Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH KEPARAWATAN ISLAM

1. KEPERAWATAN ISLAM
 Islam mengandung ajaran yang mencakup semua aspek hidup dan kehidupan
manusia.
 Konsep sehat sakit, manusia termasuk keperawatan.
 Ada sejak manusia diciptakan.
 Keperawatan diilhami oleh ajaran Islam.

2. DASAR-DASAR QS AT-TAUBAH (9):71


Dan orang orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka adalah
penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh mengerjakan yang ma’ruf,
mencegah yang munkar, mendirikan sholat, zakat dan mereka taat kepada Allah dan
Rasulnya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah: sesunggguhnya Allah maha
Perkasa lagiMaha Bijaksana..

3. QS Al-Anbiyaa(21) :83 Qs Shaad :41 & 44


Hadist Riwayat Muslim
“Barang siapa yang berkeinginan untuk diselamatkan oleh Allah dari bencana pada
hari kiamat, maka bantulah orang yang dalam kesulitan atau hindarkan kesulitannya”

4. Definisi Keperawatan Islami


Manifestasi dari ibadah yang berbentuk pelayanan profesional dan merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada keimanan, keilmuan
dan amal serta kiat keperawtan berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang
kompehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sehat maupun
sakit yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia.
Keperawatan merupakan manifestasi dari fungsi manusia sebagai kholifah dan
hamba Allah dalam melaksanakan kemanusiaaannya. Keunikan manusia harus
didekati dengan silaturahmi (interpesonal). Didasari iman, ilmu dan amal. Perawat
dituntut untuk memiliki kemampuan intelektual, tehnikal, interpersonal dan amar
ma’ruf nahi munkar.

5. Fungsi Manusia dalam Islam

a. Khalifahpemimpin, pemelihara, pengatur untuk diri dan orang lain(kepedulian


kepada sesama) manusia dan kemanusiaan melandasi pelayanan keperawatan.

b. Sebagai hamba/abdi Allah berkewajiban menyembah kepada Allah.

c. Segala perbuatan,tingkah laku, gerak-gerik dan fikiran hanyalah ditujukan kepada


Allah. Melaksanakan profesi keperawtan secara benar pengabdian dan mencari
ridho Allah.

6. SEJARAH KEPERAWATAN ISLAM


a. Zaman Nabi Adam, AS (Qs Al Maidah (6):3 → awal konsep perawatan jenazah,
konsep sehat sakit.
b. Zaman Nabi Ayub, AS (Qs Shaad(38):41), Qs Al-Anbiyaa’(21):83-84)
c. Zaman Nabi Isa,As
7. Zaman Nabi Muhammad S.A.W
Para wanita ikut berjuang dalam perang dengan memberikan pertolongan dan
bantuan korban perang yang terluka dan sakit dalam peperangan.
Wanita yang berbai’at kepada rosul adalah:
1. Rubiyi binti Mu’awidz
2. Umu Sinan Al-Aslamiyah
3. Umu Ziyad Al Asyja-iyah
4. Ku’aibah binti Sa’ad
5. Umayah binti Qais Al-Anshariyah
6. Rufaidah binti Sa'ad

8. Mengenal Ibu perawat islam (RUFAIDA)


a. Lahir di Yastrib,tinggal di Madinah.
b. Golongan kaum Anshar (penganut Islam pertama di Madinah)
c. Ayahnya seorang dokter
d. Abad 1H/ ke- 8 SM (570-632 SM)
e. Perawat teladan, baik dan empati
f. Memiliki kompetensi klinik dan komunitas
g. (public health nurse and social worker)
h. Bekerja membantu korban perang (Badr, uhud, khandaq dan khaibar) bersama
beberapa kel. wanita yang sdh dilatihnya.
i. Ketika damai, mendirikan tenda (posko kes) diluar masjid Nabawi
j. Sebagai pemimpin dan pencetus sekolah perawat (lokasi tidak dilaporkan
dimana)

