Anda di halaman 1dari 197

keperawatan

Beranda

metabolisme purin dan pirimidin

hormon

metabolisme lipit

vidio

SEJARAH KEPERAWATAN DUNIA DAN INDONESIA

SEJARAH KEPERAWATAN DUNIA DAN INDONESIA


SEJARAH KEPERAWATAN DUNIA DAN INDONESIA

Mempelajari sejarah keperawatan akan memberikan kebanggaan tersendiri, karena


bisa mengingatkan kita pada perawat di masa lalu yang telah bekerja keras, hingga
akhirnya kita bisa merasakan hasilnya seperti sekarang ini. Sejarah keperawatan
akan membuka mata kita tentang bagaimana perkembangan keperawatan,
bagaimana tantangan yang dihadapi dan apa yang akan dicapai oleh keperawatan
di masa datang. Mengetahui masa lalu dan memahami keperawatan terdahulu akan
memberzikan suatu kesempatan untuk menggunakan pengalaman dan pelajaran
yang dapat digunakan di masa kini dan masa depan.
Lahirnya keperawatan dapat dikatakan bersamaan dengan penciptaan manusia,
yaitu penciptaan Adam dan Hawa. Keperawatan lahir sebagai bentuk keinginan
untuk menjaga seseorang tetap sehat dan memberikan rasa nyaman, pelayanan
dan keamanan bagi orang yang sakit. Walaupun secara umum tujuan keperawatan
relatif sama dari tahun ke tahun, praktik keperawatan dipengaruhi oleh perubahan
kebutuhan masyarakat, sehingga keperawatan berkembang secara bertahap.
Keperawatan yang kita ketahui saat ini tidak dapat dipisahkan dan sangat
dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan peradapan manusia.
Kepercayaan terhadap animisme, penyebaran agama besar di dunia serta
kondisi sosial ekonomi masyarakat, seperti terjadinya perang, renaissanceserta
gerakan revolusi Luther turut mewarnai perkembangan keperawatan di dunia. Pada
awal sejarahnya, keperawatan dikenal sebagai bentuk pelayanan komunitas dan
pembentukannya berkaitan erat dengan dorongan alami untuk melayani dan
melindungi keluarga (Donahue, 1995). Umur keperawatan sama tuanya dengan
kedokteran. Sepanjang sejarah, profesi keperawatan dan kedokteran saling
bergantung satu sama lain. Selama era Hipokrates, kedokteran bekerja tanpa
perawat dan selama abad pertengahan, keperawatan bekerja tanpa dukungan

medis (Donahue, 1995; Deloughery, 1995). Menurut sejarah, laki-laki dan


perempuan telah memegang peran perawat, masuknya perempuan dalam
keperawatan dimulai sekitar 300 M (Shryock, 1959; Donahue, 1995). Pada abad
keenam jumlah laki-laki yang memasuki dunia keperawatan semakin meningkat.
B. KEPERAWATAN ZAMAN PURBA
Menggambarkan keperawatan pada zaman primitive merupakan hal yang
sulit, juga sulit untuk membedakan peran dokter dan perawat. Pada masa itu,
perawatan dan penyembuhan penyakit diperoleh dari penyebaran dari mulut ke
mulut. Peran wanita tradisional sebagai istri, ibu, anak perempuan dan saudara
perempuan selalu mencakup perawatan dan pengasuhan anggota keluarga yang
lainnya. Istilah perawat (nurse) berasal dari perawatan yang diberikan ibu kepada
bayinya yang tidak berdaya.
Pada zaman purba (primitive culture), manusia percaya bahwa apa yang ada di
bumi mempunyai kekuatan mistik/spiritual yang dapat mempengaruhi kehidupan
manusia. Kepercayaan ini disebut animisme. Mereka meyakini bahwa sakitnya
seseorang disebabkan oleh kekuatan alam atau pengaruh kekuatan gaib seperti
batu-batu besar, gunung-gunung yang tinggi, pohon-pohon yang besar, sungaisungai yang besar, dll. Pada saat itu peran perawat tidak berkembang, masyarakat
pada masa itu lebih senang pergi ke dukun untuk mengobatkan anggota
keluarganya yang sakit. Masyarakat menganggap bahwa dukun lebih mampu
mencari, mengetahui dan mengatasi roh yang masuk ke tubuh orang yang sakit.
Fenomena animisme terlihat pada sejarah Bangsa Mesir dan Cina. Pada masa
itu bangsa Mesir menyembah Dewa Isis, Dewa yang diyakini bisa menyembuhkan
penyakit. Masyarakat Cina menganggap penyakit disebabkan oleh syetan atau
makhluk halus dan akan bertambah parah jika orang lain memegang orang yang
sakit, akibatnya perawat tidak diperkenankan untuk merawat orang yang sakit.

C. ZAMAN PERADAPAN KUNO


Pada masa ini, keyakinan mengenai penyebab penyakit masih mirip dengan zaman
primitif, yaitu didasarkan pada takhayul dan magis, sehingga penyembuhan
membutuhkan penyembuhan magis. Pendeta atau dokter penyihir menikmati status
dalam masyarakat kuno. Sejalan dengan perkembangan peradapan, teori praktis
perawatan medis yang muncul sebagai penyebab penyakit non-medis mulai
terobservasi. Catatan tertua mengenai praktik penyembuhan ada pada lembaran
tanah liat berusia 4000 tahun yang dihubungkan dengan peradapan Sumeria.
Lembaran ini berisi tentang resep obat, tetapi tidak dituliskan untuk mengatasi
penyakit apa.

Lontar Eber merupakan temuan kebudayaan Mesir. Lontar ini tertanggal sekitar
tahun 1550 SM, dan dipercayai sebagai teks medis tertua di dunia. Lontar ini berisi
uraian tentang banyak penyakit yang diketahui saat ini dan mengidentifikasi gejala
spesifik. lontar Eber juga berisi 700 zat yang digunakan untuk obat-obatan disertai
cara penyiapan dan penggunaannya. Mumifikasi atau pembalseman juga muncul
pada masa ini, mumifikasi berasal dari keyakinan bahwa ada kehidupan setelah
kematian. Dibutuhkan ilmu dan pengetahuan untuk membuat larutan yang bisa
digunakan untuk mengawetkan mayat. Hal ini menunjukkan bahwa pada masa itu
sudah mengenal ilmu fisiologi, anatomi dan patofisiologi.
Bangsa Yahudi kuno menyumbangkan Mosaic Health Code. Kode ini
dianggap sebagai legislasi sanitari pertama dan berisi catatan pertama mengenai
syarat kesehatan masyarakat. Kode ini mencakup aspek individu, keluarga, dan
kesehatan komunitas, termasuk di dalamnya membedakan antara yang bersih
dengan tidak bersih.
Budaya Afrika kuno, fungsi pengasuhan yang dimiliki oleh perawat termasuk peran
sebagai bidan, herbalis, ibu susu, dan pemberi perawatan untuk anak dan lansia
(Dolan, Fitzpatrick, dan Herrmann, 1983). Budaya India kuno, sudah mengenal
adanya perawat laki-laki yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Pengetahuan mengenai cara mempersiapkan obat yang akan diberikan
b. Pintar
c. Mampu mencurahkan kasih sayang ke pasien
d. Kemurnian pikiran dan tubuh
Adapun perawat wanita India bertindak sebagai bidan dan merawat anggota
keluarga yang sakit. Peran perawat dalam budaya Cina kurang disebutkan, namun
peran Cina kuno lebih banyak pada penemuan obat herbal, pemakaian akupunktur
sebagai metode pengobatan, dan publikasi Nei Ching (canon of medicine), yang
merinci empat langkah pemeriksaan: melihat, mendengar, bertanya dan
merasakan.
Sejarah Yunani dan Romawi kuno, perawatan orang sakit lebih maju dalam
mitologi dan realitas. Dewa mitos Yunani yang dinggap sebagai dewa penyembuh
adalah Asklepios, istrinya Epigone adalah dewi penenang, Hygenia anak perempuan
Asklepios adalah dewi kesehatan dan diyakini sebagai perwujudan perawat. Kuil
yang dibangun untuk menghormati Asklepios menjadi pusat penyembuhan,
pendeta kuil Asklepios memberikan penyembuhan melalui pengobatan natural dan
supranatural (Donahue, 1996). Seorang dokter Yunani kuno, Hipocrates,
mempercayai bahwa penyakit memiliki penyebab alami. Pernyataan Hipocrates ini
sangat bertentangan dengan pendapat tabib pendeta di kuil yang mengatakan
bahwa penyebab penyakit adalah magis dan mistik. Sedangkan kontribusi Romawi

terhadap perawatan kesehatan adalah sanitasi umum, pengeringan rawa, dan


pembangunan saluran air, tempat pemandian umum dan pribadi, sistem drainase,
dan pemanasan sentral.

D. ZAMAN KEAGAMAAN
Kemajuan peradapan manusia dimulai ketika manusia mengenal agama.
Penyebaran agama sangat mempengaruhi perkembangan peradaban manusia
sehingga berdampak positif terhadap perkembangan keperawatan. Pada permulaan
Masehi, agama kristen mulai berkembang. Agama kristen cukup besar
mempengaruhi profesi keperawatan. Salah satu catatan di awal sejarah
digambarkan bahwa keperawatan merupakan bentuk perintah dari Diakonia, suatu
kelompok kerja seperti perawat kesehatan masyarakat atau yang mengunjungi
orang sakit. Dalam awal kehidupan gereja, Diakonia dijalankan oleh perempuan
yang ditunjuk oleh pimpinan gereja. Peran mereka adalah mengunjungi orang yang
sedang sakit. Penunjukan dilakukan pada wanita yang memiliki status sosial yang
tinggi. Pada masa ini, keperawatan mengalami kemajuan yang berarti seiring
dengan kepesatan perkembangan agama kristen.
Kemajuan terlihat jelas, pada masa pemerintahan Lord Constantine, ia
mendirikan xenodhoecim atau hospes dalam bahasa latin yaitu tempat
penampungan orang yang membutuhkan pertolongan, terutama bagi orang-orang
sakit yang memerlukan pertolongan dan perawatan. Kemajuan profesi keperawatan
pada masa ini juga terlihat jelas dengan berdirinya Rumah sakit terkenal di Roma
yang bernama Monastic Hospital. Rumah Sakit ini dilengkapi dengan fasilitas
perawatan berupa bangsal perawatan, bangsal untuk orang cacat, miskin dan yatim
piatu. Sejak abad pertengahan institusi yang bergerak dalam bidang sosial (1100 M
sampai 1200 M) mulai bergerak merawat lansia, orang sakit dan orang miskin
(Deloughery, 1995).
Seperti di Eropa, pada pertengahan abad VI masehi, keperawatan juga
berkembang di benua Asia. Tepatnya di Asia Barat Daya yaitu Timur Tengah seiring
dengan perkembangan agama Islam. Pengaruh agama Islam terhadap
perkembangan keperawatan tidak lepas dari keberhasilan Nabi Muhammad SAW
dalam menyebarkan agama Islam. Kegiatan pelayanan keperawatan berkualiatas
telah dimulai sejak seorang perawat muslim pertama yaitu Siti Rufaidah pada jaman
Nabi Muhammad S.A.W, yang selalu berusaha memberikan pelayanan terbaiknya
bagi yang membutuhkan tanpa membedakan apakah kliennya kaya atau miskin(Elly
Nurahmah, 2001). Sementara sejarah perawat di Eropa dan Amerika mengenal
Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan modern, Negara di timur tengah
memberikan status ini kepada Rufaidah, seorang perawat muslim. Talenta
perjuangan dan kepahlawanan Rufaidah secara verbal diteruskan turun temurun

dari generasi ke generasi di perawat Islam khususnya di Arab Saudi dan diteruskan
ke generasi modern perawat di Saudi dan Timur Tengah (Miller Rosser, 2006)
Prof. Dr. Omar Hasan Kasule, Sr, 1998 dalam studi Paper Presented at the 3rd
International Nursing Conference "Empowerment and Health: An Agenda for Nurses
in the 21st Century" yang diselenggarakan di Brunei Darussalam 1-4 Nopember
1998, menggambarkan Rufaidah adalah perawat profesional pertama dimasa
sejarah islam. Dia tidak hanya melaksanakan peran perawat dalam aspek klinikal
semata, namun juga melaksanakan peran komunitas dan memecahkan masalah
sosial yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit. Saat kota
Madinah berkembang, Rufaidah mengabdikan diri merawat kaum muslim yang
sakit, dan membangun tenda di luar Masjid Nabawi saat damai. Dan saat perang
Badr, Uhud, Khandaq dan Perang Khaibar dia menjadi sukarelawan dan merawat
korban yang terluka akibat perang. Dan mendirikan Rumah sakit lapangan sehingga
terkenal saat perang dan Nabi Muhammad SAW sendiri memerintahkan korban
yang terluka dirawat olehnya.
Konstribusi Rufaidah tidak hanya merawat mereka yang terluka akibat
perang. Namun juga terlibat dalam aktifitas sosial di komuniti. Dia memberikan
perhatian kepada setiap muslim, miskin, anak yatim, atau penderita cacat mental.
Dia merawat anak yatim dan memberikan bekal pendidikan. Rufaidah digambarkan
memiliki kepribadian yang luhur dan empati sehingga memberikan pelayanan
keperawatan yang diberikan kepada pasiennya dengan baik pula. Sentuhan sisi
kemanusiaan adalah hal yang penting bagi perawat, sehingga perkembangan sisi
tehnologi dan sisi kemanusiaan (human touch) mesti seimbang. Rufaidah juga
digambarkan sebagai pemimpin dan pencetus Sekolah Keperawatan pertama di
dunia Isalam, meskipun lokasinya tidak dapat dilaporkan (Jan, 1996), dia juga
merupakan penyokong advokasi pencegahan penyakit (preventif care) dan
menyebarkan pentingnya penyuluhan kesehatan (health education)
Memasuki abad VII Masehi, agama Islam tersebar ke berbagai pelosok negara
dari Afrika, Asia Tenggara sampai Asia Barat dan Eropa (Turki dan Spanyol). Pada
masa itu di jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti ilmu pasti,
ilmu kimia, hygiene, dan obat-obatan. Prinsip-prinsip dasar perawatan kesehatan
seperti menjaga kebersihan diri (personal hygiene), kebersihan makanan, air dan
lingkungan berkembang pesat. Masa Late to Middle Ages (1000 1500 M), negaranegara Arab membangun RS dengan baik, dan mengenalkan perawatan orang
sakit. Ada gambaran unik di RS yang tersebar dalam peradaban Islam dan banyak
dianut RS modern saat ini hingga sekarang, yaitu pemisahan anatar ruang pasien
laki-laki dan wanita, serta perawat wanita merawat pasien wanita dan perawat lakilaki, hanya merawat pasien laki-laki (Donahue, 1985, Al Osimy, 2004).

KEPERAWATAN ABAD PERTENGAHAN

Permulaan abad ini , struktur dan orientasi masyarakat mengalami


perubahan, dari orientasi kepada agama berubah menjadi orientasi kekuasaan,
yaitu perang, eksplorasi kekayaan alam serta semangat kolonialisme. Akibat dari
hal tersebut adalah banyak tempat ibadah (termasuk gereja) yang ditutup, padahal
tempat ini dijadikan tempat untuk merawat orang sakit.
Di satu sisi, kenyataan ini berdampak negatif. Penutupan tempat ibadah
menyebabkan kekurangan tenaga perawat karena sebelumnya, tindakan perawatan
dilakukan oleh kelompok agama. Untuk memenuhi kebutuhan perawat, bekas
wanita jalanan (wanita tuna susila) atau wanita yang bertobat setelah melakukan
kejahatan diterima sebagai perawat. Kejadian ini melatarbelakangi asumsi negatif
terhadap perawat, masyarakat beranggapan bahwa wanita terhormat tidak bekerja
di luar rumah. Akibat reputasi ini perawat diupah dengan gaji rendah dengan jam
kerja lama pada kondisi kerja yang buruk (Taylor. C.,dkk, 1989)
Di sisi yang lain, adanya perang seperti perang Salib berdampak positif
terhadap perkembangan keperawatan. Untuk menolong korban perang dibutuhkan
banyak tenaga sukarela yang dipekerjakan sebagai perawat. Mereka terdiri dari
kelompok agama, wanita-wanita yang mengikuti suaminya ke medan perang turut
merawat orang sakit jika diperlukan dan tentara (pria) yang bertugas rangkap
sebagai perawat. Pengaruh perang salib terhadap keperawatan adalah mulainya
dikenal istilah P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), pada masa itu
keberadaan perawat mulai dibutuhkan dalam ketentaraan dan timbul peluang kerja
bagi perawat di bidang sosial. Setelah perang Salib, kota-kota besar mulai berdiri
dan berkembang dengan menurunkan faktor feodalisme. Perkembangan populasi
penduduk yang luas di kota-kota tersebut menyebabkan munculnya masalah
kesehatan, yang secara otomatis akan membutuhkan peran tenaga kesehatan
(termasuk di dalamnya perawat).
Kurangnya pemeliharaan kesehatan dan sanitasi serta meningkatnya
kemiskinan di daerah pedesaan mengakibatkan munculnya masalah kesehatan
yang serius pada abad kelima belas sampai abad tuju belas. Faktor-faktor sosial,
seperti hukum yang menekan orang miskin dan pajak terhadap jendela rumah,
menyebabkan menurunnya ventilasi karena pemilik rumah menutup jendela guna
menghindari membayar pajak. Hal tersebut melahirkan suatu kondisi kesehatan
yang memerlukan respon dari perawat.
Pada tahun 1633 dibentuklah kelompok biarawati oleh St. Vincent de paul.
Kelompok ini merawat orang-orang di rumah sakit, orang terlantar dan kaum
miskin. Selanjutnya kelompok ini terkenal luas sebagai perawat keliling karena
mereka merawat orang sakit di rumah-rumah. Pada masa ini juga mulai dirintis
pendidikan keperawatan yang dipelopori oleh Louise de Gras. Program pendidikan
yang diberikan saat itu adalah pengalaman merawat orang sakit di rumah sakit, dan
juga melakukan kunjungan rumah. (Donahue, 1995)

