Anda di halaman 1dari 14

KEDOKTERAN ISLAM

PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM

oleh kelopmpok 9:

Dhevi Damaiyanti Basmin

Kiki Rizki Amalia Muin

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PAPUA

2022
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu kedokteran tidak lahir dengan begitu saja tetapi ilmu kedokteran
merupakan puncak dari usaha jutaan manusia, baik itu yang terkenal maupun yang
tidak sejak ribuan tahun silam. Dimana didalam kehidupan manusia ilmu
kedokteran sangatlah penting dan selalu diwariskan dari generasi ke generasi dan
dari bangsa ke bangsa. Cikal bakal ilmu kedokteran atau medis sudah ada sejak
zaman dahulu kala. Sejumlah peradaban kuno seperti Yunani, Mesir, India, Persia,
Roma, serta Cina yang sudah mulai mengembangkan dasar-dasar ilmu kedokteran
dengan cara yang sederhana.
Islam membawa pengaruh besar bagi dunia kedokteran serta berhasil
menggeser para bangsa-bangsa yang mengembangkan dasar-dasar ilmu
kedokteran. Dimana ilmu pengetahuan mengenai kedokteran yang dihasilkan oleh
umat muslim membawa perhatian penuh terlebih lagi ketika dilakukan
penerjemahan secara besar-besaran.
Peran peradaban islam didalam dunia kedokteran sungguh sangat ternilai. Di
era keemasannya, peradaban islam telah melahirkan sejumlah pemikir dan dokter
terkemuka dan telah meletakkan dasar-dasar ilmu kedokteran modern. Serta
khasanah keilmuan islam terbentang luas hingga diberbagai penjuru dunia.
Sehingga perkembangan ilmu kedokteran di dunia islam sangat penting untuk
dikaji lebih dalam lagi.

BAB II

1
Maryam. Perkembangan Kedokteran Dalam Islam (Makassar: Al-Urwatul Wutsqa, 2018), h. 79.
PEMBAHASAN
2.1 Kedokteran Islam
Umat muslim menaruh perhatian lebih pada prinsip-prinsip umum dalam
dunia kedokteran dan Kesehatan. Beberapa ayat Al-Qur’an membahas mengenai
masalah medis yang amat umum sifatnya serta sabda Nabi yang berkenaan dengan
Kesehatan, penyakit, higienis, dan masalah lain yang berkaitan dengan dunia
kedokteran.
Rasululllah SAW pernah bersabda, melalui hadits yang dituliskan oleh HR
Bukhari Muslim,
‫نعمتان مغبون فيهما كثير من الناس الصحة والفراغ‬
Artinya:”Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia
adalah kesehatan dan waktu luang.”(2)
Bagi setiap pemeluk agama Islam, sejatinya kesehatan dan kebersihan
menjadi hal yang juga harus diperhatikan secara seksama. Saat akan melakukan
ibadah, seorang muslim harus dalam kondisi bersih dan sehat. Apabila dalam
kondisi skait, tentu perintah Allah SWT tersebut tidak akan berjalan baik dan akan
mengurang pahala kita semuanya.
QS. Al Mudatsir ayat
‫َوثِيَابَ َك فَطَ ِّه ۖ ْر‬
Artinya : “dan bersihkanlah pakaianmu dari kotoran supaya bersih”(2)
Dari ayat diatas, menyarankan jika setiap muslimin memang harus selalu
berusaha untuk menjaga kebersihan pakaian. Dimana dengan terus melakukannya,
maka ibadah akan semakin sempurna dijalankan.

Penyusun kedokteran islam pertama kali adalah Ali bin Rabban al-Thabari,
ia merupakan seorang muallaf yang menulis buku Surga Kebijakan (Firdaus al-