9. Masa penyebaran Islam/ The Islamic


a. Periode 570-632 SM
→ sejalan dengan perang kaum muslimin
→Rufaida
b. Periode setelah Nabi (632-1000M)
→setelah wafatnya Nabi Muh. → sejarah kep. Jarang.
→lebih didominasi oleh kedokteran
→Perawat Al Asiyah: Aasa: mengobati luka dengan tugas utama memberi
makan, obat dan rehidrasi .
c. Masa late to midle ages (1000-1500M)
Dimasa ini negara-negara Arab membangun RS dengan baik,dan mengenalkan
perawatan orang sakit. Ada gambaran unik di RS yang tersebar dalam
peradaban Islam dan banyak dianut RS modern saat ini hingga sekarang,
yaitu pemisahan antara ruang pasien laki-laki dan wanita, serta perawat
wanita merawat pasien wanita dan perawat laki-laki, hanya merawat pasien
laki-laki (Donahue, 1985, Al Osimy, 2004).
d. Masa Modern (1500M- sekarang) Early
Leaders in Nursing’s Development
1. mulai kedatangan perawat dari eropa dan amerika
2. th 1890 misionaris amerika, dokter dan perawat datang masuk ke Bahrain
dan Riyadh.
3. Lutfiyyah Al Khateeb-->perawat pertama lulusan diploma-->mendirikan
Institut Kep di Arab Saudi
10. Keperawatan, Islam, Masa Kini dan Mendatang
Dr. H Afif Muhammad dalam seminar perawat rohani Islam di Akper Aisyiyah,
Bandung 31/8/2004 mengatakan, masalah sehat dan sakit adalah alami sebagai ujian
dari Allah SWT, hingga manusia tidak akan bisa terbebas dari sakit. "Sehat kerap
membuat orang lupa dan lalai baik dalam melaksanakan perintah-perintah Allah
maupun mensyukuri nikmat sehatnya. Kita sering menyebut kondisi yang tidak
menyenangkan seperti sakit sebagai musibah yang terkesan negatif, padahal musibah
berkonotasi positif," jelasnya.
Tugas seorang perawat, menurut H. Afif, menekankan pasien agar tidak berputus
asa apalagi menyatakan kepada pasiennya tidak memiliki harapan hidup lagi.
"Pernyataan tidak memiliki harapan hidup untuk seorang muslim tidak dapat
dibenarkan. Meski secara medis tidak lagi bisa menanganinya, tapi kalau Allah bisa
saja menyembuhkannya dengan mengabaikan hukum sebab akibat," katanya. Perawat
juga memandu pasiennya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT hingga
kondisinya semakin saleh yang bisa mendatangkan "manjurnya" doa.
Di negara-negara timur tengah, konteks keperawatan sendiri banyak dipengaruhi
oleh sejarah keperawatan dalam Islam, budaya dan kepercayaan di Arab, keyakinan
akan kesehatan dari sudut pandang islam (Islamic health belief), dan nilai-nilai
profesional yang diperoleh dari pendidikan keperawatan. Tidak seperti pandangan
keperawatan di negara barat, keyakinan akan spiritual islam tercermin dalam budaya
mereka.
Di Indonesia mungkin hal serupa juga terjadi, tinggal bagaimana keperawatan
dan islam dapat berkembang sejalan dalam harmoni percepatan tuntutan asuhan
keperawatan, kompleksitas penyakit, perkembangan tehnologi kesehatan dan
informatika kesehatan. Agar tetap mengenang dan menteladani sejarah perkembangan
keperawatan yang di mulai oleh Rufaida binti Sa'ad.
PROFESI PERAWAT DALAM PERSPEKTIF
ISLAM

