Anda di halaman 1dari 9

Nama: Adzra Nur Riziqiyah

NIM: 23020231
Mata Kuliah: Konsep Dasar Keperawatan

RANGKUMAN
MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN

A.Kelompok 1 (Sejarah Keperawatan)

Keperawatan menurut Bahasa berasal dari kata “Rawat” yang berarti memelihara, mengurus, dan
menjaga. Sejarah keperawatan merupakan sejarah perkembangan ilmu perawatan. Keperawatan
mempunyai tujuan utama yaitu untuk mempromosikan kesejahteraan pasien, mencegah penyakit pada
pasien, membantu pasien pemulihan, dan memberikan dukungan holistic pada pasien sesuai dengan
kebutuhan pasien tersebut. Tokoh yang berperan pada sejarah keperawatan adalah Florence
Nightingale.

Sejarah Keperawatan Dunia

1. Primitive Culture (Zaman Purbakala)


 Mother Instink
Pada zaman ini keperawatan hanya di dasari oleh naluri yang terdapat dalam diri
mereka untuk merawat diri mereka sendiri. Pada zaman sekarang, tidak hanya perempuan
yang mempunyai mother instink tetapi laki-laki pun memiliki mother instink.
 Animisme
Pada zaman ini, manusia hanya mempercayai dengan kekuatan hal mistic yang dapat
mempengaruhi kehidupan umat manusia dan mereka mempercayai bahwa penyakit yang
dideritanya itu disebabkan karna adanya pengaruh hal gaib sehingga mereka harus
melakukan ritual atau pemujaan untuk menyembuhkan penyakit tersebut.
2. Zaman Keagamaan
Pada zaman ini, manusia meyakini bahwa penyakit yang diderita olehnya diakibatkan
adanya dosa dan kutukan dari tuhan. Di zaman ini juga sudah mengenal seorang tabib yang
dimana beliau dapat membantu orang yang sakit.
3. Zaman Masehi
Pada zaman ini keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani dan
terbentuknya sebuah organisasi yang diberi nama Diaknoses yang dimana perempuan
mengurus orang sakit, sedangkan laki-laki mengurus orang yang meninggal.
4. Zaman Pertengahan Abad Ke VI Masehi
Pada pertengahan abad ke VI Masehi ilmu keperawatan ini disebarkan oleh Nabi
Muhammad SAW tersebar luas hingga ke Asia Barat Daya yaitu Timur Tengah. Rufaidah
Binti Saad Al-Anshari beliau merupakan perintis ilmu keperawatan modern dan beliau
dikenal sebagai ahli pengobatan pada masanya.
5. Zaman Permulaan Abad Ke XVI Masehi
Pada zaman ini banyak peperangan di Dunia sehingga pada zaman ini banyak yang
suka rela menjadi perawat tidak hanya seorang perempuan melainkan laki-laki juga ikut andil
menjadi seorang perawat.

Sejarah Keperawatan Indonesia

Dunia keperawatan berkembang di Indonesia dikarenakan Sejarah kemerdekaan Indonesia


pada saat peperangan penjajah bangsa Belanda, Inggris, dan Jepang. Pada masa penjajahan
Belanda perawat berasal dari penduduk pribumi, untuk merawat orang sakit. Pada tahun 1816-
1942 Indonesia mulai membangun beberapa Rumah Sakit, diantaranya Rumah Sakit PGI Cikini
Jakarta, Rumah Sakit ST Carollus Jakarta, Rumah Sakit ST. Boromeus di Bandung, Rumah Sakit
RS Elizabeth di Semarangd dan RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). Bersamaan dengan itu
berdirinya sekolah-sekolah perawat. Tepat pada penjajahan Jepang, Dunia keperawatan
mengalami kemunduran diakibatkan oleh kurangnya perhatian dari pemerintah Jepang.