2
Hikmah) pada 236 H/850 M. Selain itu, ia juga merupakan guru al-Razi dalam
mengambil pembelajaran Hippokrates dan Galen, dan juga Ibn Masawaih dan
Hunain. Didalam bab 360 ia mengikhtisarkan berbagai cabang kedokteran yang
mengkhususkan mengenai pembahasan terakhir yang terdiri dari 36 bab bagi
pengkajian kedokteran India. Dimana karya tersebut merupakan kompendium
terbesar dalam islam tetapi farmakologi dan diet lebih jelas menggambarkan sifat
sintesis aliran kedokteran baru yang mulai menjelma pada saat itu. Al-Razi adalah
dokter klinis dan peneliti terbesar dalam sejarah islam bersama sama dengan Ibnu
Sina mereka lah yang paling berpengaruh di timur dan barat.(3)
Kelahiran dan perkembangan ilmu kedokteran dalam islam tidak bisa
terlewatkan dari peran kedua tokoh yang sangat berperan dalam meletakkan
penemuan, karya, dan ilmunya terkhusus dalam bidang kedokteran. Al-Razi dan
Ibnu Sina adalah tokoh islam yang dimana karya-karyanya paling berpengaruh di
dunia dan dimana para ilmuan dan pakar-pakar dari barat sangat mengagumkan
karya keduanya
A. Al-Razi
Al-Razi yang merupakan perintis awal ilmu kedokteran. Dia adalah Abu
Bakar Muhammad bin Zakaria Al-Razi atau lebih dikenal dengan nama Al-Razi,
ia lahir di Rayy, dekat Teheran, Iran pada tahun 846 M. Ia seorang pemikir yang
disegani dan dihormati di Barat. Dalam karyanya, The Spiritual Physic of Rhazes
(penyembuhan rohani). (4)

Walaupun sudah menginjak usia tua, ketekunannya dalam bidang kedokteran


manghasilkan karya-karya sangat monumental. Humayun bin Ishak adalah
gurunya di Bagdad.(4)

3
Didin, Saepudin. Kedokteran Dalam Sejarah Islam (Jakarta: Buletin Al-Turas, 2021), h. 2.
4
Maryam. Perkembangan Kedokteran Dalam Islam (Makassar: Al-Urwatul Wutsqa, 2018), h. 82.
Dengan karya-karya yang dihasilkan dalam bidang kedokteran, pengabdian
dan kejeniusan diakui oleh Barat dengan menyebutnya sebagai pionir terbesar
dunia Islam dibidang kedokteran dan juga dikenal tabib terbesar sepanjang
sejarah. Sementara sejarawan barat yaitu George Sarnton mengomentari Al-Razi
sebagai kimiawan dan fisikawan. Dia adalah seorang perintis latrokimia zaman
Renaisanse, maju dibidang teori, ia membukukan pengetahuannya yang luas
melalui kebijaksanaan Hippokratis. Dalam karyanya “al-Mansuri “ Ia menyoroti
tiga aspek penting dalam kedokteran antara lain: kesehatan pablik, pengobatan
preventif , dan perawatan penyakit khusus, antara lain karyanya yaitu Al-Mursid,
Al-Hawi yang terdiri dari 22 volume itu menjadi salah satu rujukan sekolah
kedokteran di Paris. Dia juga menulis tentang pengobatan cacar dan cacar air.
Dalam kitabnya fil al-Jadari wal-Hasba yang merupakan catatan pertama tentang
metode diagnosis dan perawatan atas atas dua penyakit dan gejala-gejalanya.
B. Ibnu Sina
Dunia Islam memanggilnya Ibnu Sina, tapi kalangan Barat menyebutnya
dengan panggilan Avicenna, ia merupakan seorang ilmuan, filosof dan dokter
pada abad ke-10. Selain itu dia juga dikenal dengan penulis yang produktif. Dan
sebagian banyak tulisan yang berisi filsafat dan pengobatan. Karya-karyanya
membanjiri literature modern dan mengilhami karya-karya pemikir Barat.(5)
Abu Al-Ali Husein ibn Abdullah ibn Al-Hasan ibn Ali Ibnu Sina lahir di
Afsana dekat kota Bukhara, Uzbeskiztan pada tahun 981 M.(5)

