Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR TUGAS MANDIRI 2

MPK AGAMA ISLAM


SYARIAH ISLAM
Nama : Firyal Fairuztsana Nugraha

NPM : 1806194321

Fakultas : Farmasi

A. PENDAHULUAN
Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit, tetapi
juga meliputi seluruh aspek kebutuhan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial,
dan spiritual.
B. ISI
1. Anjuran Menjaga Kesehatan
Beberapa hal yang dilakukan Nabi saat sehat, seperti terdapat pada anjuran Nabi
kepada Ibnu Abbas : Rasulullah, ajarkan kepadaku suatu doa yang akan kubaca dalam
doaku. Nabi menjawab, mintalah kepada Allah ampunan dan kesehatan. Kemudian,
aku menghadap lagi pada kesempatan lain, saya bertanya : Ya Rasulullah, ajarkanlah
aku suatu doa yang akan kubaca. Rasulullah menjawab : Wahai Abbas, wahai Paman
Rasulullah, mintalah kepada Allah kesehatan di dunia dan akhirat. (HR Ahmad, al
Turmudzi, dan al Bazzar).
Upaya-upaya yang perlu dilakukan agar setiap orang tetap sehat antara lain dengan
mengkonsumi gizi yang cukup, memakan makanan halal (Al-Baqarah : 168), olahraga
cukup jiwa tenang, dan mejauhkan diri dari berbagai pengaruh yang dapat
menjadikannya terjangkit penyakit.

2. Nilai Sehat dalam Ajaran Islam


Konsep sehat rumusan WHO : sehat adalah suatu keadaan jasmaniah, rohaniah,
sosial yang baik, dan spiritual (bio-psiko-sosio-spiritual), tidak hanya tidak berpenyakit
atau cacat. Maka yang dinamakan sehat bila seseorang memiliki tubuh jasmani yang
tidak berpenyakit, mental yang baik, sosial yang baik, dan spiritul atau iman yang baik
dan benar.
3. Menjaga Kebersihan dan Kesehatan dalam Ajaran Islam
Dalam terminologi (peristilahan) islam, masalah yang berhubungan dalam
kebersihan disebut al-thaharah (suatu upaya preventif, berguna untuk menghindari
penyebaran berbagai jenis kuman dan bakteri). Dalam islam, kesucian dan kebersihan
merupakan bagian dari ibadah. Nabi bersabda : “Kunci shalat adalah bersuci” (HR
Ibnu Majah, Ahmad). Dari Abi Malik Al-Asy’asri, ia berkata : Rasulullah bersabda,
“bersuci termasuk sebagian iman” (HR Muslim dan Al-Darimi).
a. Thaharah dari Hadis dan Najis
Hadas terbagi menjadi dua, yaitu hadas besar dan hadas kecil. Hadas kecil
dihilangkan dengan cara berwudhu atau tayamum, hadas besar dihilangkan
dengan cara mandi atau tayamum. Berbagai rital islam mengharuskan
seseorang senantiasa membersihkan diri dengan menghilangkan najis. Para
ulama fikih membagi najis menjadi tiga kelompok, yaitu ringan/mukhaffafat
(contoh : kencing bayi laki-laki yang belum makan kecuali asi),
sedang/muthawasithah (contoh : bangkai, darah, nanah, tinja, da urin), dan
berat/mughalladhah (contoh : anjing dan babi). Cara menyucikan najis
muthawasithah dengan menghilangkan seluruh unsur najisnya, meliputi bau,
zat, dan warnanya, sedangkan cara menghilangkan najis mughalladhah menurut
hadis : Sucinya bejana milik salah seorang diantara kalian, jika anjing
menjilatnya,hendaknya dibasuh 7 kali, yang bertama dengan debu (HR Muslim
dan Ahmad)
b. Sarana bersuci
Sarana utama bersuci adalah air yang dinyatakan dalam surah Al-Anfal;11:

Air yang digunakan harus bersih, suci, dan menyucikan, tidak mengandung
najis, dan bukan air limbah. Dalam keadaan darurat, dapat digunakan benda lain
sebagai pengganti, yaitu debu dan batu atau sejenisnya sebanyak 3 buah. Dalam
penggunaannya dianjurkan pula berulang-ulang sehngga dapat dipastikan
benar-benar membersihkan.
c. Siwak
Bersiwak adalah membersihkan gigi menggunakan kayu siwak. Nabi
menganjurkan bersiwak setiap kali hendak shalat, memasuki masjid, sebelum
tidur, ketika bangun tidur, dsb.
d. Kebersihan Lingkungan
Ajaran islam sangat menekankan kebersihan lingkungan rumah, antara lain
dinyatakan : bershikan lingkungan rumahmu (HR Turmudzi). Nabi juga
memerhatikan keersihan jalan dan mengancam orang yang suka berbuat
gangguan atau membuang kototran dijalan.
e. Pengobatan dalam Ajaran Islam
Nabi diutus sebagai Rasul Allah yaitu mengemban misi membawa peringatan,
penuntun, akhlak terpuji, bukan menjadi tabib, dokter, atau tenaga medis.
Namun syariat islam yang dibawanya mengandung ilmu pengetahuan,
termasuk kedokteran. Dalam literatur islam dikenal adanya pengobatan Nabi
(thibbunnabawi).
i. Obat alami
a) Bekam
b) Madu
c) Habitus-Sauda
d) Air Zam Zam
e) Talbiah
ii. Obat Illahi
a) Ruqyah
b) Doa
f. Sifat yang Harus Dimiliki oleh Tenaga Medik dan Para Medik
Tenaga medik : dokter dan para medik : perawat, bidan, apoteker, dsb. Ilam
mengajarkan spaya usaha mulia ini haruslah didasarkan atas iman dan
pengabdian diri kepada-Nya. Islam mengajarkan beberapa sifat yang harus
dipunyai antara lain :
i. Beriman
ii. Tulus dan ikhlas karena Allah
iii. Jujur
iv. Penyantun
v. Peramah
vi. Sabra
vii. Tenang
viii. Teliti, berhati-hati, cermat, dan rapi
g. Kewajiban Orang Sakit
Sakit akan menyebabkan gangguan kesejahteraan pribadi dan juga dapat
berpengaruh kepada keluarga dan lingkugannya. Oleh karena itu beberapa
kewajiban orang sakit :
i. Wajib berobat ke dokter
ii. Sabra dan tidak gelisah
iii. Dzikrullah
iv. Bertobat
v. Tetap menharapkan sembuh
vi. Berwasiat
h. Adab merawat Orang yang sedang Sakaratul Maut dan Meninggal Dunia
i. Sakaratul maut dilihat dari ajaran islam, secara harfiah sakaratul maut
artinya mabuk laut, maksudnya adalah si sakit dalam keadaan naza’,
yaitu dalam keadaan dicabut nyawanya oleh malaikat maut, sedang
dalam proses pemisahan nyawa dari badan.
ii. Kwajiban tenaga medik/para medik terhadap pasien meninggal dunia.
a) Tutup mata dan mulutnya, ikat dagunya agar mulut tidak terbuka
kembali, letakkan kedua tangannya di dada, dan ikat kedua
jempol kakinya agar kaki tidak terbuka
b) Menghadapkan si pasien kea rah kiblat, dengan posisi miring di
atas sisi kanan
c) Mentalkin pasien
C. DAFTAR ISI
Mujilan. (2018). Buku Ajar Matakuliah Pengembangan Diri Agama Islam Membangun
Pribadi Muslim Moderat. Jakarta : Midada Rahma Press

Anda mungkin juga menyukai