aallaah sehingga paassien yang di
puji teringaat aka nasal muasal ningmat yang di raihnya walaupun dalaam keadaaan
saakit.selalu mendo’akan agar allah menyempurnakan ganjaraan kebaikan terhadapnya dan
mendo’akan unutuk kesembuhannya.

     

A.    Kesimpulan
Dari  pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
    Pelayanan kesehatan adalah: pelayanan keperawatan sebagai bentuk ibadah berdasarkan
Al-quraan dan Hadist untuk mencari ridho Allah SWT, dengan akhlak seseorang perawat
menurut agama islam itu harus : amanah,sabar,adil,empati dan jujur,ikhlas dan penampilan
yang menyenangkan dan menutup aurat.
      Sebagai seorang perawat dalam melayani pasien kita harus selalu sabar,walupun tidak
semua pasien membutuhkan pertolongan dan kasih sayang,tidak semua pasien yang
menunjukan perasaan kasih sayang,bahkan tidak kurang adanya pasien yang justru yang
menjengkelkan  dan tidak menunjukan simpati sama sekali,akan tetapi kita selaku pelayanan
kesehatan harus tetap sabar,melayani dengan sabar adalah  perbuatan yang terpuji disisi Allah
Swt.
                                 

B.     Saran
Demikianlah penulisan makalah ini semoga bermanfaat bagi para pembaca maupun penulis.
Besar harapan semoga didalam maakalah dengan materi pelayanan akhlak mulia ini dapat
menjadi referensi bagi pembaca ataau mahasiswa sebagai calon perawatkedepanya.

PEMBINAAN KELUARGA SAKINAH


Pentingnya manajemen dalam pembinaan keluarga sakinah di lembaga KUA, adalah pertama,
agar pembina mampu melaksanakan tugas mewujudkan keluarga sakinah untuk
mempertinggi mutu perkawinan menurut ajaran agama Islam. Kedua, terwujudnya organisasi
yang baik dan teratur dan termanaj dengan baik yang mampu mengantarkan aspirasi
masyarakat, sesuai dengan tuntunan tntunan prkembangan zaman dan kemaju bangsa. Seperti
yang dikatakan oleh Bapak SH,
“Hal yang disiapkan dan direncanakan untuk membina keluarga sakinah di sini adalah
dengan menyiapkan suatu bimbingan khusus pra nikah yang biasa di sebut dengan suscatin
(kursus calon pengantin)” (wawancara dengan bapak SH, 06 september 2015).
Adanya hal ini berarti ketika suami dan istri sama-sama menjalankan tanggung jawabnya
masing-masing, maka akan terwujud ketentraman dan ketenangan hati, sehingga sempurnalah
kebahagiaan hidup berumah tangga. Dengan demikian, tujuan hidup berkeluarga akan
terwujud sesuai dengan tuntutan agama, yaitu sakinah, mawaddah wa rahmah. Dari sinilah
peranan agama menjadi sangat penting dalam membentuk keluarga sakinah yang dilakukan
melalui pembinaan keluarga sakinah di Kantor KUA Kecamatan Ngaliyan.
Manajemen KUA Ngaliyan dalam menjalankan fungsinya untuk membina keluarga sakinah,
adalah dalam bentuk:

