Anda di halaman 1dari 42

SEJARAH PERKEMBANGAN

TEORI KEPERAWATAN

Kusnanto
Program Studi Keperawatan
Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya
PARADIGMA KEPERAWATAN

 Paradigma aalah suatu model dalam ilmu


pengetahuan, atau suatu kerangka berpikir.
 Paradigma keperawatan dapat diartikan sebagai
kerangka berpikir dalam pengetahuan sistematis
mengenai prinsip-prinsip dari proses perawatan yang
meliputi proses merawat itu sendiri, pemeliharaan
maupun pembelaan klien.
 Fenomena keperawatan merupakan obyek layanan
keperawatan yang didasari komponen
keperawatan manusia, kesehatan, lingkunngan dan
keperawatan.
PARADIGMA

KEPERAWATAN KESEHATAN

MANUSIA

LINGKUNGAN/
MASYARAKAT
KEPERAWATAN
(UU no. 38 tahun 2014 ttg Keperawatan)

 Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga,


kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat.
 Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu
dan kiat Keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau
masyarakat, baik sehat maupun sakit.
 Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh Perawat
dalam bentuk Asuhan Keperawatan.
 Asuhan Keperawatan adalah rangkaian interaksi Perawat dengan Klien dan
lingkungannya untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian
Klien dalam merawat dirinya.
KESEHATAN
(UU no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan)

 Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
 Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
 Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang
dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan
penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan
kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat
 Pelayanan kesehatan promotif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang
bersifat promosi kesehatan.
PELAYANAN KESEHATAN

 Pelayanan kesehatan preventif adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap


suatu masalah kesehatan/penyakit.
 Pelayanan kesehatan kuratif adalah suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan
pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, atau pengendalian
kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.
 Pelayanan kesehatan rehabilitatif adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan
untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat
berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan
masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.
 Pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan atau perawatan dengan
cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun
temurun secara empiris yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan
sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
MANUSIA

 Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, merupakan satu
kesatuan yang utuh dan unik dari bio-psiko-sosio-spiritual dan kultural.
 Manusia mempunyai siklus kehidupan meliputi: tumbuh kembang dan memberi
keturunan,
 Manusia berorientasi kepada waktu, mampu berjuang untuk mencapai tujuan
dan mempunyai keinginan untuk mewujudkan diri, selalu berusaha untuk
mempertahankan keseimbangan melalui interaksi dengan lingkungannya
 Manusia selalu mencoba mempertahankan kebutuhannya melalui serangkaian
peristiwa antara lain belajar, menggali serta menggunakan sumber-sumber
yang diperlukan sesuai dengan potensi
 Manusia dalam keperawatan menjadi sasaran pelayanan keperawatan yang
disebut klien mencakup individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang selalu
dapat berubah untuk mencapai keseimbangan terhadap lingkungan
disekitarnya melalui proses adaptasi.
LINGKUNGAN/ MASYARAKAT

 Masyarakat adalah sistem sosial dimana semua orang berusaha untuk


saling membantu dan saling melindungi agar kepentingan bersama
dalam hubungannya dengan lingkungan dapat mencapai tingkat
pemenuhan kebutuhan dasar secara optimal.
 Lingkungan dalam keperawataan adalah faktor yang dapat
mempengaruhi kesehatan manusia yang mencakup lingkungan internal
dan eksternal.
 Lingkungan internal adalah lingkungan yang berasal dari dalam manusia
itu sendiri mencakup; faktor genetik, maturasi biologi, jenis kelamin, emosi
(psikologis), dan predisposisi terhadap penyakit serta faktor perilaku.
 Lingkungan ekternal adalah lingkungan disekitar manusia mencakup
lingkungan fisik, biologik, sosial, kultural dan spiritual.
MODEL KONSEP KEPERAWATAN

 Model konsep keperawatan adalah merupakan suatu cara pandang


dalam situasi kerja yang melibatkan unsur perawat di dalamnya.
 Model konseptual terdiri dari beberapa bagian konsep yang merupakan
keyakinan terhadap suatu obyek, benda, peristiwa atau fenomena dari
pengalaman seseorang yang dihubungkan dengan suatu ide,
Pandangan, atau keyakinan
 Model keperawatan tersebut memperlihatkan petunjuk bagi organisasi
perawat untuk mendapatkan informasi sehinmgga perawat cepat
tanggap terhadap apa yang sedang terjadi dan tindakan apa yang
paling sesuai
TEORI KEPERAWATAN

