TINJAUAN PUSTAKA
A. Keperawatan
1. Pengertian Keperawatan
Keperawatan adalah diagnosis dan penanganan respon manusia terhadap
masalah kesehatan aktual maupun potensial. Dalam keperawatan moderen respon
manusia yang didefinisikan sebagai pengalaman dan respon orang terhadap sehat dan
sakit yang merupakan suatu fenomena perhatian perawat. Perawat atau nurse berasal
dari kata nutrix yang berarti merawat atau memelihara.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spriritual yang komprehensif, ditujukan pada
individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh
proses kehidupan manusia.
Keperawatan merupakan profesi, dimana kedepan perlu semakin tertib, menurut word
medical association yaitu semakin tertibnya pekerjaan profesi yang apabila semakin terus
dipertahankan pada gilirannya akan berperan besar dalam turut meningkatkan kulitas hidup
serta derajat kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
2. Perawat
irutiorut
Perawat adalah seseorang (seorang profesional) yang mempunyai kemampuan, tanggung
jawab dan kewenangan melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan pada berbagai
jenjang pelayanan keperawatan. Perawat adalah orang yang telah menyelesaikan
pendidikan professional keperawatan, dan diberi kewenangan untuk melaksanakan peran
serta fungsinya. Perawat profesional adalah perawat yang bertanggungjawab dan
berwenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan atau
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya sesuai
dengan kewenangannya.
1. Ikhlas
Ikhlas disini dalam artian sikap yang murni, semata-mata demi memperoleh ridhla
dan perkenan Allah dalam proses keperawatannya. Allah menerangkan dalam surat
Al-Bayyinah 98 : 5
Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) Agama yang lurus
Ikhlas disini dapat dilakukan dengan cara :
1. Selalu Menolong Dengan Segala Cara. Bersegeralah menolong seseorang dengan
segenap kemampuan, baik berupa harta, tenaga, waktu atau setidak-tidaknya
perhatian yang tulus hanya untuk mendengarkan keluh kesahnya.
2. Sumbangkan Ilmu Pengetahuan.
3. Hindari Penghinaan Terhadap Pasien Segala sesuatu yang bersifat merendahkan,
mengejek, menghina dalam bentuk apapun terhadap seseorang, baik tentang postur
tubuhnya, keadaan penyakitnya, kepribadiannya, keadaan sosial dan sebagainya.
Ramah dan santun seorang perawat yang patut kita hadirkan adalah :
Wajah Yang Selalu Ceria Entah kenapa wajah yang cerah ceria selalu tampak
menyenagkan, sebaliknya wajah yang cemberut, angkuh, musam, selalu saja terlihat
tidak menyenangkan.
3. Belas Kasih
Belas kasih dalam merawat pasioen, yakni sikap simpati terhadap penderitaan orang
lain sehingga menimbulkan kesungguhan untuk menollong.
Rasulullah SAW bersabda :
Belaskasihanilah penduduk kami, niscaya yang ada dilangit mengasihani kamu.
(HR Abu Dawud)
Belas kasihan seorang perawat sangatlah penting yang perlu kita hadirkan ialah :
Bersikaplah Sangat Sopan Dan Penuh Penghormatan.
Jika Rasulullah SAW berbincang dengan para sahabatnya, beliau selalu berusaha
menghormatinya sebagai perawat kita yang wajib mencontoh, berilah penghormatan
kepada pasien dengan cara perhatian, cara mengobatinya, mendengarkankeluhannya
dan sebaginya.
Dalam keperawatan ada sebutan bahwa kasih sayang dan belas kasihan seseorang
perawat seperti seorang ibu terhadap anaknya.
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu
sesungguhnya Allah besrta orang-orang yang sabar.
5. Bersikap Tenang
Bersikap tenang disini mempunyai arti tidak tergesa-gesa, teliti yakni seksama,
dengan hati-hati sekali, cermat dan rapi dalam merawat pasien.
Bila Engkau hendak melakukan suatu pekerjaan, hadapilah dengan tenang, hingga
Allah menjalankan kepada engkau jalan keluar.
1. Peran Pelaksana
Peran ini dikenal dengan istilah care giver. Peran perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan secara langsung atau tidak langsung kepada klien sebagai
individu keluarga dan masyarakat. Dalam melaksanakan peran ini perawat bertindak
sebagai comforter, protector, dan advokat, communicator, serta rehabilitator.
Sebagai comforter, perawat berusaha memberi kenyamanan dan rasa aman
pada klien. Islam mengajarkan bagaimana umat manusia dapat menolong terhadap
sesamanya, pertolongan itu diberikan secara tulus ikhlas dan holistic, sehingga kita
dapat merasakan apa yang klien kita rasakan. Ibarat orang mukmin saling mencintai
kasih mengasihi dan saling menyayangi adalah lukisan satu tubuh jika salah satu
angggota tubuhnya sakit maka seluruh tubuh akan merasa sakit. ( HR.Muttafaq
Alaih)
Peran sebagai protector lebih berfokus pada kemampuan perawat melindungi
dan menjamin agar hak dan kewajiban klien terlaksana dengan seimbang dalam
memperoleh pelayanan kesehatan. Misalnya, kewajiban perawat memenuhi hak klien
untuk menerima informasi dan penjelasan tentang tujuan dan manfaat serta efek
samping suatu terapi pengobatan atau tindakan keperawatan. Dalam islam kita tidak
boleh membuka aib saudara kita sendiri karena jika kita membukanya sama saja kita
memakan bangkai saudara kita yang mati sebagaimana dalam surah al-hujurat ayat
12:
Artinya: hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka,
sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah mencari-cari kesalah
orang lain dan jangan lah sebahagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah
salah seseorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Penerima lagi Maha Penyayang.