Didalam Al-Qur’an ada ayat yang menerangkan bahwa salah satu tujuan
diturunkannya Al-Qur’an adalah sebagai obat dan rohmat bagi orang – orang
mukmin. Misalnya dengan ilmu kesehatan, ilmu ini zaman nabi pun ada tapi belum
semaju sekarang karena adanya pengaruh globalisasi.
ٰ
iَ ِ‫ة لِّ ۡل ُم ۡؤ ِمن‬ٞ ‫ َو َر ۡح َم‬ٞ‫َونُنَ ِّز ُل ِمنَ ۡٱلقُ ۡر َءا ِن َما هُ َو ِشفَٓاء‬
‫ين َواَل يَ ِزي ُد ٱلظَّلِ ِمينَ ِإاَّل خَ َس ٗارا‬
Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zhalim (Al-Qur’an itu) hanya
akan
menambah kerugian.(Q.S Al-Isra'[17]: 82).

Tokoh Islam yang terkenal di dunia kesehatan salah satunya yaitu Ibnu Sina.
Islam sangat menyarankan untuk selalu menjaga kesehatan karena dengan jiwa yang
sehat akan mempermudah sekali kita untuk beribadah kepada Allah karena tujuan kita
diciptakan adalah untuk beribadah kapada-Nya.

A. Perawat Sebagai Profesi

Islam menaruh perhatian yang besar sekali terhadap dunia kesehatan dan
keperawatan guna menolong orang yang sakit dan meningkatkan kesehatan.

Kesehatan merupakan modal utama untuk bekerja, beribadah dan


melaksanakan aktivitas lainnya.

Ajaran Islam yang selalu menekankan agar setiap orang memakan makanan yang
baik dan halal menunjukkan apresiasi Islam terhadap kesehatan, sebab makanan
merupakan salah satu penentu sehat tidaknya seseorang.

Makanan yang baik dalam Islam, bukan saja saja makanan yang halal, tetapi juga
makanan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan, baik zatnya, kualitasnya maupun
ukuran atau takarannya. Makanan yang halal bahkan sangat enak sekalipun belum
tentu baik bagi kesehatan. Sebagian besar penyakit berasal dari isi lambung, yaitu
perut, sehingga apa saja isi perut kita sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Karena
itu salah satu resep sehat Nabi Muhammad SAW adalah memelihara makanan dan
ketika makan, porsinya harus proporsional, yakni masing-masing sepertiga untuk
makanan, air dan udara (HR. Turmudzi dan al-Hakim).

Anjuran Islam untuk hidup bersih juga menunjukkanobsesi Islam untuk


mewujudkan kesehatan masyarakat, sebab kebersihan pangkal kesehatan, dan
kebersihan dipandang sebagai bagian dari iman. Itu sebabnya ajaran Islam sangat
melarang pola hidup yang mengabaikan kebersihan, seperti buang kotoran dan
sampah
sembarangan, membuang sampah dan limbah di sungai/sumur yang airnya tidak
mengalir dan sejenisnya. Islam sangat menekankan kesucian (al-thaharah), yaitu
kebersihan atau kesucian lahir dan batin. Dengan hidup bersih, maka kesehatan akan
semakin terjaga, sebab selain bersumber dari perut sendiri, penyakit seringkali berasal
dari lingkungan yang kotor.

B. Adanya Perawat

Mengingat kompleksnya faktor pemicu penyakit dan kesakitan, maka profesi


keperawatan tidak bisa dihindari. Kapan dan di mana pun, keperawatan sangat
dibutuhkan, baik yang dilakukan secara sederhana dan tradisional sampai pada yang
semi modern dan supermodern.

Keperawatan secara umum dapat dibagi dua, yaitu

1. pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan ialah kegiatan yang sama, yang dilakukan oleh pranata
sosial atau pranata politik terhadap keseluruhan masyarakat sebagai tujuannya.
Pelayanan kesehatan merupakan kegiatan makrososial yang berlaku antara pranata
atau lembaga dengan suatu populasi, masyarakat atau komunitas tertentu.

2. pelayanan medis

Pelayanan medis ialah suatu upaya dan kegiatan pencegahan dan pengobatan
penyakit, semua upaya dan kegiatan peningkatan dan pemulihan kesehatan yang
dilaksanakan atas dasar hubungan individual antara para ahli pelayanan medis dengan
individu
yang membutuhkannya.

