1. KEPERAWATAN ISLAM
Islam mengandung ajaran yang mencakup semua aspek hidup dan kehidupan
manusia.
Konsep sehat sakit, manusia termasuk keperawatan.
Ada sejak manusia diciptakan.
Keperawatan diilhami oleh ajaran Islam.
Didalam Al-Qur’an ada ayat yang menerangkan bahwa salah satu tujuan
diturunkannya Al-Qur’an adalah sebagai obat dan rohmat bagi orang – orang
mukmin. Misalnya dengan ilmu kesehatan, ilmu ini zaman nabi pun ada tapi belum
semaju sekarang karena adanya pengaruh globalisasi.
ٰ
iَ ِة لِّ ۡل ُم ۡؤ ِمنٞ َو َر ۡح َمَٞونُنَ ِّز ُل ِمنَ ۡٱلقُ ۡر َءا ِن َما هُ َو ِشفَٓاء
ين َواَل يَ ِزي ُد ٱلظَّلِ ِمينَ ِإاَّل خَ َس ٗارا
Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zhalim (Al-Qur’an itu) hanya
akan
menambah kerugian.(Q.S Al-Isra'[17]: 82).
Tokoh Islam yang terkenal di dunia kesehatan salah satunya yaitu Ibnu Sina.
Islam sangat menyarankan untuk selalu menjaga kesehatan karena dengan jiwa yang
sehat akan mempermudah sekali kita untuk beribadah kepada Allah karena tujuan kita
diciptakan adalah untuk beribadah kapada-Nya.
Islam menaruh perhatian yang besar sekali terhadap dunia kesehatan dan
keperawatan guna menolong orang yang sakit dan meningkatkan kesehatan.
Ajaran Islam yang selalu menekankan agar setiap orang memakan makanan yang
baik dan halal menunjukkan apresiasi Islam terhadap kesehatan, sebab makanan
merupakan salah satu penentu sehat tidaknya seseorang.
Makanan yang baik dalam Islam, bukan saja saja makanan yang halal, tetapi juga
makanan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan, baik zatnya, kualitasnya maupun
ukuran atau takarannya. Makanan yang halal bahkan sangat enak sekalipun belum
tentu baik bagi kesehatan. Sebagian besar penyakit berasal dari isi lambung, yaitu
perut, sehingga apa saja isi perut kita sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Karena
itu salah satu resep sehat Nabi Muhammad SAW adalah memelihara makanan dan
ketika makan, porsinya harus proporsional, yakni masing-masing sepertiga untuk
makanan, air dan udara (HR. Turmudzi dan al-Hakim).
B. Adanya Perawat
1. pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan ialah kegiatan yang sama, yang dilakukan oleh pranata
sosial atau pranata politik terhadap keseluruhan masyarakat sebagai tujuannya.
Pelayanan kesehatan merupakan kegiatan makrososial yang berlaku antara pranata
atau lembaga dengan suatu populasi, masyarakat atau komunitas tertentu.
2. pelayanan medis
Pelayanan medis ialah suatu upaya dan kegiatan pencegahan dan pengobatan
penyakit, semua upaya dan kegiatan peningkatan dan pemulihan kesehatan yang
dilaksanakan atas dasar hubungan individual antara para ahli pelayanan medis dengan
individu
yang membutuhkannya.
Sama halnya dengan semua aspek ilmu pengetahuan, ilmu kedokteran dan
keperawatan adalah sebagian dari ilmu Allah, karena Allah-lah yang mengajarkan
kepada manausia apa yang tidak diketahuinya.
Kesehatan harus menjadi tujuan, dan keperawatan kedokteran sebagai cara, pasien
adalah tuan, dokter dan perawat sebagai pelayannya.
Peraturan-peraturan, jadwal-jadwal, waktu dan pelayanan harus dilaksanakan
sedemikian rupa untuk menentukan keadaan pasien dan ditempatkan paling atas
dengan kesejahteraan dan kesenangan yang pantas. Status istimewa harus diberikan
kepada pasien selama ia menjadi pasien, tidak membedakan siapa dan apa dia.
Seorang pasien berada pada tempat perlindungan karena penyakitnya dan bukan
karena kedudukan sosialnya, kekuasaan atau hubungan pribadinya.
A. Paradigma
Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita
melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap
fenomena yang ada dalam keperawatan. Empat komponen paradigma keperawatan
yaitu keperawatan, kesehatan, manusia, dan lingkungan.