Peran rumah sakit terhadap perkembangan keperawatan tidak dapat


diabaikan. Setidaknya ada tiga rumah sakit yang berperan besar terhadap
perkembangan perawat pada zaman pertengahan. Pertama Hotel Dieu di Lion,
meskipun pada awalnya pekerjaan perawat dilakukan oleh para mantan Wanita
Tuna Susila (WTS) yang telah bertobat, namun rumah sakit ini berperan besar
dalam kemajuan keperawatan. Hal ini disebabkan karena tidak lama kemudian
pekerjaan perawat digantikan oleh perawat yang terdidik melalui pendidikan
keperawatan di rumah sakit tersebut. Kedua, Hotel Dieu di Paris, dirumah sakit ini
pekerjaan keperawatan dilakukan oleh kelompok agama, namun sesudah revolusi
Perancis, kelompok agama dihapuskan dan pekerjaan diganti oleh orang-orang
bebas yang tidak terikat agama. Ketiga, St. Thomas Hospital, didirikan tahun 1123
M, di rumah sakit inilah tokoh keperawatan Florence Nightingale memulai
karirnya memperbarui keperawatan. Abad XVIII, pengembangan kota yang lebih
besar membawa penambahan jumlah rumah sakit dan memperbesar peran
perawat.
Pada pertengahan abad XVIII dan memasuki abad XIX reformasi sosial
masyarakat meruba peran perawat dan wanita secara umum. Pada masa ini
keperawatan mulai dipercaya orang dan pada saat ini juga nama Florence
Nightingale. Florence Nightingale lahir pada tahun 1820 dari keluarga kaya dan
terhormat. Ia tumbuh dan berkembang di Inggris dengan pendidikan yang cukup.
Meskipun ditentang keras oleh keluarganya, ia diterima mengikuti kursus
pendidikan perawat pada usia 31 tahun. Pecahnya perang Krim (Crimean War), dan
penunjukan dirinya oleh Inggris untuk menata asuhan keperawatan pada sebuah
rumah sakit Militer milik Turki memberi peluang baginya untuk meraih prestasi
(Taylor. C., 1989). Hal ini disebabkan karena ia berhasil mengatasi kesulitan atau
masalah yang dihadapi dan berhasil menepis anggapan negatif terhadap wanita
dan meningkatkan status perawat.
Seusai perang krim, Florence Nightingale kembali ke Inggris. Sejarah
perkembangan keperawatan di Inggris sangat penting dipahami karena Inggris
membuka jalan bagi kemajuan dan perkembangan perawat di mana kepeloporan
Florence Nightngale diikuti oleh Negara-negara lain. Tahun 1860, Nightingale
menulis Notes on Nursing: What it is and What it is not untuk masyarakat umum.
Filosofinya terhadap praktik keperawatan merupakan refleksi dari perubahan
kebutuhan masyarakat. Ia melihat peran perawat sebagai seseorang yang bertugas
menjaga kesehatan seseorang berdasarkan pengetahuan tentang bagaimana
menempatkan tubuh dalam suatu status yang bebas dari penyakit (Nightingale,
1860; Schuyler, 1992). Pada tahun yang sama, ia mengembangkan program
pelatihan untuk perawat pertama kali, sekolah pelatihan Nightingale untuk perawat
di St. Thomas Hospital di London. Konsep pendidikan inilah yang mempengaruhi
pendidikan keperawatan di dunia dewasa ini.
Kontribusi Florence Nightingale bagi perkembangan keperawatan adalah
menegaskan bahwa nutrisi merupakan satu bagian penting dari asuhan

keperawatan, meyakinkan bahwa okupasional dan rekreasi merupakan suatu terapi


bagi orang sakit, mengidentifikasi kebutuhan personal pasien dan peran perawat
untuk memenuhinya, menetapkan standar manajemen rumah sakit,
mengembangkan standar okupasi bagi pasien wanita, mengembangkan pendidikan
keperawatan, menetapkan dua komponen keperawatan yaitu kesehatan dan
penyakit, meyakinkan bahwa keperawatan berdiri sendiri dan berbeda dengan
profesi kedokteran, dan menekankan kebutuhan pendidikan berlanjut bagi perawat
(Taylor, C. 1989).
Perang sipil (1860-1865) menstimulasi perkembangan keperawatan di
Amerika Serikat.Clara Burton, pendiri palang merah Amerika merawat pejuang di
medan pertempuran, membersihkan luka, memenuhi kebutuhan dasar, dan
menenangkan para pejuang dalam menghadapi kematian. (Donahue, 1995).
Setelah perang sipil, sekolah keperawatan di Amerika dan Kanada mulai
membentuk kurikulum sendiri mengikuti sekolah Nightngale. Sekolah pelatihan
yang pertama di Kanada, St. Catherina di Ontario didirikan tahun 1874. Tahun 1908,
Mary Agnes Snively membantu terbentuknya The Canadian National Association of
Trained Nurses, selanjutnya nama tersebut berubah menjadi The Canadian Nurses
Association (CNA) pada tahun 1924. (Donahue, 1995). Tahun 1899 afiliasi Amerika
dan Kanada berhenti, organisasi baru dibentuk dengan nama American
Nurses Association (ANA) pada tahun 1911.
Keperawatan di rumah sakit berkembang pada akhir abad XIX, tetapi di
komunitas, keperawatan tidak menunjukkan peningkatan yang berarti sampai
tahun 1893 ketika Lilian Wald dan Mary Brewster membuka The Henry Street
Settlement, yang berfokus pada kebutuhan kesehatan orang miskin yang tinggal di
rumah penampungan New York. Perawat yang bekerja di tempat ini memiliki
tanggung jawab yang lebih besar terhadap klien daripada mereka yang bekerja di
rumah sakit, karena mereka seringkali menghadapi situasi yang membutuhkan
tindakan mandiri dari perintah dokter. Selain itu, dalam mengobati penyakit, orang
miskin mmebutuhkan terapi keperawatan yagn ditujukan untuk memperbaiki
nutrisi, memberikan penginapan, dan mempertahankan kebersihan. Kemajuan
terlihat di rumah sakit, kesehatan masyarakat, dan pendidikan terjadi pada awal
abad keduapuluhan. Pada masa itu mulai dirintis pendidikan keperawatan di tingkat
universitas. Dengan berkembangnya pendidikan keperawatan maka praktik
keperawatan juga mengalami perluasan. Pada tahun 1901 didirika The Army Nurses
Corps, diikuti dengan berdirinya The Navy Nurses Corps pada tahun 1908. Spesialisi
keperawatan juga mulai dikembangkan. Sekitar tahun 1920-an, dibentuk organisasi
perawat spesialis, seperti Assosiation of Operating Room Nurses (1949),American
Assosiation of Critical-Care Nurses (1969) dan Oncology Nursing Society(1975).

PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI INDONESIA

Tidak banyak literatur yang mengungkapkan perkembangan keperawatan


di Indonesia. Seperti perkembangan keperawatan di dunia pada umumnya,
perkembangan keperawatan di Indinesia juga dipengaruhi kondisi sosial ekonomi
yaitu penjajahan pemerintah kolonial Belanda, Inggris dan Jepang serta situasi
pemerintahan Indonesia setelah Indonesia merdeka. Perkembangan keperawatan
di Indonesia pada dasarnya dibedakan atas masa sebelum kemerdekaan dan masa
setelah kemerdekaan (orde lama dan orde baru).
Pada masa pemerintahan kolonial Belanda perawat berasal dari penduduk
pribumi yang disebut velpleger dengan dibantu zieken oppaser sebagai penjaga
orang sakit. Mereka bekerja pada Rumah Sakit Binnen Hospital di Jakarta yang
didirikan tahun 1799 untuk memelihara kesehatan staf dan tentara Belanda. Usaha
pemerintah kolonial Belanda di bidang kesehatan pada masa itu antara lain: Dinas
Kesehatan Tentara yang dalam bahasa Belanda disebut Militiary Gezondherds
Dienst dan Dinas Kesehatan Rakyat atauBurgerlijke Gezondherds Dienst. Pendirian
rumah sakit ini termasuk usaha Daendels mendirikan rumah sakit di Jakarta,
Surabaya dan Semarang, ternyata tidak diikuti perkembangan profesi keperawatan
yang berarti karena tujuannya semata-mata untuk kepentingan tentara Belanda.
Ketika VOC berkuasa, Gubernur Jendral Inggris Raffles (1812-1816) sangat
memperhatikan kesehatan rakyat. Berangkat dari semboyannya Kesehatan adalah
milik manusia, ia melakukan berbagai upaya memperbaiki derajat kesehatan
penduduk pribumi. Tindakan yang dilakukan antara lain: pencacaran umum,
membenahi cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa serta memperhatikan
kesehatan dan perawatan para tahanan.
Setelah pemerintahan kolonial kembali ke tangan Belanda, usaha-usaha
peningkatan kesehatan penduduk mengalami kemajuan. Di Jakarta tahun 1819
didirikan beberapa rumah sakit, salah satu diantaranya adalah Rumah Sakit
Stadsverband berlokasi di Glodok (Jakarta Barat). Pada tahun 1919 rumah sakit ini
dipindahkan di Salemba dan sekarang bernama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
(RSCM). Saat ini RSCM menjadi pusat rujukan nasional dan pendidikan nasional.
Dalam kurun waktu ini (1816-1942), berdiri pula beberapa rumah sakit swasta milik
katolik dan protestan, misalnya: RS Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Cikini-Jakarta
Pusat, RS St. Carolus Salemba-Jakarta Pusat, RS St. Boromeus di Bandung dan RS
Elizabeth di Semarang. Bersamaan dengan berdirinya rumah sakitdi atas, didirikan
sekolah perawat. RS PGI Cikini tahun 1906 menyelenggarakan pendidikan juru
rawat, kemudiam RSCM menyelenggarakan pendidikan juru rawat tahun 1912.
Kekalahan tentara sekutu dan kedatangan Jepang (1942-1945) menyebabkan
perkembangan keperawatan mengalami kemunduran. Bila renaissance berakibat
buruk pada perkembangan keperawatan Inggris, maka penjajaan Jepang merupakan
masa kegelapan dunia keperawatan di Indonesia. Pekerjaan perawat pada masa
Belanda dan Inggris sudah dikerjakan oleh perawat yang terdidik, sedangkan pada
masa Jepang yang melakukan tugas perawat bukan dari orang yang sudah dididik

untuk menjadi perawat. Pemimpin rumah sakit juga diambil alih dari orang Belanda
ke orang Jepang. Pada saat itu obat-obatan sangat minim, sehingga wabah penyakit
muncul dimana-mana. Bahan balutan juga terbatas, sehingga daun pisang dan
pelepah pisang digunakan sebagai bahan balutan.
Pembangunan bidang kesehatan dimulai tahun 1949. Rumah sakit dan balai
pengobatan mulai dibangun. Tahun 1952, sekolah perawat mulai didirikan, yaitu
Sekolah Guru Perawat dan Sekolah Perawat tingkat SMP. Pendidikan keperawatan
profesional mulai didirikan mulai tahun 1962 dengan didirikannya Akademi
Keperawatan milik Departemen Kesehatan di Jakarta untuk menghasilkan perawat
profesional pemula. Hampir bersamaan dengan itu didirikan pula Amper milik
Depkes di Ujung Pandang, Bandung dan Palembang.
Di Indonesia, keperawatan telah mencapai kemajuan yang sangat bermakna
bahkan merupakan suatu lompatan yang jauh kedepan. Hal ini bermula dari
dicapainya kesepakatan bersama pada Lokakarya Nasional Keperawatan pada bulan
Januari 1983 yang menerima keperawatan sebagai pelayanan profesional
(profesional service) dan pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi
(professional education). Dalam Lokakarya Keperawatan tahun 1983, telah
dirumuskan dan disusun dasar-dasar pengembangan Pendidikan Tinggi
Keperawatan. Sebagai realisasinya disusun kurikulum program pendidikan D-III
Keperawatan, dan dilanjutkan dengan penyusunan kurikulum pendidikan Sarjana
(S1) Keperawatan.
Pengembangan pelayanan keperawatan profesional tidak dapat dipisahkan
dengan pendidikan profesional keperawatan. Pendidikan keperawatan bukan lagi
merupakan pendidikan vokasional/kejuruan akan tetapi bertujuan untuk
menghasilkan tenaga keperawatan yang menguasai ilmu keperawatan yang siap
dan mampu melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan profesional kepada
masyarakat. Jenjang pendidikan keperawatan bahkan telah mencapai tingkat
Doktoral. Pendidikan tinggi keperawatan diharapkan menghasilkan tenaga
keperawatan profesional yang mampu mengadakan pembaruan dan perbaikan
mutu pelayanan/asuhan keperawatan, serta penataan perkembangan kehidupan
profesi keperawatan. Perkembangan keperawatan bukan saja karena adanya
pergeseran masalah kesehatan di masyarakat, akan tetapi juga adanya tekanan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan serta perkembangan
profesi keperawatan dalam menghadapi era globalisasi.
Pendirian Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) pada tahun 1985
merupakan momentum kebangkitan profesi keperawatan di Indonesia. Sebagai
embrio Fakultas Ilmu Keperawatan, institusi ini dipelopori oleh tokoh keperawatan
Indonesia, antara lain Achir Yani S, Hamid, DN.Sc; mendiang Dra. Christin S Ibrahim,
MN, Phd; Tien Gartinah, MN dan Dewi Irawaty, MA, dibantu beberapa pakar dari
Konsorsium Ilmu Kesehatan dan sembilan pakar keperawatan dari Badan Kesehatan
Dunia (WHO). Pada tahun 2000 mulai muncul Program Studi Ilmu Keperawatan

(PSIK) diberbagai Universitas di Indonesia (Universitas Airlangga, Universitas Gajah


Mada, Universitas Hasanudin, Universitas Andalas dan Universitas Sumatra Utara).
Tahun 1974 tepatnya tanggal 17 Maret didirikan Persatuan Perawat Nasional
Indonesia (PPNI). Sebagai fusi dari beberapa organisasi keperawatan yang ada
sebelumnya, PPNI mengalami beberapa kali perubahan bentuk dan nama
organisasi. Embrio PPNI adalah Perkumpulan Kaum Verpleger Boemibatera (PKVB)
tahun 1921. Pada saat itu profesi perawat Sangat dihormati oleh masyarakat
berkenaan denga tugas mulia yang dilakukan dalam merawat orang sakit. Lahirnya
sumpah pemuda 1928, mendorong perubahan nama PKVB menjadi Perkumpulan
Kaum Verpleger Indonesia (PKVI). Pergantian nama ini berkaitan dengan semangat
nasionalisme . PKVI bertahan sampai tahun 1942 berhubungan dengan
kemenangan Jepang atas sekutu.
Bersamaan dengan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, tumbuh
organisasi profesi keperawatan. Tiga organisasi profesi yang ada antara tahun 19451954 adalah Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan Djuru Rawat
Islam (Perjurais) dan Serikat Buruh Kesehatan (SBK). Pada tahun 1951 terjadi
pembaharuan organisasi profesi keperawatan yaitu terjadi fusi organisasi yang ada
menjadi Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI) sebagai upaya konsolidasi
organisasi profesi tanpa mengikutsertakan SBK karena terlibat pada pemberontakan
Partai Komunis Indonesia (PKI).
Kurun waktu 1951-1958 diadakan kongres di Bandung dan mengubah nama
PDKI menjadi Persatuan Pegawai Dalam Kesehatan (PPDK) dengan keanggotaan
bukan hanya dari perawat. Tahun 1959-1974 terjadi pengelompokan organisasi
keperawatan antara lain Ikatan Perawat Wanita Indonesia (IPWI), Ikatan Guru
Perawat Indonesia (IGPI) dan Ikatan Perawat Indonesia (IPI) tahun 1969. Akhirnya
tanggal 17 Maret 1974 seluruh organisasi keperawatan kecuali Serikat Buruh
Kesehatan bergabung menjadi satu organisasi profesi tingkat nasional dengan
nama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Nama inilah yang secara resmi
dipakai sebagai nama organisasi profesi keperawatan Indonesia hingga kini.

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke


Pinterest
Beranda
Langganan: Entri (Atom)
bisnis online tanpa modal

logo dh

rumah sakit

Visit My Wordpress

ikuti ya
Lencana Facebook

Devid Buzzard Glamourkills

Buat Lencana Anda


About Me

devid rudi nugroho


Lihat profil lengkapku
Blogger templates
Popular Posts

metabolisme purin dan pirimidin

metabolisme purin dan pirimidin PEMBAHASAN A.


Nukleotida purin dan pirimidin disintesis in vivo ...

Biosintesis Nukleotida Purin

metabolisme lipid

BAB I PENDAHULUAN 1.
Latar Belakang Lipid, yang merupakan makronutrien
penghasil energi kedua, terus mengalami perkembangan. Wa...

cara melepas infus

video tentang cara untuk melepas infus

penyakit difteri
Difteri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
penyakit yang sangat menula...

Difteri merupakan salah satu

hormon

MAKALAH HORMON
...

(tanpa judul)

metabolisme purin dan pirimidin PEMBAHASAN A.


Nukleotida purin dan pirimidin disintesis in vivo ...