B. Kelompok 2 (Falsafah Keperawatan)


Falsafah keperawatan adalah cara melihat yang mendasar mengenai sifat manusia dan
berhubungan dengan keperawatan yang membentuk suatu konsep kerja untuk menerapkan praktik
kerja keperawatan.
1. Kerangka konseptual falsafah keperawatan
Seorang individu yang memiliki keyakinan yang diperoleh oleh dirinya melalui pengalaman
hidup, pengamatan, dan eksperimen. Keperawatan harus memiliki keyakinan pada
kemampuannya dalam merawat pasien, menerapkan teori keperawatan, dan memberikan
ruang pemahaman pengetahuan.
2. Falsafah sebagai bagian dari keperawatan
Falsafah berkaitan langsung dengan fenomena utama suatu profesi dan ilmu yang
berhubungan dengan manusia, kesehatan, penyakit, dan lingkungan.
3. Falsafah sebagai metode keperawatan
Falsafah membantu merawat, menganalisis, mengkritik, mengelola, dan menangani situasi
yang terkait dengan keselamatan pasien.
4. Falsafah sebagai pandangan hidup
Falsafah dapat mengembangkan teori, praktik, pengetahuan, etika, dan cara hidup yang
menjadi visi hidup dalam setiap praktek keperawatan.

Paradigma Keperawatan
Paradigma keperawatan adalah cara pandang yang dianut oleh mayoritas kelompok
keperawatan yang menghubungkan berbagai teori membentuk suatu susunan yang berhubungan guna
mengembangkan model konseptual dan teori keperawatan sebagai kerangka kerja keperawatan.
Komponen paradigma keperawatan terbagi menjadi 4, yaitu manusia, keperawatan, kesehatan, dan
lingkungan.

C. Kelompok 3 (Sehat Sakit Sebagai Komponen Paradigma Keperawatan)

Definisi sehat adalah dimana keadaan yang sehat, baik sehat secara mental, fisik, spiritual,
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang hidup dengan produktif secara sosial dan ekonomi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan, antara lain yaitu faktor lingkungan, perilaku, keturunan,
dan pelayanan kesehatan.

Model sehat sakit terdiri dari 4 model:


1. Kontinum sehat sakit => Suatu keadaan dinamis yang berubah sesuai dengan adaptasi
individu terhadap perubahan internal dan eksternalnya.
2. Model kesejahteraan tingkat tinggi => Suatu cara untuk memaksimalkan potensi sehat pada
setiap individu yang dimana dituntuk untuk setiap individu mampu bertahan pada
keseimbangan dan memiliki tujuan tertentu dalam lingkungan.
3. Model agens penjamu lingkungan => Model yang dikembangkan oleh Leavell et al (1965)
setiap individu ditentukan oleh hubungan yang dinamis antara Agens (faktor yang dapat
menyebabkan penyakit), Penjamu (seseorang yang rentan terhadap tenyakit tertentu), dan
Lingkungan (faktor yang mempengaruhi penyakit).
4. Model keyakinan kesehatan => Keyakinan seseorang terhadap kesehatan yang
ditampilkannya.

Variabel yang mempengaruhi keyakinan dan praktik kesehatan dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Variabel internal
a. Tahapan perkembangan => Pola pikir dan perilaku yang berkembang sepanjang hidup.
b. Latar belakang intelektual => Pengetahuan (informasi), latar belakang pendidikan dan
pengalaman dimasa lalu yang mempengaruhi pola pikir seseorang.
c. Persepsi tentang fungsi => Individu yang sakit dengan individu yang sehat memiliki
persepsi yang berbeda dalam memahami fungsi tubuhnya.
d. Faktor emosional => Keadaan emosi seseorang yang dapat mempengaruhi respon dan
persepsi terhadap kondisi kesehatannya.

2. Variabel eksternal
a. Praktik kesehatan keluarga => Tata cara atau kebiasaan kelurga yang mempengaruhi
kesehatan.
b. Faktor sosio-ekonomi => kebiasaan gaya hidup, kestabilitasan perkawinan, dan
lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi kesehatan.
c. Budaya => latar belakang budaya yang mempengaruhi keyakinan, nilai, dan kebiasaan
individu yang dapat mempengaruhi kesehatan.