C. Konsep keperawatan
1. MANUSIA
2. KESEHATAN
3. KEPERAWATAN
4. LINGKUNGAN/MASYARAKAT
Manusia adalah makhluk bio – psiko – sosial dan spiritual yang utuh, dalam arti
merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani serta unik karena
mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai tingkat perkembangannya
(Konsorsium Ilmu Kesehatan, 1992).
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang terbaik dan bentuknya dan
dimulaikan Allah, terdiri atas jasad, nuh dan psikologis, dimana makhluk lainnya
yang berada di langit dan di bumi ditundukkan oleh Allah kepada manusia kecuali
iblis yang menyombongkan diri. Yang terdapat dalam Surah At-tin (95 : 4). Yang
artinya :
E. Komponen Manusia
Manusia sebagai salah satu mahluk ciptaan Allah terdiri atas beberapa komponen
yang meliputi jasad (fisik), ruh dan nafs (jiwa).
1. Jasad (Fisik)
Komponen fisik adalah komponen jasad / bentuk, yang dapat makan dan minum,
berjalan, mendengar, melihat, dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Penyakit jasad : TBC, Pusing, Maag.
2. Ruh
Penyakit ruh : malas, dengki, iri, buruk sangka, bohong, sombong, dendam.
3. Nafs (Jiwa)
Dalam ayat tersebut jiwa merupakan salah satu komponen yang terdapat pada
manusia dan menjadi tentram jika selalu mengingat Allah. Manusia dalam siklus
hidupnya melalui proses reproduksi hingga regenerasi meliputi fase : pernikahan,
kehamilan, kelahiran, nifas, tumbuh kembang dan kematian.
4. Kehamilan
Jika kita dalam keraguan tentang kebangkitan, maka Allah telah menjadikan dari
setetes mani (nuthfah) menjadi segumpal darah dan segumpal darah menjadi
segumpal daging yang sempurna yang ditetapkan dalam rahim. Kemudian apa yang
dikehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan. Kemudian keluarlah seorang bayi,
dari bayi kemudian berangsur-angsur sampai dewasa dan di antara itu ada yang
diwafatkan dan ada pula yang dipanjangkan umurnya sampai pikun.
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada orang ibu bapaknya.
Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan
menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada dan kepada dua orang ibu
bapakmu, hanya kepadakulah kembalimu”.
6. Kematian
7. Lingkungan
5. Unsur lingkungan
1. Lingkungan internal
Lingkungan internal meliputi genetika, struktur fungsi tubuh, psikologis dan
internal spiritual yang dimaksud genitika adalah lingkungan dalam diri manusia
yang mempengaruhi unsur-unsur sifat dan struktur fungsi tubuh. Struktur fungsi
tubuh merupakan lingkungan yang beradadalam diri manusia, didalamnya berisi
tulang-belulang, daging, darah dan sebagainya.
2. Lingkungan Eksternal
Di lingkungan eksternal adalah segala sesuatu yang berada di luar diri manusia
yang secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi pelaksanaan profesi
keperawatan, didalamnya terdiri atas : biologis, fisik, sosial dan spiritual.
6. Kesehatan
1. Keturunan
2. Perilaku
3. Pelayanan kesehatan
4. Lingkungan
7. Ruang Lingkup
a. Promotif ;
b. Preventif ;
c. Kuratif ;
Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau
masalah kesehatan melalui kegiatan:Perawatan orang sakit dirumah Perawatan
orang sakit sebagai tindak lanjut dari Pukesmas atau rumah sakit,Perawatan ibu
hamil dengan kondisi patologis,Perawatan buah dada,Perawatan tali pusat bayi baru
lahir
d. Rehabilitatif :
e. Resosialitatif ;
8. Keperawatan
Terdapat empat prinsip etika dalam profesi keperawatan sudut pandangan islam :
1. Penghargaan terhadap kemandirian klien menjadi prinsip etik dalam teori
keperawatan.
4. Seorang yang berprofesi perawat adalah mereka yang mampu berlaku adil
baik kepada pasien maupun kepada dirinya sendiri sehingga juga
memperhatikan kebutuhan fisik dan psikisnya.
Aspek teologis yaitu setiap hambanya telah dibekali oleh Allah dua potensi yaitu
kehendak (masyiah) dan kemampuan (istitha’ah). Atas dasar kehendak maka seorang
muslim memiliki cita cita untuk melanjutkan berbagai rekayasa dan inovasi dalam
kehidupannya yang dibaktikan karna Allah. Hal ini tercermin dalam Al-Qur’an
sebagian diantaranya menekankan manusia agar berbuat baik secara maksimal karna
Allah tidak akan merubah nasib seseorang sehingga merubah sendiri.