Peran sebagai communicator akan nampak bila perawat bertindak sebagai
mediator antara klien dengan anggota tim kesehatan lainnya. Peran ini berkaitan erat
dengan keberadaan perawat mendampingi klien sebagai pemberi asuhan keperawatan
selama 24 jam. Perawat dalam islam harus memberikan dukungan. Rehabilitator
berhubungan erat dengan tujuan pemberian askep yakni mengembalikan fungsi organ
atau bagian tubuh agar sembuh dan dapat berfungsi normal.
Artinya: Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala
yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang yang berbuat kebaikan.
Dan Q.S Al-Mujadilah ayat 11 :
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: Berlapang-
lapanglah dalam majlis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan.
Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagiamu dari duniawi dan berbuat baiklah
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah berbuat kerusakan
dibumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
C. Peran perawat dalam membimbing pasien dalam beribadah
Seperti telah difirmankan Allah dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah: 168, 172
:
Wahai sekalian manusia, makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat dibumi. Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa yang baik-baik
yang kami rezeki kepadamu (Q.S Al-Baqarah: 168,172).
Anjuran Islam untuk hidup bersih juga menunjukkan obsesi Islam untuk
mewujudkan kesehatan masyarakat, sebab kebersihan pangkal kesehatan, dan
kebersihan dipandang sebagai bagian dari iman. Itu sebabnya ajaran Islam sangat
melarang pola hidup yang mengabaikan kebersihan, seperti buang kotoran dan
sampah sembarangan, membuang sampah dan limbah di sungai atau sumur yang
airnya tidak mengalir dan sejenisnya. Islam sangat menekankan kesucian (al-
thaharah), yaitu kebersihan atau kesucian lahir dan batin. Dengan hidup bersih, maka
kesehatan akan semakin terjaga, sebab selain bersumber dari perut sendiri, penyakit
seringkali berasal dari lingkungan yang kotor.
Islam juga sangat menganjurkan kehati-hatian dalam bepergian dan
menjalankan pekerjaan, dengan selalu mengucapkan basmalah dan berdoa. Agama
sangat melarang perilaku nekad dan ugal-ugalan, seperti bekerja tanpa alat pengaman
atau ngebut di jalan raya yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Mengingat kompleksnya faktor pemicu penyakit dan kesakitan, maka profesi
perawat tidak bisa dihindari. Keperawatan sangat dibutuhkan, baik yang dilakukan
secara sederhana, tradisional sampai pada yang semi modern dan supermodern.
Keperawatan secara umum dapat dibagi dua, yaitu pelayanan kesehatan dan
pelayanan medis. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pelayanan kesehatan
diartikan sebagai pelayanan yang diterima seseorang dalam hubungannya dengan
pencegahan, diagnosis dan pengobatan suatu gangguan kesehatan tertentu (KBBI,
l990: 504).
Menurut mantan Rektor Universitas Al-Azhar, Syeikh Mahmoud Syaltout
(l973: l24), banyak sekali petunjuk Nabi Muhammad SAW yang jelas sekali
menuntut perlunya profesi keperawatan. Perintah untuk berobat, peringatan terhadap
penyakit menular, perintah mengasingkan diri terhadap penyakit menular, penjenisan
makanan-makanan sehat untuk tubuh, dll, menunjukkan bahwa baik secara tersurat
maupun tersirat Islam sangat menuntut hadirnya para perawat di tengah masyarakat
manusia. Sebab orang yang memiliki kompetensi di bidang pengobatan dan
perawatan kesehatan tidak lain adalah institusi beserta individu perawat yang
mengabdi di dalamnya.
Islam tidak membedakan apakah ia dokter, paramedis atau perawat, sepanjang
ia mengabdi di bidang pengobatan dan perawatan penyakit, maka ia merupakan orang
mulia. Bahkan dalam banyak kitab fikh dan hadits, selalu ada bab khusus yang
membahas tentang penyakit dan pengobatan (kitab al-maridh wa al-thib). Di dalam
Islamic Code of Medical Ethics diterangkan bahwa pengobatan dan keperawatan
merupakan profesi mulia. Allah menghormatinya melalui mukjizat Nabi Isa bin
Maryam dan Nabi Ibrahim yang pandai mengobati penyakit dan selalu menyebut
nama Allah sebagai penyembuh penyakitnya. Sama halnya dengan semua aspek ilmu
pengetahuan, ilmu kedokteran dan keperawatan adalah sebagian dari ilmu Allah,
karena Allah-lah yang mengajarkan kepada manausia apa yang tidak diketahuinya.