1. Pemberian nasehat oleh penasehat dalam suscatin (kursus calon pengantin) Seperti yang
telah dikatakan oleh bapak SH bahwa hal yang disiapkan untuk membina keluarga sakinah
adalah dengan memberikan bimbingan pra nikah kepada cantin dengan tujuan
mempersiapkan calon pengantin dalam mengarungi kehidupan barunya nanti yaitu kehidupan
rumah tangga, baik dari segi fisik maupun pesikis agar terbentuk menjadi keluarga
sakinah, mawadah, wa rahmah. KUA kecamatan Ngaliyan telah berusaha
mewujudkan keluarga yang sakinah melalui proses bimbingan pra nikah yang di khusukan
pada calon pengantin.
Bagi calon pengantin yang memahami tujuan menikah, maka rumah tangganya akan
harmonis serta jauh dari hal hal yang negatif. Tujuan pernikahan yang baik akan senantiasa
menghasilkan rumah tangga yang baik pula. Akan tetapi jika tujuan yang di niatkan pada
awalanya buruk, maka mungkin saja akan muncul hal hal yang tidak di inginkan dalam
pernikahan.
“Tujuan pernikahan mengajarkan pada setiap pasangan agar mempunyai rasa tanggung jawab
dan perasaan lkasih sayang terhadap keluarga, dari rasa tanggung jawab tersebut timbullah
keinginan ntuk mengubah ke arah yang lebih baik. Oleh karna itu tujuan tersebut akan di
capai terlebih dahulu pada kesepakatan antara pasangan. Kesepakatan itulah yang akan di
bahas pada saat saat bimbingan pra nikah berlangsung” (Wawancara dengan Bpk SH KUA
Kec. Ngaliyan 13 september 2015).
Banyak hal yang disampaikan ketika bimbingan pra nikah itu dilaksanakan, seperti kata
Bapak SH berikut bahwa;
“Pembinaan pra nikah yang diselenggarakan menyampaikan semua perihal keperluan
pengetahuan tentang nikah, baik secara agama
maupun kewajibanselaku warga Negara yang baik, yang saya maksud adalah undang-undang
nikah” (wawancara dengan pak M.Siddaqudin Basya. Penghulu, 14 September 2015)
Dengan begitu ini merupakan suatu upaya pemberian bantuan kepada calon pengantin dalam
memcahkan masalah dan informasi yang di hadapi oleh pasangan. Dan tujuan dari
terselenggaranya pembinaan pra nikah ini agar tercapai kemantapan untuk memahami,
menerima, dan mengarhkan calon pengantin secara optimal dalam mencapai penyesuaian diri
dengan lingkungan, baik lingkungan secara umum maupun lingkungan keluarga 2. Proses
pelaksanaan pembinaan pra Nikah
Pelaksanaan pembinaan pra nikah ini dijalankan sesuai dengan perencanaan yang telah
direncanakan oleh KUA Ngaliyan, seperti yang dikatakan oleh Bapak US;
“Kita melaksanakan semua kegiatan apapun sesuai dengan program kerja yang telah
diberlakukan di KUA ini, baik itu dari segi fisik, administrasi, ataupun dalam bidang urusan
agama, dan hal yang yang dilakukan bidang BP4 untuk menciptakan atau membina keutuhan
rumah tangga sehingga menjadi keluarga yang sakinah itu mengikuti aturan yang berlaku di
AD/ART, selebihnya kami selalu mencoba untuk melakukan yang terbaik yang kami bisa.
Seperti tentang materi pemilihan jodoh dalam Islam, undang-undang perkawinan, hak dan
kewajiban suami dan istri, dll nya mas” (wawancara denagn Bpk. US di KUA Ngaliyan).
Dari pernyataan di atas peneliti menyimpulkan bahwa dalam pelaksanaan pembinaan terdapat
bebrapa hal yaitu:
Subjek (pembina atau tutor) merupakan salah satu unsur yang paling pokok dalam
melaksanakan pembinaan pra nikah. Pembinan atau tutor harus mampu membaca situasi dan
kondisi calon penantin yang dihadapi dan menguasai bahan atau materi serta dapat memberi
contoh yang baik, tenaga pembina itu sendiri yaitu seorang penghulu yang ada di KUA
Ngaliyan.
b. Objek pembina pra nikah
Objek pembinaan pra nikah adalah para calon pengantin yang telah mendaftarkan diri di
KUA. Setiap pasangan calon pengantin yang akan menikah mewajibkan untuk mengikuti
kegiatan pembinaan pra nikah. KUA Ngaliyan bertindak sebagai fasilitator yang turut aktif
untuk mempersiapkan para calon pengantin dalam mengarungi kehidupan rumah tangga,
tujuan pembinaan pra nikah ini agar calon pengantin memiliki kesadaran akan hak dan
tanggung jawab sebagai suami istri yang pada ahirnya dapat menciptakan kehidupan rumah
tangga yang aman, tentram, dan bahagia. Serta dapat membentuk keluarga yang sakiah
mawadah warohmah.
c. Materi pembinaan pra nikah