Di tengah tingginya tuntutan kepada profesionalisme kerja sekarang serta daya


kritis masyarakat yang juga meningkat, setiap pekerjaan harus dijalankan secara
profesional. Terlebih pekerja di bidang kesehatan dan medis, sebab pekerjaan ini
sangat berisiko dan berkaitan dengan hidup matinya manusia, yang dalam sumpah
dunia kedokteran, harus dilindungi dan diselamatkan sejak calon manusia itu masih
berada di dalam perut ibunya.

C. Mulianya Profesi Perawat

Islam tidak membedakan apakah ia dokter, paramedis atau perawat, sepanjang ia


mengabdi di bidang pengobatan dan perawatan penyakit, maka ia merupakan orang
mulia

Di dalam Islamic Code of Medical Ethics diterangkan bahwa pengobatan dan


keperawatan merupakan profesi mulia

Sama halnya dengan semua aspek ilmu pengetahuan, ilmu kedokteran dan
keperawatan adalah sebagian dari ilmu Allah, karena Allah-lah yang mengajarkan
kepada manausia apa yang tidak diketahuinya.

Kesehatan harus menjadi tujuan, dan keperawatan kedokteran sebagai cara, pasien
adalah tuan, dokter dan perawat sebagai pelayannya.
Peraturan-peraturan, jadwal-jadwal, waktu dan pelayanan harus dilaksanakan
sedemikian rupa untuk menentukan keadaan pasien dan ditempatkan paling atas
dengan kesejahteraan dan kesenangan yang pantas. Status istimewa harus diberikan
kepada pasien selama ia menjadi pasien, tidak membedakan siapa dan apa dia.
Seorang pasien berada pada tempat perlindungan karena penyakitnya dan bukan
karena kedudukan sosialnya, kekuasaan atau hubungan pribadinya.

PARADIGMA ISLAM DALAM


ILMU KEPERAWATAN

A. Paradigma

Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita
melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap
fenomena yang ada dalam keperawatan. Empat komponen paradigma keperawatan
yaitu keperawatan, kesehatan, manusia, dan lingkungan.

B. Paradigma memiliki fungsi antara


lain :

Menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi


keperawatan sebagai aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan, praktik dan
organisasi profesi.membantu individu dan masyarakat untuk memahami dunia
keperawatan kita dan membantu kita untuk memahami setiap fenomena yang terjadi
disekitar kita.

C. Konsep keperawatan

1. MANUSIA
2. KESEHATAN
3. KEPERAWATAN
4. LINGKUNGAN/MASYARAKAT

D. Konsep Manusia dan kemanusiaan

Manusia adalah makhluk bio – psiko – sosial dan spiritual yang utuh, dalam arti
merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani serta unik karena
mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai tingkat perkembangannya
(Konsorsium Ilmu Kesehatan, 1992).

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang terbaik dan bentuknya dan
dimulaikan Allah, terdiri atas jasad, nuh dan psikologis, dimana makhluk lainnya
yang berada di langit dan di bumi ditundukkan oleh Allah kepada manusia kecuali
iblis yang menyombongkan diri. Yang terdapat dalam Surah At-tin (95 : 4). Yang
artinya :

‫لَقَ ْد خَ لَ ْقنَا اِإْل ْن َسانَ فِي َأحْ َس ِن تَ ْق ِو ٍيم‬


“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-
baiknya”. (QS. Shaad 38 : 72)

Jadi, konsep manusia menurut paradigma keperawatan adalah manusia sebagai


sistem terbuka, sistem adaptif , personal dan interpersonal yang secara umum dapat
dikatakan holistik atau utuh.

a. Sistem terbuka, peka terhadap lingkungan (biologis,


psikologis, sosial dan spiritual)

b. Sistem adaptif, merespond lingkungan

c. Sistem personal, mempunyai kepribadian yang unik

e. Sistem interpersonal, hubungan dengan individu lain

E. Komponen Manusia

Manusia sebagai salah satu mahluk ciptaan Allah terdiri atas beberapa komponen
yang meliputi jasad (fisik), ruh dan nafs (jiwa).

