Anda di halaman 1dari 5

ILMU BIOMEDIK DASAR

“Konsep Anatomi dan Fisiologi Manusia Sebagai Pendekatan dalam


Menyelesaikan Masalah Keperawatan”

Dosen Pembimbing:
Adhin Kasanah.,M.Kep
M. Gilang Aditiya Saputra (29)
S1 Keperawatan
1B

PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI HUSADA
MULIA MADIUN
2021/2022
ANATOMI DAN FISIOLOGI HEMATOLOGI

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali
tumbuhan)tingkat tinggi yang berfungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-
sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat
sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan
mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga
diedarkan melalui darah. Darah dibedakan menjadi sel darah merah (erytrosit), sel darah
putih (leukosit) dan sel darah pembeku (trombosit).

Komponen Darah
Lebih dari separuh bagian dari darah merupakan cairan (plasma), yang sebagian besar
mengandung garam-garam terlarut dan protein. Protein utama dalam plasma adalah albumin.
Protein lainnya adalah antibodi (imunoglobulin) dan protein pembekuan. Plasma juga
mengandung hormon-hormon, elektrolit, lemak, gula, mineral dan vitamin

Sifat Darah
Darah adalah suatu cairan yang kental dan berwarna merah. Kedua sifat utama ini, yaitu
merah dan kental, membedakan darah dari cairan tubuh yang lain. Kekentalan ini disebabkan
oleh banyaknya senyawa dengan berbagai macam berat molekul, dari yang kecil sampai yang
besar seperti protein, yang terlarut dalam darah. Warna merah, yang memberi ciri yang sangat
khas bagi darah, disebabkan oleh adanya senyawa yang berwarna merah dalam sel-sel darah
merah yang tersuspensi dalam darah.

Fungsi Darah
a. Respirasi-transpor oksigen dari paru-paru ke jaringan dan CO2 dari jaringan ke
paruparu.
b. Nutrisi-transpor zat-zat makanan yang diabsorpsi.
c. Ekskresi-transport sisa metabolism ke ginjal, paru-paru, kulit dan usus untuk dibuang.
d. Pemeliharaan keseimbangan asam basa di dalam tubuh.
e. Pengaturan keseimbangan air melalui efek darah terhadap pertukaran air antara cairan
yang beredar dan cairan jaringan.
f. Pengatur suhu tubuh dengan penyebaran panas tubuh.
g. Pertahanan terhadap infeksi oleh sel darah putih dan antibodi yang beredar.
h. Transport hormone, pengaturan metabolism.
i. Transport metabolit.

Sel-sel Darah
Sel-sel darah dibedakan menjadi sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit),
dan sel darah pembeku (trombosit).
1) Sel Darah Merah (Erytrosit)
Sel darah merah (SDM) atau eritrosit adalah sel darah yang terbanyak di dalam darah.
Karena sel ini mengandung senyawa yang berwarna, yaitu hemoglobin, maka dengan
sendirinya darah berwarna merah. Sel-sel darah merah berbentuk cakram dengan diameter 75
nm, serta ketebalan di tepi 2 nm dan ketebalan di tengah 1 nm. Sel darah merah pada orang
dewasa dibentuk di dalam sumsum tulang. Sel-sel pembentuk sel darah merah ini disebut
eritroblast,
tetapi pada embrio, sel-sel darah merah dibentuk di dalam hati dan limpa. Merupakan sel
yang paling banyak dibandingkan dengan 2 sel lainnya, dalam keadaan normal mencapai
hampir separuh dari volume darah.
Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang memungkinkan sel darah merah
membawa oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen
dipakai untuk membentuk energi bagi sel-sel, dengan bahan limbah berupa karbon dioksida,
yang akan diangkut oleh sel darah merah dari jaringan dan kembali ke paru-paru.

Fungsi Sel Darah Merah


Fungsi sel darah merah memiliki beberapa fungsi bagi tubuh, antara lain.
a) Mengantarkan Oksigen ke Seluruh Tubuh: setelah dibentuk oleh tumbuh sumsum
merah tulang, sel darah merah akan menyebar ke seluruh jaringanjaringan tubuh
dengan membawa oksigen dari paru-paru lalu mengedarkannya dan membawanya
kembali ke paru-paru untuk dikeluarkan.
b) Penentuan Golongan Darah: Penentuan golongan darah ini dapat terjadi karena
ditentukan oleh ada tidaknya antigen aglutinogen dalam sel darah merah. Golongan
sel darah adalah A, B, AB, dan O.
c) Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh (Antibodi): Menjaga sistem kekebalan tubuh ini
dapat terjadi karena adanya peran serta hemoglobin yang menangkal pathogen atau
bakteri melalui proses lisis dengan mengeluarkan radikal bebas yang dapat
menghancurkan dinding dan membran sel patogen dan membunuh bakteri.
d) Pelebaran Pembuluh Darah: Pelebaran pembuluh darah dapat terjadi karena eritrosit
melepaskan senyawa dinamakan S-Nithrosothiol yang dilepaskan saat hemoglobain
mengalami terdeogsigenerasi sehingga akan melebarkan pembuluh darah dan
melancarkan darah menuju ke seluruh tubuh khususnya pada daerah yang kekurangan
darah.

