Otak merupakan organ yang sangat vital bagi fungsi tubuh
manusia, di dalam otak terdapat berbagai pusat kontrol seperti pengendalian fisik, intelektual, emosional, sosial, dan keterampilan. Cedera kepala merupakan kasus trauma yang sering ditemui oleh para ahli bedah dan ahli bedah saraf. Trauma kepala merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan. Mekanisme Morfologis Cedera Cedera Beratnya Cedera Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners Stase Bedah di Ruang Gardena RSD dr. Soebandi Jember didapatkan semua pasien merupakan pasien akibat kecelakaan lalu lintas dan trauma kepala, terutama pasien dengan cidera otak baik COR, COS, dan COB. Hal yang tidak kami temukan adalah tindakan berupa melatih fungsi kognitif kembali Seperti yang telah kami ketahui bersama bawa pasien-pasien dengan cidera otak mengalami penurunan atau gangguan pada fungsi kognitifnya. Tindakan keperawatan yang seringkali kami temukan di Ruang Gardena sebatas mobilisasi pasien di tempat tidur sampai kursi roda. Pada pasien dengan cidera otak, salah satu tindakan yang dapat diberikan yaitu dengan melatih fungsi kognitif pasien dimana tindakan mandiri keperawatan ini tidak kami dapatkan di Ruang Gardena. Tindakan yang diberikan adalah tindakan yang biasa dilakukan sebagai rutinitas ruangan. Akan tetapi kelompok memberikan tambahan tindakan kepada beberapa pasien yang memenuhi kriteris inklusi yang telah ditentukan. Tindakan tersebut berupa pemberian stimulasi sensorik yang meliputi stimulasi auditori 16 (pendengaran), stimulasi visual (penglihatan), stimulasi taktil (peraba), dan stimulasi olfaktori (pencium
OUTCOME
Hasil yang diharapkan dengan penerapan intervensi malatih fungsi
kognitif dan sensori pada pasien dengan cidera otak dapat memperbaiki atau meningkatkan kembali fungsi kognitif dan sensori untuk pasien dengan cidera otak. Judul Jurnal : Effects of a Sensory Stimulation bu Nurses and Families on Level of Cogntive Function, and Basic Cognitive Sensory Recovery of Comatose Patients With Severe Traumatic Brain Injury: A Randomized Control Trial Tahun: 2016 Penulis: Mazieh Moattari Fatemeh Alizadeh Shirazi Nasrin Sharifi Najaf Zareh DOI: 10.5812/traumamon.23531 Beberapa bukti menunjukkan bahwa dengan memberikan stimulasi sensorik sejak awal dan program kunjungan keluarga secara reguler merupakan intervensi keperawatan yang sangat berpotensi untuk untuk meningkatkan hasil yang baik pada pasien koma dengan cidera kepala. Akan tetapi masih sedikit hasil yang diketahui dari dampak keterlibatan keluarga dalam memberikan stimulasi sensorik Untuk mengetahu efek dari program stimulasi sensorik yang dilakkan oleh perawat dan keluarga pada tingkat kesadaran koma melalui terapi pada fungsi kognitif dan sensorik pada pasien dengan cidera kepala Dilakukan uji klinis acak yang dilakukan pada 60 pasien dengan cidera kepala pada kesadaran koma GCS awal kurang dari 8. Pasien dipilih secara acak untuk mendapatkan terapi stimulasi sensorik oleh perawat dan keluarga. Program yang melibatkan perawat dan keluarga ini dilakukan sebanyak 2 kali sehari pada pagi dan sore hari selama 7 hari. Tingkat kesadaran, fungsi kognitif dan sensorik pasien dipantau dan dievaluasi menggunakan GCS, Rancho Los Amigos (RLA), dan profil stimulasi Western Neuro-Sensory (WNSSP). Data dianalisis menggunakan Chi square dan Kruskal- Wallis. semua responden memiliki data dasar karakteristik yang sama meliputi tingkat kesadaran, tingkat fungsi kognitif, dan pemulihan sensorik kognitif dasar ditentukan oleh GCS, RLA, dan WNSSP. Kedua kelompok inteervensi penelitian mengalami peningkatan setelah diberikan intervensi. Akan tetapi ada perbedaan pada hasil untuk responden yang menerima program stimulasi dan sensorik dari kelarga dengan skor GCS yang lebih tinggi secara signifikan (P = ,001), RLA (P = 0,001) setelah 7 hari. Hasil dari implementasi stimulasi sensorik selama 7 hari, didapatkan dari penilaian GCS. Selama 7 hari dari 3 pasien hanya 2 pasien yang mengalami perubahan gcs. Ini dil rempah, kulit jeruk atau lemon dan bawang putih dan bawang merah