Anda di halaman 1dari 20

Sejarah Perkembangan Islam Dalam Keperawatan

KELOMPOK 4
Islam adalah salah satu agama yang diakui
keberadaaannya di Indonesia.
Didalam Al-Qur’an ada ayat yang menerangkan bahwa
salah satu tujuan diturunkannya Al-Qur’an adalah sebagai
obat dan rohmat bagi orang – orang mukmin. Misalnya
dengan ilmu kesehatan, ilmu ini zaman nabi pun ada tapi
belum semaju sekarang karena adanya pengaruh
globalisasi.
Perawat sebagai profesi

Ajaran Islam selalu menekankan agar setiap orang


memakan makanan yang baik dan halal menunjukkan
apresiasi Islam terhadap kesehatan, sebab makanan
merupakan salah satu penentu sehat tidaknya seseorang

"Wahai sekalian manusia, makanlah makanan yang


halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi. Wahai
orang-orang yang beriman, makanlah dari apa yang
baik-baik yang Kami rezekikan kepadamu" (QS al-
Baqarah: l68, l72)
Sebagian besar penyakit berasal dari isi lambung, yaitu
perut, sehingga apa saja isi perut kita sangat berpengaruh
terhadap kesehatan. Karena itu salah satu resep sehat
Nabi Muhammad SAW adalah memelihara makanan dan
ketika makan, porsinya harus proporsional, yakni masing-
masing sepertiga untuk makanan, air dan udara (HR.
Turmudzi dan al-Hakim).
Islam juga sangat menganjurkan kehati-hatian dalam
bepergian dan menjalankan pekerjaan, dengan selalu
mengucapkan basmalah dan berdoa. Agama sangat
melarang perilaku nekad dan ugal-ugalan, seperti bekerja
tanpa alat pengaman atau ngebut di jalan raya yang dapat
membahayakan diri sendiri dan orang lain.

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke


dalam kebinasaan” (al-Baqarah:: l95).
Karena itu Islam memberi peringatan antisipatif: jagalah
sehatmu sebelum sakitmu, dan jangan abaikan kesehatan,
karena kesehatan itu tergolong paling banyak diabaikan
orang. Orang baru sadar arti sehat setelah ia merasakan
sakit
Adanya perawat

Keperawatan secara umum dapat dibagi dua, yaitu


pelayanan kesehatan dan pelayanan medis. Di dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, pelayanan kesehatan
diartikan sebagai pelayanan yang diterima seseorang
dalam hubungannya dengan pencegahan, diagnosis dan
pengobatan suatu gangguan kesehatan tertentu (KBBI,
l990: 504).
Menurut Benjamin Lumenta (l989: l5) pelayanan
kesehatan ialah kegiatan yang sama, yang dilakukan oleh
pranata sosial atau pranata politik terhadap keseluruhan
masyarakat sebagai tujuannya. Pelayanan medis ini
Lumenta mengatakan, pelayanan kesehatan dan
pelayanan medis mempunyai tujuan yang sama, yakni
memenuhi kebutuhan individu atau masyarakat untuk
mengatasi, menetralisasi atau menormalisasi semua
masalah atau semua penyimpangan terhadap keadaan
kesehatan, atau semua masalah dan penyimpangan
terhadap keadaan medis normatif.
Mulianya profesi perawat
Menurut mantan Rektor Universitas Al-Azhar, Syeikh Mahmoud
Syaltout (l973: l24), banyak sekali petunjuk Nabi Muhammad SAW
yang jelas sekali menuntut perlunya profesi keperawatan. Islam sangat
menuntut hadirnya para perawat di tengah masyarakat manusia.
Di dalam Islamic Code of Medical Ethics diterangkan bahwa
pengobatan dan keperawatan merupakan profesi mulia. Allah berfirman:
Iqra wa rabbukal akram, alladzi allama bil qalam, allamal insana ma
lam ya’lam (Bacalah dan Tuhanmulah yang paling mulia, yang
mengajar manusia dengan perantaraan qalam (baca tulis), dan Dia
mengajarkan kepada manusia segala apa yang tidak diketahuinya.
(QS al-Alaq: 3-5).
Sejarah profesi keperawatan

Di masa-masa awal perkembangan Islam dikenal


sejumlah wanita yang mengabdikan dirinya di bidang
keperawatan, di antaranya Rufaidah, ia berjasa mendirikan
rumah sakit pertama di zaman Nabi Muhammad Saw guna
menampung dan merawat orang-orang sakit, baik karena
penyakit maupun terluka dalam peperangan.
Siti Rufaidah pada jaman Nabi Muhammad S.A.W, yang
selalu berusaha memberikan pelayanan terbaiknya bagi
yang membutuhkan tanpa membedakan apakah kliennya
kaya atau miskin (Elly Nurahmah, 2001).
Ada pula yang mengenal sebagai Rufaidah binti
Sa'ad/Rufaidah Al-Asalmiya dimana dalam beberapa catatan
publikasi menyebutkan Rufaidah Al-Asalmiya, yang memulai
praktek keperawatan dimasa Nabi Muhammad SAW adalah
perawat pertama muslim (Kasule, 2003; Mansour & Fikry, 1987).
Florence Nightingale (Firenze, Italia, 12 Mei 1820 - 13
Agustus 1910) adalah pelopor perawat modern. Ia dikenali dengan
nama The Lady With The Lamp dalam bahasa Inggris yang berarti
"Sang Wanita dengan Lampu". Nigtingale menekankan fokus
intervensi keperawatan adalah membuat lingkungan yang kondusif
bagi manusia untuk hidup sehat.
Mengenal Rufaidah binti Sa'ad (Ruafaidah Al-Asalmiya)

