Disusun Oleh :
Kelompok 4
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu
bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada
perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain,
mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti
perkembangan zaman.
Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan
harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara aradigmnal sesuai
dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang kesehatan yang senantiasa
berkembang. Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia
umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan.
Dalam dunia keperawatan, masyarakat secara umum masih memandang profesi
keperawatan sebagai profesi asistensi dokter atau perkerja aradi yang sifatnya membantu
orang sakit atas instruksi – instruksi dokter bahkan dikalangan praktisi perawat pun
kadang – kadang masih memiliki pandangan yang tidak utuh terhadap profesinya sendiri,
hal ini dapat dilihat di beberapa pelayanan kesehatan, pelayanan keperawatan masih
bersifat vocasional belum sepenuhnya beralih ke pelayanan yang aradigmnal.
Untuk itulah aradigm dalam keperawatan sangat membantu masyarakat secara
umum maupun perawat khususnya dalam menyikapi dan menyelesaikan berbagai
persoalan yang melingkupi profesi keperawatan seperti aspek pendidikan dan pelayanan
keperawatan, praktik keperawatan dan organisasi profesi.
B. Tujuan Makalah
Untuk mengetahui pengertian aradigm keperawatan.
Untuk mengetahui unsur-unsur paradigma keperawatan
Untuk mengetahui konsep paradigma keperawatan
Untuk mengetahui hakekat paradigma keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
Neuman melihat bahwa kesehatan merupakan suatu kondisi dimana terdapat keserasian pada
seluruh maupun sebagian variabel dalam diri klien. Menurutnya, sistem klien akan bergeser
ke arah sakit dan kematian ketika banyak energi yang dibutuhkan tidak terpenuhi, sedangkan
system akan begeser ke arah kesehatan apabila energi yang dibutuhkan terpenuhi (Neuman,
1995).
Keperawatan:
Manusia :
Johnson berpendapat bahwa manusia memiliki dua sistem mayor yaitu system biologis dan
sistem behavior. Pengobatan merupakan fokus untuk biologis sistem, sedangkan fokus
keperawatan adalah behavioral system (sistem perilaku).
Lingkungan :
Kesehatan:
Merupakan suatu keadaan dimana tercapai suatu respon yang adaptif secara fisik, mental,
emosional dan sosial dari internal dan eksternal stimulus yang mencapaistabilitas dan
kenyamanan.
Keperawatan:
Manusia:
Orem memandang manusia secara total dan bersifat universal, dimana mereka membutuhkan
perkembangan dan kemampuan perawatan diri sendiri secaraberkelanjutan. Manusia
merupakan suatu kesatuan dari fungsi biologi, simbolik dan sosial.
Lingkungan:
Keperawatan:
Menurut Orem, keperawatan adalah suatu seni, pelayanan/bantuan dan teknologi. Tujuan dari
keperawatan adalah membuat pasien dankeluarganya mampu melakukan perawatan sendiri,
diantaranya mempertahankan kesehatan, mencapai kondisi normal ketika terjadi kecelakaan
atau bahaya, serta mengontrol, menstabilisasi dan meminimalisasi efek dari pnyakit/kondisi
yang kronis atau kondisi ketidakmampuan.
Kesehatan:
Sehat adalah suatu kondisi ketika keseluruhan struktur dan fungsi saling terintegrasi dengan
baik. Hal ini memungkinkan manusia mampu menghubungkan berbagai macam mekanisme
secara psikologis, fisiologis serta melakukan interaksi dengan orang lain.
Manusia:
Roy mengungkapkan bahwa manusia merupakan suatu sistem adaptif. Manusia dipandang
sebagai makhlik bio-psiko-spiritual yang selalu berinteraksi dengan perubahan
lingkungan, serta berinteraksi dengan menggunakan inisiasi bawaan dan mekanisme di
dapat. Mereka termasuk individu, grup, keluarga, organisasi, komunitas.
Lingkungan – Stimulus:
c. Residual : adalah faktor yang efeknya tidak jelas dalam suatu kondisi
Menurut Roy, semua kondisi lingkungan tersebut akan mempengaruhi perkembangan dan
perilaku manusia.
Kesehatan:
Manusia dikatakan berada dalam suatu rentang sehat dan sakit, yang merupakan suatu
dimensi yang tidak dapat dihindari oleh manusia.
Keperawatan:
Tujuan keperawatan adalah untuk meningkatkan kemampuan individu dan keluarga terhadap
4 model adaptif, yang berkontribusi terhadap kesehatan, kualitas kehidupan, kematian dengan
bermartabat dengan mengkaji perilaku dan faktor kemampuan adaptif.
Manusia:
Menurut King, manusia merupakan makhluk sosial yang rasional dan selalu ingin tahu.