Kecerdasannya ditunjukkan pada saat berusia 17 tahun, dengan tingkat


kejeniusannya yang sangat tinggi yang telah memahami seluruh teori kedokteran,
oleh karena kecerdasannya itu maka dia diangkat sebagai konsultan dokter
peraktisi. Adapun 16 pengaruh pemikiran dan telaahnya di bidang kedokteran
4
Maryam. Perkembangan Kedokteran Dalam Islam (Makassar: Al-Urwatul Wutsqa, 2018), h. 82.
5
Maryam, Siti. Biografi Dan Pemikiran Ibnu Sina (Banten: Repository UIN Banten, 2018), h. 5.
tidak hanya tertuju pada dunia Islam tetapi juga merambah ke Eropa. Dan
karyanya yang berjumlah 250 bait dalam bentuk risalah maupun dalam bentuk
buku. Karyanya yang banyak dijadikan rujukan dalam bidang kedokteran
diantaranya: Qanun fi Thib.17 Dalam dunia Barat diterjemahkan dengan nama
The Canon of Madicine dan ada pula yang menyebutnya Ensiklopedia
pengobatan. As-Syifa, dalam buku ini berisi mengenai berbagai jenis penyakit,
obatnya sekaligus cara pengobatannya berkaitan dengan penyakit bersangkutan.
2.2 Prinsip-Prinsip Kedokteran Islam
Prinsip-prinsip kedokteran islam artinya didasarkan pada prinsip persamaan
(selain takwa), persaudaraan manusia (dalam tauhid), kebebasan untuk memilih
tanpa ada paksaan (prinsip selektifitas dan kreativitas) sehingga adanya pilihan
membatasi kebebasan, tujuan akhir dan cara harus konsisten untuk kebenaran,
kebaikan hanya dari Allah dan keadilan antara hak dengan kewajiban yang
menghargai kontribusi dan usaha atau pilihan individu.
Adapun prinsip-prinsip dalam kedokteran islam ialah:
1. Prinsip Tabligh
Tabligh berarti menyampaikan atau Informative, dokter harus menyampaikan
segala sesuatu yang menjadi hak pasien, sampaikan informasi apa saja yang
dibutuhkan pasien, contohnya informed consent. Prinsip ini menekankan akan
pentingnya untuk memberikan informasi dan berkomunikasi secara efektif, apa
adanya dan tanpa ada yang disembunyikan demi kepentingan pasien.

2. Prinsip Amanah
Amanah berarti dapat dipercaya. Dimana dokter harus menjaga kepercayaan
atau Veracity, Dokter harus dapat menjaga amanah dan kepercayaan, dan selalu
menjaga rahasia pasien bahkan sampai pasien tersebut meninggal dunia. Amanah
berarti dapat dipercaya.

56
Maryam, Siti. Biografi Dan Pemikiran Ibnu Sina (Banten: Repository UIN Banten, 2018), h. 6.
7
Suryadi, Taufik. Prinsip-Prinsip Etika Dan Hukum Dalam Profesi Kedokteran (Banda Aceh:
Bioetika Dan Humaniora FK Unsyiah, 2009), h. 7.
3. Prinsip Ukhuwah
Ukhuwah berarti persaudaraan atau Cooperative, Communicative, dokter
harus mampu bekerjasama dengan siapa saja baik itu rekan kerja maupun staff
rumah sakit, harus selalu menjaga hubungan baik dengan sesama, ukhuwah
islamiyah, ukhuwah insaniah dan dimana dokter harus memandang bahwa pasien
adalah bagian dari dirinya.
4. Prinsip Fathonah
Fathonah berarti cerdas = Life long study/learning, dokter harus terus belajar
sepanjang hayatnya, menimba ilmu dan mengasah kemampuannya secara
berkesinambungan Continious Professional Development. Dokter bertindak
karena dia mampu untuk melakukannya sesuai dengan tanggung jawab dan
kewenangannya. Dokter mampu mengambil keputusan yang terbaik untuk
kepentingan pasien.
5. Prinsip Ikhlas
Ikhlas berarti dalam melakukan tindakan medis selalu didasari niat karena
pengabdian atau altruisme semata-mata karena Allah pada saat sebelum mulai,
sewaktu bekerja dan sesudah bekerja. Ikhlas bukan berarti selalu gratis tetapi
sikap tidak mengharapkan pujian, kemashuran, kebendaan, tidak marah ketika
dicerca, tidak bangga diri ketika dipuji oleh pasien dan rekan kerja serta ada uang
ataupun tidak ada uang siap mengabdi.