Materi adalah bahan yang akan digunakan oleh pembina dalam melakukan proses pembinaan
pra nikah. Materi materi yang di sampaikan berkaitan rumah tangga cara membentuk
keluarga yang sakinah, dan cara menjaga keutuhan rumah tangga.
Menurut SF tentang materi pembinaan keluarga sakinah pada pasangan pranikah adalah,
“Materi yang diberikan terutama ilmu-ilmu fiqih tentang keluarga sakinah. Bagaimana
berumah tangga dan menjalin hubungan yang harmonis”.
Menurut jawaban SF di atas tentang materi pembinaan keluarga sakinah pada pasangan
pranikah, DH menuturkan,
“Materinya meliputi nasehat-nasehat perkawinan meliputi seperti
cara melestarikan pernikahan, membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah dan warohmah.
Diberikan pengetahuan dalam berumah tangga tangga yang baik”.
Dari penuturan jawaban SF dan DH selaku petugas KUA, diperkuat oleh PA selaku pasangan
yang pernah mendapatkan materi tentang pembinaan keluarga sakinah. Materinya yaitu:
“Tentang cara-cara ijab-qabul, bersalaman dengan suami setelah melaksanakan ijab qabul
dan tentang cara-cara berumah tangga yang baik, menjalin hubungan yang baik,
berkomunikasi kepada keluarga dengan baik. Misalnya suami pergi dan pulang dari kerja
seorang istri harus bersalaman dan menjaga kehormatan keluarga. Seorang istri boleh keluar
rumah atas ijin seorang suami, kemudian diajarkan untuk solat berjamaah dengan suami”.
Jawaban ketiga informan (SF, DH, dan PA) di atas dapat disimpulkan bahwa materi yang
diberikan dalam pembinaan keluarga sakinah di Kantor Urusan Agama Kecamatan Ngaliyan
adalah ilmu-ilmu fiqih tentang keluarga sakinah, nasehat-nasehat perkawinan meliputi cara
melestarikan perkawinan, seorang istri menghormati suami dan saling menjaga keharmonisan
keluarga.
Adapun secara khusus materi yang disampaikan dalam pembinaan pra nikah di KUA
kecamatan Ngaliyan yaitu :
1. Materi UU Perkawinan dan Agama
Pembinaan pra nikah kusus calon pengantin di KUA ngaliyan di sampaikan materi tentang
Munakahat, kata nikah yang berasal dari bahasa arab yang di dalam bahasa indonesia di
terjemahkan dengan perkawinan. Nikah menurut istilah sariat islam adalah akad yang
menghalalkan pergaulan anatara laki-laki dan perepuan yang tidak ada hubungan mahram
sehingga dengan akad tersebut untuk komitmen antara hak dan kewajiban kedua pasanagan
suami istri. Undang undang RI No. 1 tahun 1974 menyatakan bahwa “ perkawinan adalah
ikatan lahir batin anatara seorang pria dan wanita sebagai suami istri untuk membentuk
keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa”.
Rumusan perkawinan yang di jelaskan dalam undang undang perkawinan tersebut, sekaligus
memberikan arahan agar pasangan calon pengantin yang telah menikah hendaknya
perkawinan tersebut dapat membentuk kehidupan rumah tangga yang aman tentran, dan
bahagia.
Pembekalan materi ini bertujuan untuk menjelaskan kepada calon pengantin mengenai
hukum dan peraturan pemerintah. Pada dasarnya islam sangat menganjurkan kepada umatnya
yang sudah siap fisik maupun pesikis untuk segera menikah. Materi munakahat juga di
sampaikan kepada calon pengantin yaitu tentang hukum perkawinan dalam islam.
Islam mengajrkan bahwa calon pengantin itu di wajibkan untuk memenuhi syarat dan rukun
perkawinan. Syarat dan rukun perkawinan itu sendiri adalah adanya calon mempelai dari
pihak laki-laki maupun perempuan, adanya ali dari pihak perempuan, adanya dua orang saksi
dan adanya ijab qobul. Jika salah satu dari pihak tersebut tidak ada yang terpenuhi maka
dalam islam perkawinan itu tidak sah.
2. Matri memilih jodoh
Ketika jodoh adalah masalah manusia sejak Nabi Adam dan Hawa yang sampai sekarang
masih hangat dan aktual, adapaun faktor yang harus di pertimbangkan dalam memilih
pasanagan hidup ialah
a. Agama
b. Keturunan
c. Akhlak dan budi pekerti yang baik
d. Pendidikan
e. Kesehatan f. Adat istiadat
g. Kecantikan dan kekayaan tergantung selera perorangan.
Kriteria calon istri yang baik: Rosulullah saw telah menggariskan bahwa kriteria calon istri
yang baik itu mencakup lima hal yaitu:
a. Karena hartanya
b. Karena keturunanya
c. Karna kecantikanya
d. Karena agamanya
e. Karena ahlaknya