Biosintesis Nukleotida Purin

metabolisme lipid

BAB I PENDAHULUAN 1.
Latar Belakang Lipid, yang merupakan makronutrien
penghasil energi kedua, terus mengalami perkembangan. Wa...

Teleledicine di jejaring sosial


MENURUT ANDA,BAGAIMANA JIKA TELEMEDICINE DI TERAPKAN DI JEJARING
SOSIAL???

video ICT

beberapa video tugas ICT http://www.youtube.com/watch?v=US2s1MCAezw


http://www.youtube.com/watch?v=EWblh-bApUQ http://www.youtube.com/wa...

metabolisme lipid

BAB I PENDAHULUAN 1.
Latar Belakang Lipid, yang merupakan makronutrien
penghasil energi kedua, terus mengalami perkembangan. Wa...
Blogger news

Blogroll
Ada kesalahan di dalam gadget ini
Arsip Blog
Ada kesalahan di dalam gadget ini

2013 (8)

2012 (3)

Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.


http://devidrudidianhusada.blogspot.co.id/p/sejarah-keperawatan-dunia-danindonesia_5077.html

Log In

Sign Up

Sejarah keperawatan di dunia diawali pada zaman purbakala

Uploaded by
Diksi Dewi

Trending

top 0.1%

Views

12,992

Info

more
Download

Sejarah keperawatan di dunia diawali pada zaman purbakala (Primitive Culture)


sampai pada munculnya Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan yang
berasal dari Inggris. Perkembangan keperwatan sangat dipengaruhi oleh
perkembangan struktur dan kemajuan peradaban manusia. Perkembangan
keperawatan diawali pada : 1. Zaman Purbakala (Primitive Culture) Manusia
diciptakan memiliki naluri untuk merawat diri sendiri (tercermin pada seorang ibu).
Harapan pada awal perkembangan keperawatan adalah perawat harus memiliki
naluri keibuan (Mother Instinc). Dari masa Mother Instic kemudian bergeser ke
zaman dimana orang masih percaya pada sesuatu tentang adanya kekuatan mistic
yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Kepercayaan ini dikenal dengan
nama Animisme. Mereka meyakini bahwa sakitnya seseorang disebabkan karena
kekuatan alam/pengaruh gaib seperti batu-batu, pohon-pohon besar dan gununggunung tinggi. Kemudian dilanjutkan dengan kepercayaan pada dewa-dewa dimana
pada masa itu mereka menganggap bahwa penyakit disebabkan karena kemarahan
dewa, sehingga kuil-kuil didirikan sebagai tempat pemujaan dan orang yang sakit
meminta kesembuhan di kuil tersebut. Setelah itu perkembangan keperawatan
terus berubah dengan adanya Diakones & Philantrop, yaitu suatu kelompok wanita
tua dan janda yang membantu pendeta dalam merawat orang sakit, sejak itu mulai
berkembanglah ilmu keperawatan. 2. Zaman Keagamaan Perkembangan
keperawatan mulai bergeser kearah spiritual dimana seseorang yang sakit dapat
disebabkan karena adanya dosa/kutukan Tuhan. Pusat perawatan adalah tempattempat ibadah sehingga pada waktu itu pemimpin agama disebut sebagai tabib
yang mengobati pasien. Perawat

dianggap sebagai budak dan yang hanya membantu dan bekerja atas perintah
pemimpin agama. 3. Zaman Masehi Keperawatan dimulai pada saat perkembangan
agama Nasrani, dimana pada saat itu banyak terbentuk Diakones yaitu suatu
organisasi wanita yang bertujuan untuk mengunjungiorang sakit sedangkan laki-laki
diberi tugas dalam memberikan perawatan untuk mengubur bagi yang meninggal.
Pada zaman pemerintahan Lord-Constantine, ia mendirikan Xenodhoecim atau
hospes yaitu tempat penampungan orang-orang sakit yang membutuhkan
pertolongan. Pada zaman ini berdirilah Rumah Sakit di Roma yaitu Monastic
Hospital. 4. Pertengahan abad VI Masehi Pada abad ini keperawatan berkembang di
Asia Barat Daya yaitu Timur Tengah, seiring dengan perkembangan agama Islam.
Pengaruh agama Islam terhadap perkembangan keperawatan tidak lepas dari
keberhasilan Nabi Muhammad SAW menyebarkan agama Islam. Abad VII Masehi, di
Jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti Ilmu Pasti, Kimia, Hygiene
dan obat-obatan. Pada masa ini mulai muncul prinsip-prinsip dasar keperawatan
kesehatan seperti pentingnya kebersihan diri, kebersihan makanan dan lingkungan.
Tokoh keperawatan yang terkenal dari Arab adalah Rufaidah. 5. Permulaan abad XVI
Pada masa ini, struktur dan orientasi masyarakat berubah dari agama menjadi
kekuasaan, yaitu perang, eksplorasi kekayaan dan semangat kolonial. Gereja dan
tempat-tempat ibadah ditutup, padahal tempat ini digunakan oleh orde-orde agama
untuk merawat orang sakit. Dengan adanya perubahan ini, sebagai dampak
negatifnya bagi keperawatan adalah berkurangnya tenaga perawat. Untuk
memenuhi kurangnya perawat, bekas wanita tuna susila yang sudah bertobat
bekerja sebagai perawat. Dampak

positif pada masa ini, dengan adanya perang salib, untuk menolong korban perang
dibutuhkan banyak tenaga sukarela sebagai perawat, mereka terdiri dari orde-orde
agama, wanita-wanita yang mengikuti suami berperang dan tentara (pria) yang
bertugas rangkap sebagai perawat. Pengaruh perang salib terhadap keperawatan :
a. Mulai dikenal konsep P3K b. Perawat mulai dibutuhkan dalam ketentaraan
sehingga timbul peluang kerja bagi perawat dibidang sosial. Ada 3 Rumah Sakit
yang berperan besar pada masa itu terhadap perkembangan keperawatan : 1. Hotel
Dieu di Lion Awalnya pekerjaan perawat dilakukan oleh bekas WTS yang telah
bertobat. Selanjutnya pekerjaan perawat digantikan oleh perawat terdidik melalui
pendidikan keperawatan di RS ini. 2. Hotel Dieu di Paris Pekerjaan perawat
dilakukan oleh orde agama. Sesudah Revolusi Perancis, orde agama dihapuskan dan
pekerjaan perawat dilakukan oleh orang-orang bebas. Pelopor perawat di RS ini
adalah Genevieve Bouquet. 3. ST. Thomas Hospital (1123 M) Pelopor perawat di RS
ini adalah Florence Nightingale (1820). Pada masa ini perawat mulai dipercaya
banyak orang. Pada saat perang Crimean War, Florence ditunjuk oleh negara Inggris
untuk menata asuhan keperawatan di RS Militer di Turki. Hal tersebut memberi
peluang bagi Florence untuk meraih prestasi dan sekaligus meningkatkan status
perawat. Kemudian
Florence dijuluki dengan nama The Lady of the Lamp.
6. Perkembangan keperawatan di Inggris

SEJARAH KEPERAWATAN INDONESIA


1. SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN ZAMAN KUNO

Keperawatan lahir sejak naluriah keperawatan lahir bersamaan dengan penciptaan


manusia perkembangan keperawatan dipengaruhi dengan semakin maju peradaban
manusia maka semakin berkembang keperawatan.

Perkembangan dipengaruhi oleh :Perawatan dan pengobatan zaman purba Orangorang pada zaman dahulu hidup dalam keadaan primitive.Namun demikian mereka
sudah mampu sedikit pengetahuan dan kecakapan dalam merawat atau mengobati.
Pekerjaan "merawat" dikerjakan berdasarkan naluri (instink) naluri binatang
"mother instinct" (naluri keibuan) yang merupakan suatu naluri dalam yang
bersendi pada pemeliharaan jenis (melindungi anak, merawat orang
lemah)Perawatan Dan Pengobatan Secara Praktis Telah Dilakukan Oleh Orang-Orang
Primitive, Misalnya :

Merawat dan mengobati luka-luka

Menurunkan panas dengan memberikan air minum yang banyak


atauperawatannya dengan menggunakan air (kompres)

Membuka absoes dengan menggunakan batu-batu tajam

Menhentikan pendarahan dengan menggunakan batu-batu panas

Pemakaian tumbuh-tumbuhan sebagai pengobatan penyakit

Pengaruh kepercayaan terhadap perawatan dan pengobatan Manusia zaman purba


menganut kepercayaan/agama "animisme" menghubungkan terjadinya penyakit
dnegan kepercayaan animisme ini, sehingga mereka beranggapan bahwa orang
menderita sakit disebabkan karena kemasukan arwah-arwah (roh-roh) itu.

Orang-orang yang menaruh perhatian terhadap tanda-tanda penyakit orang "ahli"


dalam mengambil tindakan pengobatan terhadap orang sakit. Orang ahli tersebut
kemudiajn disebut ahli obat-obatan/dukun, dalam pengobatan, dukun
memperhatikan aturan-aturan sebagai berikut :

A. Ajaran Alam Suatu kepercayaan yang menganjurkan bahwa alam sendiri


memberikan petunjuk-petunjuk tentang obat yang akan dipakai misalnya Luka yang
berdarah di beri balutan atau kain yang berwarna merah/daun merah. Apabila sakit
kuning di beri obat minum dari akar-akaran atau kulit tumbuhan berwarna kuning.

B. Ajaran Transmigrasi Suatu ajaran yang mempercayai akan adanya kekeuatanm


daya pemindahan. Misal : Pada waktu seorang wanita akan melahirkan, diberi air
rendaman daun dan membuka lebar-lebar semua pintu

Perawatan Pada Beberapa Bangsa Dan Negara

A. Mesir Bangsa mesir pada zaman purba telah menyembah banyak dewa. Dewa
yang terkenal antara lain Isis. Mereka beranggapan bahwa dewa ini menaruh minat
terhadap orang sakit dan memberikan pertolongan pada waktu si sakit sedang tidur.
Didirikanlah kuil yang merupakan rumah sakit pertama di mesir Ketabiban Ilmu
ketabiban terutama ilmu bedah telah dikenal oleh bangsa mesir zaman purba (
4800 SM). Dalam menjalankan tugasnya sebagai tabib ia menggunakan bidai
(spalk), alat-alat pembalut, ia mempunyai pengetahuan tentang anatomi, Hygienr
umum serta tentang obat-obatan. Didalam buku-buku tertulis dalam kitab Papyrus
didalamnya memuat kurang lebih 700 macam resep obat-obatan dari Mesir

B. Babylon dan syiria Ilmu pengetahuan tentang anatomi dan obat-obat ramuan
telah diketahui oleh bangsa Babylon sejak beberapa abad SM. Pada salah satu
tulisan yang menyatakan bahwa pada 680 SM orang telah mengetahui cara
menahan darah yang keluar dari hidung dan merawat jerawant pada muka.Bangsa
Babylon menyembah dewa oleh karena itu perawatan atau pengobatan
berdasarkan kepercayaan tersebut.

C. Yahudi kuno Ilmu pengetahuan bangsa Yahudi banyak di peroleh dari bangsa
Mesir. Misalnya : cara-cara memberi pengobatan orang yang terkenal adalah Musa.
Ia juga dikenal sebagai seorang ahli hygiene. Dibawah pimpinannya bangsa Yahgudi
memajukan minatnya yang besar terhadap kebersihan umum dan kebersihan diri.

Undang-undang kesehatan bangsa Yahudi menjadi dasar bagi hygiene modern


dimana cara-cara dan peraturannya sesuai dengan bakteriologi zaman sekarang,
misalnya :
1. Pemeriksaan dan peminilah bahan makanan yang akan di makan
2. Mengadakan cara pembuangan kotoran manusia
3. Pelarangan makan daging babi karena dapat menimbulkan suatu penyakit
4. Memberitahukan kepada yang berwajib bila ada penyakit yang berbahaya,
sehingga dapat diambil tindakan
D. India Bangsa India (Hindu) di zaman purba telah memeluk agama Brahmana,
disamping memuja dan meminta pertolongan kepada dewa (dikuil) untuk
menyembuhkan orang sakit. Di India telah terdapat RS khususnya di Utara saat
pemerintahan Rasa Asoka, 8 RS dimana sebagian kemudian dijadikan sekolahsekolah pengobatan dan perawatan

E. Tiongkok Bangsa Tiongkok telah mengenal penyakit kelamin diantaranya


gonorhoea dan syphilis. Pencacaran juga telah dilakukan sejak 1000 SM ilmu urut
dan psikoterapi. Orang-orang yang terkenal dalam ketabiban :

Seng Lung, dikenal sebagai "Bapak Pengobatan, yang ahli penyakit dalam
dan telah menggunakan obat-obat dari tumbuh-tumbuhan dan mineral
(garam-garaman). Semboyannya yang terkenal adalah Lihat, Dengar, Tanya,
Rasa

Chang Chung Ching 200 Sm telah mengerjakan lavement dengan


menggunakan bambo.

F. Yunani Bangsa Yunani zaman purba memuja dan memuliakan banyak dewa
(polytheisme) dewa yang terkenal adalah dewa yang dianggap sebagai dewa
pengobatan putri dan dewa yang bernama hygiene sebagai Dewi kesehatan, maka
timbullah perkataan higyene. Untuk pemujaan terhadap para dewa didirikan kuil
(1134 SM) yang juga berfungsi sebagai pengobatan orang sakit dan perawatan
dikerjakan oleh para budak-budak. Orang-orang ternama dalam ketabiban antara
lain:

1. Hippocrates (hidup 400 SM) bapak pengobatan dengan jasa :

Dasar cara pengobatan sampai sekarang ini

Penyakit bukan karena setan, melainkan rusaknya undang-undang alam

Mengembangkan tehnik pemeriksaan badan

Mengajarkan tentang makanan si sakit

Menganjurkan supaya penderita sakit jiwa dirawat secara perikemanusiaan

Mengajarkan tentang semangat pekerjaan, menghargai teman sejawat, ,


bertanggungjawab terhadap si sakit yang menjadi sumpah hypocrates

2. Plato, ahli filsafat Yunani, otak sebagai pusat kesadaran 3. Aristoteles, Ahli
filsafat, ahli jiwa dan ilmu haya

G. Roma Rumah sakit Roma zaman purba di sebut valentrumdinari Roma yang
terdapat di swiss ditemukan alat-alat perawatan ex. Peralatan untuk huknah pot-pot
tempat selep. Juga ditemukan instrument untuk keperluan pembedahan ex : pisau,
pincet, klem arteri, speculum. Tokoh terkenal Julius Caesar (101-44 SM). Seorang
wali Negara yang pertama-tama mengakui guru-guru hygiene dan menganjurkan
tentang kesehatan dan kebersihan

H. Irlandia Pengetahuan tentang pengobatan telah diketahui lama SM. Tentang


Rumah sakit, Seorang putri raja bernama Macha (abad ke 3) mendirikan rumah
sakit untuk orang-orang miskin yang sakit. Nama RS tersebut Broin Beargh tau
rumah kesusahan

I. Amerika Rumah sakit sederhana telah didirikan dikota besar oleh bangsa Asteken
di Amerika Utara, sedang RS yang baik dan merupakan RS pertama didirikan pada
tahun 1521 oleh cortez dari Mexico yaitu RS san Jesu Nazareno

2. PERKEMBANGAN PERAWATAN ZAMAN PERMULAAN MASEHI Nabi Isa lahir


"Agama Baru" agama masehi (Nasrasni/Kristen) perkembangan perawatan bercorak
keagamaan ajaran kasih sayang terhadap sesama manusia. (perhatian dan
perawatan terhadap orang kesusahan keadaan sakit).

Permulaan diakones Diakones pembantu pendeta dalam gereja, memberi nasehat,


mengobati orang sakit serta mengunjungi tempat tawanan. Diakones menjadi satu
lembaga wanita yang pertama dari organisasi agama Kristen yang bekerja dan
mengembangkan pekerjaan perawatan perawat penunjang rumah yang pertama.

Philantrop Philantrop laki-laki dan wanita yang menjauhkan diri dari keramaian
dunia dan berkumpul dalam satu tempat-monastic (laki-laki = monk; wanita = non)

3 wanita yang berjasa Morcella, Febicla, Paula Permulaan rumah sakit. Agama
Kristen berkembang di Roma, zaman pemerintahan constantyn yang agung (tahun
325). Mendirikan bangunan/tempat khusus untuk menampung orang terlantar
orang sakit yang memerlukan pertolongan dan perawatan xenodocheian = rumah
tahu (xeno = tamu) dalam bahasan latin tamu; hospes "Hospital"/rumah sakit.

Monastic hospital Adalah gabungan antara hospital/xenodochoion dnegan


monastery. Disini orang yang sakit dirawat oleh non (wanita) dimana monastic
hospital yang terkenal didirikan pada tahun 559, mempunyai kurang lebih 200 non.
Bentuk dari monastic hospital :

Bangsal untuk merawat orang sakit

Bangunan untuk orang yang perlu pertolonga, orang cacat, miskin, yatim
piatu

Bangunan tempat tabib dan tempat monk-monk dan non

Pekerjaan perawatan dikerjakan oleh non-non

B. Penyebaran Agama Pada permulaan masehi terjadi penyebaran agama kristen di


Eropa. Hal ini berdampak positif terhadap perkembangan keperawatan. Kemajuan
ini terlihat pada zaman pemerintahan Lord Constandne yaitu dengan :

XENODHOECIN atau HOSPES (penampungan orang yang membutuhkan


pertolongan terutama orang yang menderita sakit)

Mendirikan Rumah Sakit terkenal di Roma Yaitu MONASTIC HOSPITAL

Pada pertengahan abad VI Masehi di Asia Barat Daya-Timur Tengah terjadi


penyebaran agama Islam. Nabi Muhammad SAW menyebarkan agama Islam
abd VII Masehi yang mencakup Afrika, Asia Tenggara, Asia Barat dan
sebagian Eropa yaitu Spanyol dan Turki.