6. Prinsip Khafifah
Khafifah berarti dokter harus melakukan yang terbaik untuk pasien, serta
mengerahkan seluruh kemampuan dan kekuatannya untuk keselamatan pasien.
7. Prinsip Sidiq/kejujuran
Sidiq atau jujur meliputi jujur perkataan, jujur dalm perbuatan, jujur dalam
pergaulan, jujur dalam janji dan jujur dalam hati. Jujur dalam janji artinya
68
Suryadi, Taufik. Prinsip-Prinsip Etika Dan Hukum Dalam Profesi Kedokteran (Banda Aceh:
Bioetika Dan Humaniora FK Unsyiah, 2009), h. 7.
berusaha nenepati janji dan tidak ingkar janji. Jujur perkataan artinya
perkataannya sesuai dengan kenyataan. Jujur dalam pergaulan artinya melakukan
interaksi dengan pasien tanpa ada unsur penipuan. Jujur dalam perbuatan artinya
tindakan yang dilakukan sesuai dengan hatinya sehingga luar dan dalam sesusai.
Jujur dalam hati
artinya niat dan motivasi dalam hati sungguh-sungguh yang tidak akan mudah
goyah dengan berbagai halangan, rintangan dan hambatan dari manapun.
8. Prinsip Uswatun hasanah
Prinsip Uswatun hasanah ini berarti meyakini dan percaya pada segala
sesuatu berasal dari Allah dan atas ijin dari Allah semata lah sebagai causa prima.
Uswatun hasanah = Beneficence, dokter harus menyadari bahwa segala sesuatu
yang dilakukannya adalah semata-mata untuk kebaikan, kepuasan, kesembuhan
dan kemanfaatan bagi pasien.
9. Prinsip Rahmatan lill’alamin
Dengan prinsip ini dokter akan selalu memprioritaskan kebaikan demi untuk
kepentingan pasiennya. Dokter harus senantiasa berniat teguh dalam hatinya akan
memberikan kasih sayang, menyelematkan jiwa pasien, menerapkan prinsip
aegroti salus lex suprema (keselamatan pasien adalah yang utama).

10. Prinsip Yakin


Yaqin =Accountable, dimana dokter harus yakin tentang apa yang
dilakukannya karena semuanya akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah
SWT, dan juga sesama manusia.
11. Prinsip Adil

79
Suryadi, Taufik. Prinsip-Prinsip Etika Dan Hukum Dalam Profesi Kedokteran (Banda Aceh:
Bioetika Dan Humaniora FK Unsyiah, 2009), h. 7.
Adil = Juctice, artinya dokter harus selalu berlaku adil terhadap siapa saja
tanpa memandang latar belakang, tidak diskriminatif kepada oranng-orang
tertentu, tidak membuat stigmatisasi buruk dan klasifikasi pasien. Prinsip ini
menekankan pentingnya berbagi dalam masalah kebenaran, masalah, dan
kebaikan secara proposional, tidak memihak salah satu pihak, memenuhi prinsip
keseimbangan antara hak dan kewajiban, dan memenuhi prinsip derajat
kebutuhan.
12. Prinsip Daulat
Daulat = Autonomy, artinya setiap dokter harus selalu menghormati hak-hak
pasien, menghormati hak asasi manusia dan harkat martabatnya merupakan salah
satu bentuk penghormatan pada HAM sebagai makhluk biopsikososiokultural
yang utuh.
13. Prinsip Istiqomah
Istiqomah = Excellence, artinya dokter harus selalu melakukan pekerjaannya
dengan tulus serta berniat terus menerus untuk memperbaiki diri menuju
kesempurnaan.

2.3 Perkembangan Kedokteran di Indonesia


Sebelum ilmu kesehatan Barat masuk ke Indonesia, dalam masyarakat
Indonesia telah dikenal pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional adalah
pengobatan yang berdasarkan tradisi turun-temurun dari generasi ke generasi.