Kriteria suami yang baik: memilih calon suami yang baik merupakan kewajiban bagi wali
calon mempelai wanita. Bagi wanita apabila hendak memilih calon suami hendaknya
mengutamakan:
a. Agamanya
b. Akhlaknya yang mulia
c. Telah mampu menanggung beban akibat pernikahan d. Pria yang bertanggung jawab
e. Pria yang bersifat penyayang.
Hal ini di jelaskan agar mereka bisa memilih dan memilih sebelum melangkah atau tidak
menimbulkan penyesalan di kemudian hari.

3. Materi hak dan kewajiban suami isteri


Dalam pembinaan pra nikah di berikan materi adanya hak dan kewajiban suami istri menurut
islam di antaranya:
1) Hak isteri
a. Hak mengenal harta. Yaitu istri berhak mendapatkan mahar atau mas kawin atau nafkah.
b.Hak mendapatkan perlakuan yang baik dari suami
c. Hak memperoleh perhatian dan penjagaan dari suaminya, maksutnya agar suami menjaga
keselamatan dan kehormatan isterinya, tidak menyia nyiakan dan senantiasa menjaga.
2) Hak suami
a. Suami berhak mendapatkan perlakuan dan pelayanan yang baik dari isteri selaku kepala
keluarga / pimpinan rumah tangga dalam batas-batasa yang di tentukan oleh norma agama
dan susila.
b. Mengarahkan kehidupan keluarga agar agar menjadi keluarga yang taqwa.
3) Kewajiban istri
a. Hormat dan patuh kepada suami dalam batas yang telah di tentukan oleh agama dan susila
b. Mengatur dan mengurus rumah tangga, menjaga keselamatan dan mewujudkan keluarga
yang bahagia dan sejahtera.
c. Memelihara dan mendidik anak
d. Memelihara dan menjaga kehormatan serta melindungi harta benda keluarga
e. Menerima serta menghormati pemberian suami, dan menggunakan dengan sebaik baiknya,
hemat cermat dan bijksana.
4) Kewajiban suami
a. Memberikan nafkah lahir dan batin sesuai dengan kemampuan serta mengusahakan
keperluan keluarga terutama sandang pangan.
b. Memelihara, memimpin dan membimbing dan membina keluarga agar menjadi keluarga
yang soleh dan terjauh dari siksa neraka. c. Membantu mendidik memelihara dan membina
anak dengan penuhrasa tanggung jawab dan kasih sayang.
d. Memeberi kebebasan berfikir dan bertindak kepada isteri sesuai dengan ajaran agama.
e. Dapat mengatasi keadaan, kencari penyelesaian dengan cara merekrut dan bijaksana dan
tidak bertindak sewenang-wenang.
5) Hak bersama suami isteri.
a. Halalnya pergaulan sebagai suami istri dan kesempatan saling menikmati atas dasar
kerjasama dan saling memerlukan.
b. Sucinya hubungan perbesanan. Dalam hal ini isteri haram bagi pihak keluarga laki-laki
suami, sebagaimana suami haram bagi pihak keluarga perempuan isteri.

c. Berlaku hak pusaka. apabila salah seorang diantara suami isteri meninggal maka salah satu
berhak mewarisi walaupun keduanya belum campur.
d. Perlakuan dan pergaulan yang baik. Menjadi kewajiban suami isteri untuk saling berlaku
dan bergaul dengan baik, sehingga suasananya menjadi tentram, rukun dan penuh kedamaian
KELUARGA BERENCANA
Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat
dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu bermakna adalah perencanaan jumlah keluarga
dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau
penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya
Hukum KB (Keluarga Berencana) Menurut Pandangan Ulama

Salah satu program pemerintah untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk adalah
melalui program keluarga berencana (KB). Dengan kata lain program KB merupakan
program perencanaan jumlah keluarga yang bisa dilakukan dengan alat-alat kontrasepsi
seperti kondom, spiral pil atau yang lainnya. Bagaimanakah hukum KB dalam pandangan
islam?

Sedangkan KB juga sama-sama untuk mencegah kehamilan, bedanya ‘azl tanpa alat
sedangkan KB dengan alat bantu seperti kondom, pil atau spiral. Dan keduanya diqiyaskan
karena sama-sama untuk mencegah kehamilan, dan sama sekali tidak memutuskan
kehamilan.

Berangkat dari keterangan tersebut, maka ketika membahas hukum KB, terlebih dahulu yang
harus diketahui ialah bagaimana hukumnya ‘azl. Kemudian jika sudah diketahui kedudukan
hukum ‘azl maka kita tinggal menyamakan hukumnya saja.