Rufaidah adalah seorang pemimpin, organisatoris,


mampu memobilisasi dan memotivasi orang lain.
Rufaidah binti Sa'ad memiliki nama lengkap Rufaidah
binti Sa'ad Al Bani Aslam Al Khazraj, yang tinggal di
Madinah, dia lahir di Yathrib dan termasuk kaum Ansar
(golongan yang pertama kali menganut Islam di Madinah).
Rufaidah digambarkan memiliki kepribadian yang luhur
dan empati sehingga memberikan pelayanan keperawatan
yang diberikan kepada pasiennya dengan baik pula.
Masa Sejarah Perkembangan Islam dalam Keperawatan

1. Masa penyebaran Islam/ The Islamic Period (570 –


632 M)
Perkembangan keperawatan di masa ini, sejalan dengan
perang kaum muslimin/jihad (holy wars), memberikan
gambaran tentang keperawatan dimasa ini. Sistem
kedokteran masa lalu yang lebih menjelaskan pengobatan
dilakukan oleh dokter ke rumah pasien dengan memberikan
resep, lebih dominan. Namun, dalam periode ini dikenal
seorang perawat yang bersama Nabi Muhammad SAW
telah melakukan peran keperawatan yaitu Rufaidah binti
Sa'ad/Rufaidah Al-Asamiya (Tumulty 2001, Al Osimy,
2. Masa Setelah Nabi/Post –Prophetic Era (632 – 1000
M)
Sejarah tentang keperawatan setelah wafatnya Nabi
Muhammad SAW jarang sekali (Al Simy, 1994). Dokumen
yang ada lebih didominasi oleh kedokteran dimasa itu.
Di masa ini ada perawat diberi nama "Al Asiyah" dari kata
Aasa yang berarti mengobati luka, dengan tugas utama
memberikan makanan, memberikan obat, dan rehidrasi.
3. Masa Late to Middle Ages (1000 – 1500 M)
Dimasa ini negara-negara Arab membangun RS dengan
baik, dan mengenalkan perawatan orang sakit. Ada
gambaran unik di RS yang tersebar dalam peradaban Islam
dan banyak dianut RS modern saat ini hingga sekarang,
yaitu pemisahan anatar ruang pasien laki-laki dan wanita,
serta perawat wanita merawat pasien wanita dan perawat
laki-laki, hanya merawat pasien laki-laki (Donahue, 1985, Al
Osimy, 2004).
4. Masa Modern (1500 – sekarang) Early Leaders in
Nursing’s Development
Masa ini ditandai dengan banyaknya ekspatriat asing
(perawat asing dari Eropa, Amerika dan Australia, India,
Philipina) yang masuk dan bekerja di RS di negara-negara
Timur Tengah.
Meskipun keperawatan masih baru sebagai profesi di Timur
tengah, sebenarnya telah dibangun di masa Nabi Muhammad
SAW. Dimana mempengaruhi philosofi praktek, dan profesi
keperawatan.
Dan sejak tahun 1950 dengan dikenalkannya organized
Keperawatan, Islam, Masa Kini dan Mendatang

Tugas seorang perawat, menurut H. Afif, menekankan


pasien agar tidak berputus asa apalagi menyatakan kepada
pasiennya tidak memiliki harapan hidup lagi. "Pernyataan
tidak memiliki harapan hidup untuk seorang muslim
tidak dapat dibenarkan. Meski secara medis tidak lagi
bisa menanganinya, tapi kalau Allah bisa saja
menyembuhkannya dengan mengabaikan hukum sebab
akibat," katanya.
Pendekatan Holistik Dalam Asuhan Keperawatan

Holistik merupakan salah satu konsep yang mendasari


tindakan keperawatan yang meliputi dimensi fisiologis,
psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Dimensi tersebut
merupakan suatu kesatuan yang utuh, apabila satu dimensi
terganggu akan mempengaruhi dimensi lainnya.
Holistik terkait dengan kesejahteraan (Wellnes) dan
untuk mencapai kesejahteraan terdapat lima dimensi yang
saling mempengaruhi yaitu: fisik, emosional, intelektual,
sosial dan spiritual.
Teori adaptasi Sister Callista Roy menggunakan
pendekatan yang dinamis, di mana peran perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan dengan memfasilitasi
kemampuan klien untuk melakukan adaptasi dalam
menghadapi perubahan kabutuhan dasarnya.
Kemampuan adaptasi ini meliputi seluruh aspek baik bio,
psiko maupun sosial (holistik). Sebagai pemberi asuhan
keperawatan, konsep holistik dan adaptasi ini merupakan
konsep yang harus di pahami oleh perawat agar dapat
memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas kepada
klien.
ROLEPLAY
Tokoh-tokoh:
1. Karina Gita Agusti : Ny. G
2. Novira Dwi Prapti : Perawat Novira

Pada masa The Islamic Period (570-635 M) keperawatan sangat sedikit


literature dan pengobatan dokter lebih dominan. Memasuki Post Prophetic Era
(632-1000 M) mengarah pada perawat yang diberi nama Al Asiyah yang berarti
mengobati luka, member makan dan rehidrasi. Terdapat kerusuhan antar etnis
beragama yang menimbulkan banyak korban. Salah satu korban adalah Ny. G
yang sejak 2 hari tidak mendapatkan bantuan apapun dikarenakan adanya
kerusuhan. Perawat Novira yang membaktikan diri untuk menolong korban-
korban kerusuhan menemukan Ny. G dalam kondisi luka-luka dan kondisi fisik
sangat lemah.

Anda mungkin juga menyukai