1. Jasad (Fisik)

Komponen fisik adalah komponen jasad / bentuk, yang dapat makan dan minum,
berjalan, mendengar, melihat, dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Penyakit jasad : TBC, Pusing, Maag.

2. Ruh

(QS. Shaad 38 : 72)

“Maka apabila telah kusempurnakan kejadiannya (manusia) dan kutiupkan kepadanya


ruh (ciptaan) Ku; maka hendaklah kamu (malaikat, jin dan iblis) tunduk dengan
bersujud”.

Penyakit ruh : malas, dengki, iri, buruk sangka, bohong, sombong, dendam.

3. Nafs (Jiwa)

(QS. Ar-Ra’d 13 : 28).

Dalam ayat tersebut jiwa merupakan salah satu komponen yang terdapat pada
manusia dan menjadi tentram jika selalu mengingat Allah. Manusia dalam siklus
hidupnya melalui proses reproduksi hingga regenerasi meliputi fase : pernikahan,
kehamilan, kelahiran, nifas, tumbuh kembang dan kematian.

4. Kehamilan

Jika kita dalam keraguan tentang kebangkitan, maka Allah telah menjadikan dari
setetes mani (nuthfah) menjadi segumpal darah dan segumpal darah menjadi
segumpal daging yang sempurna yang ditetapkan dalam rahim. Kemudian apa yang
dikehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan. Kemudian keluarlah seorang bayi,
dari bayi kemudian berangsur-angsur sampai dewasa dan di antara itu ada yang
diwafatkan dan ada pula yang dipanjangkan umurnya sampai pikun.

5. Nifas dan tumbuh kembang

Berkaitan dengan kehamilan, persalinan, nifas dan tumbuh kembang dan


kematian tentang hal tersebut telah dijelaskan dalam Al-Qur’an. Yaitu QS. Luqman
31.

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada orang ibu bapaknya.
Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan
menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada dan kepada dua orang ibu
bapakmu, hanya kepadakulah kembalimu”.

6. Kematian

Semua makhluk ciptaan Allah khususnya manusia pasti akan mengalami


kematian. Kematian yang akan mengantarkan pada kehidupan baru yang lebih abadi
di alam akhirat. Manusia sebagai makhluk Allah memiliki peran dan fungsi sebagai
khlifah dan hamba Allah sebagai khalifah Allah di bumi manusia di beri tugas untuk
melaksanakan fungsi kemanusiaan diantaranya.

a. Memimpin dan mengatur bumi berdasarkan petunjuk dan


peraturan Allah.

b. Memakmurkan bumi dan mengeluarkan potensi yang


terhadap didalamnya untuk kesejahteraan umat manusia
berdasarkan petunjuk dan peraturan Allah.

c. Menyebarkan keadilan dan kemaslahatan.

7. Lingkungan

a. Berfokus pada lingkungan masyarakat, dimana lingkungan dapat


mempengaruhi status kesehatan manusia.

b. Untuk memahami hubungan lingkungan dengan kesehatan masyarakat (individu,


keluarga, kelompok dan masyarakat) dapat digunakan model segitiga agen-hospes-
lingkungan yang dikemukakan oleh Leavelll,(1965)

5. Unsur lingkungan

a. Lingkungan internal dan


b. lingkungan eksternal

1. Lingkungan internal
Lingkungan internal meliputi genetika, struktur fungsi tubuh, psikologis dan
internal spiritual yang dimaksud genitika adalah lingkungan dalam diri manusia
yang mempengaruhi unsur-unsur sifat dan struktur fungsi tubuh. Struktur fungsi
tubuh merupakan lingkungan yang beradadalam diri manusia, didalamnya berisi
tulang-belulang, daging, darah dan sebagainya.

