Anda di halaman 1dari 31

SEJARAH KEPERAWATAN

Oleh : Sofia Mayasari,S.Kep.Ns.M.Kep


LATAR BELAKANG
Sejarah adalah setiap peristiwa atau kejadian di masa lampau yang
menyenangkan maupun memilukan. Keperawatan merupakan suatu bentuk
layanan kesehatan professional, yang merupakan bagian integral dari layanan
kesehatan yang berdasarkan pada ilmu dan etika keperawatan.
Keperawatan lahir bersamaan dengan diciptakannya manusia oleh Tuhan,
sehingga tidak dapat di pungkiri bahwa setiap orang memerlukan asuhan
keperawatan dalam hidupnya. Pada awalnya perawat dianggap sebagai
pemberian asuhan, dimana pelaksanaanny dilakukan secara tradisional oleh
kelompok, masyarakat, atau badan sosial. Perkembangan keperawatan yang
kita ketahui saat ini tidak dapat dipisahkan dan sangat dipengaruhi oleh
perkembangan struktur dan kemajuan peradaban manusia. Kepercayaan
terhadap animisme, penyebaran agama-agama besar, dunia serta kondisi sosial
ekonomi masyarakat, terjadinya perang, renaissance serta gerakan reformasi
turut serta mewarnai perkembangan keperawatan. Dari sejarah kita dapat
mengetahui pengalaman tersebut untuk itu kita gunakan pada masa kini dan
masa yang akan datiang.
PENGERTIAN PERAWAT DAN KEPERAWATAN

Florence Nightingale (1895)


Keperawatan adalah suatu proses menempatkan pasien dalam kondisi paling baik untuk
beraktivitas.
Martha Roger (1970)
Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan
terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, perawatan
dan rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat.
Dorothea Orem (1971)
Keperawatan adalah proses aksi dan interaksi untuk membantu individu dari berbagai
kelompok umur dalam memenuhi kebutuhannya dan menangani status kesehatan mereka
pada saat tertentu dalam suatu siklus kehidupan.
PENGERTIAN PERAWAT DAN
KEPERAWATAN
Callista Roy (1976)
Keperawatan merupakan disiplin ilmu yang berorientasi kepada
praktik keperawatan berdasarkan ilmu keperawatan, yang ditujukan
untuk memberikan pelayanan kepada klien.
Virginia Henderson (1978)
Perawatan adalah upaya membantu individu baik yang sehat
maupun sakit untuk menggunakan kekuatan, keinginan dan
pengetahuan yang dimilikinya sehingga individu tersebut mampu
melaksanakan aktivitas sehari-hari, sembuh dari penyakit atau
meninggal dunia dengan tenang. Tenaga perawat berperan menolong
individu agar tidak menggantungkan diri pada bantuan orang lain
dalam waktu secepat mungkin.
PENGERTIAN PERAWAT DAN
KEPERAWATAN
Lokakarya Keperawatan (1983)
Perawatan adalah pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang
menyeluruh ditunjukkan kepada individu, kelompok dan masyarakat
baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan
manusia.
Pelayanan keperawatan diberikan akibat adanya kelemahan fisik dan
mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan untuk
melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari. Kegiatan dilakukan dalam
upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan,
pemulihan serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan pada
upaya pelayanan kesehatan utama (PHC) sesuai dengan wewenang,
tanggung jawab dan kode etik keperawatan.
PENGERTIAN PERAWAT DAN KEPERAWATAN

Perawat (nurse) berasal dari bahasa latin yaitu kata nutrix yang berarti merawat atau
memelihara.
Menurut Kusnanto (2003), perawat adalah seseorang (seorang profesional) yang
mempunyai kemampuan, tanggung jawab dan kewenangan melaksanakan
pelayanan/asuhan keperawatan pada berbagai jenjang pelayanan keperawatan.
Wardhono (1998) mendefinisikan perawat adalah orang yang telah menyelesaikan
pendidikan professional keperawatan, dan diberi kewenangan untuk melaksanakan
peran serta fungsinya.
Perawat adalah suatu profesi yang mempunyai fungsi autonomi yang didefinisikan
sebagai fungsi profesional keperawatan. Fungsi profesional yaitu membantu
mengenali dan menemukan kebutuhan pasien yang bersifat segera. Itu merupakan
tanggung jawab perawat untuk mengetahui kebutuhan pasien dan membantu
memenuhinya. Dalam teorinya tentang disiplin proses keperawatan mengandung
elemen dasar, yaitu perilaku pasien, reaksi perawat dan tindakan perawatan yang
dirancang untuk kebaikan pasien (Suwignyo, 2007)
PENGERTIAN PERAWAT DAN KEPERAWATAN

Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional berupa pemenuhan kebutuhan


dasar yang diberikan kepada individu yang sehat maupun sakit yang mengalamí
gangguan fisik, psikis, dan sosial agar dapat mencapai derajat kesehatan yang
optimal. Bentuk pemenuhan kebutuhan dasar dapat berupa meningkatkan
kemampuan yang ada pada individu, mencegah, memperbaiki, dan melakukan
rehabilitasi dari suatu keadaan yang dipersepsikan sakit oleh individu (Nursalam,
2008).
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan bio-psiko-sosialspriritual yang komprehensif, ditujukan pada
individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh
proses kehidupan manusia. (Kusnanto, 2003)
PENGERTIAN PERAWAT DAN KEPERAWATAN
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan yang
professional merupakan praktek keperawatan yang dilandasi oleh nilai-nilai
profesional, yaitu mempunyai otonomi dalam pekerjaannya, bertanggung
jawab dan bertanggung gugat, pengambilan keputusan yang mandiri,
kolaborasi dengan disiplin lain, pemberian pembelaan dan memfasilitasi
kepentingan klien. Tuntutan terhadap kualitas pelayanan keperawatan
mendorong perubahan dalam memberikan asuhan keperawatan yang efektif
dan bermutu. Dalam memberikan asuhan keperawatan yang profesional
diperlukan sebuah pendekatan manajemen yang memungkinkan
diterapkannya metode penugasan yang dapat mendukung penerapan
perawatan yang profesional di rumah sakit (Bimo, 2008).
SEJARAH KEPERAWATAN PADA ZAMAN
PURBA

Sejarah keperawatan di mulai sejak adanya manusia


lahir di muka bumi, bisa pula dikatakan bahwa
keberadaan keperawatan sudah ada sejak zaman
purba. Awal perkembangan keperawatan adalah
perawat harus memiliki naluri keibuan (Mother
Instinct). Setiap manusia pasti memiliki naluri
keibuan untuk menjaga kesehatan, mengurangi
stimulus kurang menyenangkan, menyusui anak,
merawat anak yang mengalami penderitaan atau
sedang sakit. Naluri keperawatan senantiasa ada
dan berada dalam setiap pribadi manusia.
KEPERAWATAN ZAMAN PURBA
Perkembangan keperawatan pada zaman purba sangat di
pengaruhi oleh kegiatan keagamaan atau keprcayaan yang
dianut oleh kelompok masyarakat pada zamannya, seperti
berikut.
a) Mesir
Bangsa Mesir, pada zaman purba mempercayai bahwa dewa
Isis yang memberikan penyakit dan memberikan pertolongan
(kesembuhan) pada manusia. Kuil merupakan rumah sakit
pertama di Mesir. Ketabiban bangsa mesir telah mengenal
ilmu bedah sejak zaman purba (± 4800 SM). Dalam
menjalankan tugasnya, ia menggunakan bidai (spalk), alat-alat
pembalut, dan mempunyai pengetahuan tentang anatomi,
hygienr umum, serta tentang obat-obatan.
KEPERAWATAN ZAMAN
PURBA
b) Babilonia dan Syria

Pada 680 SM, orang telah mengetahui cara menahan darah yang keluar dari
hidung dan merawat jerawat pada muka. Bangsa Babylon dan Syria
menyembah dewa, mereka menganggap perawatan atau pengobatan
berdasarkan kepercayaan tersebut. Chang Chung Ching ± 200 SM, telah
mengerjakan lavement dengan menggunakan bambu.
c) Tiongkok

