Anda di halaman 1dari 9

SEJARAH ISLAM TENTANG ILMU

KEDOKTERAN
 Perkembangan ilmu kedokteran sebelum islam
Ilmu kedokteran tidak lahir dalam waktu semalam,keilmuan dan praktek-praktek
tidak tanpa mula tapi mempunyai sejarah panjang yang dihasilkan para pendahulu
hingga hasilnya dilihat saat ini.
Awal mulanya dimulai dari peradapan yunani dan orang yunani mempercayai
Asclepius sebagai dewa kesehatan pada era ini ketika era kegelapan
Mencengkram barat pada abad pertengahan,perkembangan ilmu
Kedokteran diambil alih dunia islam yang telah berkembang pesat
Ditimur tengah ini menurut ezzat abouleish seperti halnya ilmu-ilmu
Lainnya.
Pada Masa Peradaban Islam
1. Masa Awal
Perkembangan kedokteran islam melalui tiga periode pasang surut. Periode
pertama dimulai dengan gerakan penerjemahan literatur kedokteran dari Yunani dan bahasa
lainnya ke dalam bahasa Arab yang berlangsung pada abad ke 7 hingga ke 8 Masehi.

2. Masa Kejayaan
Pada abad ke - 9 M hingga ke - 13 M , dunia kedokteran Islam berkembang begitu
pesat. Sejumlah RS besar bediri. Pada masa kejayaan Islam. Era kejayaan Islam telah
melahirkan sejumlah tokoh kedokteran terkemuka, seperti Al-Razi, Al- Zahrawi dan
tokoh lainnya.
Warisan-warisan peradaban islam dalam
kedokteran
Era kejayaan islam,kegiatan kedokteran semakin maju pesat. Dilihat melalui
penemuan mereka dalam menganalisis dan menemukan penyakit beserta
obat penawarnya, cara cara pengobatan, institusi pengobatan maupun
pendidikan serta bangunan lembaga tang berdiri kokoh hingga sekarang.
Penemuan-Penemuan Islam Dalam Bidang
Medis
 1)Urologi,Bakteriologi,Anasthesia,Surgery,Ophthamology
Salah satu penemuan Islam yang juga diungkap oleh karya-karya Barat dalam
bidang medis adalah urologi. Urologi merupakan cabang ilmu kedokteran yang khusus
menangani tentang penyakit ginjal dan saluran kemih serta alat reproduksi. Dokter muslim
yang banyak memberi perhatian pada bidang ini adalah Al-Razi serta Ibnu Sina.

 2) Aneka Metode Terapi Dalam Medis Islam


Kemoterapi, Kromoterapi, Hirudoterapi. Kemoterapi adalah metode peratan
penyakit dengan menggunakan zat kimia untuk membunuh sel penyakit kanker.
Kromoterapi merupakan metode perawatan penyakit dengan menggunakan warna-warna.
Hirudoterapi merupakan terapi penyembuhan penyakit dengan menggunakan pacet/lintah
sebagai tujuan pengobatan.
Institusi-Institusi dan Sistemnya
 1. Pendidikan
Abad ke-12 dan abad ke-13 gelombang besar melanda aktivitas
kedokteran, ketika para dokter dari seluruh dunia muslim mengejar karir institusi
medis di Damakus dan Kairo. Di Damakus abad ke-13, Muhadzadzab al-Din al-
Dakhwar membuat sebuah sekolahan dalam rangka pengajaran kedokteran ekslusif.

 2. Rumah Sakit
Rumah sakit merupakan salah satu prestasi institusional terbesar
masyarakat Islam abad pertengahan. Rumah sakit paling terkenal adalah RS Adudi
yang dibangun di bawah pemerintahan Buyudiyah pada tahun 982. Pemerintah
Islam juga mendukung pembangunan dibidang farmasi, dengan tujuan adanya
selektifikasi atau ketelitian dalam obat.
Etika Kedokteran
Dalam praktek pengobatan dan perawatan pada pasien perlu diterakan etika.
Nilai kesopanan dalam kutipan Akdeniz, tercemin dari sikap seorang dokter bijak
abad 16 M zaman Turki Usmani yang bernama Nidai. Nidai menasehati pasiennya
ketika memuji dirinya setelah berhasil menyembuhkan, bahwa Allah lah yang
sebenarnya menyembuhkan. Etika medis saat ini terkonsentrasi pada pemecahan
pilihan moral sesuai dengan prinsip-prinsip etika dan peraturannya.
Al-Razi dan Ibnu Sina
Analisis Pemikiran & Komparasi antara Keduanya

Menelusuri kembali kelahiran dan perkembangan ilmu kedokteran Islam, tidak


mungkin kita lewatkan para tokoh yang sangat berperan dalam meletakan
karya dan ilmunya, khususnya dalam bidang kedokteran. Al- Razi dan Ibnu
Sina adalah tokoh penting yang karya – karyanya paling berpengaruh di dunia.
Para tokoh dan dokter di dunia tidak melewatkan literatur dari keduanya
sebagai acuan dasar dalam keilmuan.
A. AL-Razi
Dunia keilmuan, khususnya kedokteran modern, harus mengakui peran dan
gagasan tokoh Islam yang satu ini. Selain seperti yang kita kenal, Ibnu Sina
yang merupakan perintis awal ilmu kedokteran. Dia adalah Muhammad bin
Zakaria Al-Razi, atau lebih dikenal dengan nama Al-Razi. Ia lahir di rayy,
dekat Teheran,Iran, pada tahun 846 M. Banyak ilmuan Barat menyebutnya
sebagai pionir terbesar dunia Islam dibidang kedokteran.

B. Ibnu Sina
Dunia islam memanggilnya Ibnu Sina, tapi kalangan barat menyebutnya
dengan panggilan Avicenna. Kecerdasannya ditunjukkan pada usia 17 tahun,
dengan tingkat kejeniusan yang sangat tinggi dia telah memahami seluruh
teori kedokteranyang pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karyanya
banyak dijadikan rujukan dalam bidang kedokteran oleh banyak kalangan
pemikir.
Analisis & Komparasi Metode Dasar antara Al-Razi dan
Ibnu Sina Dalam Ilmu Kedokteran

Sebelum membandingkan kedua pemikiran tokoh tersebut, perlu dijelaskan


bagaimana landasan pengobatan menentukan adanya gejala penyakit sehingga
bidang medis menjadi sebuah ilmu yang terstruktur. Kembali pada abad ke 9
atau tepatnya pada akhir abad ke 9, tradisi kedokteran Islam berkembang pesat.
Keseimbangsn humor dan kualitas ini menentukan kesehatan, karena itu,
ketidak seimbangan dianggap sebagai sebab timbulnya penyakit. Dengan
menekankan pada kedokteran klinis atau kedokteran kasus dalam prosedur
perawatannya. Representasi yang cukup mewakili dalam penggunaan metode
ini adalah Al-Razi. Al-Razi memberi tekanan lebih besar pada diagnosis dan
terapi observasional daripada diagnosis teoritis atas sakit dan perawatannya.

Anda mungkin juga menyukai