810
Suryadi, Taufik. Prinsip-Prinsip Etika Dan Hukum Dalam Profesi Kedokteran (Banda Aceh:
Bioetika Dan Humaniora FK Unsyiah, 2009), h. 7.
Pengobatan tradisional ini mengandung unsur spiritual dan kegaiban serta unsur
materi berupa daun-daunan, akar-akar, kulit kayu, dan lainnya yang sudah diakui
secara empirik khasiatnya untuk penyembuhan. Selain itu, ada juga unsur fisik
seperti pada kasus patah tulang, lelah otot, dan sebagainya. Obat-obat tradisional
atau yang dikenai dengan jamu-jamu masih digunakan hingga saat ini, di mana
masyarakat masih sering mengonsumsinya di samping obat-obatan modern.
Dalam masa penjajahan Belanda, ilmu kedokteran dari Eropa dibawa ke
Indonesia oleh dokter-dokter yang didatangkan untuk melayani kesatuan militer
Belanda. Pada saat itu kekhawatiran tentang penularan penyakit cacar yang
berbahaya mendesak Belanda untuk mendidik tenaga pembantu dalam
pelaksanaan vaksin cacar, yaitu “vaccinateur“. Pada tanggal 1 Januari 1851, dr.
W. Bosch mendirikan Witeweden (sekarang Jakarta Pusat) di bawah pimpinan dr.
P. Bleeker sebuah sekolah untuk pemuda-pemuda Jawa menjadi dokter Jawa,
yang lamanya pendidikan selama 2 tahun. Pada tahun 1864 mulai diterima
pendidikan untuk pemuda-pemuda pribumi lainnya. Pada tahun 1864 pendidikan
kedokteran diperpanjang menjadi 3 tahun. Pada tahun 1875 pendidikan
kedokteran ditambah menjadi 7 tahun, yang terdiri dari 2 tahun bagian persiapan
dan 5 tahun bagian kedokteran dengan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar.

Artsen (STOVIA), dan kelulusannya akan mendapat gelar “Inlandsch Arts”


atau Dokter Bumiputera. Lalu pada tahun 1913 dibuka juga sekolah kedokteran
kedua di Surabaya yang diberi nama Nederlandsch Indische Artsen School yang
disingkat menjadi NIAS. Kelulusan dari sekolah NIAS ini akan diberi
911
Cok Deniro Panjaitan. Perkembangan Ilmu Kedokteran Dan Nasionalisme Dokter Di Indonesia
(Cet. 1; Depok: University of Indonesia, 2019), h. 4.
gelar“Indisch Arts”atau Dokter Hindia. Pada tanggal 16 Agustus 1927
dibuka Geneeskundige Hoogeschool (Sekolah Tinggi Kedokteran) untuk
menggantikan STOVIA.
Sedangkan STOVIA sendiri tidak lagi menerima murid baru, hanya
menyelesaikan pendidikan para siswa yang sudah ada. Lulusan terakhir dari
STOVIA adalah dokter Sanjoto yang lulus pada tahun 1934, dan pada waktu itu
juga sekolah STOVIA resmi ditutup. Berdirinya Perguruan Tinggi Kedokteran
pada tahun 1927 adalah hasil perjuangan para dokter di lndonesia dengan
dukungan dari direktur dan mantan direktur STOVIA dan NIAS. Dr. Abdul Rivai
yang mengusulkan pertama kali diadakannya pendidikan Universitas di Indonesia.
Dari pihak Indische Asrtsen Bond (Ikatan Dokter Indonesia) yang duduk
sebagai penasihat pendiri perguruan tinggi kedokteran adalah dokter J. Kajadoe,
Abdoel Rasjid, dan R. Soetomo. Berkat perjuangan dokter-dokter tersebut ijazah
Perguruan Tinggi Kedokteran Betawi disamakan dengan ijazah fakultas
kedokteran di negeri Belanda. Selain itu, didirikan juga sebuah sekolah Dokter
Gigi (School tot Opleiding van Indische Tardartsen, disingkat menjadi STOVIT)
di Surabaya pada tahun 1928.
Lulusan dari STOVIT mendapat gelar sebagai Dokter Gigi Hindia, dengan
ijazah dokter gigi Hindia dibuat lebih rendah dari pada ijazah dokter gigi Belanda.
Pada tahun 1953 oleh WHO didatangkan suatu tim kesehatan yang terdiri dari
ahli-ahli ilmu kedokteran yang dikumpulkan dari berbagai negara untuk
memberikan kuliah atau membagi ilmu di Universitas di Jakarta, Surabaya,
Yogyakarta, Medan, dan beberapa kota besar lainnya.