Bangsa Tiongkok telah mengenal penyakit kelamin di antaranya Gonorrhea


dan Syphilis. Pencacaran juga telah dilakukan sejak 1000 SM, ilmu urut dan
psikoterapi. Orang-orang yang terkenal dalam ketabiban:
Seng Lung di kenal sebagai Bapak Pengobatan, yang ahli penyakit dalam dan 
telah menggunakan obat-obatan dari tumbuhan dan mineral (garam-garaman).
Semboyannya yang terkenal adalah Lihat, Dengar, Tanya, dan Rasa.
KEPERAWATAN ZAMAN PURBA

d) Yunani

Bangsa Yunani zaman purba memuja dan memuliakan banyak dewa


(polytheisme). Dewa yang terkenal adalah dewa pengobatan putrid
dan dewa yang bernama Hygiene sebagai dewi kesehatan, maka
terbentuk perkataan higyene. Untuk pemujaan kepada para dewa
didirikan kuil (1134 SM) yang berfungsi sebagai tempat pengobatan
orang sakit dan perawatan, yang dikerjakan oleh para budak-budak.
Orang ternama dalam ketabiban antara lain:
Hippocrates (hidup ± 400 SM) adalah bapak pengobatan.
Plato ahli filsafat Yunani, otak sebagai pusat kesadaran
Aristoteles ahli filsafat, ahli jiwa dan ilmu hayat.
KEPERAWATAN ZAMAN PURBA

e) Roma

Rumah sakit Roma zaman purba disebut valentrumdinari


Roma, yang terdapat di Swiss ditemukan alat-alat perawatan,
seperti peralatan untuk huknah. Juga instrument untuk perluan
pembedahan, seperti pisau, pinset, klem arteri, dan speculum.
Tokoh terkenal Julius Caesar (101-44 SM) seorang wali
Negara yang pertama kali mengakui guru-guru hygiene dan
menganjurkan tentang kesehatan dan kebersihan.
Setelah itu perkembangan keperawatan terus berubah dengan
adanya Diaknoses dan Philantrop, yaitu suatu kelompok
wanita tua dan janda yang membantu pendeta merawat orang
sakit, sejak itu mulai berkembang ilmu keperawatan.
KEPERAWATAN ZAMAN MASEHI
Keperawatan di mulai pada saat perkembangan agama nasrani,
dimana pada saat itu banyak terbentuk Diakones yaitu suatu
organisasi wanita yang bertujuan untuk mengunjungi orang
sakit, sedangkan laki-laki diberi tugas dalam memberikan
perawatan untuk mengubur bagi yang meninggal. Pada zaman
pemerintahan Lord-Constantine, ia mendirikan Xenodhoecim
atau hospes yaitu tempat penampungan orang-orang sakit yang
membutuhkan pertolongan. Pada zaman ini berdirilah Rumah
Sakit di Roma yaitu Monastic Hospital.
KEPERAWATAN ZAMAN MASEHI
1. Pertengahan Abad VI Masehi

Keperawatan berkembang di Asia Barat Daya yaitu Timur Tengah,


seiring dengan perkembangan agama Islam. Pengaruh agama Islam
terhadap perkembangan keperawatan tidak lepas dari keberhasilan Nabi
Muhammad SAW menyebarkan agama Islam. Abad VII Masehi, di
Jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan sperti Ilmu Pasti,
Kimia, Hygiene, dan obat-obatan. Pada masa ini muncul prinsip-prinsip
dasar keperawatan kesehatan. Seperti, pentingnya kebersihan diri,
kebersihan makanan, dan lingkungan. Tokoh keperawatan yang dikenal
dari Arab adalah Rufaidah.
KEPERAWATAN ZAMAN MASEHI
2. Permulaan Abad XVI