Tujuan dari pelaksanaan layanan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesehatan dan
mencegah terjadinya pencegahan penyakit. Faktor-faktor yang menentukan kesehatan seseorang, yaitu
merokok, nutrisi, penggunaan alkohol, kebiasaan penggunaan obat-obatan, mengendarai kendaraan
bermotor, olahraga, seksualitas dan penggunaan alat kontrasepsi, hubungan keluarga, modifikasi
faktor risiko, koping dan adaptasi. Terdapat 3 bentuk pencegahan penyakit:
1. Pencegahan primer => pencegahan yang dilakukan sebelum terjadinya penyakit dan
gangguan fungsi.
2. Pencegahan sekunder => pencegahan yang berfokus pada inidividu yang sedang mengalami
sakit dan berisiko terjadi komplikasi atau kondisi semakin memburuk.
3. Pencegahan tersier => pencegahan bertujuan untuk memberdayakan atau rehabiltasi pada
individu yang mengalami kecacatan atau ketidakmampuan yang permanen.
Salah satu faktor resiko penyakit ialah lingkungan, fokus lingkungan yaitu lingkungan fisik,
lingkungan psikologi, lingkungan sosial, lingkungan budaya, dan lingkungan spiritual.
Sakit adalah keadaam tidak sehat yang dimana terjadi gangguan yang sifatnya menyebabkan
terganggunya fungsi fisik, psikis, dan sosial individu.

D. Kelompok 4 (Konsep Keperawatan)

Perawat merupakan seseorang yang mampu dan memiliki kemampuan melakukan tindakan
keperawatan berdasarkan ilmu yang diperoleh dalam pendidikan keperawatan. Keperawatan adalah
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien. Ilmu keperawatan adalah ilmu ysng mempelajari
tentang segala hal yang mengenai cara merawat pasien.
Praktek keperawatan merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh perawat dalam
bentuk asuhan keperawatan. Pelayanan keperawatan adalah upaya untuk membantu indivisu baik
yang sakit maupun sehat, dari lahir hingga meninggal dalam bentuk pengetahuan, kemauan, dan
kemampuan yang dimiliki. Asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yang
digunakan perawat untuk memenuhi kebutuhan pasien baik secara biologis, psikologis, sosial, dan
spiritual.
Tujuan pelayanan keperawatan adalah terselenggaranya pelayanan keperawatan prima melaui
proses keperawatan, terlaksanakanya pengembangan SDM keperawatan melalui pendidikan
berkelanjutan bagi tenaga keperawatan, baik formal maupun nonformal sesuai rencana pengembangan
tenaga keperawatan, tersedianya fasilitas keperawatan yang dapat meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan, terlaksananya monitoring dan evaluasi asuhan keperawatan.
Ruang lingkup keperawatan terdiri dari keperawatan anak, keperawatan maternitas,
keperawatan komunitas, keprawatan gawat darurat, keperawatan gerontik. Ruang lingkup
keperawatan professional terdiri dari supervisi dan perencanaan, mengamati, mengintervensi, dan
mengevaluasi pasien, melaksanakan instruksi dokter, mengawasi anggota tim, melaksanakan prosedur
dan teknik keperawatan, memberikan bimbingan kesehatan, dan dokumentasi berupa catatan dan
laporan.

E. Kelompok 5 (Konsep Profesi dan Sosialisasi Profesi)

Profesi adalah pekerjaan yang memerlukan pendidikan yang lama dan menyangkut
keterampilan intelektual. Profesi dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan yang ditujukan untuk
kepentingan masyarakat bukan untuk kepentingan pribadi/golongan. Professional keperawatan adalah
proses dinamis dimana profesi keperawatan harus sesuai dengan tuntutan profesi dan kebutuhan
masyarakat. Terdapat 4 nilai penting dalam profesi keperawatan yang dituangkan oleh Watson, yaitu
1. Komitmen yang kuat terhadap layanan yang di berikan oleh keperawatan untuk masyarakat.
2. Percaya pada martabat dan nilai setiap orang.
3. Komitmen terhadap pendidikan.
4. Otonomi.
Sehat adalah kondisi normal yang dan alami. Karena, segala sesuatu yang tidak normal dan
bertentangan dengan alam dianggap sebagai kondisi tidak sehat. Sehat bersifat dinamis yang statusnya
terus-menerus berubah. Sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna, baik fisik, mental, dan
sosial, tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan.
Model sehat sakit 3, yaitu
1. Model rentang sehat sakit (Neuman,1990)
2. Model kesejahteraan tingkat tinggi (Dunn, 1977)
3. Model agen dan pejamu (Leavell et all)
Variabel yang mempengaruhi keyakinan dan praktik kesehatan, yaitu
1. Variable internal
 Tahap perkembangan
 Latar belakang intelektual
 Persepsi tentang fungsi
 Faktor emosional
 Faktor spiritual
2. Variabel eksternal
 Praktik keluarga
 Faktor sosio-ekonomi
 Latar belakang budaya
Upaya peningkatan kesehatan adalah dengan cara promosi kesehatan dalam bentuk
pengembangan kebijakan publik, penciptaan lingkungan yang kondusif, penguatan gerakan
masyarakat, pengembangan kemampuan individu, dan penataan pelayanan kesehatan. Faktor risiko
adalah perilaku, gaya hidup, paparan lingkungan (fisik, biologi, sosial, kultural), karakteristik bawaan
maupun keturunan yang memiliki hubungan penyakit atau kondisi kesehatan, sehingga penting untuk
melakukan pencegahan. Ada 4 fase faktor risiko, yaitu fase rentan (susceptible), fase subklinis
(presimptomatic/asimtomatic), fase klinis dan fase penyembuhan, cacat dan kematian (disability or
recovery). Perilaku sakit adalah perilaku yang muncul yang disebabkan dari sisitem kekebalan tubuh
yang berpotensi menularkan. Contohnya, seperti depresi, sindrom kelelahan kronis, dan kanker.