2. Lingkungan Eksternal

Di lingkungan eksternal adalah segala sesuatu yang berada di luar diri manusia
yang secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi pelaksanaan profesi
keperawatan, didalamnya terdiri atas : biologis, fisik, sosial dan spiritual.

6. Kesehatan

Sehat didefinisikan sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan


efektif (Parson). Kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah
kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif (Paplau).

Menurut HL Bloom ada 4 faktor yang mempengaruhi


Kesehatan:

1. Keturunan

2. Perilaku

3. Pelayanan kesehatan

4. Lingkungan

7. Ruang Lingkup

a. Promotif ;

Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga,


kelompok dan masyarakat dengan jalan:Penyuluhan kesehatan Peningkatan gizi
Pemeliharaan kesehatan peroranganPemeliharaan kesehatan lingkunganOlahraga
teraturRekreasiPendidikan seks

b. Preventif ;

Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan


terhadap individu, keluarga kelompokan masyarakat melalui kegiatan: Imunisasi
Pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas dan kinjungan
rumah ,Pemberian vitamin A, Iodium ,pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan,
nifas dan meyusui

c. Kuratif ;

Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau
masalah kesehatan melalui kegiatan:Perawatan orang sakit dirumah Perawatan
orang sakit sebagai tindak lanjut dari Pukesmas atau rumah sakit,Perawatan ibu
hamil dengan kondisi patologis,Perawatan buah dada,Perawatan tali pusat bayi baru
lahir

d. Rehabilitatif :

Upaya pemulihan terhadap pasien yang dirawat dirumah atau kelompok-


kelompok yang menderita penyakit tertentu seperti TBC, kusta dan cacat fisik
lainnya melalui
kegiatan:Latihan fisik pada penderita kusta, patah tulang dan lain
sebagainya,Fisioterapi pada penderita stroke, batuk efektif pada penderita TBC

e. Resosialitatif ;

Adalah upaya untuk mengembalikan penderita ke masyarakat yang karena


penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat seperti, penderita AIDS, kusta dan wanita
tuna susila.

8. Keperawatan

Keperawatan adalah suatu manifesatikan dari ibadah yang berbentuk pelayanan


profesional dan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
didasarkan pada keimanan, keilmuan, dan amal serta kiat keperawatan berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosio-kultural-spiritual yang komprehensif, ditunjukkan
kepada individu keluarga dan masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup
seluruh siklus kehidupan manusia. Keperawatan Islam tidak dapat dipisahkan dari
ajaran Islam secara keseluruhan. Berbagai dalil dalam Al-Qur’an dan Hadits juga
Tarikh Islam diyakini bahwa keperawatan Islam ada sejak jaman nabi Adam. Untuk
dapat memberikan asuhan keperawatan kepada klien, perawat dituntut memiliki
keterampilan intelektual, interpersonal, tehnikal serta memiliki kemampuan
berdakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar.

KEPERAWATAN DALAM SUDUT PANDANG ISLAM

A. Dimensi Keperawatan dalam persfektif Islam

Penyakit dalam pandangan islam adalah suatu gangguan keseimbangan sebagai


mana yang dimaksud Allah. Sebab sebab dari gangguan ini dapat dicari baik Dari
kekuatan yang menguasai alam maupun yang berasal dari kuasa kuasa manusia.
(stevens, 1992:284).

Keperawatan dalam islam adalah pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan


merawat pasien, individu, keluarga, dan masyarakat sebagai manifestasi cinta kepada
Allah dan Nabi Muhammad SAW. Keperawatan sebagaimana profesi bukan hal baru
islam.

Terdapat empat prinsip etika dalam profesi keperawatan sudut pandangan islam :
1. Penghargaan terhadap kemandirian klien menjadi prinsip etik dalam teori
keperawatan.

2. Tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan teori keperawatan


sekalipun pada akhirnya yang menyembuhkan itu semata mata Allah SWT.

3. Seorang yang berprofesi sebagai perawat memiliki komitmen keislaman


yang kuat.