Manusia memiliki kemampuan untuk berfikir, berpersepsi, perasaan, memilih dan
menetapkan tujuan, serta membuat keputusan. Karena itu, manusia memiliki 3 kebutuhan
dasar:
Lingkungan:
Kesehatan:
Menurut King, kesehatan adalah suatu pengalaman dinamis pada kehidupan manusia, dimana
hal tersebut merupakan penyesuaian terhadap adanya stressor lingkungan baik internal
maupun eksternal dengan menggunakan sumber-sumber optimum sehingga dicapai potensi
yang maksimum dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Keperawatan:
Keperawatan didefenisikan sebagai proses aksi, reaksi dan interaksi antara perawat dan klien
yang saling tukar menukar informasi tentang persepsi keduanya dan kondisi keperawatan.
Proses interaksi perawat-klien melibatkan komunikasi, menentukan tujuan, eksplorasi dan
menyetujui makna dari tujuan.
Terdiri dari :
Ø Spiritual
· memiliki pandangan hidup, dorongan hidup yang sejalan dengan sifat religious yang
dianutnya.
Ø Kultural
· mempunyai nilai budaya yang berbeda
Konsep Manusia
Manusia adalah makhluk bio – psiko – sosial dan spiritual yang utuh, dalam arti merupakan
satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani serta unik karena mempunyai berbagai
macam kebutuhan sesuai tingkat perkembangannya (Konsorsium Ilmu Kesehatan, 1992).
Manusia adalah sistem yang terbuka senantiasa berinteraksi secara tetap dengan lingkungan
eksternalnya serta senantiasa berusaha selalu menyeimbangkan keadaan internalnya
(homeoatatis), (Kozier, 2000)
Manusia memiliki akal fikiran, perasaan, kesatuan jiwa dan raga, mampu beradaptasi dan
merupakan kesatuan sistem yang saling berinteraksi, interelasi dan interdependensi (La Ode
Jumadi, 1999 :40).
Jadi, konsep manusia menurut paradigma keperawatan adalah manusia sebagai sistem
terbuka, sistem adaptif , personal dan interpersonal yang secara umum dapat dikatakan
holistik atau utuh.
Kosep kesehatan
Sehat adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan
perubahan – perubahan lingkungan internal dan eksternal untuk memepertahankan keadaan
kesehatannya. Adapun faktor lingkungan internal yang mempengaruhi adalah psikologis,
dimensi intelektual dan spiritual dan proses penyakit. Faktor – faktor lingkungan eksternal
adalah faktor – faktor yang berada diluar individu yang mungkin mempengaruhi kesehatan
antara lain variabel lingkungan fisik, hubungan sosial dan ekonomi.
Salah satu ukuran yang dipakai untuk mengukur tingkat atau status kesehatan adalah rentang
sehat sakit. Rentang sehat sakit merupakan skala hipotesa yang berjenjang untuk mengukur
keadaan seseorang. Tingkat sehat seseorang berada pada skala yang bersifat dinamis,
individualis, dan tergantung pada faktor – faktor yang mempengaruhi kesehatan. Menurut
model ini, keadaaan sehat selalu berubah secara konstan, dimana rentang sehat sakit berada
diantara dua kutub yaitu sehat optimal dan kematian. Apabila status kesehatan kita bergerak
kearah kematian kita berada dalam area sakit (illness area), tetapi apabila status kesehatan
kita bergerak ke arah sehat maka kita berada dalam area sehat (wellness area).
Sistem adalah suatu kesatuan yang bekerja sama serta tidak dapat ipisah-pisahkan satu
dengan yang lain untuk mencapai tujuan.
Sebagai sistem terbuka , manusia dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya,
baik lingkungan fisik, biologis, psikologis maupun sosial dan spiritual sehingga perubahan
pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya.
Sebagai sistem adaptif manusia akan merespon terhadap perubahan lingkungannya dan akan
menunjukan respon yang adaptif maupun respon maladaptif. Respon adaptif akan terjadi
apabila manusia tersebut mempunyai mekanisme koping yang baik menghadapi perubahan
lingkungannya, tetapi apabila kemampuannya untuk merespon perubahan lingkungan yang
terjadi rendah maka manusia akan menunjukan prilaku yang maladaptif .
Sebagai sarana pelayanan atau askep dan praktek keperawatan. manusia adalah klien yang
dibedakan menjadi individu, keluaarga dan masyarakat.
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagi kesatuan untuh dari aspek bio-psiko-
sosial-spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien pada dasarnya memenuhi
kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan bio-psiko-sosio-piritual karena adanya kelemahan
fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien.
keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus dan
terjadi interaksi satu sama lain, baik secara peroraan maupun secara bersama- sama didalam
lingkungan sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.
4.
keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dalam rangka membantu keluarga meningkatkan
kemampuan untuk menyelesaikan maslah kesehatan.
Perawat berperan sebagai pendeteksi adanya masalah kesehatan pemberi askep pada anggota
keluarga yang sakit, coordinator pelayanan kesehatan, fasilitator, pendidik dan penasehat
keluarga sejauh menyangkut masalah-maslah kesehatan yang dihadapi.
Masyarakat adalah suatu pranata yang terbentuk karena integrasi antara manusia dan budaya
dalam lingkunganya bersifat dinamis dan terdiri dari individu, keluarga, kelompok dan
komunitas yang mempunyai tujuan dan norma sebagai system nilai, seperti halnya keluarga.