F. Kelompok 6 (Konsep Keperawatan)

Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan yang berbasis kiat ilmu dan kiat
keperawatan dalam bentuk bio-psiko-sosio-spiritual komprehensif ditujukan kepada individu dan
masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencangkup kehidupan manusia. Ilmu keperawatan adalah
ilmu yang mempelajari segala hal mengenai cara merawat pasien. Praktik keperawatan adalah
membantu individu atau kelompok dalam mempertahankan atau meningkatkan kesehatan yang optimal
dalam proses kehidupan manusia. Pelayanan keperawatan adalah upaya untuk membantu individu
maupun masyarakat baik yang sakit maupun sehat. Asuhan keperawatan adalah proses kegiatan
keperawatan yang diberikan kepada pasien secara berkesinambungan. Tujuan proses keperawatan
adalah untuk mengidentifikasi berdasarkan kebutuhan pasien sehingga kebutuhan pasien bisa terpenuhi.

Ruang lingkup keperawatan ada 5, yaitu Asuhan, Tindakan, Pelayanan, Pengobatan, dan
Pelaksanaan. Ruang lingkup keperawatan professional ada 7, yaitu Perencanaan dan tindakan, 3M
(Mengamati, Mengintervensi, Mengevaluasi), Pelaksanaan, Pengawasan, Prosedur dan etnik,
Bimbingan, Dokumentasi berupa catatan dan laporan.

G. Kelompok 7 (Konsep Profesi dan Sosialisasi Profesi)


Profesi perawat adalah seorang yang berperan dalam merawat atau memelihara, membantu dan
melindungi orang yang sakit, injury, dan penuaan. Ciri-ciri profesi keperawatan, yaitu kelompok
pengetahuan yang dilandasi keterampilan dalam menyelesaikan masalah dalan tatanan praktik
keperawatan, kemampuan memberikan pelayanan yang unik kepada masyarakat, memperoleh
pendidikan yang memenuhi standar, adanya pengendalian terhadap standar praktik, adanya tanggung
jawab, memiliki karier seumur hidup, dan adanya fungsi mandiri.

Perkembangan professional dapat dicapai dengan proses belajar. Sedangkan, perkembangan


spesialisasi dapat diperoleh dengan satu aspek atau ilmu pengetahuan yang memiliki sifat mikro.
Keperawatan sebagai profesi itu maka pendidikannya harus dikembangkan sesuai dengan kaidah ilmu
dan profesi keperawatan juga harus memiliki landasan akademik dan landasan professional. Pohon ilmu
(Body Of Knowladge) keperawatan adalah ilmu keperawatan yang harus dikembangkan sesuai kaidah
ilmu keperawatan. Sosialisasi profesi merupakan rangkaian pembinaan kemampuan akademik berupa
pengalaman. Organisasi profesi merupakan gabungan dari beberapa individu dengan profesi yang sama
dengan memiliki sistem kerja dan peraturan untuk mencapai tujuan bersama.