4. Seorang yang berprofesi perawat adalah mereka yang mampu berlaku adil
baik kepada pasien maupun kepada dirinya sendiri sehingga juga
memperhatikan kebutuhan fisik dan psikisnya.

B. Prinsip Keperawatan Dalam Islam

Aspek teologis yaitu setiap hambanya telah dibekali oleh Allah dua potensi yaitu
kehendak (masyiah) dan kemampuan (istitha’ah). Atas dasar kehendak maka seorang
muslim memiliki cita cita untuk melanjutkan berbagai rekayasa dan inovasi dalam
kehidupannya yang dibaktikan karna Allah. Hal ini tercermin dalam Al-Qur’an
sebagian diantaranya menekankan manusia agar berbuat baik secara maksimal karna
Allah tidak akan merubah nasib seseorang sehingga merubah sendiri.

Aspek fungsi kemanusia yaitu khilafah dan ibadah. Tugas khilafah adalah
mengelola
seluruh alam semesta untuk kepentingan umat manusia. Dan tentu harus diingat
bahwa tugas pengelolaan yang baik harus dilakukan oleh hamba hamba Allah yang
memiliki kepatutan untuk itu.

Aspek akhlak yaitu ikhsan yang menyatakan bahwa setiap orang yang beriman
hendaklah menyadari bahwa dirinya selalu dalam pengawasan Allah sesuai dengan
Hadis Rasul bahwa engkau menyembah Allah seakan engkau melihatNya dan andai
kata engkau tidak mampu melihatNya maka yakinlah ia melihatmu ( an ta’abud Allah
kaannaka tarahu fa in lam takun tarahu fa innahu yaraka).

C. Tujuan Penepatan Hukum Syari’at

Hukum islam disebut dengan pengertian dasarnya adalah bermakna jalan yaitu
adalah untuk mendapatkan diri kepada Allah. Hukum syariat diturunankan allah
semata-mata untuk kemaslahatan hambanya oleh karena itu tidak ada dalam ajaran
islam yang dapat membuat hidup manusia menjadi susah.

Tujuan penetapan hukum syariat atau (masqahid al syariat) itu disusun oeh ulama
Fikh kedalam lima prinsip yaitu:

1. Hifz Al Din Yaitu syariat yang berutujuan untuk memelihara agama agar hidup
manusia selamat dunia dan akhirat.

2. Hifz Al Nafis Yaitu syariat bertujuan untuk memelihara kelangsungan hidup


manusia karean manusia adalah hamba Allah dalam format tubuh yaNG
sempurna.
3. Hifz Al Nasl yaitu syariat menegakan bahwa perlu kelangsungan keturunan
manusia sehingga semakin banyak orang yang menyembah Allah.

4. Hifz A’aql yaitu syariat bertujuan untuk menjaga keberadaan aka manusia sehingga
aka menjadi salah satu patokan seseorang dibebani hukum syariat (taklif).

5. Hifz Al Mal yaitu syariat yang bertujuan untuk memelihara aturan tentang
kepemikiran an penyalurannya kepada yang berhak.

D. Tingkat Kebutuhan Terhadap Keperawatan

Setiap tindakan dalam tugas keperawatan dibagi dalam tiga klasifikasi sesuai
dengan tingkat kepentingannya, yakni :

1. Tingkatan dlauriyat yaitu suatu kondisi darurat yang sedang di hadapi oleh orang
yang sakit.

2. Tingkat hajiyat yaitu kondisi manusia yang sangat membutuhkan untuk menopang
terwujud nya hafiz al nafs sebagai mana telah di terangkan di atas sebagain ulama
mempersamakan dalam dlauriyat dengan hajiyat namun dengan derajat yang bisa
berbeda.

3. Tahsiniyat yang bersifat aksesoris kehidupan dalam hal ini hukum nya tidak wajib
dan tidak haram dalam posisi mubah, bahkan terkadang derajat kepentingan tahsiniyat
dapat berubah menjadi haram dalam motivasi yang melandasinya justru bersifat
cenderung mubajir atau bertentangan dengan sayriat.