2. SEL DARAH PUTIH (LEUKOSIT)


Sel darah putih mempunyai nukleus dengan bentuk yang bervariasi. Ukurannya
berkisar antara 10 nm–25 nm.
Fungsi sel darah putih ini adalah untuk melindungi badan dari infeksi penyakit serta
pembentukan antibodi di dalam tubuh. Sel darah putih adalah salah satu mekanisme
pertahanan tubuh terhadap infeksi luar. Saat terjadi luka, maka sel darah putih akan
berkumpul di tempat luka yang merupakan jalur masuk bagi bakteri dan virus. Saat ada
bakteri atau virus yang masuk, maka sel darah putih akan melakukan pola penyerangan yang
hasilnya akan menimbulkan nanah. Nanah itu sendiri merupakan gabungan dari sel darah
putih yang mati, mikroorganisme, sel tubuh sekitar, dan cairan tubuh.

3 KEPING DARAH/TROMBOTSIT/PLATELET
Keeping darah disebut juga trombosit. Sebenarnya, trombosit tidak dapat dipandang
sebaga sel utuh karena berasal dari sel raksasa yang berada di sumsum tulang, yang
dinamakan megakariosit. Dalam pematangannya, megakariosit ini pecah menjadi 3000
sampai 4000 serpihan sel, yang dinamai sebagai trombosit atau keeping sel (platelet) tersebut.
Trombosit mempunyai bentuk bicembung dengan garis 0,75-2,25 mm. Dengan sendirinya
trombosit ini tidak mempunyai inti. Akan tetapi keeping sel ini masih dapat melakukan
sintesis protein.
SISTEM & MEKANISME IMUN TUBUH
Sistem imun adalah sistem daya tahan tubuh terhadap serangan substansi asing yang
terpapar ke tubuh kita. Substansi asing tersebut bisa berasal dari luar maupun dalam tubuh
sendiri.
Contoh subtansi asing yang berasal dari luar tubuh (eksogen) misalnya bakteri, virus,
parasit, jamur, debu, dan serbuk sari. Sedangkan substansi asing dari dalam tubuh dapat
berupa sel-sel mati atau sel-sel yang berubah bentuk dan fungsinya. Substansi-substansi asing
tersebut disebut imunogen atau antigen.

MEKANISME IMUNOLOGI
Awal terjadinya proses reaksi imunitas yaitu mekanisme pertahanan tubuh untuk
melawan setiap benda asing masuk ke dalam tubuh, sejumlah limfosit yang disebut dengan
sel memory segera berkembang menjadi limfosit yang mempunyai kemampuan membuat zat
kekebalan yang bertahan lama (long lasting immunity).
Seperti telah disebutkan diatas, imunitas adalah mekanisme tubuh manusia untuk
melawan dan memusnahkan benda asing yang masuk ke dalam tubuh manusia. Benda asing
tersebut bisa berupa bakteri, virus, organ transplantasi dll. Apabila suatu sel atau jaringan
seperti bakteri atau organ tubuh ditransplantasikan ke dalam tubuh seseorang maka tubuh
orang tersebut akan menolaknya karena benda asing tersebut dianggap bukan sebagai bagian
dari jaringan tubuh mereka. Benda asing tersebut dianggap sebagai pendatang (invader) yang
harus diusir.
Jadi secara sederhana dapat didefinisikan kembali bahwa sistem kekebalan (immune
system) ialah mekanisme tubuh manusia untuk melawan/ mengusir benda asing yang masuk
kedalam tubuh mereka. Pertama-tama “memory cells” berupaya mengenal benda asing yang
masuk dan disimpan dalam “ingatan” sel memori ini. Ini disebut dengan reaksi imunitas
primer. Apabila benda asing yang sama masuk lagi ke dalam tubuh orang tersebut untuk
kedua kali dan seterusnya, maka sel memori ini dengan lebih cepat dan sangat efektif akan
merangsang sistem imunitas untuk mengusir dan melawan benda asing yang sudah dikenal
tersebut. Reaksi tubuh akan lebih cepat dan lebih efektif dibandingkan dengan reaksi saat
perjumpaan untuk pertama kalinya dengan benda asing tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Hariyanto, Tanto. Washudi.(2017). Ilmu biomedik dasar. Indonesia. KEMENKES RI.

Perlunya Peningkatan Sistem Imun pada Pandemi COVID-19.(2020). Indonesia. Fakultas


Farmasi Gajah Mada. Diakses Pada 11 Desember 2021 di Fakultas Farmasi Gajah Mada
website https://farmasi.ugm.ac.id/id/archives/4072

Anda mungkin juga menyukai