Tujuan pembinaan jiwa profesi ada 3, yaitu:


1. Membina karakter, memlihara rasa persatuan dan kesatuan secara kekeluargaan.
2. Mendorong etos kerja pegawai
3. Menumbuhkan, meningkatkan semangat dan mempunyai wawasan kebangsaan.

H. Kelompok 8 (Teori Keperawatan)


1. TEORI NIGHTINGALE
Pencetus keperawatan pertama kali oleh Florance Nightingale yang awalnya penemu
teori lingkungan (Eniviromental Theory) dan beliau mendefinisikan keperawatan sebagai
tindakan memanfaatkan lingkungan pasien dengan membantunya dalam pemulihan. Konsep
teori lingkungan memposisikan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan. Ada 5 faktor
lingkungan yang digunakan sebagai sumber daya alam, yaitu udara segar, air bersih, drainase
yang efisien, kebersihan, dan cahaya matahari langsung. Beliau dianggap sebagai ahli teori
dalam bidang keperawatan dan membuka jalan bagi pondasi profesi keperawatan yang kita
kenal hingga kini.

2. TEORY HENDERSON’S
Virginia Henderson memperkenalkan definisi keperawatan berdasarkan hasil
pemikirannya yaitu teori kebutuhan (Needs Theory) yang menekankan pada pentingnya
kemandirian pasien dalam memenuhi kebutuhan dasar sehingga asuhan keperawatan dapat
berjalan dengan lancar. Berikut 14 kebutuhan dasar teori Henderson:
1. Bernafas dengan normal.
2. Makan dan minum dengan adequat.
3. Mampu melakukan eliminasi dengan teratur.
4. Bergerak dan mampertahankan postur yang diinginkan.
5. Istirahat tidur.
6. Menggunakan pakaian yang nyaman, membuka dan memakai pakaian.
7. Menjaga suhu tubuh dengan rentang normal dengan menyesuaikan pakaian dan
memodifikasi lingkungan.
8. Menjaga tubuh tetap bersih, terawat dan lindungi kulit dari kerusakan.
9. Menghindari lingkungan yang berbahaya dan menghindari trauma.
10. Melakukan komunikasi dengan orang lain dan mampu mengekspresikan perasaan,
kebutuhan, kekhawatiran atau pendapat.
11. Melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan dan moral.
12. Bekerja dan menghasilkan suatu karya atau prestasi.
13. Melakukan aktivitas bermain dan rekreasi.
14. Mempelajari, menggali dan memprioritaskan kepuasan terhadap fasilitas kesehatan.

3. TEORI MARTHA E.ROGERS

Dalam teorinya Roger mempertimbangkan manusia (kesatua manusia sebagai sumber


energi yang mrnyatu dengan alam semesta). Roger menyatakan bahwa manusia adalah jenis 8
energi yang mengalir secara dinamis dan terintegrasi dengan lingkungannya. Menurut Roger
praktik keperawatan harus di fokuskan pada manajemen negeri fisikoterapi, support atau
rehabilitas.

4. TEORI BETTY NAUMAN


Konsep teori Betty Nauman adalah konsep Health Care System yaitu model konsep
yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditujukan untuk penekanan penurunan stress
dengan sasaran layanan komunitas. Neuman menekankan pada aspek fisiologis, psikologis,
sosiokultural, dan perkembangan spiritual. Secara keselurahan konsep neuman mengemukakan
bahwa dalam pemberian asuhan keperawatan kepada klien yang mengalami stres, peraway
harus melakukan pendekata perirangan secara total dengan memperhatikan factor-faktor
mengenau klien, stress akibat lingkungan respon terhadap stress. Kesehatan Teori Neuman
mendefinisikan keperawatan sebagai profesi unik yang berkaitan degan variable yang
mempengaruhi respon individu terhadap stress.

5. TEORY HIERARKI MASLOW


Dalam teori kebutuhan maslow terdiri dari 5 tingkatan, yaitu:
1. Kebutuhan fisiologis (Physiological Needs)
2. Kebutuhan akan rasa aman (Safety Security Needs)
3. Kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang (Social Needs)
4. Kebutuhan akan penghargaan atau harga diri (Esteem Needs)
5. Kebutuhan aktualisasi diri (Actualization Needs)

Anda mungkin juga menyukai