Pada waktu itu berkembang ilmu pengetahuan : Ilmu pasti, ilmu kimia, ilmu
hygiene dan obat-obatan

Kegiatan pelayanan keperawatan berkualitas telah di mulai sejak seorang perawat


muslim pertama yaitu Rufaidah pada zaman Nabi Muhammad SAW, yang selalu

berusaha memberikan pelayanan terbaiknya bagi yang membutuhkan tanpa


membedakan kliennya kaya atau miskin Berikut ini akan lebih dijelaskan tentang
sejarah perkembangan keperawatan dimasa Islam dan di Arab Saudi khususnya :

1. Masa Penyebaran Islam/the Islamic period (570-632) Perkembangan keperawatan


masa ini, sejalan dengan perang kaum muslimin/Jihad (holy wars), memberikan
gambaran keperawatan di masa ini. System kedokteran mengenai pengobatan lebih
dilakukan dnegan ke rumah pasien dengan diberikannya resep oleh dokter. Dalam
periode ini dikenal seorang perawat yang bersama Nabi Muhammad SAW yaitu
Rufaidah binti Sa'ad / Rufaidah Al-Asamiya.

2. Masa setelah nabi/post-prophetic era (632-1000M) Sejarah tentang keperawatan


setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW jarang sekali. Dokumen yang ada lebih
didominasi oleh kedokteran dimasa itu. Dr. Al-Razi yang digambarkan sebagai
seorang pendidik, dan menjadi pedoman yang juga menyediakan pelayanan
keperawatan. Dia menulis dua karangan tentang "The reason why some persons
and the common people leave a physician even if he is clever" dan "A clever
physician does not have power to heal all diseases, for that is not within the realm
of possibility". Dimasa ini ada perawat diberi nama "Al Asiyah".

3. Masa Late to Middle Ages (1000-1500 M) Dimasa ini Negara-negara Arab


membangun RS dengan baik dan mengenalkan perawatan orang sakit. Ada
gambaran unik di RS yang tersebar dalam peradaban Islam dan banyak dianut5 RS
modern saat ini hingga sekarang, yaitu pemisahan antara ruang pasien laki-laki dan
wanita, serta perawat wanita merawat pasien wanita dan perawat laki-laki, hanya
merawat pasien laki-laki

C. Perang

Adanya perang berdampak positif bagi keperawatan oleh karena banyaknya


korban perang maka kebutuhan tenaga perawat sangat tinggi.

Perang salib Banyaknya sukarelawan dijadikan perawat yang terdiri orde-orde


agama, para wanita yang mengikuti suami ke medan perang. Pengaruh
perang salib terhadap keperawtan adalah mulai dikenal konsep P3K.
keberadaan perawat mulai dibutuhkan dalam ketentraman dan timbul
peluang kerja bagi perawat dibidang sosial.

1. Hotel Dieu Di Lion, perawat diambil dari mantan wanita jalanan atau wanita yang
telah bertaubat

2. Hotel Dieu di Paris, perawat diambil dari orde-orde agama sesudah revolusi
perancis orde agama dihapuskan dan pekerjaan perawat digantikan oleh orangorang bebas yang tidak terikat pada agama. Pelopor perawat yang terkenal di
rumah sakit ini adalah GENEVIEVE BOUZUET

3. ST. Thomas Hospital, didirikan pada tahun 1123 M, dirumah sakit inilah
FLORENCE NIGHTINGALE memulai karirnya memperbaharui keperawatan.Pada awal
abad XIX reformasi sosial masyarakat merubah peran perawat dan wanita secara
umum. Perawat mulai dipercaya banyak orang. Contohnya adalah FLORENCE
Nightingale yang menjadi pelopor keperawatan dunia.

Florencen Nightingale Lahir tahun 1820 dari keluarga kaya raya dan terhormat
meniti karirnya dirumah skait ST. Thomas Hospital ditentang keras oleh
keluarganya. Ia diterima mengikuti kursus pendidikan perawat pada usia 31 tahun.
Ditunjuk oleh pemerintahan inggris untuk menata asuhan keperawatan rumah sakit
militer di turki memberi peluang baginya untuk meraih prestasi (Taylor. C, 1989)
Sesudah perang krim Florence nightingale kembali ke Inggris mempelopori
berdirinya sekolah-sekolah perawat modern tahun 1840 Kontribusi Florence
Nightingale:
1. Menetapkan standar manajemen rumah sakit
2. Menegaskan bahwa nutrisi merupakan bagian penting dari asuhan
keperawtan
3. Meyakinkan bahwa akupasional merupakan suatu terapi bagi orang sakit
4. Mengidentifikasi kebutuhan personal pasien dan peran perawat untuk
memenuhinya
5. Mengemdbangkan standar okupasi bagi pasien wanita
6. Mengembangkan pendidikan keperawatan
7. Menetapkan 2 komponen keperawatan yaitu kesehatan dan penyakit
8. Meyakinkan bahwa keperawatan berdiri sendiri dan berbeda dengan profesi
kedokteran.
9. Menekankan kebutuhan pendidikan lanjut bagi perawat

4. Tahun 1962-sekarang Keperawatan mulai berkembang dengan pesat Tahun 1962


mulai banyak berdiri akademi keperawatan (AKPER) tahun 1985 program studi ilmu
keperawatan (PSIK) diselenggarakan oleh fakultas kedokteran universitas Indonesia
lulusan I tahun 1988 Dampak : Meningkatkan pelayanan keperawatan, pendekatan
proses keperawatan dan meningkatkan peran dan fungsi perawat.

3.SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI INDONESIA Perawatan sudah


dilaksanakan sejak adanya manusia dan yang jadi sasarannya adalah manusia dari
sejak lahir sampai dengan datangnya kematian.

Di Indonesia pekerjaan perawat dikerjakan berdasarkan naluri perasaan keibuan


untuk merawat anak-anaknya (Mother Instinct). Sejarah perkembangan
keperawatan di Indonesia telah banyak di pengaruhi oleh penjajah diantaranya
Jepang, Belanda, dan Inggris. Dalam perkembangan di Indonesia di bagi menjadi
beberapa bagian diantaranya:

Zaman Kuno Seperti juga di Negara-negara lainnya keperawatan diserahkan


kepada perempuan yang merawat keluarganya Penyakit dianggap perbuatan setan
yaitu dukun, cara pengobatan dengan menggunakan daun-daunan

Zaman penjajahan Belanda Tahun 1596 Cornelis De Houtman adalah orang


Belanda pertama yang datang ke Indonesia pada zaman penjajahan.

Zaman VOC, (1602 1799) Orang-orang Belanda datang ke Indonesia pertama


kali dengan maksud untuk berdagang. Dalam usaha perdagangannya itu di
bentuklah VOC. Sehubungan dengan adanya staf dan tentara maka dua usaha
kesehatan. Untuk itu didirikanlah rumah sakit yang pertama yang bernama " Binnen
Hospital " didirikan pada tahun 1641 bertempat di Batavia ( sekarang Jakarta)
Tenaga perawatannya diambil dari penduduk pribumi ( Bumi Putera ) yang diberi
nama Zieken oppaser ( penjaga orang sakit) Rumah sakit ini dibawah pengawasan
dokter militer.

Pada tahun 1724-1744) di luar kota didirikan rumah sakit yang kedua yang diberi
nama : Buiten Hospital mengantikan Binnen Hospital yang di tutup pada tahun1808.
Karena VOC dibubarkan 1799 maka oleh pemerintahan Belanda menyerahkan
kepada pemerintah Indonesia yang kemuudian membentuk Organisasi Negara "

Hindia Belanda". Pada tahun zaman penjajahan belanda I ( 1799-1811 ) tidak ada
usaha kesehatan yang boleh dikatakan menonjol pada umumnya merupakan usaha
lanjutan dari apa yang telah ada. Pengaruh kententaraan pada keperawatan mulai
ada usaha-usaha dibidang kesehatan yang antara lain

MGD ( Militaire Gezondsheids Dienst ) - dinas kesehatan tentara BGD (Burgerlije


Gezon Dienst ) dinas kesehatan rakyat,

Pada waktu pemerintahan Daendels yang terkenal dengan pembuatan jalan Merak
Banyuwangi, perlu lebih meningkatkan kesehatan tentaranya. Dibuatlah beberapa
Rumah sakit Garnizoen, yaitu di Semarang dan Surabaya. Pelayanannya hanya
memperhatikan dinas kesehatan tentara saja.

Zaman Penjajahan Inggris Tahun 1811-1816 Gubernur Jenderal Raffles sangat


memperhatikan kesehatan rakyat. Usaha-usaha di bidang kesehatan tersebut
dinyatakan dalam kata-katanya "kesehatan adalah milik manusia". Usahausahanya:

Mengadakan vaksinasi umum

Memperbaiki perawatan orang sakit gila (jiwa)

Memperbaiki perawatan dari orang-orang tahanan.

Zaman Penjajahan Belanda II (1816-1942) Setelah pemerintahan diserahkan


kembali pada Belanda, maka usaha-usaha kesehatan nampak maju. Prof. Dr.
Reinwardt menyusun undang-undang kesehatan, diantaranya tentang praktek
dokter, kebidanan, pengobatan dan lain-lain untuk wilayah sekitar Batavia pada
1819 oleh Residen V Pabst didirikan rumah sakit untuk umum di Jakarta, diantara
rumah sakit Stadsverban di Glodok. Rumah sakit ini mempunyai perlengkapan yang
sederhana. Pada tahun 1919 rumah sakit Stadsverban menjadi CBZ (Central
Burgerlijke Ziekeninrichting) yangkemudian dipindahkan di Salemba.

Dr. W. de bosch yang sangat menaruh perhatian terhadap kesehatan mendirikan


sekolah dokter jawa (1852), yang kemudian berkembang menjadi STOVIA (1898)
dan akhirnya GHS (1927). Ia juga mengadakan persiapan pendidikan kebidanan
pada tahun 1852. Tahun 1875 pendidikan kebidanan ini ditutup kembali.Rumahrumah sakit partikelir(swasta) diadakan oleh Zending.

Muhammadiyah, bala keselamatan. Salah satu yang terkenal adalah rumah sakit di
Gang Paal yang sekarang menjadi Rumah Sakit Cikini, didirikan pada tahun 1879.
rumah skit yang lain ialah: RS St Carolus di Jakarta, RS St Borromeus di Bandung
dan RS Elizabeth di Semarang. Pendidikan perawatan telah ada yang dimulai di RS
cikini pada tahun 1900. Pendidikan juru rawat dimulai pada tahun 1906 di RS
Glodok pad tahun 1912.

Zaman Penjajahan Jepang (1942-1945) Pada zaman penjajahan jepang


keperawatan di Indonesia boleh dikatakan mundur. Pimpinan rumah sakit yang
tadinya adalah orang-orang belanda di ambil alih orang-orang jepang dan sebagian
oleh bangsa Indonesia. Obat-obatan sangat kurang,oleh karenanya wabah penyakit
dimana-mana. Bahan-bahan balutan sangat kurang,sampai dipergunakannya daun
pisang dan pelapah pisang.

Zaman Kemerdekaan (1945-1961) Keadaan rumah sakit dan perawatan


mengalami kekurangan-kekurangan terutama obat-obatan. Semwnjak tahun 1949
pemerintahan mulai membangun dan menyusun kenbali perbaikan-perbaikan di
lapangankesehatan.

Tahun 1962 - sekarang Perawatan mulai berkenbang dengan pesat,dengan


didirikannya pendidikan akademi keperawatan (AKPER) dan pada tahun 1962 dan
Program Studi Ilmu keperawatan (PSIK) Fakultas Kedokteran Universitas Indonsia di
Jakarta (1985), yang membawa dampak positif terhadap pelayanan perawatan.
Pendekatan perawatan menggunakan proses perawatan yang berdasarkan pada
kebutuhan manusia seutuhnya.

Perawatan Penyakit jiwa di Indonesia. Perawatan penyakit jiwa di Indonesia


tidak sama. Ada yang dirawat dengan lemah lembut, ada juga yang secara kasar. Ini
tergantung dari kemajuan rakyat di tiap daerah. Perawatan tidak dikerjaan di rumah
sakit tetapi di luar rumah sakit, disebabkan belum ada keinsyafan dan pengertain
rakyat tentang penyakit jiwa. Baru pada tahun 1800 para penderita penyakit jiwa
dikumpulkan di bangsal-bangsal tetapi perawatannya bersifat penjagaan saja.

Rumah-rumah sakit jiwa baru didirikan pada tahun 1875 di Cilendek,Bogor yang
merupakan rumah sakit jiwa yang pertama di Indonesia dengan kapasitas 400.
Rumah sakit jiwa yang kedua ialah rumah sakit jiwa di Lawang didirikan pada tahun
1894 yang sekarang terdiri dari sumber porong,Pasuruan,Sumpyuh,sehingga

merupakan rumah sakit jiwa yang terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 3300.
Rumah sakit jiwa ke 3 ialah yang berada di magelang,didirikan pada tahun 1923
dengan kapasitas 1400.Yang lainnya didirikan di Grogol, Jakarta.Padang, Palembang,
Banjarmasing, Menado, yang masing-masing dngan kapasitas 1.k.60 Perawatan
dikerjakan oleh juru rawat-juru rawat dan penjaga orang sakit dibawah pengawasan
perawat jiwa bangsa Indonesia.

Pendidikan perawat jiwa baru dibuka pada bulan September 1940 di Cilendek,Bogor.
Pendidikan ini berupa "Kursus".Pada mulanya yang diterima hanya orang-orang
Belanda dan Indo Belanda;pada tahun 1951 dibuka kursus untuk perawat-perawat
bangsa Indonesia.Yang mengikuti banyak yang berasal dari luar Jawa,misalnya :
Sumatra,Kalimantan da sebagainya.

Saat ini perawatan penyakit jiwa dikerjakan secara modern dan tidak lagi
ditempatkan dalam kamar tertutup,akan tetapi dibangsal-bangsal bebas.Mereka
mendapat kebebasan,dihibur dan dapat bergaul dengan sopan sehingga akhirnya
insyaf dan sadar.

Pengobatan dengan jalan diberi shock atau dikagetkan.Pada Zaman pertengahan


dengan cara ditakut-takuti atau dijatuhkan kedalam sumur.Juga dipergunakan
Hydro-therapie dengan menggunakan air panas atau air dingin. Pengobatan
semacam ini hingga sekarang masih dilakukan.

Pada zaman modern sekarang pengobatan dilakukan dengan menggunakan obatobat tidur,dihibur dengan musik,olahraga,berdansa dan lain-lain.Shock therapie
masih dilakukan terutama dengan aliran listrik (ECT).Therapie kerja masih tetap
dilaksanakan Perkembangan keperawatan di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi
social dan ekonomi yaitu penjajahan pemerintahan colonial Belanda, Inggris dan
Jepang serta situasi pemerintahan Indonesia setelah Indonesia merdeka Dibedakan
atas:

Masa sebelum kemerdekaan Masa penjajahan belanda I Pada masa ini perawat
berasal dari penduduk pribumi yang disebut VELPLEGEK dengan sebutan zieken
oppaser sebagai penjaga rumah sakit. usaha pemerintahan Belanda dibidang
kesehatan adalah :

Mendirikan rumah sakit I Binnen Hospital di Jakarta pada tahun 1799

Mendirikan rumah sakit II Butten Hospital

Membentuk dinas kesehatan tentara (military gezond herds dients)

Membentu Dinas Kesehatan Rakyat (Burgerlijke gezandherds dienst)

Zaman Penjajahan Inggris Gubernur jendral Rafles sangat memperhatikan rakyat


semboyan :Kesehatan adalah milik manusia. Usaha-usahanya dibidang kesehatan :

Pencacaran secara umum

Membenahi cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa

Memperhatikan kesehatan pada para tawanan

Zaman Penjajahan Jepang Menyebabkan perkembangan keperawatan


mengalami kemunduran yang juga merupakan zaman kegelapan dunia
keperawatan di Indonesia. Kemunduran-kemunduran ini terlihat pada

pekerjaan perawat dikerjakan oleh orang-orang yang tidak terdidik,

Pimpinan RS diambil alih oleh orang-orang jepang,

Obat-obatan sangat kurang

Wabah penyakit terjadi dimana-mana.

KESIMPULAN Keperawatan lahir sejak naluriah keperawatan lahir bersamaan


dengan penciptaan manusia perkembangan keperawatan dipengaruhi dengan
semakin maju peradaban manusia maka semakin berkembang keperawatan. dan
pengobatan zaman purba orang-orang pada zaman dahulu hidup dalam keadaan
primitive, namun demikian mereka sudah mampu sedikit pengetahuan dan
kecakapan dalam merawat atau mengobati.

Pekerjaan "merawat" dikerjakan berdasarkan naluri (instink) naluri binatang


"mother instinct" (naluri keibuan) yang merupakan suatu naluri dalam yang
bersendi pada pemeliharaan jenis (melindungi anak, merawat orang lemah).
keibuan kemudian bergeser kezaman purba diman zaman ini orang masih percaya
pada suatu tantangan adanya kekuatan mistis yang dapat mempengaruhi
kehidupan manusia, kepercayaan ini di kenal dengan nama anisme, diman
seseorang yang sakit dapat disebabkan karna kekuatan alam atau pengaruh
kekuatan gaib sehingga timbul keyakinan bahwa jiwa yang jahat akan dapat
menimbulkan kesakitan dan jiwa yang sehat dapat menimbulkan keasehatan atau
kesejahteraan.

https://m.facebook.com/notes/iamnursejayakarta010/sejarahkeperawatan/112189178846351/

SEJARAH KEPERAWATAN
Sejarah keperawatan adalah pengetahuan yg menggambakan perubahan-perubahan dan
kemajuan-kemajuan dalam bidang keperawatan Sejak zaman dahulu sampai zaman sekarang.
A. SEJARAH KEPERAWATAN DI DUNIA
Pada zaman Purbakala pekerjaan keperawatan dianggap suatu pekerjaan yg biasa,tapi saat
sekarang keperawatan bukanlah suatu pekerjaan yg dapat dilakukan begitu saja,tetapi
memerlukan suatu keahlian dan keprofesionalan (perawat itu adalah profesional).
Sejarah Keperawatan yg ada di dunia terbagi dalam empat zaman :
1. Zaman Purbakala

: 5000 SM 476 M

2. Zaman pertengahan : 476 M 500 M


3. Zaman Batu

: 1600 M 1800 M

4. Zaman Modern
: 1800 M Sekarang
1. SEJARAH KEPERAWATAN ZAMAN PURBAKALA(5000 SM-476 M)
Keperawatan dan pengobatan pada zaman ini disebut keperawatan dan pengobatan zaman
primitif. Pekerjaan keperawatn pada zaman ini berdasarkan pada Mother Instinc (naluri
keibuan),pengobatan dan perawatan dilaksanakan hanya berdasarkan instinct atau naluri
saja,sama sekali tidak berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang profesional.
Perawatan yg berdasarkan naluri keibuan dilakukan secara alami yang hanya berfokus pd jenis
pemeliharaan . Contoh :
@ seorang wanita secara naluri melaksanakan perawatan pada anaknya yang baru lahir dan dapat
melindungi dengan sebaik-baiknya.
@ seorang wanita dapat memberikan pertolongan pada wanita yang akan melahirkan bayinya
hanya berdasarkan naluri keibuannya saja tidak berdasarkan teori tetang menolong persalinan,
Pekerjaan perawatan pada zaman ini(primitif) diserakan pada wanita-wanita di rumah dan tidak
ada perbedaan antara tindakan perawatan dan tindakan pengobatan,sedangkan pada masa
sekarng ini terdapat batas yang tegas antara kedua profesi tersebut.
Selanjutnya perawatan yang berdasarkan naluri keibuan meningkat menjadi perawatan
secara praktis. Ini disebabkan karena semakin banyaknya orang-orang yg mendapat kecelakaan
dan menderita penyakit yg perlu mendapatkan perawatan. Pd waktu itu org telah mengenal
beberapa tindakan keperawatan seperti,bila ada org terjatuh maka dilakukan tindakan :
pengurutan atau massage,diberikan kompres hangat bila org sakit perut,kompres dingin bila org
mengalami peningkatan suhu badan dan minum banyak, dan sebelum minuman itu diberikan
terlebih dahulu dibacakan mantera-mantera.

Pd zaman primitif ini berdasarkan pengalaman ,mereka dpt menghentikan perdarahan luka
dg batu yg panas atau dpt membuka abses dg batu-batu yg tajam.
Pd zaman ini telah dikenal pula istilah pengobatan secara transmigrasi(pengobatan secara
pemindahan),mis : seorg wanita yg sulit melahirkan,maka dianjurkan untuk memakai ikat
pinggang dari ibu yg mudah sewaktu melahirkan,maksudnya agar ibu yg akan melahirkan
mendapat kemudahan yg sama seperti yg dialami oleh ibu tadi.
Ada lagi yg disebut pengobatan dan perawatan secara galemien,yaitu menggunakan daundaunan untuk mengusit setan atau roh-roh halus atau setan-setan.
Pada waktu itu org-org menganut agama atau kepercayaan yg pertama,yakni Animisme,yg
berasal dari bahasa latin Animaberarti roh atau arwah dan Ismeyg berarti alirah atau
kepercayaan. Animisme yg berarti perawatan berdasarkan agama atau kepercayaan terhadap
kekuatan alam yg dianggap spiritual.
Pada waktu itu or g beranggapan bahwa pohon,air dan angin topan mempunayi kekuatan
gaib. Matahari,bulan dan bintang adalah sesuatu yg berjiwa dan berkuasa dan kepadanya
merekaucapkan rasa syukur,mereka membawa sesajian untuk meminta perlindungan dari mara
bahaya atau sebagai tanda terima kasih karena sembuh dari penyakit.
Kemudian org-org percaya bahwa org sakit karena kemurkaan dewa-dewa,maka ia harus
dipuja,disembah,org sakit dibawa ke Kuil yg dianggap sebagai RS yg pertama.
a. Zaman kerajaan Babilonia(Raja Hamurabi)
Ilmu pengetahuan ttg anatomi dan obat-obat ramuan sejak 680 SM,telah mengetahui cara
menahan darah yg keluar dari hidung dan cara merawat jerawat pd muka. Mereka menyembah
dewa sebagai dewa org sakit,yakni : Orisis,Isis dan Serapis (Dewa matahari).
b. Zaman Kerajaan Herbrow Kuno
Dia percaya pada Dewa Yahweh,disampaikannya dalam perjanjian lama,masyarakat
meyakini bahwa kemalangan dan penyakit merupakan kemurkaan Tuhan. Salah satu ajaran
agama mereka dianjurkan agar merawat org sakit seperti merawat saudara sendiri,dan merupakan
suatu keharusan untuk memberi bantuan,memperbanyak kunjungan pd org-org sakit dan yg
memerlukan pertolongan.
Pada saat itu mereka telah mengenal prinsip dan pelaksanaan hygiene dan sanitasi.Mereka telah
berpikir bagaimana cara mencegah penyakit menular,yakni dg membakar pakaian si
penderita,membakar rumah yg menderita penyakit menular tsb. Atau dengan menyikat barangbarang serta ruangan yg pernah digunakan oleh penderita.
Tindakan keperawatan dikerjakan di kuil oleh seorang tabib yg disebut Physician yg
merupakan dokter pertama bagi bangsa Mesir. Perawatan juga dikerjakan oleh budak laki-laki
dan wanita pd bangunan yg menyerupai RS.
Ilmu ketabiban,terutama ilmu bedah telah diketahui oleh bangsa mesir sejak zaman
Purba(4800 SM),para tabib menggunakan Bidai(spalk),alat-alat pembalut,telah mengetahui
anatomi dan fisiologi.
Ilmu obat-obatan juga telah diketahui oleh bangsa mesir sejak 14 abad SM. Pada kitab Papyrus
memuat 700 macam resep obat-obatan yg berasal dari tumbuh-tumbuhan,binatang dan
meneral(garam-garaman).
c. Penyembuhan Penyakit Di China
Sebelum tahun 2000 SM,di Tiongkok dikenal adanya pembedahan mayat (sectio mayat)
dan mempelajari ttg peredaran darah yg ditekankan pd keadaab denyut nadi. Mereka juga telah
melakukan pemeriksaan pd pasien dg cara : melihat

(inspeksi),mendengar(auskultasi),meraba(palpasi) dan mengetuk(perkusi). Untuk mengatasi


demam yakni dengan sistim mandi,massage atau mengurut.
Pd 2800 thn SM,seorang yg bernama Seng Lung ,beliau dikenal sebagai bapak pengobatan
telah menggunakan obat dari tumbuh-tumbuhan,misalnya : lumut laut yg mengandung
Yodium digunakan untuk obat gondok,sayuran berwarna untuk penambah darah.
Kemajuan kesehatan di Tiongkok mengalami hambatan karena adanya kepercayaan bahwa org
sakit itu karena kemasukan setan,sehingga org sehat takut menjamah si sakit jangan sampai ia
pun kemasukan setan.
2. SEJARAH KEP.ZAMAN PERTENGAHAN (476 M 1500 M)
a. Pengaruh Perang Salib terhadap Perawatan.
Akibat peperangan menyebabkan banyak kesulitan yang dialami,seperti :
kelaparan,bermacam-macam penyakit dan luka akibat pertempuran,maka didirikan RS untuk t4
perawatan. Perawatan saat itu dilakukan oleh orde-orde agama dan para rohaniawan. Ada
beberapa organisasi yg terbentuk saat itu dan mendirikan RS,seperti di Yerusalem, di Palestina.
Tahun 1370 berdiri organisasi lazaris yg bertujuan untuk menolong dan merawat penderita
Lepre,RSnya disebut Lazaret,Pimpinannya adalah seorang bangsawan mantan penderita Lepra.
Organisasi ini bubar setelah Eropa dinyatakan bebas dari Lepra.
Perkembangan kep.yg terjadi adalah P3K yg berdasarkan kesosialan dan kewajiban
agama,orang-orangnya adalah :
1) Fransiscus dari italia
Jasa-jasanya : berbaur dg pasien Lepra yg hidupnya diasingkan,mendorong org lain masuk ke
dalam klp sosial, pengikutnya adalah clara,mendirikan organisasi yg pengikutnya berjanji
untuk hidup sengsara demi kepentingan org sakit. Setelah fransiscus wafat di usia 44 thn,maka
usahanya dilanjutkan oleh clara
2) Elizabeth dari Hongaria.
Jasa-jasanya merawat penderita kusta di rumah sendiri, mendirikan RS,antara lain :
a) RS. Santa Ana untuk umum
b) RS. Reinhart untuk penderita Kusta yg tdk bisa sembuh
b. RS. YG Penting Pada Zaman Pertengahan
1) Hotel Dieu di Lion
Didirikan oleh Clovis dan merupakan RS lengkap dan terbesar di Prancis,berkapasitas
500 penderita dg 100 tempat tidur,memiliki bangsal isolasi dan susunan organisasi RS yg
lengkap
2) Hotel Dieu diParis
Bekerja berdasarkan kesosialan
3) RS. Bartholomeus di London
Berdiri tahun 1123,mula-mula hanya merawat org miskin, kemudian untuk umum yg
dilakukan oleh anggota perawatan umum dan disinilah Florence Nightingale memulai kariernya
memperbaiki perawatan.
c. Pengobatan Zaman Pertengahan
Mengalami kemunduran disebabkan pekerjaan ketabiban dilakukan secara paksa,hanya
mementingkan kehidupan rohani dan keadaan jasmani diabaikan. Ajaran Hipocrates dijadikan
dasar kebidanan dan selama berabad-abad pekerjaan melahirkan dianggap kotor,ditolong oleh
dukun beranak. Pada abad ke-16 di Belanda dan jerman terdapat RS. Bersalin yg ditolong oleh
dokter.
d. Perkembangan Uniform(Pakaian Seragam)Perawat

Seragam perawat sekarang berasal dari kebiasaan orde agama di zaman pertengahan
3. PERKEMBANGAN PERAWATAN ZAMAN BARU(1500-1800M)
a. Zaman Renaisance
Renaisance yg berarti lahir kembali,dimana terjadi perubahan-perubahan yg luar biasa
karena adanya :
1)
Penjajahan(eksplorasi)
Adanya penjajahan maka didapatkan negeri-negeri baru oleh penjelajah-penjelajah yg
terkenal spt.Colombus
2) Kemajuan Kesusasteraan(kemajuan literatur)
Oleh William dan Thomas More dalam bukunya Utopia yg menguraikan ttg RS.
3) Kemajuan Ilmu Ketabiban
Munculnya org-org yg menyelidiki Ilmu ajaran Hipocrates ini,sehingga memiliki pandangan
luas ttg ilmu pengobatan dan ketabiban ,seperti :
# Soranus : ahli dalam abstetri,gynaecologie dan pediatri
# Andreas Vesalius : pengarang buku anatomi
# Ambroise Pare(Tukang cukur) : ahli bedah
# Galen (bangsa Roma) :ahli bedah dan ramuan obat-obatan
# Paracelsus(bangsa Jerman) : penggunaan mercuri u/Sipilis
#Gabrielle Faloppy :menemukan tuba faloppi
# Antonie Van Leeuwenhoek : penemu Mikroskop
b. Zaman Reformasi
Atau zaman pembaharuan,dipimpin oleh : Dr. Marthin Luther (Bangsa Jerman). Pergerakan
dimulai 31 Okt.1517 menyebabkan perpecahan dari Agaman kristen dan timbul agama Kristen
Protestan,akibatnya terjadi penghapusan organisasi keagamaan dimana reformasi ini
diterima,selanjutnya RS diambil alih oleh sipil sehingga perawatan mengalami kemunduran
karena keperawatan yg semula dikerjakan oleh orde-orde agama,kini digantikan oleh org-org
suruhan yg tidak mengerti ttg perawatan
1)
Di Inggris.
Pada akhir abad ke 18 banyak didirikan RS,al : London Hospital(1740),George
Hospital(1753). Hal ini bukan berarti suatu kemajuan,justru makin mundur karena perawatan
dianggap pekerjaan pelayan biasa yg mendapat
Bayaran dan dikerjakan oleh bekas org sakit,penjaga pintu dan org-org yg rendah
budinya,sehingga keburukan perawatan main memuncak. Keadaan di Inggris pd waktu itu
disebut Zaman Gelap dalam Perawatan.
2) Di Perancis.
Pada waktu itu raja Louis XII mengeluarkan peraturan agar semua RS diserahkan kepada sipil
dan Pimpinan dipegang oleh satu omiten atau panitia,maka perawatan semakin mengalami
kemunduran karena dikerjakan berdasarkan bayaran,dan memuncak saat Revolusi Perancis
meletus thn 1789.
3) Di Amerika Serikat
Thn 1808 berdiri perkumpulan wanita yg bergerak dalam bidang sosial di bawah Pimpinan
Mother Elizabeth
4) Di Portugal
Pada thn 1495 1550,berdiri perkumpulan laki-laki,bernama Brother of Mercy yg dipelopori
oleh : Juan de Dios yg bergerak dalam lapangan Perawatan dan mencapai hasil yg baik.
5) Di Spanyol

Di beberapa tempat didirikan RS untuk menyempurnakan perawatan,perawatan berjalan baik


dan teratur. Raja Phillips II mengadakan beberapa perbaikan,kisalnya RS harus mmpunyai dokter
yg cukup,setiap bangsal mempunyai peralatan yg lengkap dan cukup dan pusat perhatian kepada
pasien. RS di Spanyol merupakan RS terbaik mengenai perawatannya pada saat itu
6) Di Roma
Thn 1590 terjadi wabah, oleh Gamillus mendirikan satu perkumpulan yg terdiri dari laki-laki
yg melakukan perawatan di Rs.
4. PERKEMBANGAN PERAWATAN ZAMAN MODERN/BARU (1800 M SEKARANG)
Perkembangan perawatan saat itu dipeloporo oleh : Plorence Nightingale,yg dilahirkan di
Florence italia, Tgl. 12 mei 1820. Florence mulai mengemukakan ahsratnya untuk mempelajari
perawatan pd usia 26 thn. Pengalaman merawat neneknya sampai meninggal dijadikan
pengalamn dalam merawat org sakit. Ia berpendapat bahwa untuk menjalankan perawatan dgn
baik harus mempunyai ilmu dan keterampilan.
Thn 1850 ketika berusia 30 thn Florence dgn tegas mengatakan bahwa ia harus segera
memasuki bidang
Perawatan,dan pada thn 1851 berhasil mendapatkan praktek dalam bidang perawatan,ia lulus dg
hasil yg memuaskan. Pada tahun 1853 dia menduduki jabatan utama sebagai kepala pada suatu
institut.
Tahun 1854-1856, Florence Nightingale bermohon untuk menjadi tim perawatan guna
menolong korban yg jatuh dan luka akibat peperangan.
Perubahan-perubahan yg dilakukan oleh Florence,al :
# Mengadakan tempat cucian dan menggerakkan isteri-isteri tentara untuk mencuci sendiri
# Membuat 5 dapur untuk memasak makanan khusus atau diet bagi tentara yg sakit keras
# Tentara-tentara yg luka telah mendapat perawatan yg baik
# Melaporkan keadaan RS untuk diadakan perubahan
# Menurunkan angka kematian dari 42% menjadi 2% selama 6 bulan.
Florence mencoba membentuk suatu organisasi perawatan yg terdiri dari 38 org,yakni :

14 org perawat dari berbagai RS

8 org perawat dari Sister of Mercy

6 org perawat dari RS John

10 org perawat dari Roma katolik


Hambatan-hambatan yg dialami Florence,yakni :

Dokter John Hall mengkritik dan menuduh yg tdk benar pd Florence

Perawat-perawat pengikut John hall mengatakan Florence dan timnya tdk sabar dlm
kesulitan-kesulitan

Thn 1855 Florence jatuh sakit dan sangat lemah.


Thn 1856,Florence mempersiapkan untuk mendirikan sekolah perawat untuk meningkatkan mutu
perawatan. Selain itu, Florence juga mengadakan perbaikan bagi kesehatan rakyat,seperti di
India. Adapun usaha-usahanya adalah :

Mengadakan usaha kesehatan masyarakat

Memperbaiki tata cara perawatan di beberapa RS

Memperbaiki kesehatan rakyat India


Florence aktif bekerja sampai usia 80 thn dan lambat laun kemampuan pendengaran dan
penglihatan semakin berkurang sehingga ia selalu dikawal. Thn 1907,ia dianugerahi bintang
tertinggi di Inggris (bintang order of merit) sebagai tanda jasa. Florence meninggal, 13 Agust
1910 dgn meninggalkan nama harum di seluruh dunia,ia dimakamkan di Hampshire

B. SEJARAH KEPERAWATAN DI INDONESIA


Sejarah keperawatan di Indonesia dibagi dalam beberapa periode,yaitu : Zaman VOC,Zaman
penjajahan Belanda dan masa kemerdekaan atau masa pemerintahan negara kesatuan republik
Indonesia.
Alasan sejarah keperawatan dimulai pada zaman VOC karena bentuk-bentuk pelayanan
formal terhadap org sakit yg mirip dgn Perawatan nampaknya baru dimulai pada zaman VOC.
perawatan yg dilakukan berdasarkan mother instinct atau yg dilakukan oleh org-org pintar
dibarengi dgn kepercayaan atau agama,hingga kini masih kita lihat sisa-sisanya,khususnya di
daerah-daerah yg jauh dari informasi dan kemajuan teknologi bidang pelayanan kesehatan.
1. ZAMAN VOC (1602-1799)
RS. Baru disebut Pd zaman ini,sementara keperawatan belum disebut-sebut karena org sakit
yg dirawat cukup dilayani oleh penjaga org sakit.
Menurut catatan sebuah almanak Belanda abad 19 bahwa VOC telah mendirikan sebuah RS
pada thn. 1670 di daerah Glodok kota (suatu wilayah di DKI sekarang) dan di batavia.
RS ini memperoleh tenaga dokter yg berada dalam pengawasan dokter dari dinas tentara
Belanda dan tenaga perawat diambil dari laki-laki pribumi yg di didik sebagai pekerja magang
yg tugasnya membantu org sakit yg dirawat(penjaga org sakit). Saat itu belum menceriterakan
struktur RS , sistem penggajian dan sistem pengangkatan (reqruitment) tenaga keperawatan.
VOC dibubarkan pada thn 1799 dan digantikan
oleh pemerintahan HINDIA BELANDA.
2. ZAMAN PENJAJAHAN
a. Zaman Penjajahan bangsa Belanda I thn 1799-1811
Pada zaman ini didirikan RS baru,namun pelayanan kesehatan/keperawatan tidak banyak
perkembangan. Saat itu dikenal pelayanan RS untuk masyarakat umum dan pelayanan RS untuk
militer.
b. Zaman penjajahan bangsa Inggris,thn. 1811.
Ada beberapa kemajuan dalam bidang pelayanan kesehatan,misalnya dilakukannya
perbaikan kesmas, perbaikan perawatan jiwa,pemberian vaksin cacar dan perhatian pada rumah
tahanan.
c. Zaman Penjajahan Bangsa Belanda II,thn. 1811-1941
RS.StantMeband di batavia,tepatnya di Glodok didirikan thn. 1819 dan melaksanakan
pendidikan Perawat 1819
d. Zaman Penjajahan Jepang,thn. 1941 1945
Pemerintahan yg relatif pendek tidak banyak berbuat untuk kemajuan,bahkan
sebaliknya,segala obat dan bahan makanan yg ada diperuntukkan bagi kepentingan perang.
3. ZAMAN PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA
a. Periode Awal Kemerdekaan sampai thn 1952.
Segerah setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaanya,maka segera pula
menguasai seluruh kegiatan pemerintahan,termasuk kegiatan pelayanan di RS. Namun kondisi
RS yg demikian parah ketika itu akibat ulah penjajahan Jepang sehingga pelayanan tdk banyak
berubah.
Sampai dgn thn. 1951, jenis tenaga perawat yg ada,yakni :
1)
Perawat

Ada beberapa jenis perawat yg diklasifikasikan berdasarkan Ijazah yg diperoleh dari


pendidikan dan pelatihan tambahan :
a) Dasar pendidikan umum MULO + 3 thn pendidikan.
Lulusannya ada 2 jenis Ijazah,yakni Ijazah A adalah perawat umum dan Ijzah B adalah
perawat jiwa. Selain itu ada lagi dgn dasar pendidikan umum SR(SD) + 4 thn pendidikan
perawat,lulusannya divsebut Mantri Djuru Rawat,dgn 2 jenis Ijazah yaitu Ijazah A1 dan B1
b) Perawat yg diakui mempunyai pengalaman kebidanan
2) Bidan : Menerima murid dari MULO,Mantri Djurur Rawat Perempuan + pendidikan 3 thn
dan lulus dgn Ijazah C
3) Laboran : yakni tenaga teknis Laboratorium klinik.
Tenaga ini diperoleh dari pelatihan dan pendalaman ttg laboratorium klinik terhadap Mantri
Djuru Rawat laki-laki.
Untuk memenuhi tenaga perawat yg dirasakan masi kurang
Maka pada thn 1952 pemerintah membuka pendidikan Pembantu Perawat yg menerima
SR(SD) dan Pembantu Org Sakit(POS) dgn pengalaman kerja 5 thn,lama pendidikan 5 thn
b. Periode thn 1953-1983
Pada thn ini dibuka pendidikan perawat dgn dasar pendidikan SMP,lama pendidikan 3
thn,pelaksanaannya dibawah manajemen RS. Satu-satunya Sekolah perawat yg berdiri sendiri di
luar RS adalah sekolah perawat di Jln. Eyckman bandung
Dengan dibukanya pendidikan perawat di berbagai tempat,maka timbul kebutuhan guru
perawat. Untuk memenuhi kebutuhan guru perawat,maka pemerintah membuka pendidikan guru
perawat dan pendidikan guru bidan,muridnya adalah perawat-perawat senior,lama pendidikan 1
thn,tempatnya di Jln. Pajajaran bandung, selanjutnya dibuka Sekolah Guru Perawat Kesehatan
Masyarakat(SGPKM) di tempat yg sama.
Pada thn 1955,nama SGPKMndiubah menjadi Pendidikan Kesehatan
masyarakat(PKM),ketiganya berlangsung hingga thn 1975.
Pada thn 1966,SGP,SGBid dan PKM telah berstatus Akademi dibawah naungan Depkes.
Mahsiswanya status Tubel yg berasal dari seluruh indonesia
KEADAAN TENAGA KEPERAWATAN THN.1956
JENIS TENAGA
JUMLAH KEBUTUHAN
JUMLAH YANG ADA
Perawat(lulusan SPR)
5250
100
MJR(Mantri Juru Rawat)
20,000
5.000
POS(Pembantu Org sakit
10.000
52.000
PK(Perawat Kesehatan)
15.000
Juru Kesehatan
42.000
Pada thn. 1962 semakin dirasakan perlunya perawat yang lebih bermutu dan untuk itu
diperlukan pendidikan yg lebih tinggi. Ide ini diterima oleh pemerintah dan pada tgl. 10 Nov.
1962 lahirlah pendidikan keperawatan tingkat akademi yg hanya menerima lulusan SMA,yakni
Akper Depkes di Jln. Kimia No.17 dan milik yayasan Carolus di Jln.Salemba menyatu dgn RS
Carolus.
Baru pada tahun ajaran 1979/1980,lahir Akper Depkes Palembang,Akper Depkes
bandung,Akper Depkes Ujungpandang(di Banta-Bantaeng),bertahan hingga thn 1985, dan pada
thn 1986 baru menyusul beberapa Akper di kota lain dengan kepemilikan yg beragam,disamping
pendidikan SPR/SPK pun tetap berlangsung,meskipun telah dikeluarkan Sistem Kesehatan
nasional(SKN) thn.1982 bahwa pendidikan dasar umum tenaga kes.adalah SMA.

Pada thn. 1970 terdapat 64 jenis tenaga kes. Diluar dokter dan dokter gigi,24 diantaranya
adalah Kep.dan kebidanan.
Thn. 1982 dibentuk klp.Kep. Oleh PPNI (persatuan Perawatn Nasional Indonesia) yg
anggotanya : perawat senior baik dari instansi Pemerintah maupun swasta untuk memikirkan ttg
arah Kep dan bagaimana pendidikan kep. Dimasa depan. Disusunlah kesepakatan Klp. Yg di
sumberi dan dibimbing oleh : Prof.Dr.dr.H.Marifin Husin dan dilokakaryakan di Hotel Wisata
jakarta pd Bulan januari 1983, dihadiri oleh Unsur-unsur Pusdiknakes Depkes.Depdikbud,Sekjen
dan PPNI. Lokakarya ini melahirkan beberapa kesepakatan ttg Kep. Hasilnya, mulai th. 1983 ini
diakui bahwa kep. Adalah Profesi dan perawat adalah tenaga profesional dgn pendidikan tinggi
sebagai persyaratan utama.
Thn.1983 merupakan awal pembaharuan profesi Kep.di Indo.
Satu thn.kemudian (1984) kurikulum D.III Kep.disyahkan oleh Depdikbud dan merupakan
kurikulum pertama pendidikan tenaga Kep.maupun tenaga Kes.lainnya yg selama ini dikelola
oleh Depkes yg difatnya nasional.
c. Periode tahun 1983 Sekarang
Pada thn. 1985,kurikulum S1 Kep. Disyahkan dan lahirlah pendidikan Kep.tingkat sarjana
di UI,dan pada thn. Ajaran 1986/1987 merupakan program studi yg berada di FK UI. Thn-thn.
Berikutnya dibentuk lagi Klp. Spesialisasi, klp.Pascasarjana dan kelompok D.IV perawat
pendidik.
Banyak hal yg telah dilakukan,seperti menyusun standar kep. Thn.1995,Model kep.di
indonesia thn.1997.
Pada bulan september 1992,klp.kep.bekerjasama dgn.Pusdiknakes BKKBN melakukan
pengembangan kurikulum D.III kep.
Thn. 1993 1995, Klp. Dua satu/Klp.D.III Kep. Yg bekerjasama dgn BKKBN dan Depkes telah
melaksanakan pelatihan dan supervisi penerapan kurikulum D.III Kep di berbagai institusi di
seluruh Provinsi yg telah menyelenggarakan D.III Kep.
Pd bulan Feb.1996,Klp.Kep.mengadakan lokakarya nasional yg melibatkan
Pusdiknakes,institusi pedidikan,RS dan Puskesmas serta organisasi profesi,IBI,IDI di Hotel
Kemang jaksel. Dalam lokakarya ini direkomendasikan untuk mengingatkan kembali
kpd.pemerintah bahwa tenaga kep.adalah tenaga profesional sehingga pendidkannya harus
berada pd tingkat pendidikan tinggi,dan meminta kpd. Pusdiknakes untuk tidak menerima lagi
siswa SPK pada thn.ajaran 1996/1997
Pada thn.1997,Klp.Kep.kembali membentuk klp.kecil yg dinamakan Klp. D.IV,bertugas
menyusun kurikulum D.IV perawat pendidik. Pada thn.ajaran 1997/1998 telah dibuka D.IV
perawat pendidik di UGM,UNDIP,UNHAS dan USU. Recananya pendidikan ini hanya akan
dibuka satu atau dua thn.karena untuk mengejar kebutuhan tenaga pengajar pada D.III
Kep.namun akhirnya sampai thn.1999/2000 masih dibuka. Selanjutnya dibuka PSIK di beberapa
Universitas,termasuk di Unhas.
Pada thn. 1999,Program Pascasarjana mulai dibuka untuk jurusan manajemen Kep.
Selanjutnya Klp.Kep. Melakukan revisi kurikulum S1 Kep. Dan menyususn Kurikulum Ners
dan disyahkan penggunaannya pda thn.1998
C. PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KEPERAWATAN
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) :
Setelah mempelajari perkembangan pendidikan Kep. Mahasiswa diharapkan mampu
memahami kecenderungan dan arah perkembangan pendidikan kep. di Indonesia
Tujuan Pembelajaran KhususTPK) :

Setelah pembelajaran,mahasiswa diharapkan mapu :


1. Menjelaskan perkembangan pendidikan Kep. Di Indonesia
secara Historikal
2. Menjelaskan perkembangan pendidikan Ke.di indonesia
secara konseptual.
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KEP.DI INDONESIA
Perkembangan pendidikan Kep.di Indonesia diawali dgn. Adanya keinginan atau kegiatan yg
tidak terkoordinasi dalam upaya mewujudkan wadah pendidikan Kep.sebagai Akademik atau
institusi pendidikan,dan slanjutnya dikenal dgn nama Akademi Kep. Saat itu belum terdapat
perkumpulan yg mewadai para perawat di Indonesia secara Nasional,namun lambat laun terdapat
kelompok-kelompok perawat yg berupaya agar pelaksanaan perawat di Indonesia dilaksanakan
dgn baik.
Sejak januari 1983 pada lokakarya nasional ttg kep. Yg melibatkan seluruh komponen
keperawatan, dinyatakan Kep. Adalah suatu profesi. Sejak itu Kep. Dilakukan secara
terencana,khususnya pengembangan kep.pada jenjang pendidikan tinggi yg berorientasi pada
pelayanan Askep.
Kep.sebagai profesi memerlukan proses perubahan yg mendasar,yakni perubahan ttg
pandangan/keyakinan dari non profesional menjadi profesional. Selain itu perubahan pandangan
ttg pelaksanaan Askep yg bersifat prosedural menjadi asuhan yg lebih menekankan pada metode
ilmiah dan bersifat mandiri
Perkembangan Kep.sebagai profesi dapat ditinjau secara Historikal dan secara Konseptual.
Secara Historikal,yakni sesuai dgn perubahan waktu perkembangan yg dimulai thn. 19451962,periode thn. 1963-1983,thn. 1984-sekarang, sedangkan perubahan secara konseptual
dititikberatkan pada perkembangan kep. Ditinjau dari konsep-konsep yg mendasari Kep.sebagai
profesi.
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KEP.SECARA HISTORIKAL
Pada periode awal kemerdekaan (1945-1950) merupakan transisi pemerintahan Negara
Indonesia,blum ada tanda-tanda perkembangan. Penggunaan tenaga kep. Masih menggunakan
sistem pendidikan yg telah ada,yakni perawat lulusan pendidikan belanda(MULO + 3 thn
pendidikan),ada juga pendidikan perawat dgn dasar (SR + 4 thn pendidikan) danlulusannya
disebut Mantri Juru Rawat.
Thn. 1953 baru dibuka SPR(sekolah pengatur rawat) yg dianggap lulusannya lebih
berkualitas.n Thn.1955 dibuka Sekolah Djuru Kesehatan(SDK) dgn pendidikan dasar SR + 1 thn
,Sekolah Pengamat Kesehatan sebagai pengembangan dari SDK + 1 thn pendidikan.
Pengembangan Kep. Masih belum berubah,thn.1962 dibuka Akper dgn pendidikan dasar
umum SMA
Bertempat di RS Cipto mangunkusumo yg sekarang dikenal dg nama Akper Depkes di Jln.Kimia
No.17 Jakrat Pusat. Meskipun sudah ada pendidikan tinggi namun pola pengembangan
pendidikan kep.belum tampak,belum terlaksananya tri darma perguruan tinggi,mereka masih
berorientasi pada keterampilan tindakan dan belum dikenalnya konsep kurikulum Kep. ,pola
ketenagaan untuk pelayanan kep.belum jelas,bentuk kegiatan Kep.masih berorientasi pada
keterampilan prosedural yg lebih dikenal dgn perpanjangan dari pelayanan Medis.
Periode 1963-1983

Pada thn. 1972 tepatnya tg. 17 April,lahirlah organisasi profesi dgn nama persatuan
Perawat nasional Indonesia (PPNI) di jakarta
Thn. 1983 PPNI terlibat penuh dalam pembenahan pendidikan kep.melaluikerjasama dgn
Depkes dan organisasi lainnya dan saat itu pula telah dilaksanakan lokakarya kep dan disepakati
bersama bahwa kep sebagai profesi.
Periode 1984-Sekarang.
Sejak thn 1985 telah dibuka pendidikan S1 Kep.dgn nama Program Studi Ilmu Kep.di FK
UI. Keberadaan tenaga kep.diakui sebagai profesi dalam UU No.23 ttg kes. Thn.1992 dan PP
N0.32 thn.1996. Thn.1996 dibuka PSIK di Universitas Padjajaran bandung,saat itu pula konsep
model praktik kep.diserahkan PPNI. Thn.1997,PSIK UI berubah satusnya menjadi Fakultas
Ilmu Kep. Thn. 1998,kurikulum pendidikan Ners disyahkan dan digunakan. Thn.2000 telah
dimulainya atau diterimanya pelayanan kep. Atau asuhan profesional yg mandiri.
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KEP. SECARA KONSEPTUAL
Perkembangan kep. Secara konseptual telah terjadi,yakni pemahaman kep.sebagai
vokasional(tenaga trampil) menjadi kep sebagai profesi dan dari pelayanan kep bagian dari
pelayanan medis bergeser menjadi praktik kep. Profesional mandiri serta perkembangan
pendidikan kep dari dasar menengah menjadi pendidikan tinggi kep.
Perubahan pemahaman perawatan sebagai profesi didasarkan atas ciri profesi kep,al :
Pertama : mempunyai tubuh pengetahuan yg berbatas tegas pada ilmu kep,meliputi ilmu kep
dasar,ilmu kep klinik dan ilmu kep. Komunitas. Ilmu kep dalam pengembangannya bertumpu
pada ilmu alam dasar,ilmu perilaku dan ilmu kesehatan yg dalam aplikasinya menggunakan
pendekatan metode pemecahan masalah secara ilmiah
Kedua : pendidikan berbasis keahlian pada jenjang pendidikan tinggi yg bertumpu pada Tri
Darma Perguruan Tinggi,yaitu Pendidikan,penelitian dan Pengabdian pada masyarakat
Ketiga : Memberi pelayanan kepada masyarakat melalui praktik keprofesian,pengembangan
Sistem Kesehatan Nasional kepada seluruh lapisan masyarakat,pelayanan Asuhan Kep.bersifat
Humanistik,meliputi bio-psiko-sosial-spiritual yg berpedoman pada standar profesi.
Ke empat : Terdapatnya organisasi profesi,merumuskan standar profesi,mengidentifikasi jenis
ketenagaan dan pembinaan pola pemanfaatan lulusan
Kelima : Pemberlakuan kode etik kep.dalam melaksanakan praktik kep
Ke enam : Bersifat altruistik,yakni mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan
pribadi/gol.
https://blueimoezzfaidah.wordpress.com/2013/10/23/sejarah-keperawatan/

SEJARAH KEPERAWATAN DUNIA DAN DI INDONESIA

SEJARAH KEPERAWATAN DUNIA

Sejarah keperawatan di dunia diawali pada zaman purbakala


(Primitive Culture) sampai pada munculnya Florence Nightingale
sebagai pelopor keperawatan yang berasal dari Inggris.

Perkembangan keperwatan sangat dipengaruhi oleh


perkembangan struktur dan kemajuan peradaban manusia.
Perkembangan keperawatan diawali pada :
1. Zaman Purbakala (Primitive Culture)
Manusia diciptakan memiliki naluri untuk merawat diri sendiri
(tercermin pada seorang ibu). Harapan pada awal perkembangan
keperawatan adalah perawat harus memiliki naluri keibuan
(Mother Instinc). Dari masa Mother Instic kemudian bergeser ke
zaman dimana orang masih percaya pada sesuatu tentang
adanya kekuatan mistic yang dapat mempengaruhi kehidupan
manusia. Kepercayaan ini dikenal dengan nama Animisme.
Mereka meyakini bahwa sakitnya seseorang disebabkan karena
kekuatan alam/pengaruh gaib seperti batu-batu, pohon-pohon
besar dan gunung-gunung tinggi.
Kemudian dilanjutkan dengan kepercayaan pada dewa-dewa
dimana pada masa itu mereka menganggap bahwa penyakit
disebabkan karena kemarahan dewa, sehingga kuil-kuil didirikan
sebagai tempat pemujaan dan orang yang sakit meminta
kesembuhan di kuil tersebut. Setelah itu perkembangan
keperawatan terus berubah dengan adanya Diakones &
Philantrop, yaitu suatu kelompok wanita tua dan janda yang

membantu pendeta dalam merawat orang sakit, sejak itu mulai


berkembanglah ilmu keperawatan.
2. Zaman Keagamaan
Perkembangan keperawatan mulai bergeser kearah spiritual
dimana seseorang yang sakit dapat disebabkan karena adanya
dosa/kutukan Tuhan. Pusat perawatan adalah tempat-tempat
ibadah sehingga pada waktu itu pemimpin agama disebut
sebagai tabib yang mengobati pasien. Perawat dianggap sebagai
budak dan yang hanya membantu dan bekerja atas perintah
pemimpin agama.
3. Zaman Masehi
Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani,
dimana pada saat itu banyak terbentuk Diakones yaitu suatu
organisasi wanita yang bertujuan untuk mengunjungiorang sakit
sedangkan laki-laki diberi tugas dalam memberikan perawatan
untuk mengubur bagi yang meninggal.
Pada zaman pemerintahan Lord-Constantine, ia mendirikan
Xenodhoecim atau hospes yaitu tempat penampungan orangorang sakit yang membutuhkan pertolongan. Pada zaman ini
berdirilah Rumah Sakit di Roma yaitu Monastic Hospital.
4. Pertengahan abad VI Masehi
Pada abad ini keperawatan berkembang di Asia Barat Daya yaitu
Timur Tengah, seiring dengan perkembangan agama Islam.
Pengaruh agama Islam terhadap perkembangan keperawatan
tidak lepas dari keberhasilan Nabi Muhammad SAW menyebarkan
agama Islam.
Abad VII Masehi, di Jazirah Arab berkembang pesat ilmu
pengetahuan seperti Ilmu Pasti, Kimia, Hygiene dan obat-obatan.
Pada masa ini mulai muncul prinsip-prinsip dasar keperawatan
kesehatan seperti pentingnya kebersihan diri, kebersihan
makanan dan lingkungan. Tokoh keperawatan yang terkenal dari
Arab adalah Rufaidah.
5. Permulaan abad XVI
Pada masa ini, struktur dan orientasi masyarakat berubah dari
agama menjadi kekuasaan, yaitu perang, eksplorasi kekayaan

dan semangat kolonial. Gereja dan tempat-tempat ibadah ditutup,


padahal tempat ini digunakan oleh orde-orde agama untuk
merawat orang sakit. Dengan adanya perubahan ini, sebagai
dampak negatifnya bagi keperawatan adalah berkurangnya
tenaga perawat. Untuk memenuhi kurangnya perawat, bekas
wanita tuna susila yang sudah bertobat bekerja sebagai perawat.
Dampak positif pada masa ini, dengan adanya perang salib, untuk
menolong korban perang dibutuhkan banyak tenaga sukarela
sebagai perawat, mereka terdiri dari orde-orde agama, wanitawanita yang mengikuti suami berperang dan tentara (pria) yang
bertugas rangkap sebagai perawat.
Pengaruh perang salib terhadap keperawatan :
a. Mulai dikenal konsep P3K
b. Perawat mulai dibutuhkan dalam ketentaraan sehingga timbul
peluang kerja bagi perawat dibidang sosial.
Ada 3 Rumah Sakit yang berperan besar pada masa itu terhadap
perkembangan keperawatan :
1. Hotel Dieu di Lion
Awalnya pekerjaan perawat dilakukan oleh bekas WTS yang telah
bertobat. Selanjutnya pekerjaan perawat digantikan oleh perawat
terdidik melalui pendidikan keperawatan di RS ini.
2. Hotel Dieu di Paris
Pekerjaan perawat dilakukan oleh orde agama. Sesudah Revolusi
Perancis, orde agama dihapuskan dan pekerjaan perawat
dilakukan oleh orang-orang bebas. Pelopor perawat di RS ini
adalah Genevieve Bouquet.
3. ST. Thomas Hospital (1123 M)
Pelopor perawat di RS ini adalah Florence Nightingale (1820).
Pada masa ini perawat mulai dipercaya banyak orang. Pada saat
perang Crimean War, Florence ditunjuk oleh negara Inggris untuk
menata asuhan keperawatan di RS Militer di Turki. Hal tersebut
memberi peluang bagi Florence untuk meraih prestasi dan
sekaligus meningkatkan status perawat. Kemudian Florence
dijuluki dengan nama The Lady of the Lamp.
6. Perkembangan keperawatan di Inggris
Florence kembali ke Inggris setelah perang Crimean. Pada tahun
1840 Inggris mengalami perubahan besar dimana sekolah-

sekolah perawat mulai bermunculan dan Florence membuka


sekolah perawat modern. Konsep pendidikan Florence ini
mempengaruhi pendidikan keperawatan di dunia.
Kontribusi Florence bagi perkembangan keperawatan a. l :
a. Nutrisi merupakan bagian terpenting dari asuhan keperawatan.
b. Okupasi dan rekreasi merupakan terapi bagi orang sakit
c. Manajemen RS
d. Mengembangkan pendidikan keperawatan
e. Perawatan berdiri sendiri berbeda dengan profesi kedokteran
f. Pendidikan berlanjut bagi perawat.

SEJARAH KEPERAWATAN DI INDONESIA


Sejarah dan perkembangan keperawatan di Indonesia dimulai
pada masa penjajahan Belanda sampai pada masa kemerdekaan.
1. Masa Penjajahan Belanda
Perkembangam keperawatan di Indonesia dipengaruhi oleh
kondisi sosial ekonomi yaitu pada saat penjajahan kolonial
Belanda, Inggris dan Jepang. Pada masa pemerintahan kolonial
Belanda, perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut
Velpeger dengan dibantu Zieken Oppaser sebagai penjaga orang
sakit.
Tahun 1799 didirikan rumah sakit Binen Hospital di Jakarta untuk
memelihara kesehatan staf dan tentara Belanda. Usaha
pemerintah kolonial Belanda pada masa ini adalah membentuk
Dinas Kesehatan Tentara dan Dinas Kesehatan Rakyat. Daendels
mendirikan rumah sakit di Jakarta, Surabaya dan Semarang,
tetapi tidak diikuti perkembangan profesi keperawatan, karena
tujuannya hanya untuk kepentingan tentara Belanda.
2. Masa Penjajahan Inggris (1812 1816)
Gurbernur Jenderal Inggris ketika VOC berkuasa yaitu Raffles
sangat memperhatikan kesehatan rakyat. Berangkat dari
semboyannya yaitu kesehatan adalah milik manusia, ia
melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki derajat kesehatan
penduduk pribumi antara lain :
- pencacaran umum
- cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa
- kesehatan para tahanan

Setelah pemerintahan kolonial kembali ke tangan Belanda,


kesehatan penduduk lebih maju. Pada tahun 1819 didirikan RS.
Stadverband di Glodok Jakarta dan pada tahun 1919 dipindahkan
ke Salemba yaitu RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Tahun 1816
1942 berdiri rumah sakit rumah sakit hampir bersamaan yaitu
RS. PGI Cikini Jakarta, RS. ST Carollus Jakarta, RS. ST. Boromeus di
Bandung, RS Elizabeth di Semarang. Bersamaan dengan itu
berdiri pula sekolah-sekolah perawat.
3. Zaman Penjajahan Jepang (1942 1945)
Pada masa ini perkembangan keperawatan mengalami
kemunduran, dan dunia keperawatan di Indonesia mengalami
zaman kegelapan. Tugas keperawatan dilakukan oleh orang-orang
tidak terdidik, pimpinan rumah sakit diambil alih oleh Jepang,
akhirnya terjadi kekurangan obat sehingga timbul wabah.
4. Zaman Kemerdekaan
Tahun 1949 mulai adanya pembangunan dibidang kesehatan
yaitu rumah sakit dan balai pengobatan. Tahun 1952 didirikan
Sekolah Guru Perawat dan sekolah perawat setimgkat SMP.
Pendidikan keperawatan profesional mulai didirikan tahun 1962
yaitu Akper milik Departemen Kesehatan di Jakarta untuk
menghasilkan perawat profesional pemula. Pendirian Fakultas
Ilmu Keperawatan (FIK) mulai bermunculan, tahun 1985 didirikan
PSIK ( Program Studi Ilmu Keperawatan ) yang merupakan
momentum kebangkitan keperawatan di Indonesia. Tahun 1995
PSIK FK UI berubah status menjadi FIK UI. Kemudian muncul PSIKPSIK baru seperti di Undip, UGM, UNHAS dll.

SEJARAH TENTANG PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI INDONESIA


Perawatan sudah dilaksanakan sejak adanya manusia dan yang
jadi sasarannya adalah manusia dari sejak lahir sampai dengan
datangnya kematian.
Di Indonesia pekerjaan perawat dikerjakan berdasarkan naluri
perasaan keibuan untuk merawat anak-anaknya (Mother Instinct).
Sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia telah banyak di
pengaruhi oleh penjajah diantaranya Jepang, Belanda, dan
Inggris. Dalam perkembangan di Indonesia di bagi menjadi
beberapa bagian diantaranya:
Zaman Kuno
Seperti juga di Negara-negara lainnya keperawatan diserahkan
kepada perempuan yang merawat keluarganya Penyakit dianggap
perbuatan setan yaitu dukun, cara pengobatan dengan
menggunakan daun-daunan
Zaman penjajahan Belanda
Tahun 1596 Cornelis De Houtman adalah orang Belanda pertama
yang datang ke Indonesia pada zaman penjajahan.
Zaman VOC, (1602 1799)
Orang-orang Belanda datang ke Indonesia pertama kali dengan
maksud untuk berdagang. Dalam usaha perdagangannya itu di
bentuklah VOC. Sehubungan dengan adanya staf dan tentara
maka dua usaha kesehatan. Untuk itu didirikanlah rumah sakit
yang pertama yang bernama " Binnen Hospital " didirikan pada
tahun 1641 bertempat di Batavia ( sekarang Jakarta) Tenaga
perawatannya diambil dari penduduk pribumi ( Bumi Putera )
yang diberi nama Zieken oppaser ( penjaga orang sakit) Rumah
sakit ini dibawah pengawasan dokter militer.
Pada tahun 1724-1744) di luar kota didirikan rumah sakit yang
kedua yang diberi nama : Buiten Hospital mengantikan Binnen
Hospital yang di tutup pada tahun1808. Karena VOC dibubarkan
1799 maka oleh pemerintahan Belanda menyerahkan kepada
pemerintah Indonesia yang kemuudian membentuk Organisasi

Negara " Hindia Belanda". Pada tahun zaman penjajahan belanda


I ( 1799-1811 ) tidak ada usaha kesehatan yang boleh dikatakan
menonjol pada umumnya merupakan usaha lanjutan dari apa
yang telah ada. Pengaruh kententaraan pada keperawatan mulai
ada usaha-usaha dibidang kesehatan yang antara lain
MGD ( Militaire Gezondsheids Dienst ) - dinas kesehatan tentara
BGD (Burgerlije Gezon Dienst ) dinas kesehatan rakyat,
Pada waktu pemerintahan Daendels yang terkenal dengan
pembuatan jalan Merak Banyuwangi, perlu lebih meningkatkan
kesehatan tentaranya. Dibuatlah beberapa Rumah sakit
Garnizoen, yaitu di Semarang dan Surabaya. Pelayanannya hanya
memperhatikan dinas kesehatan tentara saja.
Zaman Penjajahan Inggris Tahun 1811-1816
Gubernur Jenderal Raffles sangat memperhatikan kesehatan
rakyat. Usaha-usaha di bidang kesehatan tersebut dinyatakan
dalam kata-katanya "kesehatan adalah milik manusia". Usahausahanya:

Mengadakan vaksinasi umum

Memperbaiki perawatan orang sakit gila (jiwa)

Memperbaiki perawatan dari orang-orang tahanan.

Zaman Penjajahan Belanda II (1816-1942)


Setelah pemerintahan diserahkan kembali pada Belanda, maka
usaha-usaha kesehatan nampak maju. Prof. Dr. Reinwardt
menyusun undang-undang kesehatan, diantaranya tentang
praktek dokter, kebidanan, pengobatan dan lain-lain untuk
wilayah sekitar Batavia pada 1819 oleh Residen V Pabst didirikan
rumah sakit untuk umum di Jakarta, diantara rumah sakit
Stadsverban di Glodok. Rumah sakit ini mempunyai perlengkapan
yang sederhana. Pada tahun 1919 rumah sakit Stadsverban
menjadi CBZ (Central Burgerlijke Ziekeninrichting) yangkemudian
dipindahkan di Salemba.
Dr. W. de bosch yang sangat menaruh perhatian terhadap

kesehatan mendirikan sekolah dokter jawa (1852), yang


kemudian berkembang menjadi STOVIA (1898) dan akhirnya GHS
(1927). Ia juga mengadakan persiapan pendidikan kebidanan
pada tahun 1852. Tahun 1875 pendidikan kebidanan ini ditutup
kembali.Rumah-rumah sakit partikelir(swasta) diadakan oleh
Zending.
Muhammadiyah, bala keselamatan. Salah satu yang terkenal
adalah rumah sakit di Gang Paal yang sekarang menjadi Rumah
Sakit Cikini, didirikan pada tahun 1879. rumah skit yang lain ialah:
RS St Carolus di Jakarta, RS St Borromeus di Bandung dan RS
Elizabeth di Semarang. Pendidikan perawatan telah ada yang
dimulai di RS cikini pada tahun 1900. Pendidikan juru rawat
dimulai pada tahun 1906 di RS Glodok pad tahun 1912.
Zaman Penjajahan Jepang (1942-1945)
Pada zaman penjajahan jepang keperawatan di Indonesia boleh
dikatakan mundur. Pimpinan rumah sakit yang tadinya adalah
orang-orang belanda di ambil alih orang-orang jepang dan
sebagian oleh bangsa Indonesia. Obat-obatan sangat kurang,oleh
karenanya wabah penyakit dimana-mana. Bahan-bahan balutan
sangat kurang,sampai dipergunakannya daun pisang dan pelapah
pisang.
Zaman Kemerdekaan (1945-1961)
Keadaan rumah sakit dan perawatan mengalami kekurangankekurangan terutama obat-obatan. Semwnjak tahun 1949
pemerintahan mulai membangun dan menyusun kenbali
perbaikan-perbaikan di lapangankesehatan.
Tahun 1962 - sekarang
Perawatan mulai berkenbang dengan pesat,dengan didirikannya
pendidikan akademi keperawatan (AKPER) dan pada tahun 1962
dan Program Studi Ilmu keperawatan (PSIK) Fakultas Kedokteran
Universitas Indonsia di Jakarta (1985), yang membawa dampak
positif terhadap pelayanan perawatan. Pendekatan perawatan
menggunakan proses perawatan yang berdasarkan pada
kebutuhan manusia seutuhnya.

Perawatan Penyakit jiwa di Indonesia.


Perawatan penyakit jiwa di Indonesia tidak sama. Ada yang
dirawat dengan lemah lembut, ada juga yang secara kasar. Ini
tergantung dari kemajuan rakyat di tiap daerah. Perawatan tidak
dikerjaan di rumah sakit tetapi di luar rumah sakit, disebabkan
belum ada keinsyafan dan pengertain rakyat tentang penyakit
jiwa. Baru pada tahun 1800 para penderita penyakit jiwa
dikumpulkan di bangsal-bangsal tetapi perawatannya bersifat
penjagaan saja.
Rumah-rumah sakit jiwa baru didirikan pada tahun 1875 di
Cilendek,Bogor yang merupakan rumah sakit jiwa yang pertama
di Indonesia dengan kapasitas 400. Rumah sakit jiwa yang kedua
ialah rumah sakit jiwa di Lawang didirikan pada tahun 1894 yang
sekarang terdiri dari sumber porong,Pasuruan,Sumpyuh,sehingga
merupakan rumah sakit jiwa yang terbesar di Asia Tenggara
dengan kapasitas 3300. Rumah sakit jiwa ke 3 ialah yang berada
di magelang,didirikan pada tahun 1923 dengan kapasitas
1400.Yang lainnya didirikan di Grogol, Jakarta.Padang, Palembang,
Banjarmasing, Menado, yang masing-masing dngan kapasitas
1.k.60 Perawatan dikerjakan oleh juru rawat-juru rawat dan
penjaga orang sakit dibawah pengawasan perawat jiwa bangsa
Indonesia.
Pendidikan perawat jiwa baru dibuka pada bulan September 1940
di Cilendek,Bogor. Pendidikan ini berupa "Kursus".Pada mulanya
yang diterima hanya orang-orang Belanda dan Indo Belanda;pada
tahun 1951 dibuka kursus untuk perawat-perawat bangsa
Indonesia.Yang mengikuti banyak yang berasal dari luar
Jawa,misalnya : Sumatra,Kalimantan da sebagainya.
Saat ini perawatan penyakit jiwa dikerjakan secara modern dan
tidak lagi ditempatkan dalam kamar tertutup,akan tetapi
dibangsal-bangsal bebas.Mereka mendapat kebebasan,dihibur
dan dapat bergaul dengan sopan sehingga akhirnya insyaf dan
sadar.
Pengobatan dengan jalan diberi shock atau dikagetkan.Pada
Zaman pertengahan dengan cara ditakut-takuti atau dijatuhkan

kedalam sumur.Juga dipergunakan Hydro-therapie dengan


menggunakan air panas atau air dingin. Pengobatan semacam ini
hingga sekarang masih dilakukan.
Pada zaman modern sekarang pengobatan dilakukan dengan
menggunakan obat-obat tidur,dihibur dengan
musik,olahraga,berdansa dan lain-lain.Shock therapie masih
dilakukan terutama dengan aliran listrik (ECT).Therapie kerja
masih tetap dilaksanakan
Perkembangan keperawatan di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi
social dan ekonomi yaitu penjajahan pemerintahan colonial
Belanda, Inggris dan Jepang serta situasi pemerintahan Indonesia
setelah Indonesia merdeka Dibedakan atas:
Masa sebelum kemerdekaan
Masa penjajahan belanda I Pada masa ini perawat berasal dari
penduduk pribumi yang disebut VELPLEGEK dengan sebutan
zieken oppaser sebagai penjaga rumah sakit. usaha
pemerintahan Belanda dibidang kesehatan adalah :

Mendirikan rumah sakit I Binnen Hospital di Jakarta pada


tahun 1799

Mendirikan rumah sakit II Butten Hospital

Membentuk dinas kesehatan tentara (military gezond herds


dients)

Membentu Dinas Kesehatan Rakyat (Burgerlijke gezandherds


dienst)

Zaman Penjajahan Inggris


Gubernur jendral Rafles sangat memperhatikan rakyat
semboyan :Kesehatan adalah milik manusia. Usaha-usahanya
dibidang kesehatan :

Pencacaran secara umum

Membenahi cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa

Memperhatikan kesehatan pada para tawanan

Zaman Penjajahan Jepang


Menyebabkan perkembangan keperawatan mengalami
kemunduran yang juga merupakan zaman kegelapan dunia
keperawatan di Indonesia. Kemunduran-kemunduran ini terlihat
pada

pekerjaan perawat dikerjakan oleh orang-orang yang tidak


terdidik,

Pimpinan RS diambil alih oleh orang-orang jepang,

Obat-obatan sangat kurang

Wabah penyakit terjadi dimana-mana

http://dekyuni.blogspot.co.id/2014/10/sejarah-keperawatan-dunia-dan-di.html

Log In

Sign Up

SEJARAH KEPERAWATAN DUNIA DAN INDONESIA SEJARAH


KEPERAWATAN DUNIA DAN INDONESIA

Uploaded by

Ika A. Pratiwi

Trending
top 0.5%

Views
1,138

Download

SEJARAH
KEPERAWATA
N DUNIA

DAN
INDONESIA
SEJARAH
KEPERAWATAN
DUNIA DAN
INDONESIA

Mempelajari
sejarah
keperawatan
akan
memberikan
kebanggaan

tersendiri,
karena bisa
mengingatkan
kita pada
perawat di
masa lalu
yang telah

bekerja keras,
hingga
akhirnya kita
bisa
merasakan
hasilnya
seperti

sekarang ini.
Sejarah
keperawatan
akan
membuka
mata kita
tentang

bagaimana
perkembanga
n
keperawatan,
bagaimana
tantangan
yang dihadapi

dan apa yang


akan dicapai
oleh
keperawatan
di masa
datang.
Mengetahui

masa lalu dan


memahami
keperawatan
terdahulu
akan
memberzikan
suatu

kesempatan
untuk
menggunakan
pengalaman
dan pelajaran
yang dapat
digunakan di

masa kini dan


masa depan.
Lahirnya
keperawatan
dapat
dikatakan

bersamaan
dengan
penciptaan
manusia, yaitu
penciptaan
Adam dan
Hawa.

Keperawatan
lahir sebagai
bentuk
keinginan
untuk
menjaga
seseorang

tetap sehat
dan
memberikan
rasa nyaman,
pelayanan dan
keamanan
bagi orang

yang sakit.
Walaupun
secara umum
tujuan
keperawatan
relatif sama
dari tahun ke

tahun, praktik
keperawatan
dipengaruhi
oleh
perubahan
kebutuhan
masyarakat,

sehingga
keperawatan
berkembang
secara
bertahap.
Keperawatan
yang kita

ketahui saat
ini tidak dapat
dipisahkan
dan sangat
dipengaruhi
oleh
perkembanga

n struktur dan
kemajuan
peradapan
manusia.
Kepercayaan
terhadap

animisme,
penyebaran
agama besar
di dunia serta
kondisi sosial
ekonomi
masyarakat,

seperti
terjadinya
perang,
renaissance
serta gerakan
revolusi Luther
turut

mewarnai
perkembanga
n keperawatan
di dunia. Pada
awal
sejarahnya,
keperawatan

dikenal
sebagai
bentuk
pelayanan
komunitas dan
pembentukan
nya berkaitan

erat dengan
dorongan
alami untuk
melayani dan
melindungi
keluarga
(Donahue,

1995). Umur
keperawatan
sama tuanya
dengan
kedokteran.
Sepanjang
sejarah,

profesi
keperawatan
dan
kedokteran
saling
bergantung
satu sama

lain. Selama
era
Hipokrates,
kedokteran
bekerja tanpa
perawat dan
selama abad

pertengahan,
keperawatan
bekerja tanpa
dukungan
medis
(Donahue,
1995;

Deloughery,
1995).
Menurut
sejarah, lakilaki dan
perempuan
telah

memegang
peran
perawat,
masuknya
perempuan
dalam
keperawatan

dimulai sekitar
300 M
(Shryock,
1959;
Donahue,
1995). Pada
abad keenam

jumlah lakilaki yang


memasuki
dunia
keperawatan
semakin
meningkat.

B.
KEPERAWATAN
ZAMAN PURBA

Menggambark
an
keperawatan
pada zaman
primitive
merupakan
hal yang sulit,

juga sulit
untuk
membedakan
peran dokter
dan perawat.
Pada masa itu,
perawatan

dan
penyembuhan
penyakit
diperoleh dari
penyebaran
dari mulut ke
mulut. Peran

wanita
tradisional
sebagai istri,
ibu, anak
perempuan
dan saudara
perempuan

selalu
mencakup
perawatan
dan
pengasuhan
anggota
keluarga yang

lainnya. Istilah
perawat (
nurse
) berasal dari
perawatan
yang diberikan
ibu kepada

bayinya yang
tidak berdaya.
Pada zaman
purba (
primitive
culture

), manusia
percaya
bahwa apa
yang ada di
bumi
mempunyai
kekuatan

mistik/spiritual
yang dapat
mempengaruh
i kehidupan
manusia.
Kepercayaan
ini disebut

animisme.
Mereka
meyakini
bahwa
sakitnya
seseorang
disebabkan

oleh kekuatan
alam atau
pengaruh
kekuatan gaib
seperti batubatu besar,
gunung-

gunung yang
tinggi, pohonpohon yang
besar, sungaisungai yang
besar, dll.
Pada saat itu

peran perawat
tidak
berkembang,
masyarakat
pada masa itu
lebih senang
pergi ke dukun

untuk
mengobatkan
anggota
keluarganya
yang sakit.
Masyarakat
menganggap

bahwa dukun
lebih mampu
mencari,
mengetahui
dan mengatasi
roh yang
masuk ke

tubuh orang
yang sakit.
Fenomena
animisme
terlihat pada
sejarah

Bangsa Mesir
dan Cina. Pada
masa itu
bangsa Mesir
menyembah
Dewa Isis,
Dewa yang

diyakini bisa
menyembuhka
n penyakit.
Masyarakat
Cina
menganggap
penyakit

disebabkan
oleh syetan
atau makhluk
halus dan
akan
bertambah
parah jika

orang lain
memegang
orang yang
sakit,
akibatnya
perawat tidak
diperkenankan

untuk
merawat
orang yang
sakit.
C.

ZAMAN
PERADAPAN
KUNO
Pada masa ini,
keyakinan
mengenai

penyebab
penyakit
masih mirip
dengan zaman
primitif, yaitu
didasarkan
pada takhayul

dan magis,
sehingga
penyembuhan
membutuhkan
penyembuhan
magis.
Pendeta atau

dokter
penyihir
menikmati
status dalam
masyarakat
kuno. Sejalan
dengan

perkembanga
n peradapan,
teori praktis
perawatan
medis yang
muncul
sebagai

penyebab
penyakit nonmedis mulai
terobservasi.
Catatan tertua
mengenai
praktik

penyembuhan
ada pada
lembaran
tanah liat
berusia 4000
tahun yang
dihubungkan

dengan
peradapan
Sumeria.
Lembaran ini
berisi tentang
resep obat,
tetapi tidak

dituliskan
untuk
mengatasi
penyakit apa.
Lontar Eber
merupakan

temuan
kebudayaan
Mesir. Lontar
ini tertanggal
sekitar tahun
1550 SM, dan
dipercayai

sebagai teks
medis tertua
di dunia.
Lontar ini
berisi uraian
tentang
banyak

penyakit yang
diketahui saat
ini dan
mengidentifik
asi gejala
spesifik. lontar
Eber juga

berisi 700 zat


yang
digunakan
untuk obatobatan
disertai cara
penyiapan dan

penggunaann
ya. Mumifikasi
atau
pembalseman
juga muncul
pada masa ini,
mumifikasi

berasal dari
keyakinan
bahwa ada
kehidupan
setelah
kematian.
Dibutuhkan

ilmu dan
pengetahuan
untuk
membuat
larutan yang
bisa
digunakan

untuk
mengawetkan
mayat. Hal ini
menunjukkan
bahwa pada
masa itu
sudah

mengenal ilmu
fisiologi,
anatomi dan
patofisiologi.
Bangsa Yahudi
kuno

menyumbang
kan
Mosaic Health
Code.
Kode ini
dianggap

sebagai
legislasi
sanitari
pertama dan
berisi catatan
pertama
mengenai

syarat
kesehatan
masyarakat.
Kode ini
mencakup
aspek
individu,

keluarga, dan
kesehatan
komunitas,
termasuk di
dalamnya
membedakan
antara yang

bersih dengan
tidak bersih.
Budaya Afrika
kuno, fungsi
pengasuhan
yang dimiliki

oleh perawat
termasuk
peran sebagai
bidan,
herbalis, ibu
susu, dan
pemberi

perawatan
untuk anak
dan lansia
(Dolan,
Fitzpatrick,
dan
Herrmann,

1983). Budaya
India kuno,
sudah
mengenal
adanya
perawat lakilaki yang

memenuhi
kriteria
sebagai
berikut:
a.

Pengetahuan
mengenai
cara
mempersiapka
n obat yang
akan diberikan

b.
Pintar
c.

Mampu
mencurahkan
kasih sayang
ke pasien
d.

Kemurnian
pikiran dan
tubuh
Adapun
perawat
wanita India

bertindak
sebagai bidan
dan merawat
anggota
keluarga yang
sakit. Peran
perawat

dalam budaya
Cina kurang
disebutkan,
namun peran
Cina kuno
lebih banyak
pada

penemuan
obat herbal,
pemakaian
akupunktur
sebagai
metode
pengobatan,

dan publikasi
Nei Ching (
canon of
medicine
), yang
merinci empat
langkah

pemeriksaan:
melihat,
mendengar,
bertanya dan
merasakan.

Sejarah
Yunani dan
Romawi kuno,
perawatan
orang sakit
lebih maju
dalam

mitologi dan
realitas. Dewa
mitos Yunani
yang dinggap
sebagai dewa
penyembuh
adalah

Asklepios,
istrinya
Epigone
adalah dewi
penenang,
Hygenia anak
perempuan

Asklepios
adalah dewi
kesehatan dan
diyakini
sebagai
perwujudan
perawat. Kuil

yang dibangun
untuk
menghormati
Asklepios
menjadi pusat
penyembuhan
, pendeta kuil

Asklepios
memberikan
penyembuhan
melalui
pengobatan
natural dan
supranatural

(Donahue,
1996).
Seorang
dokter Yunani
kuno,
Hipocrates,
mempercayai

bahwa
penyakit
memiliki
penyebab
alami.
Pernyataan
Hipocrates ini

sangat
bertentangan
dengan
pendapat
tabib pendeta
di kuil yang
mengatakan

bahwa
penyebab
penyakit
adalah magis
dan mistik.
Sedangkan
kontribusi

Romawi
terhadap
perawatan
kesehatan
adalah
sanitasi
umum,

pengeringan
rawa, dan
pembangunan
saluran air,
tempat
pemandian
umum dan

pribadi, sistem
drainase, dan
pemanasan
sentral.
D.

ZAMAN
KEAGAMAAN
Kemajuan
peradapan
manusia
dimulai ketika

manusia
mengenal
agama.
Penyebaran
agama sangat
mempengaruh
i

perkembanga
n peradaban
manusia
sehingga
berdampak
positif
terhadap

perkembanga
n
keperawatan.
Pada
permulaan
Masehi,
agama kristen

mulai
berkembang.
Agama kristen
cukup besar
mempengaruh
i profesi
keperawatan.

Salah satu
catatan di
awal sejarah
digambarkan
bahwa
keperawatan
merupakan

bentuk
perintah dari
Diakonia,
suatu
kelompok
kerja seperti
perawat

kesehatan
masyarakat
atau yang
mengunjungi
orang sakit.
Dalam awal
kehidupan

gereja,
Diakonia
dijalankan
oleh
perempuan
yang ditunjuk
oleh pimpinan

gereja. Peran
mereka adalah
mengunjungi
orang yang
sedang sakit.
Penunjukan
dilakukan

pada wanita
yang memiliki
status sosial
yang tinggi.
Pada masa ini,
keperawatan
mengalami

kemajuan
yang berarti
seiring dengan
kepesatan
perkembanga
n agama
kristen.

Kemajuan
terlihat jelas,
pada masa
pemerintahan
Lord
Constantine

, ia
mendirikan
xenodhoecim
atau hospes
dalam bahasa
latin yaitu
tempat

penampungan
orang yang
membutuhkan
pertolongan,
terutama bagi
orang-orang
sakit yang

memerlukan
pertolongan
dan
perawatan.
Kemajuan
profesi
keperawatan

pada masa ini


juga terlihat
jelas dengan
berdirinya
Rumah sakit
terkenal di

Roma yang
bernama
Monastic
Hospital
. Rumah Sakit
ini dilengkapi
dengan

fasilitas
perawatan
berupa
bangsal
perawatan,
bangsal untuk
orang cacat,

miskin dan
yatim piatu.
Sejak abad
pertengahan
institusi yang
bergerak
dalam bidang

sosial (1100 M
sampai 1200
M) mulai
bergerak
merawat
lansia, orang
sakit dan

orang miskin
(Deloughery,
1995).
Seperti di
Eropa, pada
pertengahan

abad VI
masehi,
keperawatan
juga
berkembang
di benua Asia.
Tepatnya di

Asia Barat
Daya yaitu
Timur Tengah
seiring dengan
perkembanga
n agama
Islam.

Pengaruh
agama Islam
terhadap
perkembanga
n keperawatan
tidak lepas
dari

keberhasilan
Nabi
Muhammad
SAW dalam
menyebarkan
agama Islam.
Kegiatan

pelayanan
keperawatan
berkualiatas
telah dimulai
sejak seorang
perawat
muslim

pertama yaitu
Siti Rufaidah
pada jaman
Nabi
Muhammad
S.A.W, yang
selalu

berusaha
memberikan
pelayanan
terbaiknya
bagi yang
membutuhkan
tanpa

membedakan
apakah
kliennya kaya
atau
miskin(Elly
Nurahmah,
2001).

Sementara
sejarah
perawat di
Eropa dan
Amerika
mengenal
Florence

Nightingale
sebagai
pelopor
keperawatan
modern,
Negara di
timur tengah

memberikan
status ini
kepada
Rufaidah,
seorang
perawat

muslim.
Talenta

Job Board

About

Press

Blog

People

Terms

Privacy

Copyright

We're Hiring!

Help Center

Find new research papers in:

Physics

Chemistry

Biology

Health Sciences

Ecology

Earth Sciences

Cognitive Science

Mathematics

Computer Science

Engineering

Academia 2015
http://www.academia.edu/8940309/SEJARAH_KEPERAWATAN_DUNIA_DAN_INDONESI
A_SEJARAH_KEPERAWATAN_DUNIA_DAN_INDONESIA

Job Board

About

Press

Blog

People

Terms

Privacy

Copyright

We're Hiring!

Help Center

Find new research papers in:

Physics

Chemistry

Biology

Health Sciences

Ecology

Earth Sciences

Cognitive Science

Mathematics

Computer Science

Engineering

Academia 2015

Anda mungkin juga menyukai