Terdapat hadits yang memperbolehkan ‘azl, diantaranya adalah hadits yang diriwayatkan dari
Jabir ra:

‫سلَّ َم فَلَ ْم يَ ْن َهنَا–رواه‬ َ ِ ‫سلَّ َم فَبَلَ َغ َذلِ َك نَبِ َّي هَّللا‬


َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬ ُ ‫عَنْ َجابِ ٍر قَا َل ُكنَّا نَ ْع ِز ُل َعلَى َع ْه ِد َر‬
َ ِ ‫سو ِل هَّللا‬
‫مسلم‬

“Dari Jabir ia berkata, kita melakukan ‘azl pada masa Rasulullah saw kemudian hal itu
sampai kepada Nabi saw tetapi beliau tidak melarang kami” (H.R. Muslim) 

Namun ada juga hadits yang melarang ‘azl, di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan
Judamah binti Wahb:

‫س َو ُه َو يَقُو ُل لَقَ ْد َه َم ْمتُ أَنْ أَ ْن َهى‬ٍ ‫سلَّ َم فِي أُنَا‬ َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ِ ‫سو َل هَّللا‬ ُ ‫ض ْرتُ َر‬ َ ‫شةَ قَالَتْ َح‬ َ ‫ت ُع َّكا‬ِ ‫ب أُ ْخ‬
ٍ ‫ت َو ْه‬ ِ ‫عَنْ ُجدَا َمةَ بِ ْن‬
‫سو ُل‬ ُ ‫سألُوهُ عَنْ ا ْل َع ْز ِل فَقَا َل َر‬َ َ ‫ش ْيئًا ثُ َّم‬ َ
َ ‫م َذلِ َك‬yْ ‫ض ُّر أ ْواَل َد ُه‬ َ
ُ َ‫س فَإ ِ َذا ُه ْم يُ ِغيلُونَ أ ْواَل َد ُه ْم فَاَل ي‬ َ ‫وم َوفَا ِر‬ ُّ ‫عَنْ ا ْل ِغيلَ ِة فَنَظَ ْرتُ فِي‬
ِ ‫الر‬
ْ ْ ْ
‫سلَّ َم ذلِ َك ال َوأ ُد الخفِ ُّي –رواه مسلم‬
َ َ َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬َ ِ ‫هَّللا‬

“Dari Judamah bin Wahb saudara perempuan ‘Ukkasyah ia berkata, saya hadir pada saat
Rasulullah saw bersama orang-orang, beliau berkata, sungguh aku ingin melarang ghilah
(menggauli istri pada masa menyusui)kemudian aku memperhatikan orang-orang romawi
dan parsi ternyata mereka melakukan ghilah tetapi sama sekali tidak membahayakan anak-
anak mereka. Kemudian mereka bertanya tentang ‘azl, lantas Rasulullah saw berkata, itu
adalah pembunuhan yang terselubung”. (HR. Muslim)   

Menurutnya, hadits yang melarang ‘azl harus dipahami bahwa larangan tersebut adalah
sebatas makruh tanzih atau diperbolehkan, sedang hadits yang memperbolehkan ‘azl
menunjukkan ketidakharamannya ‘azl. Tetapi ketidak haraman ini tidak menafikan
kemakruhan ‘azl.
“Kemudian hadits-hadits ini yang saling bertetangan harus dikompromikan dengan
pemahaman bahwa hadits yang melarang ‘azl itu menunjukkan makruh tanzih. Sedang
hadits yang memperbolehkan ‘azl itu menunjukkan bahwa ‘azl tidaklah haram. Dan
pemahaman ini tidak serta-merta menafikan kemakruhan ‘azl”. (Muhyiddin Syaraf an-
Nawawi, al-Minhaj Syarh Shahih Muslim bin al-Hajjaj, Bairut-Dar Ihya` at-Turats, cet ke-
2, 1329 H, juz, 10, h. 9)    

Oleh sebab itu maka Imam an-Nawawi dengan tegas menyatakan bahwa hukum ‘azl adalah
makruh (diperbolehkan walau dianjurkan untuk tidak melakukannya) meskipun pihak istri
menyetujuinya. Alasannya adalah ‘azl merupakan salah satu sarana untuk menghindari
kehamilan.

“’Azl adalah menggaulinya suami terhadap istri kemudian ketika suami mau keluar mani ia
melepaskan dzakarnya dan mengeluarkannya di luar farji. Hukum ‘azl menurut kami adalah
makruh dalam kondisi apa saja dan pada setiap perempuan baik ia rela maupun tidak,
karena ‘azl adalah sarana untuk memutuskan keturunan”. (Muhyiddin Syaraf an-Nawawi,
al-Minhaj Syarh Shahih Muslim bin al-Hajjaj, Bairut-Dar Ihya` at-Turats, cet ke-2, 1329 H,
juz, 10, h. 9).