10

Sejak saat itu dimulailah kerja sama dengan universitas di luar negeri. Sistem
pendidikan dokter di Indonesia menjadi lebih baik. Pengadaan pendidikan
spesialis juga lebih mudah dan lebih cepat. Selain itu, dengan terus
1012
Cok Deniro Panjaitan. Perkembangan Ilmu Kedokteran Dan Nasionalisme Dokter Di Indonesia
(Cet. 1; Depok: University of Indonesia, 2019), h. 4.
13
Cok Deniro Panjaitan. Perkembangan Ilmu Kedokteran Dan Nasionalisme Dokter Di Indonesia
(Cet. 1; Depok: University of Indonesia, 2019), h. 4.
berkembangnya ilmu kedokteran di Indonesia, terjadi juga penambahan Fakultas
Kedokteran. Penambahan jumlah Fakultas Kedokteran juga didirikan di Sumatera,
Sulawesi, Bali, dan Jawa yang peminatnya meningkat dengan sangat cepat setiap
tahunnya.

BAB III
KESIMPULAN
Dari beberapa pembahasan di atas tentang kedokteran islam bahwa
pengetahuan islam dalam bidang kedokteran sangat kaya dan luas. Dapat dilihat
dari karya-karya, serta sejarah yang terlihat pada bangunan-bangunan institusi
kodokteran atau rumah sakit, apotek dan institusi lainnya. Ali bin Rabban al-
Thabari merupakan orang yang menyusun kedokteran islam pertama di dunia
kedokteran. Al-Razi dan Ibnu Sina adalah salah satu dari sekian banyak dokter
Islam yang paling berpengaruh dalam keilmuan ini. Dengan dasar kekhasan
pemikiran kedua tokoh untuk membandingkan metode atau titik focus dalam
kegiatan kedokteran. Dan begitu keharmonisan yang saling melengkapi jika
metode tersebut dikaji dan diaplikasikan dengan tetap memegang perinsip
keseimbangan.
Islam memiliki prinsip antara lain : 1) prinsip Tabligh, 2) prinsip Amanah, 3)
prinsip Ukhuwah, 4) prinsip Fathonah, 5) prinsip Ikhlas, 6) prinsip Kafifah, 7)
prinsip Shiddiq, 8) prinsip Uswatun hasanah, 9) prinsip Rahmatan lil’alamin, 10)
prinsip Yaqin, 11) prinsip Adil, 12) prinsip Daulah dan 13) prinsip Istiqomah.
Islam adalah kombinasi hak dan kewajiban, kebebasan dan tanggung jawab, akal
dan hati nurani, wahyu dan tradisi, ibadah dan muammara, tujuan dan metode,
prinsip dan nilai, dan keseimbangan potensi manusia, baik sekuler dan Ukraina.
Potensi tanaman. Potensi Hewan, Potensi Alasan, Potensi Malaikat, Prinsip
Istioma.
Perkembangan kedokteran islam di indonesia merupakan warisan Islam di
bidang medis tidak berhenti sampai di situ menjadi kenangan masa lalu. Namun,
karena karya para dokter dan ilmuwan Islam, Timur dan Barat dapat menguras
teori dan metode terapi, analisis berbagai penyakit dan pengobatannya. Begitu
juga Sdengan sastra Islam. Kedokteran dapat menginspirasi banyak ilmuwan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Maryam. Perkembangan Kedokteran Dalam Islam, Makassar: Al-Urwatul Wutsqa,
2018.
2.
3. Didin, Saepudin. Kedokteran Dalam Sejarah Islam, Jakarta: Buletin Al-Turas, 2021.
4. Maryam, Siti. Biografi Dan Pemikiran Ibnu Sina, Banten: Repository UIN Banten,
2018.
5. Suryadi, Taufik. Prinsip-Prinsip Etika Dan Hukum Dalam Profesi Kedokteran, Banda
Aceh: Bioetika Dan Humaniora FK Unsyiah, 2009.
6. Cok Deniro Panjaitan. Perkembangan Ilmu Kedokteran Dan Nasionalisme Dokter Di
Indonesia, Cet. 1; Depok: University of Indonesia, 2019.

Anda mungkin juga menyukai