Struktur dan orientasi masyarakat berubah dari agama menjadi


kekuasaan, yaitu perang, eksplorasi kekayaan dan semangat colonial.
Gereja dan tempat-tempat ibadah ditutup, padahal tempat ini digunakan
oleh orde-orde agama untuk merawat orang sakit. Dengan adanya
perbuahan ini, sebagai dampak negatifnya bagi keperawatan adalah
berkurangnya tenaga perawat. Untuk memenuhi kurangnya perawat,
bekas wanita susila yang sudah bertobat bekerja sebagai perawat.
Dampak positif, dengan adanya perang salib, untuk menolong korban
perang di butuhkan banyak tenaga sukarela sebagai perawat, mereka
terdiri dari orde-orde agama, wanita-wanita yang mengikuti suami
berperang dan tentara (pria) yang bertugas rangkap sebagai perawat.
Pengaruh perang salib terhadap keperawatan:
Mulai dikenal konsep P3K
Perawat mulai dibutuhkan dalam ketentuan sehingga timbul peluang kerja
bagi perawat di bidang social
KEPERAWATAN ZAMAN MODERN

Periode tahun 1950 keperawatan sudah mulai menunjukkan


perkembangan khususnya pada sistem pendidikan.
Di Amerika sudah dimulai pendidikan setingkat master dan
doktoral.Penerapan proses keperawatan sudah
dikembangkan melalui suatu proses, yang dimulai
dari pengkajian, diagnosis keperawatan, .perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.
Sementara sejarah perawat di Eropa dan Amerika mengenal
Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan modern.
KEPERAWATAN ZAMAN MODERN
Florence Nitingale ( 12 Mei 1820 sd 13 Agustus 1910) adalah
pelopor perawat modern, penulis dan ahli statistik. Ia dikenal dengan
nama bidadari berlampu 'bahasa inggris (The lady with the lamp)
atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang
pada perang krimea, di semenanjung krimea, Rusia. Florence
Nightingale menghidupkan kembali konsep penjagaan kebersihan
rumah sakit dan kiat- kiat juru rawat. Ia memberikan penekanan
kepada pemerhatian teliti terhadap keperluan pasien dan penyusunan
laporan mendetil menggunakan statistik sebagai argumentasi
perubahan ke arah yanglebih baik pada bidang keperawatan
di hadapan pemerintahan Inggris.Florence dilahirkan dalam keluarga
berada dan tumbuh sebagai wanita yang menawan dan periang yang
mempunyai masa depan yang cerah. 
KEPERAWATAN ZAMAN MODERN

Perkembangan Keperawatan di Inggris

Florence Florence kembali ke Inggris setelah perang Crmean. Pada


tahun 1840 Inggris mengalami perubahan besar dimana sekolah-
sekolah perawat mulai bermunculan. Florence menentapkan struktur
dasar di pendidikan perawat di antaranya mendirikan sekolah perawat
menetapkan tujuan pendidikan perawat, serta menetapkan
pengetahuan yang harus dimiliki calon perawat. Florens dalam
merintis profesi keperawatan diawalai dengan membantu para korban
akibat perang krim (1854-1856) antara Roma dan Turki, yang dirawat
di sebuah  rumah sakit (scutori) yang akhirnya kemudian mendirikan
sebuah rumah sakit dengan nama rumah sakit Thomas di London dan
juga mendirikan sekolah perawatan yang di beri nama Nightingale
Nursing School. Konsep pendidikan Florence ini mempengaruhi
pendidikan keperawatan di dunia.
PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI INDONESIA

Sebelum Kemerdekaan

1) Zaman Penjajahan Belanda


Pada masa ini perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut
VELPLEGEK dengan sebutan zieken oppaser sebagai penjaga rumah
sakit. Usaha pemerintahan Belanda dibidang kesehatan adalah:
Mendirikan rumah sakit I Binnen Hospital di Jakarta pada tahun 1799.
Mendirikan rumah sakit II Butten Hospital.
Membentuk dinas kesehatan tentara (military gezond herds dients)
Membantu Dinas Kesehatan Rakyat (Burgerlijke gezandherds dienst)
KEPERAWATAN DI INDONESIA
2) Zaman Penjajahan Inggris(1812-1816)
Gubernur jendral Refles sangat memperhatikan rakat semboyan: Kesehatan adalah milik
manusia. Usaha-usahanya dibidang kesehatan:
Pencacaran secara umum.
Membenahi cara perawat pasien dengan gangguan jiwa.
Memperhatikan kesehatan pada para tawanan.
3)      Zaman Penjajahan Jepang (1942-1945)
Menyebabkan perkembangan keperawatan mengalami kemunduran yang juga merupakan
zaman kegelapan dunia keperawatan di Indonesia. Kemunduran-kemunduran ini terlihat pada.
Pekerjaan perawat dikerjakan oleh orang-orang yang tidak terdidik.
Pimpinan RS diambil alih oleh orang-orang Jepang.
Obat-obatan sangat kurang. Wabah penyakit terjadi dimana-mana.
KEPERAWATAN DI INDONESIA
Masa Kemerdekaan
Usaha-usaha dibidang kesehatan tahun 1949 mulai dibangun rumah sakit dan balai kesehatan.
Tahun 1952 mulai didirikan sekolah perawat yaitu sekolah guru perawat dan sekolah perawat
setingkat SLTP tahun 1962 mulai didirikan pendidikan keperawatan professional.
Setelah Kemerdekaan
a.       Priode 1945-1962
Tahun 1945-1950 merupakan masa transisi pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pengembangan tenaga keperawatan yang masih menggunakan sistem pendidikan yang telah ada,
yaitu perawat lulusan pendidikan Belanda (MULO + 3 tahun pendidikan, untuk ijazah A (perawat
umum) dan ijazah B untuk perawat jiwa. Terdapat pula pendidikan perawat dengan dasar (SR + 4
tahun pendidikan) yang lulusannya disebut mantri juru rawat.
Tahun 1953 di buka sekolah pengatur rawat dengan tujuan menghasilkan tenaga perawat yang
lebih berkualitas. Pada tahun 1955, dibuka Sekolah Djuru Kesehatan (SDK) dengan pendidikan
SR ditambah pendidikan 1 tahun dan sekolah pengamat kesehatan sebagai pengembangan SDK,
ditambah pendidikan lagi selama setahun. Pada tahun 1962telah dibuka Akademi Keperawatan
dengan pendidikan dasar umum SMA yang bertembat di Jakarta, di RS. Cipto Mangunkusumo.
Sekarang dikenal dengan nama Akper Depkes di Jl. Kimia No. 17 Jakarta Pusat.
KEPERAWATAN DI INDONESIA
b. Periode 1963-1983
Pada tahun 1972 tepatnya pada tanggal 17 Maret lahirlah organisasi profesi
dengan nama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Jakarta. Mulai
tahun 1983 organisasi profesi ini terlibat penuh dalam pembenahan
keperawatan melalui kerjasama dengan CHS, Depkes dan organisasi lainnya.
Pada tahun 1983 melalui Lokakarya Nasional Keperawatan yang
diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen
Kehehatan RI, dan DPP PPNI, telah ditetapkan define mengenai tugas dan
fungsi perawat di Indonesia.
Dari hasil Lokakarya Nasional tersebut, dikembangkan pendidikan perawat
setingkat akademi (DIII), sarjana (S1), pasca sarjana (S2), serta DIV di
Indonesia. Sejak tahun 1992 melalaui UU No. 23 tentang kesehata, terutama
pada pasal 32 yang berbunyi :
KEPERAWATAN DI
INDONESIA
Ayat 3 :Pengobatan dan atau perawatan dapat dilakukan berdasarkan ilmu
kedokteran atau dilakukan berdasarkan atau ilmu keperawatan atau cara lain
yang dapat dipertanggung jawababkan.
Ayat 4 :Pelaksanaan pengobatan dan atau perawatan berdasarkan ilmu
kedokteran atau ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu maka keberadaan,
profesionalisasi dan ilmu keperawatan telah diakui oleh pemerintah. Dengan
pengakuan ini, profesionalisasi dan pendidikan keperawatan dapat berkembang
sampai ke jenjang S3.
KEPERAWATAN DI INDONESIA
Periode 1984 sampai sekarang
Tahun 1985, resmi dibuka pendidikan S1 keperawatan dengan nama
Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) di Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia di Jakarta. Sejak saat itu PSIK-UI telah
menghasilkan tenaga keperawatan tingkat sarjana sehingga pada
tahun 1992 di keluarkannya UU No. 23 tentang kesehatan yang
mengakui tenaga keperawatan sebagai profesi.

Anda mungkin juga menyukai