 Teori adalah suatu pandangan yang sistematis terhadap suatu gejala atau
fenomena yang ada dengan menentukan hubungan spesifik terhadap konsep
yang digunakan untuk menjelaskan, menganalisa atau meramalkan suatu
kejadian.
 Teori merupakan hubungan beberapa konsep maupun kerangka konsep.
 Teori yang sudah ada dan diyakini kebenarannya dapat juga mengalami
perkembangan atau pun digugurkan bila ada suatu pembuktian yang lain dan
dapat mengungguli teori yang sudah ada.
 Teori dapat diubah, diuji atau digunakan dalam suatu pedoman penulisan
ilmiah
 Teori keperawatan yang saat ini dikembangkan dan diterapkan dalam
keperawatan untuk keperluan pendidikan maupun praktek keperawatan,
menggunakan empat model.
4 MODEL

1. Orang yang menerima asuhan keperawatan


2. Lingkungan (masyarakat)
3. Kesehatan (sehat/sakit, kesehatan dan penyakit)
4. Keperawatan dan peran perawat (tujuan/sasaran, peran dan
fungsi)
Teori-teori keperawatan yang ada saat ini
semuanya dibangun atas empat konsep yang
menghasilkan suatu model keperawatan.
Model keperawatan tersebut digunakan dalam
praktik, penelitian ataupun pengajaran.
± 20 model konsep & teori keperawatan yg diterapkan
dalam praktik keperawatan

Tahun Penemu teori


1860 Florence Nightingle
1952 Hildegard E. Peplau
1961,1972 Ida Jean Orlando
1964 Ernestine Weidenbach
1966 Lydia E. Hall
1966 Virginia Handerson
1966,1971 Joyce Travelbee
1967,1973 Myar E. Levine
1970,1980,1983 Martha E. Rogers
Tahun Penemu teori
1971,1980,1985 Dorothea E. Orem
1971,1981 Imogene M.King
1974,1982 Betty Neuman
1976,1980,1981,1984 Sister Callista Roy
1976 Josephine G. Peterson and
Loretta T. Zderad
1978,1980,1981 Madeleine M. Leininger
1979,1985 Jean Watson
1979,1984 Margareth A. Newman
1980 Dorothy E. Johnson
1981,1985 Rosemarie Rizzo Perse
Beberapa model konseptual
keperawatan
Model dipilih berdasarkan kegunaan dalam praktik keperawatan di
Indonesia, yaitu:
1. Florence Nightingale
2. Complementary-Supplementary dari Henderson
3. Self Care Model dari Orem
4. Interpersonal Process Model dari Peplau
5. Health Care System Model dari Betty Newman
6. Adaptation Model dari Roy
7. Philosophy of Caring dari Jean Wtson
8. Cultural Care Theory dari madelline Leninger
TEORI NIGHTINGALE (1860)
 Manipulasi dari lingkungan eskternal dapat membantu proses
perbaikan dan kesehatan klien
 Florence Nightingale memandang interkasi klien dangan lingkungan
sebagai hal yang pokok dalam proses keperawatan.
 Nightingale menempatkan perawat sebagai agen penting dalam
memodifikasi lingkungan klien di luar medikasi dan tindakan medis lain.
 Dengan melakukan intervensi terhadap lingkungan sebagai hasil dari
observasi
 Manusia merupakan kesatuan fisik, intelektual, dan
metafisik yang lengkap dan berpotensi.
 Pengertian sehat sendiri adalah suatu keadaan yang
bebas dari penyakit dan menggunakan kekuatan yang
ada secara penuh.
 Florence memandang bahwa lingkungan adalah suatu
kondisi eksternal yang mempengaruhi kesehatan dan
sakitnya seseorang.
Complementary-Supplementary
dari Henderson
 Menurut Henderson tujuan asuhan keperawatan adalah kemandirian individu
dalam pemuasan 14 kebutuhan dasar manusia.
 Keempat belas kebutuhan dasar tersebut adalah: bernafas, makan dan
minum, eliminasi, mobilisasi, tidur dan istirahat, berpakaian, mempertahankan
suhu tubuh, menjaga kebesihan, menghindari bahaya , berkomunikasi, bekerja,
bermain dan belajar.
 Klien atau individu adalah manusia yang utuh, lengkap dan mandiri yang
mempunyai 14 kebutuhan dasar.
 Peran perawat disini adalah mempertahankan atau memulihkan kemandirian
individu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
 Masalah yang dihadapi dalam pemenuhan dasar menusia adalah tidak
adanya atau kurangnya kekuatan/kemampuan, kemauan atau pengetahuan.
Fokus dari tindakan keperawatan adalah mengurangi sumber utama kesulitan
individu.
 Intervensi yang dilakukan oleh perawat dalam rangka
mengganti, melengkapi, menambah, membangkitkan
atau meningkatklan kekuatan, kemauan atau
pengetahuan.
 Evaluasi dari tindakan tersebut adalah meningkatkan
kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan dasar
manusia dan atau individu dapat meninggal dengan
tenang.
Self Care Model
dari Dorothea E. Orem

 Tujuan dari asuhan keperawatan menurut Orem adalah adanya


pencapaian asuhan keperawatan mandiri yang optimal sehingga klien
dapat mencapai dan mempertahankan keadaan sehat yang optimal.
 Teori yang dikembangkan oleh Orem sangat cocok digunakan dalam
keperawatan karena lebih memfokuskan pada aspek prerventif dan
promotif.
 Asuhan keperawatan yang diberikan dilakukan sesuai dengan tingkat
ketergantungan atau kebutuhan dan kemampuan klien
 Orem berpandangan bahwa klien atau individu adalah satu kesatuan
yang berfungsi secara biologik, simbolik, dan sosial serta berinisiasi dan
melakukan kegiatan asuhan / perawatan mandiri untuk mempertahankan
kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan.
 Peran perawat menurut Orem adalah memberikan bantuan untuk
mempengaruhi perkembangan klien dalam mencapai tingkat asuhan /
perawatan mandiri yang optimal.
 Fokus dari intervensi adalah adanya ketidakmampuan untuk
mempertahankan asuhan / perawatan mandiri.
 Cara intervensi dengan lima bantuan secara umum yaitu membimbing,
mendukung, memberikan lingkungan yang kondusif untuk perkembangan,
dan mendidik.
 Evaluasi dari hal tersebut adalah potensi kesehatan yang maksimal, utuh,
dan meningkatkan kompleksitas organisasi
Interpersonal Process
Mode! dari Hildergard Peplau

 Menurut Peplau tujuan dari asuhan keprawatan adalah kepribadian yang


berkembang melalui hubungan interpersonal yang mendidik dalam
pemenuhan kebutuhan klien.
 Klien adalah sistem yang berkembang yang terdiri dari karakteristik
biokimia, fisiologis, interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya
memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan berbagai pengalaman.
 Peran perawat adalah mengatur tujuan proses interaksi interpersonal
dengan klien yang bersifat partisipatif, peran perawat sebagai orang
asing, pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor
sesuai fase proses interpersonal.
 Kesulitan yang ditemui dalam intervensi adalah kecemasan yang
disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman
interpersonal yang lalu dengan yang sekarang.
 Kecemasan yang terjadi apabila komunikasi dengan orang lain
mengancam keamanan psikologik dan biologic individu.
 Fokus tindakannya adalah kecemasan yang disebabkan oleh
hubungan interpersonal yang mempengaruhi kepribadian.
Dalam melakukan proses interpersonal
mengenal beberapa fase yaitu:
a. Fase orientasi.
Memfokuskan untuk membantu klien menyadari ketersedian bantuan dan
rasa percaya tehadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara
efektif dalam pemberian asuhan keperawatan.
b. Fase Identifikasi.
Fase ini terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perasaan klien dan
mempu memberikan asuhan keperawatan kepada klien. Ekspresi perasaan
dari klien dengan perawat mendengarkan secara aktif tanpa penolakan
akan membantu mengorientasi perasaan dan menguatkan bagian yang
positif dari kepribadian klien.
c. Fase Eksploitasi.
Pada fase ini memungkinkan suatu situasi dimana klien dapat merasakan
manfaat dari hubungan sesuai pandangan atau persepsinya terhadap
situasi yang dihadapi.
d. Fase Resolusi.
Fase yang terakhir dari keempat fase merupakan fase dimana klien secara
bertahap melepaskan diri dari perawat.
Fase ini memungkinkan penguatan kemampuan untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energinya ke arah potensi yang
dimiliki.
Health Care System Model
dari Betty Newman

 Menurut Betty Newman tujuan dari asuhan keperawatan adalah


tercapainya keseimbangan sistem klien.
 Klien adalah sistem terbuka (baik individu, keluarga, kelompok dan
komunitas) yang terdiri dari struktur dasar atau faktor kehidupan.
 Peran perawat adalah mengidentifikasi stressor yang meliputi: stressor
intrapersonal dan ektrapersonal dan membantu klien untuk berespon
terhadap stressor.
 Kesulitan yang biasanya dialami bersumber dari stressor interpersonal,
intrapersonal dan ekstrapersonal yang ada di lingkungan internal maupun
eksternal
 Fokus dari tindakan keperawatan adalah menurunkan stressor
dengan memperkuat garis pertahanan yang resisten, normal dan
fleksibel.
 Intervensi yang diberikan ditujukan untuk mempertahankan
keseimbangan melalui intervensi yang bersifat promosi bila
gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang fleksibel,
prevensitf dilakukan bila garis pertahanan normal terganggu dan
peratahanan kuratif dan rehabilitative dilakukan apabila
pertahanan resisten yang terjadi.
 Evaluasi dari Betty Newman adalah pergeseran dari status
kesehatan ke tingkat kesehatan yang diharapkan dan adanya
kestabilan sistem klien
Adaptation Model
dari Sister Calista Roy

 Roy mendefinisikan tujuan dari asuhan keperawatan adalah sebagai


peningkatan dari respon adaptasi ke empat model adaptasi.
 Kondisi seseorang sangat ditentukan oleh tingkat adaptasinya
 klien adalah suatu kesatuan utuh yang mempunyai 4 model adaptasi
berdasarkan kebutuhan fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan hubungan
interdependensi.
 Peran perawat adalah meningkatkan perilaku adaptif klien dengan
menipulasi stimulasi fokal, konteksutual dan residual.
 Sumber kesulitas yang dihadapi adalah adanya koping yang tidak
adekuat untuk mempertahankan integritas dalam menghadapi
kekurangan atau kelebihan kebutuhan.
 Fokus intervensi direncanakan dengan tujuan mengubah atau
memanipulasi fokal, kontekstual dan residual stimuli.
 Intervensi kemungkinan difokuskan pada kemampuan koping individu atau
daerah adaptasi sehingga seluruh rangsang sesuai dengan kemampuan
individu untuk beradatasi.
 Evaluasi dilakukan berdasarkan respon adaptif terhadap stimulus oleh klien.
Philosophy of Caring dari
Jean Watson

 Tujuan asuhan keperawatan menurut Watson adalah


memperlakukan klien melalui penggunaan 10 faktor
karatif dan berlandaskan pada aspek spiritual
transpersonal-interpersonal
Faktor karatif tersebut adalah;

a. formasi sistem nilai humanistic dan altrusitik,


b. adanya pengharapan dan keyakinan,
c. pengembangan kepekaan diri dan orang lain,
d. pengembangan hubungan kepercayaan dan saling membantu
e. peningkatan dan penerimaan ekspresi perasaan positif maupun negative
f. penggunaan metode pemecahan masalah ilmiah secara sistematik dalam mengambil
keputusan
g. peningkatan proses belajar mengajar secara interpersonal
h. penyediaan lingkungan yang kondusif
i. membantu pemenuhan kebutuhan dasar manusia
j. penghargaan terhadap eksistensial fenomenologis
 klien adalah bentuk yang terintegrasi dan menyatu yang terdiri dari energi
psikis yang prima dan universal.
 Setiap klien memiliki pikiran dan emosi yang mencerminkan keadaan jiwa
pada saat itu dan dapat berubah sesuai dengan rentang waktu.
 Peran perawat adalah memberikan bimbingan pada klien dengan
mengajarkan klien tentang perubahan personal untuk meningkatkan
kesehatan, memberi dukungan situasional, mengejari pemecahan
masalah, dan mengeditentifikasi koping dan adaptasi klien.
 Fokus dari tindakan adalah adanya masalah interpersonal-transpersonal
yang dialami oleh klien.
 Peran perawat adalah memberikan bimbingan pada klien dengan
mengajarkan klien tentang perubahan personal untuk meningkatkan
kesehatan, memberi dukungan situasional, mengajari pemecahan
masalah, dan mengidentifikasi koping dan adaptasi klien.
 Fokus dari tindakan adalah adanya masalah interpersonal-transpersonal
yang dialami oleh klien.
 Intervensi yang diberikan adalah dengan memberikan respon bahwa klien
sebagai individu yang unik, mempersiapkan perasaannya dan mampu
mengenali keunikan orang lain.
 Di samping itu juga dapat memberikan bantuan yang membuat klien
mencapai dan mempertahankan kesehatan atau meninggal secara
tenang.
 Evaluasinya adalah kemampuan klien untuk membina hubungan
interpersonal-transpersonal yang harmonis, dinamik dan positif.
Cultural Care Theory
dari Madelline Leninger
 Menurut Leninger asuhan keperawatan yang dilakukan bertujuan untuk
meningkatkan atau memulihkan kondisi klien berlandaskan praktek dan
pengetahuan keperawatan professional yang konseptual, direncanakan,
dan dilaksanakan sesuai social budaya.
 Klien menurut Leninger adalah seseorang yang membutuhkan pelayanan
keperawatan tetapi cenderung meminta bantuan dari orang-orang non-
profesional seperti keluarga atau teman dan akan meminta pertolongan
orang professional bila klien keadaannya memburuk atau menghadapi
kematian
 Peran perawat adalah; melakukan intervensi keperawatan berdasarkan
praktek asuhan budaya klien meliputi mempertahankan, menegosiasi dan
merestrukturisasi asuhan berbudaya, menyadari pentingnya keperawatan
transkultural dan member! dukungan pada klien dan keluarganya untuk
mempertahankan keyakinan dan tradisinya.
 Kesulitan yang dialami bisanya bersumber dari kurangnya pemahaman
tentang latar belakang budaya dan struktur social seseorang
 Fokus dari tindakan adalah menjembatani masalah atau konflik budaya.
Intervensi yang dilakukan dengan cara membina hubungan saling
percaya melalui penghargaan terhadap nilai-nilai budaya, agama dan
social selain itu juga dengan mengatasi konflik melalui pendekatan
budaya.
 Evaluasinya adalah praktek keperawatan transkultural dapat diterapkan
dan menjadi salah satu yang terpenting dan relevan dalam
mempertahankan keyakinan dan nilai-nilai budaya orang lain
TEORI FAYE ABDELLAH (1960)

Mengemukakan : Pemberian askep untuk memenuhi


kebutuhan emosi,fisik,intelektual, sosial, spiritual baik klien
maupun keluarga.
Perawat merumuskan 4 bidang kebutuhan klien scr
individual :
1. Kenyamanan,kebersihan,dan keamanan
2. Keseimbangan fisiologi
3. Faktor-faktor psikologi dan sosial
4. Faktor-faktor sosiologi & komunitas
TEORI ORLANDO (1961)

Mengemukakan : “disciplined professional respon


theory”. Menekankan hub timbal balik antara
perawat dg klien yg difokuskan pd ekspresi klien
secara verbal & non verbal
TEORI LEVINE (1966)

Mengemukakan : Klien sebagai mahluk terintegrasi


yg saling berinteraksi & beradaptasi terhadap
lingkungannya.askep yg diberikan merupakan
konservasi yg ditujukan utk penggunaan scr
optimal sumber-sumber kekuatan klien.
4 prinsip konservasi :
1. Konservasi energi klien
2. Konservasi struktur integritas
3. Konsevasi integritas sosial
4. Konservasi integritas personal
TEORI DOROTHYJOHNSON (1968)

Mengemukakan : Bagaimana klien beradaptasi thd


kondisi sakitnya & bagaimana stress
aktual/potensial dapat mempengaruhi kemampuan
beradaptasi
TEORI ROGERS (1970)

Mengemukakan : keperawatan sebagai ilmu yang


mendukung adanya penelitian keperawatan
TEORI IMOGENE KING (1971)

Mengemukakan : Interaksi sistem personal,


interpersonal, dan sosial yg membentuk hubungan
perawat - klien untuk mempertahankan adaptasi
positif terhadap lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai