Anda di halaman 1dari 14

Nama Kelompok :

1. “ADAPTATION MODEL”
SISTER CALLISTA ROY
CALLISTA ROY
LATAR BELAKANG
 Callista Roy lahir pada14 Oktober 1939 di Los Angeles, California sebagai anak
kedua darikeluarga Fabien Roy.
 Roy meneyelesaikan pendidikan Diploma Keperawatan pada tahun 1963 di Mount
Saint Mary’s College, Los Angeles
 master keperawatan di California University pada tahun 1966. Pada universitas yang
sama Roy menyelesaikan PhD Sosiologi di tahun 1977.
 Pada usianya yang ke empat belas tahun,ia mulai belajar di rumah sakit umum
sebagai petugas pantry,lalu menjadi pekarya,dan akhirnya menjadi tenaga
perawat.
 Roy bersama dengan Dorothy E. Johnson mengembangkan teori model konseptual
keperawatan yang dimulai dengan pendekatan teori system.
 Roy juga menambahkan adaptasi dari Helsen (1964) yaitu seorang ahli fisiologi –
psikologis.Sister Callista Roy mengembangkan model adaptasi dalam keperawatan
pada tahun 1964 yaitu system model yang esensial dalam keperawatan.
(Asmadi,2008)
prestasi-prestasi Callista Roy,sebagai berikut :
 Roy pernah menjabat sebagai ketua departemen keperawatan di mount St.mary’s pada
tahun 1971 dan 1982
 Membantu menciptakan program master dalam keperawatan di Universitas Portlind
 Menerapkan Pht.D.program keperawatan di sekolah keperawatan connel di kampus Boston
 Menjadi sebagai professor dan perawat teori selama 26 tahun
 menjabat sebagai professor tamu di berbagai perguruan tinggi di seluruh dunia, termasuk
universitas autonoma de Nuevo leon di meksiko, Universitas Lund Swedia, Kampus St. Mary’s ,
Kolume, Kurume, Jepang, dan universitas de Concepcion di Chili.
 Bertugas di dewan jaringan internasional untuk pendidikan doctoral dari tahun 2003–2006
 Profesor dan ahli teori perawata di Sekolah Perawat Connel School di Kampus Boston
 Melayani sebagau Periset senior perawat ilmuwan di pusat penelitian keperawatan Yvonne
L.Munn di rumah sakit umum Massachusetts
 memiliki lebih dari 130 publikasi, termasuk 12 buku, beberapa diantaranya diterjemahkan
kedalam 12 bahasa.
 mendapatkan julukan legenda hidup pada yahun 2007 dan 2008
 Sebagai peneliti Perawat Internasional Sigma Theta Tau pada tahun 2010.
Sumber – sumber Teoritis
 Callista Roy terinspirasi mengembangkan teori keperawatan dari teori Harry Helson yang
menjelaskan adanya respon adaptif yang ditunjukkan manusia didapatkan karena adanya
stimulus. Dimana, stimulus terjadi karena adanya dorongan dari banyak faktor, baik faktor
internal maupun eksternal.Beberapa tingkatan level adaptasi menurut Harry Helson
disebabkan oleh tigas stimulus, yaitu stimulus fokal, stimulus konstekstual, dan stimulus residual.
 Stimulus Fokal yaitu stimulus yang memunculkan stimulus dengan cepat erhadap individu,
sehingga individu dapat bereaksi dengan cepat. Stimulus Konstekstual yaitu stimulus yang
muncul akibat stimulus fokal, kemudian stimulus residual yaitu stimulus yang muncul dari
lingkungan dan menimbulkan respon yang tidak jelas.Konsep ini menekankan peranan level
adaptasi yang menentukan respon positif atau negatif( Roy& Riberts,1981)
 Roy mengadaptasi teori Helson, dan mengembangkan teori keperawatan dengan sebutan
Roy Adaptation Model ( RAM). Roy juga mengkombinasikan teori Helson dengan teori
laninnya, seperti : Teori Dohrenwend, Lazarus, Mechanic dan Selye.
Teori dan Konsep Dasar
Holistik merupakan dasar dari teori yang mendasari praktik
keperawatan professional. Konsep ini memandang manusia
sebagai kesatuan yang utuh, terdiri dari dimensi fisiologis,
psikologis, sosiokultural, dan spiritual, dan apabila menganggu
salah satu dimensi terganggu, maka dimensi lain akan
terpengaruh. Holistik juga berkaitan dengan kesejahteraan,
dimana untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan,
terdapat lima dimensi yang saling mempengaruhi satu sama
lain, yaitu : fisik, emosional, intelektual, sosial dan spiritual.