Setidaknya penjelasan diatas bisa dijadikan sebagai rujukan mengenai hukum kebolehan KB.
Bahkan NU pada tepatnya tanggal 21-25 Syawal 1379 H/ 18-22 April 1960 dalam Konbes
Pengurus Besar Syuriyah NU ke-1 telah membahas mengenai Family Planing (Perencanaan
Keluarga).

Dan pada Muktamar ke-28 di Pon-pes Al-Munawwir Krapyak 26-28 Rabiul Akhir 1410 H/
25-28 November 1989 M juga telah memutuskan kebolehan menggunakan spiral sama
dengan ‘azl¸ atau alat kontrasepsi yang lain. (Lihat, Ahkamul Fuqaha, Surabaya-Khalista
bekerjasama dengan LTN PBNU, cet ke-1, 2011, h, 302 dan 450-452). Wallahua’lam
Bisshawab

MACAM MACAM ALAT KONTRASEPSI


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti pantang berkala adalah pantang
melakukan sanggama selama saat-saat pengeluaran sel telur atau masa subur untuk
menghindari kehamilan. Pantang berkala berasal dari kata dasar pantang.

Metode kontrasepsi secara kimiawi adalah: mencegah terjadinya kehamilan dengan


menggunakan tissue KB,tablet berbusa,suppositoriakimiawi danrim jelly,atau preparat yang
menghentikan atau membunuh sperma pada saat bersentuhan.
Spermisida adalah alat kontrasepsi yang mengandung bahan kimia (non oksinol-9) yang
digunakan untuk membunuh sperma.
a. Jenis spermisida terbagi menjadi:
 Aerosol (busa).
 Tablet vagina, suppositoria atau dissolvable film.
3. Krim.
b. Cara Kerja
Cara kerja dari spermisida adalah sebagai berikut:
 Menyebabkan sel selaput sel sperma pecah.
 Memperlambat motilitas sperma.
 Menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.
c. Pilihan
1. Aerosol (busa) akan efektif setelah dimasukkan (insersi).
2. Aerosol dianjurkan bila spermisida digunakan sebagai pilihan pertama atau
metode kontrasepsi lain tidak sesuai dengan kondisi klien.
3. Tablet vagina, suppositoria dan film sangat mudah dibawa dan disimpan.
Penggunaannya dianjurkan menunggu 10-15 menit setelah dimasukkan (insersi)
sebelum hubungan seksual.
4. Jenis spermisida jeli biasanya digunakan bersamaan dengan diafragma.
d. Manfaat
Alat kontrasepsi spermisida ini memberikan manfaat secara kontrasepsi maupun non
kontrasepsi.

Kondom adalah sebuah selubung dari karet lateks yang disarungkan ke penis sebelum
ejakulasi untuk mencegah pencampuran air mani dengan daerah vaginal, oral, atau anal
pasangan. Ini adalah metode yang paling efektif dan aman untuk mencegah kehamilan, HIV,
dan penyakit kelamin lainnya.
IUD adalah sebuah alat kontrasepsi berbahan plastik yang memiliki bentuk seperti huruf ‘T’
dan dipasang di dalam rahim untuk mencegah kehamilan.

KB IUD ini terbagi dalam dua jenis, yaitu:

 IUD yang dilapisi tembaga atau IUD non-hormonal.


 IUD yang menghasilkan hormon progesteron atau IUD hormonal.

Tubektomi ( bahasa Inggris: tubal ligation, bahasa Inggris: having one's tubes
tied) adalah pemotongan saluran indung telur ( tuba fallopi) sehingga sel telur tidak
bisa memasuki rahim untuk dibuahi.

Vasektomi adalah operasi kecil (bedah minor) yang dilakukan untuk mencegah transportasi
sperma pada testis dan penis . Vasektomi merupakan prosedur yang sangat efektif untuk
mencegah terjadinya kehamilan karena bersifat permanen.
Pil KB adalah kelompok obat yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Ada dua jenis pil
KB, yaitu pil KB kombinasi dan pil KB khusus progestin. Pil KB bekerja dengan cara
memengaruhi kerja indung telur dan rahim, sehingga mencegah terjadinya proses
pembuahan, yaitu pertemuan sel telur dan sel sperma.
KB implan adalah alat kontrasepsi jangka panjang yang bisa digunakan oleh wanita. Di
Indonesia, KB implan ini juga disebut sebagai KB susuk. Alat kontrasepsi ini berbentuk
menyerupai tabung plastik kecil dan fleksibel yang berisi hormon untuk mencegah
kehamilan.
KB implan ini juga disebut sebagai KB susuk. Alat kontrasepsi ini berbentuk menyerupai
tabung plastik kecil dan fleksibel yang berisi hormon untuk mencegah kehamilan. Tabung
(yang sering disebut susuk) akan dimasukkan (atau diimplan) ke dalam kulit lengan atas.
Banyak pasangan suami istri yang memakai alat kontrasepsi. Baik sebab alasan untuk
memberi jarak usia pada anak agar tiap anak mendapatkan perhatian yang cukup ataupun
karena tidak ingin memiliki banyak anak sebab ingin mempersiapkan pendidikan dan
tabungan anak dengan baik. Bagaimana hukum menggunakan alat kontrasepsi menurut para
ulama?
Sebagaimana yang kita tahu, untuk menunda kehamilan bisa dengan menggunakan
spiral kontrasepsi atau obat kontrasepsi, atau ada juga yang memakai kontrasepsi manual
seperti mengeluarkan sperma di luar vagina. Bagaimana pun cara dan metode kontrasepsi,
bagaimana para ulama memandang kontrasepsi ini? Mari simak ulasan berikut

Syekh Sulaiman bin Manshur al-Ijaili al-Jamal dalam Hasyiyah al-Jamal ‘Ala Manhaj,
menjelaskan

‫ويحرم ما يقطع الحبل من أصله أما ما يبطىء الحبل مدة وال يقطعه من أصله فال يحرم كما هو ظاهر بل إن كان لعذر‬
‫اه‬.‫كتربية ولد لم يكره أيضا واال كره‬

“Haram jika (kontrasepsi) memutus kehamilan dari asalnya (indung telur), adapun jika
memperlambat/menunda kehamilan sebentar, maka tidak haram sebagaimana pendapat yang
jelas. Jika karena udzur seperi untuk tarbiyah anak maka tidak makruh juga jika tidak ada
udzur maka makruh. (4/ 447)”

Menurut Imam Ghazali dalam Ihya ‘Ulumuddin, menjelaskan

‫ الثالثة الخوف من كثرة الحرج بسبب كثرة االوالد واالحتراز من‬-‫الى أن قال‬- :‫فأقول النيات الباعثة عن العزل خمس‬
‫الحاجة إلى التعب فى الكسب ودخول مداخل السوء وهذا ايضا غير منهي عنه‬

“Aku mengatakan, niat ‘azal (mengeluarkan sperma di luar vagina) itu ada lima -sampai
perkataan- ketiga: Sebab khawatir terlalu banyak luka sebab terlalu banyaknya anak, dan
waspada terhadap kelelahan dalam bekerja (memenuhi kebutuhan anak) sehingga
menyebabkan sesuatu yang buruk, dan ini juga tidak dilarang”. (2/53)

Syekh al-Bajuri dalam kitab Hasyiyah al-Bajuri Syarah Fath al-Qarib menjelaskan

َّ ‫َﻭ َﻛ َﺬﺍ ﺍِ ْﺳﺘِ ْﻌ َﻤﺎ ُﻝ ْﺍ ِﻹ ْﻣ َﺮﺃَ ِﺓ ﺍﻟ َّﺸ ْﻲﺀَ ﺍﻟَّ ِﺬﻱ ﻳَ ْﺒ ِﻄ ُﺊ ْﺍﻟ َﺤ ْﺒ َﻞ َﻭﻳَ ْﻘﻄَ ُﻌﻪُ ِﻣ ْﻦ ﺃَﺻْ ﻠِ ِﻪ ﻓَﻴُ ْﻜ َﺮﻩُ ﻓِﻲ ْﺍﻷَ َّﻭ ِﻝ َﻭﻳُﺤْ َﺮ ُﻡ ﻓِﻲﺍﻟﺜَّﻨِﻲ َﻭ ِﻋ ْﻨ َﺪ ُﻭﺟُﻮْ ِﺩ ﺍﻟ‬
‫ﻀﺮُﻭْ َﺭ ِﺓ‬
‫ﺏ ﺃَﺧَ ﻔِّ ِﻬ َﻤﺎ ُﻣ ْﻔ ِﺴ َﺪﺓً ـ ﺇﻫـ‬ َ ‫َﺎﻥ ﺭُﻭْ ِﻋ َﻲ ﺃَ ْﻋﻈَ ُﻤﻬُ َﻤﺎ‬
ِ ‫ﺿ َﺮﺭًﺍ ﺑِﺎﺭْ ﺗِ َﻜﺎ‬ ِ ‫ﺖ ْﺍﻟ َﻤ ْﻔ َﺴ َﺪﺗ‬ْ ‫ﺿ‬
َ ‫ﺎﺭ‬ َ ‫ﻓَ َﻌﻠَﻰ ْﺍﻟﻘَﺎ ِﻋ َﺪ ِﺓ ْﺍﻟﻔِﻘَ ِﻬﻴَّ ِﺔ ﺇِ َﺫﺍ ﺗَ َﻌ‬