E. Peran Keperawatan Dalam Islam

Mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dalam ilmu keperawatan Islam


mengajarkan beberapa aspek nilai-nilai yang dapat menjadikan manusia itu terlihat
baik disisi Allah SWT.

Mengaplikasikan nilai-nilai keislaman dalam ilmu keperawatan. Setelah adanya


pengintegrasian maka perlu adanya realisasi pada nilai-nilai tersebut untuk
diaplikasikan terhadap praktik keperawatan.

PERAN PERAWAT DALAM MEMBIMBING IBADAH

A. KONSEP DASAR ISLAM

Menurut Undang-undang Kesehatan No.23 tahun 1992 bahwa Perawat adalah


mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan
keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan
keperawatan. Aktifitas keperawatan meliputi peran dan fungsi pemberian asuhan atau
pelayanan keperawatan, praktek keperawatan, pengelolaan institusi keperawatan,
pendidikan klien (individu, keluarga dan masyarakat) serta kegiatan penelitian
dibidang keperawatan (Gaffar, 1999). Dalam hal ini klien dianggap sebagai tokoh
utama (central figure) dan menyadari bahwa tim kesehatan pada pokoknya adalah
membantu tokoh utama

B. PERAN PERAWAT

Perawat adalah salah satu tenaga medis yang paling banyak berinteraksi dengan
pasien secara langsung walaupun secara tidak langsung hingga saat ini masih banyak
pasien atau bahkan keluarga pasien yang mengesampingkan atau bahkan memandang
rendah profesi perawat

Perawat sebagai satu-satunya petugas kesehatan yang berinteraksi dengan pasien


selama 24 jam maka perawat adalah orang yang tepat untuk memenuhi kebutuhan
spiritual pasien. Kebutuhan spiritual klien sering ditemui oleh perawat dalam
menjalankan perannya sebagai pemberi pelayanan atau asuahn keperawatan. Hal ini
perawat menjadi contoh peran spiritual bagi klienya. Perawat harus mempunyai
pegangan tentang keyakianan spiritual yang memenuhi kebutuhanya untuk
mendapatkan arti dan tujuan hidup, mencintai, dan berhubungan serta pengampunan
(Hamid, 2000).

Tugas seorang perawat, menurut H. Afif, menekankan pasien agar tidak berputus
asa apalagi menyatakan kepada pasiennya tidak memiliki harapan hidup lagi.
“Pernyataan tidak memiliki harapan hidup lagi” untuk seorang muslim tidak dapat
dibenarkan Meski secara medis tidak bisa lagi ditangani, tapi Allah bisa saja
memberikan mukjizat kepada pasien tersebut dengan menyembuhkannya. Perawat
harus memandu pasiennya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT hingga
kondisinya semakin saleh yang bisa mendatangkan “manjurnya” doa.

C. Berikut penjelasan di antara peran-peran perawat : Peran Perawat


saat Membantu Pasien untuk Bersuci

1. Peran Perawat saat Membantu Pasien untuk Bersuci

2. Peran Perawat dalam Membimbing Pasien Shalat

3. Peran Perawat Saat Mendampingi dan Membimbing Sakaratul Maut

KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan
kewenangan melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan ilmu yang dimilikinya.
Aktifitas keperawatan meliputi peran dan fungsi pemberian asuhan atau pelayanan
keperawatan, praktek keperawatan, pengelolaan institusi keperawatan, pendidikan
klien (individu, keluarga dan masyarakat) serta kegiatan penelitian dibidang
keperawatan. Tanggung jawab perawat pada intinya adalah membantu pasiennya
untuk belajar secara mandiri, agar pasien dapat melakukan aktifitas sehari-hari seperti
biasa. Tentunya perawat diwajibkan untuk memenuhi kebutuhan pasien secara fisik
maupun spiritual.
HUKUM DAN ETIKA KEPERAWATAN ISLAM DALAM
MEMBERIKAN PELAYANAN
KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai