Anda di halaman 1dari 22

KAIDAH BIOETIKA

ISLAM DALAM
PRAKTIK KEDOKTERAN
Sumber Rujukan Pokok:
Buku Studi Islam 3 (UMS, LPIK)
SEJARAH PERKEMBANGAN
KEDOKTERAN ISLAM
Ilmu kedokteran tak lahir dalam waktu

semalam”, ujar Dr. Ezzat Abouleish dalam
bukunya Contributions of Islam to Medicine.
Ketika era kegelapan mencengkram barat
pada abad pertengahan, perkembangan
ilmu Pengetahuan diambil alih dunia Islam
yang tengah berkembang pesat Di Timur
Tengah. Menurut Ezzat Abouleish seperti
halnya ilmu-ilmu yang lain, perkembangan
kedokteran Islam melalui tiga periode
pasang surut.
Antara lain…
Periode-Periode Pasang Surut Perkembangan Kedokteran Islam
• Periode Pertama, (abad ke 7 - 8 M) dimulai dengan gerakan penerjemahan
literatur kedokteran dari Yunani dan bahasa lainnya . Pada masa ini sarjana
dari Syria & Persia secara baik menerjemahkan literatur dari bahasa Yunani
dan Persia ke bahasa Arab. Adalah Khalifah Al- Ma’mun dari Dinasti
Abbasiyah yang mendorong para sarjana untuk menerjemahkan literatur
penting kedalam bahasa Arab.
• Periode Kedua, (abad 9 - 13 M) “Islam banyak memberi kontribusi pada
pengembangan ilmu kedokteran” papar Ezzat Abouleish. Sejumlah Rumah
Sakit (RS) mulai berdiri. Sejumlah RS selain menjadi tempat perawatan
juga sebagai tempat menimba ilmu bagi para dokter baru. Era kejayaan ini
telah melahirkan sejumlah tokoh kedokteran terkemuka diantaranya Al-
Razi, Al-Zahrawi, Ibnu-Sina, Ibnu Rushd, Ibnu-Al-Nafis, dan Ibn-Maimon.
• Periode Ketiga, (setelah abad ke-13 M), Ilmu kedokteran yang
dikembangkan sarjana-sarjana Islam mengalami masa stagnasi. Perlahan
kemudian surut dan mengalami kemunduran, seiring runtuhya era kejayaan
Islam di abad pertengahan.
• Nama lengkap Abu Bakr Mohammaed
Ibn Zakaria Ar Rozi
• Di barat dikenal dengan nama Razes
• Buku-buku:
- Al Mansuri / Liber Al Mansofis
- Al Murshid
- Al Hawi (rujukan sekolah kedokteran Paris)
- Thib al-Ruhany
Buku tentang pengobatan cacar air

Ar Rozi (841 M-926 M)


• Az Zahrawi Dibarat dikenal dengan nama Abulcasis
• Ahli Bedah terkemuka di Arab
• Lulusan Universitas Cordoba
• Buku-buku:
• Al Tastif Liman Ajiz’an Al Talif
(ensiklopedia ilmu bedah terbaik
pada abad pertengahan,
digunakan di Eropa s/d abad ke-17)
• Buku tentang operasi gigi

Az Zahrawi (930 M-1013 M)


• Ibnu Sina Dibarat dikenal dengan nama Avicenna
• Buku fenomenal
• Al Qonun fi At Tibb / Canon of Medicine
(reverensi sekolah kedokteran Eropa s/d abad ke-17)

Ibnu Sina (980 M-1037 M)


• Ibnu Rusdy Dibarat dikenal dengan nama Averroes
• Lahir di Granada, Spanyol
• Buku-buku:
• Al Kulliyat fi At Tibb / Colliyet
(rangkuman ilmu kedokteran)
• At Taisir (mengupas praktek2 kedokteran)

Ibnu Rusdy (1126 M-1198 M)


• Ibnu El Nafis (1208 M-1288 M)  Sempat menjadi direktur
RS Al Mansuri di Kairo
Buku:
Mujaz Al Qonun (berisi kritik dan penambahan atas kitab yg di tulis
Ibnu Sina)
• Ibnu Wafid Al Lakhm  seorang dokter terkemuka di
Spanyol
• Ibnu Tufails  tabib yg hidup sekitar tahun 1100 M-1185 M
• Al Ghofiqi  tabib pengoleksi tumbuhan2 dari Spanyol dan
Afrika

Dokter Muslim lainnya


2
RUMAH SAKIT ISLAM
Pada era keemasan Islam, ibu kota pemerintahan selalu
berubah dari dinasti ke dinasti. Di setiap ibu kota
pemerintahan, pastilah berdiri rumah sakit besar. Konsep
yang diembangkan umat Islam pada era keemasan itu hingga
kini juga masih banyak memberikan pengaruh. Rumah sakit
terkemuka pertama yang dibangun umat Islam berada di
Damaskus (706 M) pada masa pemerintahan Khalifah AL-
Walid dari dinasti Ummayah. Namun RS terpenting d pusat
kekuasaan Dinasti Umayyah bernama Al-Nuri, berdiri pada
1156 M dibawah kepemimpinan Khalifah Nur Al-Din Zinki.
Pada masa itu, RS Al-Nuri sudah menerapkan rekam medis
(medical record). Pada masa keemasan RS Islam yang tersebar
dikawasan Arab itu memeiliki karakteristik yang khas
Antara lain…
Karakteristik RS Islam
1. RS Islam melayani semua orang tanpa membedakan warna
kulit, agama, serta latar belakang asal usul lainnya. RS
dikelola pemerintah pada waktu itu
2. Sudah menerapkan pemisahan bangsal. Memisahkan pasien
pria dan wanita, penderita penyakit menular juga dirawat di
tempat yang berbeda.
3. Perawat pria bertugas merawat pria dan perawat wanita
merawat pasien wanita
4. Memperhatikan kamar mandi dan pasokan air. Berdasarkan
pertimbangan dari kewajiban Shalat lima waktu baik dalam
kondisi sehat maupun sakit.
Next…
Karakteristik RS Islam
5. Tidak sembarangan dokter yang bisa berpraktik di RS. Hanya
dokter ang berkualitas yang mendapatkan izin merawat
pasiaen di Rumah Sakit.
6. RS berfungsi sebagai tempat menempa mahasiswa
kedokteran, tempat pertukaran ilmu kedokteran, dan pusat
pengembangan dunia kesehatan dan kedokteran secara
menyeluruh
7. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, RS Islam menyimpan
data pasien dan rekam medisnya. Konsep ini dipakai hingga
sekarang diseluruh dunia.
8. Selama era Islam ilmu farmasi dan apoteker sudah
berkembang menjadi ilmu dan profesi terkemuka
KONTRIBUSI DOKTER
MUSLIM
Dokter sebagai Profesi dalam era kemajuan teknologi mendapat
Tantangan yang cukup berat, yakni kemampuan adaptasi terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi. Secara Umum perubahan
perubahan itu dirangkum oleh John R Griffith.

Unsur Dulu Sekarang

Kekuatan dokter Magis Ilmu Pengetahuan & Teknologi

Otoritas dokter Kuat dan Melemah, terbagi dalam spesialis dan sub
Tunggal spesialis
Tanggung jawab Sangat tinggi Menurun, dicemari tuntutan malpraktik
moral dan dihormati dan isu komersialisasi profesi dokter
TANTANGAN PROFESI
DOKTER
1. Sumber Mata Pencaharian
Secara kuantitas jumlah dokter di Indonesia dibandingkan
jumlah penduduk terhitung sangat kurang. Banyak dokter tidak
mendapatkan jumlah pasien secara memadahi. Sebagian
masyarakat yang tergolong mampu lebih memilih pengobatan di
luar negeri dibangdingkan didalam negeri. Karena mereka
beranggapan bahwa dokter diluar negeri lebih mahir dan memiliki
perlengkapan yang lengkap dalam menyembuhkan suatu penyakit.
Yang membuat keadaan lebih menghawatirkan yaitu masuknya
dokter-dokter asing dalam dunia medis suatu rumah sakit lokal.
Hingga furnitur yang berkaitan dengan alat-alat kedokteran serta
bahan-bahan habis pakai untuk laboratorium dapat dikatakan
hampir semuanya adalah impor. Inilah tantangan yang harus
dihadapi dokter muslim di Indonesia dilihat dari sudut pandang
profesi dokter sebagai sarana mata pencaharian.
Apakah dokter boleh meminta bayaran? Ini merupakan masalah yang
munsul sejak awal perkembangan kedokteran Islam. (Kisah yang
dinukil A-Dzhabai tentang orang yang digigit ular)
TANTANGAN PROFESI
DOKTER
2. Tantangan Orientasi Keilmuan Dokter
Tantangan epistemologik. Sebagian besar ilmu
kedokteran saat ini berasal dari Barat, maka arus sekularisme
itu juga terasa imbasnya dalam cara dokter muslim memandang
ilmu dan memperlakukan pasien-pasiennya. Tantangan besar
bagi dokter muslim adalah bagaimana membuat ilmu
kedokteran itu bukan bagian terpisah, bahkan bertentangan
dengan ilmu agama. Bagaimana menjadikan ilmu kedokteran itu
adalah bagian dari ilmu agama, membuat meningkatnya kualitas
ibadah dan ketaatan seorang hamba terhadap Tuhan-nya.
Tantangan Ontologik. Tantangan yang tidak kalah
menantang bagi dokter muslim adalah dunia kedokteran saat ini
terasa sunyi dari sumbang saran dokter muslim. Sebagian besar
penemuan, buku-buku teks, jurnal-jurnal, teknologi bahkan
sampai nilai-nilai etika yang mendasari bagaimana dokter
berperilaku semuanya barsumber dari barat.
BIDANG-BIDANG YANG DIMILIKI DOKTER SEBAGAI
KONTRIBUSI YANG CUKUP MEMADAI DALAM
PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

1. Bakteriologi: Ilmu yang mempelajari kehidupan dan klasifikasi bakteri.


Kontribusi dokter Muslim oleh Al-Razi dan Ibnu-Sina.
2. Anesthesia: Tindakan menghilangkan rasa sakit ketika pembedahan atau
prosedur lain yang menimbulkan rasa sakit. Kontribusi dokter Muslim
oleh Ibnu-Sina.
3. Surgery: Pembeahan yang merupakan spesialasi dalam kedokteran untuk
mengobati penyakit dan luka dengan operasi manual dan instrumen.
Kontribusi dokter Muslim oleh Al-Razi, Abu al-Qasim Khalaf, ibn-
Abbas, dan Al-Zahrawi.
4. Ophthamoogy: Cabang Kedokteran yang berhubungan dengan penyakit
dan bedah syaraf mata, otak serta pendengaran. Kontribusi dokter
Muslim oleh Ammar bin Ali dan Ibnu Al-Haytham.
5. Psikoterapi: Metode psikologi untuk mengatasi gangguan kejiwaan dan
mental. Dikembangkan oleh Al-Razi dan Ibnu-Sina
ETIKA KEDOKTERAN
1.Kaidah Niatan
Prinsip ini meminta dokter untuk berkonsultasi dengan hati nuraninya.
Seorang dokter dapat saja melakukan suatu prosedur dengan alasan yang
mungkin masuk akal dari sudut pandang luar, namun sesungguhnya
memiliki niatan yang berbeda namun tersembunyi.

2. Kaidah Kepastian (al-Yaqin)


(Dalam ilmu kedokteran artinya tingkat kepastian (yaqiin) dalam ilmu
kedokteran tidak mencapai standar yaqiin yang diminta oleh hukum.
Namun dokter diharapkan untuk mengambil keputusan medis yang
terbaik, termasuk dalam diagnosis yang berdasar dari diagnosis yang
paling mungkin.
ETIKA KEDOKTERAN
3. Kaidah Kerugian (Qoidah al-dharar)
a. Intervensi medis untuk menghilangkan al-dharar (luka,
kerugian, kehilangan hari-hari sehat) bagi pasien.
b. Tidak boleh menghilangkan al-dharar dengan al-dharar
yang sebanding.
c. Keseimbangan antara kerugian dengan keuntungan.
d. Keseimbangan antara yang dilarang vs diperbolehkan.
e. Pilihan antara 2 keburukan.

4. Kaidah Kebiasaan (Qoidah al urf)


Dalam prinsip ini standar yang diterima secara umum adalah
standard operational procedure (SOP/Protap) untuk
perawatan klinis yang dianggap sebagai hukum dan diperkuat
oleh syar’ah.
ETIKA KEDOKTERAN
5.Kaidah al-Masyaqqah Tajlib at-Taysir
• Al-masyaqqah tajlib at-taysir terdiri dari tiga suku kata. (1) Al-
masyaqqah, yaitu bentuk masdar dari ( .)َ‫شق‬Al-Masyaqqah sama dengan
ash-sha’ubah dan al-‘ana’ yang artinya kesulitan, kesukaran, kepayahan
dan kelelahan, dengan bentuk jama’ al-masyaq dan al-masyaqqat. (2)
tajlib, bentuk mudhari’ dari fiil madhi ( (َ‫جلب‬yang bermakna َ‫جاءَبهَو‬
َ‫أحضره‬yaitu mendatangkan, dan menghadirkan. Sementara (3) taysir
yaitu as-shuhulah wa al-layyunah yaitu mudah dan lunak. Arti secara
keseluruhan adalah bahwa kesukaran, kepayahan dan kelelahan
merupakan jalan atau pintu untuk kemudahan.
Tapi tentu tidak semua kesulitan akan mendapatkan grasi. Dan yang
dimaksud dengan masyqqah di sini adalah bahwa kesulitan tersebut
sudah melewati batas kebiasaan. Dan kesulitan tersebut tidak
bertentangan dengna nash syariat dan tidak pula lari dari kewajiban
syariat sepert jihad, pedihnya hudud, hukuman bagi pezina zina, para
pembuat kerusakan dan lain sebagainya. Untuk hal-hal yang demikian
itu tidak berlaku keringanan.
Menurut Ishaq Bin Ali Ar-
Ruhavi (Adab al-Thabib)
• Wajib menghubungkan kesehatan jasmani dan ruhani
• Bersih jasmani (fisik)
• Berkumpul dengan orang-orang berpengetahuan
• Boleh menerima bayaran yang cukup terutama dari orang kaya
untuk subsidi silang dengan orang miskin
Al-Razi (At-Thibb al-Ruhani)
• Berbudi luhur, dapat dipercaya, profesional
• Mandiri dan orisinal
• Tidak membedakan pasien kaya dan miskin
• Menjaga keseimbangan hidup
• Mencurahkan waktu untuk pasien
• Menunjukkan kesabaran, keramahan, perhatian, dan
profesionalitas kepada pasien
• Mengaitkan kesehatan sepiritual dan jasmani
Nizhami Aruzi (Chahar Maqala)
• Ramah
• Berpikir Rasional
• Memiliki ketajaman Intuisi
WASSALAMUALAIKUM Wr.
Wbr.

Anda mungkin juga menyukai