“Demikian halnya perempuan yang menggunakan sesuatu (seperti obat atau alat kontrasepsi)
yang dapat memperlambat kehamilan, hal ini hukumnya makruh, sedangkan apabila sampai
memutus keturunan maka hukumnya haram, dan ketika darurat maka sesuai dengan qaidah
fiqhiyah “Ketika terjadi dua mafsadat (bahaya) maka hindari mafsadat yang lebih besar
dengan melakukan mafsadat yang paling ringan”. [ 2/ 93].

Jadi kesimpulannya, menggunakan alat kontrasepsi, baik berupa pil, obat suntik atau spiral
hukumnya adalah sebagai berikut:

A. apabila penggunaan alat itu bisa menyebabkan tidak bisa hamil selamanya, maka haram.
B. apabila penggunaan alat kontrasepsi hanya untuk memperpanjang jarak kehamilan dan
tidak ada udzur, maka hukumnya, makruh.
C. apabila penggunaan alat kontrasepsi itu untuk memperpanjang jarak kehamilan,dan di latar
belakangi oleh adanya udzur, seperti demi kemaslahatan merawat anak, khawatir terlantarnya
anak dan lain-lain,maka hukumnya tidak makruh.

salah satu ulama’ yang melarang pelaksanaan KB adalah Abu ‘Ala al-Madudi (Pakistan),
menurutnya pembatasan kelahiran adalah bertentangan dengan ajaran Islam. Islam adalah
suatu agama yang berjalan sesuai dengan fitrah manusia, dan barangsiapa yang merubah atau
menyalahi fitrah maka ia telah menuruti perintah setan.
Disamping pendapat tersebut, para ulama yang menolak KB menggunakan dalil:

ٍ ‫وال تَ ْقتُلُوا أَوْ ال َد ُك ْم ِم ْن ِإ ْمال‬...


...‫ق نَحْ نُ نَرْ ُزقُ ُك ْم َوإِيَّاهُ ْم‬ َ
Artinya:
“... dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan
memberi rezki kepadamu dan kepada mereka,.."
Pendapat tersebut menyatakan bahwa program KB melalui pembatasan kelahiran merupakan
hal yang tidak dibenarkan dalam agama Islam. Karena hal tersebut telah menyalahi fitrah
manusia apalagi hanya kerena takut akan kemiskinan dan melupakan bahwa Allah Yang
Maha Memberi Rezki.

Penggunaan Alat Kontrasepsi


Menghindari kasus kehamilan yang tidak diinginkan
Kasus kehamilan yang tidak diinginkan sering terjadi di sekitar kita. Pada kasus kehamilan
yang tidak diinginkan kerap berujung pada tindakan aborsi yang berdampak pada kesehatan
ibu. Penggunaan alat kontrasepsi dapat menjadi solusi untuk mengatur jarak kelahiran
sehingga meminimalisir terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan.
Membantu tumbuh kembang anak
Perencanaan kehamilan yang baik dapat membantu pertumbuhan anak. Anak akan dapat
memperoleh kasih sayang dan perhatian yang lebih banyak dari kedua orang tuanya,
khususnya dalam masa tumbuh kembangnya. Ibu juga dapat memaksimalkan pemberian air
susu ibu (ASI) eksklusif bagi bayinya. Hal ini tentunya akan berbeda jika dibandingkan
dengan keluarga yang memiliki banyak anak.
Meningkatkan kualitas keluarga
Alat kontrasepsi digunakan untuk menjarangkan kehamilan atau menjaga jarak kelahiran.
Dengan demikian, penggunaan alat kontrasepsi juga dapat mengurangi risiko kematian ibu
dan bayi karena jarak kelahiran yang terlalu dekat atau terlalu sering. Selain itu, mengatur
jarak atau jumlah kelahiran diharapkan dapat meningkatkan kualitas keluarga, khususnya
kehidupan perekonomian keluarga.

Anda mungkin juga menyukai