Aspek fungsi kemanusia yaitu khilafah dan ibadah. Tugas khilafah adalah
mengelola
seluruh alam semesta untuk kepentingan umat manusia. Dan tentu harus diingat
bahwa tugas pengelolaan yang baik harus dilakukan oleh hamba hamba Allah yang
memiliki kepatutan untuk itu.
Aspek akhlak yaitu ikhsan yang menyatakan bahwa setiap orang yang beriman
hendaklah menyadari bahwa dirinya selalu dalam pengawasan Allah sesuai dengan
Hadis Rasul bahwa engkau menyembah Allah seakan engkau melihatNya dan andai
kata engkau tidak mampu melihatNya maka yakinlah ia melihatmu ( an ta’abud Allah
kaannaka tarahu fa in lam takun tarahu fa innahu yaraka).
Hukum islam disebut dengan pengertian dasarnya adalah bermakna jalan yaitu
adalah untuk mendapatkan diri kepada Allah. Hukum syariat diturunankan allah
semata-mata untuk kemaslahatan hambanya oleh karena itu tidak ada dalam ajaran
islam yang dapat membuat hidup manusia menjadi susah.
Tujuan penetapan hukum syariat atau (masqahid al syariat) itu disusun oeh ulama
Fikh kedalam lima prinsip yaitu:
1. Hifz Al Din Yaitu syariat yang berutujuan untuk memelihara agama agar hidup
manusia selamat dunia dan akhirat.
4. Hifz A’aql yaitu syariat bertujuan untuk menjaga keberadaan aka manusia sehingga
aka menjadi salah satu patokan seseorang dibebani hukum syariat (taklif).
5. Hifz Al Mal yaitu syariat yang bertujuan untuk memelihara aturan tentang
kepemikiran an penyalurannya kepada yang berhak.
Setiap tindakan dalam tugas keperawatan dibagi dalam tiga klasifikasi sesuai
dengan tingkat kepentingannya, yakni :
1. Tingkatan dlauriyat yaitu suatu kondisi darurat yang sedang di hadapi oleh orang
yang sakit.
2. Tingkat hajiyat yaitu kondisi manusia yang sangat membutuhkan untuk menopang
terwujud nya hafiz al nafs sebagai mana telah di terangkan di atas sebagain ulama
mempersamakan dalam dlauriyat dengan hajiyat namun dengan derajat yang bisa
berbeda.
3. Tahsiniyat yang bersifat aksesoris kehidupan dalam hal ini hukum nya tidak wajib
dan tidak haram dalam posisi mubah, bahkan terkadang derajat kepentingan tahsiniyat
dapat berubah menjadi haram dalam motivasi yang melandasinya justru bersifat
cenderung mubajir atau bertentangan dengan sayriat.
B. PERAN PERAWAT
Perawat adalah salah satu tenaga medis yang paling banyak berinteraksi dengan
pasien secara langsung walaupun secara tidak langsung hingga saat ini masih banyak
pasien atau bahkan keluarga pasien yang mengesampingkan atau bahkan memandang
rendah profesi perawat
Tugas seorang perawat, menurut H. Afif, menekankan pasien agar tidak berputus
asa apalagi menyatakan kepada pasiennya tidak memiliki harapan hidup lagi.
“Pernyataan tidak memiliki harapan hidup lagi” untuk seorang muslim tidak dapat
dibenarkan Meski secara medis tidak bisa lagi ditangani, tapi Allah bisa saja
memberikan mukjizat kepada pasien tersebut dengan menyembuhkannya. Perawat
harus memandu pasiennya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT hingga
kondisinya semakin saleh yang bisa mendatangkan “manjurnya” doa.
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan
kewenangan melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan ilmu yang dimilikinya.
Aktifitas keperawatan meliputi peran dan fungsi pemberian asuhan atau pelayanan
keperawatan, praktek keperawatan, pengelolaan institusi keperawatan, pendidikan
klien (individu, keluarga dan masyarakat) serta kegiatan penelitian dibidang
keperawatan. Tanggung jawab perawat pada intinya adalah membantu pasiennya
untuk belajar secara mandiri, agar pasien dapat melakukan aktifitas sehari-hari seperti
biasa. Tentunya perawat diwajibkan untuk memenuhi kebutuhan pasien secara fisik
maupun spiritual.
HUKUM DAN ETIKA KEPERAWATAN ISLAM DALAM
MEMBERIKAN PELAYANAN
KEPERAWATAN