Cont’…
 Maka dari itu, maka perlunya kesatuan dimensi yang utuh agar terjadi kesejahteraan.Hal ini dapat
tercapai dengan melakukan adapatasi dalam mengahadapi stimulus yang dijelaskan dalam teori
perawat yaitu teori Siater Callista Roy.Dalam asuhan keperawatan, menurut Roy (1984) sebagai penerima
suahan keperawatan adalah individu, keluarga, kelompok ,masyarakat , yang dipandang sebagai
“Holistik adaptif system” dalam segala aspek yang merupakan satu kesatuan.Sistem adalah suatu
kesatuan yang di hubungkan karena fungsinya sebagai kesatuan untuk beberapa tujuan dan adanya
saling ketergantungan dari setiap bagian-bagiannya. Sistem terdiri dari proses input, kontrol ,output dan
umpan balik (Roy, 1991), dengan penjelasan sebagai berikut :
 Input
 Roy mengidentifikasi bahwa input sebagai stimulus yang dapat menimbulkan respon, dimana dibagi
dalam tiga tingkatan yaitu stimulus fokal, kontekstual dan stimulus residual. Hal ini juga disebutkan dalam
teori Harry Helson.
 Kontrol
 Proses kontrol menurut Roy adalah bentuk mekanisme koping yang digunakan. Mekanisme kontrol ini
terdiri dari regulator dan kognator yang merupakan subsistem. Dimana, regulator merupakan system
koping yang melibatkan adanya proses kimiawi, syaraf, dan hormonal, sedangakan kognator adalah
system kopingyang bersumber dari adanya emosi , pengalaman, dan pelajaran.
 Output
 Output dari suatu system adalah respons, respon adaptasi dalam teori RAM terdiri dari respon adaptif
dan inefektif. Respon adaptif adalah respon positif yang dihasilkan,meningkatkan integritas manusia,
respon ini tidak menimbulkan kerugian, sedangakan respon inefektif adalah respon negatif yang
menurunkan integritas manusia.
Cont’…
 Roy berpendapat bahwa ada empat elemen penting dalam model adaptasi keperawatan, Roy dalam teori RAM yakni
keperawatan, tenaga kesehatan, lingkungan, dan sehat.
 Elemen Keperawatan
 Keperawatan adalah suatu disiplin ilmu dan ilmu tersebut menjadi landasan dalam
 melaksanakan praktik keperawatan (Roy, 1983). Lebih jelasnya Roy (1986) berpendapat keperawatan yaitu sebagai ilmu
dan praktik yang berperan dalam meningkatkan adaptasi baik pada individu maupun kelompok terhadap kesehatan
sehingga memunculkan sikap yang positif.Tujuan keperawatan adalah meningkatkan interaksi individu dengan
lingkungan,sehingga adaptasi dalam setiap aspek semakin meningkat.Komponen-komponen adaptasi mencakup fungsi
fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan saling ketergantungan.
 Elemen Manusia
 Manusia merupakan bagian dari sistem adaptasi, yaitu suatu kumpulan unit yang saling berhubungan mempunyai masukan,
proses kontrol, keluaran dan umpan balik (Roy,1986). Proses kontrol yaitu mekanisme koping yang di manifestasikan dengan
adaptasi secara spesifik. Dalam sistem ini manusia berperan sebagai kognator dan regulator (pengaturan) unutk
mempertahankan adaptasi. Terdapat empat cara adaptasi yaitu Fungsi fisiologis, Konsep diri, Fungsi peran ,Adaptasi
terhadap kebutuhan ketergantungan
 Element lingkungan
 Lingkungan merupakan sumber stimulus yang menuntut manusia untuk beradaptasi dan memcahkan maalah yan
dihadapinya, oleh karena itu, Roy menggambarkan lingkungan sebagai suatu yang dapat memberikan pengaruh terhadap
proses adaptasi yang dilakukan individu.
 Element kesehatan
 Kesehatan didefinisikan sebagai keadaan yang muncul atau proses yang terjadi padamakhluk hidup dan terintegrasi dalam
individu seutuhnya (Roy, 1984).
Selain model konseptual adaptasi keperawatan, Callista Roy memiliki teori penegasan.Dalam teori Callista Roy memiliki 2 model
mekanisme, yaitu :
 Mekanisme koping yang terdiri dari regulator/ regular dan kognator
 Perilaku kosong / efektor yang terdiri 4, yaitu: fisiologi, citra diri, perilaku peran, dan dependensi mutual. Berikut penjelasan dari
empat perilaku kosong / efektor .
 Fisiologi
 Fisiologi berhubungan dengan struktur tubuh dan fungsinya. Roy mengidentifikasi ada 9 kebutuhan dasar fisiologi yang harus
dipenuhi untuk mempertahankan integritas, yang dibagi menjadi 2 bagian, mode fungsi fisiologis tingkat dasar yang terdiri
dari 5 kebutuhan dan fungsi fisiologis dengan proses yang kompleks terdiri dari 4 bagian, yaitu : oksigen,nutrisi,eliminasi,
proteksi/ perlindungan, perasaan, cairan dan elektrolit, fungsi syaraf/ neurologis dan fungsi endokrin.
 Mode konsep diri
 Berhubungan dengan psikososial dengan penekanan yang spesifik pada aspek psikososial dan spiritual manusia. Konsep diri
menurut Roy terdiri dari dua komponen yaitu the physical self dan the personal self.
 The physical self, yaiu bagaimana seseorang memandang dirinya berhubungan dengan sensasi tubuhnya dan gambaran
tubuhnya.
 The personal self, yaitu berkaitan dengan konsistensi diri, ideal diri, moral- etik dan spiritual diri orang tersebut.
 Mode perilaku peran
 Berhubungan dengan pola-pola interaksi sosial seseorang dalam hubungannya dengan orang lain, yang dicerminkan dalam
peran primer, sekunder, dan tersier. Fokusnya pada bagaimana seseorang dapat memerankan dirinya dimasyarakat sesuai
kedudukannya.
 Mode Interdependensi
 Mode interdependensi adalah bagian akhir dari mode yang dijabarkan oleh Roy.Fokusnya adalah interaksi untuk saling
member dan menerima cinta/kasih sayang, perhatian dan saling menghargai.Interdependensi yaitu keseimbangan antara
ketergantungan dan kemandirian dalam menerima sesuatu untuk dirinya.
 Ketergantungan ditunjukkan dengan kemampuan untuk afiliasi dengan orang lain/ kemandirian ditunjukkan oleh
kemampuan berinisiatif untuk melakukan tindakan bagi dirinya. Interdependensi dapat dilihat dari keseimbangan antara dua
nilai ekstrim, yaitu member dan menerima.
Asumsi-asumsi utama Sister Callista
Roy
 Model adaptasi dari Roy dipublikasikan pada tahun 1970dengan asumsi dasar
:
 Individu merupakan makhluk psikososialdengan satu kesatuan yang utuh, individu
mampu memenuhi kebutuhan biologis,psikologis dan sosial
 Individu selalu menggunakan koping untuk beradaptasi,baik yang bersifat positif
maupun negatif.
 Individu dapat merespon kebutuhan fisiologi,kebutuhan akan konsep diri yang
positif ,kemampuan untuk mandiri ,serta kemampuan melakukan fungsi dan peran
untuk menjaga integritas diri.
 Individu berada dalam rentang sehat-sakit yang berhubungan dengan koping
yang dilakukan guna mempertahankan kemampuan adaptasi.
Aplikai Teori dan Konsep Callista Roy
 Pada pasien kista ovarium
 Sebelum pasien menjalani operasi dapat dilakukan pendampingan untuk mengurangi kecemasn pada
pasien,memberikan informasi prosedural operasi,dan memberikan informasi tentang hal apa saja yang
boleh dilakukan setelah operasi. Setelah pasien melakukan operasi dapat dilakukan dengan mengecek
tingkat kesadaran pasien ,tanda tanda vital ,adnya pendrahan ,mengkaji tingkat nyeri pasien,membantu
memenuhi kebutuhan ADL pasien ,dan memberi terapi sesuai program medis.
 Pada pasien infertilisasi
 Pasien infertil pasti merasakan suatu kecemasan pada dirinya yang akan membuat tertekan . Semakin
pasien mengalami kecemasan dan tekanan akan mempengaruhi proses adaptasi sosial dengan
masyarakat sekitar.Oleh karena itu,untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan memberi pendidikan dan
penyuluhan terhadap masyarakat tentang kesehatan reproduksi dengan memanfaatkan alat komunikasi
dan edukasi ,seperti brosur.poster,dll.
 Pada pasien penyakit ginjal tahap akhir
 Pasien yang mengalami gagal ginjal dapat mengalami kelebihanvolume cairan,penurunan perfusi
jaringan,intoleransi aktivasi,ketidakseimbangan nutrisi,kerusakan integritas kulit,dan kecemasan. Untuk
mengatasinya dapat dilakukan dengan pengecekan dan manajmen cairan,pemantauan tanda-tanda
vital,memanajemen energy dan terapi aktivis,memanajemen nutrisi dan monitoring nutrisi,perawatan
kulit,serta melakukan pendekatan dengan tenang dan meyakinkan.
 Pada pasien penderita kanker
 Kanker merupakan penyakit mematikan kedua setelah penyakit kardiovaskuler.Orang yang menderita
kanker tidak hanya menggaggu fisik saja, tetapi juga mengganggu keadaan psikologis penderita yang
berupa keluhan, stress, depresi, cemas, gugup, dan merasa tidak berguna. Oleh karena itu, perlu adanya
dukungan dari semua pihak,terutama keluarga. Dukungan tersebut dapat berupa motivasi, doa,
informasi,dan perawatan. Memberikan asuhan keperawatan yang baik sesuai kebutuhan dan memahami
proses adaptasi pasien akan berdampak positif terhadap kesembuhan pasien.
Kesimpulan
 Teori adaptasi Callista Roy menganggap pasien sebagai suatu sistem
adaptasi.Menurut Callista Roy seorang perawat harus bisa membantu pasien
beradaptasi terhadap perubahan psikologis dan fisik yang dialami pasien.Semua
pasien harus beradaptasi dengan tekanan beberapa hal, diantaranya memenuhi
kebutuhan dasar psikologis, mengembangkan konsep diri, bersosialisasi, serta
keseimbangan antara kebebasan dan keterikatan
Any question??

Anda mungkin juga menyukai