Penilaian
UTS : 35 %
UAS : 35 %
Tugas : 30 %
Materi Perkuliahan
Pertemuan
Topik Bahasan
Ke
1 Pendahuluan
2. Kita, agama dan modernitas
3 Manusia dan Agama
Islam Agama Terakhir dan
4
Sempurna
5 Sumber ajaran agama Islam
Pokok-pokok Ajaran Islam
6
(akidah, syariah, akhlak)
7 UTS
Materi Perkuliahan
Pertemuan
Topik Bahasan
Ke
8 Islam dan Ilmu Pengetahuan
Islam, Kebersihan dan
9
Kesehatan
10 Islam dan Kedokteran
11 Pengobatan dalam Islam
Islam dan Masalah-masalah
12
Kesehatan
Transfursi darah, euthanasia,
13 abortus, menyambung rambut,
dsb.
Tugas
Tulislah individual project tentang :
Islam, kebersihan dan kesehatan
dengan ketentuan sbb:
1. Judul bebas seputar Islam dan Kesehatan.
2. Min. 5 lembar, beserta cover dan lambang
usb.
3. Font: Time New Romans 12, jarak spasi: 1,5.
4. Disertai rujukan atau referensi.
5. Sumber internet bukan pilihan utama.
6. Tulisan yang mengandung plagiasi ditolak.
2. Najis Sedang
(mutawasithoh): khamar,
bangkai,darah, muntah,
tinja, urine.
3. Najis Berat
(mugholladhoh): anjing,
babi.
Cara Bersuci
Rasulullah SAW,
menganjurkan umat
Islam untuk
berikhtiar berobat
ketika sakit, dengan
cara-cara yang
sesuai dengan
ketentuan agama
Islam.
Sebagian Ulama
berpendapat hukum
berobat dapat
berubah sesuai
kondisi waktu dan
tempat. Bisa WAJIB,
SUNNAH, MUBAH,
MAKRUH, HARAM.
Berobat dengan Barang
Haram
1. Dilarang berobat dengan barang HARAM atau RACUN.
Tidak hanya Khamar, tapi apa saja yang
membahayakan JIWA termasuk ganja dsb.
2. Berobat dengan barang yang DIHARAMKAN
DIBOLEHKAH untuk kondisi tertentu dengan 2 syarat:
Dokter yang mengobati harus memiliki sifat jujur,
bertanggung jawab, dan beragama Islam.
Tidak diperoleh obat lain kecuali yang diharamkan
tersebut.
Syarat- syarat
Dokter Muslim
1. Tidak bertentangan
dengan syariat.
2. Tidak menggunakan
bahan haram.
3. Tidak berakibat cacat,
kecuali sudah tidak ada
alternatif.
4. Tidak berbau tahayyul,
khurafat dan bidah.
5. Hanya dilakukan oleh
tenaga medis yang
profesional.
6. Memiliki sifat dan
kepribadian yang baik
(ihsan).
7. Berpenampilan bersih,
rapi, dan simpatik.
8. Menjauhkan diri dari
Pengobatan Lawan Jenis
1. Dokter harus profesional dan terikat kode etik.
Sebagai muslim, kita dianjurkan menempuh
pengobatan yang syarI muka,
2. Bertatap
bersentuhan dengan
lawan jenis selain
MUHRIM, diharamkan.
Islam selalu pada
kondisi mencegah
3. Aurat perempuan sebagaimana
(Preventif).
dijelaskan dalam al-Quran surah
An-Nur ayat 24-30 adalah seluruh
tubuh kecuali wajah dan telapak
tangan. Aurat adalah bagian
yang wajib ditutupi. Untuk laki-
laki, dari pusar hingga lutut.
Membuka
Aurat Pasien
1. Jika pengobatan dilakukan oleh
lawan Jenis (dokternya, perawatnya
berlainan jenis) maka ada
ketentuan yang berlaku:
2. Islam menganjurkan mencari
dokter (pengobatan) yang
profesional, dan diutamakan
Muslim. Membuka Aurat
dibolehkan sebatas yang
dibutuhkan secara medis.
Sangat dianjurkan ditangani
oleh dokter sejenis, atau jika
terpaksa ditemani oleh
mahramnya kecuali kondisi
tertentu.
Pengobatan lawan
jenis dibolehkan,
jika..
1. Jika tidak ada alternatif lain, dan
dilakukan dengan penuh
profesional.
2. Sesuai dengan ketentuan medis.
3. Amanah, ahli dan dapat dipercaya.
Berobat dengan NON Muslim
1.dibolehkan karena
pertimbangan kepakaran.
2.Tidak dibolehkan dengan alasan
kehati-hatian. Terkait dengan
haid, istihadhoh, nifas dsb..
Konsultasinya wajib dilakukan
kepada dokter muslim.
Konsep
dlorurah
dalam
pengobatan
dlorurah secara (4)
bahasa berarti musibah,
atau suatu kondisi yang memaksa.
Secara istilah rasa khawatir akan terjadinya
kematian atau semakin parahnya penyakit
sehingga mengancam jiwa .
Kondisi keterpaksaan ini hanya dibolehkan
dalam konteks ibadah dan menjaga
kemaslahatan dan bukan maksiat.
Definisi
dlorurah
(keterpaksaan)
Para ulama Usul fiqih membuat batasan
darurat dengan menyatakan bahwa: apa
yang dibolehkan karena suatu halangan
akan hilang kebolehannya manakala
halangan tersebut lenyap.
Contoh: memakan ular hukumnya haram, di saat tidak ada
makanan dan membahayakan jiwa anda dibolehkan makan ular.
Tapi kebolehannya hanya ketika pada kondisi tersebut.
Dalam Islam ada 5 hal
yang wajib dilindungi
dan karenanya orang
bisa dalam kategori
dlorurah.
Tujuan Syariat Islam adalah untuk melindungi
dan memelihara kemaslahatan manusia.
Dalam Islam ada 5 hal yang wajib dilindungi:
AGAMA, JIWA, KETURUNAN (KEHORMATAN),
HARTA DAN AKAL.
Jika salah satu dari kelima hal di atas terancam
sehingga membahayakan, maka diperbolehkan
menggunakan dlorurah untuk melindungi
kepentingan yang lebih besar, dan bukan untuk
menghindarkan dari kewajiban agama.
Maqasid Syariah
Konsep dan ilmu maqashid syariah tidak bisa
dilepaskan dari seorang ahli ushul fikih
bermadzhab Maliki dari Granada (Spanyol), yaitu
Imam al-Syatibi (w.790H). Konsep itu ditulis dalam
kitabnya yang terkenal, al-Muwwafaqat fi Ushulil
Ahkam, khususnya juz II, yang beliau namakan
kitab al-Maqashid.
Dalam kitab itu Imam
Syatibi merumuskan
lima tujuan utama
syariah (maqashid
syariah), yaitu menjaga
agama (hifzh ad-din),
menjaga jiwa (hifzh an-
nafs), menjaga akal
(hifzh al-aql), menjaga
keturunan (hifzh an-
nasl), dan menjaga
Dalil
kemudarat
an
Lihat al-Quran surah al-Baqoroh 173;
Wani Piro..??
2. Penyembuhan dengan
menggunakan Ruqyah dan ayat-
ayat yang berisikan minta
perlindungan kepada Allah, juga
dengan obat-obatan dan doa-doa
yang dibolehkan. Cara ini
dibolehkan.
Sekian